Anda di halaman 1dari 22

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Lengkap Praktikum Biologi Umum dengan Judul Cara


Menggunakan Mikroskop disusun oleh :
Nama : MUH. ASRUL IHSAN
Nim : 1715040006
Kelas : PEND. GEOGRAFI A
Kelompok : 2 ( dua )

Telah diperiksakan dan teliti oleh Asisten dan Koordinator Asisten,maka


dinyatakan diterima :

Makassar, 7 November 2017

Koordinator Asisten Asisten

Aswal Salewangeng Rivai Abriansyah


NIM. 1114040003 NIM. 1114040063

Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab Praktikum

Faisal, S.Pd. M.Pd


NIP.19840619 200801 1 003
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman yang sekarang ini, zaman yang sudah penuh akan teknologi,
segala kegiatan dan kebutuhan di gantungkan pada teknologi, misalnya mata manusia
yang memiliki batas penglihatan , yang tidak dapat melihat benda-benda yang sangat
kecil khususnya yang berukuran nano meter. Sehingga, diciptakanlah mikroskop
sebagai alat pemenuh kebutuhan dalam mendapatkan informasi khususnya informasi
tentang sel dan benda kecil lainnya. Pada awal kemunculan mikroskop , mikroskop
hanya di peruntukkan untuk meneliti benda-benda tipis dan menggunakan lensa-lensa
yang masih standar. Pada umumnya jika di lihat dari segi sumber penyinarannya
mikroskop di bagi menjadi dua yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop
electron.Mikroskop yang menggunakansinarmatahari langsung aqtau sinar lampu
dalam mengamati objeknya adalah mikroskop cahaya yang biasa di sebut mikroskop
optic dan mikroskop electron memfokuskan berberkas electron melalui specimen.

Mikroskop optic di bagi atas dua yaitu mikroskop biologi monokuler yang
biasanya di gunakan dalam proses belajar mengajar di sekolah yang hanya terdiri dari
satu lensa okuler dan satu lensa objektif, mikroskop yang kedua adalah mikroskop
binokuler yang memiliki dua lensa okuler dan dua lensa objektif di gunakan untuk
mengamati benda-benda yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak.

Maka dari itu, selain mengetahui teori mengenai mikroskop dari berbagai
referensi, diadakan praktikum bagaimana cara menggunakan mikroskop agar kita
tahu cara menggunakan mikroskop yang baik dan benar sesuai dengan prosedur yang
ada sehingga pengamatan-pengamatan yang kita lakukan mengenai mikroorganisme
dapat berhasil.

Mikroskop terdiri dari beberapa bagian dan masing-masing bagian tersebut


memiliki fungsi yang berbeda dan cara penggunaan yang berbeda pula. Oleh karena
itu, untuk menggunakan alat ini diperlukan pemahaman yang cukup tentang bagian-
bagian yang terdapat pada mikroskop, cara menggunakannya agar memberi hasil
yang cepat dan tepat, cara membersihkandan menyimpannya dengan benar. Untuk itu
sangat perlu diadakan suatu praktikum awal yang khusus membahas tentang
mikroskop sebelum melakukan praktikum selanjutnya, karena hampir semua mata
kuliah Biologi memerlukan mikroskop dalam kegiatan laboratoriumnya.

B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa terampil menggunakan mikroskop biologi dengan cepat dan aman
untuk melihat sediaan sederhana.
C. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dalam percobaan ini yaitu:
1. Dapat mengetahui serta memahami cara penggunaan mikroskop yang benar.
2. Dapat mengenal dan mengamatistruktur sel yang diamati.
3. Dapat mengoperasionalkan mikroskop dengan benar ketika hendak
melakukan pengamatan benda dengan ukuran yang sangat kecil.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop yang pertama kali digunakan oleh para saintis Renaisans, dan juga
merupakan mikroskop yang kita gunakan di laboratorium adalah mikroskop
cahaya.Cahaya tampak dilewatkan melalui specimen dan kemudian menembus lensa
kaca\.Lensa ini membelokkan cahaya sedemikian rupa sehingga bayangan specimen
diperbesar sewaktu bayangan itu diproyeksi ke mata kita.Dua nilai penting tentang
mikroskop adalah daya pembesarandan daya pengeraiannya atau resolusinya.Day
pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar objeknya terlihat di bandingkan
dengan ukuran sebenarnya.Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra, yaitu jarak
minimum dua titik yang dapat di pisahkan dan masih dapat di bedakan sebagai dua
titik terpisah.Mikroskop cahaya dapat memperbesar secara efektif hingga kira-kira
1000x ukuran specimen yang sebenarnya. (Campbell:2002)

Mikroskop merupakan peralatan sitologi, kajian tentang struktur sel, bagian-


bagian sel, tapi menjelaskan seccara sederhana beragam organel di dalam sel dan
hanya mengungkapkan sedikit fungsinya. (Clark:1984)

Menurut Kusnadi (2003:1), fungsi-fungsi dari bagian mikroskop, yaitu:


a. Lensa objektif; lensa yang letaknya dekat dengan objek yang diamati. Lensa ini
dapat memperbesar objek yang bervariasi antara 10x sampai 10x.

b. Lensa okuler; Lensa okuler dapat memperbesar objek antara 5x sampai 10x,
bergantung jenis mikroskopnya. Karena mikroskop ini menggunakan dua buah lensa
maka bayangan benda yang diamati dengan mikroskop pada dasarnya mengalami dua
kali perbesaran.

c. Cermin; Pada mikroskop yang baik, biasanya terdapat dua macam cermin, yaitu
cermin datar dan cermin cekung. Cermin datar digunakan apabila sumber cahaya
yang tersedia cukup, sedangkan cermin cekung digunakan apabila sumber cahaya
yang tersedia kurang memadai.

d. Kondensor dan diafragma; Pada mikroskop terdapat kondensor dan diafragma yang
berfungsi mengatur kekuatan cahaya. Dengan mengatur kondensor dan diafragma,
kamu dapat melihat objek yang kamu amati dengan baik.

e. Revolver; merupakan bagian yang dapat diputar untuk memilih lensa objektif yang
akan digunakan. Pada revolver melekat beberapa lensa objektif.

f. Tubus; bagian yang menghubungkan lensa objektif dengan lensa okuler.

g. Meja objek dan penjepit objek; meja objek digunakan untuk menyimpan objek
yang akan diamati, sedangkan penjepit objek untuk menjepit tempat objek yang
diamati.

h. Lengan; digunakan untuk memegang dan memindahkan mikroskop, selain itu


merupakan penyangga bagian optic.

i. Makrometer dan mikrometer; berfungsi utnutk menaikkan atau menurunkan tubus


secara kasar dan halus.

Mikroskop optic terdiri atas 2 yaitu, mikroskop biologi dan mikroskop


stereo.Mikroskop biologi di gunakan untuk pengamatan benda tipis
transparan.Penyinaran di berikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu.
Mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan
kekuatan pembesaran sebagai berikut:

1. Objektif 4x dengan okuler 10x. pembesaran 40x.

2. Objektif 10x dengan okuler 10x, pembesaran 100x.

3. Objektif 40x dengan okuler 10x, pembesaran 400x


4. Objektif 100x dengan okuler 10x, pembesaran 1000x.

Objektif yang paling kuat pada mikroskop optic 1000x di sebut objektifr
emersi, karena penggunaaannya harus dengan minyak emersi dan cara memakainya
dengan khusus pula.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


1. Waktu Praktikum
Waktu : Pukul 15.00-17.00 WITA
Hari/tanggal : Senin/6 November 2017
2. Tempat Praktikum : Green House Biologi FMIPA UNM
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat Laboratorium :
a. Kaca Preparat
b. Kaca penutup
c. Mikroskop
Alat yang disediakan oleh praktikan :
a. Silet
b. Pensil
c. Kertas A4s : 1 lembar
d. Tusuk Gigi/Pentul
e. Lap
f. Tissue
2. Bahan
a. Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
b. Daun waru (Hibiscus tiliaceus)
c. Daun labu (Cucurbita moschata)
d. Bawang merah (Alium cepa)
C. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan Mikroskop
1.1 Meletakkan mikroskop di atas meja tepat berhadapan dengan anda.
1.2 Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel. Disarankan tidak
menggosok lensa dengan kain selain kain planel.
1.3 Membuka kotak peralatan, menngeluarkan cawan petri yang berisi kaca
bendadan kaca penutup. Membersihkan kain benda dengan kain katun
atau kertas saring.
1.4 Di atas meja kerja hanya ada mikroskop, kotak peralatan dengan isinya,
buku penuntun, selain dari itu disingkirkan pada tempat yang telah
disediakan.
2. Mengatur Masuknya Cahaya ke Dalam Tubus
2.1 Memperhatikan keadaan ruang praktikum, dari mana arah datangnya
cahaya yang lebih terang (dari depann, kiri, atau kanan) kemudian
mengarahkan cermin.
2.2 Mengatur posisi revolver lensa objektif paling pendek menghadap ke meja
sediaan sampai bunyi klik.
2.3 Menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja sediaan 5-10
mm atau tubus maksimal.
2.4 Meneropong lewat lensa okuler dengan mata kiri tanpa memicingkan mata
kanan (medan pandang) akan nampak medan bundar putih (medan
pandang). Jika terangnya tidak merata, maka cermin ssedikit digerakkan
sampai terangnya rata. Kalau terangnya silau, persempit diafragma atau
lubang pada lempeng.jika medan pandang masih kabur berarti cahaya
yang masuk masih kurang, maka diafragma di buka, pasang lubang besar
pada lempeng.
2.5 Mikroskop siap dipakai mengamati sediaan.
3. Cara Mengatur Jarak Lensa dengan Sediaan.
3.1 Mengatur pengatur kasar atau makrometer ke arah empu jari, tubus turun,
jarak objektif dengan meja sediaan mengecil dan sebaliknya. Apa yang
terjadi? Mikroskop model lain yang tubusnya miring atau, maka meja
sediaan bergerak naik apabila makrometer dan mikromater diputar.
3.2 Memasang kaca benda yang berisi sediaan awetan diatas meja sediaan
sedemikian rupa sehingga bahan yang diamati berada ditengah lubang
meja, kaca benda dijepit dengan sengkeling sehingga tidak goyang.
3.3 Jarak objetif dengan kaca benda tidak lebih dari 10 mm. jika jrak itu
longgar, maka makrometer diputar menurunkan tubus sambil dilihat dari
samping ujung objektif mendekati kaca benda sampai maksimum 5-10
mm.
3.4 Meneropong lewat okuler sambil tangan memutar makrometer menaikkan
tubus perlahan-lahan. Medan pandang diamati sampai muncul bayangan,
kalau tubus telah diangkat setengah putaran makrometer belum juga
muncul bayangan, berarti terlewatkan, maka langkah 3.3 diulangi kembali.
Apabila sudah ada bayangan, tetapi masih kabur, maka di teropong terus
sambil memutar micrometer naik atau turun sampai bayangan jelas garis
atau batas-batasnya.
3.5 Memeriksa perbesaran lensa okuler dan objektif, kemudian menghitung
pembesaran yang dilihat.
3.6 Mengeluarkan preparat yang telah diamati.
4. Membuat preparat sederhana.
4.1 Mengambil kaca benda yang sudah dibersihkan kemudian dipegang serata
mungkin.
4.2 Ditetesi air jernih atau air satu tetes di tengah-tengah.
4.3 Mencabut satu serat kapas atau kapuk dengan pinset dan diletakkan di
tengah tetesan air. Untuk bahan daun waru, daun labu dan daun kembang
sepatu menggunakan silet untuk mengambil bagian epidermisnya, dan
mengirisnya setipis mungkin. Sedangkan untuk bawang merah di iris
setipis mungkin setelah itu diletakkan di preparat.
4.4 Tangan yang sebelah memegang kaca penutup antara sapu jari dengan
telunjuk pada sisi atau pinggir yang berlawanan.
4.5 Menyentuhkan sisi kaca penutup pada kaca benda dekat tetesan air dengan
kemiringan 45 derajat kemudian dilepaskan sehingga tepat menutupi
tetesan air. Kelebihan air yang merembes ditepi kaca diserap dengan
kertas saring.
4.6 Memasang preparat buatan pada meja sediaan dan mengamati seperti
langkah 3.2, 3.3, 3.4, dan 3.5.
5. Mengamati Perbesaran.
5.1 Apabila pengamatan 4.6 sudah berhasil, 3.4 dan 3.5 bayangan yang
nampak akan dibesarkan lagi. Posisi preparat atau tubus tidak disentuh.
5.2 Memutar sedemikian rupa sampai lensa objektif yang lebih panjang (kuat)
tegak lurus pada meja sediaan dan bunyi klik (periksa perbesaran).
5.3 Meneropong sambil memutar mikrometer sampai muncul bayangan yang
lebih besar dari bayangan yang diamati.
5.4 Jika gagal menemukan bayangan yang lebih besar, tubus dinaikkan
dengan memutar mikrometer berlawanan arah empu jari, revolver diputar
kembali untuk menempatkan posisi lensa objektif lemah (pendek) pada
posisi semula tanpa mengubah posisi preparat, kemudian mengulangi lagi
5.5 langkah 3.3, 3.4, 3.5, lanjut ke 5.1, 5.2, 5.3 sampai berhasil.
5.6 Untuk mengamati bahan yang lain maka tubus dinaikkan. Preparat yang
telah diamati dikeluarkan kemudian kaca benda dan kaca penutup
dibersihkan.
5.7 Membuat sediaan baru sesuai langkah baru 4.1 sampai dengan 4.6.
5.8 Pada akhir kegiatan yang menggunakan mikroskop, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan :
1. Preparat tidak boleh disimpan di atas meja sediaan, harus
dikeluarkan.
2. Preparat basah harus dibersihkan dengan kertas saring atau lap
katun (kaca benda + kaca penutup). Simpan dalam cawan petridan
masukkan ke dalam kotak perlengkapan.
3. Membersihkan badan mikroskop dengan kain planel. Menurunkan
tubus serendah mungkin.
4. Menyimpan mikroskop dalam kotak mikroskop
5. Membersihkan semua peralatan yang telah dipakai dengan lap
katun dan disimpan dalam kotak.
6. Peralatan pribadi, disimpan sendiri untuk dipakai dikegiatan
berikutnya.
7. Membuang sisa bahan yang tidak digunakan lagi di tempat sampah
yang tersedia.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

L e m b a r P e n g a m a t a n

Bawang Merah(Allium cepa) P e r b a n d i n g a n keterangan

1.Dinding sel
2.Sitoplasma
3.Inti Sel

Perbesaran 40 x 10
L e m b a r P e n g a m a t a n

D a u n L a b u P e r b a n d i n g a n keterangan
(Cucurbita moschata)

1.Trikoma Tanduk

Perbesaran 40 x 10

L e m b a r P e n g a m a t a n

D a u n W a r u P e r b a n d i n g a n keterangan
(Hibiscus tiliaceus)

1.Trikoma Bintang

Perbesaran 40 x 10
L e m b a r P e n g a m a t a n

Daun Kembang Sepatu P e r b a n d i n g a n k e t e r a n g a n


(Hibiscus Rosa-Sinensis)

1. D i n d i n g s e l
2. S i t o p l a s m a

Perbesaran 40 x 10

B. Pembahasan
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu bagian
optic yang terdiri dari kondensor, cermin, lensa objektif, dan lensa okuler. Bagian
non optic yang terdiri dari kaki, dan lengan mikroskop, diafragma, meja
objek/meja preparat, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek (preparat), dan
sumber cahaya. Tujuan mikroskop cahaya dan electron adalah menghasilkan
bayangan dari benda yang dinikroskop lebih besar.
Bagian-bagian mikroskop dan fungsinya:
1. Kaki Mikroskop, berfungsi sebagai alat tempat tumpuan berdiri.
2. Pegangan/lengan, berfungsi sebagai Pegangan pada mikroskop
3. Meja Sediaan, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan diamati.
4. Klip/Penjepit, berfungsi Untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak
mudah bergeser.
5. Cermin, berfungsi sebagaialat penangkap dan pemantul cahaya(mengarahkan
cahaya pada objek).
6. Diafragma, berfungsi sebagai alat yang ditutup dan dibuka, pengatur
banyaknya cahaya yang masuk ke kondensor.
7. Kondensor, berfungsi sebagai lensa yang menghimpun berkas cahaya dari
cermin masuk ke lubang meja sediaan.
8. Tabung, berfungsi sebagai Untuk mengatur focus dan menghubungkan lensa
objektif dengan lensa okuler.
9. Revolver, atau pemutar objektif, cakram tempat, meletaknya lensa objektif
berbagai ukuran.
10. Lensa objektif, berfungsi menghadap tegak lurus pada meja
sediaan,menerima bayangan sediaan kemudian membesarkannya.(4x,10
x,45x,dan 100x)
11. Lensa okuler adalah lensa yang berhubungan dengan penglihatan, yang
diintip oleh mata pengamat, menerima bayangan dari objektif dan
membesarkannya.
12. Makrometer, pengatur kasar, alat penggerak tubus ke atas atau ke bawah
secara kasar.
13. Mikrometer, pengatur halus, alat penggerak tubus ka atas atau ke bawah
secara halus.
Sebelum praktikum dilakukan terlebih dahulu perlu dilakukan penyiapan
mikroskop, mikroskop diambil dari tempat penyimpanan mikroskop dengan
menggunakan kedua tangan saat mengambil dan membawa mikroskop ke meja.
Satu tangan memegang lengan mikroskop dan tangan lain memegang kaki
mikroskop. Mikroskop ditempatkan di meja dengan kedudukan datar dan
dihadapkan kea rah cahaya. Sekrip pemutar besar diputar hingga tabung
mikroskop turun sampai ke batas bawah. Revolver diputar sehingga lensa
objektif dengan pembesaran lemah (misal 10 x) tepat pada posisi atau tepat
berada di atas lubang panggung. Diafragma dibuka secara penuh, kedudukan
cermin diatur agar cahaya yang masuk terpantul melalui lubang pada panggung
sehingga melalui lensa okuler akan tampak lingkaran cahaya yang terangnya
merata. Lingkaran cahaya tersebut dikenal sebagai bidang pandang. Setelah itu
mikroskop dibersihkan dengan lap yang telah disediakan. Setelah menyiapkan
mikroskop yang sangat penting dalam praktikum ini adalah perlu diketahuinya
cara penggunaan mikroskop yang merupakan alat utama dalam percobaan ini.
Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan mikroskop adalah jarak mata
okuler, untuk mencegah kelahan mata diperlukan penjaggan jarak antara mata
dan okuler. Untuk menentukan jarak ini, mata mendekati okuler dari suatu jarak
maksimum sekitar 1 cm. Jarak optimum dicapai pada saat medan pandang
tampak sebesar-besarnya dan setajam-tajamnya. Selain itu, mata yang sebelah
lagi harus tetap terbuka. Disamping menyiapkan mikroskop mengetahui cara
penggunaannya tak terlupakan menyiapkan kaca preparat dan penutup preparat,
mengusahakan agar kaca preparat dan penutup preparat disimpan diatas meja
agar tidak rusak. Setelah itu kaca preparat dan penutup preparat dibersihkan
dengan menggunakan tissue bersih dan tidak diperbolehkan membersihkan kaca
preparat dan penutup preparat dengan menggunkan pembersih selain tissue.
Setelah mikroskop telah siap digunakan, langkah selanjutnya perlu
diketahui cara penggunaan mikroskop dan perawatannya. Karena jika tidak
diketahui secara tepat perwatannya mikroskop tidak akan terawat. Kemudian
menyiapkan bahan yang akan digunakan Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-
sinensis), Daun waru (Hibiscus tiliaceus), Daun labu (Cucurbita moschata),
Bawang merah (Alium cepa).Setalah bahan telah siap, Daun kembang sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis), Daun waru (Hibiscus tiliaceus), Daun labu (Cucurbita
moschata), Bawang merah (Alium cepa),kemudian diiris tipis, memastikan
bahwa bahan yang akan digunakan teriris sangat tipis agar lebih mudah
mengamati komponen-komponen selnya. Bahan yang telah disayat tipis
diletakkan diatas kaca preparat lalu ditetesi air lalu ditutup dengan penutup
preparat dengan hati-hati, agar air yang ditetesi tidak merembes keluar. Namun,
jika merembes menggunakan tissue untuk menanggulangi air tersebut. Lalu
langkah selanjutnya mencari sumber cahaya agar pengamatan lebih jelas.
Perbesaran yang digunakan 10x10. Setelah mendapat cukup cahaya putar
revolver sehingga lensa objektif dengan perbesara lemah berada pada posisi satu
poros dengan lensa okuler yang ditandai dengan bunyi klik pada revolver.
Selanjutnya mengatur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya
masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat. Setelah itu kaca
preparat telah siap kemudian disimpan di atas meja sediaan tepat pada lubang
preparat dan jepit dengan penjepit objek/benda. Kemudian mengatur focus untuk
memperjelas gambar objek dengan cara memutar pemutar kasar, sambil dilihat
dari lensa okuler. Untuk mempertajam focus memutar pemutar halus. Setalah
gambar sudah tampak jelas melakukan langkah selanjutnya yaitu menggambar
hasil yang diamati dilembar pengamatan (laporan sementara). Lalu menggantinya
dengan kaca preparat dengan bahan lain. serta melakukan langkah diatas
kembali.
Adapun hasil dari setiap pengamatan :
1. Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Pada kembang sepatu kita dapat mengamati dinding sel dan
sitoplasma. Sitoplasma dapat diketahui dengan ditandai bercak hitam.
Perbesaran yang digunakan adalah 10x10.
2. Daun waru (Hibiscus tiliaceus)
Pada daun waru kita dapat mengamati sebuah trikoma bintang.
Perbesaran yang digunakan adalah 10x10.
3. Daun labu (Cucurbita moschata)
Pada daun labu kita mengamati bagian bawah didapatkan trikoma
yang berbentuk runcing menyerupai jarum. Perbesaran yang digunakan adalah
10x10.
4. Bawang merah (Alium cepa)
Pada bawang merah, ketika kami mengamati dinding sel, sitoplasma,
dan inti sel serta selnya didapatkan hasil bawang merah tersebut menyerupai
susunan batu bata yang tersusun rapi. Perbesaran yang digunakan 10x10.

Setelah semua gambar yang diamati telah digambar, mengambil kaca


preparat pada meja sediaan lalu membersihkan mikroskop dengan menggunakan
lap bersih dengan hati-hati. Tak lupa pula membersihkan kaca preparat dan
penurup preparat dengan tissue. Setelah semua alat telah dibersihkan lalu
dikembalikan pada tempat semula.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil percobaan ini antara lain:
1. Mahasiswa sudah mengetahui bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya
masing-masing dan mahasiswa telah mampu dan terampil menggunakan
mikroskop biologi dengan cepat dan aman untuk melihat sediaan sederhana.
2. Mahasiswa lebih mengetahui bentuk sel dan mengamatinya dengan
mikroskop.
3. Mahasiswa lebih telaten mengolah mikroskop, dengan baik dan benar.Serta
diakhir percobaan ini mahasiswa diperkenankan menganalisa bentuk sel dan
menggambarkannya. Setelah semua digambarkan mahasiswa telah mampu
menjelaskan objek yang telah diamati.
B. Saran
Adapun saran dari hasil percobaan ini antara lain :
1. Saran untuk laboratorium yaitu mengusahakan agar alat-alat yang
dibutuhkan dalam kegiatan praktikum bisa disediakan agar praktikum bisa
berjalan dengan lancer serta alat yang disediakan layak pakai.
2. Saran untuk asisten yaitu agar tidah jenuh dan lebih sabar dalam
membimbing praktikan.
3. Saran untuk praktikan yaitu agar tetap menjaga kebersihan laboratorium dan
menggunakan alat dengan hati-hati agar tidak terjadi kerusakan, dan tetap
menjaga kekompakan.

DAFTAR PUSTAKA

Aris.2012.http://www.kumpulansejarah.com Sejarah Benda Sejarah Ilmu


Pengetahuan.html(Diakses pada hari rabu, tanggal 07 november 2017).

Ristiati, Ni Putu. 2000. Pengantar Mikrobiologi Umum, Jakarta: Proyek


Pengembangan Guru Sekolah Menengah IBRD Loan No. 3979. Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Tim penyusun.2017.Penuntun Praktikum Biologi Dasar.Makassar: Jurusan Biologi


FMIPA UNM.
Lampiran

1. Jawab: Adapun bagian optik dari mikroskop adalah Lensa objektif,lensa


okuler,kondensor,dan cermin
2. Jawab: adapun bagian mekanik dari mikroskop adalah kaki mikroskop, tiang,
lengan mikroskop, pengaturkondensor,diafragma,meja
sediaan,sengkeling,penggerak mekanik,lubang meja
sediaan,makrometer,mikrometer,tubus,dan revolver.
3. Jawab: Kaca benda harus di geser ke arah kanan-belakang karena bayangan yang
di terima oleh lensa sifatnya terbalik,diperbersar,dan nyata.
4. Jawab: Adapunpengaruh negatif terhadap mikroskop kalau lensa di gosok dengan
kain atau kertas adalah Dapat menyebabkan lensa menjadi rusak atau tergores
dan gambar yang akan di amati menjadi tidak jelas.

Anonim.2011.Mikroskop.http://www.wikipedia.com.Diakses 25 Oktober 2011.

Makassar.

Anonim.2010.Bagian-bagianMikroskopdanFungsinya.http://Bagianbagian

MikroskopdanFungsinyaEdukasiBloghtm.Diakses 25 Oktober 2011.Makassar.

Campbell,N.A. 2002. Biologi Edisi Kelima JIlid 1. Jakarta: Erlangga.

Clark, George L. 1984. Ilmu Pengetahuan Populerjilid 10: mikroskop. Jakarta:


PT Widyadaya.

Kusnadi dkk.2003.Mikrobiologi.Jakarta:JICA.

Tim Pengajar. 2012. Penuntun Praktikum Biologi Dasar.Makassar:FMIPA UNM

Anda mungkin juga menyukai