Faktor oosit mengatur pertumbuhan folikel

ini kemungkinan adalah hasil tertahannya yang terlalu lama pada tahap diktoten pada proses
yang dimulai selama kehidupan fetus dan menjadi sempurna hanya setelah ovulasi. Selama
progresi meiosis pada oosit, pembelahan meiosis pertama melibatkan segregasi kromosom
homolog daripada antar kromatid seperti pada meiosis II.
Informasi penting pada aneuploidy oosit telah dijelaskan oleh uji prekonsepsi badan
polar (BP), dimana fluoresensi in situ hibridisasi (FISH) telah mengonfirmasi bahwa 70%
kelainan kromosom terjadi pada meiosis I yang direfleksikan oleh aneuploidi badan polar
pertama (PB1). Penemuan ini mendukung validitas usulan analisis PB1 untuk
memprediksikan status kromosom oosit, dan untk menggunakan informasi yang didapat
sebagai alat tambahan dalam pemilihan oosit. Mikrotubul adalah komponen sitoskeletal
untuk poros meiosis dan penting untuk penjajaran dan segregasi kromosom selama meiosis
dan mitosis. Gangguan dan disorganiasi kumparan pada oosit sering dimanifestasikan
sebagai pemecahan kromosom, menyebabkan anomaly kromosom setelah fertilisasi, seperti
aneuploidy dan polyploidy. Teknologi utama digunakan untuk mengevaluasi integritas
kumparan adalah pewarnaan imunofluoresensi dari mikrotubul dan mikroskop electron.
Keduanya hanya menyediakan informasi static, daripada kinetic, semenjak fiksasi oosit
penting dalam prosedur ini. Penggunaan baru-baru ini dari PolScope memberikan penilaian
non-invasif dan menindaklanjuti perubahan pada morfologi dan dinamika kumparan,
termasuk non-disjunction pada oosit manusia [49]. Pendekatan ini menggunakan cahaya
polarisasi dan dapat digunakan untuk melihat kumparan pada oosit hidup. Dengan alat
elektro-optikal dan proses digital menjadi gambar mikrotubul dalam sel berdasarkan refraksi
multiple. Walaupun mekanisme seluler yang pasti yang mendasari insidensi tinggi dari
aneuploidy pada wanita masih tidak diketahui, peran yang berpotensi berhubungan dengan
usia menurunkan fungsi oosit dan gonadotropin menginduksi hiperstimulasi pematangan
maturase folikel harus dipertimbangkan pada investigasi lebih lanjut.