Anda di halaman 1dari 7

Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

Gambaran keton urin pada pasien dewasa dengan tuberkulosis paru di


RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

1
H. Silvio B. Wibowo
2
Glady I. Rambert
2
Mayer F. Wowor

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Patologi Klinik Faklutas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: vio.x1.slab10@gmail.com

Abstract: Tuberculosis is chronic infection caused by Mycobacterium Tuberculosa. Patient


with tuberculosis it could lead to reduction of appetite and vomit cause by side effects of
tuberculosis medication. This condition can lead to formation of ketone bodies as a
consequence of inadequate glucose level. Its excessive level in the body will be also excreted
in the urine (ketonuria) and its existence in urine is abnormal. This study was aimed to find
the keton urine in adult patient with pulmonary tuberculosis at Prof. R. D. Kandou Hospital
Manado. This was a descriptive observational study with consecutive sampling method from
October-November 2016. Samples were mid-stream urine of 30 adult patients with
pulmonary tuberculosis that met the inclusion criteria. The results showed that 25 patients
(84%) had normal urine (negative ketonuria), 3 patients (10%) with trace result, 1 patients
with low ketonuria, and a patient with moderate ketonuria. Conclusion: Most of the patients
had normal urine (negative ketonuria).
Keywords: pulmonary tuberculosis, urinalysis, keton.

Abstrak: Tuberkulosis merupakan infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri


Mycobacterim Tuberculosa. Pasien dengan tuberkulosis dapat mengalami penurunan nafsu
makan juga muntah oleh karena efek samping obat. Hal ini dapat mencetuskan terbentuknya
badan keton dalam tubuh oleh karena pasokan glukosa yang kurang. Keton dapat digunakan
sebagai energi pengganti yang didapat dari metabolisme lemak. Jumlahnya yang berlebih
juga akan keluar didalam urin (ketonuria) dan keberadaanya dalam urin bukanlah keadaan
yang normal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran keton urin pada pasien
tuberkulosis paru dewasa di RSUP Prof. R. D. Kandou. Jenis penelitian ialah deskriptif
observasional dan pengambilan sampel dengan consecutive sampling dari bulan Oktober
November 2016. Sampel penelitian ialah urin sewaktu pada 30 pasien dewasa dengan
tuberkulosis paru yang telah memenuhi kriteria inklusi. Hasil pemeriksaan menunjukkan
bahwa dari 30 pasien dewasa dengan tuberkulosis paru didapatkan sebanyak 25 pasien
(84%) dengan hasil normal atau negative, 3 pasien (10%) dengan hasil trace, 1 pasien (3%)
dengan low dan moderate. Simpulan: Gambaran keton urin pada penelitian ini sebagian
besar didapat hasil normal.
Kata kunci: tuberkulosis paru, urinalisis, keton.

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi tuberkulosis ditularkan dari orang ke orang
kronik yang disebabkan oleh melalui udara lewat bersin, batuk, atau
Mycobacterium Tuberculosa yang dapat meludah. World Health Organization
menyerang berbagai organ tubuh seperti (WHO) pada tahun 1993 menyatakan
paru-paru, ginjal, tulang dan otak. Penyakit bahwa tuberkulosis sebagai global health
Wibowo, Rambert, Wowor: Gambaran keton urin...

emergency.1 Pada tahun 2015 diperkirakan menjadi badan keton yang kemudian
10,4 juta kasus tuberkulosis baru diseluruh beredar dalam darah, proses pembentukan
dunia. penduduk dunia terinfeksi keton disebut sebagai ketogenesis. Suatu
tuberkulosis dan 1,5 juta diantaranya keadaan dimana jumlah keton yang
meninggal dunia. Lebih dari 95% kematian diproduksi melebihi jumlah normal disebut
pada tuberkulosis terjadi pada negara sebagai ketosis, yang kemudian dapat
berpenghasilan rendah dan menengah. ditemukan dalam darah yang dikenal
Secara global di tahun yang sama terdapat sebagai ketonemia atau dalam urin sebagai
sekitar 480.000 pasien yang berkembang ketonuria.6
menjadi multidrug-resistant tuberkulosis Pada pasien dengan tuberkulosis
(MDR-TB).2 ditemukan gangguan nutrisi mulai dari
Laporan WHO dalam Global Case ringan hingga berat. Infeksi tuberkulosis
Report tahun 2016 dengan jumlah menyebabkan penurunan nafsu makan pada
penduduk Indonesia mencapai 254 juta seseorang yang mengakibatkan hati
orang, prevalensi tuberkulosis di Indonesia memproduksi keton yang digunakan
mencapai 1,6 juta kasus dengan sebagai sumber energi.7 Berdasarkan
pertumbuhan 1 juta kasus per tahun yang penguraian latar belakang diatas penulis
menjadikan Indonesia penyumbang tertarik untuk mengetahui gambaran keton
tuberkulosis terbesar di dunia setelah India pada pasien tuberkulosis di RSUP. Prof.
(2,5 juta).2 Badan Pusat Statistik Provinsi DR. R. D. Kandou.
Sulawesi Utara dalam laporannya
Sulawesi Utara Dalam Angka METODE PENELITIAN
melaporkan jumlah kasus kematian Penelitian ini merupakan studi
menurut 10 jenis penyakit utama di RSUP deskriptif dengan desain potong lintang.
Manado di tahun 2014 dimana kematian Penelitian ini dilaksanakan di poliklinik
menurut tuberculosis menempati posisi ke- paru dan instalasi rawat inap bagian
4 dengan jumlah kasus sebanyak 10 kasus penyakit dalam RSUP. Prof. Dr. R. D.
dan jumlah penderita tuberkulosis paru di Kandou Manado selama bulan Oktober
manado pada tahun 2014 sebanyak 1.328 sampai November 2016. Sampel penelitian
penderita.3 Urinalisis merupakan ini adalah sampel urin sewaktu dari semua
pemeriksaan urin yang terdiri dari pasien tuberkulosis paru dewasa dalam
pemeriksaan makroskopik, mikroskopik kurun waktu dan kriteria yang telah
atau sedimen, dan kimia urin yang ditentukan dengan cara non-probability
dilakukan secara tepat, dapat diandalkan, sampling jenis consecutive sampling.
aman, dan efektif. Pada pemeriksaan kimia
digunakan pemeriksaan carik celup yang HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN
terdiri dari pemeriksaan pH, berat jenis, Sesuai dengan hasil penelitian di
protein, glukosa, keton, eritrosit, bilirubin, RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
urobilinogen, nitrit, dan leukosit. Untuk yang dilaksanakan pada bulan Oktober
pemeriksaan mikroskopik dilakukan 2016-November 2016 terdapat 30 pasien
melalui evaluasi sedimen dan hasil tuberkulosis paru yang memenuhi kriteria
sentrifugasi urin. Salah satu komponen dari inklusi.
pemeriksaan urinalisis adalah pemeriksaan Pada Tabel 1 tentang distribusi usia
kimia keton.4 secara keseluruhan mencakup pasien rawat
Keton merupakan produk dari inap dan rawat jalan dimana terdapat 4
pemecahan asam lemak. Keberadaan keton pasien (13,3%) masing-masing pada
dalam urin menandakan bahwa tubuh rentang usia 18-25 tahun dan 26-35 tahun,
menggunakan lemak sebagai energi.5 Pada 8 pasien (26,7%) pada usia 36-45 tahun, 6
saat tubuh mengalami kelaparan dimana pasien (20%) masing-masing pada usia 46-
jumlah karbohidrat tidak mencukupi 55 tahun dan 56-65 tahun, dan 2 pasien
sebagai energi, asam lemak akan diubah (6,7%) pada usia 66-75 tahun. Penelitian
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

yang dilakukan oleh Laily dkk di puskemas namun penelitian yang dilakukan oleh
tuminting manado juga sesuai dengan hasil, Azizi dkk mendapati jumlah penderita
dimana pasien yang paling banyak tuberkulosis paru di Bandung lebih banyak
menderita tuberkulosis adalah kelompok pada perempuan ketimbang pada laki-
pasien yang berusia 26-45 tahun (39,8%).8 laki.2,10
Namun laporan WHO tahun 2016 Adanya perbedaan biologi pada laki-
menyatakan bahwa penderita tuberkulosis laki dan wanita, seperti perbedaan tingkat
di Indonesia paling banyak di usia 25-34 imunitas menjelaskan tentang perbedaan
tahun.2 perbandingan penyakit infeksi TB paru.
Laki-laki juga dilaporkan lebih sering
Tabel 1. Distribusi Usia mengkonsumsi alkohol dan rokok.
Perbedaan aktivitas sehari-hari menyebab-
Total
Usia kan kemungkinan pajanan infeksi
Jumlah % tuberkulosis lebih banyak terhadap laki-
18-25 4 13.3% laki. Laki-laki memiliki tingkat
26-35 4 13.3%
pengetahuan tentang tuberkulosis lebih
36-45 8 26.7%
46-55 6 20.0%
tinggi dari perempuan, sehingga
56-65 6 20.0% menyebabkan adanya perbedaan gender
66-75 2 6.7% dalam mencari bantuan kesehatan kepada
Total 30 100.0% tenaga profesional juga dapat
mempengaruhi tingginya pencatatan
Mobilitas dan interaksi sosial yang kejadian tuberkulosis paru pada laki-laki.9
lebih tinggi pada orang dengan usia
produktif, yang harus bekerja untuk Tabel 3 menunjukkan hasil jenis kasus
memperoleh pemasukan guna memenuhi tuberkulosis dari keseluruhan sampel
kebutuhan keluarga, memungkinkan pasien rawat inap dan rawat jalan, yaitu
mereka untuk terinfeksi dari orang lain sebanyak 13 pasien (43%) merupakan
menjadi lebih tinggi. Meningkatnya pasien baru, 8 pasien (27%) masing-masing
kebiasaan merokok pada usia muda di merupakan pasien putus obat dan pasien
negara-negara miskin juga menjadi salah relaps serta 1 pasien (3%) gagal terapi.
satu faktor dari banyaknya kejadian Data serupa juga didapat pada penelitian
tuberkulosis paru pada usia produktif.1,9 oleh Sihotang dkk di puskesmas Bahu
Pada Tabel 2 dari keseluruhan sampel Malalayang dimana sebanyak 53 pasien
pasien rawat inap dan rawat jalan (91,8%) merupakan pasien baru.11 Pada
didapatkan sebanyak 20 pasien (66,7%) penelitian Laily dkk di puskesmas
merupakan pasien laki-laki dan sebanyak Tuminting tahun 2015, sebanyak 196
10 pasien (33,3%) adalah pasien pasien (100%) adalah pasien baru.8
perempuan.
Tabel 3. Distribusi Jenis Kasus TB
Tabel 2. Distribusi Jenis Kelamin Total
Jenis Kasus TB
Total Jumlah %
Jenis Kelamin Baru 13 43%
Jumlah %
Laki-laki 20 66.70% Putus Obat 8 27%
Perempuan 10 33.30% Relaps 8 27%
Total 30 100% Gagal Terapi 1 3%
Total 30 100%
Laporan WHO menunjukkan hasil
Penyebab terjadinya kasus putus
yang sama bahwa insiden dan prevalensi
berobat (defaulted) adalah karena tingkat
tuberkulosis lebih banyak ditemukan pada
pengetahuan pasien yang rendah sehingga
jenis kelamin laki-laki daripada perempuan
motivasi untuk berobat penuh kurang dan
Wibowo, Rambert, Wowor: Gambaran keton urin...

lebih suka berobat ke pengobatan alternatif, bervariasi.14 Jika pasien mengalami


adanya efek samping dari obat muntah, maka tubuh dapat memproduksi
tuberkulosis, kurangnya pengetahuan keton sebagai konsekuensi akibat hilangnya
pasien mengenai lama durasi waktu karbohidrat. Tubuh akan memetabolisme
pengobatan, dan kurangnya dukungan dari lemak menjadi keton sebagai energi
keluarga sekitar. Kebanyakan pasien pengganti.5,15
defaulted menghentikan pengobatan segera
setelah merasa agak baikan atau sekitar dua Tabel 5. Distribusi Jenis OAT
bulan setelah pengobatan dimulai.
Total
Kesalahan persepsi yang ada di masyarakat Jenis OAT
Jumlah %
bahwa merasa baik/sehat adalah berarti
Kategori 1 24 80%
sembuh meningkatkan angka putus obat.9
Kategori 2 6 20%
Pada Tabel 4, dari pasien yang telah Total 30 100%
diperiksa, terdapat 4 pasien juga menderita
hipertensi, 5 pasien menderita diabetes, 5
Pada Tabel 6 didapatkan data urinalisis
Pasien menderita menderita asam urat, dan
pada pasien diabetes mellitus dan non-
6 pasien menderita penyakit ginjal. Hasil
diabetes mellitus, dari 5 pasien tuberkulosis
penelitian oleh Susilayanti dkk
dengan diabetes mellitus terdapat 1 pasien
menunjukkan dari 149 penderita
(3%) yang terdapat ketonuria (low) dan dari
tuberkulosis paru BTA positif didapatkan
25 pasien tuberkulosis yang tidak
diabetes melitus sebagai penyakit penyerta
menderita diabetes mellitus terdapat 3
terbanyak (77,2%).12 Pada pasien dengan
pasien (9%) dengan ketonuria (trace) dan 1
gangguan ginjal terjadi penurunan sistem
pasien (3%) dengan ketonuria (high).
imun. Infeksi kronik akan lebih
menurunkan kapasitas pertahanan lokal Tabel 6. Distribusi hasil kimia keton pada
melalui mekanisme pertahanan yang tidak pasien DM dan Non-DM
spesifik sehingga pasien dengan gangguan
ginjal memiliki risiko 10-15 kali lebih Pasien
Pasien
besar untuk mendapatkan infeksi TB.13 Hasil DM
Non- Total
DM
Tabel 4. Distribusi Penyakit Penyerta % % Jumlah(%)
Negative 13% 70% 25(83%)
Penyakit Penyerta Jumlah Trace 0% 10% 3(10%)
Hipertensi 4 Low 3% 0% 1(3%)
Diabetes Melitus 5 Moderate 0% 3% 1(3%)
Asam Urat 5 High 0% 0% 0(0%)
Penyakit Ginjal 6 Total 17% 83% 30 (100%)

Hasil pada Tabel 5 memaparkan jenis Tabel 7 menunjukkan hasil


pengobatan pada pasien yakni sebanyak 24 pemeriksaan kimia keton pada pasien
pasien (80%) menggunakan pengobatan dengan dan tanpa penyakit penyerta.
OAT kategori 1 dan 6 pasien (20%) Penyakit penyerta yang pada penelitian ini
menggunakan pengobatan OAT kategori 2. dibagi menjadi hipertensi, diabetes melitus,
Pengobatan kategori 1 terdiri atas penyakit ginjal, dan asam urat. Hasil
Rifampicin, Isoniazid, Pirazinamid, dan pemeriksaan menunjukkan pada pasien
Etambutol dan sedangkan pada pengobatan dengan penyakit penyerta sebanyak 1
kategori 2 hampir sama dengan kategori 1 pasien (3%) masing-masing terdapat low
hanya diberi tambahan streptomisin. Obat- dan moderate ketonuria. Pada pasien tanpa
obat tersebut memiliki efek samping seperti penyakit penyerta didapatkan 3 pasien
nyeri perut, mual, dan muntah meskipun dengan trace ketonuria.
jarang terjadi dan kejadiannya dapat
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

Tabel 7. Distribusi hasil kimia keton pada Tidak setiap pasien diabetes mellitus
pasien dengan dan tanpa penyakit penyerta dapat ditemukan ketonuria. Hal ini
disebabkan oleh karena kerja insulin.
Dengan Tanpa
Penyerta Penyerta
Total Dimana insulin bekerja menghambat
Hasil terjadinya lipolysis dan memicu terjadinya
Jumlah
% % lipogenesis. Insulin menghambat
(%)
Netral 40% 43% 25(83%) ketogenesis dengan memicu defosforilasi
Trace 0% 10% 3(10%) dari hormone-sensitif lipase dan
Low 3% 0% 1(3%) mengaktifasi lipogenesis dengan
Moderate 3% 0% 1(3%) menstimulasi asetil CoA karboksilase. Di
High 0% 0% 0(0%) dalam adiposit, defosforilasi dari hormone-
Total 47% 53% 30(100%) sensitif lipase menghambat pemecahan
trigliserida menjadi asam lemak dan
Tuberkulosis merupakan penyakit gliserol. Hal ini menyebabkan penurunan
kronik paru yang disebabkan oleh infeksi substrat yang tersedia untuk
dari Mycobacterium Tuberculosa.1,18 Tidak ketogenesis. 17,18

jarang penderita tuberkulosis juga disertai Karena keton bersifat asam, tubuh
penyakit penyerta yang lain seperti diabetes akan menghasilkan basa sebagai buffer
mellitus. WHO menyatakan pasien dengan untuk mempertahankan keseimbangan
diabetes mellitus 3 kali lebih beresiko asam-basa tubuh. Bila tubuh terus-menerus
terserang tuberculosis.2 Pada Penderita menggunakan keton sebagai energi, suatu
diabetes mellitus mengalami penurunan saat cadangan basa tubuh akan habis dan
fungsi daya tahan tubuh, sehingga hal ini akan menimbulkan keadaan darurat
penderita tuberkulosis lebih rentan yaitu ketoasidosis yang dapat mengancam
terinfeksi tuberkulosis. Pada pasien nyawa. Inilah dimana pentingnya
diabetes mellitus yang tidak terkontrol, pemeriksaan keton pada pasien diabetes
akan terjadi keadaan dimana tubuh tidak mellitus.
mampu mengolah glukosa dalam darah Keadaan seperti ketoasidosis diabetik,
menjadi energi, sehingga energi yang kelaparan, hamil, ketoasidosis alkoholik,
dibutuhkan oleh tubuh akan dibentuk diet tinggi protein rendah karbohidrat,
melalui metabolisme lemak dan muntah, diare, dan hipoglikemi merupakan
dibentuklah keton. Asetoasetat, - keadaan-keadaan yang dapat memicu
hydroxybutyrate, dan aseton merupakan produksi keton dalam tubuh.5,9 Badan keton
badan keton. Dalam keadaadan defisiensi tidak hanya diukur sebagai bagian dari
karbohidrat, tubuh akan membentuk badan- urinalisis lengkap, tetapi dilakukan untuk
badan keton di hati. -hidroksibutirat dan mengklasifikasi atau mengobati beberapa
asetoasetat merupakan badan keton yang populasi pasien seperti pasien yang masuk
utama dan kaya akan energi. Aseton rumah sakit dengan keadaan darurat
terbentuk dari dekarboksilasi asetoasetat (terutama pasien pediatri), diabetes onset
secara spontan dan aseton adalah penyebab juvenile, atau pasien dengan toksemia pada
timbulnya aroma manis dalam nafas kehamilan. Setelah terapi insulin dan cairan
seseorang dengan ketoasidoasis. pada diabetes dengan hiperglikemi dan
Keberadaan keton dalam urine tidaklah ketosis, jaringan -hidroksibutirat diubah
normal.5,15 Keton hanya akan dibentuk saat kembali menjadi asetoasetat yang
terjadi defisiensi karbohidrat dan tidak menyebabkan peningkatan sementara dari
dibentuknya energi dari glukosa. Keton eksresi asetoasetat di urin meskipun
kemudian akan beredar dalam darah dan keadaan klinisnya membaik.19
diedarkan ke seluruh tubuh melalui Penjelasan tentang hubungan tuberkulosis
pembuluh darah menuju organ-organ paru dewasa dan pemeriksaan keton urin
penting seperti otak dan otot dimana keton masih kurang lazim dilaporkan atau diteliti.
dibutuhkan sebagai energi pengganti5,16 Keterbatasan penelitian ini ialah kurangnya
Wibowo, Rambert, Wowor: Gambaran keton urin...

informasi mengenai kelengkapan status 11.


pasien, jumlah sampel, anamnesis pasien, 7. Emery PW. Metabolic Changes in
waktu, dan kepustakaan yang masih Malnutrition. Eye 2005;19:1029-34.
terbatas mengenai ketonuria pada 8. Laily DW, Rombot DV, Lampus BS.
tuberkulosis Karakteristik Pasien Tuberkulosis
Paru di Puskesmas Tuminting. Jurnal
Kedokteran Komunitas dan Tropik
SIMPULAN 2015;3(1):1-5.
Berdasarkan hasil penelitian pada 30 9. Panjaitan F. Karakteristik Penderita
pasien tuberkulosis paru dapat disimpulkan Tuberkulosis Paru Dewasa Rawat
bahwa sebagian besar memperlihatkan Inap di Rumah Sakit Umum DR.
hasil keton normal. Walaupun demikian, Soedarso Pontianak Periode
hasil ketonuria trace,low dan moderate September-November 2010. Skripsi.
ditemukan pada beberapa pasien. Pontianak: Sarjana Universitas
Tanjungpura; 2012.h.1-16.
SARAN 10. Azizi FH, Husin UA, Rusmartini T.
Gambaran Karakteristik Tuberkulosis
Berdasarkan hasil penelitian, bahasan,
Paru dan Ekstra Paru di BBKPM
dan simpulan yang didapat dari data yang Bandung Tahun 2014. Prosiding
dikumpulkan, maka penulis menyarankan Pendidikan Dokter 2014:862.
agar jumlah sampel dan waktu penelitian 11. Sihotang RH, Lampus B, Pandelaki AJ.
ditingkatkan untuk menghindari terjadinya Gambaran Penderita Tuberkulosis
bias dalam penelitian. Juga perlu dilakukan Paru yang Berobat Menggunakan
penelitian lebih lanjut dengan dilengkapi DOTS di Puskesmas Bahu
bukti hasil laboratorium mengenai keton Malalayang I Periode Januari-
pada pasien tuberkulosis paru agar hasil Desember 2012. Jurnal Kedokteran
yang ditemukan lebih akurat dan dapat Komunitas dan Tropik 2013;1(1):68-
dipercaya. 72.
12. Susilayanti EY. Medison I. Erkadius.
Profil Penderita Penyakit
DAFTAR PUSTAKA Tuberkulosis Paru BTA Positif yang
1. Amin Z, Bahar A. Tuberkulosis Paru.
Ditemukan di BP4 Lubuk Alung
Dalam: Setiati S, Alwi I, Sudoyo A
periode Januari 2012 Desember
W, Simadibrata M, Setiyohadi B,
2012. Jurnal Kesehatan Andalas
Syam A F, editor. Buku Ajar Ilmu
2014;3(2):151-155.
Penyakit Dalam. Edisi 6. Jakarta:
13. Mimi N, Medregoniu, Olteanu M, Golli
InternaPublishing; 2014. h. 864.
A, Olteanu M, Maceseanu A,
2. Global Tuberculosis Report 2016. World
Medregoniu. Tuberculosis and
Health Organization. ISBN 978924
Chronic Renal Failure; Therapy
1565394.
Patterns. Current Health Sciences
3. Sulawesi Utara Dalam Angka 2015. Badan
Journal 2011;37(2):106-8.
Pusat Statistik Provinsi Sulawesi
14. Arbex MA, Varella MCL, Siqueira HR,
Utara. ISSN 0215-2274.
Mello FAF. Antituberculosis drugs:
4. Aulia D, Lydia A. Urinalisis. Dalam:
Drug Interaction, adverse effects, and
Setiati S, Alwi I, Sudoyo A W,
use in special situations. J Bras
Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam
Pneumol 2010;36(5):626-640.
A F, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit
15. Simerville JA, Maxted WC, Pahira JJ.
Dalam. Jilid 1. Edisi 6. Jakarta:
Urynalisis: A Comprehensive
InternaPublishing; 2014. h. 231.
Review. Am Fam Physician
5. Devkota BP. Ketones. October 30th 2015.
2005;71(6):1154-6.
[cited 2016 Dec 14]. Available from:
16. Lieseke CL. Urinalysis. Lieseke CL.
http://emedicine.medscape.com/articl
Chemical Examination of Urine and
e/2087982-overview#showall
Feces. In: Lieseke CL, Zeibig EA,
6. Gupta KB, Gupta R, Atreja A, Verma M,
editors. Essential of medical
Vishvkarma S, et al. Tuberculosis
laboratory practice. Philadelphia, PA:
and Nutrition. Lung India 2009;26:9-
Jurnal e-Biomedik (eBm), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

F.A Davis; 2012. pp. 392-400, 414- Hall, Hurst JW. Clinical Methods:
417. The History, Physical, and
17. Comstock JP, Garber AJ. Ketonuria. In: Laboratory Examinations. 1990;3.
Walker H K, W D Hall, Hurst JW. 19. European Confederation of Laboratory
Clinical Methods: The History, Medicine. European Urinalysis
Physical, and Laboratory Guidelines. Scand J Lab Invest
Examinations. 1990;3. 2000;60:1-96.
18. Roxe DM. Urinalysis. In: Walker H K, W D

Anda mungkin juga menyukai