Oleh:
Kelompok VII
Ayu Wulandari 161424006
Nurul Najmi Suganda 161424019
Riyanti Alifa 161424028
Sandy Novisa 161424031
Kelas 2A - TKPB
Tinggi Filtrat
No. V (m3) t (s) t/V
(m)
1 0,00849 27,18 0,04 3201,413
2 0,016981 50,21 0,08 2956,834
3 0,025472 77,25 0,12 3032,742
4 0,033962 107,25 0,16 3157,941
5 0,042452 136,88 0,20 3224,347
6 0,050943 174,49 0,24 3425,201
7 0,059434 210,71 0,28 3545,277
8 0,067924 251,99 0,32 3709,882
9 0,076415 294,39 0,36 3852,516
10 0,084906 340,21 0,40 4006,902
Tinggi Filtrat
No. V (m3) t (s) t/V
(m)
1 0,00849 23,26 0,04 3201,413
2 0,016981 37,89 0,08 2956,834
3 0,025472 54,85 0,12 3032,742
4 0,033962 74,88 0,16 3157,941
5 0,042452 97,14 0,20 3224,347
6 0,050943 121,24 0,24 3425,201
7 0,059434 149,95 0,28 3545,277
8 0,067924 180,51 0,32 3709,882
9 0,076415 214,94 0,36 3852,516
10 0,084906 252,09 0,40 4006,902
A = 4 frame x 0,1369 m2
A = 0,5476 m2
8
= x 1000
327,5 3
= 24,4275
3
Grafik percobaan 1, hubungan antara t/V vs V
2000
1500
1000
500
0
0 2 4 6 8 10 12
V
y = 110,71x + 2802,4
= V2 + B
2
a. Slope : Intersep :
= 110,71 B = 2802,4
2 3
Kp = 110,71 x 2
Kp = 221,42
6
2 ()
=
221,42 (0,5476 2 )2 85000
6 2
=
8,9 104 24,4275
3
5643683,509
3
= 2
0,02174 4
= 2,596 x 108
c. Tahanan Cake (Rc)
=
2,596 108
24,4275 3
0,084906 3
=
0,5476 2
5,3842
=
0,5476 2
= 9,83236 108 1
d. Tahanan Filter Medium (Rm)
()
=
2802,4 0,5476 2 85000
3 2
=
8,9 104
1,3044 108 2
=
8,9 10 4
= 1,4656 1011 1
e. Waktu Filtrasi (t)
2
= +
2
= 110,71 6
(0,084906 3 )2 + 2802,4 3 0,084906 3
= 238,738686
f. Laju Filtrasi ( )
()
=
( + )
0,5476 2 85000 2
=
(1,4754 1011 1 ) 8,9 104
3
= 35,4473 105
Grafik Percobaan 2, hubungan antara t/V vs V
3000
2500
R = 0.3858
1500
1000
500
0
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09
V
y = 6925x + 2172,6
= V2 + B
2
a. Slope : Intersep :
= 6925 B = 2172,6
2 3
Kp = 6925 x 2
Kp = 13850
6
2 ()
=
13850 (0,5476 2 )2 250000
6 2
=
8,9 104 24,4275
3
1038285194
3
= 2
0,02174 4
= 4,77 x 1010
c. Tahanan Cake (Rc)
=
4,77 1010
24,4275 3
0,084906 3
=
0,5476 2
9.89 1010
=
0,5476 2
= 1,81 1011 1
d. Tahanan Filter Medium (Rm)
()
=
2172,6 0,5476 2 250000 2
3
=
8,9 104
297428940 2
=
8,9 104
= 3,31 1012 1
3 2
= 13850 (0,084906 ) + 2802,4 0,084906 3
6 3
= 247, 89
f. Laju Filtrasi ( )
()
=
( + )
0,5476 2 250000 2
=
(1,81 1011 1 + 33,1 1011 1 ) 8,9 104
3
= 4,41 105
IV. PEMBAHASAN
Ayu Wulandari Putri (161424006)
Praktikum kali ini dilakukan proses filtrasi dengan menggunakan metode
plate and frame filter press untuk memisahkan partikel padat dari suatu larutan
suspensi atau slurry. Alat filter press ini terdiri dari seperangkat lempeng (press)
untuk memberikan ruang dimana nantinya zat padat dapat ditahan. Adapun bahan
yang digunakan yaitu kapur padat yang dicampur air kedalam tangki pengaduk.
Tangki pengaduk telah disambungkan dengan pompa dan alat filter press and
frame. Mekanisme kerja alat filter press ini umpan slurry masuk dari tangki lalu
masuk ke alat melalui pipa. Terdapat plate, bingkai, dan kanvasatau kain untuk
setiap frame. Slurry yang masuk disaring dan cake akan menempel pada kanvas
atau kain. Filtrat akan mengalir melalui saluran lalu masuk ke tangki
penampungan.
Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu 8 Kg kapur (3) yang
dilarutkan menggunkan air hingga mencapai volume yang ditentukan. Adapun
variasi tekanan yang digunakan yaitu 0,85 bar dan 2,5 bar.
Hal pertama yang dilakukan pada percobaan kali ini yaitu merangkai alat.
Seperti pemasangan pipa, plate and frame pada filter press yang disusun dan
dipasang kain pada setiap bingkai yang digunakan ( praktikan menggunakan empat
bingkai ) kemudian dirapatkan dengan skrup atau ram hidrolik. Dilakukan dua kali
filtrasi (Run 1 dan Run 2 ). Variabel yang diukur pada proses yaitu filtrat yang
diukur setiap penampungan 0,3275 3 filtrat sampai waktu cukup untuk
menghabiskan 300 L slurry dari tangki umpan. Pada run 1 dibutuhkan waktu
238,738686 sekon untuk mencapai volume filtrat sebanyak 0,084906 3 sementra
pada run 2 volume filtrat mencapai 0,084906 3 dengan waktu filtrasi 247,89
sekon.
Dari gravik dV/dt terhadap v didapat slope (KP/2) serta intersef (B). Dapat
dilihat slope (KP/2) run 1 yaitu 221, 42 s/6 serta intersef (B) nya 2802,
4/3 sedangkan pada run 2 slope (KP/2) = 13850 serta intersef (B)= 2172,6.
Slope (KP/2) serta intersef (B) pada run 2 lebih besar dari run 1 karena menurut
literatur hal ini terjadi karena perbedaan tekanan. Harga tahanan spesifik cake run
2 lebih besar dari run 1 karena semakin banyak padatan yang tertahan pada medium
filter maka cairan akan sulit untuk menembus medium filter sehingga waktu siklus
filtrasi akan semakin lama.
Praktikum plate dan frame filter press ini bertujuan untuk menghitung
tahanan spesifik ampas, tahanan ampas, tahanan filter medium, laju filtrasi filtrate
dan waktu filtrasi selama 1 siklus.
Filter and frame filter press bekerja berdasarkan prinsip perbedaan tekanan.
Daya dorong (driving force) pada proses filtrasi adalah beda tekanan umpan slurry
masuk dan tekanan filtrat keluar media filter (-P). Slurry akan dipisahkan menjadi
padatan (cake) yang menempel pada media filter dan cairan (filtrate) keluar dari
media filter. Operasi filtrasi termasuk salah satu dari proses klasifikasi pemisahan
secara fisik-mekanik (classification of mechanical-physical separation process).
Dalam operasi filtrasi menggunakan plate and frame filter press dilakukan secara
batch pada tekanan konstan. Proses filtrasi dilakukan apabila proses pemisahan
campuran padatan-cairan tidak dapat dilakukan dengan proses sedimentasi gravitasi
atau kecepatan pengendapan partikel padatnya lambat. Faktor yang mempengaruhi
operasi filtrasi yaitu perbedaan tekanan, waktu dan volume filtrat.
Data Hasil
Run 1 Run 2
Perhitungan
Kp (s/m6) 221,42 13850
6 6
2172,6
B (s/m3) 2802,4 3
3
(m/kg) 2,596 x 108 4,77 x 1010
Slope (Kp/2) dan intersep (B) run 2 lebih besar daripada run 1. Artinya
kemiringan grafik run 2 lebih besar daripada run 1. Secara teoritis hal ini terjadi
akibat perbedaan tekanan, sehingga pada run 2 dihasilkan filtrat yang lebih jernih
dan laju alir filtratnya lebih lambat daripada run 1. Harga tahanan spesifik cake ()
run 2 lebih besar daripada run 1, hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak
padatan yang tertahan pada medium filter, maka akan semakin sulit cairan untuk
menembus medium filter, sehingga waktu siklus akan semakin panjang dan laju alir
filtratnya semakin kecil.
Dari table tersebut dapat diketahui tahanan spesifik ampas pada run 1
(tekanan = 0,82 atm) lebih kecil daripada run 2 (tekanan = 2,5 atm). Hal ini
menunjukkan bahwa semakin besar tekanan, tahanan spesifik ampas juga semakin
besar.
Tahanan cake pada run 1 juga lebih kecil daripada run 2. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin besar tekanan, tahanan cake juga semakin besar
karena pada waktu yang sama tekanan yang lebih besar mengalirkan kapur lebih
banyak, sehingga cake lebih cepat terbentuk dan memberikan tahanan lebih besar.
Tahanan media filter pada run 2 juga lebih kecil daripada run 2. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin besar tekanan, tahanan media filter juga semakin
besar.
Waktu yang dibutuhkan untuk filtrasi pada run 2 lebih cepat daripada run 1.
Hal ini dikarenakan semakin tinggi tekanan yang diperlukan maka semakin cepat
pula waktu yang diperlukan.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan, hasil yang didapat ialah :
Data Hasil Run 1 Run 2
Perhitungan () = 0,85 () = 2,5
Kp (s/m6) 221,42 13850
6 6
2172,6
B (s/m )3 2802,4 3
3
(m/kg) 2,596 x 108 4,77 x 1010
Geankoplis, C., C J., Transport Process and Unit Operation 3rd., Prentice Hall,
Upper Saddle River New Jersey,1993.
Peters and Timmerhauss, Plant Design and Economic for Chemical Engineering
Mc.Graw-Hill Chemical Engineering Series.
LAMPIRAN
Dokumentasi Praktikum
Mencampurkan 300
Alat filter press beserta
liter air dengan 8 kg 3 kg kapur dimasukkan
frame yang telah diatur
kapur did alam tangka. kedalam tangki
Tangki penampung
filtrate. Proses pengecekan filter
press