Bagi para pecinta anime One Piece, tentu akan selalu ingat salah satu seri episode
paling menyedihkan yang ada di anime tersebut, yaitu saat kapal Going
Merry milik kelompok bajak laut topi jerami yang sudah rusak parah akhirnya
direlakan untuk dihancurkan dan dibakar.
Bagi yang tidak tahu, dalam anime tersebut kapal itu adalah kapal pertama milik
kelompok bajak laut topi jerami, yang di ketuai oleh Luffy. Kapal tersebut sudah
membawa kelompok topi jerami ke banyak tempat, bertempur melawan berbagai
musuh dan angkatan laut. Kapal tersebut seperti sudah menjadi bagian dari
kelompok mereka.
Kadang, hubungan percintaan itu seperti layaknya cerita kelompok topi jerami dan
kapalnya. Dua orang yang menaiki sebuah kapal mengarungi lautan dan samudra.
Kita ga pernah tau akan ada apa di tengah samudra itu. Kita ga tau seganas apa
lautnya disana, atau ada monster laut apa yang menanti kita.
Mungkin, saat kita tertidur ada orang lain yang akan menyelinap di kapal kita
untuk menculik pasangan kita. Atau saat kita sedang di laut yang tenang, salah satu
dari pasangan kita merasa bosan, bertengkar lalu salah satu meninggalkan kita,
berenang ke laut lepas dan mencari kapal lain. Mungkin juga saat pasangan kita
melihat ada kapal lain yang lebih bagus, pasangan kita meninggalkan kita.
Mungkin juga memang karena masing-masing orang dalam kapal tidak bisa
memegang tugas dan perannya dengan baik, sehingga kapal banyak mengalami
kerusakan lalu karam di tengah samudra. Mungkin juga, memang sudah berusaha
semaksimal mungkin, hanya saja cobaan yang bertubi tubi terus merusak kapal.
Jika tambalan demi tambalan kerusakan pada kapal tidak juga menolong, patahan
demi patahan yang di sambung pada tiang-tiang kapal tidak juga kuat menopang,
pilihannya Cuma 2. Menghacurkannya, bakar dan biarkan tenggelam dilautan lalu
pergi mencari kapal lain.
Atau ..
Hancurkan, bakar dan biarkan tenggelam. Biarkan diri kita bersedih dan merelakan
kapal tersebut. Lalu buat lagi kapal bersama yang lebih besar, lebih kuat, lebih
mewah dengan jantung kemudi yang sama, dari kapal yang sebelumnya.
Karena kadang, sesuatu yang sudah tidak bisa di perbaiki, hanya perlu di
hancurkan lalu di buat lagi yang baru dengan kemudi yang sama daripada terus
memaksakan berjalan, dengan keadaan kapal yang rusak berat.