Anda di halaman 1dari 10

Nama : Mutiara Indah Permata

Kelas : 5O Manajemen
NPM : 021115706

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan dengan beberapa pilihan yang harus kita
tentukan memilih yang mana. Biasanya kita dihadapkan dengan kemungkinan-kemungkinan
suatu kejadian yang mungkin terjadi dan kita harus pintar-pintar mengambil sikap jika
menemukan keadaan seperti ini, misalkan saja pada saat kita ingin bepergian, kita melihat
langit terlihat mendung. Dalam keadaaan ini kita dihadapkan antara 2 permasalahan, yaitu
kemungkinan terjadinya hujan serta kemungkinan langit hanya mendung saja dan tidak akan
turunnya hujan. Statistic yang membantu permasalahan dalam hal ini adalah probabilitas.
Probabilitas didifinisikan sebagai peluang atau kemungkinan suatu kejadian, suatu ukuran
tentang kemungkinan atau derajat ketidakpastian suatu peristiwa (event) yang akan terjadi di
masa mendatang. Rentangan probabilitas antara 0 sampai dengan 1. Jika kita mengatakan
probabilitas sebuah peristiwa adalah 0, maka peristiwa tersebut tidak mungkin terjadi. Dan
jika kita mengatakan bahwa probabilitas sebuah peristiwa adalah 1 maka peristiwa tersebut
pasti terjadi. Serta jumlah antara peluang suatu kejadian yang mungkin terjadi dan peluang
suatu kejadian yang mungkin tidak terjadi adalah satu, jika kejadian tersebut hanya memiliki
2 kemungkinan kejadian yang mungkin akan terjadi.
Probabilitas adalah kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu peristiwa. Dalam kehidupan
sehari-hari sulit untuk mengetahui dengan pasti apa yang akan terjadi pada waktu yang
akan datang, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sebuah contoh sederhana
adalah jika sebuah koin dilempar, maka akan sulit untuk memastikan bahwa muka gambar
atau muka angka yang berada di atas. Jika terkait dengan suatu perusahaan, maka akan sulit
untuk memprediksikan apakah tahun depan akan mengalami keuntungan atau kerugian. Jika
terkait dengan suatu ujian, juga akan sulit untuk memastikan apakah lulus atau gagal dan lain
sebagainya. Semua peristiwa tersebut berada dalam ketidakpastian atau Uncertainty.
Dengan demikian, probabilitas atau peluang merupakan derajat kepastian untuk terjadinya
suatu peristiwa yang diukur dengan angka pecahan antara nol sampai dengan satu, dimana
peristiwa tersebut terjadi secara acak atau random.

1.2 Perumusan Masalah


Dari uraian latar belakang maka perumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud probabilitas?
2. Manfaat apa saja yang didapat dari probabilitas?
3. Mengapa probabilitas sangat berhubungan dengan teori keputusan?

1.3 Tujuan Penulisan


Dari uraian latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan penelitian sebagai
berikut:
1. Mengetahui apa itu probabilitas
2. Mengetahui manfaat dari probabilitas
3. Untuk mengetahui hubungan antara teori keputusan dengan probabilitas
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Probabilitas


Probabilitas adalah kemungkinan yang dapat terjadi dalam suatu peristiwa. Dalam kehidupan
sehari-hari sulit untuk mengetahui dengan pasti apa yang akan terjadi pada waktu yang
akan datang, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sebuah contoh sederhana
adalah jika sebuah koin dilempar, maka akan sulit untuk memastikan bahwa muka gambar
atau muka angka yang berada di atas. Jika terkait dengan suatu perusahaan, maka akan sulit
untuk memprediksikan apakah tahun depan akan mengalami keuntungan atau kerugian. Jika
terkait dengan suatu ujian, juga akan sulit untuk memastikan apakah lulus atau gagal dan lain
sebagainya. Semua peristiwa tersebut berada dalam ketidakpastian atau Uncertainty.
Dengan demikian, probabilitas atau peluang merupakan derajat kepastian untuk terjadinya
suatu peristiwa yang diukur dengan angka pecahan antara nol sampai dengan satu, dimana
peristiwa tersebut terjadi secara acak atau random. Dengan konsep probabilitas tersebut,
maka akan dapat diusahakan untuk menarik kesimpulan tentang karakteristik dari populasi
dengan menggunakan data sampel. Proses penarikan kesimpulan populasi atas dasar data
sampel sering disebut dengan induktif.
Dengan menggunakan konsep probalilitas, maka dapat diusahakan untuk menjawab
peristiwa-peristiwa yang belum dapat dipastikan. Misalnya terkait dengan teori permintaan,
jika harga suatu barang dinaikkan sebesar Rp. 500,- maka permintaan terhadap barang
tersebut dapat turun sebesar 20 unit, atau 25 unit, atau 30 unit dan lainnya. Jika sebuah dadu
dilempar satu kali, maka muka yang tampak dapat mata 1, mata 2, mata 3, mata 4, mata 5
atau mata 6. Untuk menjawab peristiwa tersebut hanya dapat dilakukan dengan derajat
kepastian, yaitu mulai sebesar nol sampai dengan satu (0 <= probabilitas <= 1).
Probabilitas adalah suatu nilai untuk mengukur tingkat kemungkinan terjadinya suatu

kejadian yang tidak pasti. (Johannes Supranto,2005). P(A) = 0,99 artinya probabilitas bahwa

kejadian akan terjadi sebesar 99%, probabilitas A tidak akan terjadi (100 - 99)% = 1% .
Secara umum probabilitas merupakan peluang bahwa sesuatu akan terjadi. Secara lengkap
probabilitas didefinisikan sebagai berikut :
Probabilitas ialah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur tingkat terjadinya suatu
kejadian acak.
Dalam mempelajari probabilitas, ada tiga kata kunci yang harus diketahui:
1. Eksperimen,
2. Hasil (outcome)
3. Kejadian atau peristiwa (event)
Contoh :
Dari eksperimen pelemparan sebuah koin. Hasil (outcome) dari pelemparan sebuah koin
tersebut adalah MUKA atau BELAKANG. Kumpulan dari beberapa hasil tersebut
dikenal sebagai kejadian (event). Probabilitas biasanya dinyatakan dengan bilangan desimal
(seperti 0,50 ; 0,25 atau 0,70) atau bilangan pecahan (seperti ).
Nilai dari probabilitas berkisar antara 0 dan 1. Semakin dekat nilai probabilitas ke nilai 0,
semakin kecil kemungkinan suatu kejadian akan terjadi. Sebaliknya semakin dekat nilai
probabilitas ke nilai 1 semakin besar peluang suatu kejadian akan terjadi.

2.2 Jenis- Jenis Pendekatan probabilitas


Pengertian mengenai probabilitas dapat dilihat dari tiga macam pendekatan. Pendekatan
Klasik; diartikan sebagai hasil bagi banyaknya peristiwa yang dimaksud dengan seluruh
peristiwa yang mungkin. Rumus : P (A) = x / n. Misalnya sebuah dadu dilempar sekali
kemudian ditentukan probabilitas munculnya angka lima. Pendekatan Frekuensi
Relatif; probabilitas adalah proporsi waktu terjadinya suatu peristiwa dalam jangka panjang
jika kondisi stabil atau frekuensi relatif dari seluruh peristiwa dalam sejumlah besar
percobaan. Misalnya dari 100 mahasiswa yang mengambil mata kuliah tertentu terdapat
sebaran beberapa kemungkinan nilai, lalu diminta menentukan probabilitas seseorang untuk
mendapat nilai tertentu. Pendekatan Subjektif; tingkat kepercayaan individu atau kelompok
yang didasarkan pada fakta-fakta / peristiwa masa lalu yang ada atau berupa terkaan saja.
Misalnya perasaan atau feeling seorang direktur dalam memilih 3 calon sekretarisnya.
Contoh manfaat teori peluang dalam perkara yang cukup sederhana. Misalnya peluang
seorang pelamar kerja lolos dari 100 calon lain dengan asumsi semuanya dapat mengerjakan
soal ujian dengan cukup baik rata-rata dan hanya sekali tes; maka peluangnya adalah 1/100 =
0.01. Ya, memang cukup kecil untuk lolos ujian karena yang diambil dari 100 orang calon
tersebut hanya satu orang. Berbeda kasusnya jika seseorang tersebut merasa tidak bisa cukup
baik dapat mengerjakan soal ujian, feeling bisa mengerjakan semua soal hanya 60 % atau 0.6.
Maka peluang lolos ujian kerja menjadi 0.6 x 0.01 = 0.006. Ya, bertambah kecil untuk lolos.
Itu dengan catatan sesuai dengan jangkauan akal manusia. Oleh karena itu perlu ditambah
dengan doa.
2.3 Beberapa Aturan Dasar Probabilitas
Aturan Penjumlahan :
Untuk menerapkan aturan penjumlahan ini, harus dilihat jenis kejadiannya apakah bersifat
saling meniadakan atau tidak saling meniadakan.
1. Kejadian Saling Meniadakan :
Dua peristiwa atau lebih disebut saling meniadakan jika kedua atau lebih peristiwa itu tidak
dapat terjadi pada saat yang bersamaan. Jika peristiwa A dan B saling meniadakan,
probabilitas terjadinya peristiwa tersebut adalah
P(A atau B) = P(A) + P(B) atau
P(A B) = P(A) + P(B)

Contoh :
Sebuah dadu dilemparkan ke atas, peritiwanya adalah
A = peristiwa mata dadu 4 muncul.
B = peristiwa mata dadu lebih kecil dari 3 muncul.
Tentukan probabilitas dari kejadian berikut !
- Mata dadu 4 atau lebih kecil dari 3 muncul!
Penyelesaian :
P(A) = 1/6
P(B) = 2/6
P(A atau B) = P(A) + P(B)
= 1/6 + 2/6
= 0,5
2. Kejadian Tidak Saling Meniadakan :
Dua peristiwa atau lebih disebut peristiwa tidak saling meniadakan apabila kedua peristiwa
atau lebih tersebut dapat terjadi pada saat yang bersamaan. Jika dua peristiwa A dan B tidak
saling meniadakan, probabilitas terjadinya peristiwa tersebut adalah
P(A atau B) = P(A) + P(B) P(A dan B)
P(A B) = P(A) + P(B) P(A B)
Jika 3 peristiwa A, B, dan C tidak saling meniadakan, probabilitas terjadinya peristiwa
tersebut adalah
P(A B C) = P(A) + P(B) + P(C) P(A B) P(A C) P(B C) + P(A B C)
Aturan Perkalian :
Dalam konsep probabilitas, aturan perkalian diterapkan secara berbeda menurut jenis
kejadiannya. Ada dua jenis kejadian dalam hal ini, yaitu kejadian tak bebas dan kejadian
bebas.
1. Kejadian Tak Bebas :
Dua peristiwa atau lebih disebut kejadian tidak bebas apabila peristiwa yang satu dipengaruhi
atau tergantung pada peritiwa lainnya. Probabilitas peristiwa tidak saling bebas dapat pula
dibedakan atas tiga macam, yaitu yaitu probabilitas bersyarat, gabungan, dan marjinal.
a. Probabilitas Bersyarat :
Probabilitas bersyarat peristiwa tidak saling bebas adalah probabilitas terjadinya suatu
peristiwa dengan syarat peristiwa lain harus terjadi dan peristiwa-peristiwa tersebut saling
mempengaruhi. Jika peristiwa B bersyarat terhadap A, probabilitas terjadinya periwtiwa
tersebut adalah P(B/A) dibaca probabilitas terjadinya B dengan syarat peristiwa A terjadi.
b. Probabilitas Gabungan :
Probabilitas gabungan peritiwa tidak saling bebas adalah probabilitas terjadinya dua atau
lebih peristiwa secara berurutan (bersamaan) dan peristiwa-peristiwa itu saling
mempengaruhi.
Jika dua peristiwa A dan B gubungan, probabilitas terjadinya peristiwa tersebut adalah
P(A dan B) = P(A B) = P(A) x P(B/A)
Jika tiga buah peristiwa A, B, dan C gabungan, probabilitas terjadinya peristiwa tersebut
adalah P(A B C) = P(A) x P(B/A) x P(C/A B)
c. Probabilitas Marjinal :
Probabilitas marjinal peristiwa tidak saling bebas adalah probabilitas terjadinya suatu
peristiwa yang tidak memiliki hubungan dengan terjadinya peristiwa lain dan peristiwa
tersebut saling mempengaruhi. Jika dua peristiwa A adalah marjinal, probabilitas terjadinya
peristiwa A tersebut adalah
P(A) = SP(B A)
= SP(Ai) x P(B/Ai), i = 1, 2, 3, ..
2. Kejadian Bebas :
Dua kejadian atau lebih dikatakan merupakan kejadian bebas apabila terjadinya kejadian
tersebut tidak saling mempengaruhi. Dua kejadian A dan B dikatakan bebas, kalau kejadian A
tidak mempengaruhi B atau sebaliknya. Jika A dan B merupakan kejadian bebas,
maka P(A/B) = P(A) dan P(B/A) = P(B)
P(A B) = P(A) P(B) = P(B) P(A)

2.4 Manfaat Probabilitas Dalam Penelitian


Manfaat probabilitas dalam kehidupan sehari-hari adalah membantu kita dalam mengambil
suatu keputusan, serta meramalkan kejadian yang mungkin terjadi. Jika kita tinjau pada saat
kita melakukan penelitian, probabilitas memiliki beberapa fungsi antara lain;
1. Membantu peneliti dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat. Pengambilan
keputusan yang lebih tepat dimagsudkan tidak ada keputusan yang sudah pasti karena
kehidupan mendatang tidak ada yang pasti kita ketahui dari sekarang, karena informasi
yang didapat tidaklah sempurna.
2. Dengan teori probabilitas kita dapat menarik kesimpulan secara tepat atas hipotesis yang
terkait tentang karakteristik populasi. Menarik kesimpulan secara tepat atas hipotesis
(perkiraan sementara yang belum teruji kebenarannya) yang terkait tentang karakteristik
populasi pada situssi ini kita hanya mengambil atau menarik kesimpulan dari hipotesis bukan
berarti kejadian yang akan dating kita sudah ketehaui apa yang akan tertjadi.
3. Mengukur derajat ketidakpastian dari analisis sampel hasil penelitian dari suatu populasi.

Contoh:
Ketika diadakannya sensus penduduk 2000, pemerintah mendapatkan data perbandingan
antara jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki berbanding jumlah penduduk berjenis
kelamin perempuan adalah memiliki perbandingan 5:6, sedangkan hasil sensus pada tahun
2010 menunjukan hasil perbandingan jumlah penduduk berjenis kelamin pria berbanding
jumlah penduduk berjenis kelamin wanita adalah 5:7. Maka pemerintah dapat mengambil
keputusan bahwa setiap tahunnya dari tahun 2000 hingga 2010 jumlah wanita berkembang
lebih pesat daripada jumlah penduduk pria.

2.5 Menghitung Probabilitas atau Peluang Suatu Kejadian


Jika tadi kita hanya memperhatikan peluang suatu kejadian secara kualitatip, hanya
memperhatikan apakkah kejadian tersebut memiliki peluang besar akan terjadi atau tidak.
Disini kita akan membahas nilai dari probabilitas suatu kejadian secara kuantitatip. Kita bias
melihat apakah suatu kejadian berpotensi terjadi ataukah tidak.
Misalkan kita memiliki sebuah dadu yang memiliki muka gambar dan angka,jika koin
tersebut kita lemparkan keatas secara sembarang, maka kita memiliki 2 pilihan yang sama
besar dan kuat yaitu peluang munculnya angka dan peluang munculnya gambar. Jika kita
perhatikan secara seksaama, pada satu koin hanya terddiri dari satu muka gambar dan satu
muka angka, maka peluang munculnya angka dan gambar adalah sama kuat yaitu . 1
menyatakan hanya satu dari muka pada koin yang mungkin muncul, entah itu gambar
maupun angka sedangkan 2 menyatakan banyaknya kejadian yang mungkin terjadi pada
pelemparan koin, yaitu munculnya gambar + munculnya angka.
Jika kita berbicara tidak lagi 2 kejadian yaitu menyangkut banyak kejadian yang mungkin
terjadi, mengingat dan dari hasil pengumpulan dan penelitian data diperoleh suatu rumus
sebagai berikut. Jika terdapat N peristiwa, dan nA dari N peristiwa tersebut membentuk
kejadian A, maka probabilitas A adalah :
P(A) = nA/N

Dimana : nA= banyaknya kejadian


N= kejadian seluruhnya/peristiwa yang mungkin terjadi
Contoh.1
Suatu mata uang logam yang masing-masing sisinya berisi gambar dan
angka dilemparkan secara bebas sebanyak 1 kali.
Berapakah probabilitas munculnya gambar atau angka?
Jawab :
n=1, N=2
P (gambar atau angka)=
P (gambar atau angka)=1/2 atau 50%
Dapat disimpulkan peluang munculnya gambar atau angka adalah sama besar.

Contoh 2.
Berapa peluang munculnya dadu mata satu pada satu kali pelemparan?
Jika kita tinjau pada sebuah dadu hanya memiliki 1 buah mata dadu bermata 1, sedangkan
pada dadu terdapat 6 mata yaitu mata 1 sampai mata 6.
Maka
P(A) = nA/N
= 1/6
Berikut merupakan aturan dalam probabilitas
Jika n = 0 makka peluang terjadinya suatu kejadian pada keadaan ini adalah sebesar P(A)
= 0 atau tidak mungkin terjadi.
Jika n merupakan semua anggota N maka probabilitasnya adalah satu, atau kejadian
tersebut pasti akan terjadi
Probabilitas suatu kejadian memiliki rentangan nilai
Jika E menyatakan bukan peristiwa E maka berlaku

2.6 Harapan Matematis


Harapan matematis atau nilai harapan adalah jumlah semua hasil perkalian antara nilai
variabel acak dengan probabilitas yang bersesuaian dengan nilai tersebut.
Nilai Harapan atau nilai rata-rata bukan nilai individu dari variabel akan tetapi
merupakan nilai ringkasan untuk mewakili suatu kelompok nilai. Di dalam teori pengambilan
keputusan, nilai harapan pay off (expected pay off) merupakan salah satu kriteria untuk dasar
pengambilan keputusan. Untuk hal-hal yang menguntungkan (laba, kemenangan, penjualan,
ekspor) biasanya memilih suatu alternatif dengan nilai harapan terbesar (maximum expected
pay off) sebaliknya untuk hal-hal yang tidak menguntungkan (rugi, pengeluaran, utang, biaya)
biasanya dipilih alternatif dengan nilai harapan terkecil(minimum expected pay off). Nilai
harapan pay off merupakan kriteria keputusan dalam keadaan ada resiko yang sangat penting.
Jika X = variabel acak (random variabel), maka nilai yang diambil oleh X sukar diramalkan
sebab nilai tersebut tidak pasti. Maka dapat dirumuskan
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Probabilitas didefinisikan sebagai peluang atau kemungkinan suatu kejadian, suatu ukuran
tentang kemungkinan atau derajat ketidakpastian suatu peristiwa (event) yang akan terjadi di
masa mendatang. Sebuah contoh sederhana adalah jika sebuah koin dilempar, maka akan sulit
untuk memastikan bahwa muka gambar atau muka angka yang berada di atas, jadi dalam
kehidupan kita sehari-hari kita tidak lepas dari probabilitas.
Probabilitas mempunyai manfaat sebagai berikut
1. Membantu peneliti dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat
2. dapat menarik kesimpulan secara tepat atas hipotesis yang terkait tentang karakteristik
populasi
3. Mengukur derajat ketidakpastian dari analisis sampel hasil penelitian dari suatu populasi.

3.2 Saran
Kami berharap seluruh mahasiswa teknik industri universitas pamulang, khususnya bagi kami
agar semakin berkembang wawasan tentang Konsep Probabilitas dalam teori pengambilan
keputusan. dan berharap saran yang membangun. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai