Anda di halaman 1dari 3

NESTED

1. INPUT DATA

Keterangan:
J adalah Penggunaan Jenis Isi dengan J1 adalah kolang-kaling dan J2 adalah nata de
coco
V adalah Penambahan Volume Isi dengan V1 adalah volume isi 5% (b/v), V2 adalah
volume isi 10% (b/v) dan V3 adalah volume isi 15% (b/v).

2. ANOVA

Dari data ANOVA, diketahui factor I atau sumber keragaman jenis isi didapatkan p-
value sebesar 0.201, sehingga dengan menggunakan kepercayaan 95% atau =0.05
dapat dikatakan bahwa hasil p-value > yang bearti bahwa faktor jenis isi tidak
memberikan pengaruh yang nyata (tidak berbeda nyata) terhadap tingkat kecerahan
minuman nira siwalan dalam kemasan (L).
Dari data ANOVA, diketahui factor II atau sumber keragaman volume isi (jenis isi)
atau interaksi volume isi dalam jenis isi didapatkan p-value sebesar 0.014, sehingga
dengan menggunakan kepercayaan 95% atau =0.05 dapat dikatakan bahwa hasil p-
value < =0,05 yang bearti bahwa faktor volume isi dalam jenis isi berpengaruh nyata
terhadap tingkat kecerahan minuman nira siwalan dalam kemasan (L)

Dari model summary didapatkan nilai R-sq = 51.00% bearti hubungan antara kedua
faktor tidak erat karena nilai tersebut jauh dari angka 100%. Dari data tersebut
menunjukkan bahwa 51.00% data mendekati pada garis linear sedangkan sisanya yaitu
49.00% data tidak mendekati garis linear. Karena R-sq nilainya kurang dari 75% maka
tidak terdapat hubungan yang linear antara konsentrasi gel dengan proporsi tepung.

3. UJI LANJUT

Karena sumber keragamanan interaksi volume isi dalam jenis isi atau volume isi
(jenis isi) berpengaruh nyata terhadap tingkat kecerahan minuman nira siwalan dalam
kemasan (L), maka dilakukan uji lanjut dengan pengujian Tukey 5%.

Dari uji Tukey 5% faktor interaksi volume isi (jenis isi), diketahui bahwa perlakuan
V3(J2) atau volume isi 15% dengan jenis isi nata de coco memilki rata-rata tingkat
kecerahan minuman nira siwalan dalam kemasan paling tinggi, sedangkan pada
perlakuan V1(J2) atau volume isi 5% dengan jenis isi nata de coco memiliki rata-rata
tingkat kecerahan minuman nira siwalan dalam kemasan paling rendah, namun tidak
berbeda nyata dengan perlakuan lainnya yang ditunjukkan dengan notasi yang sama.

Dengan didapatkannya notasi yang sama pada semua perlakuan ini menunjukkan
bahwa dari pengujian yang dilakukan semua perlakuan volume isi (jenis isi)
menunjukkan hasil tingkat kecerahan minuman nira siwalan dalam kemasan yang
tidak berbeda nyata
4. GRAFIK

Dari grafik yang didapat menunjukkan bahwa semua perlakuan faktor interaksi berada
pada garis 0,0 yang berarti bahwa pada semua perlakuan volume isi (jenis isi)
menghasilkan tingkat kecerahan yang tidak berbeda nyata pada minuman nira siwalan
dalam kemasan.

5. KESIMPULAN
Dari perhitungan NESTED, dapat disimpulkan bahwa interaksi volume isi dalam jenis
isi berpengaruh nyata terhadap tingkat kecerahan (L) minuman nira siwalan dalam
kemasan (p-value>0,05). Sehingga didapatkan bahwa perlakuan dengan hasil terbaik
adalah data dengan rata-rata tingkat kecerahan tertinggi yaitu pada
kombinasi perlakuan V3(J2) dimana volume isi 15% dengan jenis isi nata de coco,
sedangkan perlakuan dengan hasil terkurang baik adalah data dengan rata-rata
tingkat kecerahan terendah yaitu kombinasi perlakuan V1(J2) atau volume isi 5%
dengan jenis isi nata de coco. Namun perlakuan tersebut, tidak berbeda nyata dengan
perlakuan lainnya karena ditunjukkan dengan notasi yang sama. Dengan
didapatkannya notasi yang sama pada semua perlakuan ini menunjukkan bahwa dari
pengujian yang dilakukan semua perlakuan volume isi (jenis isi) menunjukkan hasil
tingkat kecerahan minuman nira siwalan dalam kemasan yang tidak berbeda nyata

Anda mungkin juga menyukai