PENDAHULUAN
upaya
peningkatan mutu
pelayan
melakukan
fungsinya
secara
profesional,
sesuai
dari
suatu
organisasi
memandang
dan
untuk
meningkatkan
mutu
pelayanan
kesehatan
di
yakni:
tersedia
(available),
wajar
(appropriate),
sakit
dan
puskesmas
sebagai
unit
tempat
pelayanan
masyarakat.
Demikian
juga
dengan
upaya
pemberian
dan
kepuasan
kepada
pasien
dan
masyarakat
sakit
bahkan
belum
memenuhi
standar
minimal.
Berdasarkan uraian
fasilitas
kesehatan primer?
langkah-langkah
dalam
menjaga
mutu
pelayanan kesehatan
1.4.
Manfaat Penelitian
informasi
yang
penting
bagi
ilmu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Mutu Pelayanan
2.1.1. Pengertian
Mutu mengandung pengertian yang sangat luas dan
beragam, tergantung dari sudut pandang atau persepsi
masing masing orang. Para pakar mutu memberikan
definisi mutu yang sangat beragam pula. Empat pakar
yang dapat dianggap sebagai guru dibidang mutu
mengemukakan:
5
Epidemiologi
kabupaten/kota
(TEK)
dan
Tim
dengan
keinginan
pelanggan
yang
membutuhkan
pelayanan.
Departemen
pelayanan
hanya
dapat
diketahui
apabila
melakukan
penilaian
ini
tidaklah
mudah,
interpesonal:
memperhatikan komunikasi,
pelayanan
yang
diberikan
pelayanan
secara
kesehatan
yang
berkesinambungan,
diberikan
pasien
yang
hamil
yang
sudah
mendapatkan
pemeriksaan
serta
keramah-tamahan
petugas
dalam
2.
3.
4.
5.
Adanya
komitmen
pimpinandan
keterlibatan
bawahan
dalam perbaikan
proses pelayanan.
2.2.
standar
mutu
pengelolaan
pelayanan
stakeholders
memperoleh
kepuasan.
pelaksanaannya,
penjaminan
dokumen,
dokumen
yaitu
mutu
Dalam
proses
didasarkan
pelayanan
kesehatan
atas
dan
pelayanan
kesehatan
mampu
menetapkan
dan
pelayanan
kebutuhann
kesehatan
stakeholders
(aspek
mampu
memenuhi
induktif)
berupa
(industrial
needs),
kebutuhan
professional
(professional needs).
Pelayanan kesehatan yang baik jika dilakukan praktik
rasional yang berdasarkan ilmu pengetahuan, menekan
pencegahan, kerjasama yang baik antara pasien yang
awam dengan praktisi medis, memperlakukan individu
sepenuhnya,
hubungan
berkesinambungan,
kesejahteraan sosial,
dokter-pasien
koordinasi
akrab
dengan
dan
pekerja
11
mulai
dari
Puskesmas
Pembantu
dan
pasien
akan
menganggap
pelayanan
ramah
meskipun
dia
profesional.
Jadi
mutu
12
pelayanan
sarana
kesehatan
prasarana
mungkin
yang
bagus
adalah
seperti:
kesehatan
dan
menuntut
keamanannya
(Sulastomo, 2005).
satu
upaya
terhadap
perwujudan
pelayanan
13
individunya,
kegagalan
sistem
pada
atau
umumnya
mencerminkan
ketidakmampuan
dari
suatu
mutu.
merupakan
Gagasan
tantangan
peningkatan
di
dalam
kualitas
suatu
mutu
organisasi
Program
menjaga
berkesinambungan,
mutu
adalah
sistematis
suatu
dan
upaya
objektif
yang
dalam
masalah
yang
ditemukan
untuk
Program menjaga
memperkecil
mutu
kesenjangan
adalah
antara
suatu
proses
untuk
penampilan
yang
14
identifikasi
yang
dan
penyelesaian
diselenggarakan,
serta
masalah
mencari
dan
disusun
secara
objektif
dan
sistematis
dalam
pelayanan
yang
diselenggarakan
untuk
serta
ketiga
pengertian
rumusan
program
tersebut
disarikan
dari
keempat
menjaga
mutu
diatas,
dapatlah
15
Assurance)
Adalah program menjaga mutu yang diselenggarakan
sebelum pelayanan kesehatan. Pada bentuk ini perhatian
utama lebih ditunjukkan pada standar masukan dan
standar
lingkungan
yaitu
pemantauan
dan
penilaian
di
antaranya
Standardisasi
16
(Standardization),
perizinan
(Licensure),
Sertifikasi
assurance)
Yang dimaksud dengan Program menjaga mutu konkuren
adalah
yang
diselenggarakan
bersamaan
dengan
pelayanan kesehatan.
Pada bentuk ini perhatian utama lebih ditujukan pada
standar proses, yakni memantau dan menilai tindakan
medis, keperawatan dan non medis yang dilakukan.
3.
Quality Assurance)
Yang
dimaksud
restrospektif
dengan
adalah
yang
program
menjaga
diselenggarakan
mutu
setelah
pelayanan kesehatan.
Pada bentuk ini perhatian utama lebih ditujukan pada
standar keluaran, yakni memantau dan menilai penampilan
pelayanan kesehatan, maka obyek yang dipantau dan
dinilai bersifat tidak langsung, dapat berupa hasil kerja
pelaksana pelayanan .atau berupa pandangan pemakai
jasa kesehatan. Contoh program menjaga mutu retrospektif
adalah : Record review, tissue review, survei klien dan lainlain (Ahmad, 2005).
17
2.5. Mutu
Pelayanan
Kesehatan
Terkait
Pada
Pola
bukan
pencapaian
hanya
tujuan
sekedar
"slogan".
pembangunan
Dalam
upaya
kesehatan
yaitu
mutu
melekat
erat
dengan
sistem
pelayanan
akses
terhadap
pelayanan
kesehatan.
Untuk
18
pembangunan
yaitu:
pertama
faktor-faktor
yang
Jaminan
Pemeliharaan
Kesehatan
19
9. Security (keamanan)
10.
Understanding
the
Customer
(Pemahaman
pelanggan)
2.6. Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu
2.6.1. Pengertian
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan
kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa
pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan
rata-rata penduduk, serta penyelenggaraannya sesuai
dengan standar dan kode etik profesi yang telah
ditetapkan (Dinkes, 2005).
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai
dengan standar dan kode etik profesi meskipun diakui
tidak mudah namun masih dapat diupayakan, karena
untuk ini memang telah ada tolok ukurnya, yakni
rumusan-rumusan standar serta kode etik profesi yang
pada umunya telah dimiliki dan wajib sifatnya untuk
dipakai sebagai pedoman dalam menyelenggarakan
setiap kegiatan profesi.
Secara
umum
dimensi
kepuasan
tersebut
dapat
Dalam
hal
ini
ukuran
kepuasan
pemakai
jasa
kesehatan
disebut
sebagai
pelayanan
yang
bermutu
hanya
mengacu
pada
penilaian
terhadap
kepuasan
pasien
mengenai:
a. Hubungan
tenaga
kesehatan/perawat-pasien
(Nurse-patient relationship).
b.
c.
e.
f.
21
2.
hal
ini
ukuran
kepuasan
pemakai
jasa
22
dalam
arti
perubahan
derajat
kesehatan
dan
kesehatan
ketiga
unsur
harus
diupayakan
perlengkapan
serta
peralatan.
Secara
umum
23
2. Unsur lingkungan
Unsur lingkungan adalah kebijakan,organisasi, manajemen.
Secara umum disebutkan apabila kebijakan,organisasi dan
manajemen tersebut tidak sesuai dengan standar dan atau
tidak bersifat mendukung, maka sulitlah diharapkan baiknya
mutu pelayanan.
3. Unsur proses
Unsur proses adalah tindakan medis,keperawatan atau non
medis. Secara umum disebutkan apabila tindakan tersebut
tidak
sesuai
dengan
standar
yang
telah
ditetapkan
2.8.
Program
Menjaga
Mutu
Kesehatan
di
Fasilitas
Kesehatan Primer
Sebagai sarana terdepan pelayanan kesehatan di Indonesia,
Puskesmas berperan sebagai ujung tombak sistem pelayanan
kesehatan di Indonesia. Melalui penerapan program jaminan
mutu
Berbagai
kebijakan
pemerintah,
24
khususnya
dinas
kesehatan
dalam
rangka
untuk
lebih
Kebijakan
Peningkatan
Mutu
Pelayanan
Puskesmas
1. Meningkatkan mutu SDM melalui tugas belajar, izin
belajar, pelatihan teknis fungsional, kursus, seminar,
lokakarya.
Penerapan
Keperawatan.
2. Meningkatkan
prasarana
SPMKK
Kebidanan
dan
sarana
dan
seperti
Puskesmas
Umbulharjo
II
dan
Mantrijeron
(2005 )
Perubahan Pola Tarif Puskesmas Perda no 5/Th. 2006
Menyusun Sistem Kesehatan Kota (Th.2005 )
Menetapkan Standar Teknis Pelayanan (2006 )
Melaksanakan Unsur-Unsur dalam Pelayanan Prima
25
keberhasilan
puskesmas
penerapan
tergantung
pada
jaminan
mutu
kemempuan
di
petugas
pada
proses
pelayanan,
mendengarkan
dan
perubahan
kebiasaan
kerja
dalam
Langkah-Langkah
Pelaksanaan
Manajemen
Mutu
26
Sebelum
memulai
langkah
perlu
diketahui
dulu
langsung
dari
manajemen
puncak
suatu
pengalaman
belajar
sehingga
implementasi
manajemen
mutu.
operasional
bekerja
dan
memantau
Steering
sebagai
pelaksanaan
Committee
suatu
tim
secara
yang
27
upaya,
memantau
kemajuan
dan
memberikan
yang
dilaksanakan
dalam
penerapan
yang
terbentuk
mengidentifikasi
dan
pelanggan
dan
tetapkan
cara
untuk
28
BAB III
KESIMPULAN
Pada makalah ini dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Mutu pelayanan kesehatan merupakan pelayanan kesehatan
yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan
kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata
penduduk.
2. Terdapat sembilan dimensi mutu, yaitu manfaat, ketepatan,
ketersediaan,
keterjangkauan,
interpersonal,
waktu,
kenyamanan,
kesinambungan,
hubungan
legitimasi
dan
akuntabilitas.
3. Terdapat
langkah-langkah
yang
dilaksanakan
dalam
tim
memperhitungkan
yang
terbentuk
kekuatan
dan
mengidentifikasi
kelemahan
dan
organisasi,
29
mengidentifikasi
pendukung
dan
ancaman
yang
nyata
susun
indikator,
dan
menetapkan
cara
untuk
DAFTAR PUSTAKA
30
Dimensi
Kualitas
David
Garvin.
31