Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Glukosamin terhadap Nyeri Sendi Lutut Ibu 60 Tahun

Natashya Risa Pramana

102012370

C3

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510

Email : natashya.risa@yahoo.com

Abstrak : Sendi lutut merupakan persendian paling besar pada tubuh manusia. Di dalam
sendi ini terdapat cairan sinovial yang berfungsi untuk membantu pergerakan antara dua buah
tulang yang bersendi. Faktor usia, jenis kelamin dan pekerjaan mempengaruhi produksi dari
cairan sinovial sehingga dibutuhkan glukosamin untuk menghilangkan nyeri pada arthritis,
merangsang pembentukan dan pemulihan kartilago dan memperbaiki kerusakan sendi.
Kata kunci : sendi lutut, cairan sinovial, glukosamin.

Abstract : Knee joint is the largest joint on the human body. Containt in this joint is synovial fluid
that has function to help the movement between two bones that are jointed. Factors of age, gender
and occupation affects the production of synovial fluid so it takes glucosamine for the relief of pain in
arthritis, stimulate the formation and restoration of cartilage and repair damaged joints.

Key words : knee joint, synovial fluid, glucosamine.

Pendahuluan

Sendi lutut merupakan persendian paling besar pada tubuh manusia. Sendi tersebut
dilengkapi dengan ligamentum kolateral medial, ligamentum kolateral lateral dan ligamentum
krusiatum untuk mempertahankan stabilitas dan pembatas lutut. Pada hakekatnya, sendi lutut
bergerak sebagai sendi engsel dengan patela menggulir di kondilus femoralis jika sendi lutut
melakukan gerak ekstensi dan fleksi.1,2

Sendi lutut ini merupakan gabungan sebuah sendi kondilar yang terjadi antara konilus
femur dan tibia dan sebuah sendi plana antara patela dan femur. Sendi ini mempunyai sebuah
kapsul fibrosa di bagian depan struktur yang dimasuki patela dan yang dilapisi membran
sinoval. Di dalam sendi ini terdapat cairan sinovial yang berfungsi untuk membantu
pergerakan antara dua buah tulang yang bersendi agar lebih leluasa. Pengumpulan pada
cairan sinoval merupakan petunjuk adanya luka yang serius atau proses intraartikuler
abnormal sehingga mengakibatkan nyeri pada lutut.2,3
Skenario

Seorang ibu pedagang kue keliling, usia 60 tahun mengeluh nyeri pada kedua lutut
sejak 2 hari yang lalu. Nyeri bertambah setelah naik tangga. Ia tinggal di lantai 3 rumah susun
sejak 10 tahun yang lal. Setelah berobat ke dokter, ia diberikan obat-obat penghilang nyeri
dan glukosamin.

Cairan Sendi Lutut

Ibu pedagang keliling mengeluh nyeri pada sendi kedua lututnya yang dikarenakan
pengapuran pada sendi lutut yang terdapat cairan sendi atau cairan sinovial. Sendi lutut
merupakan salah satu contoh sendi engsel dalam klafsifikasi persendian sinovial. Sendi ini
memiliki rongga sendi yang berisi cairan sinovial, suatu kapsul sendi yang menyambung dua
tulang, dan ujung tulang pada sendi sinovial dilapisi kartilago artikular.

Lapisan terdalam kapsul sendi adalah membran sinovial yang melapisi keseluruhan
sendi, kecuali pada kartilago artikular. Membran sinovial mensekresi cairan sinovial, materi
kental yang jernih seperti putih telur. Materi ini terdiri dari 95% air dengan pH 7,4 dan
merupakan campuran polisakarida (sebagian besar asam hialuronat), cairan intersisial,
protein, dan lemak. Asam hialuronat dan cairan intersisial diperoleh dari plasma darah. Pada
cairan sinovial ini ditambahkan sebuah glikoprotein dan lubrisin yang merupakan molekul
dengan sifat pelumas. Juga terdapat dalam jumlah kecil glikoprotein lain yang umumnya
ditemukan dalam tulang rawan tempat menstabilkan ikatan monomer proteoglikan pada asam
hialuronat membentuk agregat.4,5

Cairan sinovial berfungsi untuk melumasi dan memberikan nutrisi pada bagian
membran sinovial serta bagian tulang yang ada di sekitarnya. Cairan ini juga mengandung sel
fagosit untuk mengeluarkan fragmen jaringan mati dari rongga sendi yang cedera atau
terinfeksi.4
Gambar 1. Sendi Normal dan Osteoarthritis.4

Faktor faktor yang Mempengaruhi

a. Usia
Penyebab utama nyeri sendi pada usia di atas 45 tahun adalah pengapuran pada sendi.
Sedangkan pada usia di bawah 45 tahun, penyebab utama nyeri sendi adalah peradangan
otot akibat aktivitas fisik yang berlebihan atau karena cidera olahraga. Pengapuran sendi
adalah suatu penyakit dimana tulang rawan sendi menipis. Tulang rawan berfungsi
melapisi ujung tulang pembentuk sendi, sehingga sendi dapat bergerak bebas tanpa rasa
nyeri. Jika tulang rawan sendi rusak dan menipis, ujung tulang pembentuk sendi akan
saling bertemu dan bergesekan langsung tanpa pelapis tulang rawan, sehingga
menimbulkan nyeri sendi.6
Sesuai dengan skenario, ibu pedagang keliling tersebut mengeluh nyeri pada kedua
lututnya dikarenakan umurnya yang sudah 60 tahun. Perubahan fisis dan biokimia yang
terjadi sejalan dengan bertambahnya umur dengan jumlah kolagen dan kadar air, dan
endapannya berbentuk pigmen yang berwarna kuning.
b. Jenis Kelamin
Lansia pada kasus berjenis kelamin perempuan. Lansia dengan jenis kelamin
perempuan cenderung beresiko cidera. Pada perempuan yang berusia lebih dari 50 tahun
mengalami penurunan pada fleksibilitas otot yang berhubungan dengan kemampuan otot.
Kemampuan otot apabila sering dilatih maka cairan sinovial akan meningkat atau
bertambah.
Semakin bertambahnya usia pada seseorang, maka seseorang akan kehilangan massa
tulang pada laki-laki sebesar 20-30% dan pada wanita sebesar 40-50%. Lansia cenderung
mengalami penurunan pada fungsi muskuloskeletal.6
c. Pekerjaan
Fungsi kartilago sendi mengalami penurunan sehingga kartilago akan menipis dan
mengakibatkan kekakuan sendi. Kekakuan sendi apabila tidak segera ditangani maka
dapat mengganggu mobilitas fisik pada lansia. Otot sendi apabila digunakan untuk
bergerak maka cairan sinovial akan bertambahan dan meningkat sehingga lansia
melakukan aktivitas dengan baik. Apabila otot sendi tidak digunakan untuk melakukan
aktivitas maka cairan sinovial ini akan tetap sehingga tidak mengalami peningkatan.6
Meskipun dikatakan otot sendi yang melakukan aktivitas baik bagi peningkatan cairan
sinovial tetapi pemakaian sendi yang berlebihan juga kurang baik. Karena pemakaian
sendi yang berlebihan secara teoritis dapat merusak rawan sendi melalui dua mekanisme
yaitu pengikisan dan proses degenerasi karena bahan yang harus dikandungnya.
Berdasarkan kasus di atas, ibu tersebut terhitung dalam pemakaian sendi yang
berlebihan. Salah satunya karena pekerjaan si ibu sebagai pedagang kue keliling yang
mengharuskan ia berjalan terus menerus sepanjang hari dengan membawa barang
dagangannya. Ditambah lagi si ibu masih harus naik turun tangga setiap kali ia pulang
dan pergi berdagang karena ia tinggal di lantai 3 rumah susun sejak 10 tahun yang lalu.

Glukosamin

Glukosamin (C6H14NO5) adalah amino monosakarida yang ditemukan pada kitin,


glikoprotein dan glikosamioglikan seperti asam hialuronat dan heparan sulfat. Glikoprotein
dikenal sebagai proteoglikan yang merupakan bentuk dasar matriks ekstraseluler dari jaringan
penyambung. Glukosamin secara alami diproduksi oleh tubuh tetapi pada penderita
osteoarthritis produksinya berkurang seiring dengan pertambahan usia, cedera dan stres.
Glukosamin ditemukan hampir di seluruh jaringan tubuh, tetapi konsentrasi besar glukosamin
terdapat pada hati, ginjal dan tulang rawan. Glukosamin efektif untuk menghilangkan nyeri
pada arthritis, merangsang pembentukan dan pemulihan kartilago dan memperbaiki
kerusakan sendi.7 Oleh karena itu, dokter memberikan suplemen glukosamin kepada si ibu
untuk menambah kadar glukosamin dalam tubuh si ibu yang sudah mulai berkurang.
Gambar 2. Struktur Glukosamin.7

Kesimpulan

Nyeri sendi pada lutut dikarenakan menurunnya cairan sinovial dan menipisnya
tulang rawan hialin pada lutut. Hal ini mengakibatkan ujung tulang pembentuk sendi akan
saling bertemu dan bergesekan langsung tanpa pelapis tulang rawan, sehingga menimbulkan
nyeri sendi. Pekerjaan yang berlebihan atau beban yang terlalu berat mempengaruhi rusaknya
rawan sendi karena terjadi pengikisan dan proses degenerasi dari bahan yang dikandung.
Jenis kelamin juga sangat mempengaruhi karena perempuan lebih mudah cedera dan
kehilangan lebih banyak massa tulang daripada laki-laki sehingga potensi menderita
osteoarthritis pada perempuan lebih besar. Dan faktor usia mengakibatkan berkurangnya
produksi glukosamin yang berfungsi efektif untuk menghilangkan nyeri pada arthritis,
merangsang pembentukan dan pemulihan kartilago dan memperbaiki kerusakan sendi. Untuk
itu, pemberian suplemen glukosamin dapat dijadikan salah satu cara pengobatan penyakit
osteoarthritis.

Daftar Pustaka

1. Mohlan, H. Major diagnosis fisik. Jakarta : EGC. 2003. h. 533.


2. Arvin, Behrman, Kliegman. Ilmu kesehatan anak Nelson. Jakarta : EGC. 2002. h. 2352.
3. Watson, R. Anatomi dan fisiologi. Jakarta : EGC. 2002. h. 190.
4. Sloane, E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : EGC. 2003. h. 114.
5. Fawcett, D.W. Buku ajar histologi. Jakarta : EGC. 2002. h. 206.
6. Warsito B.E., Ayu A.D. Pemberian intervensi senam lansia pada lansia dengan nyeri lutut.
Jurnal Nursing Studies 2012; 1: 63-4.
7. Pertemuan linguistik pusat kajian bahasa dan budaya Atma Jaya : kedelapan belas. Jakarta
: Yayasan Obor Indonesia. 2007. h. 28.

Anda mungkin juga menyukai