Nilda Susilawati
Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Bengkulu
Jl. Raden Fatah Pagar Dewa Bengkulu 38613
Email: nildaqila@gmail.com
1
Yusuf Al-Qardhawy, Pengantar kajian
2
Islam; Studi Analistik Komprehensif tentang Pilar- Abu Ishak Al-Syathiby, al-Muwafaqat fi
pilar Subtansi, Karakteristik, Tujuan dan Sumber Ushul fi al-Syariat, (Beirut: Dar al-Marifah,
Acuan Islam, (Jakarta: Pustaka al-Kausar, 1999) h. 1979), h.6
138
MIZANI VOL. IX, NO.1, Februari 2015
Memperhatikan pendapat
yang dikemukakan oleh ulama di
atas pada dasarnya tidak terdapat
perbedaan dalam hal tujuan
Artinya: Mereka kekal di penetapan hukum syara, akan
dalamnya selama ada tetapi semata-mata hanya
langit dan bumi, perbedaan secara lafzi dan tidak
kecuali jika Tuhanmu mengakibatkan perbedaan secara
menghendaki (yang praktis dalam penetapan hukum itu
lain). Sesungguhnya sendiri karena semua pihak sepakat
Tuhanmu Maha bahwa semua hukum yang
Pelaksana terhadap ditetapkan Allah ada tujuannya dan
apa saja yang Dia tujuan itu adalah bagi kemaslahatan
kehendaki umat. Aturan yang dibuat sebagai
batasan dalam pelaksanaan sebuah
Mereka berpendapat bahwa tindakan, sehingga tidak
bukan untuk kemaslahatan menghilangkan tujuan utama dari
unsur itu Allah menetapkan pelaksanaan syariat.
hukum. Jadi, tujuan penetapan
hukum syara itu bukan untuk 2. Stratifikasi Kebutuhan Manusia
kemaslahatan umat, meskipun
8
Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh II, (Jakarta:
Kencana, 2009), h. 220
Nilda Susilawati :Strafitikasi al-Maqasid al-Khamsah