Anda di halaman 1dari 1

SKILL 1 (BLOK 3)

Skenario Kasus 2 : Medication Reconciliation

NY X 43 tahun dengan riwayat DM, masuk UGD karena jatuh dan menurun kesadarannya.
Pasien didagnosa pneumonia dan harus dirawat di RS. Keesokan harinya pasien dipindahkan
ke ruang rawat oleh dokter (di ruang rawat ) di resepkan LEVOFLAXACIN drip dan
OMEPRAZOLE inj.

REKONSILIASI OBAT SAAT ADMISI

NO NAMA OBAT DOSIS FREKUENSI CARA WAKTU TINDAK LANJUT ATURAN


PEMBERIA PEMBERIAN PAKAI
N TERAKHIR
1 RANITIDIN 25 mg 2x / hari IV Malam hari Lajut aturan pakai 2x/ hari
4/4/17 sama
2 CEFTRIAXON 1 mg 2x/ hari IV Malam hari Lajut aturan pakai 2x/ hari
4/4/17 sama
3 INSULIN (pan 300 ml 3x/ hari SC Pagi jam 6 Lajut aturan pakai 2x / hari
rapid) 5 unit 5/4/17 sama
4

NB :

- Pemberian RANITIDIN pada kasus ini untuk stress ulcer, dimana RANITIDIN ini
digunakan sebagai lini pertama. (pd kasus ini sebagai off label)
- Faktor penyebab stress ulcer : ketika pasien syok tidak sadarkan diri, pada kasus
pasien jatuh (otomatis keadaan tubuh terbaring) akan ada peningkatan asama lambung
karena posisi tubuh dalam keadaan datar.
- Faktor penyebab/resiko stress ulcer :
1. Gagal nafas
2. Syok
3. Sepsis berat
4. Gangguan pembekuan darah
5. Trauma kepala berat
6. Luka bakar luas
- CEFTRIAXON : (antibiotik gol sefalosporin) diindikasikan untuk kondisi infeksi
bakteri seperti PNEUMONIA, sepsis, meningitis, dll.

REKONSILIASI :

- Pemberian LEVOFLOXACIN (antibiotik gol kuinolon) tidak dianjurkan untuk pasien


DM karena adanya KONTRAINDIKASI, sehingga menyebabkan HIPERGLIKEMIA
(significant/ Medscape)
- OMEPRAZOLE (gol PPI), pada kasus ini diindikasikan untuk STRESS ULCER
(pasien mengalami kram perut) namun karena PPI ini meningkatkan infeksi jadi tidak
diberikan karena pasien tersebut didiagnosa PNEUMONIA (infeksi) bila tetap
diberikan maka akan meningkatkan infeksi pada pasien tersebut.

Anda mungkin juga menyukai