Anda di halaman 1dari 1

Akademi Farmasi

THERESIANA Identikasi Kuntitatif :


Dengan metode liqiud chromatography
1. Larutan sampel berupa 2 g serbuk yang dilarutkan dengan 200 ml etanol absolut dimasukkan

APIGENIN PADA SELEDRI kedalam labu alas bulat


2. Diekstraksi dengan menggunakan reuk selama 15 menit.
3. Larutan sampel disaring dan dibilas dengan sedikit etanol absolut.
4. ltrat ditambahkan NaOH
5. Dilakukan proses ekstraksi selama 1 jam.
6. Sampel diencerkan sampai 250,0 ml dengan etanol absolut dan 0,5 g asam sitrat kemudian
dikocok selama 5 menit.
7. Larutan pembanding
(a) berupa 10,0 g apigein 7-glukosidase dalam 100,0 ml metanol. Larutan dipipet 25,0 ml dan
diencerkan sampai 200,0 ml.
(b) berupa 10,0 g 5,7-dihydroxy-4-methylcoumarin 100,0 ml metanol. Larutan dipipet 25,0 ml
dan diencerkan sampai 100,0 ml.
(5,7-dihydroxy-2-(4-hydroxyphenyl)-4H-chromen-4-one)
(Barnes. J. Anderson. A.L, Phillipson. J.D. 2005) Kedalam 4,0 ml ditambahkan larutan pembanding (a) dan diencerkan sampai 10,0 ml. Ukuran
pre kolom = 8 mm dengan diameter = 4,6 mm, ukuran kolom = 0,25 m dengan diameter = 4,6
mm, fase gerak asam fosfat : air (0,5:99,5), kecepatan aliran 1 ml/menit panjang gelombang
Identikasi Kualilitatif :
340 nm; injeksi 20 l. (Department of Health, 2007)
Dengan Metode KLT
Persen kadar apigenin dihitung berdasarkan rumus :
1. Sampel dilarutkan dengan 50 l minyak menguap dalam 1 ml xylene, dengan pembanding 2 A1 x m2
l chamazulene, 5 l of ()-a-bisabolol dan 10 mg bornil asetat dalam 5 ml of toluene. x P x 0,625
A2 x m1
Fase gerak : etil asetat : toluena (5:95)
A1 = daerah puncak dari apigenin pada larutan sampel
Fase diam : lempeng KLT dengan ukuran 10 cm
A2 = daerah puncak dari apigenin pada larutan pembanding
2. Sampel dan pembanding diaplikasaikan pada lempeng KLT , sampai pada batas elusi.
m1 = berat sampel dalam larutan (g)
3. Disemprot dengan larutan anisaldehyde
m2 = berat apigenin dalam larutan pembanding a (g)
4. Dipanaskan pada suhu 100-105C selama 5-10 menit.
P = persen kandungan apigenin pada reagen
Hasil positif berupa noda yang berwarna biru keunguan dan merah keunguan degan Rf
yang sama pada larutan pembanding.
Penggunaan
Mekanisme Kerja : Apigenin secara potensial mengaktifkan wild-type p53 dan menginduksi apoptosis pada sel
Apigenin menginduksi apoptosis melalui up-regulation dari p53 dengan jalan meningkatkan kanker. Pemamaran dengan menggunakan sel kanker prostat manusia (sel 22Rv1)
kestabilan atau transkripsi protein p53 . Apigenin mempunyai efek di p53 sama dengan dan Bax menunjukkan bahwa apigenin melindungi wild-type p53 pada konsentrasi 10-80M. Secara in
di sel kanker prostat manusia, data fungsional menunjukkan bahwa kehadiran mutan p53 atau vivo pemberian apigenin menununjukkan mediasi induksi apoptosis p53 pada sel tumor 22Rv1.
overexpression dari Bcl-XL menghambat proses induksi apoptosis dari apigenin. Pada Hasil ini menunjukkan bahwa induksi apoptosis pada sel 22Rv1 oleh apigenin dipicu karena
keratinocytes, apigenin menunjukkan kestabilan pada protein p53 oleh ganguan dari interaksi ketidakstabilan Reactive Oxygen Species-dependent (ROS-dependent) pada membran
denganh mdm2, yangmana targetnya adalah p53, tanpa adanya tingkat modulasi mRNA p53. potensial mitokonria yang merupakan jalur transkripsi independen dan dependent dari p53.
(Torkin R. Lavoie JF. Kaplan DR. Yeger H. 2005) (Journal: Free Radical Biology and Medicine, Volume 44, Issue 10, 15 May 2008)

Anda mungkin juga menyukai