Makalah Apa Mengapadan Bagaimana PBLteks 4
Makalah Apa Mengapadan Bagaimana PBLteks 4
Oleh:
Mara Bangun Harahap
1
mengeksplorasi minat dan mengembangkan keterampilan yang dapat diaplikasikan pada
kehidupan masa depannya sebagai pembuat keputusan yang bertanggung jawab dalam
masyarakat. PBL juga efektif mencapai multi standar belajar dan kompetensi, bahkan sering
lintas disiplin/bidang studi. Metode ini diturunkan dari hasil riset dalam psikologi kognitif dan
belajar yang didasarkan pada pemahaman bahwa agar peserta didik dapat: memahami konsep;
berfikir kritis; menganalisis informasi; mengkomunikasikan ide; bekerja secara koperatif; dan
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan secara sungguh-sungguh; peserta didik perlu
mempraktikkan keterampilan-keterampilan ini terus menerus dalam berbagai variasi konteks.
Proyek, secara harmonis bersama dengan praktik pengajaran tradisional dapat menjadi alat untuk
menyediakan konteks di atas untuk belajar.
PBL digunakan dalam pembelajaran agar:
* peserta didik termotivasi dan mengalami belajar;
* peserta didik mempunyai banyak kesempatan memperoleh dan menggunakan pengetahuan dan
keterampilan baru dan mencapai kompetensi belajar;
* peserta didik mengaitkan: bidang studinya dengan disiplin/bidang studi penting lainnya, yakni
antara bidang akademik dan teknik; belajar dengan kerja; dan belajar dengan inisiatif reformasi.
2
1. Proyek dibangun sekitar masalah atau isu dunia nyata.
2. Ada pertanyaan esensial yang memberi bingkai pada masalah dan berfokus pada peserta
didik.
3. Ada sekumpulan aktivitas dan tugas yang membimbing peserta didik melallui pertanyaan,
kebutuhan konten, dan muncul dengan produk fissl
Sikap
Peserta didik mesti:
Berminat pada sains (ilmu pengetahuan)
3
Deskripsi Skenario Penggunaan Project-Based Learning
Berkomunikasi secara efektif dengan orang lain
Menghargai umpan balik dari peserta didik lainnya
atau dari pendidik
Kognitif
Peserta didik mempunyai pengetahuan matematika dan
geometri pada tingkat sedikit di bawah rata-rata.
Mempunyai pengetahua terbatas dalam IPA.
Psikososial
Berdasarkan statistik, lebih kecil dari 50% peserta didik
tertarik pada sains (keduanya laki-laki maupun
4. Karakteristik dan
perempuan). Sebagain kecil dari mereka (sekitar 15%)
kebutuhan peserta
diharapkan akan mengikuti karir dalam sains (Sjberg &
didik
Schreiner 2005, PISA 2006).
Psikologis
Umur rata-rata peserta didik 15-16 tahun.
Kebutuhan
Peserta didik butuh terlibat dalam tugas yang akan
membantu mereka merelasikan masalah sains dengan
kehidupan nyata mereka.
(a) Project-based learning bertujuan memberikan
pengalaman belajar motivasi tinggi bagi peserta didik,
yang berkaitan erat dengan tugas-tugas dan tantangan
dunia nyata. Project-based learning juga mendukung
belajar yang disebut keterampilan orang dewasa adult
skills, yang mencakup keterampilan seperti
keterampilan bekerja dalam tim, bekeraja membimbing
5. Pendekatan diri, dan mengasses tindakan sendiri. Project-based
Pendidikan learning berkaitan juga dengan ide pemerolehan
keterampilan yang dapat ditransfer (Helle et al., 2006).
(a) Deskripsi Proyek dalam Project-based learning bersifat tugas
Rasional Pendekatan menantang dan kompleks yang didasarkan pada suatu
Pendidikan topik, pertanyaan, atau masalah yang mendorong bekerja
(b) Parameter- dalam proyek. Tugas menantang dan kompleks bermakna
parameter yang bahwa tugas mesti sedemikian sehingga peserta didik
menjamin tidak akan berhasil tanpa terjadi belar hal baru. Proyek
pengimplementasian biasanya mencakup unsur-unsu dari berbagai bidang,
pendekatan yang berarti multidisiplin yang tidak terbatas hanya pada
pendidikan domain bidang studi tertentu. Hakikat tugas-tugas mesti
sedemikian, sehingga peserta didik terlibat dalam
berbagai aktivitas yang mendukung belajar, seperti
mendisain, penyelesaian masalah, pengambilan
keputusan, dan aktiv menyelidiki. Dalam proyek, peserta
didik bekerja otonom dan berkolaborasi dalam kelompok
kecil, dimana pendidik pada dasarnya hanya berperan
sebagai tutor yang memfasilitasi proses belajar (Henry,
4
Deskripsi Skenario Penggunaan Project-Based Learning
2005).
(b)
Mesti tersedia waktu yang cukup untuk menjamin
selesainya proyek
Latar belakang kognitif peserta didik sesuai
Pendidik mesti mempersiapkan topik bagi peserta
didik untuk dijadikan proyek
Pendidik yang mendukung proses belajar mesti
memahami peranannya sebagai fasilitator proses
belajar.
Pendidik tidak berperan sebagai pakar, yang
akibatnya memaksakan pengetahuannya terhadap
topik, melainkan peserta didik melakukan belajar
dan memutuskan sendiri dalam proyek.
Proyek mesti sesuai kurikulum (sentral pada
kurikulum) bukan hanya sebagai tambahan pada
kurikulum.
Peserta didik mesti dapat mengakses komputer
yang terhubung dengan internet.
6. Aktivitas Belajar:
Membentuk kelompok
Pendidik membagi kelas ke dalam kelompok-kelompok
dan menjamin kelompok-kelompok tersebut terdiri dari
peserta didik yang berbeda kemampuan. Pendidik
membagi kelas ke kelompok-kelompok yang terdiri dari
3 sampai 5 peserta didik.
Mempresentasikan pertanyaan/masalah baru
Pendidik memperkenalkan pertanyaan/masalah baru ke
peserta didik. Contoh:
Diskusi
Peserta didik diskusi tentang pertanyaan/masalah baru
dan berkontribusi memberikan opini dan ide dan
5
Deskripsi Skenario Penggunaan Project-Based Learning
pendidika memberikan balikan terhadap opini peserta
didik.
- Peserta didik mengumpulkan opini dan ide tentang
pertanyaan/masalah baru di atas.
- Pendidik memberi balikan terhadap opini peserta
didik.
Diskusi antar kelompok
Peserta didik mendiskusikan konteks dalam
kelompoknya tentang proyek yang diciptakan dan setiap
anggota kelompok bertanggung jawab pada kelompok.
Pendidik dapat masuk ke dalam diskusi untuk
menghindari kemungkinan salah mengerti
Fase 2: Merencanakan
(misunderstanding).
Proyek
- Peserta didik mesti menciptakan topik nyata dari
proyek kelompok mereka
- Peserta didik mesti memilih yang bertanggungjawab
pada setiap kelompok (moderator, penyaji,
pencatat,...)
Koleksi informasi
Setiap anggota kelompok mengoleksi informasi tentang
topik yang berkaitan dengan kerja proyek. Pendidik dapat
mendukung peserta didik melalui penunjukan hal-hal
penting dengan mengajukan pertanyaan pertanyaan
mengarah.
Sintesa informasi
Setelah peserta didik mengumpulkan informasi, mereka
bersama-sama mensitesis kumpulan informasi tersebut.
Pendidik mendukung proses sintesis dengan cara
Fase 3: Melakukan kerja
menanyakan berbagai konsep dan topik yang
proyek
berhubungan satu sama lain.
- Peserta didik harus mensintes informasi yang
tekumpul (membuat catatan, meringkas teks,
menggunakan statistik)
- Pendidik mengajukan pertanyaan-pertanyaan
Menciptakan proyek
Peserta didik bekerja secara kolaboratif untuk
menciptakan proyek mereka, sedangkan pendidik
bertindak memfasilitasi usaha peserta didik.
Peralatan:
Perangkat keras
komputer
proyektor