Anda di halaman 1dari 6

- Oleo ronga wotuno tonggo meokoroi

Hari/Tanggal pengamatan : Kamis, 26 Oktober 2017

- Tamono hapo-hapo onggo pineokorondo


Nama-nama benda yang diamati : kursi jepara

- Ariano hapo-hapo nggituono


Asal benda itu :

- Ariano hapo-hapo inehapo


Bahan benda dari apa ?

- Teteembe topirai ?
Bagaimana merawatnya ?

- Ohapo otuno ?
Apa manfaatnya ?
Sejarah Jepara
Asal Nama Jepara berasal dari perkataan Ujung Para, Ujung Mara dan Jumpara yang kemudian
menjadi Jepara,yang berarti sebuah tempat pemukiman para pedagang yang berniaga ke
berbagai daerah. Menurut buku Sejarah Baru Dinasti Tang (618-906 M) mencatat bahwa pada
tahun 674 M seorang musafir Tionghoa bernama I-Tsing pernah mengunjungi negeri Holing
atau Kaling atau Kalingga yang juga disebut Jawa atau Japa dan diyakini berlokasi di Keling,
kawasan timur Jepara sekarang ini, serta dipimpin oleh seorang raja wanita bernama Ratu Shima
yang dikenal sangat tegas.

Sejarah Mebel dan ukir jepara

Menurut seorang penulis Portugis bernama Tome Pires dalam bukunya Suma Oriental, Jepara
baru dikenal pada abad ke-XV (1470 M) sebagai bandar perdagangan yang kecil yang baru
dihuni oleh 90-100 orang dan dipimpin oleh Aryo Timur dan berada dibawah pemerintahan
Demak. Kemudian Aryo Timur digantikan oleh putranya yang bernama Pati Unus (1507-1521).
Pati Unus mencoba untuk membangun Jepara menjadi kota niaga.

Sebagai seorang penguasa Jepara, yang gemah ripah loh jinawi karena keberadaan Jepara kala
itu sebagai Bandar Niaga yang ramai, Ratu Kalinyamat dikenal mempunyai jiwa patriotisme anti
penjajahan. Hal ini dibuktikan dengan pengiriman armada perangnya ke Malaka guna
menggempur Portugis pada tahun 1551 dan tahun 1574. Adalah tidak berlebihan jika orang
Portugis saat itu menyebut sang Ratu sebagai RAINHA DE JEPARA SENORA DE RICA, yang
artinya Raja Jepara seorang wanita yang sangat berkuasa dan kaya raya .
Sejarah Mebel Jepara
Pada zaman dahulu kala hiduplah pengukir dan pelukis bernama Prabangkara atau disebut juga
dengan Joko Sungging, era Raja Brawijaya dari Kerajaan Majapahit, Jawa Timur. Raja
Brawijaya ingin memiliki lukisan istrinya dalam keadaan tanpa busana. Ini manifestasi dari rasa
cinta raja. Prabangkara mendapatkan tugas untuk melukis istri raja tanpa busana tetapi kondisi
tidak boleh melihat permaisuri dalam keadaan tanpa busana. Harus melalui imajinasi saja.
Prabangkara melaksanakan tugas-tugas tersebut. Dan selesai tugasnya dengan sempurna. Tiba-
tiba seekor kadal kotoran buang dan tentang lukisan tersebut. Sehingga lukisan permaisuri
seperti memiliki tahi lalat. Raja gembira dengan hasil karya Prabangkara tersebut. Melihat
dengan lukisan detail gambar tersebut. Dan begitu dia melihat tahi lalat. Raja murka. Dia
menuduh Prabangkara melihat langsung permaisuri tanpa pakaian. Karena mol lokasi persis
seperti kenyataan. Raja cemburu dan menghukum Prabangkara dengan mengikatnya di layang-
layang, kemudian menerbangkannya. Layang-layang itu terbang sampai ke Gunung Belakang di
Jepara dan mendarat di Belakang Gunung itu. Gunung belakang itu kini bernama mulyoharjo di
Jepara. Kemudian Prabangkara mengajarkan ilmu mengukir kepada warga Jepara dan warga
ukiran kemahiran Jepara survive dan berkelanjutan sampai sekarang.

Ada sejarah lain tentang Mebel Jepara ada bukti otentik berupa artefak peninggalan era Ratu
Kalinyamat di Masjid Mantingan. Ukiran Jepara sudah ada jejaknya di masa Pemerintahan Ratu
Kalinyamat (1521-1546) pada tahun 1549. Sang Ratu tua dari anak perempuan bernama Retno
Kencono yang besar perannya untuk pengembangan ukiran seni. Di kerajaan, ada pendeta
bernama Sungging Badarduwung, yang berasal dari Campa (Kamboja) dan dia adalah pemahat
yang baik. Ratu membangun Masjid Mantingan dan Makam makam (kuburan suaminya) dan
meminta kepada Sungging untuk mempercantik bangunan dengan ukiran. Sampai saat ini,
ukiran itu bisa disaksikan di masjid dan Makam Sultan Hadlirin. Terkandung 114 relief pada
batu putih. Pada saat itu, Sungging memenuhi permintaan Ratu Kalinyamat.
Bahan benda kursi jepara

Jepara Jepara yaitu kota yang berada di pesisir utara pulau jawa sangat kaya dengan ragam
produk mebel dan juga furniture -nya yang di identikkan dengan Furniture Ukir . Keunikan gaya
seni ukir Jepara yang dikreasikan pada sebuah produk mebel tentunya menghasilkan produk
mebel kualitas super dan mewah. Faktor dalam pemilihan bahan baku untuk memproduksi
barang mebel / furniture merupakan faktor penting yang sangat menentukan kualitas produk
mebel. Baik dari segi kekuatan, ketahanan, dan kenyamanan bagi penggunanya.

Seperti diketahui bahwa bahan baku utama untuk produksi Mebel / Furniture adalah berbahan
kayu yang berupa kayu log/gelondongan (kayu solid) maupun kayu olahan seperti Plywood,
blockboard, MDF / HDF, Partikel Board dll. Pada pembuatan furniture kayu pada dasarnya
tergantung jenis dan mutu dari kayu olahan yang dipergunakannya, yang penting dalam
pembuatan furniture kayu tersebut harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain sebagai
berikut :

Bahan baku kayu tidak mempunyai cacat atau tanda potongan dari cabang-cabang yang bisa
mengurangi kualitas.
Kayu yang kena serangga, jamur atau bakteri tidak boleh dipergunakan
Ujung-ujung atau sisi-sisi dari bagian-bagian suatu furniture yang menonjol harus ditumpulkan
agar tidak membahayakan bagi pemakai.

Sedangkan beberapa jenis kayu yang secara spesifik sering digunakan dalam pembuatan
furniture antara lain :
Kayu Jati
Kayu Mahoni.
Kayu Sonokeling
Kayu Rimba
Kayu Pinus
Kayu Meranti
Kayu Jelutung
Kayu Karet (dengan proses khusus)
Kayu Olahan (Plywood, Particle board)
MDF (Medium Density Fibreboard)
Dan Kayu lainnya

Selain jenis-jenis kayu tersebut dapat pula digunakan jenis kayu lainnya yang penting jenis kayu
tersebut mempunyai sifat-sifat yang harus dapat dipenuhi untuk keperluan pembuatan furniture
antara lain :

1. Mempunyai sifat penampilan permukaan yang bagus (mempunyai sifat dekoratif)


2. Mempunyai sifat keras/awet (tidak mudah dimakan rayap/serangga)
3. Mempunyai sifat-sifat struktural yaitu seratnya lurus dan cukup panjang.
Adapun kandungan air yang ada dalam kayu sebagai bahan mebel juga harus diperhatikan,
karena hal ini sangat berpengaruh terhadap kualitas/mutu produk furniture yang dapat
menimbulkan pengembangan/penyusutan yang tidak teratur, retak-retak/pecah,
bengkok/melengkung dan melintir. Apabila furniture tersebut ditempatkan pada kondisi
kandungan udara dengan perubahan iklim udara yang cukup tinggi perlu disesuaikan dengan
kondisi kayu melalui pengurangan kadar air. Untuk produk furniture kayu kadar air yang aman
adalah 0-12 %. Pengurangan kadar air bahan mebel dapat dilakukan melalui proses
pengeringan/pengovenan (Kiln Dried).

Cara merawat kursi jepara

berikut beberapa tips untuk menjaga Merawat Furniture Mebel Jati anda tetap awet :

1. Jagalah permukaan furniture dengan baik, menghindari adanya goresan, noda maupun
warna yang semakin kusam, misalnya dengan selalu menggunakan taplak di atas
permukaan meja atau kursi dan sofa diberi busa sebagai alasnya. Taplak tersebut dapat
meminimalkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat merusak mebel antik Anda
secara perlahan
2. Tempatkan furniture Anda di tempat yang memiliki suhu normal dan tidak lembab.
Usahakan pula agar furniture tersebut tidak terkena sinar matahari langsung atau sumber
panas lainnya secara langsung, karena dapat membuat furniture Anda terlihat kusam,
lapisan retak atau melengkung.
3. Bersihkan sela-sela ukiran atau sudut furniture jati anda dengan menggunakan kuas halus
berukuran kecil. Di titik-titik inilah debu dan jamur sering bersarang. Kuas kecil akan
menyapu sudut-sudut yang susah dijangkau dengan kain lap. Sapukan kuas dengan halus
sampai bersih.
4. Gunakan Polish (Cairan Pelapis Furniture) atau pledge untuk membersihkan permukaan
furniture anda. Semprotkan pledge ke permukaan mebel dan sela-sela furniture kayu.
Semprotkan seperlunya. Jangan sampai berlebihan. Pledge bisa anda dapatkan di toko
furniture atau pasaran.
5. Permukaan mebel jati yang sudah dibersihkan dengan pledge harus dibersihkan dengan
kain ball. Kemudian dibiarkan kering. Kain ball bisa dibeli di toko material.
6. Bersihkan Furniture Mebel Jati anda dengan cara di atas paling tidak satu bulan sekali.
Untuk membersihkan debu debu yang menempel cukup di lap dengan kain Katun/kaus
saja.
7. setiap penanganannya juga harus dilakukan dengan hati-hati Misalnya, cara
memindahkan sebuah kursi harus diangkat dari bagian dudukannya, bukan digeser atau
hanya dipegang bagian lengan atau sandarannya saja. Karena Anda tidak akan pernah
tahu, apabila sambungan kursi tersebut tidak sekuat sebelumnya.
8. Memoles ulang furniture antik, setidaknya 2 3 tahun sekali untuk membuatnya tetap
menawan.
Manfaat kursi jepara

Mebel atau Furnitur adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua barang seperti kursi,
meja, dan lemari. Mebel berasal dari kata movable, yang artinya bisa bergerak. Pada zaman
dahulu meja kursi dan lemari relatif mudah digerakkan dari batu besar, tembok, dan atap.
Sedangkan kata furniture berasal dari bahasa Prancis fourniture (1520-30 Masehi). Fourniture
mempunyai asal kata fournir yang artinya furnish atau perabot rumah atau ruangan. Walaupun
mebel dan furniture punya arti yang beda, tetapi yang ditunjuk sama yaitu meja, kursi, lemari,
dan seterusnya. Dalam kata lain, mebel atau furnitur adalah semua benda yang ada di rumah dan
digunakan oleh penghuninya untuk duduk, berbaring, ataupun menyimpan benda kecil seperti
pakaian atau cangkir. Mebel terbuat dari kayu, papan, kulit, sekrup, dll.

Mebel akan terasa fungsinya jika tidak ada di rumah. Kita akan terpaksa duduk berselonjor, tidur
di lantai dan kedinginan, membuka laptop di lantai. Pakaian tergeletak di lantai. Kaki cepat
kesemutan, tidur dan bekerja juga tidak nyaman, barang-barang berantakan. Terasa manfaat
mebel atau furniture: membuat rumah kita nyaman untuk beristirahat, bekerja, serta membantu
rumah kita menjadi lebih rapi. Itu sebabnya furniture atau mebel berumur sangat tua dan masih
bertahan hingga sekarang. Mebel tertua yang ditemukan sampai saat ini adalah mebel pada situs
di Oarkney, peninggalan zaman neolithic sekitar tahun 31002500 SM (Sebelum Masehi).

Mebel bukan hanya bermanfaat untuk kenyamanan dan kerapian rumah saja tetapi juga
mengusung makna-makna sosial yang menegaskan status sosial. Memang ada kursi yang
berfungsi sebagai tempat duduk semata, tetapi ada kursi yang menegaskan kekuasaan. Karena
itu dikenal kursi raja, kursi direktur, tahta. Dalam Bahasa Indonesia juga dikenal istilah berebut
kursi yang artinya berebut kekuasaan. Karena kursi juga mempunyai arti kekuasaan, maka
kursi kekuasaan berlainan dengan kursi yang hanya sebagai tempat duduk. Kursi Raja penuh
dengan ukir-ukiran yang rumit. Dan di istana, kursi raja paling bagus dan paling besar. Kursi
bawahan raja, harus lebih sederhana dan kecil, walaupun secara finansial mampu menyediakan
kursi yang lebih bagus.

Bagaimana makna mebel pada zaman sekarang, dimana sudah jarang ada status raja. Kursi bisa
dijadikan sarana menyampaikan status ekonomi seseorang. Seseorang tidak nampak kaya
sampai dia menampakkannya dalam bentuk mebel yang mewah. Biasanya mebel mewah itu
adalah mebel klasik. Mebel minimalis juga bisa mewah jika bahannya mahal, misalnya dari
kayu jati berdiameter besar dan berukuran besar. Tanpa berbicara secara verbal, kursi sudah
berbicara bahwa pemilik mebel ini adalah orang kaya.

Anda mungkin juga menyukai