Tujuan mempelajari Mineral Optik serta apa kaitan mata kuliah ini dengan
Jawab :
Jawab :
Muskovit memilki pecahan tidak rata dan berwarna putih serta memiliki
belahan sedangkan pada olivine memiliki pecahan yang rata dan warna yang
dalam satu arah sangat sempurna sedangkan olivin tidak sempurna. Dan pada
memiliki pleokroisme.
3. Perbedaan mineral hornblende dan biotit secara mikroskopis
Jawab :
Hornblende memiliki warna yang berbeda saat di nikol sejajar dan nikol
sejajar serta memilki belahan, sedangkan biotit warna tetap sama saat berada
pada biotit yaitu kristal euhedral, tabular lamenar dan agak melengkung.
mineral hornblende dalam dua arah sedangkan pada mineral biotit pada satu
kembaran.
Jawab :
belahan dua arah membentuk sudut lancip 56 dan 124. Kelompok piroksin
Pada kuarsa tidak ditemukan ada belahan serta warna yang transparan
sedangkan pada ortoklas memiliki warna yang putih kabur serta memiliki
belahan.
Perbedaan mineral kuarsa dan ortoklas terdapat pada warna, bentuk, relief,
kuarsa lebih rendah dari mineral ortoklas. Mineral kuarsa tidak memiliki
kembaran Carlsbad.
Jawab :
- carlsbad yaitu:
kembaran albit nampak sebagai garis hitam dan warna interferensi serta
iluminasinya merata.
2. Hitung besarnya sudut gelapan lembar lembar kembaran albit.
3. Apabila sudut gelapan kembaran adalah kurang dari 20o maka relief dari
4. Dari harga x dan y yang sudah didapat, maka dapat ditentukan jenis
Jawaban:
Kendala yang saya alami selama mengikuti praktikum adalah belum terbiasa dalam
Jawaban:
halaman.
tentang perilaku teknik balok mika kuarsa telah dilakukan. Tes kecepatan
gelombang P, uji kekuatan tekan tarik dan uniaksial, dan uji deformasi creep yang
inisiasi yang relevan dan analisis tegangan retak pada uji kompresi uniaksial, yang
dalam penelitian ini. Saat pemuatan sejajar dengan bidang schistose, tegangan
inisiasi retak dan tegangan kerusakan retak lebih rendah daripada pada arah
schistose, tegangan tarik lokal lebih disukai diinduksi normal pada bidang
schistose yang relatif lemah. Celah lebih mudah dikembangkan daripada pada arah
pemuatan lainnya. Karena orientasi bidang schistose adalah salah satu faktor kunci
spesimen uji bongkar, karakter geologi teknik ini harus dipertimbangkan dalam
perancangan teknik.
Banyak bahan, termasuk batuan, terdiri dari fase yang berbeda dengan
komponen yang lebih kuat dan lebih lemah. Untuk menyelidiki sistem tersebut dan
interaksi antara fase dan pengaruhnya terhadap pengembangan tekstur, kami telah
berubah bentuk secara berbeda. Sistem yang digunakan sebagai contoh adalah
kuarsa dan mika. Polikristal kuarsa murni dibandingkan dengan campuran mika
kuarsa 25% 75%. Kuarsa berubah bentuk dengan slip prismatik, basal dan piramid,
dan platelet mika diasumsikan sebagian besar kaku. Jika butir kuarsa dipaksa untuk
berubah bentuk secara homogen, tekstur kuarsa yang diprediksi menjadi lebih kuat
saat mika ditambahkan karena strain sampel diakomodasi hanya oleh kuarsa. Hal
ini bertentangan dengan bukti eksperimental. Namun, jika butir kuarsa dibiarkan
tekstur kuarsa yang diprediksi menjadi lebih lemah saat mika ditambahkan. Model
sebenarnya dari campuran dua fasa dan juga kompatibel dengan mikrostruktur
yang diamati yang mendokumentasikan butiran yang cukup besar dari fase lemah