SENSOR
Samuel Kristiyana
Pada saat ini, sensor tersebut telah dibuat dengan ukuran sangat kecil dengan orde
nanometer. Ukuran yang sangat kecil ini sangat memudahkan pemakaian dan menghemat
energi.
A. Jenis sensor
Sensor fisika
Sensor kimia
Sensor kimia mendeteksi jumlah suatu zat kimia dengan cara mengubah besaran
kimia menjadi besaran listrik. Biasanya melibatkan beberapa reaksi kimia. Contoh
sensor kimia adalah sensor pH, sensor Oksigen, sensor ledakan, dan sensor gas.
Sensor biologi
Sersor Cahaya
Sensor cahaya adalah alat yang digunakan untuk merubah besaran cahaya
menjadi besaran listrik. Prinsip kerja dari alat ini adalah mengubah energi dari foton
menjadi elektron. Idealnya satu foton dapat membangkitkan satu elektron. Sensor cahaya
sangat luas penggunaannya, salah satu yang paling populer adalah kamera digital. Pada saat
ini sudah ada alat yang digunakan untuk mengukur cahaya yang mempunyai 1 buah foton
saja.
Detektor kimiawi, seperti pelat fotografis, dimana molekul silver halida dibagi
menjadi sebuah atom perak metalik dan atom halogen. Pengembang fotografis
menyebabkan terbaginya molekul yang berdekatkan secara sama.
Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan
dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik.
Cahaya yang dapat dideteksi oleh dioda foto ini mulai dari cahaya infra merah,
cahaya tampak, ultra ungu sampai dengan sinar-X. Aplikasi dioda foto mulai dari
penghitung kendaraan di jalan umum secara otomatis, pengukur cahaya pada
kamera serta beberapa peralatan di bidang medis.
Transistor foto ini pada dasarnya adalah jenis transistor bipolar yang menggunakan
kontak (junction) base-collector untuk menerima cahaya. Komponen ini
mempunyai sensitivitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan Dioda Foto. Hal
ini disebabkan karena elektron yang ditimbulkan oleh foton cahaya pada junction
ini di-injeksikan di bagian Base dan diperkuat di bagian Kolektornya. Namun
demikian, waktu respons dari Transistor-foto secara umum akan lebih lambat dari
pada Dioda-Foto.
Sel fotovoltaik atau sel matahari yang menghasilkan tegangan dan memberikan arus
listrik ketika dikenai cahaya
Detektor optis yang berlaku seperti termometer, secara murni tanggap terhadap
pengaruh panas dari radiasi yang masuk, seperti detektor piroelektrik, sel Golay,
termokopel dan termistor, tapi kedua yang terakhir kurang sensitif.
Detektor cryogenic cuku tanggap untuk mengukur energi dari sinar-x tunggal, serta
foton cahaya terlihat dan dekat dengan inframerah (Enss 2005).
Sensor Suhu
Sensor suhu adalah alat yang digunakan untuk merubah besaran panas menjadi
besaran listrik yang dapat dengan mudah dianalisis besarnya. Ada beberapa metode
yang digunakan untuk membuat sensor ini, salah satunya dengan cara
menggunakan material yang berubah hambatannya terhadap arus listrik sesuai
dengan suhunya.
Termistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930, dan mendapat hak
paten di Amerika Serikat dengan nomor #2.021.491. Ada dua macam termistor
secara umum: Posistor atau PTC (Positive Temperature Coefficient), dan NTC
(Negative Temperature Coefficien). Nilai tahanan pada PTC akan naik jika
suhunya naik, sementara NTC justru kebalikannya.