D. Melanogaster: Identifikasi Pada Media Biakan Alami Dari Pisang Sepatu, Belimbing Dan Jambu Biji
D. Melanogaster: Identifikasi Pada Media Biakan Alami Dari Pisang Sepatu, Belimbing Dan Jambu Biji
Abstract
One cause damage to fruit on cultivated plants is the fruit fly, Drosophila sp. Losses caused
by fruit fly Drosophila sp in Indonesia is still limited. But the FAO reports that in Japan has
cost approximately 32 million U.S. dollars or IDR 250 trillion to control these fruit flies.
Some researchers have obtained information about the food of predators (birds nest) as an
insect the size below 5 mm. This research aims to identify and isolate D. melanogaster in a
natural culture medium of shoes banana, star fruit and guava as well as knowing the
number of population D. melanogaster as well as calorific value, proteins, fats, carbohydrates
and minerals from the artificial media. The research was conducted in the Kamangta
Village, Tombulu Minahasa District with a height of 500 m above the sea surface and air
temperature ranges of 26- 30C. The research lasted 18 months, starting from August 2008
until January 2010. The results of this research are: 1). showed that the natural medium of
banana shoes to give more positive responses than the guava and star fruit and 2). larvae of
the fly life cycle D. melanogaster from the egg into imago is 10 days old while the change
from egg to imago vary depending on environmental conditions.
hampir 100 juta dolar AS atau 500 triliun tidak adanya tanaman yang dapat dipakai
rupiah untuk mengendalikan Lalat Buah untuk bersembunyi (Pracaya, 2007).
ini, sedangkan di Jepang telah menelan Kemampuan berproduksi suatu
biaya kira-kira 32 juta dolar AS atau 250 seranggga, erat kaitannya dengan jumlah
triliun rupiah (Siwi, 2006). individu dari setiap jenis kelamin yang ada
Buah-buahan merupakan produk dalam populasi. Perkembangan suatu
pertanian yang mempunyai banyak populasi sangat dipengaruhi oleh
kegunaan, antara lain sebagai pelengkap perbandingan individu (Nisbah Kelamin)
nutrisi (gizi) sumber makanan dan dari tiap jenis serangga. Sedangkan
minuman penyegar, komponen landskap reproduksi serangga sangat dipengaruhi
(pertamanan) dijadikan tanaman pot dan oleh jenis dan jumlah makanan yang
komponen hort-therapy atau sumber dikonsumsi (Borror, et. al. 1982).
nabati yang berkhasiat obat. Beberapa Predator dalam dunia pertanian
jenis buah-buahan bernilai ekonomis merupakan organisme yang hidup bebas
tinggi merupakan sumber pendapatan dengan memakan, membunuh dan
ekonomi rumah tangga bagi masyarakat memangsa binatang lain secara langsung.
dan sebagai sumber devisa bagi negara. Biasanya mereka memiliki daya
Buah-buahan tropis yang telah cari/jelajah yang tinggi dan dapat
menembus pasar internasional dengan bergerak cepat, taktik penangkapan
cukup pesat berasal dari Thailand. Negara mangsa lebih baik dari pada taktik
tersebut telah menguasai teknik produksi pertahanan mangsa, kekuatan serta
sampai pada pasca panen yang disertai struktur tubuh lebih besar dari
penelitian pasar (Rahmat, 2008). mangsanya. Cukup banyak jenis predator
Fenomena yang mengembirakan terakhir yang diidentifikasi, dari burung sampai
ini antara lain permintaan buah-buahan mikroorganisme, yang dapat membunuh
tropis oleh beberapa negara di dunia serangga. Beberapa predator dapat
cenderung meningkat. dikembangkan di lahan pertanian,
Usaha untuk mengurangi dan contohnya burung. Bila pakan cukup,
mencegah Lalat Buah dilakukan dengan mereka dirangsang untuk berkembang
menjaga kebersihan kebun. Buah yang biak serta dilindungi dari perusakan dan
rontok dikumpulkan dan dimusnahkan perburuan, di sekitar lahan pertanian
dengan cara dibakar, dimasukkan dalam tersedia buah-buahan dan kolam air
drum yang berisi larutan pestisida atau untuk mandi dan minum. Kolam ini juga
dikubur sedalam 75 cm. Tanah di sekitar dapat berfungsi sebagai tempat
pohon yang terserang sebaiknya berkembang biak bagi katak, yang dapat
dibongkar agar pupa yang tersembunyi di bertindak sebagai musuh alami (Wiwi,
dalam tanah keluar sehingga mudah 2006).
diberantas. Cara lain untuk memancing Kemampuan memangsa dan
Lalat Buah adalah memberikan minyak efisiensi predasi suatu predator selain
Citronela atau atsiri yang mengandung memerlukan energi yang sepadan dengan
senyawa iso-eugenol, metyleugenol dan usaha mendapatkan mangsa, dipengaruhi
amyl alkohol, sebagai umpan yang dapat juga oleh jenis mangsa dan kepadatan
menarik Lalat Buah jantan (Wardhana, mangsa. Pengalaman menunjukkan
2004). Pemberantasan tumbuhan inang bahwa kecenderungan predator
dapat menjadi alternatif dalam berkumpul dalam gugus mangsa yang
mengurangi populasi Lalat Buah, karena maksimum areal pemburuan mangsa
151
Gambar 2. Populasi larva pada bahan Gambar 3. Populasi pupa pada bahan
makanan alami makanan alami
diam di dalam kutikula pupa. Berdasarkan mempunyai bagian kulit luar yang keras
hasil pengamatan lama hidup pupa pada (Borror, et. al. 1982).
beberapa bahan makanan alami adalah Ketersediaan makanan berdampak
sebagai berikut: Pisang Sepatu 70,3 jam, pada jumlah telur D. melanogaster yang
Jambu Biji 68,0 jam dan Belimbing 50,3 dikeluarkan dari induk (serangga dewasa).
jam. Penurunan telur terjadi apabila media
kekurangan nutrisi (kekurangan zat
makanan). Makanan yang ditelan dan
dicerna oleh serangga harus memenuhi
persyaratan gizi untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Sejumlah substansi
terutama asam amino dan vitamin
penting untuk tiap tahap perkembangan,
termasuk serangga. Ada 10 jenis asam
Gambar 8. Lama hidup pupa pada amino esensial yang diperlukan untuk
makanan alami memproduksi jaringan dan enzim.
Biasanya asam amino terdapat dalam
Bila gizi secara kualitatif cukup dan
bentuk protein. Kekurangan protein akan
diperoleh secara terbatas serangga dewasa
menyebabkan pertumbuhan serangga
ukurannya akan berkurang, dan sering
tidak sempurna, bila kekurangan salah
kali menyebabkan polimorfisme.
satu jenis asam amino maka
Pengaruh tingkat keasaman dari media
pertumbuhan akan terganggu.
menyebabkan perbedaan waktu dari
Karbohidrat merupakan sumber energi,
pupa-imago pada ketiga media alami.
sedangkan lemak biasa dibutuhkan dalam
Menurut Chapman (1983), serangga D.
jumlah kecil. Berbagai garam anorganik
melanogaster dapat memanfaatkan tepung
juga dibutuhkan bagi pertumbuhan yang
alkohol manitol, raffinosa (trisakarida)
optimal.
sukrosa maltose, dan selobiosa
Kebutuhan dasar gizi semua jenis
(disakarida), mannose dan glukosa
serangga diperkirakan sama karena proses
(manosakarida) pada media yang tersedia
dasar metabolismenya serupa. Perbedaan
seperti pisang sepatu, jambu biji, dan
dapat terjadi akibat perbedaan
belimbing.
metabolisme. Ada dua persediaan zat
D. Perkembangan populasi D. melanogaster makanan yang penting yaitu kuning telur
dari Pisang Sepatu pada bahan makanan yang terdapat dalam telur, dan lemak
buatan katul tubuh yang terdapat pada larva dan
1. Populasi telur serangga dewasa.
Hasil pengamatan populasi telur yang dengan kecepatan makan yang tinggi,
diletakkan oleh imago betina yang dilepas selama penggantian kulit larva disebut
dalam fermentator (1 jantan dan 5 ekor instar. Instar pertama adalah setelah telur
betina) pada bahan makanan buatan menetas sampai penggantian kulit
adalah sebagai berikut: pertama. Sesudah pengantian kulit yang
kedua, larva (instar tiga) makan banyak
siap-siap untuk membentuk pupa. Pada
tahap terakhir larva instar ketiga merayap
keatas permukaan medium makanan
ketempat yang kering dan berhenti
bergerak dengan mengeluarkan cairan
seperti lem yang dihasilkan oleh kelenjar
ludah larva membentuk pupa. Selama
fase makanan larva membuat saluran-
saluran di dalam medium, dan jika
Gambar 9. Populasi telur pada makanan terdapat banyak saluran maka
buatan (Pisang Sepatu) pertumbuhan biakan dapat dikatakan
baik.
Keterangan:
Hasil pengamatan populasi larva
A = 150 gr katul + 0,25 gr ragi + 110
berkembang dalam fermentator pada
ml air
beberapa Makanan buatan perlakuan
B = 125 gr katul + 0,20 gr ragi + 90
adalah sebagai berikut, Makanan buatan
ml air
A 317 ekor, B 233,6 ekor, C 322 ekor, D
C = 100 gr katul + 0,15 gr ragi + 70
306,3 ekor, E 269, 3 ekor.
ml air
D = 75 gr katul + 0,10 gr ragi + 50
ml air
E =50 gr katul + 0,05 gr ragi + 30
ml air
Penemuan inang oleh serangga berkaitan
dengan warna substrat dan bau minyak
volatil dan serangga membutuhkan air,
nitrogen, karbohidrat, lemak dan mineral
dari pakan yang tersedia (Chapman, Gambar 10. Populasi larva pada makanan
1971). buatan (Pisang Sepatu)
2. Populasi larva
3. Populasi pupa
Larva D. melanogaster berwarna putih,
berbentuk seperti cacing dan Berdasarkan hasil pengamatan populasi
menggali/bor dengan mulut berwarna pupa yang berkembang dalam
pada trachea terdapat sepasang spirakel fermentator, pada bahan makanan buatan
yang keduanya berada pada ujung adalah sebagai berikut, perlakuan A 237
anterior dan pasterior (Silvia, 2003). Saat ekor, B 233,6 ekor, C 241,6 ekor, D 229,8
kutikula tidak lunak lagi larva muda ekor, E 277,3 ekor.
secara periodik berganti kulit untuk
mencapai ukuran dewasa. Kutikula
dibuang dan integumen baru diperluas
157