Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu di antara sendi-sendi rukun iman yang harus dipercayai oleh
setiap mukmin adalah percaya kepada akan adanya hari kiamat. Ia juga unsur
pokok dari elemen-elemen akidah. Lebih dari itu, iman kepada hari kiamat
merupakan unsur terpenting setelah mempercayai Allah SWT.
Hal ini dapat dijelaskan bahwa percaya kepada Allah SWT akan
menumbuhkan keyakinan pada sumber pertama, yang darinya tercipta seluruh
alam beserta isinya. Sedang percaya kepada hari kiamat akan dapat menguatkan
keyakinan, bagaimana akhir kesudahan seluruh materi yang pernah ada di alam
dunia ini. Dengan mengetahui pangkal maupun ujung, awal maupun akhir, asal
serta tujuan dari segala yang ada ini, demikian pula mengetahui siapakah yang
menjadi sumber dan bagaimana kesudahannya kelak, maka seseorang dapat
mengarah tujuan yang hendak dicapai, membuat peta ke mana dia harus menuju,
sekaligus sebagai persinggahan akhir dari perjalanannya.
Hari kiamat selalu dikaitkan sebagai hari yang menandakan akhir daripada
seluruh kehidupan alam semesta dengan segala kejadian yang maha dahsyat di
dalamnya sesuai dengan apa yang diceritakan di dalam Al-Qur an dan Hadits
Rasul. Dari berbagai tanda-tanda kiamat baik kiamat kubro dan sughro sering kita
temui dari keterangan-keterangan para ulama yang bersumber dari Al-Qur an
maupun Hadits dan gejala alam yang sering terjadi dewasa ini. Namun pada
dasarnya mempercayai akan adanya hari kiamat memiliki unsur teguran agar
manusia lebih memahami eksistensi serta kewajibanya di muka bumi.
Iman kepada hari akhir dapat dilakukan dengan tindakan bertadzakkur
dan tafakkur kepada Allah SWT dengan segala ciptaan-Nya. Tafakkur dan
tadzakkur adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam konteks pengabdian
kepada Allah SWT. Tafakkur merupakan aktifitas akal dalam merenung, berfikir,
dan menyadarkan manusia tentang dirinya sendiri, bahwa dia tidak sendiri, tidak
jadi dengan sendirinya, punya fitrah moral dan kebaikan, yang didatangkan dari

1
Penciptanya, yaitu Allah SWT. Itulah essensi tafakkur dalam Alquran.
Sedangkan tadzakkur adalah kesadaran yang diperoleh melalui proses berfikir,
untuk menggugah dan menyadarkan fitrahnya, yaitu segala tindakannya
senantiasa didasari dan disadari atas perintah Allah.
Tadzakkur dan tafakkur merupakan dua tempat persinggahan yang
membuahkan berbagai macam marifat, hakikat iman dan kebajikan. Orang yang
memiliki marifat senantiasa mengembalikan tadzakkur kepada tafakkur, dan
mengembalikan tafakkur kepada tadzakkur, hingga dapat membuka gembok
hatinya.
Sikap tadzakkur dan tafakkur dilakukan untuk menyadari akan besarnya
kekuasaan-kekuasaan Allah SWT, kenikmatan-kenikmatan yang telah Allah
berikan, ancaman-ancaman Allah SWT serta menyadarkan manusia akan
kematian, maut dan adanya hari akhir yang mungkin terjadi setiap saat. Tindakan
ini diharapkan dapat membuat manusia untuk senantiasa melahirkan rasa cinta
dan syukur kepada Allah atas semua kenikmatan yang telah kita terima dan
rasakan, melahirkan rasa takut berbuat dosa, melahirkan kesadaran bahwa kita
tidak akan hidup selamanya dan berusaha mengumpulkan bekal sebanyak-
banyaknya untuk kehidupan abadi sesudah kematian, serta melahirkan rasa cinta
pada akhirat.

2
1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Agama Islam II, pembuatan makalah ini juga mempunyai
tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memahami makna Tadzakkur dan Tafakkur
2. Mengetahui, memahami dan meyakini akan adanya hari kiamat
3. Mengetahui peran Tadzakkur dan Tafakkur terhadap adanya hari kiamat

1.3 Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah menambah wawasan saya


seputar topik yang saya angkat yaitu Tadzakkur Dan Tafakkur Terhadap Adanya
Hari Kiamat. Saya dapat mengetahui dan memahami dengan benar tentang makna
Tadzakkur dan Tafakkur dalam kehidupan manusia, memahami dan meyakini
akan adanya hari kiamat meliputi pengertian, macam dan tanda-tanda hari kiamat,
serta mengetahui peran Tadzakkur dan Tafakkur terhadap adanya hari kiamat.
Selain itu saya berharap makalah ini dapat memberikan informasi dan
bermanfaat bagi siapapun yang membacanya terutama bagi civitas akademika
fakultas kedokteran gigi Universitas Airlangga.

3
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tadzakkur Wa Tafakkur

2.1.1 Tadzakkur

Tadzakkur artinya mengambil pelajaran. Tadzakkur yang menjadi tempat


persinggahan hati merupakan pasangan inabah. Tadzakkur ini merupakan sifat
yang khusus bagi orang-orang yang mau berpikir dan berakal, sebagaimana
firman-Nya,

"Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran."


(QS. Ar-Ra'd : 19)

"Dan, tiadalah yang mau mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang kembali
(kepada Allah)." (QS. Al-Mukmin : 13)

Tadzakkur merupakan kata aktiva dari dzikr (ingat), kebalikan dari lupa.
Artinya hadirnya gambaran sesuatu yang diingat dan diketahui di dalam hati.
Kedudukan tadzakkur di samping tafakkur sama dengan kedudukan perolehan
sesuatu yang dituntut setelah memeriksa dan menyelidikinya. Karena itu ayat-ayat
Allah yang dibaca dan dapat disaksikan merupakan peringatan, sebagaimana yang
disebutkan dalam ayat-Nya yang dibaca,

4
"Dan, sesungguhnya telah Kami berikan petunjuk kepada Musa, dan Kami
wariskan Taurat kepada Bani Israel, agar menjadi petunjuk dan peringatan bagi
orang-orang yang berpikir." (QS. Al-Mukmin : 53-54)

"Maka apakah mereka tidak melihat langit yang ada di atas mereka, bagaimana
Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-
retak sedikitpun ? Dan, Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya
gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam
tanaman yang indah dipandang mata, untuk menjadi pelajaran dan peringatan
bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Allah)." (QS. Qaf : 6-8)
Tadzakkur berarti upaya untuk mengalihkan berbagai gangguan pikiran
dan perasaan dan berada pada puncak ketenangan batin. Tadzakkur sudah
melewati akal pikiran. Tadzakkur berasal dari akar kata dzakara-yadzkuru berarti
mengingat dan menghayati. Tadzakkur sudah sampai pada tauhid yang sejati.
Tadzakkur juga bisa mengantar manusia pada kesadaran keesaan perbuatan
(tauhidal-afal) dan kesadaran sifat (tauhidal-shifat). Tadzakkur tidak ada cara lain
selain melakukan kesadaran syariah secara sempurna. Sulit membayangkan
adanya tafakkur dan tadzakkur tanpa syariah yang sempurna.
Tadzakkur tidak bisa didefinisikan dan tidak bisa diceritakan. Tadzakkur
adalah pengalaman yang yang sangat pribadi. Pengalaman ini tidak bisa didekati
dengan model atau kategori disiplin ilmu konvensional dan kontemporer, apalagi
dengan ilmu fiqh. Tadzakkur salah satu lorong rahasia menuju Tuhan. Ekspresi
dan pengalaman tadzakkur tentu tidak identik satu sama lain, namun secara
prinsip memiliki kesamaan satu sama lainnya. Bahkan pengalaman tadzakkur bisa
dijelaskan oleh agama-agama lain. Tadzakkur artinya mengambil pelajaran.
Segala sesuatu yang telah dilakukan akan selalu meninggalkan kesan, akibat dan
rasa yang ada dalam jiwa diri manusia. Hal itu menjadikan akal untuk berpikir
dalam mengambil semua tindakan yang telah dilakukan. Maka ambilah pelajaran

5
dari akhir perbuatan. Tadzakkur betul-betul sang hamba pasif, penuh penyerahan
diri kepada Allah SWT, tidak ada lagi logika yang aktif di dalamnya.

Pengarang Manazilus-Sa'irin menjelaskan bahwa bangunan tadzakkur itu


ada 3 (tiga) macam :

1. Mengambil manfaat dari izhah. Maksud izhah di sini adalah perintah dan
larangan, yang lebih dikenal dengan istilah at-targhib wat-tarhib. Izhah ada
2 (dua) macam : Izhah dengan pendengaran dan dengan penglihatan. Izhah
dengan pendengaran ialah mengambil manfaat dari petunjuk dan nasihat
yang didengar demi kemaslahatan agama dan dunia. Sedangkan izhah
dengan penglihatan ialah mengambil manfaat dari apa pun di dunia ini
yang bisa dilihat dari tanda-tanda kekuasaan Allah dan yang menunjukkan
kebenaran para rasul. Mengambil manfaat dari izhah tidak bisa dilakukan
kecuali setelah ada 3 (tiga) perkara : Sangat membutuhkan izhah itu, tidak
melihat aib pemberi izhah dan mengingat janji serta ancaman.
2. Mencari kejelasan lewat pelajaran. Karena tadzakkur itu berarti
mencermati makna-makna yang diperoleh dengan memikirkan ayat-ayat
dan pelajaran, maka tadzakkur ini bisa didapatkan dengan tafakkur.
Mencari kejelasan dengan pelajaran ini dapat dilakukan dengan 3 (tiga)
perkara : Dengan akal yang hidup, mengetahui lamanya perjalanan dan
selamat hingga sampai ke tujuan.
3. Mencari buah pikiran. Ini merupakan masalah yang sangat lembut dan
sensitif. Pikiran itu mempunyai dua buah: Mendapatkan apa yang dicari
secara utuh sebisa mungkin dan berbuat sebagaimana lazimnya untuk
memenuhi hak. Sekedar sebagai gambaran, orang yang mencari harta tentu
terus bersemangat dan bersungguh-sungguh mencarinya, sekalipun dia
dalam keadaan letih dan penat. Jika dia sudah mendapatkannya, maka dia
pun merasa tenang dan pulang sambil membawa keuntungan
perdagangannya. Jika dia orang yang benar, maka dia akan mem-
belanjakan hartanya untuk hal-hal yang bermanfaat baginya.

Buah pikiran bisa dipetik dengan 3 (tiga) cara :

6
Tidak mengumbar harapan
Menyimak Al-Qur'an
Meninggalkan lima perkara yang merusak hati : Tidak banyak bergaul,
tidak mengumbar angan-angan, tidak bergantung kepada selain Allah dan
mengurangi makan serta sedikit tidur.

Tadzakkur adalah salah satu akal yang paling tinggi. Dan dzakirah
(ingatan) adalah tempat penyimpanan pengetahuan dan informasi yang
diperoleh manusia untuk dipergunakan pada saat dibutuhkan. Manusia menurut
Qardhawi, tidak bisa hidup tanpa tadzakkur dan tafakkur. Entah di dunia, entah di
akhirat.
Ada perbedaan penekanan makna antara tafakkur dan tadzakkur. Untuk
memperoleh pengetahuan baru dan segar, tafakkur diperlukan. Sedangkan untuk
mengingatnya, supaya tidak lupa dan lalai, tadzakkur diperlukan. Iman Al-Ghazali
mempertegas posisi keduanya, Setiap orang yang berpikir adalah ber-tadzakkur.
Namun, tidak setiap bertadzakkur itu berpikir.
Menurut Ayatullah Khomeini, tafakkur mendahului tadzakkur. Ia
mengutip pendapat Abdullah Al-Anshari yang berkata,Tadzakkur berada diatas
tafakkur, karena sesungguhnya tafakkur adalah mencari (Yang Dicintai),
sedangkan tadzakkur adalah mengingat (Yang Dicintai). Pendapat ini sangat
masuk akal. Karena, mengingat hanya akan terjadi bila ada yang diingat. Suatu hal
yang diingat adalah sesuatu yang diperoleh karena seseorang berpikir. Plastisitas
sel-sel saraf di otak dapat menjelaskan hal itu.
Tadzakkur sama dengan menyebut berulang-ulang dalam psikologi
kognitif. Sel-sel saraf ketika seseorang mengingat atau menyebut berulang
senantiasa bertambah dan tidak hilang. Hal ini, terutama bagaimana proses
mengingat terjadi pada sel-sel saraf yang plastis itu, memiliki dimensi yang luas.
Berpikir, dan mengingat berulang-ulang (ber-tadzakkur), menurut Edward
Coffey dari Henry Ford Health System, mencegah kepikunan pada usia tua.
Dalam pengertian yang lebih psikologis, tadzakkur berkenaan dengan pengayaan
rohani. Seseoranf yang sempurna jiwanya adalah dia yang senantiasa mengingat
Tuhan (dzikrullah). Disini, dzikr dipahami sebagai metode sekaligus jalan menuju
Tuhan.

7
2.1.2 Tafakkur

Tafakkur merupakan bentuk kata bendaverbal yang berasal dari kata


kerja tafakkara yang artinya mempertimbangkan atau memikirkan. Tafakur
adalah suatu perenungan dengan melihat, menganalisa, meyakini secara pasti
untuk mendapatkan keyakinan terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan
Allah. Tafakur dalam Islam akan meningkatkan tauhid, keyakinan dan
kepercayaan kepada Allah berdasarkan akal pikiran dan perasaan atau hati. Selain
untuk mendekatkan diri kepada Allah, tafakur juga dapat digunakan untuk setiap
saat melihat, memperhatikan perilaku, sifat, kejadian, masalah yang setiap saat
muncul selama manusia menjalani kehidupan. Dalam menjalani kehidupan harus
selalu diwaspadai, akan terjadi hal-hal baru yang baik atau buruk, menguntungkan
dan atau merugikan.
Tafakkur berarti memikirkan atau mengamati. Tafakkur masih
mengandalkan energi dan kekuatan pikiran. Tafakkur adalah suasana batin
seseorang yang sampai pada kesadaran puncak bahwa Tuhan sudah begitu dekat
dan tidak lagi berjarak dengan makhluknya. Tidak ada lagi subyek dan obyek.
Berbeda dengan tafakkur yang masih menyadari dirinya sebagai makhluk dan
Tuhan sepagai Sang Khaliq. Tafakkur biasa juga disebut dengan zikir qalby,
artinya, bukan lagi anggota badan atau fisik serta logika yang aktif, melainkan
jiwa atau kalbu. Tafakkur seolah hamba yang pasif dan Allah SWT yang proaktif
mendekati hamba-Nya.
Tafakkur berarti merenung, ia merupakan aktivitas akal. Hati yang lalai
dan tidak sadar dapat dibangkitkan, dibangunkan, dan disadarkan dengan
bertafakkur atau berfikir. Dengan berfikir menjadikan manusia akan sadar dengan
dirinya. Perlu diketahui bahwa tafakkur mengandung banyak sekali manfaatnya.
Tafakkur merupakan kunci untuk membuka pintu-pintu marifah, pengetahuan,
dan keutamaan. Tafakkur merupakan langkah pertama di jalan manusia sejati. Ini
sangat dianjurkan dan dimuliakan dalam al-Qur'an juga hadist-hadist, dan orang
yang tidak melakukan tafakkur akan dicela. Diriwayatakan dari al-Imam ash-
Shadiq bahwa sebaik-baik bentuk ibadah adalah tafakkur tentang Allah dan
kekuasaan-Nya.

8
Kata tafakkur dan jadiannya dalam al-Qur'an terulang sebanyak 18 kali, di
mana semuanya dimaksudkan untuk mengantarkan manusia ke kesempurnaan
iman kepada Allah. Iman tidak boleh diterima dengan taklid buta. Islam tidak
mempertentangkan antara iman dan berfikir, bahkan menegaskan bahwa
perbedaan antara manusia dan hewan adalah berfikir. Itu sebabnya banyak ayat
al-Qur'an yang mengingatkan dan memerintahkan kita untuk berfikir,
sebagaimana pernyataan ayat "Sesungguhnya Islam diperuntukkan bagi kaum
yang berfikir ( ") dan apakah kamu tidak memikirkan (? )
Bertafakkur yang paling baik adalah setiap saat dan setiap waktu jika kita
lihat fenomena-fenomena disekeliling kita jadikanlah itu sebagai pelajaran bagi
kita yang sarat dengan hikmah. Rasulullah saw bersabda: "Bertafakur sejenak
lebih baik dari pada ibadah setahun".
Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhu yang telah mengingatkan hal ini
dalam ucapannya yang terkenal: Hisablah (introspeksilah) dirimu saat ini,
sebelum kamu dihisab (diperiksa/dihitung amal perbuatanmu pada hari kiamat).
Timbanglah dirimu saat ini, sebelum amal perbuatanmu ditimbang (pada hari
Kiamat), karena sesungguhnya akan mudah bagimu menghadapi hari kiamat jika
kamu mengintrospeksi dirimu saat ini; dan hiasilah dirimu dengan amal shaleh
untuk menghadapi hari yang besar ketika manusia dihadapkan kepada Allah Azza
wa Jalla.
Tadzakkur dan tafakkur merupakan dua tempat persinggahan yang
membuahkan berbagai macam ma'rifat, hakikat iman dan kebajikan. Orang yang
memiliki ma'rifat senantiasa mengembalikan tadzakkur kepada tafakkur, dan
mengembalikan tafakkur kepada tadzakkur, hingga dapat membuka gembok
hatinya. Namun tafakkur dan tadzakkur tujuannya bukan mencapai ketenangan
atau menyembuhkan penyakit batin, tetapi lebih jauh dan, itu, untuk mendekatkan
diri sedekat-dekatnya kepada Allah SWT. Dan pada saatnya seseorang mungkin
akan sampai pada kesadaran spiritual bahwa manusia, makhluk, dan Tuhan
sesungguhnya tidak bisa dipilah-pilah. Yang banyak itu temyata hanya satu dan
Yang Salu Itu menampilkan spektrum yang beraneka ragam. (Nasaruddin Lmar).
Pengarang Manazilus-Sa'irin menjelaskan bahwa tadzakkur setingkat di atas
tafakkur. Sebab tafakkur itu merupakan pencarian, sedangkan tadzakkur

9
merupakan wujud. Maksudnya, tafakkur adalah mencari tujuan semenjak dari
permulaannya, seperti yang dikatakan dalam pepatah, "Tafakkur adalah mencari
bisikan hati, untuk mengetahui keinginannya." Tadzakkur merupakan wujud,
karena ia ada setelah ada tafakkur, yang bisa hilang karena lupa. Jika ingat, maka
tadzakkur ini pun ada.
Tafakkur dan Tadzakkur sepintas lalu sama tetapi kalangan ahli tasawuf
membedakan antara keduanya. Tadzakkur lebih tinggi dari pada Tafakkur.
Didalam Tafakkur sang hamba masih lebih aktif mencari channel dengan Tuhan
dan Tuhan sendiri seolah pasif menunggu hambanya untuk mendekatkan dan
menemukan diri-Nya. Tafakkur masih ada ruang logika untuk mengontrol pola
pendekatan dirinya dengan Allah SWT.

Manusia ada 3 (tiga) macam :

1. Orang yang hatinya mati dan seakan-akan dia tidak mempunyai hati. Ayat
Allah tidak akan menjadi peringatan bagi hati ini.
2. Orang yang mempunyai hati yang hidup dan siap, namun ia tidak
memperhatikan ayat-ayat Allah yang dibaca, yang mengabarkan ayat-ayat-
Nya yang dapat disaksikan, entah karena ayat-ayat itu memang tidak
sampai kepadanya, karena dia sibuk dengan hal-hal yang lain, entah
karena sebab lain. Orang seperti ini hatinya pergi entah ke mana dan tidak
ada di tempat. Hati ini juga tidak mempan oleh peringatan, sekalipun
sebenarnya ia siap.
3. Orang yang hatinya benar-benar hidup dan siap. Bila ayat-ayat Allah
dibacakan kepadanya, maka ia pun menyimak dengan pendengarannya,
menghadirkan hatinya, sibuk memahami apa yang didengarnya. Hati
seperti inilah yang bisa mengambil manfaat dari ayat-ayat yang dibaca
maupun ayat-ayat yang disaksikan.
Orang pertama seperti orang buta yang sama sekali tidak bisa melihat.
Orang kedua seperti orang yang dapat melihat, namun arahnya tidak tepat pada
sasaran yang mestinya dilihat. Dua orang ini sama-sama tidak bisa melihat Allah.
Orang ketiga seperti orang yang dapat melihat dan memusatkan pandangan ke
sasarannya, baik dari jarak yang dekat maupun jauh. Inilah orang yang dapat

10
melihat Allah. Mahasuci Allah yang menjadikan kalam-Nya obat penyembuh dari
penyakit yang menghimpit dada.

2.2 Hari Kiamat

2.2.1 Pengertian Hari Kiamat

Kiamat dalam bahasa Arab disebut Yaumul Qiyamah ( ) adalah


hari akhir bagi seluruh ciptaan Allah SWT, hari kebangkitan seluruh umat
manusia dari Adam hingga manusia terakhir. Ajaran ini diyakini oleh umat Islam,
Kristen dan Yahudi.
Menurut bahasa hari kiamat adalah kebangkitan dan kehancuran.
Menurut istilah hari kiamat adalah peristiwa hancurnya seluruh alam semesta
beserta isinya termasuk penghuni langit dan bumi dan semua makhluk akan binasa
kemudian manusia dibangkitkan untuk mempertanggungjawabkan semua amal
perbuatannya selama hidup alam dunia.

2.2.2 Pengertian Iman Kepada Hari Kiamat

Iman kepada hari kiamat berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa
seluruh alam semesta akan hancur beserta isinya termasuk penghuni langit dan
bumi dan semua makhluk akan binasa kemudian manusia dibangkitkan untuk
mempertanggungjawabkan semua amal perbuatannya selama hidup alam dunia.

2.2.3 Macam-Macam Hari Kiamat

Hari kiamat pasti akan terjadi dan hari-hari kiamat terbagi menjadi dua
yaitu kiamat sughra (kecil) dan kubra (besar).

1. Kiamat Sughra (Kiamat Kecil)

Kiamat sughra adalah fenomena hancurnya jagat raya yang ditandai


dengan skala kecil. Kiamat sughra adalah kiamat kecil yang sering terjadi didalam
kehidupan manusia yaitu kematian. Setelah mati, roh seseorang akan berada di
alam barzah atau alam kubur yaitu alam antara dunia dan akhirat.

11
Kiamat sughra sudah sering terjadi dan bersifat umum atau biasa terjadi
di lingkungan sekitar kita yang merupakan suatu teguran Allah SWT pada
manusia yang masih hidup untuk kembali ke jalan yang lurus dengan taubat.

2. Kiamat Kubra (Kiamat Besar)

Kiamat besar yang maha dahsyat, hancurnya dunia dan segala isinya,
berhamburan serta berantakan segala planet, bumi maupun matahari, gunung-
gunung meletus sehingga seluruh umat manusia ikut hancur lebur mati berpuing-
puing berserakan. Al-Ghazali dan Al-Qurthubi : kehancuran alam semesta yang
kemudian disusul dengan kebangkitan manusia untuk menerima balasan dan
hisab.
Kiamat kubra adalah kiamat yang mengakhiri kehidupan di dunia ini
karena hancurnya selurih alam beserta isinya dan manusia dibangkitkan untuk
mempertanggungjawabkan amal perbuatannya selama hidup di alam dunia.
Setelah kiamat besar maka manusia akan menjalani alam setelah alam barjah.
Kiamat kubra akan terjadi satu kali dan itu belum pernah terjadi dengan
kejadian yang benar-benar luar biasa di luar bayangan manusia dengan tanda-
tanda yang jelas dan pada saat itu segala amal perbuatan tidak akan diterima
karena telah tertutup rapat.

2.2.4 Tanda-Tanda Hari Kiamat

Tanda-tanda hari kiamat banyak sekali baik yang ada di al-Quran


maupun al-Hadis, tanda-tandanya antara lain:

1. Tanda-tanda Kiamat Sugrha

Segala urusan dipegang oleh yang bukan ahlinya (disia-siakannya


amanat)
Orang-orang miskin berlomba-lomba menjadi orang kaya
Sungai Efrat berubah menjadi emas
Baitul Maqdis dikuasai umat islam

12
Banyak terjadi pembunuhan
Munculnya kaum khawarij
Perang antara Yahudi dan umat Islam
Banyak terjadi fitnah
Merebaknya perzinahan
Banyaknya kaum wanita dibandingkan pria
Bermewah-mewah dalam membangun masjid
Menyebarnya riba dan harta haram
Lahir kumpulan orang yang mengkritik hadis Nabi Muhammad
Laki-laki menyerupai perempuan dan perempuan menyerupai laki-
laki
Hubungan keluarga pecah belah
Salam Cuma diucapkan pada orang yang dikenali saja
Tingginya pajak
Khamer jadi minuman keseharian
Banyak yang melakukan homoseks dan lesbian
Dicabutnya nikmat waktu, waktu berputar seakan lebih cepat dari
biasanya
Banyak terjadi pembunuhan
Sedikitnya ilmu
Agama islam hanya tinggal nama
Ajarannya hanya tinggal catatan belaka
Al-Quran hanya sebagai bahan bacaan
Budak perempun melahirkan tuannya
Perbuatan mesum dilakukan secara terang-terangan.

2. Tanda-tanda Kiamat Kubra

Hilangnya Al-Quran dari mashaf dan hati umat manusia hingga


hilang pedoman

13
Keluarnya Ad-Dabbah yaitu binatang ajaib yang muncul di waktu
dhuha sehingga dapat bebicara dengan manusia seraya membawa
cincin dan tongkat Nabi Musa
Keluarnya Al Masih ad Dajjal yang merusak kesucian agama islam
Keluarnya Yajuj dan Majuj
Matahari terbit dari barat
Munculnya Imam Mahdi untuk membawa kebenaran agama islam
Turunnya Nabi Isa untuk menentang kemungkaran
Hilangnya segala permusuhan dan kebencian di kalangan manusia
Hilangnya bisa dari keseluruhan binatang yang berbisa, binatang
buas menjadi sahabat manusia
Keluar kabut dan asap (dukhan) di langit memenuhi bumi
Kemarau berkepanjangan
Terjadi tiga kali gerhana yaitu: gerhana di sebelah timur, gerhana
di sebelah barat dan gerhana di jazirah Arab
Keluarnya api dari kota Yaman yang menghalau manusia ke
tempat penggiringannya
Keluarnya api yang menggiring manusia ke Makhsyar (Syam)
Hancurnya kabah kiblat umat islam

Tanda-tanda kiamat kecil secara umum datang lebih dahulu dari tanda-
tanda kiamat besar. Tanda-tanda kiamat kecil sebagiannya sudah terjadi,
sebagiannya sedang terjadi dan sebagiannya akan terjadi. Sedangkan tanda-tanda
kiamat besar belum terjadi. Tanda kiamat kecil bersifat biasa dan tanda kiamat
besar bersifat luar biasa. Tanda kiamat kecil berupa peringatan agar manusia sadar
dan bertaubat. Sedangkan kiamat besar jika sudah datang, maka tertutup pintu
taubat. Tanda-tanda kiamat besar jika muncul satu tanda, maka akan diikuti tanda-
tanda yang lainnya. Dan yang pertama muncul adalah terbitnya matahari dari
Barat.

14
2.2.5 Untaian Peristiwa Hari Kiamat dan Alam Akhirat

Untaian peristiwa hari kiamat dimulai dengan hancurnya seluruh alam


semesta dan manusia memasuki suatu alam yang disebut alam barzah (alam
kubur), berikut untaian peristiwa hari kiamat.

1. Yaumul Qiyamah

Yamul qiyamah adalah peristiwa hancurnya alam semesta beserta isinya


termasuk semua makhluk yang ada di dalamnya jin, manusia dan berbagai
makhluk lainnya. Peristiwa yaumul qiyamah sangat dahsyat karena gunung-
gunung seperti anai-anai yang berterbangan dan perut bumu mengeluarkan beban
berat yang dikandungnya. Kedahsyatannya tidak dapat dibayangkan oleh manusia.

2. Yaumul Barzah

Setelah roh manusia meninggalkan jasad, terjadilah kematian bagi


manusia. Sejak itulah manusia berpindah alam, dari alam dunia menuju alam
barzah (kubur). Fase ini dinamakan fase menunnggu di alam barzah. Yaitu masa
menunggu datngnya hari kebangkitan. Di alam ini berlaku kenikmatan dan
siksaan kubur

3. Yaumul Baats

Malaikat Israfil akan meniup sangkakalanya yang kedua maka manusia


akan bangkit dari masing-masing pembaringannya kemudian di kumpulkan disutu
tempat yang sangat panas.

4. Yaumul Hasyr

Setelah manusia dibangkitkan dari kuburnya masing-masing, mereka


akan digiring ke padang mahsyar. Di tempat itulah manuisa sejak nabi Adam a.s
sampai umat akhir zaman yang mengalaminya dahsyatnya hari akhir. Pada saat
itu, suhu udara sangat panas karena matahari berjarak satu meter dari kepala. Di
padang mahsyar, semua orang sibuk dengan urusannya masing-masing. Setiap

15
orang tidak akan peduli dengan orang lain. Pada saat itu orang kafir dibangkitkan
oleh Allah dengan keadaan buta.

5. Yaumul Hisab

Kelak setelah manusia dikumpulkan di padang mahsyar aktivitas pertama


yang dilakukan adalah proses pengadilan (hisab) yang dipimpin oleh Allah Swt.
Pada saat itu manusia akan mendapat vonis dengan sangat adil sesuai dengan amal
perbuatannya selama hidup di dunia. Sebelum persidangan dimulai, semua orang
akan menerima catatan amal perbuatnnya masing-masing. Catatan itualah yang
menjadi dasar atas dasar keputusan pengadila Allah.

6. Yaumul Mizan

Mizan artinya timbangan. Semua amal perbuatan manusia ketika hidup di dunia
ditimbang dengan keadilan Allah Swt. Timbangan keadilan Allah tidak akan
pernah meleset sedikit pun dan Allah mustahil berbuat curang. Semua amal
perbuatan manusia, mulai dari yang kecil sampai yang besar akan tetap ditimbang.
Hasil penimbangan tersebut sangat menentukan orang akan masuk surga atau
neraka.

7. Yaumul Jaza

Pada hari pembalasan ini, Allah akan membalas semua amal perbuatan manusia di
dunia. Orang yang berat timbangannya akan merasakan nikmatnya surga dan
orang yang ringan timbangannya akan merasakan pedihnya api neraka.

2.2.6 Dalil Naqli Tentang Hari Kiamat

Dalil naqli tentang hari kiamat banyak sekali terutama dalam kitab suci
al-quran yaitu:

1. Surat at-Taha ayat 15

16
Artinya: Sungguh, hari kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan (waktunya)
agar setiap orang dibalas sesuai dengan apa yang telah dia usahakan.

2. Surat Al-Baqarah ayat 4

Artinya: Dan mereka yang beriman kepada (Al-Quran) yang diturunkan


kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau,
dan mereka yakin akan adanya akhirat.

3. Surat Al-Ahzab ayat 21

Artinya: Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan yang banyak mengingat Allah.

4. Surat Az-Zumar ayat 68

Artinya: Dan sangkakalapun ditiup maka matilah semua (makhluk) yang di


langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup
sekali lagi (sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya)
menunggu (keputusan Allah).

17
5. Surat Al-Qariah ayat 1-11

Artinya:

1. Hari kiamat
2. Apakah hari kiamat itu?
3. Dan tahukah kamu apakah hari kiamat itu?
4. Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan
5. Dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan
6. Maka adapun orang yang berat timbangannya (kebaikan)nya
7. Maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (senang)
8. Dan adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya
9. Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah
10. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?
11. (yaitu) api yang sangat panas.

Berikut Hadits yang berkaitan dengan hari akhir atau kiamat :


Daripada Abu Hurairah ra, bahawa Rasulullaah SAW telah bersabda (yang
bererti) Sebaik-baik hari yang terbit matahari padanya adalah hari Jumat.
Pada hari itulah Adam dicipta, pada waktu itu juga ia dimasukkan dalam
syurga dan waktu itu juga dia dikeluarkan daripadanya. Hari kiamat tidak
akan terjadi kecuali pada hari Jumat.

18
(Hadith Riwayat Muslim, Abu Daud, Nasai serta Tirmidzi yang
mengesahkannya).

Nabi Muhammad SAW bertanya pada para sahabat: Apa yang sedang
kalian perbincangkan? Para sahabat menjawab : Kami sedang
membicarakan hari kiamat. Kemudian Nabi bersabda : Kiamat tidak akan
terjadi sebelum kelihatan 10 macam tanda :
1. Ad-Dukhon, asap atau kabut
2. Dajjal
3. Dabbaah
4. Matahari terbit dari barat
5. Turunnya Isa al masih
6. Yajuj Majuj
7. Gerhana di timur
8. Gerhana di barat
9. Gerhana di wilayah arab
10. Api menyala di Yaman menghalau umat manusia ke mahsyar
(Hadith Riwayat Muslim)

Dari Khuzaifah r.a., dari Nabi Muhammad SAW bersabda


Tidak akan berlaku hari kiamat sehingga dunia dikuasai oleh Luka bin
Luka (orang yang tidak tahu asal-keturunannya, yang buruk akhlaknya
dan yang bodoh bebal)
(Hadith Riwayat Tirmizi dan Imam Ahmad)

Sabda Rasulullah s.a.w; Tidak terjadi kiamat itu sehingga orang


bersetubuh (berzina) seperti bersetubuh keldai di tengah jalan.
(Hadith Riwayat Ibnu Hibban)

Saat akhir tidak akan tiba hingga mereka (orang orang jahat) berbuat zina
di jalan-jalan (tempat lalu lintas umum).
(Hadith Riwayat Ibnu Hibban dan Bazzar).

19
Dari Ibnu Masud r.a. dari Nabi Muhammad SAW sabdanya:
Tidak akan berlaku hari kiamat melainkan semasa tidak ada di dunia selain
daripada orang-orang jahat (yang tidak mengenal baik dan buruk)
(Hadith Riwayat Muslim dan Imam Ahmad)
Kiamat tidak akan berlaku selagi masih ada orang yang menyebut
perkataan Allah, Allah.
(Hadith Riwayat Muslim)

2.3 Peran Tadzakkur dan Tafakkur Terhadap Adanya Hari Kiamat

Ada dua hal pokok berkaitan dengan keimanan yang mengambil tempat
tidak sedikit dalam ayat-ayat Al-Quran. Pertama adalah uraian serta pembuktian
tentang keesaan Allah subhanahu wa ta'ala; dan kedua adalah uraian dan
pembuktian tentang hari akhir. Perhatikan misalnya: Mereka beriman kepada
Allah dan hari kemudian, mereka menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah
dari yang munkar dan bersegera kepada (mengerjakan) pelbagai kebajikan;
mereka itu termasuk orang-orang yang saleh. (QS. Aali 'Imran (Ali 'Imran) [3] :
114)
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),
dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya),
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian
itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An-Nisaa' (An-Nisa') [4] :
59)
Perhatikan juga sabda Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim melalui Abu Hurairah yang menyatakan:
Siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka hendaklah dia berkata
benar atau diam.
Demikian terlihat bahwa keimanan kepada Allah berkaitan erat dengan
keimanan kepada hari kemudian. Memang keimanan kepada Allah tidak
sempurna kecuali dengan keimanan kepada hari akhir. Hal ini disebabkan
keimanan kepada Allah menuntut amal perbuatan, sedangkan amal perbuatan baru

20
sempurna motivasinya dengan keyakinan tentang adanya hari kemudian. Karena
kesempurnaan ganjaran dan balasannya hanya ditemukan di hari kemudian nanti.
Al-Quran menghendaki agar keyakinan akan adanya hari akhir
mengantar manusia untuk melakukan aktivitas-aktivitas positif dalam
kehidupannya, khususnya banyak melakukan amal kebaikan. Sebagaimana kita
ketahui bahwa hari akhir atau kiamat sangat erat hubungannya dengan maut yang
akan datang kepada seluruh ciptaan Allah SWT.
Rasulullah SAW menyuruh kita banyak mengingat maut. Beliau
bersabda: Banyak-banyaklah mengingat penghancur kenikmatan.(H.R.
Turmudzi, az-Zuhd, 4) Dalam hadis lain, beliau bersabda: Sungguh sangat
mengherankan orang yang percaya kepada negeri keabadian, tapi berjalan menuju
negeri tipuan. (H.R. al-Baihaqi, Syu`abul Iman, jilid 7, halaman 843, hadis no.
93501)
Ketika manusia berpikir bahwa hubungannya dengan dunia ini akan
berakhir dan bahwa dia akan tinggal seorang diri bersama amalnya, yang baik atau
yang buruk, serta akan melihat amal-amalnya yang sudah lalu, maka dia pasti
menjauhi maksiat dan dosa, serta lebih mencintai amal shaleh. Jadi dia jadikan
tafakkur dan kesadaran tentang maut sebagai sarana untuk hidup dengan
istiqamah dan memperbaiki kehidupan akhirat. Karena itu, dalam sebuah
haditsnya, Rasulullah SAW bersabda: Banyak-banyaklah mengingat maut,
karena ia membersihkan dosa-dosa dan melahirkan sifat zuhud terhadap dunia.
Jika kamu mengingatnya saat kaya, maka ia akan menjagamu dari keburukannya;
dan jika kamu mengingatnya saat miskin, maka ia membuatmu ridha terhadap
hidupmu. (H.R. as-Suyuthi, al-Jami` ash-Shaghir, jilid 1, halaman 47)
Beliau bersabda: Banyak-banyaklah mengingat maut, karena setiap
hamba yang banyak mengingat maut, Allah pasti menghidupkan hatinya dan
memudahkannya dalam sakaratul maut. (H.R. al-Hatsami, az-Zawaid, jilid 10,
halaman 325)
Dalam hadis yang lain disebutkan: Barangsiapa berbuat rendah hati
karena Allah, maka Allah mengangkatnya. Barangsiapa berbuat sombong, maka
Allah merendahkannya. Barangsiapa berbuat hemat, maka Allah membuatnya

21
kaya dan barangsiapa banyak mengingat maut, maka Allah mencintainya.(H.R.
al-Haitsami, Majma` az-Zawaid, 1, 526)
Sebuah hadits mengatakan: Cukuplah maut menjadi penasihat. (H.R.
al-Haitsami, Majmu` az-Zawaid, jilid 10, halaman 308) Artinya, maut
mengandung sangat banyak pelajaran dan pelajaran bagi orang yang mau berpikir
dan mengambil pelajaran. Pangkal penyakit spiritual (hati) adalah cinta kepada
fenomena-fenomena dunia yang sementara, seperti harta, pangkat dan kedudukan,
kenikmatan syahwat dan keterikatan hati kepada semua itu. Cinta dunia
menyebabkan manusia berbuat hasud, sombong, riya, dan rakus. Dan obat yang
paling mujarab untuk berlindung dari akhlak tercela dan penyakit hati ini adalah
merenungkan kematian, kubur, dan situasi alam akhirat.
Jadi, sering mengingat maut, membelokkan kesenangan syahwat, dan
melakukan persiapan untuk akhirat, akan menjaga dan menghindarkan seorang
individu dari penyesalan yang membakar hati saat nafas berakhir. Allah SWT
telah memberitahu kita tentang penyesalan mendalam yang akan dirasakan oleh
manusia saat ia bangun dan sadar dari keterlenaan dunia, ketika menghadapi maut.
Dia berfirman: Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan
kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia
berkata: Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku
sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku
termasuk orang-orang yang salih? (Q.S. al-Munafiqun, 10)
Jadi setiap saat kita harus bangun, sadar dan bekerja keras untuk bersiap-
siap menghadapi kehidupan akhirat yang merupakan kehidupan yang kekal dan
abadi. Agar kita tidak pernah mengalami penyesalan pahit dan menyakitkan.
Hikmah dari sikap tadzakkur dan tafakkur kepada hari akhir antara lain
sebagai berikut:

1. Menambah keyakinan bahwa perbuatan di dunia sebagai bekal kehidupan


di akhirat.
2. Meyakini bahwa Allah Swt akan memberikan balasan kepada hambanya
sesuai dengan amal perbuatannya masing-masing.

22
3. Dengan meyakini adanya hari akhir, maka seseorang akan memiliki sifat
optimis dalam menjalani kehidupan di dunia ini untuk menyongsong
kehidupan yang hakiki dan abadi kelak di akhirat.
4. Membubuhkan sifat ikhlas dalam beramal, istiqomah dalam pendirian dan
khusuk dalam beribadah.
5. Senantiasa melaksanakan amal maruf nahi mungkar untuk mencapai ridha
Allah Swt.
6. Meyakini bahwa segala perbuatan selama hidup di dunia ini yang baik
maupun yang buruk harus dipertanggungjawabkan dihadapan Allah Swt
kelak di akhirat.
7. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.
8. Menghindari perbuatan yang tidak bermanfaat (sia-sia).
9. Mengingatkan manusia agar selalu berhati-hati dalam menjalani hidup di
dunia.

23
BAB 3

PENUTUP

3.1 Simpulan
Kematian dan kehidupan kita dalam kubur yang akan berlangsung hingga
hari kiamat itu merupakan konsekuensi perbuatan dan keadaan kita di dunia. Oleh
sebab itu, dalam sangat banyak ayat al-Quran, Allah SWT telah menjelaskan
tentang situasi kehidupan dunia maupun akhirat. Dia menghendaki agar kita
berpikir bahwa akhir dunia adalah hilang, suatu hari ia akan musnah dan berakhir.
Kita harus menghindarkan diri dari dari bujuk rayu dunia.
Allah juga menyuruh kita agar berpikir bahwa hari demi hari, akhirat itu
semakin mendekati kita. Akhirat adalah kehidupan yang abadi dan harus kita
cintai dan condong kepadanya. Karena itu, sebelum mati setiap hamba harus
membersihkan diri dari semua dosa dengan cara melakukan taubat yang benar.
Dia harus memperbaiki kekurangan dalam berbuat taat terhadap perintah Allah
dan dalam menjauhi larangannya. Sekali lagi, ia harus mengembalikan hak kepada
yang pemilik hak ia zalimi. Yaitu kita harus minta maaf kepada orang-orang yang
kita umpat, kita tipu dan kita gunjingkan, kita pukul dengan tangan, atau kita
berburuk sangka dalam hati kepadanya. Sebelum mati, kita harus (wajib)
mensucikan diri dari semua hak dan hutang yang menjadi tanggungan kita.
Di samping bertadzakkur dan tafakkur yang terus-menerus dan persiapan
untuk menghadapi maut, kita juga tidak pernah boleh putus asa dari rahmat Allah
SWT.

3.2 Saran
Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna karena
memiliki akal pikiran, manusia hendaknya selalu ingat akan keberadaan Allah
SWT, selalu bersyukur atas segala nikmat, menjauhi segala larangan dan
menjalankan segala perintah-Nya. Dengan bertadzakkur dan bertafakkur
diharapkan kita dapat menjadi manusia yang tidak pernah lalai dan semakin
bertaqwa kepada kepada-Nya.

24
DAFTAR PUSTAKA

Arsikum Al Mashudi, Drs. Sepuluh Peristiwa Besar Menjelang Kiamat Kubro, Al-
Ihsan Media Utama : Jakarta.

Choiron A Marzuki, Qiamat Surga dan Neraka, Mitra Pustaka : Yogyakrta.

Departemen Agama RI, Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Penafsir Al-Quran,


Syaamil Al-Quran Terjemah Per-Kata, Syaamil International, 2007.

Dr. Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar. Kiamat Amat Dahsyat, Mitra Pustaka :
Yogyakarta

Imam Al-Ghazali. Ihya Ulumuddin. Semarang: Pustaka Asy-Syifa . 2003. Cet. 2003,
hal. 238

Mulyadi Batubara. Konsep Tafakkur Sufistik Menurut Imam Al-Ghazali. Jakarta.


2010

Saqib Sayyid, Akidah Islam: Suatu Kajian yang Memposisikan Akal Sebagai Mitra
Wahyu , Al-Ikhlas: Surabaya. 1996

Sudirman Tebba, Kecerdasan Sufistik, hal. 62

Umar, Bukhari, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: AMZAH, 2010

Utsman Nuri Topba. Alam Semesta, Manusia dan al-Quran (Sebuah Refleksi).
Jakarta: Darul Arqam, 2012

Yusuf Qardhawi, Al-Aqlu Wal-Ilmu Fil Quranil-Karim, Terj. Abdul Hayyie al-
Kattani, Al Quran Berbicara Tentang Akal Dan Ilmu Pengetahuan, hal. 41

25

Anda mungkin juga menyukai