Anda di halaman 1dari 4

BIOETIK, HUKUM KEDOKTERAN (FORENSIK MEDICINE)/ AGAMA, PANCASILA & KEWIRAAN

Learning Issue I. STANDAR PELAYANAN KESEHATAN

A. Pengertian Standar pelayanan kesehatan adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga negara . B. Manfaat pelayanan standar kesehatan Standar pelayanan ini dimaksudkan agar tersedianya panduan bagi daerah dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggung jawaban penyelenggaraan standar pelayanan rumah sakit. Standar pelayanaan ini bertujuan untuk menyamakan pemahaman tentang definisi operasional indikator kinerja, ukuran atau satuan, rujukan. C.Jenis standar pelayanan kesehatan dapat dibedakan menjadi 2 macam (Saifuddin, 2002).

a. Standar persyaratan minimal (Saifuddin, 2002).


Yang dimaksud dengan standar persyaratan minimal adalah yang menunjuk pada keadaan minimal yang harus dipenuhi untuk dapat menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu. Standar persyaratan minimal dapat dibagi atas 3 macam, yaitu : 1.Standar masukan (standard of input) meliputi: a. Standar tenaga (standard of man power) Disini ditetapkan persyaratan minimal tenaga kerja yang harus tersedia yakni yang menyangkut jumlah, jenis dan kualifikasi.

b.Standar sarana (standard of facilities) Disini ditetapkan persyaratan minimal sarana yang harus tersedia yakni yang menyangkut jumlah, jenis dan spesifikasi.

Learning Issue

c. Standar dana Disini ditetapkan persyaratan minimal dana yang harus tersedia, yakni yang menyangkut alokasi serta pengelolaan.

2) Standar lingkungan (standard of environment)

Standar lingkungan ini dapat dibedakan atas 3 macam : a.Standar kebijakan (standard of policy) b.Standar organisasi (standard of organization) c. Standar manajemen (standard of management)

3) Standar proses (standard of process)

Yang dikenal dengan nama standar of conduct dibedakan atas 2 macam :

a.Standard tindakan medis (standard of medical procedure) Ke dalam standar tindakan medis termasuk persyaratan minimal tata cara anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosa terapi dan pelayanan tindak lanjut.

b. Standar tindakan non medis (standard non medical procedure) Ke dalam standar tindakan non medis termasuk persyaratan minimal tata cara pendaftaran, konseling, penyuluhan dan pengaturan.

b. Standar penampilan minimal)/ Standar keluaran (standard of output)


1. Standar keluhan aspek medis Yang termasuk dalam standar ini antara lain angka kesembuhan, angka efek samping, angka komplikasi dan angka kematian. 2. Standar keluaran aspek non medis Yang termasuk dalam standar ini antara lain hubungan dokter pasien, keramahtamahan petugas, keluhan pasien dan kepuasan pasien. Untuk dapat terselenggaranya pelayanan kesehatan yang memenuhi syarat, keempat standar ini perlulah dipantau serta dinilai secara sistematis, objektif dan berkesinambungan. Apabila ditemukan penyimpangan, perlulah segera di perbaiki sehingga pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dapat dipertanggung jawabkan.

Learning Issue

BIOETIK, HUKUM KEDOKTERAN (FORENSIK MEDICINE)/ AGAMA, PANCASILA & KEWIRAAN

3. Mutu Pelayanan Keluarga Berencana Indonesia telah menjalankan program Keluarga Berencana (KB) sejak Repelita I dan saat ini telah mencapai keberhasilan yang cukup memuaskan meskipun angka kelahiran di Indonesia belum menunjukkan angka yang ideal (Sianturi, 2005) Adapun keberhasilan program KB ditandai dengan beberapa indikator, yaitu penetapan tujuan yang realistis, penekanana pada, mutu dan kepuasan pasien pemberi pelayanan yang dapat diterima oleh pasien, sistem pemantauan dan manajemen yang efektif dan efisien, dukungan logistik yang memadai dan sistem rujukan yang baik (Saifuddin, 2002). Akses terhadap pelayanan Keluarga Berencana (KB) yang bermutu merupakan suatu unsur penting dalam upaya mencapai pelayanan kesehatan reproduksi sebagaimana tercantum dalam program aksi dari International Conference On Population and Development, Kairo, 1994. Pelayanan keluarga berencana yang bermutu meliputi hal-hal antara vlaian (Saifuddin, 2003) : a. Pelayanan perlu disesuaikan dengan kebutuhan klien b. Klien harus dilayani secara profesional dan memenuhi standar pelayanan c. Kerahasiaan dan privasi perlu dipertahankan d. Upaya agar klien tidak menunggu terlalu lama untuk dilayani e. Petugas harus memberikan informasi tentang pilihan kontrasepsi yang tersedia. Petugas harus menjelaskan kepada klien tentang kemampuan fasilitas kesehatan dalam melayani berbagai pilihan kontrasepsi f. Fasilitas pelayanan harus memenuhi persyaratan yang diperlukan g. Fasilitas pelayanan tersedia pada waktu yang telah ditentukan dan nyaman bagi klien h. Bahan dan alat kontrasepsi tersedia dalam jumlah yang cukup i. Terdapat mekanisme supervise yang dinamis dalam rangka membantu menyelesaikan maslaah yang mungkin timbul dalam pelayanan j. Ada mekanisme umpan balik yang efektif dari pasien Tugas pertama tenaga kesehatan yang berbakat dengan peningkatan kepuasan klien serta peningkatan pemakaian kontrasepsi adalah menentukan standar pelayanan yang dapat diberikan dalam pelayanan mereka, standar ini akan merupakan dasar bagi penilaian 4. Standar Mutu Pelayanan Keluarga Berencana mutu, serta bagi upaya terjaga mutu selanjutnya (Saifuddin, 1996). D.Standar pelayanan minimal Rumah Sakit Daerah 1. Standar Pelayanan Rumah Sakit Daerah adalah penyelenggaraan pelayanan manajemen rumah sakit, pelayanan medik, pelayanan penunjang dan pelayanan keperawatan baik rawat inap maupun rawat jalan yang minimal harus diselenggarakan oleh rumah sakit. 2. Indikator Merupakan variabel ukuran atau tolok ukur yang dapat menunjukkan indikasi-indikasi terjadinya perubahan tertentu. Untuk mengukur kinerja rumah sakit ada beberap indicator, yaitu:
Learning Issue 8

a. Input, yang dapat mengukur pada bahan alat sistem prosedur atau orang yang memberikan pelayanan misalnya jumlah dokter, kelengkapan alat, prosedur tetap dan lain-lain. b. Proses, yang dapat mengukur perubahan pada saat pelayanan yang misalnya kecepatan pelayanan, pelayanan dengan ramah dan lain-;ain. c. Output, yang dapat menjadi tolok ukur pada hasil yang dicapai, misalnya jumlah yang dilayani, jumlah pasien yang dioperasi, kebersihan ruangan. d. Outcome, yang menjadi tolok ukur dan merupakan dampak dari hasil pelayanan sebagai misalnya keluhan pasien yang merasa tidak puas terhadap pelayanan dan lainlain. e. Benefit, adalah tolok ukur dari keuntungan yang diperoleh pihak rumah sakit maupun penerima pelayanan atau pasien yang misal biaya pelayanan yang lebih murah, peningkatan pendapatan rumah sakit. f. Impact, adalah tolok ukur dampak pada lingkungan atau masyarakat luas misalnya angka kematian ibu yang menurun, meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, meningkatnya kesejahteraan karyawan. 3. Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan sebagai patokan dalam melakukan kegiatan. Standar ini dapat ditentukan berdasarkan kesepakatan propinsi, kabupaten/kota sesuai dengan evidence base. 4. Bahwa rumah Sakit sesuai dengan tuntutan daripada kewenangan wajib yang harus dilaksanakan oleh rumah sakit propinsi/kabupaten/kota, maka harus memberikan pelayanan untuk keluarga miskin dengan biaya ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten/Kota. 5. Secara khusus selain pelayanan yang harus diberikan kepada masyarakat wilayah setempat maka rumah sakit juga harus meningkatkan manajemen di dalam rumah sakit yaitu meliputi: a. Manajemen Sumber Daya Manusia. b. Manajemen Keuangan. c. Manajemen Sistem Informasi Rumah Sakit, kedalam dan keluar rumah sakit. d. Sarana prasarana. e. Mutu Pelayanan.

Learning Issue

Anda mungkin juga menyukai