TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau
darah, seperti lebih dari 3 kali/hari dan pada neonates lebih dari 4 kali/hari
Diare adalah defekasi ener lebih dari tiga kali sehari, dengan atau tanpa
didefinisikan dengan diare yang terjadi secara mendadak pada bayi dan
Diare akut adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair
atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari
pada biasanya lebih dari 200 gram atau 200ml/24 jam. Definisi lain
memakai frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali perhari.
1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral
berikut:
Astrovirus
albicans).
b. Infeksi parenteral
(intoleransi laktosa).
b. Malabsorbsi lemak
c. Malabsorbsi protein
3. Faktor makanan
4. Faktor psikologis
Rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada anak yang lebih
besar).
C. Patofisiologi
kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa intestinal yang
fungsi intestinal dalam absorpsi cairan dan elektrolit. Adanya toksin bakteri
Ketiga faktor makanan, dapat terjadi apabila toksin yang ada tidak mampu
diserap dengan baik dan dapat terjadi peningkatan peristaltik usus yang
Infeksi Kuman masuk dan Toksin dalam dinding Hipersekresi air elektrolit (isi Perubahan pola
berkembang biak usus halus rongga) usus meningkat eliminasi BAB
(Diare)
Malabsorpsi Tekanan osmotik Pergeseran air dan Isi rongga usus meningkat Kekurangan
meningkat elektrolit ke rongga volume cairan
usus
Faktor
Makanan Toksin tidak dapat Hiperperistaltik Kemampuan absorpsi
diabsorpsi menurun
Perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
Psikologis Hiperperistaltik Kemampuan absorpsi
menurun
Ansietas
D. Manifestasi Klinis
makan berkurang atau tak ada, kemudian timbul diare. Tinja cair, mungkin
disertai lender atau darah. Warna tinja makin lama makin berubah kehijau-
timbullecet karena sering defekasi dan tinja makin lama makin asam
sebagai akibat makin banyak asam laktat yang berasal dari laktosa yang
Gejala muntah dapat timbul sebelum atau sesudah diare dan dapat
kehilangan cairan dan elektrolit, gejala dehidrasi mulai nampak, yaitu berat
badan turun, turgor berkurang, mata dan ubun-ubun besar menjadi cekung
(pada bayi), selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering.
ringan, sedang, dan berat. Bila berdasarkan tonisitas plasma dibagi menjadi
Pasien diare yang dirawat biasanya sudah dalam keadaan dehidrasi berta
dengan gejala denyut jantung menjadi cepat, nadi cepat dan kecil, tekanan
(oliguria sampai anuria). Bila sudah terjadi asidosis metabolik pasien akan
2. Ketosis kelaparan
(karena oliguria/anuria)
E. Komplikasi
2. Renjatan hipoolemik.
4. Hipoglikemia.
enzim laktase.
7. Malnutrisi energi protein, (akibat muntah dan diare, jika lama atau
kronik).
1. Pemeriksaan tinja
G. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan medis
a. Pemberian cairan
1) Cairan per oral, pada pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang
cairan diberikan per oral berupa cairan yang berisikan NaCl dan
NaHCO3, KCl dan glukosa. Untuk diare akut pada anak diatas
b. Pengobatan diatetik
Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan berat
sejenis lainnya).
bila anak tidak mau minum susu karena dirumah tidak biasa.
c. Obat-obatan
kecukupan nutrisi.
perineum.
A. Definisi
jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang
keseimbangan metabolik.
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur sebagai hasil
sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ, dan system organ yang berkemang
1. Faktor genetik
Melalui intruksi genetik yang terkandung didalam sel telur yang telah
b. Mekanis
c. Toksin/zat kimia
d. Endokrin
e. Radiasi
f. Infeksi
g. Stres
h. Imunitas
i. Anoksia embrio
a. Ras/suku bangsa
b. Jenis kelamin
c. Umur
d. Gizi
e. Perawatan kesehatan
g. Penyakit kronis
h. Fungsi metabolisme
i. Hormone
4. Faktor fisik
b. Sanitasi
c. Keadaan rumah
d. Radiasi
5. Faktor psikososial
a. Stimulasi
b. Motivasi belajar
d. Kelompok sebaya
e. Stress
f. Sekolah
a. Pekerjaan/pendapatan keluarga
b. Pendidikan ayah/ibu
c. Jumlah saudara
d. Jenis kelamin
f. Kepribadian ayah/ibu
Pada tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat dan mesra antara
kembang anak baik fisik, mental, maupun sosial emosi yang disebut
(basic trust).
terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai
tertentu,
A. Pengkajian
saluran kemih).
kebutuhan: feses untuk pH, berat jenis, frekuensi; urin untuk pH, berat
B. Diagnosa Keperawatan
intake makanan
Berdasarkan data catatan medis di Ruang Anak Rumah Sakit Umum Daerah
Pringsewu pada tahun 2016 dari bulan Januari-Juni telah didapat ada 60 anak
ada 138 anak yang menderita penyakit diare.Dari data yang diperoleh dari
penyakit diare pada anak ini berkisar pada umur rata-rata >1 tahun sampai <4
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh I Putu Eka Praditya & dkk,
2014. Diare merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada anak di
Negara berkembang, dengan perkiraan 1,3 miliar episode dan 3,2 juta
diare rata-rata 3,3 episode pertahun, akan tetapi pada beberapa tempat dapat
lebih dari 9 episode per tahun. Pada daerah dengan episode diare yang tinggi,
seorang balita dapat menghabiskan 15% waktunya dengan diare kurang lebih
80% kematian yang berhubungan dengan diare terjadi pada 2 tahun pertama
kehidupan.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Tria Teguh Setiawan & dkk, 2016. Di
Jawa Tengah, cakupan penemuan dan penanganan diare pada balita dari tahun
2010-2014 terus meningkat. Tahun 2014 kasus diare menurut golongan umur
banyak ditemukan pada golongan terbanyak umur >5 tahun sebanyak 24.899
kasus (65%) dan terendah pada kelompok umur <1 tahun sejumlah 3.780
kekurangan volume cairan pada anak G kebutuhan cairan dalam tubuh klien
cairan) anak G pada hari sabtu 9 April 2016 adalah sebesar -92 cc.
B. Batasan Masalah
Batasan masalah pada karya tulis ilmiah berbasis studi kasus ini dibatasi pada
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat
1. Bagi Perawat
kepada klien.
4. Bagi klien