10. Jelaskan dan sebutkan bagian bagian dari ring piston dan piston
JAWABAN
1. A setel tegangan V belt dengan menekan dengan kekuatan 10 kg, standar defleksi untuk
belt lama = 7-10mm dan untuk belt baru = 5-7 mm.
B. aftercooler berfungsi untuk mendinginkan udara yang akan masuk ke dalam ruang
bakar.
Langkah 3
Pasang adapter yang sesuai dengan mulut tutup radiator
Langkah 4
Pasang pompa tangan (hand pump) kemudian pompakan perlahan. Perhatikan Pressure
Gauge pada handpump, jangan sampai tekanan yang diberikan melebihi tekanan standar
yaitu berkisar 15 PSI atau 1.1 Bar.
Langkah 5
Perhatikan saluran aliran air pendingin, terutama pada sambungan-sambungan antara
radiator dengan radiator hose, antara pompa dengan radiator hose dan beberapa bagian
saluran air pendingin.
Jika ditemukan kebocoran pada radiator hose maka perlu dilakukan penggantian, dan
atau jika kebocoran terjadi pada sekitar sambungan maka perlu dikencangkan klem-
klem penguncinya.
Sleeve pada posisi penuh pada saat dingin dan memblokir aliran fluida antara bodi silindris
bagian dalam dan flens atas.Ketika suhu operasi telah tercapai sleeve mulai terbuka dan
bergerak ke bawah bersama dengan badan silinder untuk memblokir port bypass
5. Mesin Inline
semua pistonnya terletak secara vertikal dan semua silindernya sejajar antara yang satu
dengan lainnya. mampu dengan mudah menampung jumlah silinder yang berjumlah ganjil
seperti silinder atau pistonya dalam satu mesin terdapat lima silinder atau tiga silinder.
Mesin V Type
mesin tipe V ini memiliki sudut sudut yang berbeda. Saat ini umumnya sudut mesin V antara
45, 60 dan 90 derajat. dalam silinder pada mesin ini tertata di beberapa bidang yang
membentuk sebuah sudut. Pada mesin tipe V, pemasangan piston dari masing-masing bak
silinder biasanya terbagi satu crank pin pada crankshaft
-mesin ini memberikan keseimbangan secara alami. Artinya, mesin inline memiliki getaran
yang lebih sedikit dan beban yang lebih rendah pada bearing di bandingkan tipe v.
-lebih mudah untuk dirawat dan lebih murah.
-Mesin tipe ini adalah pilihan yang lebih disukai untuk kebutuhan torsi tinggi. Sebab, mesin
ini memiliki langkah yang panjang dan lebih banyak massa rotasi.
-dimensi
atau ukuran mesin lebih panjang dan memakan banyak tempat. Hal itu mungkin
mempengaruhi aerodinamika, bahkan daya kuda yang lebih kecil.
-mesin ini juga mempunyai bobot yang lebih berat. Karena mesin inline memerlukan blok
yang keras dan lebih kuat sehingga ini akan berpengaruh terhadap berat dari kendaraan itu
sendiri.
-mesin ini memiliki piston yang lebih banyak dan mesin dimensi mesin lebih pendek.
-Mesin tipe ini mempunyai torsi atau tenaga yang lebih besar dan crankshaft yang lebih
kecil.
-Mesin tipe V memiliki power to weight ratio yang jauh lebih baik dan tarikan lebih
responsif
7. Timing Belt : Cara kerja timing belt adalah timing belt menghubungkan antara
kruk as dan noken as,atau lebih tepatnya timing belt ini berfungsi
untuk menggerakan noken as. Sehingga dengan berputarnya noken
as,maka katup hisap dan katup buang ikut bergerak (bekerja) dan
terjadi proses pembakaran. Jadi jelas jika timing belt ini putus,maka
proses pembakaran tidak dapat terjadi dan akibatnya mobil tidak bisa
dihidupkan
Timing Chain : Cara kerja timing chain adalah timing chain menghubungkan antara
kruk as dan noken as,atau lebih tepatnya timing chain ini berfungsi
untuk menggerakan noken as. Sehingga dengan berputarnya noken
as,maka katup hisap dan katup buang ikut bergerak (bekerja) dan
terjadi proses pembakaran.
Timing Gear : Cara kerja timing gear adalah timing gear menggerakkan Noken As
(Camshaft) yang menggunakan Susunan Gear yang menghubungkan
antara Kruk-As serta Noken As.
8. Timing Belt
Lebih Senyap (Tidak Berisik Layaknya Timing Chain, Apalagi Timing Gear)
Mudah Slip dan Respon Putaran Kruk As ke Noken As nya Sangat Inferior bila
Dibandingkan dengan 2 Penggerak Lainnya (Banyak Loss Power)
Lebih Rentan Putus Sehingga Mengakibatkan Tabrakan Valve (Klep) & Piston
Timing Chain
Mampu dipasang Pada Mesin yang Mempunyai Karakter Powerfull dan Mid-High RPM
Masih sering ditemui Gejala Slip, Sehingga Power tak Tersalur Merata
Lebih Mahal dibandingkan Timing Belt, Meski Tak Semahal Timing Gear
Timing Gear
Paling Kuat
Mampu Dipakai di Mesin Berperforma Tinggi yang juga memiliki Putaran Mesin (RPM)
Tinggi
Hanya Bisa Digunakan Pada Mesin yang Memiliki Langkah Piston (Stroke) Pendek
Lebih Berisik
Lalu bagi silinder menjadi 3 bagian yaitu bagian atas (TOP), bagian tengah
(CENTER), dan bagian bawah (DEEP).
Misalnya diperoleh hasil pengukuran bagian atas (TOP) cylinder sumbu X = 80.75
mm dan sumbu Y = 80.73 mm, maka keovalannya cylinder bagian atas adalah 80.75
80.73 mm = 0.02 mm.
Lanjutkan pengukuran pada bagian tengah (CENTER) dan bagian Bawah (DEEP).
Compression ring dengan tanda angka 1, atau disebut juga dengan ring kompresi
yang berfungsi untuk menyekat pada bagian bawah ruang pembakaran dengan cara untuk
mencegah agar tidak terdapat gas bocor dengan melalui piston.
Oil ring dengan tanda angka 2, atau disebut dengan ring oli yang berfungsi untuk
mengatur oil film yang terdapat pada dinding cylinder ketika piston bergerak naik turun,
sehingga meminimalkan keausan yang terdapat pada liner, piston dan ring. Sedangkan
untuk oil control ring terdapat beberapa expander spring yang berfungsi untuk membantu
serta mengatur oil film.
Piston