Anda di halaman 1dari 7

PERENCANAAN MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN

(INPUT-PROCESS-OUTPUT)

OLEH

KELOMPOK 4 :

NUR RAHMATIA

DESE PUSPITASARI

PRAYUNITA

SELA EKA HANDAYANI

MUHIMATUL ULYA

MIFTA URIZKIAH

FRISKA LIANA

NOVITA SARI

WAHYUNI RATU AYU

DINI KURNIATY

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU

DIPLOMA IV KEBIDANAN PALU

TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II

PEMBAHASAN

Input Proses Output


Sarana/ Manajemen Kesejahteraan ibu dan
prasarana -operasional anak
SDM -asuhan Kepuasan pelanggan
Dana Kepuasan provider
Kebijakan
Pasien
Obat

MONITORING / EVALUASI

PROSES PELAYANAN MANAJEMEN KEBIDANAN

A. PENGERTIAN
Manajemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapakan
metode pemecahan masalah secara sistematis, mulai dari pengkaian, analisis data, diagnsa
kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
B. PRINSIP PROSES MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN
1. Secara sistematis mengumpulkan dan memperbaharui data yang lengkap dan relevan
dengan melakukan pengkajian yang komprehensif erhadap kesehatan setiap klien,
termasuk mengumpulkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.
2. Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnose berdasarkan interpretasi data-data.
3. Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam menyelesaikan masalah
dan merumuskan tujuan asuhan kesehatan bersama klien.
4. Memberi informasi dan support sehingga klien dapat membuat keputusan dan
bertanggung jawab terhadap kesehatannya.
5. Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien.
6. Secara pribadi bertangggung jawab terhadap inplementasi rencna individu.
7. Melakukan konsultasi, perencanaan dan melaksanakan manajemen dengan kolaboraasi
dan merujuk klien untuk mendpat asuhan selanjutnya.
8. Merencanakan manajemen terhadap komplikasi tertentu, dan situasi darurat dan bila ada
penyimpangan dari keadaan normal.
9. Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan kesehatan dan merevisi
rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan.
C. LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN KEBIDANAN
1. Identifikasi dan analisis data
Proses manajemen kebidanan dimulai dalam langkah identifikasi dan analisis masalah.
Langkah pertama ini menncangkup kegiatan pengumpulan, pengelolaan, analisis data
atau fakta untuk perumusan masalah. Langkah ini merupakan proses berfikir yang
diitampilkan oleh bidan dalam tindakan yang akan menghasilkan rumusan masalah yang
dialammi atau diderita pasien.
2. Diagnosa kebidanan
Penegakan diagnosa kebidanan dijadikan dasar tindakan dalam upaya menanggulangi
ancaman keselamatan hidup pasien atau klien. Masalah potensial dalam kehidupannya
dengan diagnose kebidanan adalah masalah yang munkin timbul dan bila tidak segera
diatasi akan mengganggu keselamatan hidup klien dan pasien.
3. Perencanaan
Berdasarkan diagnose yang diitegakan bidan menyusun rencana kegiatannya yaitu
sebagai berikut.
a. Menentukan tujuan yang akan dilakukan termasuk sasaran dan hasil yang akan
dicapai.
b. Menentukan tindakan sesuai dengan masalah dan tujuan yang akan dicapai. Langkah-
langkah tindakan mencangkup kegiatan yang dilakukan secara mandiri, kolaborasi
atau rujukan.
c. Menentukan kriteria evaluasi dan keberhasilan.
4. PELAKSANAAN
Pelaksanaan tindakan selalu diupayakan dalam waktu yang singkat, efektif, hemat dan
berkualitas. Selama pelaksanaan, bidan mengawasi dan memonitor kemajuan pasien atau
klien.
5. EVALUASI
Evaluasi adalah tindakan mengukuran antara keberhasilan dan rencana. Tujuan evaluasi
adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan kebidanan yang dilakukan.

INPUT (Struktur), ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pelayanan kesehatan,
seperti SDM, dana, obat, fasilitas, peralatan, bahan, teknologi, orgamisasi, innformmmasi dan lain-lain.
Pelayanan kesehatan yang bermutu memerlukandukungan input yang bermutu pula. Hubungan input
dengan mutu adalah dalam perencanaan dan penggerakan pelaksanaaan pelayanan kesehatan.

Karakteristik yang relative stabil dari penyedia pelayanan kesehatan, alat dan sumber daya yang
dipergunakan, fisik dan pengaturan organisasi dilingkungan kerja. Konsep struktur termasuk manusia,
fisik, dan sumber keuangan yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan medis.

Struktur digunakan sebagai pengukuran tidak lansung dari kualitas pelayanan. Hubungan antara struktur
dan kualitas pelayanan adalah hal yang penting dalam merencanakan, mendesain, dan melaksanakan
system yang dikehendaki untuk memberikan pelayanan kesehatan. Pengeturan karakteristik struktur yang
digunakan mempunyai kecenderungan untuk mempengaruhi proses pelayanan sehingga ini akan membuat
kualitasnya berkurang atau meningkat. (Donabedian, 1987)

Input, semua hal yang diperlukan untuk terselenggaranya suatu pelayanan kesehatan seperti tenaga, dana,
sarana.
OUTPUT yaitu yang menunjuk pada penampilan (performance) pelayanan kesehatan. Penanpilan dapat
dibedakan atas 2 macam:

a. Penampilan aspek medis pelayanan kesehatan


b. Penambilan aspek nonmedis pelayanan kesehatan

Secara umum disebutkan apabila kedua penampilan ini tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
maka berarti pelayanan kesehatan yang diselenggarakan bukan pelayanan kesehatan yang bermutu.

Output/outcome, ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan yang terjadi pada konsumen
(pasien/masyarakat) termasuk kepuasan dari konsumen tersebut. Hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga
kesehatan professional terhadap pasien. Hasil pelayanan kesehatan/medis dapat dinilai antara lain dengan
melakukan audit medis, review, rekam medis, dan review medis lainnya, adanya keluhan pasien, dan
informed consent.

Output menunjuk pada penampilan (performance) pelayan kesehatan. Penampilan aspek medis pelayanan
kesehatan dan penampilan aspek non medis pelayanan kesehatan.

Sumber : https://www.scribd.com/mobile/documen/163953771/MANAJEMEN-PELAYANAN-
KEBIDANAN

Anda mungkin juga menyukai