Indikator Mutu Pelayanan Kesehatan ditinjau dari Standar Outcome dan Standar Kinerja
Dosen Pengampu: drg. Nining Handayani , Sp. Pros, M.M, CIQnR, CIQaR
Anggota:
1. Outcome Morbiditas dikatakan lebih penting daripada Standar Outcome Mortalitas. Mengapa
demikian?
A: Tingkat angka kesakitan lebih penting daripada tingkat angka kematian dikarenakan apabila
angka kesakitan tinggi, maka akan memicu kematian sehingga otomatis akan menimbulkan
peningkatan angka kematian. Angka morbiditas juga dapat digunakan untuk menggambarkan
keadaan kesehatan secara umum, mengetahui keberhasilan program pemberantasan penyakit,
dan sanitasi lingkungan, serta memperoleh gambaran pengetahuan penduduk terhadap
pelayanan kesehatan.
4. Bagaimana cara menghindari pemalsuan data yang dibutuhkan untuk mengukur indikator
layanan kesehatan?
A: Menurut PMK No. 30 Tahun 2022, untuk menilai keakuratan dan kebenaran data yang
dikumpulkan, dilakukan Validasi data. Validasi data dilaksanakan oleh Komite/tim/petugas yang
ditunjuk oleh pimpinan Fasilitas Layanan Kesehatan.
Salah satu jenis Validasi yang direkomendasikan adalah metode Reproducibility, yaitu
dilakukannya pengukuran oleh orang yang berbeda, menggunakan formulir/check-list/alat yang
sama dan dilakukan pada kondisi yang sama dan pada populasi/sampel yang sama.
5. Kapan dan bagaimana cara pelaporan hasil capaian indikator layanan kesehatan, dan pelaporan
ditujukan kepada siapa?
A: Menurut PMK No. 30 Tahun 2022, Fasilitas Kesehatan wajib melaporkan dan
mengkomunikasikan hasil capaian indikator mutu secara berkala. Mekanisme pelaporan dan
komunikasi indikator mutu ini dilakukan secara online menggunakan aplikasi, namun dalam hal
kondisi tidak dapat mengakses aplikasi, mekanisme dan pelaporan dilaksanakan sebagai berikut:
1. Pelaporan internal
a. Bulanan
1. Laporan dari unit pelayanan ke komite/Tim Mutu
2. Laporan Komite/Tim Mutu ke Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
b. Triwulan
1. Laporan Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan ke Dewan Pengawas
RS/ Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota/Provinsi.
2. Pelaporan Eksternal
Fasilitas Pelayanan Kesehatan melaporkan hasil pengukuran indikator mutu kepada
Kementerian Kesehatan secara berkala sesuai dengan profil indikator mutu melalui
aplikasi web-based. Http: //mutufasyankes.kemkes.go.id
7. Salah satu dimensi mutu yang disebutkan salah satunya adalah people centered, bisa dijelaskan
apa yang dimaksud dengan people centered tersebut, dan apakah contoh indikator pelayanan
yang menggambarkan dimensi mutu ini?
A: Menurut Australian Commision on Safety and Quality in Health care (ACSQHC) patient
centered care adalah suatu pendekatan inovatif terhadap perencanaan, pemberian, dan evaluasi
atas pelayanan kesehatan yang didasarkan pada kemitraan yang saling menguntungkan antara
pemberi layanan kesehatan, pasien dan keluarga. Patient centered care diterapkan kepada
pasien dari segala kelompok usia, dan bisa dipraktikkan dalam setiap bentuk pelayanan
kesehatan (Lumenta, 2012).
Beberapa profil indikator pelayanan kesehatan yang menggambarkan dimensi mutu pasien-
centered/ berorientasi pada pasien, diantaranya adalah:
1. Kepuasan pasien
2. Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC yang terstandar
3. Waktu tunggu rawat jalan
4. Penundaan operasi elektif
5. Kepatuhan waktu visite dokter
6. Kecepatan waktu tanggap komplain