suatu proses yang dilaksanakan secara berkesinambungan, sistematis, obyektif dan terpadu untuk menetapkan masalah dan penyebabnya berdasarkan standar yang telah ditetapkan, menetapkan upaya penyelesaian masalah dan melaksanakan sesuai kemampuan, menilai pencapaian hasil dengan menggunakan indikator yang ditetapkan, menetapkan dan menyusun tindak lanjut untuk meningkatkan mutu pelayanan.
2. Konsep Trilogi Mutu Menurut Yoseph. M. Juran
a. Perencanaan mutu meliputi : siapa pelanggan, apa kebutuhannya, meningkatkan produk sesuai kebutuhan, dan merencanakan proses untuk suatu produksi b. Pengendalian mutu: mengevaluasi kinerja untuk mengidentifikasi perbedaan antara kinerja aktual dan tujuan. c. Peningkatan mutu: membentuk infrastruktur dan team untuk melaksanakan peningkatan mutu.
3. Tujuan Jaminan Mutu Kesehatan
a. Pemahaman staf terhadap tingkat mutu pelayanan yang ingin dicapai b. Meningkatkan efektifitas pelayanan yang diberikan. c. Meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan pelayanan kesehatan. d. Melindungi pelaksana pelayanan kesehatan dari gugatan hukum. e. semakin meningkatnya mutu pelayanan
4. Alasan Penyalahgunaan hak pasien dari pihak rumah sakit
a. ignorance atau ketidaktahuan atas hak pasien : Unsur tidak tahu dapat tidak ada artinya karena pengaruh dari faktor-faktor lain yang lebih dominan, seperti kurangnya pengetahuan pasien akan haknya sebagai konsumen b. faktor preferensi (sikap dominan) petugas terhadap pasien, yang dapat sampai pada ketidakpuasan pasien. Hal ini juga merupakan kelalaian profesional c. faktor beban kerja yang berlebihan; dan d. faktor ekonomi, sebenarnya lebih dapat dipecahkan oleh manajer RS dengan membuat perencanaan yang baik.
5. Faktor yang Dapat Mempengaruhi Mutu Pelayanan Rumah Sakit
a. faktor konsumen, yaitu apakah pelayanan kesehatan itu memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen/pasien. b. faktor profesi, yaitu apakah Pelayanan kesehatan memenuhi kebutuhan pasien/konsumen, seperti yang ditentukan profesi pelayanan kesehatan. c. faktor manajemen, yaitu bagaimana proses pelayanan kesehatan menggunakan sumber daya yang paling efisien dalam memenuhi kebutuhan dan harapan/keinginan pasien/konsumen tersebut. d. Faktor biaya pelayanan kesehatan yang juga harus bermutu
6. Prinsip Penting Dalam Perbaikan Mutu
a. Kepuasan pelanggan b. Standar pelayanan kesehatan
7. Rantai Efek Perbaikan Mutu Pelayanan Kesehatan Menurut Tjahyono
Koentjoro 2004: a. Pengalaman pasien dan masyarakat b. Sistem mikro pelayanan c. Sistem organisasi pelayanan kesehatan d. Lingkungan pelayanan kesehatan
8. Peranan SIK dalam Sistem Kesehatan
a. Pelaksanaan pelayanan kesehatan ( Service delivery ) b. Produk medis, vaksin, dan teknologi kesehatan ( Medical product, vaccine, and technologies ) c. Tenaga medis ( Health worksforce ) d. Sistem pembiayaan kesehatan ( Health system financing ) e. Sistem informasi kesehatan ( Health information system ) f. Kepemimpinan dan pemerintah ( Leadership and governance )
sub sistem dalam Sistem Kesehatan Nasional Indonesia, yaitu:
a. Upaya kesehatan b. Penelitian dan pengembangan kesehatan c. Pembiayaan kesehatan d. Sumber daya manusia ( SDM ) kesehatan e. Sediaan farmasi, alat kesehatan,dan makanan f. manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan g. pemberdayaan masyarakat.
9. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Merupakan jenis – jenis pelayanan rumah sakit yang wajib dilaksanakan oleh pemerintah/pemprov/pemkab dengan standar kinerja yang ditetapkan
10. Indikator Kinerja Rumah Sakit
11. SIM-RS Terintegrasi Dengan Mutu Layanan Kesehatan
a. Pengertian : sistem yang dikembangkan dalam manajemen suatu rumah sakit untuk menyediakan data dan informasi dalam menunjang fungsi dan proses manajemen b. Syarat informasi yang berkualitas : Informasi (Bukan Data), Relevan, Sensitif, Tidak Bias, Komprehensif, Action Oriented, Uniform, Performance Targeted, Cost Effective c. Data : penjelasan singkat yang belum lengkap mengenai peristiwa dan tidak bisa digunakan dalam pengambilan keputusan Informasi : hasil data yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan
12. Pengertian Mutu Pelayanan Kesehatan :
penampilan yang sesuai dengan standar-standar dari suatu intervensi, yang dapat memberikan hasil kepada masyarakat yang bersangkutan dan yang telah mempunyai kemampuan untuk menghasilkan dampak pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan dan kekurangan gizi (Milton I Roemer dan C Montoya Aguilar, WHO, 1988).
13. Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan
a. Kompetensi Teknis (Technical competence) b. Akses terhadap pelayanan (Access to service) c. Efektivitas (Effectiveness) d. Efisiensi (Efficiency) e. Keamanan (Safety) f. Hubungan antar manusia (Interpersonal relations) g. Kenyamanan (Amenities)
14. Cara Pendekatan Mutu Pelanggan Pelayanan Kesehatan
a. Pendekatan kesehatan masyarakat Pendekatan ini menyangkut seluruh sistem pelayanan kesehatan dari tingkat dasar (grass root) sampai yang tertinggi. b. Pendekatan institusional atau individual pendekatan ini berkaitan dengan mutu pelayanan kesehatan terhadap perorangan oleh suatu institusi atau fasilitas kesehatan.
15. Standar Mutu Pelayanan Kesehatan
a. Pengertian : Spesifikasi teknis atau sesuatu yang dilakukan sebagai patokan dalam melakukan kegiatan pelayanan kesehatan
b. Macam standar : 1) Tingkat minimum (hasil minimum yang dapat diterima) 2) Tingkat bagus (exelent level) 3) Kisaran (range ) dari hasil yang dapat diterima.
c. Syarat – syarat standar :
1) Harus dapat diterima pada suatu tingkat praktik, mudah dimengerti oleh pelaksannya. 2) Mengandung komponen struktur (peraturan-peraturan) proses (tindakan/action) dan hasil out come. 3) Standar dibuat berorientasi kepada klien, staf dalam organisasi. 4) Standar harus disahkan oleh pihak berwenang. d. Manfaat penerapan standar : 1) Standar menetapkan norma 2) Standar menjadi tolak ukur monitor mutu 3) Standar berorientasi pada inti. 4) Standar meningkatkan episiensi pemanfaatan SDM 5) Standar meningkatkan pemanfaatan staf motivasi 6) Standar dapat digunakan menilai asfek praktis.
e. Standar ideal harus memenuhi :
A (Audience) = subjek yang harus melakukan sesuatu atau pihak yang harus melaksanakan dan mencapai isi standar B (Behaviour) = apa yang harus dilakukan, diukur, dicapai, atau dibuktikan C (competence) = kompetensi/ kemempuan/spesifikasi/ target atau kriteria yang harus dicapai D (degree) = tingkat/ periode/frekuensi atau waktu yang dibutuhkan
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional