Jawab :
Keterangan gambar
1. Sternocleidomastoideus
2. Trigonum Submentale
3. Trigonum Musculare
4. Trigonum Submandibulare
5. Trigonum Caroticum
6. Cervicalis Lateralis
3b. Apa perbedaan nodul pada penderita TB dan nodul pada keganasan?
Jawab :
3c. Bagaimana hubungan timbulnya nodul dengan kontak dengan penderita TB?
Jawab :
Demam
Biasanya subfebril menyerupai demam influenza tetapi kadang-kadang dapat
mencapai 40-41oC. Demam yang dialami hilang timbul tergantung imun dan
berat ringannya infeksi.
Batuk/batuk darah
Dimulai dari batuk kering, setelah timbul peradangan menjadi batuk produktif
(menghasilkan sputum). Keadaan yang lanjut berupa batuk darah karena
terdapat pembuluh darah yang pecah. Kebanyakan batuk darah disebabkan
oleh kavitas atau ulkus dinding bronkus.
Sesak napas
Tidak ditemukan pada kasus yang ringan.
Nyeri dada
Timbul jika infiltrasi radang sampai ke pleura dan menyebabkan pleuritic.
Terjadi gesekan kedua pleura sewaktu pasien menarik/melepaskan napasnya.
Malaise
Gejala malaise berupa anoreksia, BB turun, sakit kepala, nyeri otot, meriang,
keringat malam. Gejala malaise semakin lama semakin berat dan terjadi hilang
timbul secara tidak teratur.
Kuman M.tb dalam makrofag akan dipresentasikan ke sel Th1 melalui major
histocompatibility complex (MHC) kelas II. Sel Th1 selanjutnya akan mensekresi IFN
g yang akan mengaktifkan makrofag sehingga dapat menghancurkan kuman yang telah
difagosit. Jika kuman tetap hidup dan melepas antigennya ke sitoplasma maka akan
merangsang sel CD8 melalui MHC kelas I. Sel CD8 yang bersifat sitolitik selanjutnya
akan melisiskan makrofag. Tidak semua makrofag akan teraktivasi oleh IFN-g yang
dihasilkan oleh Th1 sehingga sel yang terlewat tersebut selanjutnya akan dilisiskan
melalui mekanisme DTH. Sitokin IFN-g yang disekresi oleh Th1 tidak hanya berguna
untuk meningkatkan kemampuan makrofag melisiskan kuman tetapi juga mempunyai
efek penting lainnya yaitu merangsang sekresi TNF a oleh sel makrofag. Hal ini terjadi
karena substansi aktif dalam komponen dinding sel kuman yaitu lipoarabinomannan
(LAM) yang dapat merangsang sel makrofag memproduksi TNF-a. Respons DTH pada
infeksi TB ditandai dengan peningkatan sensitivity makrofag tidak teraktivasi terhadap
efek toksik TNF-a. Makrofag tidak teraktivasi tersebut merupakan tempat yang baik
untuk pertumbuhan kuman, sehingga perlu dihancurkan untuk menghambat proliferasi
kuman lebih lanjut.
Sumber : Raviglione MC, OBrien RJ. Tuberculosis. In: Fauci AS, Braunwald E, Kasper DL,
Hauser SL, Longo DL, Jameson JL, et al, editors. Harrisons principles of internal medicine.
17th ed. USA: The McGraw-Hill Companies, Inc.; 2008(1). p. 1006-20.
3h. Organ apa saja yang dapat diinfeksi oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis?
Jawab :
Tuberkulosis pada Saluran Napas bagian Atas : Epiglottis, Laring, Faring.
Hampir semua merupakan komplikasi penyakit paru.
Tuberkulosis pada Mulut, Tonsil dan Lidah
Tuberkulosis pada mulut dan tonsil penularannya lewat susu yang terinfeksi.
Kadang dari makanan maupun droplet lewat udara.
Tuberkulosis Meningitis
M. tuberculosis merupakan penyebabnya, tetapi mikobakteri lain terjadi pada
penderita AIDS
Tuberkulosis Perikardium
Jarang dijumpai. Hanya di daerah tertentu khususnya bila infeksi HIV.
Tuberkulosis Kelenjar Getah Bening
Pada dewasa kemungkinan bahwa perluasan nodus mungkin disebabkan
timbunan karsinoma yang berasal dari karsinoma primer tempat lain. Kelenjar
keras di medial bagian dalam klavikula sering dihubungkan dengan kanker
paru.
Tuberkulosis Tulang dan Sendi : Tulsng belakang, Tulang pinggul, Sendi lutut,
Pergelangan kaki dan tulang kecil-kecil kaki, Lengan dan Tangan, Tulang-tulang
lain, dan kistik dari Tulang.
Tuberkulosis Ginjal dan Saluran Kencing
Tuberkulosis Saluran Genitalia Wanita
Tuberkulosis Saluran Genitalia Laki-laki
Tuberkulosis Usus/Gastrointestinal/Peritoneal
Tuberkulosis Mata
Tuberkulosis Adrenal
Tuberkulosis Kulit dan Abses
Aktivitas sterilisasi
Disini obat bersifat membunuh kuman-kuman yang pertumbuhannya lambat
(metabolism kurang aktif). Aktivitas sterilisasi diukur dari angka kekambuhan
setelah pengobatan dihentikan.
4g. Bagaimana hubungan respon imun tubuh dengan pembentukan radang kronik
granulomatous spesifik?
Jawab :