Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PERCOBAAN MODUL A.

TERMOKIMIA

I. Tujuan Percobaan
Menentukan kapasitas kalor calorimeter PARR Adiabatic Calorimeter.
Menentukan Hpembakaran sampel keripik Kusuka.

II. Teori Dasar

Bomb Calorimeter bekerja secara adiabatik. Seluruh kalor yang dilepaskan pada
proses pembakaran dalam kalorimeter tersebut digunakan untuk menaikkan suhu
sistem, sehingga besarnya kalor pembakaran dapat ditentukan dari kenaikan suhu
tersebut. Persamaan yang menggambarkan keadaan tersebut adalah :

Qlepas = Qkalorimeter = Ckalorimeter.T

Berdasarkan hokum Hess, Uk = UT + U . Pada proses adiabatic, Uk = 0,


sehingga U = -C(T-T). Jika dalam percobaan sejumlah massa zat (m) terbakar
dan menimbulkan kenaikan suhu sebesar T, maka kalor pembakaran zat dapat
TU1U2
dirumuskan : U =
III. Data Pengamatan
a. Penentuan Kapasitas Kalor Kalorimeter
Massa Asam Benzoat : 1,06 gram
Panjang kawat awal : 12,0 cm
Panjang kawat akhir : 6,5 cm
Panjang kawat terbakar : 5,5 cm
Tekanan Gas O2 : 20,00 atm
Tawal sistem : 24,96 oC
Tawal lingkungan : 25,39 oC
Tawal pembakaran : 24,96 oC
Tsetelah 6 menit : 27,70 oC
Vtitran : 0,00 mL

t (menit) 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22
T(C) 27.96 27.68 27.66 27.65 27.65 27.64 27.63 27.63 27.62 27.61 27.61

b. Penentuan kalor pembakaran zat


Massa zat : 1,55 gram
Panjang kawat awal : 12,0 cm
Panjang kawat akhir : 6,3 cm
Panjang kawat terbakar : 5,7 cm
Tekanan Gas O2 : 20,0 atm
Tawal sistem : 24,87 oC
Tawal lingkungan : 26,82 oC
Tawal pembakaran : 24,87 oC
Tsetelah 6 menit : 28,29 oC
Vtitran : 0,00 mL

t (menit) 2 4 6 8 10
T(C) 28.27 28.21 28.20 28.19 28.19
IV. Pengolahan Data
Penentuan Kapasitas Kalor PARR Adiabatic Calorimeter

1 2
=

UT = HT RTngas

# menentukan

ngas = 7 152 = 12

HAsam benzoat pada 25o C = 3226,9

HAsam benzoat pada 25o C = 6321,55 kalg

1
UT = 6321,55 (1,987)(300,65)( )
2

UT = -6022,85

# menentukan C

Faktor koreksi Natrium Karbonat (U1)

U1 = 0

Faktor koreksi panjang kawat terbakar

2 = . (2.3) / = 5,5 . (2,3) / = 12,65

1 2
=

(6022,85)(1,06)+12,65
C =
27,6524,96

C = 2378,02
Penentuan Kalor Pembakaran Sampel Keripik Kusuka
# Faktor koreksi natrium karbonat (U1)
1 = 0

# Faktor koreksi pembakaran kawat (U2)

2 = . (2.3) / = 5,7 . (2,3)/ = 13,11

# Kalor pembakaran

1 2
=


[(2378,02 ) (3,32) ] + (13,11 )
=
1,55

= 5102,02

Penentuan HT sampel

= +

6 12 6() + 62() 62() + 62 ()


= 5102,02 + (0) (1,987046 ) (301,19 )
.
= 5102,02

= ,

# Faktor kesalahan

() = 1725 160

() = 108,8

() =1152

% = | | 100%

1152 918,36
=| | 100%
1152

% = , %

V. Pembahasan
Percobaan ini menggunaka bomb calorimeter untuk mengukur nilai kalor
pembakaran sempurna pada sampel (keripik Kusuka). Bomb calorimeter bekerja
secara adiabatik sehingga tidak ada kalor yang diserap oleh sistem dari
lingkungan. Artinya perubahan suhu yang diamati seluruhnya merupakan
perubahan suhu yang terjadi di dalam sistem. Itulah sebabnya mengapa
termometer yang menunjukkan suhu sistem dan lingkungan disamakan terlebih
dulu sebelum analisis dimulai.
Kalorimeter bom dikalibrasi dengan ditentukan nilai kapasitas kalornya. Pada
percobaan ini digunakan Asam benzoat, yang telah diketahui nilai kalor
pembakarannya, untuk mengkalibrasi kalorimeter. Reaksi pembakaran asam
benzoat yang terjadi adalah sebagai berikut.
C6H5COOH(s) + 15/2O2 (g) 7CO2(g) + 3H2O(l)
Nilai kapasitas kalor pun dapat dihitung dengan persamaan berikut.

1 2
=

UT = HT RTngas

Bom kalorimeter diisi dengan gas oksigen hingga tekanan 20 atm agar reaksi
untuk kesempurnaan reaksi. Gas oksigen akan bereaksi dengan gas nitrogen bebas
di udara menghasilkan gas N2O5 sesuai dengan persamaan reaksi:
5O2(g) + 2N2(g) 2N2O5(g)
Gas N2O5 ini kemudian akan bereaksi dengan air membentuk asam nitrat
dengan persamaan:
N2O5(g) + H2O(l) 2HNO3(aq)\
Terbentuknya asam nitrat karena reaksi diatas juga memerlukan energi. Oleh
karena itu dalam perhitungan terdapat penentuan faktor koreksi terhadap
pembentukan asam nitrat. Selain itu, dalam proses pembakaran juga terjadi
reaksi pembakaran kawat, sehingga perlu ditentukan juga kalor pembakaran kawat
yang diperlukan dari jumlah total kalor reaksi pembakaran sampel.
Asam nitrat yang terbentuk dititrasi oleh larutan Na2CO3 dengan menggunakan
metil merah sebagai indikator. Metil merah akan berwarna merah dalam asam dan
kuning dalam basa. Pada percobaan, sebelum titrasi dimulai, warna larutan telah
menguning. Artinya dalam larutan sisa pembakaran suasananya telah basa,
sehingga dapat disimpulkan tidak ditemukan adanya asam nitrat.
Nilai H (kalor pembakaran) sampel keripik hasil eksperimen dengan nilai H
sampel keripik yang tertera pada kemasan memiliki perbedaan dengan galat
sebesar 20,28%. Galat ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
-ketidaktelitian saat pembacaan dan penentuan suhu konstan maupun suhu awal,
sehingga nilai nilai dalam perhitungan juga ikut salah
-kesalahan saat penimbangan massa asam benzoat, sehingga menyebabkan
kesalahan pada perhitungan nilai kapasitas kalor kalorimeter
-ketidaktelitian pengukuran panjang kawat sebelum terbakar maupun setelah
terbakar, karena keritingnya kawat, sehingga factor koreksi juga menjadi salah.
VI. Kesimpulan
Nilai kapasitas kalor calorimeter PARR Adiabatic Calorimeter adalah sebesar
2378,02

Nilai Hpembakaran sampel keripik Kusuka adalah sebesar 918,36 .


Nilai ini memiliki penyimpangan sebesar 20,28 % terhadap nilai di referensi.

VII. Daftar pustaka

F.Daniel Experimental Physical Chemistry, 7th Ed.,Mc.Graw Hill,New


York.

Atkins, Peter. 2000. Physical Chemistry 8thed. Oxford Press. Hal 38;47-50.

PARR Bulletin on Bomb Calorimeter.

http://www.chem.hope.edu/~polik/Chem345-2000/bombcalorimetry.htm
(diakses tanggal: 29 Maret 2012)

VIII. Lampiran
1. Jawaban Peranyaan
2. CRC nilai HT Asam Benzoat
Lampiran 1

1. Perbedaan :

HT: energi yang diukur dari reaksi yang berlangsung pada suatu volume
tertentu yang menempeti sistem (diukur pada tekanan tetap atau volum tetap,
misalnya pada bomb calorimeter).

UT: Perubahan energi yang disertai perubahan volume atau tekanan sistem.

2. UK = 0, karena sistem berlangsung secara adiabat sehingga tidak ada perubahan


energy dalam.

3. UT = qp - p V

qp = UT + p V

U1 U2 = qp p(V1 V2)

qp = (U2 + p V2) - (U1 + p V1)

.H = U + pV

qp = HT

HT = UT - p V

. p V = (n) RT

HT = UT + (n) RT
4.
Ikatan Energi Ikatan (kJ/mol)
C-C 348
C-H 413
C=C 614
C=O 803
O=O 498
O-H 366

Hco = [6(HC-C) + 8(HC-H) + 5(HC=C) + 12(HO=O)] [10 x


2(HC=O) + 4 x 2(HO-H)]
= [6(348) + 8(413) + 5(614) + 12(498)] [10 x 2(803) + 4 x 2(366)]
= - 4550 kJ/mol
Lampiran 2
LAPORAN KIMIA FISIK (KI2241)
Percobaan A-1
TERMOKIMIA

Nama : Diar Luthfi Hawari


NIM : 10510027
Kelompok : IV
Shift : Kamis Pagi
Tanggal Percobaan : 22 Maret 2012

Tanggal Laporan : 29 Maret 2012


Asisten : Liza Gayatri (10505058)
Rizki Anshari (10505093)

LABORATORIUM KIMIA FISIK


PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2012

Anda mungkin juga menyukai