Anda di halaman 1dari 4

Hari Ginjal Dunia (World Kidney Day) 2016

Pencegahan Penyakit Ginjal Harus Dilakukan Secara Dini

Oke Rina Ramayani1, Beatrix1, Rosmayanti1,Rafita Ramayati1, Riri Muzasti2, Harun Rasyid Lubis2
1Departemen Ilmu Kesehatan Anak, 2Departemen Ilmu Penyakit Dalam

RS.H.Adam Malik Medan

World Kidney Day (WKD), apa dan bagaimanakah itu? Hari Ginjal Dunia (WKD) adalah
kampanye kesadaran kesehatan global yang berfokus pada pentingnya kesehatan ginjal dan
mengurangi frekuensi maupun dampak dari penyakit ginjal, yang merupakan masalah
kesehatan di seluruh dunia. Hari Ginjal Dunia diperingati setiap tahun pada Kamis minggu
kedua bulan Maret. Hari Ginjal Dunia merupakan inisiatif bersama dua lembaga ginjal dunia
yaitu International Society of Nephrology (ISN) dan International Federation of Kidney Foundations
(IFKF). Awal kegiatan ini diikuti oleh 66 negara, yang dimulai pada tahun 2006. Dalam waktu
dua tahun saja, jumlah ini meningkat menjadi 88 negara. Saat ini hampir seluruh negara di
dunia memperingatinya termasuk negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini.
Semangat Hari Ginjal Dunia pada tahun 2016 adalah meyakini pentingnya
membuat masyarakat umum sadar bahwa penyakit ginjal mempengaruhi jutaan orang
di seluruh dunia, temasuk juga usia anak. Anak anak mempunyai risiko penyakit ginjal
bahkan pada usia dini (bayi), oleh karena itu amat penting mendorong dan
memfasilitasi pendidikan, deteksi dini dan gaya hidup sehat pada anak-anak, mulai
saat lahir dan terus berlanjut sampai usia tua.
Kampanye ini dimaksudkan untuk memerangi peningkatan kerusakan ginjal
yang harusnya dapat dicegah misalnya cedera ginjal akut dan penyakit ginjal kronis
serta mengobati anak dengan gangguan bawaan lahir dari ginjal. Penyakit ginjal dapat
mempengaruhi anak-anak dengan berbagai cara, mulai dari gangguan yang dapat
diobati tanpa konsekuensi jangka panjang hingga kondisi yang mengancam jiwa.
Penyakit ginjal akut (Acute Kidney Injury) adalah kondisi serius yang berkembang
tiba-tiba, sering berlangsung dalam waktu singkat dan dapat menghilang
sepenuhnya setelah penyebabnya diobati dan jika pasien menerima manajemen
medis yang diperlukan, tetapi juga dapat memiliki konsekuensi jangka panjang
dengan masalah seumur hidup. Contoh penyakit ini adalah sindrom uremik
hemolitik. Ini adalah kondisi ginjal yang berkembang ketika sel-sel darah merah
yang hancur dan memblokir sistem penyaringan ginjal. Ketika ginjal dan glomerulus
(unit kecil dalam ginjal, dimana darah disaring) menjadi tersumbat dengan sel-sel
darah merah yang rusak, sehingga tidak dapat melakukan fungsinya. Jika ginjal
berhenti berfungsi, anak menderita gagal ginjal akut.

Gambar 1. Kampanye tentang Hari Ginjal Dunia 2016


Sumber: http://www.worldkidneyday.org/2016-campaign/2016-campaign-materials/

Penyebab lain gagal ginjal akut pada masa anak anak, adalah trauma seperti luka
bakar, dehidrasi, perdarahan, cedera atau operasi. Trauma dapat menyebabkan
tekanan darah sangat rendah, yang pada gilirannya dapat menyebabkan pasokan
darah ke ginjal berkurang dan menyebabkan gagal ginjal akut.
Penyakit ginjal kronis (Chronic Kidney Diseases) adalah penyakit yang tidak hilang
dengan pengobatan dan cenderung memburuk dari waktu ke waktu. Penyakit ini
akhirnya mengarah ke gagal ginjal (penyakit ginjal stadium akhir) dan perlu diobati
dengan transplantasi ginjal atau perawatan penyaringan darah (dialisis). Penyakit ini
dapat disebabkan oleh cacat lahir (misalnya anak-anak yang lahir dengan hanya satu
ginjal atau dengan ginjal dengan struktur abnormal), prematuritas, penyakit
keturunan (misalnya penyakit ginjal polikistik), infeksi saluran kemih, sindrom
nefrotik (kumpulan gejala dengan hilangnya protein dalam urin dan retensi air dan
garam dalam tubuh yang mengindikasikan kerusakan ginjal), penyakit sistemik
(melibatkan banyak organ tubuh termasuk ginjal, seperti Lupus), penyumbatan air
seni atau refluks (misalnya masalah pada saluran kemih dan kandung kemih).
Berbagai penyebab utama gagal ginjal berdasarkan usia anak adalah: dari lahir
sampai usia 4 tahun, cacat lahir dan penyakit keturunan adalah penyebab utama gagal
ginjal. Antara usia 5 dan 14 tahun, gagal ginjal paling sering disebabkan oleh penyakit
keturunan, sindrom nefrotik, dan penyakit sistemik. Antara usia 15 dan 19 tahun,
penyakit yang mempengaruhi glomerulus adalah penyebab utama gagal ginjal.
Mayoritas anak anak dengan penyakit ginjal ini akan berlanjut menjadi penyakit ginjal
tahap akhir pada usia dewasa.
Data di RS.H. Adam Malik Medan pada tahun 2015 menunjukkan lebih kurang
375 anak berobat ke poliklinik nefrologi anak. Rata rata anak anak ini mengalami
masalah ginjal seperti sindrom nefrotik, glomerulonefritis, infeksi saluran kemih dan
gagal ginjal. Kurang dari 1% kasus, masuk ke dalam kriteria gagal ginjal terminal yang
membutuhkan biaya cukup besar untuk pengobatannya, belum lagi risiko ancaman
kematian. Berbagai kendala dan hambatan juga dialami oleh seorang anak yang
menderita penyakit ginjal misalnya gangguan tumbuh kembang, gangguan prestasi
belajar di sekolah dan gangguan perasaan seperti rendah diri dan rasa tidak berguna
dalam hidup.

Jadi, pada tahun 2016 ini, mari bergabung untuk menginformasikan orang tua,
pengasuh, anak-anak, pembuat kebijakan dan masyarakat umum tentang pentingnya
mengidentifikasi dan mengobati penyakit ginjal masa kanak-kanak, menanamkan
kesadaran akan risiko kerusakan ginjal masa anak terhadap tumbuh kembang dan
masa depan mereka. Hal ini akan berguna untuk membangun generasi masa
mendatang yang lebih sehat !

Sumber

1. World Kidney Day: International Society of Nephrology (ISN)


2. Ramayani, OR. Luaran Pasien Anak dengan Gagal Ginjal Terminal. Sari Pediatri

Anda mungkin juga menyukai