Anda di halaman 1dari 31

AGUSTUS 2008

EDITORS NOTE Halo semua...!!!

Jumpa kembali setelah sekian lama absen. Mohon maaf untuk itu. Perlu kami
beritahukan sebelumnya bahwa Darkroom Photozine yang telah terbit 2 edisi
sebelumnya berganti nama menjadi VIEWPOINT seiring bubarnya klub foto
Darkroom. Namun keinginan untuk saling berbagi tetap menjadi semangat bagi
kami untuk meneruskan photozine ini. Begitu juga rekan-rekan fotografer yang
tetap konsisten dan terus memberikan support yang sangat bermanfaat bagi
kita semua, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Sebagai pengganti Darkroom Photozine, VIEWPOINT berusaha untuk ber-


benah. mulai dari seleksi foto yang lebih ketat hingga penambahan artikel yang
dapat menambah pengetahuan kita. Untuk itu kami masih membuka kesem-
patan sebesar-besarnya untuk dapat mengirimkan foto-foto maupun artikel
fotografi.

VIEWPOINT dengan konsep dan penampilan baru diharapkan dapat menjadi


media yang dapat menampung aspirasi fotografer-fotografer muda khusunya
di wilayah Samarinda. Juga sebagai media yang dapat mempublikasikan
karya-karya yang sangat menarik dari fotografer lokal dan tidak kalah dengan
karya-karya dari luar.

So... here we go!

Editor

THE COVER
Tertambat
Photographed by Haswa Wedhaswara
Make : Nikon D70s with 18-70mm
Shutter speed : 1/90 sec.
Lens aperture : 6,7
ISO speed : 200
Location : Bendungan Benanga Lempake, Samarinda

PERINGATAN :
Hak cipta foto dalam majalah ini milik fotografer yang bersangkutan, dan dilindungi oleh Undang-undang.
Dilarang menggunakan foto dalam majalah ini dalam bentuk / keperluan apapun tanpa seijin pemiliknya.
PHOTOGRAPHERS OF THE MONTH

RIZAL A. NUGROHO ZEFANYA SURYAWAN

Be a part of us ...
menerima kiriman foto, artikel, atau liputan seputar fotografi untuk dimuat didalam majalah ini.
Untuk foto mohon kirimkan dengan ukuran minimal 72 dpi dengan panjang
minimum 800px dan jangan hilangkan data EXIF-nya.
KIRIM KE :
portnoyrules_9@yahoo.com
Photographed by Rizal A. Nugroho

Make : Canon Eos 350D with 18-55mm


Shutter speed : 1/2000 sec.
Lens aperture :4
ISO speed : 100

GALLERY
Photographed by Rizal A. Nugroho

Make : Canon Eos 350D with 18-55mm


Shutter speed : 1/800 sec.
Lens aperture : 6,3
ISO speed : 200
Photographed by Rizal A. Nugroho

Make : Canon Eos 350D with 12-24mm


Shutter speed : 1/50 sec.
Lens aperture :8
ISO speed : 400
Photographed by Rizal A. Nugroho

Make : Canon Eos 350D with 18-55mm


Shutter speed : 1/160 sec.
Lens aperture : 6,3
ISO speed : 400
Photographed by Rizal A. Nugroho

Make : Canon Eos 350D with 18-55mm


Shutter speed : 1/50 sec.
Lens aperture : 5,6
ISO speed : 400
PINK
Photographed by Rizal A. Nugroho

Make : Canon Eos 350D with 18-55mm


Shutter speed : 1/25 sec.
Lens aperture :5
ISO speed : 400
Photographed by Rizal A. Nugroho

Make : Canon Eos 350D with 18-55mm


Shutter speed : 1/100 sec.
Lens aperture :4
ISO speed : 200
FINE ART

Untuk membuat gambar kita tidak perlu susah-susah, disekitar kita (apalagi di samarinda) banyak gunung-gunung batu atau
bongkahan-bongkahan batu, media yang murah-meriah. Terlebih objek yang kita foto diam atau tiidak bergerak Tinggal datangi
pada sore hari jam 5-6 sore atau dipagi hari jam 6-7 pagi ( sinar matahari dalam posisi condong). Ini memungkinkan batu-batu itu
berwarna kekuningan atau kemerahan. Kamera yang diguakan Nikon D 70, Lensa Nikon 18-70 mm f.3,5-4,5.

Lets making picture not just taking picture.

Photographed by Zefanya Suryawan

Make : Nikon D70 with 18-70mm


Shutter speed : 1/30 sec.
Lens aperture :8
Photographed by Zefanya Suryawan

Make : Nikon D70 with 18-70mm


Shutter speed : 1/60 sec.
Lens aperture : 22
Photographed by Zefanya Suryawan

Make : Nikon D70 with 18-70mm


Shutter speed : 1/60 sec.
Lens aperture : 22
Photographed by Zefanya Suryawan

Make : Nikon D70 with 18-70mm


Shutter speed : 1/45 sec.
Lens aperture : 22
Photographed by Zefanya Suryawan

Make : Nikon D70 with 18-70mm


Shutter speed : 1/45 sec.
Lens aperture :8
Photographed by Zefanya Suryawan

Make : Canon EOS 350D with 50mm


Shutter speed : 1/60 sec.
Lens aperture :4
ISO speed : 1600
Photographed by Zefanya Suryawan

Make : Canon EOS 350D with 50mm


Shutter speed : 1/15 sec.
Lens aperture :4
ISO speed : 1600
Siapa yang tidak kenal DULALIP
(dunia kelap-kelip alias dugem).
Orang yang hidup dikota besar sudah
tidak asing lagi dan banyak yang
melakukanya.
Setelah penat dengan rutinitas kerja
selama seminggu biasanya meng-
habiskan malam minggunya ber-
sama teman-teman sekadar mencari
hiburan, sebatas menikmati musik
atau take a booze, dll.

Pemotretan menggunakan iso 800-


1600 dengan menggunakan lensa
50mm f.1,8 dan 17-40 mm f.4 camera
canon eos 350 D tanpa tripod.

Yang lebih utama dalam menga-


badikan hiburan malam adalah ma-
salah perizinan dari pihak pengelola
tempat hiburan malam itu sendiri yang
biasanya agak ketat , tanpa berbekal
yang satu ini rasanya mustahil menga-
badikan DULALIP.
Photographed by Zefanya Suryawan

Make : Canon EOS 20D with 12-24mm


Shutter speed : 1/500 sec.
Lens aperture :8
ISO speed : 200
Photographed by Zefanya Suryawan

Make : Canon EOS 20D with 12-24mm


Shutter speed : 1/4000 sec.
Lens aperture :4
ISO speed : 200
TELAGA SUNYI
Photographed by Haswa Wedhaswara

Make : Nikon D70s with 18-70mm


Shutter speed : 1/125 sec.
Lens aperture :8
Photographed by Haswa Wedhaswara

Make : Nikon D70s with 18-70mm


Shutter speed : 1/30 sec.
Lens aperture : 4,5
SAMARINDAS ICON
Photographed by Haswa Wedhaswara

Make : Nikon D70s with 18-70mm


Shutter speed : 20 sec.
Lens aperture : 16
Infrared Photographed by Haswa Wedhaswara

Make : Nikon D70s with 18-70mm + Infrared filter Hoya R72


Shutter speed : 15 sec.
Lens aperture : 11
REFLECTION
Photographed by Haswa Wedhaswara

Make : Nikon D70s with 18-70mm


Shutter speed : 1/125 sec.
Lens aperture : 4,5
PULAU BABI
Infrared Photographed by Haswa Wedhaswara

Make : Nikon D70s with 18-70mm + Infrared filter Hoya R72


Shutter speed : 15 sec.
Lens aperture : 11
Location : Melawai, Balikpapan
TRIK
Adobe Photoshop CS2
Oleh Haswa Wedhaswara

Sebuah foto yang secara


komposisi dan exposure sudah
tepat namun karena kondisi
cuaca yang flat masih dapat di
olah, bereksperienlah. hasilnya..
mungkin anda sendiri akan
terkejut.

1. Di foto ini, hal pertama yang saya lakukan adalah koreksi level, curve, 2. Buat layer baru diatas dan fill dengan warna gradien kuning dan
brightness, dan contrast. Kemudian menghilangkan warna dengan hijau menggunakan Gradient Tool (G) lalu ubah layer mode menjadi
Image>Adjustments>Hue/Saturation atau Ctrl+Shift+U soft light
3. Hampir selesai... Sekarang tinggal menambahkan kesan hangat. 4. Agar lebih soft lakukan bluring dengan Gausian Blur dan ubah
Buat layer baru lagi. Sapukan brush dengan warna orange layer mode menjadi soft light. Atur Opacity dan Fill sesuai selera.

Mudah kan.. cobalah dengan beberapa warna gradasi lainnya dan lihat hasilnya. Kembali saya ingatkan bahwa olah digital bukanlah mutlak. Foto
yang baik akan lebih baik lagi jika diolah, namun jika fotonya masih perlu banyak perbaikan akan sulit untuk diolah. Pengetahuan fotografi, pen-
genalan kamera, dan kecermatan dalam eksekusi masih menjadi dasar utama. Selamat mencoba!

Jika anda ingin berbagi tips atau trik seputar fotografi, anda juga dapat mengirimkannya melalui email portnoyrules_9@yahoo.com

Tahukah Anda ?
Lomografi adalah sebuah bagian dari fotografi, fotografi menggunakan sebuah kamera khusus yang disebut dengan kamera LOMO. LOMO adalah
singkatan dari Leningradskoye Optiko-Mechanichesckoye Obyedinenie (Leningrad Optical Mechanical Amalgamation) merupakan sebuah pabrik
lensa yang berada di St.Petersburg, Rusia; yang memproduksi lensa untuk alat-alat kesehatan (seperti untuk lensa mikroskop), alat-alat persen-
jataan, dan lensa kamera. Meski lahir di Rusia, perkembangan kamera Lomo jauh lebih pesat di Austria. Di Austria perkembangan Lomografi san-
gatlah pesat karena lomografi merupakan suatu trademark komersil untuk produk-produk yang berkaitan dengan fotografi yaitu Lomographische AG.
Lomografi dapat kita sebut dengan seni kreasi murni karena kita dapat memotret suatu obyek dengan kamera manual yang apa adanya. Meskipun
alat ini masih tergolong berteknologi sederhana, namun kita dapat menghasilkan foto yang unik dan berbeda dari foto pada umumnya.

Zoom creep adalah istilah fotografi yang merujuk kepada gejala yang sering ditemui pada lensa zoom dimana panjang fokalnya bisa berubah sendiri
tanpa diatur oleh si pemakai. Biasanya ini disebabkan oleh berat lensa itu sendiri. Beberapa model lensa zoom yang berkualitas baik memiliki me-
kanisme pengunci agar panjang fokal tidak berubah sendiri.

sumber : www.wikipedia.com
SITUS BAGUS BUAT REFERENSI
www.markushartel.com street photography

www.kurtross.com landscape

www.denisreggie.com wedding

Anda mungkin juga menyukai