Anda di halaman 1dari 16

AGENCY THEORI

DALAM PESPEKTIF SYARIAH

Drs. Elfianto, M.Si


Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa Padang

Abstrack

Agency theory is an important, yet controversial theory. This paper reviews Agency
theory. Its contribution to organization theory and the extant empirical work and
develops testable propositions especially in Islamic organization. This paper indicate
that conception Agency theory with values of syari'ah enabled to adopt value which is
consisted in delegation of authority and responsibility, while Islam's have same
caracteristic, that is existence two mentioned as elementary matter in perpective
execution of Khalifatullah Fill Ardh.
Key word: Agency theory

1. Latar Belakang dengan hubungan keagenan atau


Agency theory yang lahir dalam agency relationship.
dekade kapitalisme yang man tap Seperti penjelasan Kelly (1983,
menjadikan teori ini semakin identik 193), "Agency theory is used to
dengan semangat dan jiwa explain reactions of contracting
kapitalisme. Agency theory lahir parties to changes in methods of
sebagai dampak dari pengaruh accounting measurements". Dari
kapitalisme yang begitu kental dalam definisi yang diberikan Kelly, dapat di
bidang bisnis. Kelabiran Agency tarik kesimpulan bahwa sebenarnya
theory sendiri tidak bisa dilepaskan ada suatu kontradiksi dalam Agency
dari pernikiran kaum profesional theory yang diakibatkan adanya
kapitalis lebih khususnya lagi para konflik kepentingan antara pemilik
akuntan kapitalis sebagai usaha untuk perusahaan (principal) dan Manajer
mengurangi pertentangan atau konflik perusahaan (agent). Eisenhardt (1989)
dari pihak-pihak yang mengadakan mengemukakan bahwa problem yang
kontrak karena usahanya memperoleh timbul dari hubungan kerja antara dua
keuntungan yang sebesar-besamya pihak -pemberi kerja (principal) dan
dari adanya kontrak tersebut. pelaksana pekerjaan (agent)
Sebenarnya Agency theory ini disebabkan dua hal: pertama,
merupakan suatu teori deskriptif yang keterbatasan pemberi kerja atau
berusaha untuk menerangkan tindakan pemilik untuk memperoleh informasi
atau aksi dari pihak-pihak yang terlibat dari pemegang pekerjaan atau
hubungan kontrak terhadap perubahan manajemen setiap saat yang
metode pengukuran akuntansi yang dikehendaki pemilik; Kedua, sikap
dilakukan oleh pihak perusahaan atau yang berbeda antara pemilik
manajemen (Kiswara, 1999, 5 dan (principal) dan manajemen (agent)
Kelly, 1983, 183). dalam menghadapi dan menerima
Dengan kata lain bahwa Agency resiko.
theory memberikan suatu penjelasan Permasalahan yang muncul
dari praktik teori akuntansi dalam hubungan agency menurut
konvensional atau lebih dikenal Eisenhard (1989) adalah asumsi dasar
dengan teori akuntansi positif dalam manusia (self interest, bounded
suatu realitas yang berhubungan

30
rasionality, dan risk aversion) Agency theory sendiri mencerminkan
sehingga yang menjadi tekanan dalam penjelasan yang berkaitan dengan
teori keagenan adalah organisasi laporan keuangan dan antisipasi atas
(adanya konflik tujuan antar anggota) ketiadaan teori akuntansi yang bersifat
dan informasi ( merupakan komoditi komprehensif (Kiswara, 1999, 5). Jadi
dapat ditarik suatu aksioma bahwa
yang bisa dibeli).
akuntansi konvensional yang
Manajemen, sebagai penerima merupakan produk kapitalisme secara
kerja dari pihak pcmilik-pemberi kerja teoritis dan praktis telah memberikan
harus melaporkan tanggung jawab atas suatu kesempatan pada pihak yang
dana yang telah diamanatkan membuat laporan keuangan untuk
kepadanya. Dilain pihak principal memaksimalkan tingkat kepuasannya.
sebagai pemberi kerja atau pemberi Kelahiran akuntansi
amanah memberikan kompensasi atas konvensional dan Agency theory
apa yang telah dilakukan oleh sebenarnya hampir bersamaan, atau
manajemen dengan insentif baik boleh dikatakan bahwa Agency theory
berupa fasiiitas finansial maupun non merupakan tunas yang lahir dari
finansial (Machfoedz,1997,l). Dari adanya akar akuntansi konvensional,
perbedaan persepsi dan sikap sehingga dapat ditarik kesimpulan
mengenai pemberian infonnasi yang bahwa kedua bentuk realitas tersebut
akan digunakan untuk pemberian merupakan suatu produk yang
insentif dari kedua pihak yang dihasiikan dan sualu input yang sama
mengadakan hubungan tersebui yaitu pandangan / ideologi kapitalis.
dengan sendirinya akan menimbulkan Dapat dipastikan bahwa konsep
suatu masalah. akuntansi konvensional yang sekarang
Informasi yang dilaporkan oleh ini telah didesain sedemikian rupa
manajemen mengenai harta kekayaan pada akhirnya memberikan
yang dimiliki oleh pemilik (principal) keuntungan bagi manajemen dan
yang telah dipercayakan kepadanya pemilik modal {shareholder).
untuk dikeiola semuanya tercermin Perjalanan akuntansi
dalam bentuk laporan keuangan. konvensional sebagai suatu ilmu dan
Laporan keuangan itu sendiri tidak teknologi yang bertujuan untuk
bisa dilepaskan dari keberadaan kepada pihak-pihak yang
akuntansi sebagai media untuk berkepentingan dalam pengambilan
menghasiikan laporan keuangan keputusan bisnis telah mengalami
tersebut. Sedangkan akuntansi yang Berbagai kritik dari berbagai pihak.
sekarang ini menjadi pedonian banyak Kritik-kritik ini lebih nampak sebagai
negara adalah produk dari sistem rasa ketidakpuasan terhadap apa
ekonomi kapitaiis. Sehingga akuntansi sesungguhnya yang diberikan
yang berkembang sekarang sejalan dan akuntansi konvensional pada
sejiwa dengan pandangan kapitalisme.. masyarakat akan informasi keuangan
Dalam hubungannya dengan yang benar, jujur, dan adil (Zulkifli
Agency theory bahwa akuntansi yang dan Sulastiningsih, 1998, 165). Secara
sekarang dikenal yang lebih biasa jelas bahwa akuntansi konvensional
disebut akuntansi konvensional telah telah mereduksi dimensi
memberikan peiuang yang besar untuk pertanggungjawaban atau
praktek-praktek yang biasa menghiasi accountability dalam domain yang
konflik dalam Agency theory seperti: lebih kecil yakni shareholder.
window dressing, off-balancesheet dan
lain sebagainya (Machfoedz, 1997,2).

31
Tulisan ini mencoba mengkaji which involves delegating
theory agency dalam perspektif some decision making ;
syariah yang diawali: dengan authority to agent" (Jensen and
kelemahan theory agency. Meckling, 1976, p 308)
konvcnsional, persoalan-persoalan
yang timbul dari Agency theory dan
diakhiri dengan upaya Definisi yang diutarakan oleh Jensen
mendeskontruksi agency theory dalam dan Meckling, mengandung pengertian
perspektif syari'ah. bahwa suatu pendelegasian wewenang
telah diberikan oleh pihak pemilik
2. Agency theory Sebuah Tinjauan kepada pihak perusahaan dalam
Agency theory'yang lahir sekitar bentuk pembuatan keputusan dalam
tahun 1970an oleh pakar-pakar perusahaan. Dalam konteks
akuntansi Amerika Serikat merupakan perusahaan, manajemen bertindak
suatu cubitan yang sangat pedas untuk sebagai orang yang diberi amanah oleh
dunia akuntansi yang telah lama pemilik modal (Shareholder dan
mencapai kemapanan. Dimana peran bondholder ). Hubungan tersebut
akuntansi sebagai media informasi memberi konsekuensi, manajemen
untuk pihak diluar perusahaan yang bertindak atas nama perusahaan
dipertanyakan reliabilitasnya. dituntut melaksanakan kepentingan
(Machfoedz, 1997, 1). Lahirnya principal, dengan kata lain manajemen
Agency theory berawal dari adanya yang telah diberi otorisasi dalam
bentuk koorporasi yang memisahkan pengambilan keputusan secara sadar
dengan tegas antara kepemilikan harus bertindak dalam konteks yang .
perusahaan dengan kontroi atau memberi keuntungan pada
dengan kata lain ada pemisahan yang kepentingan principal.
jelas antara pemilik perusahaan Masalah yang timbul dari
dengan pihak manajemen. Semakin Agency relationship ini sebenarnya
rumit dan ,| besarnya suatu perusahaan bermula dari adanya hasrat pihak
membuat pihak pemilik tidak bisa manajemen untuk tidak bertindak demi
secara intensif mengelola kepentingan terbaik dari principal.
perusahaannya, sehingga meminta Seperti kata Kelly (1983, 194), "acting
pihak manajemen untuk mengelola in their own self-interst, manager do
kelangsungan hidup perusahaan dalam not always. make decision that are
usahanya mendapatkan profit. optimal for principal. Contoh klasik
Selanjutnya manajemen dianggap dari fenomena ini, dimana pemilik dari
sebagai "agent" dan pemilik dianggap perusahaan menyewa atau
sebagai "principal". Hubungan mempekerjakan seorang manajer
tersebut oleh banyak ahli disebut untuk mengoperasikan perusahaannya
dengan hubungan keagenan (agency dan menginginkan manajemen untuk
relationship). membuat keputusan-keputusan yang
Jensen dan Meckling (1976) memberi nilai tambah bagi kekayaan
tentang Agency relationship memberi pemilik malah tidak bisa bertindak
suatu definisi sebagai berikut: seperti yang diinginkan oleh principal
An agency relationship is dari hubungan kerja tersebut;
defined as "a contract under Manajemen seringkali membuat
which one or more persons keputusan yang memaksimalkan
(principal(s)) engage another kekayaan diri manajemen daripada
person (the agent) to perform untuk memaksimalkan kekayaan
some service on their behalf principal. Dimana manajemen sering

32
melakukan aktivitas yang tidak efesien banyak dibahas dalam Agency theory
dengan pengkonsumsian natura menjadi sebuah dimensi yang kaku.
perusahaan yang tentunya merupakan Dimana angka-angka yang ada dalam
beban dari principal. akuntansi dianggap angka-angka
Bermula dari konflik "sakral" yang membantu
kepentingan tersebut, Agency theory meningkatkan kesejahteraan ekonomi
dilahirkan, sebagai suatu jembatan pihak-pihak yang berkepentingan
bagi para pelaku bisnis dalam melalui pengambilan keputusan
menganalisa tindakan dari pihak-pihak mereka.
yang terlibat hubungan keagenan Kelly (1987,183) memberi
dalam kaitannya dengan laporan penjelasan tentang Agency theory
keuangan. Agency theory sendiri sebagai berikut: "Agency theory is
sebenarnya sebuah teori deskriptif used to explain reactions of the
yang berusaha menjelaskan hubungan constracting parties to changes in
teori akuntansi positif dengan praktek methods of accounting measurements".
akuntansi dalam hubungan keagenan. Kiswara (1999, 5-8); Zimmer dan
Sebagai suatu teori deskriptif Agency Whittred (1990, 21-37), lebih lanjut
mendefinisikan bahwa Agency theory
theory mengandung nilai-nilai
adalah suatu teori deskriptif yang
penjelasan, seperti misalnya
menjelaskan tentang agency
penggunaan historical cost harus relationship, asumsi dasar yang
dijelaskan seluk-beluk yang berkaitan mendasari dalam hubungan tersebut,
dan mendasari penggunaan tersebut. konflik yang melekat dan biaya-biaya
Agency theory merupakan teori yang terjadi dari hubungan keagenan
yang utama dalam keuangan modern tersebut serta hal-hal yang berkaitan
dan merupakan suatu dimensi dengan perubahan dan pemilihan
penelitiart akuntansi positif (positive metode akuntansi. Secara garis besar
accounting research). Sebagai suatu Agency theory memberikan gambaran
bagian dari positive accounting tentang laporan keuangan dengan teori
research maka Agency theory menjadi akuntansi rnehurut asal muasalnya dan
teori yang didominasi oleh menjelaskan mengenai
kepercayaan tentang realitas fisik, perancangannya yang didasarkan pada
yang mengklaim bahwa terdapat dunia teori ekonomi, asumsi dasar perilaku
atau realitas obyektif yang berada di manusia, dan problem resiko yang
luar diri manusia. Sebagai kesemuanya termaktub dalam Agency
konsekuensinya teori ini hanya bisa theory itu sendiri (Kiswara, 1999,8).
diperoleh atau dianggap ilmiah bila Sedangkan menurut Cope land dan
Weston (1988, 20) seperti yang dikutip
subyek .dapat secara tepat dan
oleh Roslender (1992, 161)
obyektif menemukan realitas obyektif
menyatakan bahwa ukuran dan
tadi (Chua, 1986, 606). Oleh pertimbangan penting dalam Agency
karenanya teori ini merupakan suatu theory adalah perefleksian sifat dari
ilmu atau teori yang bebas nilai problem yang ditimbulkan dalam
sehingga akuntanpun hukumnya agency relationship; yakni apakah
haram untuk memberikan manajer mempunyai insentif yang
pertimbangan nilai (value judgement) bagus untuk memaksimalkan
atas laporan atau informasi yang ia kekayaan shareholder. Ditambahkan
hasilkan dalam hubungannya dengan juga bahwa penekanan dalam Agency
hubungan keagenan tersebut. Dengan theory adalah pada problem agency
memakai asumsi seperti itu, yaitu cost yang timbul dalam organisasi
obyektivitas dan kenetralan yang bisnis modern.
tinggi, menjadikan akuntansi yang

33
Kelly (1983, 194), juga adanya suatu pemisahan yang tegas
menyebutkah bahwa ada dua konflik antara kepemilikan dengan kontrol
potensial dari kebefadaan kepentingan dalam perusahaan merupakan
kedua pihak tersebut yaitu principal transformasi dari nilai-nilai
sebagai pemberi kerja dan manajemen kapitalisme. Marx seperti yang dikutip
/ agen sebagai pihak yang diberi kerja. Roslender (1992,164) mengatakan:
Dua konflik tersebut adalah The actually functioning
shareholder / manager conflict yang capitalist [is transformed]
menimbulkan agency cost of equity into a mere manager,
dan bondholder / shareholder- administrator of other
management conflict yang people's capital and the
menimbulkan agency cost of debt owner of capital into mere
owner, a mere money
3. Asumsi Dasar Agency theory capitalist ..... The total
Asumsi dasar dari Agency theory profit (for salary of the
adalah bahwasanya: (1) pihak-pihak manajer is, or should be
yang ada dalam hubungan keagenan simply the wage of a
tersebut adalah individu-individu yang specific type of skilled
berusaha untuk memaksimalkan labour) _____ Is
tingkat kepuasan/kepentingan masing- henceforth
masing melalui sumber dayanya yang .... Mere compensation for
memadai dan inovasinya dalam owning capital that now is
bertindak, dan (2) pihak-pihak yang divorced from the function
terlibat dalam hubungan keagenan in the actual process of
mampu membentuk expectations atau reproduction, just as this
pengharapan yang tidak bias mengenai function in the person of
masa depan, dimana manajemen the manager is divorced
perusahaan yang secara aktual from ownership of capital.
menanggung konsekuensi biaya dari (Marx, quoted in CottreU,
perbedaan perilaku melalui 1984,p.79)
pengurangan pada hargadari klaim
atau hak pada perusahaan (Zimmer Dengan asumsi tersebut ada
dan Whittred, 1990,27; Kiswara, suatu alasan bagi principal sebagai
1999,8). pemilik perusahaan untuk tidak
Konflik-konflik kepentingan mempercayai komitmen agent dalam
yang terjadi dalam agency relationship melaksanakan tugasnya sesuai dengan
merupakan akibat dari asumsi yang kepentingan terbaik dari principal.
dipakai dalam Agency theory ini. Sehingga principal demi menjaga
Essensi dari penyebab problem kekayaan yang ada dalam otoritas
kepentingan yang paling dominan agent akan membuat batasan agar
adalah bahwa kedua belah pihak yang manajemen sebagai agent dapat
terlibat dakm kesepakatan merupakan bertindak sesuai dengan kepentingan
individu-individu yang memiliki sifat principal atau paling tidak mengurangi
untuk memuaskan kepentingannya penyimpangan yang dilakukan oleh
sendiri atau utility maximisers agent terhadap kepentingan principal.
(Roslender, 1992, 161). Asumsi yang Dalam hal ini principal dapat
dipakai dalam Agency theory melakukan tiga hal yang berkaitan
sebenarnya merupakan perefleksian dengan kebijakan yang dibuat untuk
dari ideologi kapitalisme. Marx dalam menjamin dilaksanakannya segala
bukunya Capital volume III, telah amanah yang telah didelegasikan
memberi suatu pandangan bahwa

34
kepada agent, adapun kebijakan yang penyimpangan-penyimpangan yang
dapat diambil oleh principal ialah: dilakukan oleh agent, dalam hal ini lebih
1. Ancaman pengambilalihan. dikenal dengan monitoring expenditures.
Dimana dalam ha I ini jika Di lain pihak pada beberapa situasi
manajemen sebagai pihak yang dimana principal membayar agent untuk
diberi otoritas dalam pengambilan membelanjakan sumber daria
keputusan sebagai wakil dari 'perusahaan (bonding expenditures)
principal tidak bisa berbuat (dalam guna menjamin bahwa tindakan yang
hal pengambilan keputusan) sesuai dilakukan oleh agent tidak akan
dengan kepentingan terbaik dari merugikan principal atau menjamin
principal maka pihak principal
bahwa principal akan diganti
dapat melakukan pengambilalihan
kerugiannya jika agent bertindak yang
wewenang yang telah diberikannya
kepada agent. merugikan principal. Pada kebanyakan
2. Ancaman pemecatan hubungan keagenan meskipun principal
Pemecatan dapat dilakukan oleh dan agent telah melakukan positive
principal jika dengan sengaja monitoring - bonding expenditures, tetap
principal mengetahui bahwa masih ada perbedaan keputusan diantara
kekayaan yang telah didelegasikan kedua belah pihak. Dan dolar atau
kepada agent secara sengaja telah rupiah ekuivalen dari perbedaan tersebut
digunakan tidak pada kepentingan disebut dengan residual loss.
yang terbaik baik principal.
Kebijakan ini hampir sama dengan
4. Agency cost
kebijakan pengambilalihan seperti
Agency cost didefinisikan oleh
yang tersebut di atas.
3. Program insentif dengan Weston dan Brigham (1994, 21);
berdasarkan prestasi kerja agent Zimmer dan Whittred (1990,20)^
dalam hal pelaksanaan sebagai biaya yang berkaitan dengan
kewajibannya terhadap principal. pemantauan tindakan manajemen guna
Program insentif ini dapat berupa menjamin tindakan tersebut konsisten
financial atau non-financial. dengan kesepakatan kontrak antara
manajer, pemegang saham (shareholder)
dan kreditor (bondholder ). Agency cost
Ternyata dalam kenyataannya
ini terbentuk dari Residual loss, bonding
kebijakan yang paling banyak dianut
expenditures yang dikeluarkan oleh
oleh principal dalam hal yang berkaitan agent dan monitoring expenditures yang
dengan tindakan preventif tersebut dilakukan oleh principal (Kelly 1983,
adalah dengan program insentif untuk 194); Jensen dan Meckling, 1990, 85;
penilaian prestasi kerja manajer disertai Zimmer dan Whittred, 1990, 23).
peningkatan aktivitas monitoring Secara lebih sederhana agency cost
(Roslender, 1992, 161). Karena agent timbul sebagai akibat dari adanya biaya-
mempunyai keleluasaan dalam hal biaya yang dikeluarkan untuk resiko dari
penentuan kebijakan yang berkaitan adanya pengambilan keputusan
dengan laporan keuangan perusahaan yang dilakukan oleh pihak manajemen
yang tidak sesuai dengan apa yang
yang digunakan untuk menilai kinerja
diharapkan oleh principal dari
manajemen dalam program insentif
diadakannya kontrak kerja tersebut.
maka principal mengadakan Keseluruhan dari biaya-biaya tersebut
pengeluaran - pengeluaran yang (agency cost) merupakan biaya yang
Bertujuan untuk memonitoring

35
ditanggung oleh principal, alasan yang
mendasarinya adalah bahwa principal dikeluarkan dari adanya expectation
yang merupakan pemilik sumber dana gap dari kedua belah pihak dimana
mengharapkan bahwa jumlah yang ada keseluruhan dari biaya tersebut
dalam agency cost itu masih lebih ditanggung oleh principal. Dimana
semakin besar biaya itu dikeluarkan
sedikit dari pada biaya yang akan
maka akan semakin besar kerugian
ditimbulkan jika agent secara leluasa yang ditanggung oleh satu pihak dan
memaksimalkan kepentingannya tanpa akan semakin besar keuntungan yang
tindakan preventif tersebut (Roslender, dinikmati oleh pihak lain.
1992, 162-163). Watt, menjelaskan Keberadaan dan besarnya
konsep biaya agent atau agency cost agency ccwrsangat tergantung pada
sebagai berikut: sifat dari monitoring expenditures,
Pengeluaran atas selera manajer terhadap manfaat-
pengamatan merupakan manfaat yang berkaitan dengan
pengeluaran oleh principal keuangan dan penawaran dari manajer
dalam rangka mengawasi potensial yang mampu untuk
tindakan-t indakan agent melakukan kegiatan yang berisiko
(seperti kos pengukuran atas guna kekayaan pribadi mereka. Jadi
tindakan agent, dan kos jika expenditures monitoring adalah
dalam rangka kebijakan kosong (nol) maka agency cost juga
pengadaan kompensasi). akan nol. Tetapi ini sangatlah tidak
Agent berhak untuk mungkin terjadi kecuali jika manajer
mengadakan pengeluaran adalah memiliki 100 % perusahaan.
guna menjamin bahwa Seperti telah diulas diatas bahwa
mereka tidak akan agency cost ini dibagi menjadi dua,
mengganggu kepentingan yaitu : (1) agency cost of equity, (2)
principal atau justru berniat agency cost of debt.
mengkompensasikannya Agency cost of Equity
bagi kepentingan para Agency cost of equity
principal atas adanya merupakan suatu hasil dari
perikatan kontrak itu. pengurangan nilai perusahaan
Akhirnya, walaupun atas (reduction in firm's value) akibat dari
perikatan kontrak dan tindakan manajemen sebagai agent
pengamatan, namun yang lebih mementingkan kepentingan
bagaimanapun juga, pribadinya dari pada kepentingan
tindakan yang diambil oleh shareholder (Zimmer dan Whittred,
agent akan berbeda terhadap 1990, 23). Dalam hubungannya
dirinya sendiri .... dengan agency cost of equity, insentif
Akibatnya terhadap aspek merupakan bagian penting dari
kemakmuran, dengan perilaku kehidupan manusia dalam
adanya perbedaan tindakan hubungan keagenan. Seperti yang
ini (didefinisikan) sebagai diulas diatas bahwa program preventif
sisa kerugian (lihat yang dilakukan oleh principal adalah
Kiswara, 1999, 8-9). dengan kebijakan insentif atau
program kompensasi yang dinilai
Suatu kesimpulan dapat diambil dengan laporan keuangan sebagai
bahwa agency cost merupakan suatu suatu symbol ukuran kinerja manajer.
Berdasarkan konsep kapitalisme,
biaya yang dikorbankan atau
kekuatan insentif dapat

36
secara langsung dirasakan dalam resiko hutang (Zimmer dan Whittred,
dimensi hubungan keagenan ini. Pada 1990, 24). Konflik kepentingan antara
kasus Agency theory, data empiris shareholder / manager dengan
(Jensen dan Meckling, 1976) debtholder ini dikarenakan dalam hal
menunjukkan bahwa manajer akan peminjaman dana pada kreditor
selalu berusaha menunjukkan dengan suku bungan didasarkan (1)
performance finansial yang baik tingkat resiko dari aktiva perusahaan
melalui media laporan keuangan untuk yang ada, (2) struktur modal
para pemodal apabila mereka perusahaan saat ini (yaitu, jumlah
diberikan insentif berupa finansial pembiayaan yang berasal dari hutang),
(Machfoedz, 1997, 13). Watt dan (3) perkiraan atas risiko penambahan
Zimmerman (1978) seperti yang aktiva di masa yang akan datang
dikutip Supomo (1999, 71), (Weston dan Brigham, 1994, 24).
menyatakan bahwa insentif atau Factor-faktor inilah yang menentukan
program kompensasi merupakan tingkat risiko arus kas perusahaan,
faktor pendorong manajemen dalam yang sangat jelas mempengaruhi
memilih dan merubah teknik akuntansi keamanan hutangnya. Dipihak lain
yang dapat menghasilkan laba berdasarkan faktor-faktor tersebut
akuntansi yang besar atau kreditor menentukan tingkat
meningkatkan nilai sekarang dari pengembalian yang disyaratkan, yaitu
kompensasi manajemen. Usaha-usaha biaya dari hutang perusahaan tersebut.
untuk memperbaiki performance Dalam konteks konflik
laporan keuangan sangat umum kepentingan dengan kreditor, pihak
dilakukan oleh manajemen agar pemegang saham (shareholder)
mendapatkan nilai lebih dari principal. bertindak melalui manajemen untuk
Kesimpulan dapat diambil dari melakukan transfer kekayaan dari
keterangan di atas bahwa motivasi debtholder ke dalam perusahaan yang
manajemen merubah kebijakan pada akhirnya akan masuk ke kantong
akuntansi dan memilih teknik shareholder. Contoh klasik yang
akuntansi adalah bukan untuk sering terjadi dalam hal hutang oleh
merefleksikan fenomena ekonomi kreditor dan perusahaan adalah:
yang lebih akurat (penyajian informasi Perusahaan memiliki proyek yang
yang seharusnya), melainkan lebih tinggi risikonya dari pada yang
dimaksudkan untuk merekayasa diantisipasi oleh kreditor. Kenaikan
(manage) laba yang dilaporkan dari perbedaan risiko dari kedua belah
(konsekuensi ekonomi). pihak ini akan menyebabkan tingkat
Kekuatan insentif sebagai ukuran* pengembalian yang disyaratkan atas
kinerja manajemen oleh principal hutang perusahaan meningkat pula,
merupakan kekuatan pendorong bagi sehingga nilai hutang akan turun. Jika
pihak manajemen untuk bekerja lebih ternyata proyek tersebut berhasil maka
keras dalam mengejar besarnya semua keuntungan akan masuk ke
insentif tersebut. Dan seringkali cara- kantong shareholder karena jumlah
cara untuk mengejar insentif tersebut, yang dibayarkan kepada kreditor
manajemen melakukan tindakan yang sudah tetap jumlahnya, tetapi jika
kurang terpuji dan etis dalam bisnis. proyek itu merugi maka kerugian akan
tetap ditanggung oleh kreditor.
Agency cost of Debt Dalam hal ini shareholder yang
Agency cost of debt berkaitan dengan bertindak melalui manajemen
masalah hutang (issue of debts) ibaratnya berkata "keuntungan bagi
berkembang sejalan dengan adanya saya, kerugian bagi bersama". Dengan

37
kata lain ada suatu pengorbanan dari Debtholder kepada shareholder
pihak kreditor untuk kepentingan Jika kenaikan ini danai dengan
pemegang saham (shareholder). Disini penurunan investasi atau
peran manajer dalam menyediakan disinvestasi (dalam batasan
laporan keuangan untuk pengajuan deviden likuidasi), maka transfer
proyek mempunyai peran pentihg ini akan diikuti dengan
dalam kasus seperti ini. penurunan nilai perusahaan
Agency cosf of debt merupakan (deadweight loss).
biaya yang dikeluarkan oleh b. Claim delation
bondholder dalam kaitarinya dengan Nilai hak shareholder yang ada
pemberian pinjaman. Dimana dalam dapat didilusikan dengan
kasus ini shareholder melalui masalah penambahan hutang
manajemen dapat melakukan tindakan pada tingkat prioritas yang sama
yang merugikan kepentingan kreditor. atau tingkat prioritas lebih
Agency cost of debt ini merupakan tinggi. Hal ini menyebabkan
nilai kuantitatif dari batasan atau terjadihya transfer kekayaan
tindakan yang diambil oleh pihak kepada shareholder.
bondholder agar pihak manajemen d Asset Substitution
tidak melakukan aktivitas yang Substitusi antar aktiva-aktiva
bertentangan dengan kepentingan yang memiliki resiko rendah
kreditor. Dalam kenyataan batasan dengan aktiva-aktiva yang
atau tindakan kreditor untuk masalah memiliki resiko tinggi tidak
tersebut adalah dengan bond akan mengubah nilai perusahaan
covenants. Menurut Zimmer dan jika mereka tidak memiliki
Whittred (1990, 30), bahwa bond present value yang sama. Dalam
covenant ini mempunyai dua kasus ini, maka nilai perusahaan
konsekuensi yaitu: (1) penggunaan akan turun sebagaimana nilai
dari laporan keuangan perusahaan hutang, tetapi nilai ekuitas
sebagai alat monitoring pihak meningkat. Hasil yang luar biasa
bondholder atas segala kepercayaan ini diturunkan dari option
kepada pihak manajemen, (2) Bond pricing theory.
covenant berkaitan dengan tingkat d. Underinvestment
pembatasan yang disyaratkan oleh Suatu perusahaan dengan hutang
bondholder kepada pihak manajemen yang beresiko memiliki
atas pemilihan prosedur akuntansi dorongan untuk menolak proyek
yang digunakan sebagai variabel yang memiliki Net Present
pengukuran dalam laporan keuangan. Value (NPV) positif, jika
Beberapa hal yang perlu kenaikan nilai proyek ini
diperhatikan berkenaan dengan usaha sepenuhnya mengalir kepada
manajemen dalam hal hutang adalah debtholder. Hal ini setidaknya
sebagai tersebut: terjadi dalam dua keadaan, yang
a. Dividend pertama dalam kondisi dimana
Jika perusahaan menerbitkan terjadi konversi substitusi aktiva.
surat hutang dengan asumsi Keadaan yang kedua adalah
tingkat deviden tertentu, dan ketika shareholder akan
tingkat deviden ini akan menolak proyek yang memiliki
meningkat di waktu yang akan NPV positif, kadang-kadang
datang, maka akan terjadi
transfer kekayaan dari keputusan ini terpengaruh oleh

38
repayment. Kenaikan yang tidak membawa dampak pada cash
underinvestment terjadi ketika flow (Zimmer dan Whittred, 1990, 21).
manajer lebih memilih Pemilihan teknik akuntansi oleh
keputusan yang mengarah pada manajemen dalam Agency theory ini
maksimalisasi nilai ekuitas yang bisa ditandai sebagai ex ante dan ex
beredar (outstanding equity) post. Pemilihan metode akuntansi
darinada yang membuat disebut sebagai ex ante dalam larti jika
keputusan yang pemilihan metode akuntansi itu dibuat
pada waktu awak kontrak (saat kontrak
memaksimalisasi kombinasi
dinegosiasikan). Sedangkan ex post leih
antara nilai hutang dengan nilai
mengacu pada pemilihan metode
ekuitas.
akuntansi pada saat berlangsungnya
5. Implikasi Agency theory Pada
kontrak (Zimmer dan Whittred, 1990,
Pelaporan Akuntansi
21). Manajemen (agent) menggunakan
Dalam kondisi Agency theory
informasi akuntansi atau harga saham
yang syarat dengan konflik kepentingan
yang merefleksikan target kinerja
antara principal dan agent, informasi
manajemen jangka pendek dan jangka
akuntansi yang disebutkan dalam
panjang sebagai dasar penentuan
Statement of Financial Accounting
kompensasi.
Concepts (SFAC) No 1 yaitu
Teori akuntansi menyediakan
memberikan informasi yang bermanfaat
seperangkat prinsip atau konsep-konsep
(useful) dalam rangka membantu
yang luas untuk menjelaskan dan
pengguna untuk membuat keputusan
memprediksi praktik akuntansi memberi
investasi, kredit, dan keputusan lain
suatu alternatif metode dan kebijakan
yang rasional menjadi perlu untuk dikaji
yang dapat digunakan oleh manajemen
lebih lanjut; apakah informasi yang
untuk menghasilkan laporan keuangan
disediakan oleh manajemen (agent)
yang akan digunakan sebagai laporan
tersebut betul-betul bermanfaat dan
pertanggungjawaban kepada para
dapat dipercaya. Seperti Hasil penelitian
pemilik (principal). Informasi akuntansi
yang dilakukan oleh Ou dan Penman
menyajikan mengenai: laba, modal,
(1989 dan 1990) bahwa informasi
utang jangka panjang, earning per share,
akuntansi yang harusnya memberikan
dan informasi lainnya yang digunakan
suatu kejujuran dalam pelaporan
untuk penentuan besarnya kompensasi
keuangan sangat perlu untuk ditinjau
manajemen. Laba dan pos-pos lainnya
dan dikaji lebih dalam berkaitan dengan
yang disajikan daiam informasi
hubungan keagenan tersebut (Lihat
akuntansi tentu dipengaruhi oleh teknik
Scott, 1997).
akuntansi (teknik pengukuran dan
Pihak manajemen sebagai
penilaian) yang dipilih dan diterapkan
pengolah, pembuat dan penyaji
oleh manajemen.
informasi akuntansi mempunyai
Penentuan kebijakan akuntansi
kesempatan untuk melakukan
perusahaan mencakup pemilihan teknik-
permainan dalam teknik-teknik
teknik akuntansi yang menurut
akuntansi. Manajemen akan memilih
pertimbangan dapat menghasilkan
teknik akuntansi yang mempunyai efek
informasi akuntansi yang lebih
pada cash flow perusahaan (kekayaan
bermanfaat bagi pengambilan keputusan
dari berbagai pihak yang ada dalam
pemakainya. Perusahaan seharusnya
perusahaan) daripada teknik akuntansi
menerapkan kebijakan akuntansi secara

39
konsisten dari periode ke periode agar agent, yang dalam prakteknya
informasi yang dihasilkan lebih dapat menggunakan dasar kompensasi untuk
diperbandingkan. Seperti yang menilai kinerja dari manajemen.
dinyatakah Financial Accounting Sedangkan kompensasi tersebut
Standart Board (FASB), bahwa besarnya ditentukan berdasarkan target
konsistensi penerapan kebijakan kinerja tertentu yang diukur berdasarkan
akuntansi akan menghasilkan informasi informasi akuntansi (earning per share,
akuntansi yang lebih mudah dipahami, return on asset, return on equity dan
diinterprestasikan, dan lebih bermanfaat lain-lain) atau berdasarkan harga saham
bagi pemakainya untuk pembuatan perusahaan.
keputusan.
Manajemen dapat merubah 6. Masalah Agency theory,
kebijakan akuntansi yang telah Ketidakseimbangan Informasi
diterapkannya jika menurut (Information asymmetry)
pertimbangan manajemen hal tersebut Dalam penyajian informasi,
perlu untuk dilakukan. Perubahan permasalahan timbul ketika principal
kebijakan akuntansi (misal: dalam dan manajemen memiliki persepsi dan
metode penilaian persediaan atau sikap yang berbeda dalam hal pemberian
metode depresiasi), harus diungkapkan informasi yang akan digunakan oleh
dalam penyajian informasi akuntansi, principal untuk memberikan insentif
termasuk pengungkapan mengenai kepada agent. Hal lain yang membuat
alasan-alasan dan pengaruh material permasalahan adalah persepsi kedua
yang mungkin ditimbulkan karena belah pihak dalam menanggung resiko
perubahan kebijakan tersebut. Aspek (Eisenhardt, 1988). Agent yang
yang seharusnya menjadi pertimbangan memiliki informasi tidak akan
manajemen dalam merubah kebijakan memberikan seluruh informasi itu untuk
akuntansi perusahaan, disamping principal; Sebaliknya, principal yang
pertimbangan konsistensi, adalah untuk memerlukan informasi atas
memenuhi karakteristik kualitatif kepemilikannya tetapi asses pada
informasi akuntansi yaitu : informasi internal terbatas, akan
representation faithfulness (Schoereder meminta manajemen memberikan
dan Clark, 1995 What Supomo 1999, informasi selengkapnya. Keinginan
70). Informasi akuntansi yang principal tersebut pada umumnya sangat
menyajikan informasi yang seharusnya, sulit dipenuhi karena beberapa faktor,
jujur dan apa adanya (representation yaitu biaya penyajian informasi,
faithfulness), merupakan karakteristik keinginan manajemen untuk
kualitatif informasi akuntansi yang dapat menghindari resiko terlihat
dipercaya sehingga lebih bermanfaat kelemahannya, waktu yang digunakan
bagi pihak-pihak yang mengandalkan untuk menyajikan informasi dan
informasi tersebut untuk dapat sebagainya. Ketidakharmonisan antara
pembuatan keputusan dalam hal ini agent dan principal ini menyebabkan
pihak principal (Supomo, 1999, 70). ketidakseimbangan . informasi
Kenyataannya dalam praktek (information asymmetry).
perusahaan sangat sulit dan tidak mudah Information asymmetry ini pada
untuk menerapkan representation akhirnya akan mengaburkan makna
faithfulness. Kesulitan mendasar dari informasi akuntansi. Berdasarkan
pelaksanaan konsep tersebut adalah beberapa penelitian (Ou and Penman,
adanya hubungan kerja Principal 1989; Ou, 1990; Penman, 1991, lihat

40
Scott, 1997) menunjukkan bahwa pemberi amanah, dalam hal
manfaat informasi telah diragukan ini adalah Tuhan sang
reliabilitasnya dan akuntabilhasnya pencipta alam semesta.
berkaitan dengan fenomena Agency Dengan kekuasaannya Tuhan
theory. Hal ini sangat mungkin menciptakan manusia sebagai
disebabkan oleh adanya rekayasa agent wakilnya di bumi atau
dalam menghindari resiko yang Khalifatullah Fill Ardh.
diakibatkan oleh ketidakmampuan
menyajikan kinerja yang baik pada
principal. Dipihak lain, principal sendiri Merujuk apa yang diutarakan oleh
tidak memiliki otoritas yang luas untuk Triyuwono diatas, berarti nilai
asses informasi langsung pada kemutlakan yang muncul dalam
perusahaannya. Dengan demikian sangat interaksi antara pengamanah dan yang
mungkin bahwa penyajian laporan diberi amanah adalah semata-mata atas
keuangan untuk principal dipenuhi kuasa Illahi. Dengan kata lain ketika
dengan model window dressing. terjadi suatu kontrak antara Manajer
(Agent) dengan Pemilik (Principal),
7. Agency theory Dalam Perspektif essensi yang terjadi pada kedua belah
Syariah : Sebuah tinjauan pihak bahwa mereka sama-sama
mengemban amanah atas suatu
Disisi lain dalam konsepsi Islam kepemilikan yang dipercayakan oleh
diberikan suatu kejelasan mengenai Allah kepada mereka sebagai bentuk
hubungan yang berkaitan dengan suatu manifestasi atas fungsi manusia sebagai
bentuk kerjasama antara manajer Khalifatullah Fill Ardh. Dalam
(Agent) dan pemilik (Principal). Bentuk hubungannya dengan eksistensi manusia
relasi yang mendasari keberadaan sebagai tersebut diatas, maka tujuan
hubungan tersebut muncul dari konsep utama dari keberadaan manusia sebagai
dasar amanah dalam kerangka pengemban amanah adalah
kemutlakan tunggal atas kuasa Illahi. menyebarkan rachmatan HI alamiin.
Dalam hal ini Triyuwono menjelaskan Dalam konteks hubungan antara manajer
(1997, 18): dan pemilik dalam konsepsi Islam tidak
Amanah adalah sesuatu yang ada alasan untuk mengarahkan tujuan
dipercayakan kepada orang tersebut ke dalam kekuasaan nafsu
lain untuk digunakan untuk mengejar keuntungan belaka.
semestinya sesuai dengan Dengan demikian mereka
keinginan yang memiliki suatu posisi yang sama atas
mengamanahkan. Ini artinya orientasi dari tujuan yang menyebabkan
bahwa pihak yang mendapat keberadaan ikatan tersebut yaitu
amanah tidak memiliki memberikan nilai rachmatan HI alamin
kewajiban penguasaan pada seluruh umat dan alam. Dengan
(pemilikan) mutlak atas apa meminjam konsep amanah seperti yang
yang diamanahkan. Ia dipaparkan oleh Triyuwono dalam
memiliki kewajiban untuk mendesain organisasi, maka pancaran
memelihara amanah tersebut dari nilai-nilai akuntabilitas yang hakiki
dengan baik dan akan lebih bisa terealisir.
memanfaatkannya sesuai Bentuk amanah dalam kerangka
dengan yang dikehendaki kuasa Illahi mengarahkan penciptaan
oleh pemberi amanah .......... baru mengenai tujuan sebenarnya yang

41
harus dicapai organisasi, seperti dalam mendeskripsikan suatu pola
diungkapkan dimuka. Secara lebih rinci keagenan antara manajer (agent) dan
nilai yang terbentuk dari hasil kolaborasi pemilik (principal). Sebagai konsekuensi
antara manajemen dan pemilik bukan dari penggunaan nilai-nilai syari'ah
semata-mata pada peningkatan profit / dalam suatu perspektif manusia sebagai
maximize utility, namun tujuan tersebut "KhalifatullahFM Aran" dalam
merupakan tujuan antara untuk mendesain pola keagenan maka akan
mewujudkan tujuan utama yakni memberikan pengaruh pada keseluruhan
memaksimalkan rahmat. sistem yang ada. Akuntansi sebagai
Dalam Organisasi dalam metafora suatu sistem dalam organisasi tidak
amanah, pelaku-pelaku yang ada dalam dapat dihindari akan terpengaruhi oleh
organisasi harus mempunyai kesadaran filosofis organisasi tersebut. Seperti
yang tinggi akan sifat keterturidukan yang diungkapkan oleh Kiswara, (1999,
dan kepasrahan kepada Tuhan pencipta 6); Hines, (1989, 60), bahwa setiap
alam semesta. Karena mereka hanyalah organisasi itu memiliki keterkaitan
khalifah dari Allah SWT yang diutus dengan tata tertib akuntansi, keuangan,
untuk menghasilkan Salamah (sejahtera, investasi atau manajemen yang secara
sentosa) bagi seluruh ummat dan alam aktif berkompeten dengan
semesta. Organisasi dalam metafora pengungkapan pelaporan keuangan.
amanah memandang pemilik (principal) Akuntansi yang bernafaskan
adalah pihak yang diberi amanah oleh Islam dimana nilai-nilai syari'ah
Tuhan atas sumber daya yang dipunyai dijunjung tinggi dalam eksistensinya
berupa dana atau financial untuk diolah menjadi sangat diperlukan :; dalam
sesuai dengan jalan Allah, sedangkan bingkai organisasi dalam metafora
manajer (agent) adalah pihak yang amanah Akuntansi yang bernafaskan
diberi kepercayaan oleh principal untuk Islam idealnya akan mempunyai
mengelola sumber daya tersebut dalam perangkat tersendiri dan konsep yang
bentuk perusahaan. Dengan perspektif berbeda pula dengan akuntansi
yang sama yaitu memandang bahwa konvensional. Dimana dalam konteks
manusia hanyalah seorang utusan Allah tersebut akuntansi akan digunakan
SWT; maka baik manajer dan pemilik sebagai, suatu media
sebagai pihak yang terlibat paling pertanggungjawaban kepada Tuhan.
dominan dalam kelangsungan Berdasarkan uraian tersebut
organisasi- tentu akan melakukan diatas maka dalam mendekonstruksi
tugasnya masing-masing sesuai dengan konsep Agency theory dengan nilai-nilai
perintah Allah SWT sebagai pemberi syari'ah dimungkinkan untuk
perintah tertinggi. Dengan kesamaan mengadopsi nilai-nilai yang terkandung
perspektif tersebut member i dalam Agency theory. Dalam Agency
konsekuensi bahwa perusahaan dalam theory nilai dasar yang terkandung
seluruh masa hiduprtya harus dijalankan adalah pendelegasian wewenang dan
sesuai dengan syari'at-syari'at Islam atau pertanggungjawaban, sedangkan Islam
dengan kata lain bahwa perusahaan sendiri mempunyai karakteristik yang
harus dioperasikan atas dasar-dasar etika sama, yaitu adanya dua hal tersebut
atau dalam konteks bisnis lebih dikenal sebagai suatu hal yang mendasar dalam
dengan etika bisnis. pelaksanaan perspektif Khalifatullah
Fill Ardh. Dengan adanya persamaan
Dari pemikiran diatas
dari konsep dasar tersebut maka akan
memberikan suatu gambaran filosofis
sangat ilmiah untuk mendekonstruksi

42
hal tersebut dalam dimensi yang Kesimpulan
berbeda yang mempunyai keterkaitan Agency theory yang lahir dalam
karakteristik. Tetapi perlu disadari dekade kapitalisme yang mantap
bahwa dalam pendekonstruksian menjadikan teori ini identik dengan
tersebut, ada suatu "meta rule" yang semangat dan jiwa dari;kapitalisme.
harus diperhatikan. Dimana dalam Agency theory lahir sebagai dampak dari
Agency theory, penekanan pengaruh kapitalisme yang begitu
pendelegasian wewenang dan kental dalam bidang bisnis. Kelahiran
pertanggungjawaban hanya terbatas Agency theory sendiri tidak bisa
pada hubungan manusia (khususnya dilepaskan dari pemikiran kaum
bagi pemilik). Sedangkan dalam Islam professional kapitalis lebih khususnya
kedua hal pokok tersebut mengandung lagi para akuntan kapitalis sebagai usaha
suatu nilai yang lebih tinggi yang untuk mengurangi pertentangan atau
mempunyai nuansa religius, dimana konflik dari pihak-pihak yang
pendelegasian wewenang dan mengadakan kontrak karena usahanya
pertanggungjawaban yang ada dalam memperoleh keuntuhgan yang sebesar-
Islam merupakan manifestasi dari besarnya dari adanya kontrak tersebut.
Khalifatullah Fill Ardh. Masalah yang timbul akibat adanya
Oleh karena itu untuk bisa Agency theory ini sangat banyak sekali
mewujudkan theory agency dalam diantaranya persoalan agency cost,
kerangka syari'ah menurut Bashir agency equity, agency cost of debt
dalam awwal (1999:14) ada beberapa sampai pada persoalan
tahapan yang harus dilalui: pertama- ketidakseimbangan informasi.
tama, Orang Islam percaya akan konsep Dalam konsepsi Islam diberikan
hidup yang abadi, di mana kejujuran suatu kejelasan mengenai hubungan
adalah bisa memberi penghargaan dan yang berkaitan dengan suatu bentuk
ketidak jujuran dapat dihukum Ini kerjasama antara manajer (Agent) dan
merupakan perangsang tidak material pemilik (Principal). Bentuk relasi yang
agar orang bertindak jujur. Yang kedua, mendasari keberadaan hubungan
jika semua operasi keuangan didasarkan tersebut muncul dari konsep dasar
pada hubungan antara pemberi modal amanah dalam kerangka kemutlakan
dan usahawan yang sifatnya tunggal atas kuasa Illahi. Dalam Agency
berkelanjutan, usahawan jujur akan theory nilai dasar yang terkandung
memaksa usahawan tak jujur ke luar dari adalah pendelegasian wewenang dan
pasar itu; Maka, ada juga suatu pertanggungjawaban, sedangkan Islam
perangsang keuangan untuk menjadi sendiri mempunyai karakteristik yang
jujur. sama, yaitu adanya dua hal tersebut
Tahap berikutnya masih sebagai suatu hal mendasar dalam
menurut awwal (1999:15) dirancang pelaksanaan perspektif Khalifullah Fill
mekanisme insentif seperti Ardh.
menyediakan kepemilikan, perpindahan
penghubung kepemilikan sampai DAFTAR PUSTAKA
pengabulan bonus atas prestasi yang
dicapai, membangun rencana bagaimana Awwal, Md. Abdul Sarker, Islamic
agar kesepakatan bisa ditaati. Business Contracts, Agency
Problem and the Theory of the
Islamic Firm, International

43
Journal of Islamic Financial Wujud Kepedulian Akuntansi
Services, Vol.1, No.2, July- Pada Makna Informatif
September 1999 Pengungkapan Laporan
Keuangan. Media Akuntansi. No.
Kelly, Lauren, 1983, The development 34/Th VI April 1999.
of a positif Theory of corporate
management's role in external Machfoedz, Mas'ud. 1997. True
financial reporting, journal of Reward Systems' dan Media
accounting literature, Spring Pertanggung-jawaban pada
Tuhan. Makalah Kuliah Tamu.
Eisenhardt, Kathlleen M 1989, Agency
theory : An Assesment and Roslender, Robin. 1992. Sociological
Review, Academy Of Management Perspectives on Modern
Review, Vol 14 No 157-74 Accounting.

Zulkifli dan Sulastiningsih. 1998. Jensen Dan Meckling, 1976, Theory Of


Kerangka Konseptual the Firm: Managerial Behavior,
Pelaporan Keuangan dalam Agency costs And Ownership
Perspektif Islam. Jurnal Structure Journal Of Financial
Akuntansi dan Auditing Economics, October, 1976, V. 3,
Indonesia. Vol.2. No. 2. No. 4, Pp. 305-360 and
Desember 1998. Foundations of Organizational
Strategy, Michael C. Jensen,
Chua, Wai Fong. 1986. Radical Harvard University Press, 1998.
Development in accounting
Thought. The Accounting Supomo, Bambang. 1999. Dampak
Review LX3 (4): 601-632. kompensasi manajemen Terhadap
Kebijakan Akuntansi Sebuah
Ghofar, Abdul. 1999. Analisis Implikasi Tinjauan Umum Hasil Penelitian
Pemikiran dan PEnelitian Empiris. Jurnal Bisnis Dan
Akuntansi Dari Paradigma Akuntansi. Vol. 1, No. 1, April
Mainstream Barat dan 1999.
Paradigma Islam dalam
Kerangka Analisis Konsep Tao Financial Accounting Standards Board
(Studi Kualitatif Komparatif (1992). Statement of Financial
Akuntansi Mainstream dan Accounting Concepts,
Akuntansi Alternatif Dalam Homewood, Illinois:Irwin, Inc.
Pembentukan Akuntansi
Humanis. Skripsi Fakultas Scott W.R, 1997, Financial Accounting
Ekonomi. Universitas Theory, New Jersey:Prentice
Brawijaya. Hall.

Harahap, Sofyan Syafri. 1997. Hines, Ruth. D. 1989. The Sociopolitical


Akuntansi Islam. Bumi Aksara. Paradigm in Financial
Accounting Research.
Kiswara, Endang. 1999. Teori Accounting, Auditing and
Keagenan (Agency Theory). Accountability Journal. Vol 2, No
1, 1989.

44
Triyuwono, Iwan, 1998, Trust (amanah) Accounting and Reporting,
Management and Acccounting Financial Accounting: Incentive
Implication, Jurnal Riset effects and economic
Akuntansi Indonesia, Vol. 1, Consequences. Sidney: Holt
No. 1, Januari 1988. 1997. Rinehart and Wiston.

Triyuwono, Iwan. 1997. "Akuntansi


Syari 'ah Dan Koperasi Mencari
Bentuk dalam Bingkai Metafora
Amanah ". Jurnal Akuntansi dan
Auditing Indonesia. Vol 1. No.
1. Mei 1997.

Triyuwono, Iwan. 1996. Teori


Akuntansi Berhadapan Nilai-
Nilai Ke- Islam-an, Ulumul
Qur'an. 1996. No. 5 Vol VI.

Triyuwono, Iwan. 1999. Organisasi


Syari'ah dan Manajemen
Amanah. Pusat Pengkajian
Bisnis dan Ekonomi Islam
(PPBEI). Fakultas Ekonomi.
Universitas Brawijaya, Malang.
1999.

Triyuwono, Iwan, 2000. Organisasi dan


Akuntansi Syari'ah. Cetakan
pertama. Penerbit LkiS
Yogyakarta.

Watts, Ross L and Zimmerman, Jerold


L. 1987. Towards a Positive
Theory of the Determination of
Accounting Standards.
Accounting Theory and Policy.
Robert Bloom and Pieter T.
Algers. Second edition.

Weston, J. Fred and Brigham. Eugene.


F. 1994. Dasar-dasar
manajemen keuangan, 1994.
Penerbit Erlangga, Jakarta.

Zimmer Ian dan Whittred. 1990. A


Contracting Cost Framework for
the Analysis of Financial

45

Anda mungkin juga menyukai