Pembimbing :
Riski Ardiansyah, S.Far., Apt.
Disusun Oleh:
Kelompok D
1. Yuniarti Astuti
2. Endah Fitri Novitasari
3. Ariayani Eka Hermawati
DAFTAR ISI......................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang dilakukan dengan tujuan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, baik mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok maupun masyarakat. Mutu pelayanan farmasi rumah sakit adalah
pelayanan farmasi yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan
dalam menimbulkan kepuasan pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata
masyarakat, serta penyelenggaraannya sesuai dengan standar pelayanan
profesi yang ditetapkan serta sesuai dengan kode etik profesi farmasi. Dalam
menjalankan pelayanan kesehatan masyarakat perlu adanya program menjaga
mutu atau program jaminan mutu (Quality Assurance) yang dilaksanakan
secara berkesinambungan, sistematis, objktif dan terpadu.
Quality Assurance (penjaminan mutu) adalah semua tindakan terencana,
sistematis, dan didemonstrasikan untuk menyakinkan pelanggan bahwa
perstaratn yang ditetapkan “akan dijamin” tercapai. Elemen yang terdapat
pada quality assurance adalah planning, organization for quality, esthablised
procedure, supplier selectiom, corrective action, documnet control, trainning,
audit dan management review (Lusa, 2007).
Quality Assurance lebih berperan sebagai analyst untuk memperbaiki
mutu produk dan datanya bisa diperoleh dari data sampling internal maupun
komplain dari luar perusaahaan atau organisasi yang memberikan pelayanan,
produk ataupun jasa terhadap konsumen atau costumer. Quality Assurance
berperan dalam sertifikasi produk.
Salah satu lembaga yang memiliki kegiatan Quality Assurance adalah
Rumah sakit. Quality assurance dalam rumah menjadi salah satu faktor
penting dan fundamental dalam manajemn suatu rumah sakit, adanya Quality
Assurance merupakan salah satu parameter dalam menilai suatu rumah sakit
untuk bersaing dan merupakan suatu faktor yang dapat dijadikan masyarakat
untuk memilih Rumah sakit yang bermutu dan baik. Bagi praktisi medis
dituntut untuk semakin teliti, telaten dan hati-hati dalam menjaga mutu dalam
pemberian pelayananannya. Quality Assurance dapat menjadikan suatu
standar dalam memutuskan suatu masalah yang terjadi dalam rumah sakit
(Lusa, 2007). Dalam Quality Assurance kepuasan pasien seringkali dijadikan
sebagai komponen yang penting dalam pelayanan kesehatan.
Suatu pelayanan kesehatan yang tidak dipelihara dan tidak ditingkatkan
akan dapat menyebabkan masalah-masalah terkait kepuasan pelanggan yang
akan berakibat kurang baik terhadap pelayanan kesehatan tersebut.
Kekecewaan atau rasa kurang puas pasien/pelanggan akan menyebabkan
kurangnya kunjungan pada pelayanan kesehatan tersebut yang dapat
berdampak pada operasional dari pelayanan kesehatan itu sendiri
(Wirijadinata, 2009).
Untuk melihat kepuasan pasien dapat dilihat dari dari jumlah pengaduan
terkait dengan keluhan dari pasien dan keluarga, kritik yang terdapat pada
kolom surat pembaca, pengaduan mal praktek, laporan dari staf medik dan
perawatan. Hal tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor baik terkait oleh
pasien itu sendiri maupun pihak rumah sakit. Kepuasan pasien memang
merupakan suatu penilaian yang subyektif hal tersebut dipengaruhi oleh
pengalaman pasien dimasa lalu, pendidikan, situasi psikis saat itu dan
pengaruh lingkungan (Lusa, 2007).
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang Kepuasan Pasien Rawat Jalan terhadap Kualitas Pelayanan
di Apotek Rawat Jalan RS PKU Muhammadiyah Gamping sehingga dilakukan
evaluasi terkait kepuasan pasien terhadap pelayanan Farmasi Rawat Jalan
melalui metode survey dengan menyebarkan kuisioner.
B. Tujuan
Tujuan dilakukan kegiatan ini adalah Untuk menilai mutu pelayanan
kefarmasian dari Apotek rawat jalan di IFRS Rs PKU Muhammadiyah
Gamping dari segi aspek keramahan tenaga kerja, kecepatan waktu pelayanan,
pemberian informasi obat, fasilitas serta ketersediaan harga obat.
C. Manfaat
Manfaat dilakukannya kegiatan ini adalah agar mengetahui nilai mutu
pelayanan kefarmasiaan di apotek rawat jalan IFRS PKU Muhammadiyah
Gamping dan Evaluasi agar peningkatan pelayanan yang lebih baik di masa
mendatang.
BAB II
METODE SURVEY
A. Rancangan Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian mutu dan pelayanan Farmasi bertempat di Instalasi
Farmasi Rawat Jalan RS PKU Muhammadiyah Gamping jalan Wates Km
5,5 Gamping Sleman Yogyakarta pada tanggal 19 - 25 Februari 2018.
2. Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah pelanggan Farmasi Rawat Jalan RS PKU
Muhammadiyah Gamping.
3. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data menggunakan
kuisioner sebanyak 30 lembar pada tanggal 19 - 25 Februari 2018.
Pengambilan data dilakukan pada 3 waktu yang berbeda yaitu :
70% saat jam sibuk (senin-sabtu jam 10.00-14.00 atau 16.00-19.00)
20% saat jam tidak sibuk (senin-sabtu diluar jam sibuk), dan
10% saat hari libur (minggu dan hari libur nasional)
4. Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah responden penelitian yang memenuhi kriteria,
yaitu pelanggan Farmasi Rawat Jalan yang berusia ≥ 14 tahun dan sudah
pernah berkunjung ke bagian Farmasi Rawat Jalan sebelumnya.
5. Jumlah Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 30 orang untuk
lokasi pengambilan data. Waktu pengambilan dibagi menjadi 3 sesi, masing-
masing sesi berjumalah sebagai berikut :
a. Saat sibuk (senin-sabtu jam 10.00-14.00, 16.00-19.00) : 21 responden
b. Saat tidak sibuk (senin – sabtu diluar jam sibuk) : 6 responden
c. Saat libur (minggu dan libur nasional) : 3 responden
B. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
berbentuk checklistyang terdiri atas 8 pertanyaan (Gambar 1)
C. Pengumpulan Data
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode accidental
sampling, yaitu pengambilan sampel secara kebetulan apabila respondenyang
termasuk kriteria inklusi bertemu dengan peneliti selama periode survey dan
memenuhi kriteriayang ditetapkan . Selain itu pengambilan sampel penelitian
ini menggunakan pula metode random sampling atau secara acak.
a. Pengolahan dan Analisis Data
Dalam kuisioner terdapat 8 pertanyaan dengan 4 alternatif jawaban yang
memberikan respon tegas, yakni sangat puas, puas, tidak puas, sangat tidak puas.
Penilaian kuisioner terbagi menjadi, skor 4 diberikan untuk jawaban sangat puas,
skor 3 untuk jawaban puas, skor 2 untuk jawaban tidak puas, dan skor 1 untuk
jawaban sangat tidak puas. Data yang telah dikumpulkan akan diolah secara
komputerisasi untuk mengubah data menjadi informasi. Langkah-langkah dalam
pengolahan data yaitu:
a. Editing, yaitu memeriksa kebenaran data
b. Coding, yaitu mengganti data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data
bilangan atau angka
c. Data entry, yaitu memasukkan data hasil pemeriksaan dan pengukuran
subjek penelitian ke dalam program computer
d. Cleaning, yaitu apabila semua data dari subjek penelitian telah selesai
dimasukkan, perlu untuk di cek kembali untuk melihat kemungkinan
adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian
dilakukan koreksi.
Hasil pengolahan data tersebut akan dianalisis dengan cara menghitung
tiap dimensi mutu pelayanan dan dibandingkan dengan tingkat kepuasan
80%.
D. Pedoman Survey Kepuasan Pelayanan Farmasi Rawat Jalan Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah Gamping
1. Survey dilakukan di Farmasi Rawat Jalan RS PKU Muhammadiyah
Gamping sebanyak 50 responden/kuesioner per pekan (selama Blok QA)
2. Merencanakan waktu pengambilan sampel respondendengan
mempertimbangkan waktu pelayanan yaitu : saat sibuk, saat tidak sibuk,
saat hari libur, dan waktu yang lain sesuai kebutuhan. Adapun proporsi
sampel sebagai berikut :
Saat sibuk : 70% (Senin-Sabtu 10.00–14.00 WIB atau 16.00–
19.00 WIB)
Saat tidak sibuk : 20% (Senin-Sabtu diluar jam sibuk)
Saat libur : 10% (Ahad dan libur nasional)
3. Melakukan persiapan survey berupa :
a. Kuesioner Mutu pelayanan farmasi
b. Alat tulis
c. Menetukan kriteria Responden :
- usia ≥ 14 tahun
- sudah pernah berkunjung ke farmasi rawat jalan
sebelumnya atau pasien baru yang telah selesai mendapatkan
pelayanan farmasi secara paripurna.
4. Mulai melakukan survey dengan mengucapkan salam dan menjelaskan
secara singkat tentang maksud dan tujuan survey serta cara pengisian
kuesioner.
5. Mempersilahkan pelanggan mengisi kuesioner
6. Menerima kuesioner yang telah diisi oleh pelanggan dan memeriksa
kelengkapan pengisian kuesioner
7. Mengingatkan pelanggan jika ada pertanyaan yang belum diisi atau
mengisi tidak sesuai kolomnya
8. Merekap hasil pengukuran dan menghitung skor sesaui format rekap hasil
yang terlampir. Ketentuan skor adalah sebagai berikut :
sangat puas : skor 4
Puas : skor 3
Tidak puas : skor 2
Sangat tidak puas : Skor 1
9. Menghitung rata-rata skor pada tiap dimensi mutu pelayanan dan
dibandingkan target tingkat kepuasan 80%. Penghitungan tingkat
kepuasan sebagai berikut :
Keterangan :
: Saat sibuk
: Saat tidak sibuk
: Saat libur
Tabel 2. Distribusi Skor Berdasarkan Dimensi Pertanyaan di RS PKU
Muhammadiyah Gamping
Skor
NO ASPEK PERTANYAAN Rerata Persentase
total
1 Penampilan dan keramahan staf
96 3.2 80%
2 Kecepatan waktu pelayanan
85 2.8 71%
3 Informasi obat yang diberikan apoteker cukup jelas
93 3.1 78%
4 Kenyamanan dan kebersihan ruangan
91 3.0 76%
5 Fasilitas ruang tunggu (TV, majalah)
88 2.9 73%
6 Harga Obat
88 2.9 73%
7 Ketersediaan obat dan pengganti obat sejenis
92 3.1 77%
8 Kualitas layanan farmasi secara umum
91 3.0 76%
Hasil Akhir 724
3,025 75,5
= 75,5%
Kepuasan pasien pada pelayanan Farmasi Rawat Jalan RS PKU Muhammadiyah
Gamping sebesar adalah 75,5%.
C. Pekerjaan
Responden yang mengikuti survei dan mengisi kuisioner berasal dari
berbagai macam dan jenis pekerjaan sehingga demografi pekerjaan dari
responden akan sangat beragam dan bervariasi dimana dapat menjadi faktor
dalam mengisi kuisioner.
Tabel 4. Demografi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Farmasi Rawat Jalan RS PKU
Muhammadiyah Gamping
Pekerjaan Jumlah Persentase
Ibu Rumah Tangga 9 30%
Karyawan Swasta 1 3%
Wiraswasta 10 34%
Buruh Harian 2 7%
PNS 2 7%
Guru 1 3%
Dosen 1 3%
Pensiunan 4 13%
Total 30 100%
Gambar 3. Persentase Pekerjaan Responden
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dari 30 responden jenis pekerjaan
responden yang terbanyak yaitu ibu rumah tangga dengan presentase
sebanyak 30% dan yang terkecil yaitu karyawan swasta, guru dan dosen
dengan presentasi sebanyk 3%. Jenis pekerjaan dari responden memiliki
keterkaitan dan pengaruh terhadap status sosial dan ekonomi dari
responden.
D. Penghasilan
Survei yang dilakukan terhadap pelanggan RSU PKU Muhammadiyah
Gamping juga mencantumkan informasi jumlah penghasila rata-rata dari
masing-masing responden yang mengisi kuisioner. Penghasilan dari responden
dikelompokkan menjadi 5 kategori dimana akan sangat bervariasi sesuai
dengan jenis pekerjaan dari responden. Rentang penghasilan dalam survei
yaitu : < Rp.1000.000 , penghasilan Rp. 1000.000 – Rp.2000.000, penghasilan
Rp.2000.001- Rp.3000.000, penghasilan Rp. 3000.001- Rp.5000.000 dan
penghasilan > Rp.5000.000.
Tabel 5. Demografi Responden Berdasarkan Penghasilan di Farmasi Rawat Jalan RS PKU
Muhammadiyah Gamping
Penghasilan Jumlah Persentase
< 1jt 5 17%
1-2jt 10 33%
2-3jt 10 33%
3-5jt 3 10%
>5jt 2 7%
Total 30 100%
E. Jaminan Biaya
Pada era JKN saat ini, jaminan biaya kesehatan untuk masyarakat akan
sangat bervariasi, terdapat JKN dalam bentuk jaminan nasional maupun
swasta, selain jaminan biaya kesehatan masyarakat pun masih ada yang
berobat dengan biaya secara umum tanpa jaminan biaya kesehatan. Survei
yang dilakukan di RSU PKU Muhammadiyah terdapat 3 kategori jaminan
biaya kesehatan yaitu : Umum, BPJS dan Asuransi Swasta. Jaminan biaya
kesehatan responden dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6 Demografi Responden Berdasarkan Jaminan Biaya di Farmasi Rawat Jalan RS PKU
Muhammadiyah Gamping
Jaminan Jumlah Persentase
BPJS 21 70%
Umum 6 20%
Asuransi Swasta 3 10%
Total 30 100%
Gambar 5. Persentase Jaminan Biaya Respoden
Berdasarkan data dari survei, jaminan biaya kesehatan yang paling
banyak digunakan yaitu BPJS dengan presentase sebanyak 70%. Jaminan
biaya kesehatan yang digunakan oleh responden akan mempengaruhi
pendapat pasien terhadap harga obat dan ketersediaan obat itu sendiri,
seperti BPJS yang merupakan jaminan kesehatan yang ditanggung oleh
pemerintah dengan berbagai macam ketentuan.
F. Asal Poli
Responden yang mengikuti dan mengisi kuisioner terdiri dari berbgai
poli/klinik tujuan. Demografi poli/ klinik asal dari responden dapat dilihat
pada tabel 7.
Tabel 7. Demografi Responden Berdasarkan Asal Poli di Farmasi Rawat Jalan RS PKU
Muhammadiyah Gamping
f. Harga Obat
Tingkat kepuasaan responden terhadap harga obat yaitu dengan
presentase 73% dimana belum cukup baik. Harga obat yang dibayarkan
oleh pelanggan itu sendiri tergantung dari jaminan biaya kesehatan
yang digunakan, seperti halnya untuk pelanggan BPJS yang obat-obat
tertentu sudah masuk dalam tanggungan pemerintah sehingga sebagian
besar pelanggan tidak membayar untuk obat jika obat tersebut termasuk
dalam paket BPJS kecuali jika obat tersebut tidak masuk dalam
tanggungan BPJS sehingga pelanggan harus membayar obat secara
terpisah. Selain BPJS juga ada asuransi swasta yang membayar untuk
biaya pengobatan pelanggan sehingga lebih meringankan pelanggan
dalam membayar pengobatan. Hasil wawancara dengan respoden juga
mengatakan bahwa untuk harga obat sendiri tidak terpaut jauh dengan
harga obat diluar Rumah Sakit namun ada beberapa obat yang masih
belum tersedia di luar Rumah Sakit sehingga pasien perlu membeli obat
di luar dengan harga yang cukup mahal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada tanggal 19-25 Februari
2018 terhadap pasien yang berkunjung ke instalasi farmasi RS PKU
Muhammadiyah Gamping menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien
secara umum belum mencapai target yaitu ≤76%, sedangkan target standar
dari rumah sakit yaitu ≥ 76,35%, sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar pasien sudah merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan,
presentase kepuasan yang belum tercapai dikarenakan waktu pelayanan yang
lama ketika jam sibuk, tempat duduk yang tidak memadai dan adanya
kekosongan obat.
B. Saran
Berdasarkan hasil survei tingkat kepuasan pelanggan Instalasi Farmasi
RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta, terdapat beberapa saran untuk
meningkatkan pelayananInstalasi Farmasi RSU PKU Muhammadiyah yaitu :
1. Waktu tunggu diperpendek dengan cara memperbaharui sistem
penerimaan resep dengan metode electronic prescribing, atau dengan
menambah jumlah SDM.
2. Perlunya peningkatan pelayanan terkait masalah tempat duduk untuk
mengatasi pasien yang menumpuk terutama saat jam sibuk dengan cara
menambah tempat duduk diruang tunggu farmasi.
3. Perlu dilakukan perbaikan managemen perencanaan obat di Instalasi
Farmasi PKU Muhammadiyah gamping.
4. Perlu dilakukan evaluasi kepatuhan dokter terhadap formularium rumah
sakit.
DAFTAR PUSTAKA