Anda di halaman 1dari 126

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi


dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini
meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan
potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun
oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan
dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

Pengembangan Kurikulum Sekolah Menegah Kejuruan Dharma Bhakti


mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional.Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan
acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi


kesempatan peserta didik untuk :

(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(b) belajar untuk memahami dan menghayati,
(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain, dan
(e)belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Otonomi dalam pengelolaan pendidikan merupakan potensi bagi sekolah untuk


meningkatkan kinerja para staf, menawarkan partisipasi langsung kepada kelompok-
kelompok terkait, dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pendidikan.
Otonomi sekolah juga berperan dalam menampung konsensus umum tentang
pemberdayaan sekolah.

1
Pemberdayaan sekolah dengan memberikan otonomi yang lebih besar, di
samping menunjukkan sikap tanggap pemerintah terhadap tuntutan masyarakat juga
dapat ditujukan sebagai sarana peningkatan efisiensi, mutu dan pemerataan
pendidikan.

Keterlibatan kepala sekolah, guru dan komite sekolah dalam pengambilan keputusan-
keputusan sekolah juga mendorong rasa kepemilikan yang lebih tinggi terhadap
sekolahnya yang pada akhirnya mendorong mereka untuk menggunakan sumber daya
yang ada se-efisien mungkin untuk mencapai hasil yang optimal. Sekolah juga harus
mampu mencermati kebutuhan peserta didik yang bervariasi, keinginan staf yang
berbeda, kondisi lingkungan yang beragam, harapan masyarakat yang menyekolahkan
anaknya pada sekolah agar kelak bisa mandiri, serta tuntutan dunia kerja untuk
memperoleh tenaga kerja yang produktif, potensial, dan berkualitas.
Kondisi Ideal yang diharapkan tercapai di SMKS Dharma Bhakti adalah terpenuhinya
8 (delapan) standar nasional pendidikan, sehingga penyelenggaraan pendidikan yang
bermutu dan hasil pendidikan yang bermutu pula dapat tercapai.
Namun demikian, kondisi nyata saat ini SMKS Dharma Bhakti masih harus terus
berbenah dan mengupayakan pemenuhan delapan standar pendidikan. Secara rinci
kondisi nyataSMKS Dharma Bhakti adalah sebagai berikut:
1. Standar Isi
1.1. Pelaksanaan KTSP baru terlaksana 8 (delapan) komponen dari 9
(sembilan) komponen yang harus dilaksanakan
1.2. Pengembangan KTSP baru dilakukan oleh guru, belum melibatkan
berbagai pihak
1.3. Pengembangan muatan lokal baru dilakukan oleh guru, belum
melipbatkan unsur-unsur lain yang memiliki kompetensi
mengembangkan muatan lokal
1.4. Pengembangan diri belum secara optimal dilaksanakan sekolah
1.5. Belum semua guru memberikan pembelajaran yang meliputi TM, KT dan
KMTT

2
2. Standar proses
2.1. Belum semua silabus dan RPP (baru 75%) dikembangkan secara mandiri
oleh guru
2.2. Baru 85% silabus dan RPP yang disusun guru memenuhi kaidah-
kaidah/rambu-rambu penyusunan silabus dan RPP
2.3. Baru 50% proses pembelajaran menggunanan pendekatan saintinfik
2.4. Pelaksanaan supervisi kelas (class visit) belum berjalan secara optimal
2.5. Pelaksanaan evaluasi PBM belum secara baik dan benar terlaksana
3. Standar Kompetensi Lulusan
3.1. Ketuntasan belajar (KKM) masih di bawah 75
3.2. Pengalaman siswa dalam diskusi, pemecahan masalah dan memanfaatkan
sumber belajar masih minim
3.3. Pengalaman siswa dalam melakukan kunjungan-kunjungan dan
penggunaan internet untuk mendapatkan informasi berbagai hal masih
minim
3.4. Pengalamam siswa dalam mengekpresikan diri dan karyanya melalui
seni dan budaya masih rendah
3.5. Sekolah masih kurang mendapatkan penghargaan dan medali dalam
berbagai kejuaraan
3.6. Masih sedikit lulusan yang dapt melanjutkan ke perguruan tigi negeri
karena belum mampu bersaing
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
4.1. Baru 50% guru yang telah memiliki pengalaman mengajar lebih dari 10
tahun
4.2. Sekolah baru 40% mampu mengantarkan lulusannya melanjutkan ke
PTN
4.3. Kepala sekolah belum mampu menggalang dana secara mandiri untuk
menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler
4.4. Sekolah belum memiliki pustakawan, laboran yang sesuai dengan latar
belakang pendidikannya

3
5. Standar Sarana Prasarana
5.1. Luas lahan belum sesuai dengan ketentuan yang ada dalam standar
5.2. Belum memiliki ruang Laboratorium Kimia, Fisika, dan Biologi yang
terpisah
5.3. Belum memiliki Laboratorium Bahasa yang sesuai standar
5.4. Belum memiliki gudang dengan ukuran yang sesuai standar
6. Standar Pengelolaan
6.1. Misi belum sepenuhnya mendukung tercapainya Visi sekolah
6.2. Struktur organisasi belum dilengkapi dengan uraian tugas yang lengkap
6.3. Baru 85% program sekolah terlaksana
7. Standar Pembiayaan
7.1. Belum ada insentif untuk kegitan Remedial dan pengayaan bagi guru
honorer
7.2. Laporan keuangan belum disampaikan kesemua yang berkempentingan
8. Standar Penilaian
8.1. Baru 80% guru mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian
8.2. Baru 50% menggunakan tehnik penilaian yang beragam

Potensi dan karakteristik yang dimiliki SMKS Dharma Bhakti diantaranya adalah
:
1. Sumber Daya Manusia yaitu semua pendidik berlatar belakang minimal S-1,
dengan latar belakang sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya,
memiliki komitmen untuk terus memajukan dan mengembangkan potensi
yang dimilikinya
2. Dukungan dan partisipasi masyarakat sangat tinggi
3. Adanya dukungan dari dunia usaha dan dunia kerja
4. Potensi daerah yang berada di daerah pertanian dan industri memungkinkan
untuk pengembangan muatan lokal

4
B. DASAR HUKUM
1. Landasan Filosofis

Pendidikan adalah salah satu wujud kebudayaan manusia yang selalu tumbuh
dan berkembang, tetapi ada kalanya mengalami penurunan kualitas sehingga hancur
perlahan-lahan seiring dengan perkembangan zaman. Kurikulum SMK disusun untuk
mengemban misi agar dapat turut mendukung perkembangan kebudayaan pada arah
yang positif. Karena itu, kurikulum SMK harus memperhatikan beberapa hal mendasar
sebagai berikut.

1) Pendidikan harus menanamkan tata nilai yang kuat dan jelas sebagai landasan
pembentukan watak dan perkembangan kehidupan manusia.
2) Pendidikan harus memberikan sesuatu yang bermakna, baik yang ideal maupun
pragmatis, sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
3) Pendidikan harus memberikan arah yang terencana bagi kepentingan bersama
peserta didik, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.

Pendidikan menjadi bermakna apabila secara pragmatis dapat mendidik manusia


dapat hidup sesuai dengan zamannya. Pendidikan harus dilihat sebagai wahana untuk
membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan guna menjalani dan mengatasi
masalah kehidupan pada hari esok maupun masa depan yang selalu berubah.

Pendidikan kejuruan perlu mengajar dan melatih peserta didik untuk menguasai
kompetensi dan kemampuan lain yang dibutuhkan untuk menjalani kehidupan sebagai
modal untuk pengembangan dirinya di kemudian hari.

Secara filosofis, penyusunan kurikulum SMK perlu mempertimbangkan


perkembangan psikologis peserta didik dan perkembangan/kondisi kehidupan sosial
budaya masyarakat.

5
a. Perkembangan Psikologis Peserta Didik

Secara umum, manusia mengalami perkembangan psikologis sesuai dengan


pertambahan usia dan berbagai faktor lainnya yaitulatar belakang pendidikan, ekonomi
keluarga, dan lingkungan pergaulan, yang mengakibatkan perbedaan dalam dimensi
fisik, intelektual, emosional, dan spiritual. Pada kurun usia peserta didik di SMK,
mereka memiliki kecenderungan untuk mencari identitas atau jati diri.

Pondasi kejiwaan yang kuat diperlukan oleh peserta didik agar berani
menghadapi, mampu beradaptasi dan mengatasi berbagai masalah kehidupan, baik
kehidupan profesional maupun kehidupan keseharian, yang selalu berubah bentuk dan
jenisnya serta mampu meningkatkan diri dengan mengikuti pendidikan yang lebih
tinggi.

b. Kondisi Sosial Budaya

Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat,


dan pemerintah. Pendidikan yang diterima dari lingkungan keluarga (informal), yang
diserap dari masyarakat (nonformal), maupun yang diperoleh dari sekolah (formal)
akan menyatu dalam diri peserta didik, menjadi satu kesatuan yang utuh, saling
mengisi, dan diharapkan dapat saling memperkaya secara positif.

Peserta didik SMK berasal dari anggota berbagai lingkungan masyarakat yang
memiliki budaya, tata nilai, dan kondisi sosial yang berbeda. Pendidikan kejuruan
mempertimbangkan kondisi sosial. Karenanya, segala upaya yang dilakukan harus
selalu berpegang teguh pada keharmonisan hubungan antar individu dalam
masyarakat luas yang dilandasi dengan akhlak dan budi pekerti yang luhur, serta
keharmonisan antarsistem pendidikan dengan sistem-sistem yang lain (ekonomi,
sosial, politik, religi, dan moral). Secara sosial-budaya, Kurikulum SMK edisi 2004
dikembangkan dengan memperhatikan berbagai dinamika, kebutuhan masyarakat, dan
tidak meninggalkan akar budaya Indonesia.

6
Dengan mempertimbangkan faktor budaya, tata nilai, dan opini sosiologis
masyarakat, kurikulum SMK juga disusun berdasarkan prinsip diversifikasi
dimaksudkan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan
pendidikan, baik dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah,

maupun dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu,
berbagai jenis program keahlian pada pendidikan menengah kejuruan semestinya
dapat diterima dan diapresiasi secara positif oleh berbagai kelompok masyarakat
Indonesia.

2. Landasan Ekonomis

Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan peserta


didik menjadi manusiaproduktif yang dapat langsung bekerja di bidangnya setelah
melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. Dengan demikian, pembukaan
program diklat di SMK harus responsif terhadap perubahan pasar kerja. Penyiapan
manusia untuk bekerja bukan berarti menganggap manusia semata-mata sebagai faktor
produksi karena pembangunan ekonomi memerlukan kesadaran sebagai warganegara
yang baik dan bertanggung jawab, sekaligus sebagai warganegara yang produktif.

Pendidikan menengah kejuruan harus dijalankan atas dasar prinsip investasi SDM
(human capital investment). Semakin tinggi kualitaspendidikan dan pelatihan yang
diperoleh seseorang, akan semakin produktif orang tersebut. Akibatnya selain
meningkatkan produktivitas nasional, meningkatkan pula daya saing tenaga kerja di
pasar kerja global. Untuk mampu bersaing di pasar global, sekolah menengah kejuruan
harus mengadopsi nilai-nilai yang diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan, yaitu
disiplin, taat azas, efektif, dan efisien.
3. Landasan Yuridis

1. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 sebagai perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

7
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang
Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006
Tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar
Penilaian Pendidikan;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Ailiyah Kejuruan (SMK/MAK)
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar
Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014
tentang pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013
11. Peraturan Bersama Dirjen Dikdas dan DirjenDikmenNomor 5496/C/KR/2014
DAN NO.7915/D/KP/2014Juknis Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan
Kurikulum 2013
12. Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Dikdas dan Dikmen.
13. Permendikbud No.57 Tahun 2015 Tentang Penilain Hasil Belajar oleh
Pemerintah melalui Ujian Nasional dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan
Penddika melalui Ujian Sekolah
14. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Nomor 420/ -
Dispend/2017 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kalender Pendidikan, Pahun
Pelajaran 2017/2018 bagi Sekolah di Lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi
Banten.

8
C. TUJUAN PENYUSUNAN DOKUMEN KTSP
Tujuan penyusunan Dokumen Kurikulum SMKS Dharma Bhakti ini adalah:
1. Menyamakan persepsi kepala sekolah, guru, TU, peserta dan Komite sekolah
tentang berbagai peraturan dan perundang-undangan yang mendasari
implementasi kurikulum 2006
2. Sebagai acuan atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran di SMKS
Dharma Bhakti .Dengan harapan agar pembelajaran di SMKS Dharma Bhakti
ini dapat terlaksana dengan baik dan efektif sehingga mampu mengantarkan
peserta didik menguasai Standar Kompetensi Lulusan yang ditetapkan, yang
mencakup ketiga ranah yaitu Kognitif, Afektif dan Psikomotor.
3. Sebagai panduan implementasi kurikulum 2006 untuk mempersiapkan
manusia Indonesia agarmemiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga
negara yang beriman,produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi padakehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
peradaban dunia

D.PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM


Kurikulum SMKS Dharma Bhakti dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh
setiap kelompok atau satuan pendidikan dibawah koordinasi dan supervisi Dinas
Pendidikan Propinsi Banten. Pengembangan kurikulum SMKS Dharma Bhakti
mengacu pada standar isi dan standar kelulusan dan berpedoman pada panduan
penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta memperhatikan
pertimbangan komite sekolah.
Kurikulum SMKS Dharma Bhakti dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip
sebagi berikut:
a. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukankepribadian
peserta didik secara utuh. KTSP disusun agarsemua mata pelajaran dapat
menunjang peningkatan iman,takwa, dan akhlak mulia.

9
b. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lainkemampuan
berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif denganmempertimbangkan nilai
dan moral Pancasila agar menjadiwarga negara yang demokratis dan
bertanggungjawab, tolerandalam keberagaman, mampu hidup dalam
masyarakat global,memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan
untukbekerja, kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduliterhadap
lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawabtantangan ini sehingga perlu
mengembangkan kemampuankemampuanini dalam proses pembelajaran.
c. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat Sesuai denganTingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkanmartabat
manusia secara holistik yang memungkinkan potensidiri (afektif, kognitif,
psikomotor) berkembang secara optimal.Sejalan dengan itu, kurikulum
disusun dengan memperhatikanpotensi, tingkat perkembangan, minat,
kecerdasan intelektual,emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
d. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan,dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerahmemerlukan pendidikan yang sesuai
dengan karakteristikdaerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena
itu,kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untukmenghasilkan lulusan
yang relevan dengan kebutuhanpengembangan daerah.
e. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salahsatu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yangdapat mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetapmengedepankan wawasan nasional. Untuk itu,
kurikulum perlumemperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah
dannasional.
f. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuhkembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaandan mempunyai kecakapan hidup.
Oleh sebab itu, kurikulumperlu memuat kecakapan hidup untuk membekali
peserta didikmemasuki dunia kerja.

10
Hal ini sangat penting terutama bagisatuan pendidikan kejuruan dan peserta
didik yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
g. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana IPTEK sangat berperan sebagai penggerak
utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan
penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual
dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara
berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
h. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta
akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama.
Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran ikut mendukung
peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
i. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa,
yang sangat penting ketika dunia digerakkanoleh pasar bebas. Pergaulan antar
bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu
bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan
suku dan bangsa lain.
j. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter danwawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara
persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuh kembangkan
wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat
keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
k. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih
dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

11
l. Kesetaraan Jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang
berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.
m. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan
pendidikan.

12
BAB II

TUJUAN SMKS DHARMA BHAKTI

A. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan

Berdasarkan Kurikulum, bahwa tujuan dari Sekolah Menengah Kejuruan ada


yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus. Sebagai wadah Pendidikan
Kejuruan yang mempersiapkan tamatan yang berkualitas yang dapat diterima di
Dunia Kerja, sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.

B. Tujuan Umum Pendidikan

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik terhadap Tuhan


Yang Maha Esa.
2. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi agar menjadi warga
negara yang berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
demokratis dan bertanggung jawab.
3. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan
kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa
Indonesia.
4. Mengembangkan potensi peserta didik agar memilki kepedulian terhadap
lingkungan hidup, dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan
lingkungan hidup serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif
dan efisien.

C. Tujuan Khusus Pendidikan


1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia
industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi
dalam program keahlian yang dipilih.
2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir , ulet dan gigih
dalam berkompetisi, beradaptasi dilingkungan kerja dan mengembangkan
sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.
3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara
mandiri/kelompok maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai
dengan program keahlian yang dipilih.

13
D. VISI SMKS Dharma Bhakti
1. Visi SMKS Dharma Bhakti

Menghasilkan lulusan yang menghasilkan kecerdasan, keterampilan dibidang


IPTEK, budaya yang berkarakter kebangsaan, watak kewirausahaan, memiliki
daya saing nasional serta global dibidang industry, beriman dan berakhlak
mulia serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Visi Paket Keahlian

Terwujudnya lulusan kompetensi keahlian akuntansi yang cerdas, terampil,


mandiri, tanggung jawab, cinta tanah air, beriman dan bertaqwa serta memiliki
jiwa kewirausahaan
E. MISI SMKS DHARMA BHAKTI
Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah yang kreatif, memiliki etos kerja,
terampil, mampu mengembangkan diri dalam rangka meningkatkan kualitas
sumber daya manusia.
F. MISI PROGRAM KEAHLIAN
1. Membekali peserta didik dengan keimanan melalui pembinaan keagamaan sesuai
dengan agama masing-masing untuk menciptakan manusia yang bertaqwa,
berbudi pekerti luhur, dan berakhlak mulia.
2. Membentuk dan membudayakan kerja sama, sebagai pioneer dalam implementasi
budaya professional.
3. Membekali peserta didikuntuk berkarir dan mandiri yang mampu beradaptasi
dengan lingkungan kerja sesuai dengan bidang keahliannya, serta mampu
menghadapi perubahan yang terjadi di masyarakat.
4. Membekali peserta didik sikap profesional untuk mengembangkan diri, dan
mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.

G. Tujuan Program Studi Keahlian


Tujuan Umum berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (
UU SPN ) pasal 15
Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan
peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.

14
H. Tujuan Kompetensi Keahlian Akuntansi
Tujuan Umum : Mencetak tenaga ahli madya profesional dalam bidang
akuntansi yang berbasis teknologi komputer yang berorientasi pada kebutuhan
Dunia Kerja dan Usaha.
Tujuan Khusus : Membekali peserta didik dengan keterampilan,
pengetahuan dan sikap yang kompeten, agar dapat :

a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik.


b. Mendidik peserta didik agar menjadi warga negara yang bertanggung
jawab.
c. Mendidik peserta didik agar dapat menerapkan hidup sehat, memiliki
wawasan pengetahuan dan seni.
d. Mendidik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan dalam bidang
keahlian bisnis dan manajemen khususnya program keahlian akuntansi agar
dapat bekerja baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang
ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat
menengah.
e. Mendidik peserta didik agar mampu memilih karir, berkompetisi, dan
mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian bisnis dan
manajemen khususnya program keahlian akuntansi.
f. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan
sebagai bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan pendidikan.
I. Ruang Lingkup Pekerjaan
Kompetensi Keahlian Akuntansi.
Ruang lingkup pekerjaan bagi lulusan Program Keahlian Akuntansi adalah jenis
pekerjaan dan atau profesi yang relevan dengan kompetensi yang tertuang di
dalam tabel SKKNI keahlian Akuntansi pada jenjang SMKS antara lain adalah:

No. Dunia usaha/industri Lingkup pekerjaan


1 Perusahaan jasa Operator komputer
Operator mesin tik
Operator telepon
Pemegang buku
2 Perusahaan dagang Operator komputer
Operator mesin tik
Operator telepon
Pemegang buku

15
No. Dunia usaha/industri Lingkup pekerjaan
3 Perusahaan manufaktur Operator komputer
Operator mesin tik
Operator telepon
Pemegang buku
4 Instansi Pemerintah Operator komputer
Operator mesin tik
Operator telepon
Pemegang buku

Dengan memanfaatkan kemampuan, pengalaman dan berbagai peluang yang ada,


lulusan program keahlian akuntansi juga dimungkinkan mengelola akuntansi untuk
usaha mandiri.

16
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
SMKS DHARMA BHAKTI

A. STRUKTUR KURIKULUM

Struktur kurikulum SMKS Dharma Bhakti meliputi substansi pembelajaran yang


ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 3 (tiga) tahun mulai kelas X
sampai dengan XII yang memuat kelompok matapelajaran sebagai berikut ini:
a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. kelompok mata pelajaran estetika;
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut di implementasikan dalam


kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran secara menyeluruh. Dengan
demikian, cakupan dari masing-masing kelompok itu dapat diwujudkan melalui
mata pelajaran yang relevan. Cakupan setiap kelompok mata pelajaran adalah
sebagai berikut:

CAKUPAN KELOMPOK MATA PELAJARAN

KELOMPOK
NO MATA CAKUPAN
PELAJARAN

1. Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia


Akhlak Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau
moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

17
KELOMPOK
NO MATA CAKUPAN
PELAJARAN

Kewarganegaraan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan


2.
dan Kepribadian kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik akan status,
hak, dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan


kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,
kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab
sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar
pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi,
dan nepotisme.

3. Ilmu Pengetahuan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan


dan Teknologi teknologi padaSMKSdimaksudkan untuk
memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan
dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah
secara kritis, kreatif, dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan
4. Estetika
untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi
keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi
dan mengekspresikan keindahan serta harmoni
mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam
kehidupan individual sehingga mampu menikmati
dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.

18
KELOMPOK
NO MATA CAKUPAN
PELAJARAN

Kelompok mata pelajaran jaSMKSni, olahraga dan


5. Jasmani, Olahraga
kesehatan pada SMKS dimaksudkan untuk
dan Kesehatan
meningkatkan potensi fisik serta membudayakan
sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.

Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan


perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun
yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti
keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan
narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber,
dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

Penyusunan Struktur kurikulum didasarkan atas standar kompetensi lulusan dan


standar kompetensi mata pelajaran yang telah ditetapkan oleh BSNP.

SMKS Dharma Bhakti pada tahun pelajaran 2017/2018 sepenuhnya menerapkan


Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum 2006 sesuai
dengan Permendikbud dan Peraturan bersama Dirjen Dikdasmen
Untuk mewadahi konsep kesamaan muatan antara Sekolah MenengahAtas, maka
dikembangkan Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah,terdiri atas. Struktur
Kurikulumnya sebagai berikut :

19
Kompetensi Keahlian : AKUNTANSI
PEMETAAN KURIKULUM BIDANG KEAHLIAN : BISNIS DAN MANAJEMENPROG KEAHLIAN : Keuangan
WAKTU KELAS X KELAS XI KELAS XII
NO MATA PELAJARAN
BSNP KTSP 1 2 1 2 1 2

I NORMATIF 19 20 19 14 19 14

1 Pendidikan Agama Islam 192 210 2 2 2 2 2 2


2 Pendidikan Kewarganegaraan 192 210 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 192 210 2 2 2 2 2 2
4 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 192 210 2 2 2 2 2 2
5 Seni Budaya 128 210 2 2 2 2 2 2
II ADAPTIF
1 Matematika 403 420 4 4 4 4 4 4
2 Bahasa Inggris 440 420 4 4 4 4 4 4
3 Ilmu Pengetahuan Alam 192 210 2 2 2 2 2 2
4 Ilmu Pengetahuan Sosial 128 210 2 2 2 2 2 2
5 Ket. Komputer dan Pengelolaan Informasi 202 210 2 2 2 2 2 2
6 Kewirausahaan 192 210 2 2 2 2 2 2
III PRODUKTIF
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN 140 156
1 Menerapkan prinsip profesional bekerja 78 2 2
2 Melaksanakan komunikasi bisnis 40 2
3 Menerapkan K3LH / Keselamatan Kerja 38 2
KOMPETENSI KEJURUAN 1044 1380
1 Mengelola dokumen transaksi 38 2
2 Memproses dokumen dana kas kecil 40 2
3 Memproses dokumen dana kas di bank 56 4
4 Memproses entri jurnal 76 4
5 Memproses buku besar 76 4
6 Mengelola kartu piutang 80 4
7 Mengelola kartu persediaan 38 2
8 Mengelola kartu aktiva tetap 28 2
9 Mengelola kartu utang 38 2 2
10 Menyajikan laporan harga pokok produk 208 4 4 4
11 Menyusun laporan keuangan 212 4 4 4
12 Menyiapkan surat pemberitahuan pajak 132 4 2 2 2
13 Mengoperasikan program spreadsheet 198 4 4 2 2
14 Mengoperasikan aplikasi komputer akuntansi 160 4 4 2
IV MUATAN LOKAL 192 210
1 Speaking English 66 2 2
2 BTQ 66 2 2
3 Bahasa Arab 78 2 2
V Pengembangan Diri 192 192
1 Bimbingan Konseling 96 102 1 1 1 1 1 1
2 Ekstrakurikuler 2* 2* 2* 2* 2* 2*
Jumlah 3829 4259 42 42 44 44 44 44
Sumber : KTSP 2006 Struktur / permendikbud no. 22 tahun 2006
Ket: 2*) dibuat jadwal tersendiri diluar jam pelajaran

20
B. MUATAN KURIKULUM

Muatan Kurikulum SMKS Dharma Bhakti meliputi sejumlah mata pelajaran


yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh BSNP, dan muatan lokal yang
dikembangkan oleh sekolah berdasarkan hasil kajian, serta kegiatan
pengembangan diri.
1) Mata pelajaran
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan
yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui
metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran
ditentukan oleh keluasan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan
pendidikan. Metode dan pedekatan pada mata pelajaran bergantung pada ciri
khas dan karakteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan
pada kondisi yang tersedia di sekolah. Sejumlah mata pelajaran tersebut
terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada SMK.
Untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh industri/dunia
usaha/asosiasi profesi, subtansi mata pelajaran di SMK dikemas dalam
berbagai mata pelajaran yang dikelompokkan dan diorganisasikan menjadi
program normatif, adaptif, muatan lokal, produktif dan pengembangan diri.
Prograrn normatif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi
membentuk peserta didik menjadi pribadi utuh, yang memiliki norma-norma
kehidupan sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial (anggota
masyarakat) baik sebagai warga negara Indonesia maupn sebagai warga
dunia. Program normatif diberikan agar peserta didik bisa hidup dan
berkembang selaras dalam kehidupan pribadi, sosial dan bernegara. Program
ini berisi mata pelajaran yang lebih menitik beratkan pada norma, sikap dan
perilaku yang harus diajarkan, ditanamkan dan dilatihkan pada peserta didik,
disamping kandungan pengetahuan dan keterampilan yang ada di dalamnya.
Mata pelajaran pada kelompok normatif berlaku sama untuk semua program
keahlian.
Program adaptif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk
peserta didik sebagai individu agar memiliki dasar pengetahuan yang luas dan

21
kuat untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang terjadi
di lingkungan sosial, lingkungan kerja, serta mampu mengembangkan
dirisesuai denga perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Program adaptif berisi mata pelajaran yang lebih menitikberatkan pada
pemberian kesempatan pada peserta didik untuk memahami dan menguasai
konsep dan prinsip ilmu dan teknologi yang dapat diterapkan pada kehidupan
sehari-hari dan atau melandasi kompetensi untuk bekerja.
Program adaptif diberikan agar peserta didik tidak hanya memahami dan
menguasai apa dan bagaimana suatu pekerjaan dilakukan, tetapi juga
memberi pemahaman dan penguasaan tentang mengapa hal tersebut harus
dilakukan. Program adaptif terdiri dari kelompok mata pelajaran yang berlaku
sama bagi semua program keahlian dan mata diklat yang hanya berlaku bagi
program keahlian tertentu sesuai dengan kebutuhan masing-masing program
keahlian.
Program produktif adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi
membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Dalam hal SKKNI belum
ada, maka digunakan standar kompetensi yang disepakati oleh forum yang
dianggap mewakili dunia usaha/industri atau asosiasi profesi. Program
produktif melayani permintaan pasar kerja, karena itu lebih banyak
ditentukan oleh dunia usaha/industri atau asosiasi profesi. Program produktif
diajarkan secara spesifik sesuai dengan kebutuhan tiap program keahlian.

C. MUATAN LOKAL
Muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikanyang berisi
muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dankeunikan lokal yang
dimaksudkan untuk membentuk pemahamanpeserta didik terhadap potensi di
daerah tempat tinggalnya.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam
mata pelajaran yang ada.

22
Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan Pengembangan
muatan lokal di SMKS Dharma Bhakti memperhatikan beberapa prinsip
pengembangan sebagai berikut.
1. Utuh : Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan
pendidikan berbasis kompetensi, kinerja, dankecakapan hidup.
2. Kontekstual : Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan
berdasarkan budaya, potensi, dan masalah daerah.
3. Terpadu : Pendidikan muatan lokal dipadukan dengan lingkungan
satuanpendidikan, termasuk terpadu dengan dunia usaha danindustri.
4. Apresiatif : Hasil-hasil pendidikan muatan lokal dirayakan (dalam
bentukpertunjukkan, lomba-lomba, pemberian penghargaan) di tingkat
satuanpendidikan dan daerah.
5. Fleksibel : Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan
danpengaturan waktunya bersifat fleksibel sesuai dengan kondisidan
karakteristik satuan pendidikan
Potensi geografis SMKS Dharma Bhakti yang berada di wilayah Desa Cikuya
Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang sebagian besar terdiri atas daerah
pertanian, peternakan, dan industri kecil yang notabene masyarakatnya
menjadi Tenaga kerja Indonesia (TKI/TKW) yang akan banyak memberi
warna terhadap proses pembelajaran. Oleh karena itu, program muatan lokal
untuk sekolah yang dipilih adalah yang berkaitan dengan kondisi di wilayah
Kabupaten Tangerang yaitu Speaking English dan Bahasa Arab.
Strategi implementasi muatan lokal untuk semua dilaksanakan secara
mandiri melalui mata pelajaran Muatan Lokal

Adapun Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Muatan Lokal


Batik Banten sebagai berikut:

23
Kelas XI
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menunjukkan sikap penghayatan dan
ajaran agama yang dianutnya pengamalan serta bangga terhadap
karya seni pencak silat Banten
sebagai bentuk rasa syukur terhadap
anugerah Tuhan

2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan sikap kerjasama,


perilaku jujur, disiplin, tanggung bertanggung jawab, toleran, dan
jawab, peduli, (gotong royong, disiplin melalui aktivitas seni pencak
kerjasama, toleran, damai), santun, silat Banten
responsif dan proaktif, dan
menunjukkan sikap sebagai bagian 2.2 Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta
dari solusi atas berbagai damai dalam mengapresiasi seni
permasalahan dalam berinteraksi pencak silat Banten dan penciptanya
secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam 2.3 Menunjukkan sikap responsif dan pro-
menempatkan diri sebagai aktif, peduli terhadap lingkungan dan
cerminan bangsa dalam pergaulan sesama,menghargai karya seni pencak
dunia silat Banten

3. Memahami, menerapkan, 3.1 Memahami konsep, teknik dan


menganalisis pengetahuan faktual, prosedur dalam menirukan ragam
konseptual, prosedural gerak dasar seni pencak silat Banten
berdasarkan rasa
keingintahuannya tentang ilmu 3.2 Menerapkansimbol, jenis, dan nilai
pengetahuan, teknologi, seni, estetis dalam konsep ragam gerak
budaya, dan humaniora dengan dasar seni pencak silat Banten
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar dan menyaji 4.1 Menirukan ragam gerak dasar seni
dalam ranah konkret dan ranah pencak silat Banten sesuai dengan
abstrak terkait dengan hitungan/ketukan
pengembangan dari yang 4.2Menampilkan ragam gerak dasar seni
dipelajarinya di sekolah secara pencak silat Banten sesuai dengan
mandiri, dan mampu iringan
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

24
Kelas XI
Semester 1
STANDAR
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
1. Merumuskan 1.1 Menjelaskan penataan lingkungan hidup yang meliputi:
upaya pemulihan keindahan,kenyamanan,kebersihan,dan kerindangan.
lingkungan hidup. 1.2 Menjelaskan pembibitan,penanaman,pemeliharaan
tanaman.
1.3 Menerapkan pengawasan lingkungan hidup
1.4 Menjelaskan konsep sanitasi lingkungan
1.5 Melakukan upaya pencegahan penyebaran penyakit yang
bersifat endemik
1.6 Melakukan upaya penanggulangan penyakit endemik
2. Mengembangkan 2.1 Mencintai
pengelolaan nilaipenataan,pemanfaatan,pengembangan,pemeliharan
lingkungan hidup. dan pengawasan kondisi lingkungan hidup.
2.2 Melakukan kegiatan
pemanfaatan,pengembangan,pemeliharaan dan
pengawasan lingkungan hidup di lingkungan
sekitar,sekolah,dan tempat umum.
3. Membiasakan diri 3.1 Merencanakan kegiatan pemanfaatan,pengemba-
dalam ngan,pemeliharaan dan pemulihan lingkungan hidup.
pengelolaan 3.2 Melakukan tindakan pencegahan pelanggaran aturan
lingkungan hidup. pengelolaan lingkungan hidup.
Semester 2

D. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI

Pengembangan diri dilakukan dengan mengembangkan karakter peserta didik


sebagai pribadi, anggota masyarakat di mana siswa berada, dan sebagai
masyarakat global yang memiliki daya saing.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui:

25
a. Pelayanan Bimbingan Karir Konseling, yang berkenaan dengan masalah
diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier peserta
didik.
Bimbingan Karir dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta
didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan
berkembang secara optimal, dalam mengembangkan kehidupan pribadi,
kehidupan sosial, kemampuan belajar, terkait dengan pengembangan karir,
melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-
norma yang berlaku.
Bimbingan Karir dan Konseling bagi peserta didik meliputi kemampuan
menentukan pilihan jenis karir, menerapkan nilai-nilai hubungan industrial
dalam lingkup dunia kerja atau ketenagakerjaan, dan layanan belajar baik
pribadi maupun kelompok

Tujuan Bimbingan Karir dan Konseling adalah sebagai berikut.


1. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang
terkait dengan pekerjaan.
2. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang
menunjang kematangan kompetensi kerja.
3. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam
bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi
dirinya, dan sesuai dengan norma agama.
4. Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai
pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang
pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.
5. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara
mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut,
lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan
kerja.
6. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang
kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai
dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi.

26
7. Mengenal keterampilan, minat dan bakat. Keberhasilan atau kenyamanan
dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh minat dan bakat yang dimiliki. Oleh
karena itu, maka setiap orang perlu memahami kemampuan dan minatnya,
dalam bidang pekerjaan apa dia mampu, dan apakah dia berminat terhadap
pekerjaan tersebut.
8. Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan
karier.
9. Memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana hubungan industrial
yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.

b. Kegiatan Ekstrakurikuler, adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh


peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari
kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan
untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta
didik yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum.
Kegiatan ekstrakurikuler di SMK ditujukan untuk pengembangan kreativitas
peserta didik. Pengembangan kreativitas dimaksudkan untuk menumbuhkan
kemampuan untuk mencipta melalui berbagai kegiatan sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya
kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri,
keluarga dan masyarakat.
1. Bidang Pengembangan
a. Pengembangan kreativitas, yaitu bidang kegiatan yang membantu
peserta didik mengembangkan kemampuan daya cipta sesuai dengan
potensi, bakat dan minat untuk dapat berprestasi secara optimal.
b. Pengembangan keagamaan dan sosial, yaitu bidang kegiatan yang
c. membantu peserta didik mengembangkan kemampuan religius,
disiplin, kerjasama dan rasa tanggung jawab sosial lainnya.
d. Pengembangan rekreatif, yaitu bidang kegiatan yang membantu
peserta didik mengembangkan potensi dirinya dengan suasana rileks,
mengembirakan dan menyenangkan untuk pengembangan karir.

27
2. Prinsip Kegiatan
a. Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai
dengan potensi, bakat dan minat peserta didik masing-masing.
b. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan
keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik.
c. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang
menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.
d. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam
suasana yang disukai dan mengembirakan peserta didik.
e. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun
semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.
f. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang
dilaksanakan bermanfaat untuk kepentingan masyarakat.
3. Format Kegiatan
a. Individual, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti
peserta didik secara perseorangan.
b. Kelompok, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh
kelompok-kelompok peserta didik.
c. Klasikal, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta
didik dalam satu kelas.
d. Gabungan, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti
peserta didik antarkelas/antarsekolah/madrasah.
e. Lapangan, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti
seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas
atau kegiatan lapangan.
4. Program
a. Jenis Program
1. Program Tahunan, suatu bentuk rencana kegiatan yang
dilaksanakan dalam rentang waktu sekali dalam satu tahun,
antara lain: Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS),
pelaksanaan lomba (Paskibra, PMR, dll).

28
2. Program Semesteran, yaitu suatu bentuk rencana kegiatan
yang dilaksanakan dalam rentang waktu setengah tahunan (6
bulan).
3. Program Bulanan, suatu bentuk rencana kegiatan yang
dilaksanakan dalam rentang waktu sekali dalam satu bulan,
antara lain: mengikuti kegiatan lomba yang diadakan di luar
sekolah.
4. Program Mingguan, suatu bentuk rencana kegiatan yang
dilaksanakan dalam rentang waktu sekali atau dua kali dalam
seminggu, antara lain: kegiatan Pramuka, PMR, Paskibra, Olah
Raga, dll.
Program Harian, suatu bentuk rencana kegiatan yang dilaksanakan
setiap hari, antara lain bersih lingkungan.
b. Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan adalah:

No. Kelompok Jenis Ekstrakurikuler Tujuan


1. Bela Negara a. Pramuka 1. Meningkatkan
b. PMR &UKS kesadaran dan
c. Paskibra wawasan peserta
didik akan status,
hak, dan
kewajibannya
dalam berbangsa
dan bernegara;

2. Meningkatkan
kesadaran dan
wawasan
kebangsaan, jiwa
patriotisme, dan
bela negara.
2. Olahraga a. Basket ball Meningkatkan potensi
b. Futsal fisik serta
c. Atletik membudayakan sikap
d. Volley ball sportif, disiplin, kerja
e. Pencak silat sama, dan hidup sehat.
3. Seni, Budaya, dan a. English Club Menigkatkan
Bahasa b. Teater dan seni sensitifitas,
tradisional kemampuan
c. Marawis dan seni mengekspresikan dan
suara mengapresiasi
d. Seni rupa/kriya keindahan harmoni
e. Kewirausahaan baik dalam kehidupan

29
individual maupun
kehidupan
bermasyarakat
4. Keagamaan dan a. Peminaan Meningkatkan nilai-
Kerohanian Pengelolaan nilai estetika, spritual,
Mushola sebagai intelektual, dan
pusat kegiatan kesadaran sebagai
pengembangan makhluk Tuhan dan
keagamaan dan sosial yang memiliki
sosial (ROHIS) mental kuat yang
b. Baca Tulis Al- didasari nilai-nilai
Quran (BTQ) agama
c. Bimbingan
dakwah

c. Program Pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter


peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan, dan keteladanan.
RUTIN SPONTAN KETELADANAN
Upacara Membiasakan berpakaian rapi dan
menghargai orang lain disiplin
dan menghargai waktu
Jumat Islami Membiasakan memberikan pujian dan
mensyukuri nikmat taat beribadah
Tuhan dan
menumbuhkan
ketaqwaan.

sholat berjamaah Menghargai waktu, Menigkatkan iman dan


membiasakan untuk taqwa kepada Allah
melaksanakan sholat SWT.
beremaah.
Membaca doa sebelum dan Mensyukuri nikmat Hafal alquran dan
sesudah belajar Tuhan JuzAmma

30
E. PENGATURAN BEBAN BELAJAR
Beban belajar yang diatur di SMKS Dharma Bhakti menggunakan Sistem Paket
yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya
diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang
sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang
berlaku di SMKS Dharma Bhakti . Beban belajar setiap mata pelajaran pada
Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran (jp). Satu jam
pembelajaran berlangsung selama 45 menit, dan minggu efektif dalam satu tahun
(dua semester) adalah 35 minggu.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu
dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan
memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik. Jumlah jam tatap muka yang tercantum
dalam struktur kurikulum SMKS Dharma Bhakti adalah sebagai berikut:

NO Kelas Jumlah Jam Pembelajaran Per Minggu

1 X 42 Jp

2 XI 44 Jp

3 XII 44 Jp

jam pembelajaran di SMKSDharma Bhakti sudah sesuai dengan yang


dialokasikan pada Kurikulum 2006. Pemanfaatan 4 jam tambahan dialokasikan
untuk mendalami mata pelajaran tertentu agar siswa dapat lebih berprestasi
dalam mata pelajaran tersebut.
Untuk kelas X 2 jam tambahan dialokasikan 1 jam untuk pelajaran Kimia, dan 1
jam untuk Bimbingan Konseling (tatap muka).Sementara itu 1 jam tambahan
untuk kelas XI dan XII .

31
Penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT)
adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran
oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh
pendidik, sedangkan untuk kegiatan mandiri tidak terstruktur waktu
penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
Pemanfaatan 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka pada mata pelajaran
tertentu, untuk penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
(KMTT) disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mata pelajaran.
Alokasi waktu untuk praktik adalah satu jam tatap muka setara dengan dua jam
kegiatan praktik di sekolah atau empat jam praktik di luar sekolah.

Jumlah jam
Satu jam Minggu Jumlah jam
pembela-
Kelas tatap muka Efektif per pembelajaran
jaran Per
(menit) tahun ajaran per tahun
minggu
X
45 42 35 1470
XI s.d
45 44 35 1540
XII

Pola penyelenggaraan pembelajaran dilaksanakan secara terpadu melalui pola


pendidikan sistem ganda dengan pengaturan sebagai berikut ;
1. Pembelajaran di sekolah
Melakukan pembelajaran prograan normatif, adaptif dan produktif, untuk
pembelajaran produktif ditekankan pada penguasaan dasar-dasar keahlian
serta penguasaan alat dan teknik bekerja yang tepat, bila memungkinkan
dapat melibatkan unsur industri dalam proses pembelajarannya.
Disamping itu dikembangkan kelas wirausaha dan pengelolaan Unit
Produksi.

2. Pembelajaran di Industri / dunia kerja


Kegiatan pelatihan di industri / dunia usaha dilaksanakan sesuai program
bersama yang telah disepakati oleh sekolah dengan DU/DI berbentuk
Praktik Kerja Indudtri (Prakerin) dan dilengkapi dengan jurnal kegiatan,

32
daftar kemajuan pelatihan, perangkat monitoring dan asuransi kecelakaan
kerja. Untuk pelaksanaannya dilakukan langkah-langkah berikut ;
a. Pengkondisian Prakerin;
Sebelum peserta didik melaksanakan praktik industri, peserta didik
melaksanakan praktik disekolah dan atau sekolah mendatangkan guru
tamu dari industri atau dunia usaha.
b. Pemprograman Bersama;
Program Prakerin dibuat bersama antara sekolah (PKS Bidang
Prakerin/Humas) dengan DU/DI agar apa yang akan dikerjakan peserta
didik selama Praktik industri bisa diketahui bersama.
c. Guru Tamu;
Sekolah secara periodik mendatangkan guru tamu yang akan memberi
informasi tentang dunia industri untuk menambah wawasan peserta
didik.
d. Orientasi Kerja;
Sekolah memberi tugas kepada peserta didik tingkat X pada setiap
liburan untuk mengikuti kegiatan kerja yang dilakukan oleh
ORTU/lingkungan yang ada dimasyarakat dan penulisan Laporan Hasil
Praktik Orientasi Kerja yang dilakukan selama liburan akhir semester
gasal/genap.

F. KETUNTASAN BELAJAR
Prosedur Penetapan
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB)
yangditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan
pendidikan untuk kelompokmata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan
teknologi merupakan batas ambang kompetensi (Permendiknas Nomor:
20/2007 tentang Standar Peniaian Pendidikan, Pengertian butir 10).
Nilai ketuntasan belajar untuk aspek kompetensi pengetahuan dan
praktik dinyatakandalam bentuk bilangan bulat, dengan rentang0 -100.
Penetapan KKM dilakukan oleh dewan pendidik pada awal tahun pelajarandan
atau awal semestermelaluiproses penetapan KKM setiap Indikator, Kompetensi
Dasar (KD), Standar Kompetensi(SK) menjadi KKM mata pelajaran,
denganmempertimbangkan, hal-hal sebagai berikut:

33
- Tingkat kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap KD yang harus
dicapai oleh pesertadidik..
- Tingkat kemampuan (intake) rata-rata siswa pada sekolah yang
bersangkutan.
- Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran padamasing-masing sekolah.
- Ketuntasan belajar setiap indikator, KD, SK dan mata pelajaran yang telah
ditetapkandalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0% sd 100%.
Kriteria ideal ketuntasan masing-masing indikator 75 %.
- Dewan guru dapat menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM)
dibawah nilaiketuntasan belajar ideal, namun secara bertahap harus
meningkatkan kriteria ketuntasanbelajar secara terus menerus untuk
mencapai kriteria ketuntasan ideal.
- KKM tersebut dicantumkan dalam LHB (berlaku untuk pengetahuan
maupun praktik) dandiinformasikan kepada seluruh warga sekolah dan
orang tua peserta didik.
- Kriteria Ketuntasan Minimal merupakan kriteria ketuntasan belajar untuk
setiap indikator dalam suatu kompetensi dasar yang ditentukan oleh
satuan pendidikan, berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk
masing-masing indikator kompetensi normatif dan adaptif adalah 75%.
1. KKM Kompetensi Normatif dan Adaptif
KKM kompetensi normatif dan adaptif ditentukan dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik,
kompleksitas kompetensi dan kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran dengan rincian sebagai berikut :
a). Tingkat Kemampuan rata-rata peserta didik
1). Rata-rata nilai 80 100, diberi skor 3
2). Rata-rata nilai 60 - 79, diberi skor 2
3). Rata-rata nilai < 60 , diberi skor 1
b). Tingkat kompleksitas/kesulitan kompetensi
1). Kompleksitas/kesulitan rendah, diberi skor 3
2). Kompleksitas/kesulitan sedang, diberi skor 2
3). Kompleksitas/kesulitan tinggi, diberi skor 1

34
c). Sumber daya pendukung pembelajaran (SDM, alat dan bahan)
1). Dukungan tinggi, diberi skor 3
2). Dukungan sedang, diberi skor 2
3). Dukungan rendah, diberi skor 1

2. KKM Program Produktif


KKM program produktif mengacu kepada standar minimal penguasaan
kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan. Kriteria ideal
ketuntasan untuk masing-masing indikator pada KD program produktif
pada dasarnya adalah lulus/tidak lulus atau kompeten/tidak kompeten.
Peserta didik yang mencapai kompetensi minimal diberi skor 70 atau 7,0.
Penentuan nilai ketuntasan belajar program produktif dapat dilakukan
melalui langkah-langkah sebagai berikut :
a). Tentukan proporsi pembobotan untuk pengetahuan, keterampilan dan
sikap sesuai dengan indikator/ kompetensi dasar/standar kompetensi
mengarah pada kebutuhan ranah taksonomi.
b). Tentukan batas kompeten untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Batas kompeten adalah cerminan penguasaan indikator yang
dipersyaratkan pada setiap SK/KD/indikator yang merupakan
kemampuan minimal. Peserta didik dinyatakan kompeten jika
memenuhi persyaratan minimal berikut :
1). Pengetahuan : sesuai dengan kisi-kisi soal teori.
2). Keterampilan dan sikap : sesuai dengan indikator yang dijabarkan
menjadi aspek penilaian pada lembar observasi (lihat lampiran
RPP Perangkat Penilaian).
c). Menghitung perolehan nilai untuk setiap ranah dan
menggabungkannya sesuai dengan bobot yang telah ditentukan.
Peserta didik yang telah mencapai standar minimal sesuai dengan indikator
dinyatakan kompeten dan memperoleh nilai konversi 70. Gradasi nilai
hanya diberikan kepada peserta didik yang telah dinyatakan kompeten,
yang berarti nilai 70 telah dimiliki peserta didik. Jika peserta didik
memiliki performansi/unjuk kerja melebihi standar minimal yang
ditetapkan dalam aspek penilaian seperti : Lebih cepat, lebih presisi, lebih
indah, lebih kreatif, lebih bersih, dan lebih teliti, maka peserta didik dapat
memperoleh nilai lebih dari 70.

35
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) SMKS DHARMA BHAKTI

KKM/Tingkat
No Mata Pelajaran/Stndar Kompetensi
X XI XII
I Kelompok Normatif
1 Pendidikan Agama 75 75 75
2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 75 75
3 Bahasa Indonesia 75 75 75
4 Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan 75 75 75
5 Seni Budaya 75 75
II Kelompok Adaptif
1 Bahasa Inggris 75 75 75
2 Matemtika 75 75 75
3 IPA 75 75 75
4 IPS 75 75
5 KKPI 75 75 75
6 Kewirausahaan 75 75 75
III Kelompok Produktif
A. Dasar Kompetensi Kejuruan AKUNTANSI
Menerapkan prinsip profesional bekerja 75
Melaksanakan komunikasi bisnis 75
Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup 75
(K3LH)

B Kompetensi Kejuruan AKUNTANSI


Mengelola dokumen transaksi 75
Memproses dokumen dana kas kecil 75
Memproses dokumen dana kas di bank 75
Memproses entri jurnal 75
Memproses buku besar 75
Mengelola kartu piutang 75
Mengelola kartu persediaan 75
Mengelola kartu aktiva tetap 75
Mengelola kartu utang 75
Menyajikan laporan harga pokok produk 75
Menyusun laporan keuangan 75
Menyiapkan surat pemberitahuan pajak 75
Mengoperasikan paket program pengolah angka/ spreadsheet 75
Mengoperasikan aplikasi komputer akuntansi 75

IV MUATAN LOKAL
Muatan Lokal AKUNTANSI
Speaking English 75
BTQ 78
Bahasa Arab 75

Sumber : permendikbud no. 23 tahun 2006

36
Sekolah akan mengusahakan ketuntasan minimal dari tahun ke tahun selalu
mengalami peningkatan sehingga mencapai kriteria ketuntasa minimal (KKM) ideal
75 %

G. KRITERIA KENAIKAN KELAS


1. Yang dimaksud dengan kenaikan kelas adalah pernyataan yang menegaskan
bahwa peserta didik telah kompeten dan berhak melanjutkan ke jenjang
kompetensi-kompetensi tahun selanjutnya. Pernyataan kompeten atau yang berarti
dapat melanjutkan, ditetapkan berdasarkan pertimbangan kinerja peserta didik
yang meliputi aspek :
1. Akademik : sesuai dengan KKM
2. Nonakademik :
a). Kehadiran 90%
b). Sikap/kepribadian minimal B
Kriteria Kenaikan Kelas bagi peserta didik di SMKS Dharma Bhakti apabila
memenuhi syarat:
1. Telah menyelesaikan semua program pembelajaran yang menjadi bebannya
2. Nilai Pendidikan Agama dan PKn harus telah mencapai KKM
3. Nilai Mata Pelajaran yang diuji nasionalkan harus mencapai KKM
4. Diperbolehkan ada 3 matapelajaran yang belum KKM, tetapi program
pembelajaran lainnya telah mencapai KKM
5. Mempunyai nilai minimal B pada penilaian akhir untuk mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok estetika dan kelompok
pendidikan jasmani dan olahraga
6. Dewan guru menyatakan bahwa siswa yang bersangkutan memiliki
kepribadian baik.
7. Hadir di kelas minimal 90 % dari total pembelajaran yang diberikan oleh
guru pada semester tersebut

37
2. Pelaksanaan Penilaian
Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara berkesinambungan
bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk
meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
a. Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalammembuat
rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. Setelahmenetapkan kriteria
penilaian, pendidik memilih teknik penilaian sesuaidengan indikator dan
mengembangkan instrumen serta pedomanpenyekoran sesuai dengan teknik
penilaian yang dipilih.
b. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali denganpenelusuran
dan diakhiri dengan tes dan/atau nontes. Penelusurandilakukan dengan
menggunakan teknik bertanya untuk mengeksplorasipengalaman belajar sesuai
dengan kondisi dan tingkat kemampuanpeserta didik.
c. Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan mengacupada
indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yangdiintegrasikan dalam
tema tersebut.
d. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk mengetahuikemajuan
dan kesulitan belajar, dikembalikan kepada peserta didik disertaibalikan
(feedback) berupa komentar yang mendidik (penguatan) yangdilaporkan kepada
pihak terkait dan dimanfaatkan untuk perbaikanpembelajaran.
e. Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:
1)nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil
penilaiankompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian
hasilpembelajaran tematik-terpadu.
2) deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dansikap
sosial.
f. Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada
kepalasekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas,
guruBimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode
yangditentukan.

38
g. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semuapendidik
selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakandalam bentuk
deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru kelas.
3. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Satuan Pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilaipencapaian
kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi kegiatan sebagaiberikut:
a. menentukan kriteria minimal pencapaian Tingkat Kompetensi denganmengacu
pada indikator Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran;
b. mengoordinasikan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulanganakhir
semester, ulangan kenaikan kelas, ujian tingkat kompetensi, danujian akhir
sekolah/madrasah;
c. menentukan kriteria kenaikan kelas;
d. melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat kompetensikepada
orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku rapor;
e. melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepadadinas
pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain yang terkait;
f. melaporkan hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada orangtua/wali pesertadidik
dan dinas pendidikan.

4. Remedial dan Pengayaan


Pelayanan Program remedial dan pengayaan
a. Ketentuan Pelaksanaan Remedial
1. Ketentuan Pelaksanaan Remedial
Setiap peserta didik berhak mengikuti kegiatan remedial untuk
memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai criteria ketuntasan
belajar yang ditetapkan oleh sekolah,
Pelaksanaan remidia hanya dilakukan terhadap peserta didik yang
dalam penilaian proses dan hasil belajar yang diperolehnya, baik satu KD ,
SK maupun pada mata pelajaran belum mencapai KKM yang telah
ditetapkan,
Hasil remedial peserta didik yang telah tuntas ditulis oleh guru mata
pelajaran pada blangko tanda mengikuti remedial yang disiapkan oleh
sekolah , diisi dan ditandatangani oleh guru mata pelajaran bersangkutan ,
selanjutnya baru kemudian diserahkan kepada bidang akademik dan wali
kelas,

39
Bidang akademik / kurikulum dan wali kelas tidak berhak merubah
nilai siswa yang belum menyerahkan format tanda telah mengikuti
remedial , sekalipun siswa yang bersangkutan telah mengikuti remedial
2) Waktu pelaksanaan remedial
Pelaksanaan remedial dapat dilakukan pada setiap akhir ulangan harian
, ulangan tengah semester , atau ulangan akhir semester ,
Peserta didik yang nilainya belum mencapai KKM diberi kesempatan
mengikuti remedial maksimal 3 ( tiga ) kali ,
Batas waktu pelaksanaan remedial paling lambat sampai dengan akhir
tahun pelajaran ,
Apabila sampai batas waktu yang telah ditentukan siswa belum
melaksanakan remedial , maka bidang akademik dan wali kelas berhak
menulis nilai siswa yang bersangkutan dengan nilai sebelum remedial secara
permanen pada Buku Laporan Hasil Belajar Peserta Didik
3) Teknis pelaksanaan remedial
Pelaksanaan remedial juga dapat dilakukan setelah peserta didik
mempelajari KD tertentu
Mengingat indikator keberhasilan belajar peserta didik adalah tingkat
ketuntasan dalam mencapai SK yang terdiri dari beberapa KD, maka
pelaksanaanya remedial juga dapat dilakukan setelah peserta didik
menempuh tes SK yang terdiri dari beberapa KD. Hal ini didasarkan atas
pertimbangan bahwa SK merupakan satu kebulatan kemampuan yang terdiri
dari beberapa KD. Peserta didik yang belum mencapai penguasaan SK
tertentu , maka perlu mengikuti program remedial
Bentuk pelaksanaan remedial dapat dilakukan peserta didik dengan cara
:
1. Mengikuti pembelajaran ulang yang diberikan guru dengan metode
dan media yang berbeda
2. Mengikuti bimbingan secara khusus yang diberikan guru , misalnya
bimbingan perorangan
3. Mengerjakan tugas tugas latihan secara khusus yang diberikan oleh
guru
4. Mengikuti kegiatan tutorial yang diberikan teman sekelasnya yang
memiliki kecepatan belajar yang lebih baik sesuai dengan dengan
arahan yang diberikan oleh guru pada mata pelajaran yang
bersangkutan

40
Hasil belajar yang menunjukan tingkat pencapaian kompetensi melalui
penilaian diperoleh dari penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian
proses diperoleh melalui postes , tes kinerja , observasi dan lain lain .
sedangkan penilaian hasil diperoleh melalui ulangan harian , ulangan tengah
semester dan ulangan akhir semester.
Jika peserta didik tidak lulus karena hasil penilaian hasil , maka peserta
didik yang besangkutan hanya mengulang tes tersebut dengan pembelajaran
ulang jika diperlukan . Namun apabila ketidaklulusan peserta didik akibat
penilaian proses yang tidak diikuti ( misalnya praktik , diskusi / presentasi
kelompok ), maka sebaiknya peserta didik mengulang semua proses yang
harus diikuti.
Nilai hasil remedial yang diperoleh peserta didik tidak melebihi nilai
KKM yang telah ditetapkan.
b.Ketentuan Pelaksanaan Pengayaan
1) Ketentuan pelaksanaan pengayaan
Pembelajaran pengayaan merupakan kegiatan peserta didik yang
melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak
dilakukan oleh semua peserta didik
Pembelajaran pengayaan memberikan kesempatan bagi peserta didik
yang memiliki kelebihan sehingga mereka dapat mengembangkan minat dan
bakat serta mengoptimalkan kecakapannya,
Bentuk pengayaan dapat berupa belajar mandiri berupa diskusi , tutor
sebaya , membaca dan lain lain yang menekankan pada penguatan KD
tertentu dan tidak ada penilaian di dalamnya
2) Teknis pelaksanaan pengayaan
Pelaksanaan pengayaan dapat dilakukan dalam bentuk antara lain :
Belajar kelompok
Sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu
diberikan pembelajaran bersama pada jam jam pelajaran
sekolah biasa , sambil menunggu teman temannya yang
mengikuti pembelajaran remedial karena belum mencapai
ketuntas
Belajar mandiri
Secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang
diminati

41
Pembelajaran Berbasis Tema
Memadukan kurikulum di bawah tema besar sehingga peserta
didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu
H. KRITERIA KELULUSAN
a). Kelulusan peserta didik dari SMKSDharma Bhakti menggunakan ketentuan
yang tercantum dalam PP nomor 32 tahun 2013 pasal 72 ayat 2 dan
Permendikbud No.57 Tahun 2015 Tentang Penilain Hasil Belajarditentukan oleh
sekolah berdasarkanrapat Dewan Guru dengan menggunakan kriteria sebagai
berikut:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik
3) Lulus Ujian Sekolah.
4) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan formal ditentukan oleh satuan
pendidikan berdasarkan rapat Dewan Guru

b). Uraian tentang pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah


Pelaksanaan Ujian Nasional
Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran dan
penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan
dasar . ujian nasional bertujuan menilai pencapaian kompetensi lulusan secara
nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi dan menengah .setiap peserta didik yang belajar pada
tahun terakhir berhak mengikuti UN. Untuk mengikuti UN , peserta didik harus
memenuhi persyaratan :
a. Memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan
untuk mata pelajaran yang di Ujinasionalkan;dan
b. Memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara , atau berpenghargaan
sama dengan ijazah dari satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah.
c. Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak
dapat mengikuti UN di satuan pendidikan yang bersangkutan , dapat
mengikuti UN di satuan pendidikan lain pada jenjang dan jenis yang sama.
d. Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak
dapat megikuti UN utama dapat mengikuti UN susulan.

42
e. peserta didik yang belum lulus UN berhak mengikuti UN pada tahun
berikutnya.

Dalam pelaksanaan UN, satuan pendidikan bertanggung jawab untuk:


1) Melakukan pendataan calon peserta UN
2) Mengamankan dan menjaga kerahasiaan soal ujian dan
dokumen pendukungnya;
3) Melaksanakan ujian dengan jujur dan amanah sesuai POS
4) Mengirimkan LJUN yang telah diisi oleh peserta ujian kepada dinas
kabupaten/kota
5) Menerima hasil UN dari penyelenggara UN tingkat kabupaten/kota.
6) Menerbitkan SKHUN;
7) Menetapkan dan mengumumkan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan sesuai dengan ketentuan Pasal 72, Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
8) Melaporkan pelaksanaan UN kepada pejabat yang menugaskanya.

Pelaksanaan Ujian sekolah


1) Waktu dan Teknis Pelaksanaan
Ujian sekolah dilaksanakan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik yang dilakukan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan
merupakan salah satu persyaratan kelulusan
Ujian Sekolah dilaksanakan sebelum pelaksanaan Ujian Nasional.
Ujian Sekolah terdiri dari ujian Tertulis dan Ujian Praktik
Ujian Sekolah terdiri dari Ujian Sekolah Utama dan Ujian Sekolah Susulan
Kisi-kisi Ujian Sekolah disusun dan ditetapkan oleh masing masing Satuan
Pendidikan berdasarkan kriteria pencapaian Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Isi, dan kurikulum yang berlaku
Ujian Sekolah Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau
berhalangan hadir dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah
Mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Sekolah adalah mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi berdasarkan POS Sekolah

43
2) Persyaratan untuk mengikuti Ujian Sekolah
Setiap peserta didik yang belajar pada tahun terakhir berhak untuk mengikuti
Ujian Sekolah
Untuk mengikuti Ujian Sekolah, peserta didik harus memenuhi persyaratan yang
telah ditetapkan dalam POS Ujian Sekolah
c). Target kelulusan yang akan dicapai oleh sekolah
Target kelulusan yang harus dicapai dalam satu tahun pelajaran 2017/2018 adalah :
Persentase kelulusan tetap dipertahankan 100%
Nilai rata-rata mata pelajaran UN ( Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
Matematika, dan Produktif ) yang didapat minimal diatas 7,00
d). Uraian tentang program program sekolah dalam meningkatkan kualitas lulusan
dengan mempertajam implementasi kinerja Sebagaimana prinsip prinsip
pendidikan kejuruan , diantaranya :
Guru dalam proses pembelajaran maupun dalam melakukan evaluasi mulai dari
kelas 1 (satu) hendaknya menggunakan soal berstandar UN/US yang sesuai
dengan SKL di dalam kelas. Dengan demikian , peserta didik akan terbiasa
mengerjakan soal yang kualitasnya berstandar soal UN (tingkat kesukaran).
mengintensifkan bimbingan belajar di sekolah dengan pengelolaan profesional
(manajemen maupun pelayanan kepada peserta didik ).
Dalam proses pembelajaran guru selain menggunakan acuan kurikulum,
hendaknya juga menggunakan acuan standar kompetensi Lulusan UN/US.
e). Program sekolah untuk meningkatkan nilai rata rata UN
Percepatan atau pemadatan kurikulum untuk mata pelajaran UN/US . contoh
yang dibahas pada semester 1 (satu) ditambah 40% pokok bahasan semester 2 (dua)
. hal ini dimulai dari kelas satu sekarang . dengan demikian , diperkirakan jumlah
kompetensi dasar kelas 3 telah habis dibahas pada semester satu . sedangkan waktu
semester 2 dapat digunakan untuk persiapan menghadapi UN/US.
Meningkatkan kerjasama antara orang tua dengan pihak sekolah secara sinergis
dan sistematik yang dituangkan dalam program. Sekolah melaporkan kemajuan
belajar peserta didik sebulan sekali sedangkan orang tua melaporkan problem,
keluhan , dan kemajuan anaknya ke sekolah . dengan demikian , permasalahan yang
dihadapi anak dapat segera diatasi.

44
f). Program sekolah untuk meningkatkan keterserapan lulusan kerja
1. Membuka seluas luasnya jaringan kerja (net work) dengan pihak dunia usaha
dan industri.
2. Meningkatkan efektivitas pendidikan dan pelatihan yang dilakukan di internal
sekolah . keterserapan lulusan di dunia kerja tentu saja tidakan akan terlepas dari
apa yang telah dilakukan oleh sekolah terhadap peserta didik ketika program
pendidikan dan pelatihan berlangsung selama peserta didik berada di sekolah .
untuk itu diperlukan juga program sekolah yang dapat mempertajam
implementasi kinerja sekolah menengah kejuruan sebagaimana prinsip prinsip
pendidikan kejuruan , diantaranya :
a) Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan dimana siswa dilatih
merupakan replika lingkungan dimana nanti ia akan bekerja.
b) Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan dimana tugas
tugas latihan dilakukan dengan cara , alat dan mesin yang sama seperti yang
ditetapkan di tempat kerja
c) Pendidikan kejuruan akan efektif jika dia melatih seseorang dalam kebiasaan
berpikir dan bekerja seperti yang diperlukan oleh pekerjaan itu sendiri
d) Pendidikan kejuruan dapat memperhatikan permintaan pasar .
3. Mempertajam kinerja bimbingan dan konseling terutama dalam hal penelusuran
tamatan.
4. uraian tentang program pasca ujian nasional sebagai antsipasi bagi siswa yang
belum lulus ujian :
a. Membentuk tim trauma centre yang terdiri dari :
Wakil kepala bidang kesiswaan, guru BK, Pembina OSIS, dan Wali kelas.
Tugasnya adalah menangani siswa yang belum lulus sehingga tidak
berputus asa dan mengarahkan untuk tetap bersemangat untuk meraih
kelulusannya baik melalui paket C maupun mengulang ujian di tahun
berikutnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Mendorong siswa untuk bisa mengukur hasil belajar di kelasXII sehingga
peserta didik yang belum lulus tersebut dapat mengikuti ujian pada tahun
berikutnya.

45
I. Penjurusan
Yang dimaksud penjurusan pada SMK menyangkut 2 hal:
1. Pembukaan dan penutupan Bidang/Program Studi Keahlian dan Kompetensi
Keahlian di SMKS yang diatur dalam Kepmendiknas No.60/U/2002 dan
Keputusan Dirjen Mandikdasmen No.251/C/KEP/MN/2008.
2. Persyaratan siswa memilih masuk Kompetensi Keahlian tertentu, meliputi:
a). persyaratan akademik : seperti nilai hasil UN.
b). persyaratan non akademik : antara lain persyaratan administrasi,
persyaratan berbadan sehat, tidak buta warna, tinggi badan (tergantung
pada Kompetensi Keahlian).
J. Pendidikan Kecakapan Hidup
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dapat memasukkan pendidikan
kecakapan hidup yaitu pendidikan yang memberikan kecakapan personal,
kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja
atau usaha mandiri (penjelasan Pasal 26 ayat (3) UU Nomor 20 Tahun 2003).
Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan
semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara
khusus.
Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
yang bersangkutan melalui kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan
organisasi siswa dan atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal,
seperti kegiatan kepemudaan, pemberdayaan perempuan, kursus, dan lain-lain.
Pendidikan kecakapan hidup bertujuan memfungsikan pendidikan sesuai dengan
fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi manusiawi peserta didik untuk
menghadapi perannya dimasa datang.
Secara khusus Pendidikan kecakapan hidup bertujuan untuk ;
1. Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk
memecahkan problema yang dihadapi
2. Merancang pendidikan agar fungsional bagi kehidupan peserta didik dalam
menghadapi kehidupannya dimasa yang akan datang
3. Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran
yang lebih fleksibel sesuai prinsip pendidikan berbasais luas.
4. Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang ada dimasyarakat, sesuai
dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.
Pendidikan kecakapan hidup mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial,
kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional.

46
Pendidikan kecakapan hidup diintegrasikan kedalam semua mata pelajaran
dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.
Jenis-jenis kecakapan Hidup adalah :
1. Kecakapan hidup yang dilatihkan :
- Kesadaran sebagai mahluk Tuhan
- Keasadaran akan eksistensi diri
- Keasadaran akan potensi diri
- Kecakapan menggali informasi
- Kecakapan mengambil keputusan
- Kecakapan memecahkan masalah
- Kecakapan komunikasi lisan
- Kecakapan komunikasi tulisan
- Kecakapan kerjasama
- Kecakapan identifikasi variabel
- Kecakapan merumuskan hipotesis
- Kecakapan melaksanakan penelitian
- Kecakapan kejuruan
2. Nilai Pribadi/Living Values
- Kedamaian/peace
- Kehormatan/respect
- Kerjasama/cooperation
- Kebebasan/freedom
- Kebahagiaan/happiness
- Kejujuran/honesty
- Kerendahan hati/humility
- Kecintaan/love
- Tanggungjawab/responsibility
- Kesederhanaan/simplicity
- Toleransi/tolerance
- Kesatuan/unity

47
3. Karakteristik Kompetensi Masyarakat Global
- Membaca
- Menulis
- Berhitung
- Belajar sepanjang hayat
- Mengelola informasi
- Mengelola sumber daya
- Mengelola hubungan sosial
- Mengelola diri
- Bersikap fleksibel
- Memecahkan masalah
- Mengambil keputusan
- Beradaptasi
- Berfikir kreatif
- Memotivasi diri
- Menyusun pertimbangan
- Berkomunikasi lintas budaya
- Bekerja dalam tim
- Melakukan negoisasi
- Memecahkan konflik
- Kesadaran perbedaan nilai
- Kesadaran perbedaan norma sosial
- Kemampuan berbahasa asing

48
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan disusun dan disesuikan setiap tahun oleh sekolah untuk
mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada
Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah,
kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah
daerah.
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama stau tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan
tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik di SMKS Dharma
Bhakti selama satu tahun ajaran mengikuti / menggunakan Petunjuk Pelaksanaan
kalender pendidikan propinsi Banten.

A. PERMULAAN TAHUN PEMBELAJARAN 2017/2018

Sesuai dengan surat edaran Dinas Pendidikan Provinsi Banten Nomor: / -


Dispend/2014 tanggal 7 Mei 2014, Tahun Pelajaran 2017/2018 dimulai hari Senin, 27
Juli 2017
Pada hari-hari pertama masuk sekolah tanggal 27 s/d 29 Juli 2017 diisi dengan
kegiatan-kegiatan :
1. Pertemuan antara orang tua peserta didik dengan sekolah untuk sosialisasi program
sekolah dan membuat kesepakatan-kesepakatan dalam rangka pelaksanaan Proses
Pembelajaran.
2. Peserta didik baru Kelas X kegiatan Masa Bimbingan Studi Peserta Didik yang
diantaranya berisi :
a. Wawasan Wiyata Mandala
b. Tata Krama peserta didik
c. Program dan Cara Belajar
d. Pengenalan Lingkungan Sekolah
e. Tata tertib Sekolah
f. Pengenalan Kegiatan Ekstra Kurikuler.

49
g. Perkenalan dengan teman sesama peserta didik, dengan Guru, Tata Usaha,
Komite Sekolah dan Pelaksana Sekolah
h. Kegiatan Olah Raga
i. Kegiatan Pramuka
3. Untuk peserta didik kelas XI dan XII melaksanakan kegiatan :
a. Pembenahan 5 K
b. Bakti Sosial
c. Penyegaran Mata Pelajaran
d. Diskusi Kelompok
e. Pemantapan Disiplin Sekolah
f. Kegiatan Ramadhan

B. JUMLAH MINGGU EFEKTIF


Jumlah minggu efektif tahun pelajaran 2017/2018SMKS Dharma Bhakti adalah
35 minggu dan hari efektif sebanyak 225 hari.
Secara detail adalah sebagai berikut:

Mid
Jumlah Jumlah Tes, Jumlah Jumlah Jumlah
No BULAN Minggu Hari Ulum Hari Libur Hari Libur Hari
Efektif Minggu dan Resmi Semester Efektif
Ujian
1 JULI 2017 2 5 2 14 10
2 AGUSTUS 2017 5 4 1 26
3 SEPTEMBER 2017 5 4 1 25
4 OKTOBER 2017 3 5 6 20
5 NOPEMBER 2017 5 4 26
6 DESEMBER 2017 2 4 6 2 6 13
7 JANUARI 2017 4 5 1 25
8 FEBRUARI 2017 4 4 24
9 MARET 2017 2 4 6 1 20
10 APRIL 2017 2 5 6 2 17
11 MEI 2017 1 4 6 21
12 JUNI 2017 2 4 6 1 10 9
35 52 36 10 31 236

50
C. JADWAL WAKTU LIBUR
Sesuai dengan edaran Kalender Pendidikan Provinsi Banten, secara detail Jadwal
waktu libur (jeda tengah semester, antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
libur keagamaan, hari libur nasional dan hari libur khusus) SMKS Dharma Bhakti
tahun pelajaran 2017/2018 nampak seperti bagan berikut

51
KALENDER PENDIDIKAN PROVINSI BANTEN
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

JULI 2016 AGUSTUS 2016 SEPTEMBER 2016


MINGGU 3 10 17 24 31 7 14 21 28 4 11 18 25
SENIN 4 11 18 25 1 8 15 22 29 5 12 19 26
SELASA 5 12 19 26 2 9 16 23 30 6 13 20 27
RABU 6 13 20 27 3 10 17 24 31 7 14 21 28
KAMIS 7 14 21 28 4 11 18 25 1 8 15 22 29
JUM'AT 1 8 15 22 29 5 12 19 26 2 9 16 23 30
SABTU 2 9 16 23 30 6 13 20 27 3 10 17 24

OKTOBER 2016 NOPEMBER 2016 DESEMBER 2016


MINGGU 2 9 16 23 30 6 13 20 27 4 11 18 25
SENIN 3 10 17 24 31 7 14 21 28 5 12 19 26
SELASA 4 11 18 24 1 8 15 22 29 6 13 20 27
RABU 5 12 19 26 2 9 16 23 30 7 14 21 28
KAMIS 6 13 20 27 3 10 17 24 1 8 15 22 29
JUM'AT 7 14 21 28 4 11 18 25 2 9 16 23 30
SABTU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 3 10 17 24 31

JANUARI 2017 FEBRUARI 2017 MARET 2017


MINGGU 1 8 15 22 29 5 12 19 26 5 12 19 26
SENIN 2 9 16 23 30 6 13 20 27 6 13 20 27
SELASA 3 10 17 24 31 7 14 21 28 7 14 21 28
RABU 4 11 18 25 1 8 15 22 1 8 15 22 29
KAMIS 5 12 19 26 2 9 16 23 2 9 16 23 30
JUM'AT 6 13 20 27 3 10 17 24 3 10 17 24 31
SABTU 7 14 21 28 4 11 18 25 4 11 18 25

APRIL 2017 MEI 2017 JUNI 2017


MINGGU 2 9 16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25
SENIN 3 10 17 24 1 8 15 22 29 5 12 19 26
SELASA 4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27
RABU 5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28
KAMIS 6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 15 22 29
JUM'AT 7 14 21 28 5 12 19 26 2 9 16 23 30
SABTU 1 8 15 22 29 6 13 20 27 3 10 17 24

JULI 2017 Kegiatan Awal Masuk Sekolah


MINGGU 2 9 16 23 30 Libur Resmi Nasional
SENIN 3 10 17 24 31 Penyerahan Buku Lap.Pend (Raport)
SELASA 4 11 18 25 Libur awal Puasa dan sekitar Iedul Fitri
RABU 5 12 19 26 Kegiatan/Ulangan Tengah Semester
KAMIS 6 13 20 27 Perkiraan Ujian Nasional SMA/SMK/SMP dan US SD
JUM'AT 7 14 21 28 Ulangan Akhir Semester/Ulangan Kenaikan Kelas
SABTU 1 8 15 22 29 Libur Semester
Tes Kemampuan Dasar dan Penilaian M utu Pendidikan/Perkiraan US

Minggu Efektif
I = 19
II = 16

52
BAB V
PENUTUP

A. Kurikulum;
Merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan dan merupakan kurikulum Nasional. Kurikulum SMKS
Dharma Bhakti terdiri dari Pendahuluan, Tujuan, Standar Kompetensi, Struktur
dan Muatan kurikulum, kalender pendidikan, dan Penutup.
B. Pengembangan Kurikulum;
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, serta kepentingan peserta didik
dan lingkungannya, beragam dan terpadu, tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni, relevan dengan kebutuhan kehidupan,
menyeluruh dan berkesinambungan, belajar sepanjang hayat, seimbang antara
kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
C. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum adalah sebagai berikut :
a. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia
b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik
c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
e. Tuntutan dunia kerja
f. Perkembangan IPTEK
g. Agama
h. Dinamika perkembangan global
i. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
k. Kesetaraan jender
l. Karakteristik satuan pendidikan
D. Komponen Kurikulum SMK meliputi :
1. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan SMK
2. Struktur dan Muatan KTSP SMK
1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

53
4) Kelompok mata pelajaran estetika
5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
3. Struktur kurikulum SMK meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun,mulai kelas X sampai dengan
kelas XII.
4. Mata pelajaran dan alokasi waktu dapat dilihat pada Struktur Kurikulum SMK
Menjadi bijak apabila Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai
paradigma baru hendaknya disikapi dengan pandangan terbuka, tidak apriori,
apalagi apatis. Karena harapan kita, keberadaaan Kurikulum SMKS Dharma
Bhakti ini berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan tertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Memang akan terjadi sedikit kesulitan ditingkat praktis, untuk itu pelatihan
dan sosialisasi secara berkesinambungan menjadi yang niscaya. Paradigma Baru
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan akan menjadikan:
a. Sekolah akan menjadi ilmu pengetahuan yang paripurna(knowledge based
centre for excellence).
b. Kepala sekolah mampu memberdayakan seluruh potensi komunitas
sekolah(school community).
c. Kepala sekolah dan guru akan mampu melaksanakan perubahan
sekolah(school reform).
d. Guru akan mampu memberdayakan potensi dirinya untuk melaksanakan
perubahan(reformasi)pembelajaran.
Kami yakin seluruh stake holder SMKS Dharma Bhakti telah melakukan sebagian
besar dari keempat aktifitas tersebut. Namun yang belum dilakukan adalah
memadukan dan mensinergikan keempat aktifitas tersebut menjadi satu tujuan
dalam merealisasikan tujuan sekolah, program keahlian dan kompetensi lulusan,
sehingga hasil pembelajaran di SMKS Dharma Bhakti akan lebih fungsional.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang program pembelajran dan penilaian
perlu memperhatikan standar proses dan standar penilaian.

54
Lampiran-lampiran
1. Silabus dan RPP mata PelajaranMATEMATIKA

SILABUS
NAMA SEKOLAH : SMKS DHARMA BHAKTI
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : X/1
STANDAR KOMPETENSI : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep operasi bilangan riil
KODE : 1
ALOKASI WAKTU : 40 x 45 menit

KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU


INDIKATOR PENILAIAN SUMBER BELAJAR
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI
2.1. Menerapkan konsep Membilang dan Membedakan Hasil membilang dan Kuis 8 o Modul Aproksimasi
kesalahan mengukur pengertian membilang mengukur dibedakan Tes lisan Kesalahan
pengukuran Salah mutlak dan salah dan mengukur berdasar pengertiannya Tes tertulis o Referensi lain yang
relatif Melakukan kegiatan Hasil pengukuran Pengamatan relevan
Menentukan pengukuran terhadap ditentukan salah Penugasan
persentase ke-salahan suatu obyek mutlak dan salah
Menentukan toleransi Menghitung kesalahan relatifnya
hasil pengukuran ( salah mutlak dan Persentase kesalahan
salah relatif) suatu dihitung berdasar hasil
pengukuran pengukurannya
Menghitung prosentase Toleransi dihitung
kesalahan suatu berdasar hasil
pengukuran pengukurannya
Menghitung toleransi
hasil suatu pengukuran
Menerapkan konsep
kesalahan pengukuran
pada Program
Keahlian

1
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU
INDIKATOR PENILAIAN SUMBER BELAJAR
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI
2.2. Menerapkan konsep Jumlah dan selisih Melakukan kegiatan Jumlah dan selisih Kuis 7 o Modul Aproksimasi
operasi hasil hasil pengukuran pengukuran terhadap hasil peng-ukuran Tes lisan Kesalahan
pengukuran Hasil kali suatu obyek dihitung untuk Tes tertulis o Referensi lain yang
pengukuran Menghitung jumlah menentukan hasil Pengamatan relevan
dan selisih hasil maksimum dan hasil Penugasan
pengukuran minimumnya
Menghitung hasil Hasil kali
maksimum dan pengukuran dihitung
minimum suatu untuk menentukan
pengukuran hasil maksimum dan
berdasarkan jumlah hasil minimumnya
dan selisih hasil
pengukuran
Menghitung hasilkali
dari suatu
pengukuran
Menghitung hasil
maksimum dan
minimum suatu
pengukuran
berdasarkan hasilkali
dari hasil
pengukuran
Menerapkan hasil
operasi pengukuran
pada bidang program
keahlian

2
NAMA SEKOLAH : SMKS DHARMA BHAKTI
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER :X/1
STANDAR KOMPETENSI : Memecahkan masalah berkaitan sistem persamaan dan pertidaksamaan linier dan kuadrat
KODE :3
ALOKASI WAKTU : 40 x 45 menit

KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER


INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

3.1. Menentukan Persamaan dan Menjelaskan Persamaan linier Kuis 8 Modul Sistem
himpunan pertidaksamaan pengertian ditentukan Tes lisan Persamaan dan
penyelesaian linier serta persamaan linier penyelesaiannya Tes tertulis Pertidaksamaa
persamaan dan penyelesaiannya Menyelesaikan Pertidaksamaan Pengamatan n Linier dan
pertidaksamaan persamaan linier linier ditentukan Penugasan Kuadrat
linier Menjelaskan penyelesaiannya Referensi lain
pengertian yang relevan
pertidaksamaan
linier
Menyelesaikan
pertidaksamaan
linier
Menyelesaikan
masalah program
keahlian yang
berkaitan dengan
persamaan dan
pertidaksamaan
linier

3
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

3.2. Menentukan Persamaan dan Menjelaskan Persamaan kuadrat Kuis 10


himpunan pertidaksamaan pengertian ditentukan Tes lisan
penyelesaian kuadrat serta persamaan dan penyelesaiannya Tes tertulis
persamaan dan penyelesaiannya pertidaksamaan Pertidaksamaan Pengamatan
pertidaksamaan Akar-akar kuadrat kuadrat ditentukan Penugasan
kuadrat persamaan kuadrat Menjelaskan akar- penyelesaiannya
dan sifat-sifatnya akar persamaan
kuadrat dan sifat-
sifatnya
Menyelesaikan
persamaan dan
pertidaksamaan
kuadrat

4
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

3.3. Menerapkan Menyusun Menyusun Persamaan kuadrat Kuis 10


persamaan dan persamaan kuadrat persamaan kuadrat disusun Tes lisan
pertidaksamaan Penerapan berdasarkan akar- berdasarkan akar- Tes tertulis
kuadrat persamaan dan akar yang akar yang Pengamatan
pertidaksamaan diketahui diketahui Penugasan
kuadrat dalam Menyusun Persamaan kuadrat
program keahlian persamaan kuadrat baru disusun
berdasarkan akar- berdasarkan akar-
akar persamaan akar persamaan
kuadrat lain kuadrat lain
Menyelesaikan Persamaan dan
masalah program pertidaksamaan
keahlian yang kuadrat diterapkan
berkaitan dengan dalam
persamaan dan menyelesaikan
pertidaksamaan masalah program
kuadrat keahlian

5
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

3.4. Menyelesaikan Sistem persamaan Memberi contoh Sistem persamaan Kuis 12 o Modul Sistem
sistem linier dua dan tiga sistem persamaan linier dua dan tiga Tes lisan Persamaan dan
persamaan variabel linier dua variabel variabel dapat Tes tertulis Pertidaksamaa
Sistem persamaan dan tiga variabel ditentukan Pengamatan n Linier dan
dengan dua Menyelesaikan penyelesaiannya Penugasan Kuadrat
variabel, satu sistem persamaan Sistem persamaan o Referensi lain
linier dan satu linier dengan dengan dua yang relevan
kuadrat metode eliminasi, variabel, satu
substitusi, atau linier dan satu
keduanya kuadrat dapat
Memberi contoh ditentukan
sistem persamaan penyelesaiannya
dengan dua
variabel, satu
linier dan satu
kuadrat
Menyelesaikan
sistem persamaan
dengan dua
variabel, satu
linier dan satu
kuadrat

6
NAMA SEKOLAH : SMKS DHARMA BHAKTI
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER :X/2
STANDAR KOMPETENSI : Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep matriks
KODE :4
ALOKASI WAKTU : 20 x 45 menit

KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER


INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

4.1. Mendeskripsika Macam-macam Menjelaskan Matriks Kuis 5 Modul Matriks


n macam-macam matriks pengertian ditentukan unsur Tes lisan Referensi lain
matriks matriks, notasi dan notasinya Tes tertulis yang relevan
matriks, baris, Matriks dibedakan Pengamatan
kolom, elemen menurut jenis dan Penugasan
dan ordo matriks relasinya
Membedakan
jenis-jenis matriks
Menjelaskan
kesamaan matriks
Menjelaskan
transpose matriks

7
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

4.2. Menyelesaikan Operasi matriks Menjelaskan Dua matriks atau Kuis 7


operasi matriks operasi matriks lebih ditentukan Tes lisan
antara lain : hasil penjumlahan Tes tertulis
- penjumlahan atau Pengamatan
dan pengurangannya Penugasan
pengurangan Dua matriks atau
Menjelaskan lebih ditentukan
operasi matriks hasil kalinya
antara lain :
- perkalian skalar
dengan matriks
- perkalian
matriks dengan
matriks
Menyelesaikan
penjumlahan,
pengurangan,
dan/atau perkalian
matriks
Menyelesaikan
kesamaan matriks
menggunakan
penjumlahan,
pengurangan, dan
perkalian matriks

8
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

4.3. Menentukan Determinan dan Menjelaskan Matriks Kuis 8


determinan dan Invers matriks pengertian ditentukan Tes lisan
invers determinan determinannya Tes tertulis
matriks Matriks Pengamatan
Menentukan ditentukan Penugasan
determinan dan inversnya
invers matriks
ordo 2
Menjelaskan
pengertian Minor,
kofaktor dan
adjoin matriks
Menentukan
determinan dan
invers matriks
ordo 3
Menyelesaikan
sistem persamaan
linier dengan
menggunakan
matriks

9
NAMA SEKOLAH : SMKS DHARMA BHAKTI
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER :X/2
STANDAR KOMPETENSI : Menyelesaikan masalah program linier
KODE :5
ALOKASI WAKTU : 20 x 45 menit

KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER


INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
5.1. Membuat grafik Grafik himpunan Menjelaskan Pertidaksamaan Kuis 7 Modul Porgram
himpunan penyelesaian pengertian linier ditentukan Tes lisan Linier
penyelesaian sistem program linier daerah Tes tertulis Referensi lain
sistem pertidaksamaan Menggambar penyelesaiannya Pengamatan yang relevan
pertidaksamaan linier dengan 2 grafik himpunan Sistem Penugasan
linier variabel penyelesaian pertidaksamaan
pertidaksamaan linier dengan 2
linier variabel
Menggambar ditentukan daerah
grafik himpunan penyelesaiannya
penyelesaian
sistem
pertidaksamaan
linier dengan 2
variabel

10
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
5.2. Menentukan Model matematika Menjelaskan Soal ceritera Kuis 3 Modul Porgram
model pengertian model (kalimat verbal) Tes lisan Linier
matematika dari matematika diterjemahkan ke Tes tertulis Referensi lain
soal ceritera Menentukan apa kalimat Pengamatan yang relevan
(kalimat verbal) yang diketahui matematika Penugasan
dan ditanyakan Kalimat
Menyusun sistem matematika
pertidaksamaan ditentukan daerah
linier penyelesaiannya
Menentukan
daerah
penyelesaian
l
5.3. Menentukan Fungsi objektif Menentukan Fungsi obyektif Kuis 7 Modul Porgram
nilai optimum Nilai optimum fungsi objektif ditentukan dari Tes lisan Linier
dari sistem Menentukan titik soal Tes tertulis Referensi lain
pertidaksamaan optimum dari Nilai optimum Pengamatan yang relevan
linier. daerah himpunan ditentukan Penugasan
penyelesaian berdasar fungsi
sistem obyektif
pertidaksamaan
linier
Menentukan nilai
optimum dari
fungsi obyektif

11
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
5.4. Menerapkan Garis selidik Menjelaskan Garis selidik Kuis 3
garis selidik pengertian garis digambarkan dari Tes lisan
selidik fungsi obyektif Tes tertulis
Membuat garis Nilai optimum Pengamatan
selidik ditentukan Penugasan
menggunakan menggunakan
fungsi objektif garis selidik
Menentukan nilai
optimum
menggunakan
garis selidik

12
NAMA SEKOLAH : SMKS DHARMA BHAKTI
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER :X/2
STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor
KODE :6
ALOKASI WAKTU : 20 x 45 menit

KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER


INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

6.1. Mendeskripsika Pernyataan dan Membedakan Pernyataan dan Kuis 5 o Modul Logika
n pernyataan dan bukan per-nyataan kalimat berarti bukan pernyataan Tes lisan Matematika
bukan dan kalimat tidak dibedakan Tes tertulis o Referensi lain
pernyataan berarti Suatu pernyataan Pengamatan yang relevan
(kalimat Membedakan ditentukan nilai Penugasan
terbuka) pernyataan dan kebenarannya
kalimat terbuka
Menentukan nilai
kebenaran suatu
pernyataan

13
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

6.2. Mendeskripsika Ingkaran, Memberi contoh Ingkaran, Kuis 10


n ingkaran, konjungsi, dan membedakan konjungsi, Tes lisan
konjungsi, disjungsi, ingkaran, disjungsi, Tes tertulis
disjungsi, implikasi, konjungsi, implikasi, dan Pengamatan
implikasi, biimplikasi dan disjungsi, biimplikasi Penugasan
biimplikasi dan ingkarannya implikasi, dibedakan
ingkarannya biimplikasi, dan Ingkaran,
ingkarannya konjungsi,
Membuat tabel disjungsi,
kebenaran dari implikasi, dan
ingkaran, biimplikasi,
konjungsi, ditentukan nilai
disjungsi, kebenarannya
implikasi, Ingkaran dari
biimplikasi, dan konjungsi,
ingkarannya disjungsi,
Menentukan nilai implikasi,
kebenaran dari biimplikasi
ingkaran, ditentukan nilai
konjungsi, kebenarannya
disjungsi,
implikasi,
biimplikasi, dan
ingkarannya

14
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

6.3. Mendeskripsika Invers, Konvers Menjelaskan Invers, Konvers Kuis 2 o Modul Logika
n Invers, dan Kontraposisi pengertian Invers, dan Kontraposisi Tes lisan Matematika
Konvers dan dari implikasi Konvers dan ditentukan dari Tes tertulis o Referensi lain
Kontraposisi Kontraposisi dari suatu implikasi Pengamatan yang relevan
implikasi Invers, Konvers Penugasan
Menentukan dan Kontraposisi
Invers, Konvers ditentukan dari
dan Kontraposisi suatu implikasi
dari implikasi dan ditentukan
Menentikan nilai nilai
kebenaran Invers, kebenarannya
Konvers dan
Kontraposisi dari
implikasi

15
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

6.4. Menerapkan Modus ponens, Menjelaskan Modus ponens, Kuis 3


modus panens, modus tollens dan pengertian modus modus tollens dan Tes lisan
modus tollens silogisme ponens, modus silogisme Tes tertulis
dan prinsip tollens dan dijelaskan Pengamatan
silogisme dalam silogisme pebedaannya Penugasan
menarik Menarik Modus ponens,
kesimpulan kesimpulan modus tollens dan
dengan silogisme
menggunakan digunakan untuk
modus ponens, menarik
modus tollens dan kesimpulan
silogisme Penarikan
Menentukan kesimpulan
kesahihan ditentukan
penarikan kesahihannya
kesimpulan

16
NAMA SEKOLAH : SMKS DHARMA BHAKTI
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XI / 3
STANDAR KOMPETENSI : Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan fungsi linier dan fungsi kuadrat
KODE : 8
ALOKASI WAKTU : 37 x 45 menit

KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER


INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
8.1. Mendeskripsika Relasi dan Fungsi Membedakan Konsep relasi dan Kuis 5 o Modul Relasi dan
n perbedaan pengertian relasi fungsi dibedakan Tes lisan Fungsi
konsep relasi dan fungsi dengan jelas Tes tertulis o Referensi lain
dan fungsi Menentukan Jenis-jenis fungsi Pengamatan yang relevan
daerah asal diuraikan dan Penugasan
(domain), daerah ditunjukkan
kawan contohnya
(kodomain), dan
daerah hasil
(range)
Menguraikan
jenis-jenis fungsi
(injektif, surjektif,
bijektif)

17
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
8.2. Menerapkan Fungsi Linier dan Membahas contoh Fungsi linier Kuis 7
konsep fungsi grafiknya fungsi linier digambar Tes lisan
linier Invers fungsi Membuat grafik grafiknya Tes tertulis
linier fungsi linier. Fungsi linier Pengamatan
Menentukan ditentukan Penugasan
persamaan grafik persamaannya jika
fungsi leinear diketahui
yang melalui dua koordinat titik
titik, melalui satu atau gradien atau
titik dan gradien grafiknya.
tertentu, dan jika Fungsi invers
diketahui ditentukan dari
grafiknya. suatu fungsi linier
Menemukan
syarat hubungan
dua grafik fungsi
linier saling
sejajar dan saling
tegak lurus
Menentukan
invers fungsi
linier dan
grafiknya

18
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
8.3. Menggambar Fungsi kuadrat Membahas contoh Fungsi kuadrat Kuis 5 o Modul Relasi dan
fungsi kuadrat dan grafiknya fungsi kuadrat dan digambar Tes lisan Fungsi
grafiknya. grafiknya. Tes tertulis o Referensi lain
Menentukan titik Fungsi kuadrat Pengamatan yang relevan
potong grafik ditentukan Penugasan
fungsi dengan persamaannya
sumbu koordinat,
sumbu simetri dan
nilai ekstrim suatu
fungsi
Menggambar
grafik fungsi
kuadrat

8.4. Menerapkan Fungsi kuadrat Menentukan Fungsi kuadrat Kuis 8 o Modul Relasi dan
konsep fungsi dan grafiknya persamaan fungsi digambar Tes lisan Fungsi
kuadrat kuadrat jika grafiknya melelui Tes tertulis o Referensi lain
diketahui grafik titik ekstrim dan Pengamatan yang relevan
atau unsur-unsur titik potong pada Penugasan
lainnya sumbu koordinat
Menentukan nilai Fungsi kuadrat
ekstrim suatu diterapkan untuk
fungsi kuadrat menentukan nilai
Menyelesaikan ekstrim
masalah program
keahlian yang
berkaitan dengan
fungsi kuadrat

19
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
8.5. Menerapkan Fungsi eksponen Membahas contoh Fungsi eksponen Kuis 7
konsep fungsi dan grafiknya fungsi eksponen digambar Tes lisan
eksponen dan grafiknya grafiknya. Tes tertulis
Menentukan Fungsi eksponen Pengamatan
grafik fungsi ditentukan Penugasan
eksponen jika persamaannya,
diketahui unsur- jika diketahui
unsurnya grafiknya
Menentukan
persamaan grafik
fungsi eksponen
Menerapkan
konsep fungsi
eksponen pada
program keahlian

8.6. Menerapkan Fungsi logaritma Membahas contoh Fungsi logaritma Kuis 5


konsep fungsi dan grafiknya fungsi logaritma dideskripsikan Tes lisan
logaritma dan grafiknya sesuai dengan Tes tertulis
Menentukan ketentuan Pengamatan
grafik fungsi Fungsi logaritma Penugasan
logaritma diuraikan sifat-
Menentukan sifatnya
persamaan grafik Fungsi logaritma
fungsi logaritma digambar
Menerapkan grafiknya
konsep fungsi
logaritma pada
program keahlian

20
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
8.7. Menerapkan Fungsi Membahas contoh Fungsi Kuis 8
konsep fungsi trigonometri dan fungsi trigonometri Tes lisan
trigonometri grafiknya trigonometri dan dideskripsikan Tes tertulis
grafiknya sesuai dengan Pengamatan
Menentukan ketentuan Penugasan
grafik fungsi Fungsi
trigonometri trigonometri
Menentukan digambar
persamaan grafik grafiknya
fungsi
trigonometri
Menerapkan
konsep fungsi
trigonometri pada
program keahlian

21
NAMA SEKOLAH : SMKS DHARMA BHAKTI
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : X/2
STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan konsep barisan dan deret dalam pemecahan masalah
KODE : 9
ALOKASI WAKTU : 35 x 45 menit

KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER


INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
9.1. Mengidentifikasi Pola bilangan, Menunjukkan Pola bilangan, Kuis 10 Modul Barisan
pola, barisan dan barisan, dan deret pola bilangan dari barisan, dan deret Tes lisan dan Deret
deret bilangan Notasi Sigma suatu barisan dan diidentifikasi Tes tertulis Referensi lain
deret berdasarkan ciri- Pengamatan yang relevan
Membedakan pola cirinya Penugasan
bilangan, barisan, Notasi Sigma
dan deret digunakan untuk
Menuliskan suatu menyederhanakan
deret dengan suatu deret
Notasi Sigma

22
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
9.2. Menerapkan Barisan dan deret Menjelaskan Nilai suku ke-n Kuis 12
konsep barisan aritmatika barisan dan deret suatu barisan Tes lisan
dan deret Suku ke n suatu aritmatika aritmatika Tes tertulis
aritmatika barisan aritmatika Menentukan suku ditentukan Pengamatan
Jumlah n suku ke n suatu barisan menggunakan Penugasan
suatu deret aritmatika rumus
aritmatika Menentukan Jumlah n suku
jumlah n suku suatu deret
suatu deret aritmatika
aritmatika ditentukan dengan
Menyelesaikan menggunakan
masalah program rumus
keahlian yang
berkaitan dengan
deret aritmatika

23
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
9.3. Menerapkan Barisan dan deret Menjelaskan Nilai suku ke-n Kuis 13 Modul Barisan
konsep barisan geometri barisan dan deret suatu barisan Tes lisan dan Deret
dan deret Suku ke-n suatu geometri geometri Tes tertulis Referensi lain
geometri barisan geometri Menentukan suku ditentukan Pengamatan yang relevan
Jumlah n suku ke-n suatu barisan menggu-nakan Penugasan
suatu deret geometri rumus
geometri Menentukan Jumlah n suku
Deret geometri tak jumlah n suku suatu deret
hingga suatu deret geometri
geometri ditentukan dengan
Menjelaskan deret menggunakan
geometri tak rumus
hingga Jumlah suku tak
Menyelesaikan hingga suatu
masalah program deret geometri di-
keahlian yang tentukan dengan
berkaitan dengan menggunakan
deret geometri rumus

24
NAMA SEKOLAH : SMKS DHARMA BHAKTI
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XI / 4
STANDAR KOMPETENSI : Menentukan kedudukan jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang dalam ruang dimensi dua
KODE : 10
ALOKASI WAKTU : 30 x 45 menit

KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER


INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
10.1. Mengidentifik Macam-macam Mengukur besar Satuan sudut Kuis 5 o Modul Geometri
asi sudut satuan sudut suatu sudut dalam derajat Tes lisan Dimensi Dua
Konversi satuan Menentukan dikonversi Tes tertulis o Referensi lain
sudut macam-macam kesatuan sudut Pengamatan yang relevan
satuan sudut dalam radian atau Penugasan
Mengkonversi sebaliknya sesuai
satuan sudut prosedur.

25
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
10.2. Menentukan Keliling bangun Menghitung Suatu bangun Kuis 10
keliling datar keliling dan luas datar dihitung Tes lisan
bangun datar Luas daerah bidang datar kelilingnya Tes tertulis
dan luas bangun datar sesuai dengan Daerah suatu Pengamatan
daerah bangun Penerapan konsep rumusannya bangun datar Penugasan
datar keliling dan luas. Perhitungan dihitung luasnya
keliling segi tiga, Bangun datar tak
segi empat dan beraturan dihitung
lingkaran luasnya
Perhitungan luas
segi tiga, segi
empat dan
lingkaran
Perhitungan luas
daerah bangun
datar tidak
beraturan dengan
menggunakan
metode koordinat,
trapesium.
Menyelesaikan
masalah program
keahlian yang
berkaitan dengan
luas dan keliling
bangun datar

26
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
10.3. Menerapkan Jenis-jenis Jenis-jenis Transformasi Kuis 15 o Modul Geometri
transformasi transformasi transformasi bangun datar Tes lisan Dimensi Dua
bangun datar bangun datar bangun datar didiskripsikan Tes tertulis o Referensi lain
Penerapan - Translasi menurut jenisnya Pengamatan yang relevan
transformasi - Refleksi Transformasi Penugasan
bangun datar - Rotasi bangun datar
- Dilatasi digunakan untuk
Penerapan menyelesaikan
transformasi permasalahan
bangun datar program keahlian

27
NAMA SEKOLAH : SMKS DHARMA BHAKTI
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XI / 4
STANDAR KOMPETENSI : Menentukan kedudukan jarak, dan besar sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang dalam ruang dimensi tiga
KODE : 11
ALOKASI WAKTU : 35 x 45 menit

KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER


INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
11.1. Mengidentifik Bangun ruang dan Mengidentifikasi Unsur-unsur Kuis 8 o Modul Geometri
asi bangun unsur-unsurnya berbagai bangun bangun ruang Tes lisan Dimensi Tiga
ruang dan Jaring-jaring ruang (kubus, diidentifikasi Tes tertulis o Referensi lain
unsur- bangun ruang balok, prisma, berdasar ciri- Pengamatan yang relevan
unsurnya tabung, kerucut, cirinya. Penugasan
limas, bola) Jaring-jaring
Mengidentifikasi bangun ruang
unsur-unsur digambar pada
bangun ruang bidang datar.
Menggambar
jaring-jaring
bangun ruang

28
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
11.2. Menghitung Permukaan Mengidentifikasi Luas permukaan Kuis 7
luas bangun ruang bentuk permukaan bangun ruang Tes lisan
permukaan dihitung luasnya bangun ruang dihitung dengan Tes tertulis
bangun ruang (kubus, balok, cermat. Pengamatan
prisma, tabung, Penugasan
kerucut, limas,
bola)
Menghitung luas
permukaan
bangun ruang
Menerapkan
konsep luas
permukaan
bangun ruang
pada program
keahlian

29
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
11.3. Menerapkan Volum bangun Menemukan Volum bangun Kuis 8 o Modul Geometri
konsep volum ruang rumus volum ruang dihitung Tes lisan Dimensi Tiga
bangun ruang bangun ruang dengan cermat. Tes tertulis o Referensi lain
(kubus, balok, Pengamatan yang relevan
prisma, tabung, Penugasan
kerucut, limas,
bola)
Menghitung
volum bangun
ruang
Menerapkan
konsep volum
bangun ruang
pada proram
keahlian

30
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
11.4. Menentukan Hubungan antar Menghitung jarak Jarak antar unsur Kuis 12
hubungan unsur dalam antara titik dan dalam ruang Tes lisan
antara unsur- bangun ruang titik dihitung sesuai Tes tertulis
unsur dalam Menghitung jarak ketentuan Pengamatan
bangun ruang antara titik dan Besar sudut antar Penugasan
garis unsur dalam ruang
Menghitung jarak dihitung sesuai
antara titik dan ketentuan
bidang
Menghitung jarak
antara garis dan
garis
Menghitung jarak
antara garis dan
bidang
Menghitung jarak
antara bidang dan
bidang
Menghitung besar
sudut antara garis
dan garis
Menghitung besar
sudut antara garis
dan bidang
Menghitung besar
sudut antara
bidang dan bidang

31
NAMA SEKOLAH : SMKS DHARMA BHAKTI
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XII / 6
STANDAR KOMPETENSI : Memecahkan masalah dengan konsep teori peluang
KODE : 13
ALOKASI WAKTU : 16 x 45 menit

KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER


INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
13.1. Mendeskripsik Kaidah Menjelaskan Kaidah Kuis 8 o Modul Teori
an kaidah pencacahan pengertian kaidah pencacahan, Tes lisan Peluang
pencacahan, permutasi dan pencacahan, permutasi dan Tes tertulis o Referensi lain
permutasi dan kombinasi faktorial, kombinasi Pengamatan yang relevan
kombinasi permutasi, dan digunakan dalam Penugasan
kombinasi menentukan
Menentukan banyaknya cara
banyaknya cara menyelesaikan
meyelesaikan suatu masalah
masalah dg kaidah
pencacahan,
permutasi, dan
kombinasi
Menyelesaikan
masalah dengan
menggunakan
kaidah
pencacahan,
permutasi, dan
kombinasi

32
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
13.2. Menghitung Peluang suatu Menjelaskan Peluang suatu Kuis 8 o Modul Teori
peluang suatu kejadian pengertian kejadian dihitung Tes lisan Peluang
kejadian kejadian, peluang, dengan Tes tertulis o Referensi lain
kepastian dan menggunakan Pengamatan yang relevan
kemustahilan rumus Penugasan
Menghitung
frekuensi harapan
suatu kejadian
Menghitung
peluang suatu
kejadian
Menghitung
peluang kejadian
saling lepas
Menghitung
peluang kejadian
saling bebas
Menerapkan
konsep peluang
dalam
menyelesaikan
masalah program
keahlian

33
NAMA SEKOLAH : SMKS DHARMA BHAKTI
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XII / 6
STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan aturan konsep statistika dalam pemecahan masalah
KODE : 14
ALOKASI WAKTU : 44 45 menit

KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER


INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
14.1. Mengidentifik Pengertian Menjelaskan Statistik dan Kuis 6 Modul Statistika
asi pengerti-an statistik dan pengertian dan statistika Tes lisan Referensi lain yang
statistik, statistika. kegunaan dibedakan sesuai Tes tertulis relevan
statistika, Pengertian statistika dengan Pengamatan
populasi dan populasi dan Membedakan definisinya. Penugasan
sampel sampel pengertian Populasi dan
Macam-macam populasi dan sample dibedakan
data sampel berdasarkan
Menyebutkan karakteristiknya.
macam-macam
data dan memberi
contohnya

34
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
14.2. Menyajikan Tabel dan diagram Menjelaskan Data disajikan Kuis 10
data dalam jenis-jenis tabel dalam bentuk Tes lisan
bentuk tabel Menjelaskan tabel Tes tertulis
dan diagram macam-macam Data disajikan Pengamatan
diagram (batang, dalam bentuk Penugasan
lingkaran, garis, diagram
gambar),
histogram,
poligon frekuensi,
kurva ogive
Mengumpulkan
dan mengolah
data serta
menyajikannya
dalam bentuk
tabel dan diagram
14.3. Menentukan Mean Menghitung mean Mean, median dan Kuis 14
ukuran Median data tunggal dan modus dibedakan Tes lisan
pemusatan Modus data kelompok sesuai dengan Tes tertulis
data Menghitung pengertiannya Pengamatan
median data Mean, median dan Penugasan
tunggal dan data modus dihitung
kelompok sesuai dengan data
Menghitung tunggal dan data
modus data kelompok
tunggal dan data
kelompok

35
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
14.4. Menentukan Jangkauan Menyajikan data Jangkauan, Kuis 14 Modul Statistika
ukuran Simpangan rata- tunggal dan data simpangan rata- Tes lisan Referensi lain
penyebaran rata kelompok rata, simpangan Tes tertulis yang relevan
data Simpangan baku Menentukan : baku, jangkauan Pengamatan
Jangkauan semi Jangkauan, semi interkuartil, Penugasan
interkuartil Simpangan rata- dan jangkauan
Jangkauan rata, Simpangan persentil
persentil baku, Kuartil, ditentukan dari
Jangkauan semi suatu data.
Nilai standar (Z-
score) interkuartil Desil, Nilai standar (Z-
Persentil, dan score) ditentukan
Koefisien variasi
jangkauan dari suatu data
persentil dari data Koefisien variasi
yang disajikan ditentukan dari
Menentukan nilai suatu data
standar (Z-score)
dari suatu data
yang diberikan
Menentukan
koefisien variasi
dari suatu data
yang diberikan

36
NAMA SEKOLAH : SMKS DHARMA BHAKTI
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XII / 5
STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan konsep irisan kerucut dalam memecahkan masalah
KODE : 15
ALOKASI WAKTU : 24 45 menit

KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER


INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

37
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
15.1. Menerapkan Lingkaran dan Menggambar Unsur-unsur Kuis 4 o Modul Irisan
konsep unsur-unsurnya irisan kerucut lingkaran Tes lisan Kerucut
Lingkaran Persamaan dan Mendeskripsikan dideskripsikan Tes tertulis o Referensi lain
garis singgung unsur-unsur sesuai ciri-cirinya Pengamatan yang relevan
lingkaran lingkaran Persamaan Penugasan
Menentukan lingkaran
persamaan ditentukan
lingkaran berdasarkan
Menentukan unsur-unsur yang
persamaan garis diketahui
singgung sekutu Garis singgung
dua lingkaran lingkaran
Melukis garis dilukis dengan
singgung sekutu benar
dua lingkaran Panjang garis
Menentukanan singgung
panjang garis lingkaran dihitung
singgung sekutu dengan benar
dua lingkaran
Menerapkan
konsep ling-karan
dalam
menyelesaikan
masalah program
keahlian

38
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
15.2. Menerapkan Parabola dan Menjelaskan Unsur-unsur Kuis 6 o Modul Irisan
konsep unsur-unsurnya pengertian parabola Tes lisan Kerucut
parabola Persamaan parabola dan dideskripsikan Tes tertulis o Referensi lain
parabola dan bentuknya sesuai ciri-cirinya Pengamatan yang relevan
grafiknya Menentukan Persamaan Penugasan
unsur-unsur parabola
parabola: ditentukan
- Direktriks berdasarkan
- Koordinat titik unsur-unsur yang
puncak diketahui
- Koordinat titik Grafik parabola
fokus dilukis dengan
- Persamaan benar
sumbu
Menentukan
persamaan
parabola
Melukis grafik
persamaan
parabola
Menerapkan
konsep para-bola
dalam
menyelesaikan
masalah program
keahlian

39
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
15.3. Menerapkan Elips dan unsur- Menjelaskan Unsur-unsur elips Kuis 6
konsep elips unsurnya pengertian Elips dides-kripsikan Tes lisan
Persamaan Elips dan bentuknya sesuai ciri-cirinya Tes tertulis
dan grafiknya Menentukan Persamaan elips Pengamatan
unsur-unsur elips: ditentukan Penugasan
- Koordinat titik berdasarkan
puncak unsur-unsur yang
- Koordinat titik diketahui
pusat Grafik elips
- Koordinat fokus dilukis dengan
- Sumbu mayor benar
dan sumbu
minor
Menentukan
persamaan elips
Melukis grafik
persamaan elips
Menerapkan
konsep elips
dalam
menyelesaikan
masalah program
keahlian

40
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
15.4. Menerapkan Hiperbola dan Menjelaskan Unsur-unsur Kuis 8 o Modul Irisan
konsep unsur-unsurnya pengertian hiperbola Tes lisan Kerucut
hiperbola Persamaan hiperbola dan dideskripsikan Tes tertulis o Referensi lain
hiperbola dan bentuknya sesuai ciri-cirinya Pengamatan yang relevan
grafik/sketsanya. Menentukan Persamaan Penugasan
unsur-unsur hiperbola
hiperbola : ditentukan
- Titik Pusat berdasarkan
- Titik puncak unsur-unsur yang
- Titik fokus diketahui
- Asimtot Grafik/sketsa
- Sumbu mayor hiperbola dilukis
dengan benar
- Sumbu minor
Menentukan
persamaan
hiperbola
Melukis
grafik/sketsa
parabola
Menerapkan
konsep hiper-bola
dalam
menyelesaikan
masalah program
keahlian

41
NAMA SEKOLAH : SMKS DHARMA BHAKTI
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XII / 5
STANDAR KOMPETENSI : Menggunakan konsep limit fungsi dan turunan fungsi dalam pemecahan masalah
KODE : 16
ALOKASI WAKTU : 24 45 menit

KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER


INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
16.1. Menjelaskan Pengertian Limit Mendiskusikan Arti limit fungsi di Kuis 4 o Modul Limit
secara intuitif Fungsi arti limit fungsi di satu titik Tes lisan Fungsi
arti limit satu titik melalui dijelaskan melalui Tes tertulis o Modul Turunan
fungsi di suatu perhitungan nilai- perhitungan nilai- Pengamatan o Referensi lain
titik dan di tak nilai disekitar titik nilai disekitar titik Penugasan yang relevan
hingga tersebut tersebut
Mendiskusikan Arti limit fungsi di
arti limit fungsi di tak hingga
tak hingga melalui dijelaskan melalui
perhitungan nilai- grafik dan
nilai disekitar titik perhitungan.
tersebut
Melakukan kajian
pustaka tentang
definisi eksak
limit fungsi

42
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
16.2. Menggunakan Sifat Limit Fungsi Menentukan sifat- Sifat-sifat limit Kuis 4 o Modul Limit
sifat limit Bentuk Tak Tentu sifat limit fungsi. digunakan dalam Tes lisan Fungsi
fungsi untuk Menghitung limit menghitung nilai Tes tertulis o Modul Turunan
menghitung fungsi aljabar dan limit Pengamatan o Referensi lain
bentuk tak trigonometri Bentuk tak tentu Penugasan yang relevan
tentu fungsi dengan dari limit fungsi
aljabar dan menggunakan ditentukan
trigonometri sifat-sifat limit. nilainya
Melakukan Limit fungsi
perhitungan limit aljabar dan
dengan manipulasi trigonometri
aljabar dihitung dengan
Mengenal macam- menggunakan
macam bentuk tak sifat-sifat limit
tentu
Menghitung nilai
limit tak tentu.
Menghitung
bentuk tak tentu
fungsi aljabar dan
trigonometri
dengan
menggunakan
sifat-sifat limit
fungsi

43
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
16.3. Menggunakan Turunan Fungsi Mengenal konsep Arti fisis (sebagai Kuis 4
konsep dan laju perubahan laju perubahan) Tes lisan
aturan turunan nilai fungsi dan dan arti geometri Tes tertulis
dalam gambaran dari turunan Pengamatan
perhitungan geometrisnya dijelaskan Penugasan
turunan fungsi Dengan konsepnya
menggunakan Turunan fungsi
konsep limit yang sederhana
merumuskan dihitung dengan
pengertian menggunakan
turunan fungsi. definisi turunan
Dengan Turunan fungsi
menggunakan dijelaskan sifat-
aturan turunan sifatnya
menghitung Turunan fungsi
turunan fungsi aljabar dan
aljabar. trigonometri
Menurunkan sifat- ditentukan dengan
sifat turunan menggunakan
dengan sifat-sifat turunan
menggunakani Turunan fungsi
sifat lmit komposisi
Menentukan ditentukan dengan
berbagai turunan menggunakan
fungsi aljabar dan aturan rantai.
trigonometri
Menentukan
turunan fungsi
dengan
menggunakan
aturan rantai
Melakukan latihan
soal tentang
turunan fungsi

44
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
16.4. Menggunakan Karakteristik Mengenal secara Fungsi monoton Kuis 6 o Modul Limit
turunan untuk Grafik Fungsi geometris tentang naik dan turun Tes lisan Fungsi
menentukan Berdasar fungsi naik dan ditentukan dengan Tes tertulis o Modul Turunan
karakteristik Turunannya turun menggunakan Pengamatan o Referensi lain
suatu fungsi Mengidentifikasi konsep turunan Penugasan yang relevan
dan fungsi naik atau pertama
memecahkan fungsi turun Sketsa grafik
masalah menggunakan fungsi dinggambar
aturan turunan. dengan
Menggambar menggunakan
sketsa grafik sifat-sifat turunan
fungsi dengan Titik ekstrim
menentukan grafik fungsi
perpotongan ditentukan
sumbu koordinat, koordinatnya
titik stasioner dan Garis singgung
kemonotonannya sebuah fungsi
Menentukan titik ditentukan
stasioner suatu persamaannya
fungsi beserta
jenis ekstrimnya
Menentukan
persamaan garis
singgung fungsi.

45
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
16.5. Menyelesaikan Model matematika Menentukan Masalah-masalah Kuis 6
model Ekstrim Fungsi variabel-variabel yang bisa Tes lisan
matematika (x dan y) dari diselesaikan Tes tertulis
dari masalah masalah ekstrim dengan konsep Pengamatan
yang berkaitan fungsi ekstrim fungsi Penugasan
dengan ekstrim Menyatakan disusun model
fungsi dan masalah nyata matematikanya
penafsirannya dalam kehidupan Model matematika
sehari-hari dari masalah yang
dibentuk ke dalam berkaitan dengan
model matematika ekstrim fungsi
Menentukan ditentukan
penyelesaian penyelesaiannya
model matematika
dengan
menggunakan
konsep ekstrim
fungsi.

46
NAMA SEKOLAH : SMKS DHARMA BHAKTI
MATA PELAJARAN : Matematika
KELAS / SEMESTER : XII / 5
STANDAR KOMPETENSI : Menggunakan konsep integral dalam pemecahan masalah
KODE : 17
ALOKASI WAKTU : 28 x 45 menit

KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER


INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR

47
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
17.1. Memahami Integral Tak tentu Mengenal integral Fungsi aljabar dan Kuis 4 o Modul Integral
konsep integral Integral Tentu tak tentu sebagai trigonometri Tes lisan o Referensi lain
tak tentu dan anti turunan ditentukan integral Tes tertulis yang relevan
integral tentu Menentukan tak tentunya Pengamatan
integral tak tentu Fungsi aljabar dan Penugasan
dari fungsi trigonometri
sederhana ditentukan integral
Merumuskan tentu-nya
integral tak tentu lMenyelesaikan
dari fungsi aljabar masalah yang
dan trigonometri melibatkan
Merumuskan integral tentu dan
sifat-sifat integral tak tentu
tak tentu
Mengenal integral
tentu sebagai luas
daerah dibawah
kurva
Mendiskusikan
teorema dasar
kalkulus
Merumuskan sifat
integral tentu
Menyelesaikan
masalah aplikasi
integral tak tentu
dan integral tentu

48
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
17.2. Menghitung Teknik Nilai integral Nilai integral Kuis 12 o Modul Integral
integral tak Pengintegralan: suatu fungsi suatu fungsi Tes lisan o Referensi lain
tentu dan o Substitusi ditentukan dengan ditentukan dengan Tes tertulis yang relevan
integral tentu o Parsial cara substitusi cara substitusi Pengamatan
dari fungsi o Substitusi Nilai integral Nilai integral Penugasan
aljabar dan Trigonometri suatu fungsi suatu fungsi
fungsi ditentukan dengan ditentukan dengan
trigonometri cara parsial cara parsial
yang Nilai integral Nilai integral
sederhanai suatu fungsi suatu fungsi
ditentukan dengan ditentukan dengan
cara substitusi cara substitusi
trigonometri trigonometri
Menggunakan
teknik
pengintegralan
untuk
menyelesaikan
masalah.

49
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
17.3. Menggunakan Luas Daerah Menggambar Daerah yang Kuis 12
integral untuk Volume Benda grafik-grafik dibatasi oleh Tes lisan
menghitung Putar fungsi dan kurva dan/atau Tes tertulis
luas daerah di menentukan sumbu-sumbu Pengamatan
bawah kurva perpotongan koordinat dihitung Penugasan
dan volum grafik fungsi luasnya
benda putar sebagai batas menggunakan
integrasi. integral.
Menentukan luas Volume benda
daerah dibawah putar dihitung
kurva dengan dengan
menggunakan menggunakan
integral integral.
Menyelesaikan
soal yang
berkaitan dengan
luas daerah di
bawah kurva
Mendiskusikan
cara menentukan
volume benda
putar
(menggambar
daerahnya, batas
integrasi)
Menghitung
volum benda putar
dengan
menggunakan
integral

50
Keterangan:
TM : Tatap muka
PS : Praktik di Sekolah (2 jam praktIk di sekolah setara dengan 1 jam tatap muka)
PI : Praktek di Industri (4 jam praktIk di Du/Di setara dengan 1 jam tatap muka)

51
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Bidang Keahlian : Bisnis Manajemen


Program Keahlian : Akuntansi
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : X/1
Pertemuan Ke : 1
Alokasi : 4 x 45 Menit
Standar Kompetensi : Memecahkan masalah berkaitan dengan
konsep operasi bilangan real
Kompetensi Dasar : Menerapkan operasi pada bilangan real
Indikator : 1. Macam-macam bilangan real dapat
dibedakan.
2. Dua atau lebih bilangan bulat dioperasikan
(dijumlah, dikurang, dikali, dibagi) sesuai
dengan prosedur
3. Dua atau lebih bilangan pecahan,
dioperasikan (dijumlah, dikurang,
dikali, dibagi) sesuai dengan prosedur

I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat membedakan macam-macam bilangan real.
2. Siswa dapat mengoperasikan dua atau lebih bilangan bulat (menjumlahkan,
mengurangkan, mengalikan dan membagi).
3. Siswa dapat mengoperasikan bilangan pecahan (menjumlahkan,
mengurangkan, mengalikan dan membagi).

II. Materi Pelajaran


1. Macam-macam bilangan real
2. Operasi pada bilangan bulat
3. Operasi pada bilangan pecahan

1
III. Metode Pengajaran
1. Ceramah 3. Diskusi
2. Penugasan 4. Ekspositori.

IV. Langkah Pembelajaran


A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Apersepsi, penjelasan tentang macam-macam bilangan.
2. Penjelasan lingkup materi yang dipelajari.
B. Kegiatan Inti
1. Siswa diminta untuk menerangkan bagan mengenai macam-macam
bilangan real yang diberikan oleh guru.
2. Siswa yang lain diminta untuk menyimak dan memberikan komentar atau
sanggahan.
3. Siswa diminta untuk memperhatikan penjelasan mengenai macam-macam
bilangan real.
4. Siswa diminta memperhatikan penjelasan mengenai operasi bilangan
bulat.
5. Siswa diminta utuk mengerjakan latihan-latihan soal yang berkenaan
tentang operasi bilangan bulat.
6. Siswa mempresentasikan latihan-latihan soal yang dikerjakan.
7. Siswa yang lain diminta untuk mengomentari atau menyanggah jawaban
siswa jika diperlukan.
8. Guru memberikan pengarahan mengenai jawaban siswa.
9. Guru menerangkan dan menjelaskan mengenai operasi bilangan pecahan.
10. Siswa diminta untuk mengerjakan latihan-latihan soal yang berkenaan
tentang operasi bilangan pecahan.
11. Siswa mempresentasikan latihan-latihan soal yang dikerjakan.
12. Siswa yang lain diminta untuk mengomentari atau menyanggah jawaban
siswa jika diperlukan.
13. Guru memberikan pengarahan mengenai jawaban siswa.
C. Kegiatan Akhir
1. Siswa diminta menyimpulkan mengenai macam-macam bilangan real.
2. Memberikan Pekerjaan Rumah (PR)
3. Siswa ditugaskan untuk mempelajari mengenai materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya.

2
V. Alat/Bahan Sumber Belajar
1. Alat/Bahan : Pensil, spidol non permanent, white board, bolpoint,
penghapus
2. Sumber Belajar : Modul Operasi bilangan real, , Buku matematika 1 untuk
SMKS dan buku-buku lain yang relevan.
VI. Penilaian
1. Kuis 3. Tes lisan
2. Tes tulis 4. Pengamatan

SOAL
1. Tuliskan lima bilangan yang termasuk ke dalam :
a. Bilangan rasional
b. Bilangan Prima
c. Bilangan Komposit (skor 3)

2. Tentukan nilai dari


a. 5 + 7 = f. 3 x (-5)=
b. -5 +7 = g. -3 x (-5)=
c. -5 + (-7)= h. 12 : (-2)=
d. 3 5 = i. -12 : (-2)=
e. -3 (-5) = j. 4 : (-8)= (Skor : 20)

3. Tentukan nilai dari:


1 2 2 1 1
a. e.
2 3 3 4 6
2 3 2 1
b. f. x :3
3 4 3 4
2 3 1 2 4 5
c. x g. x : (Skor : 27)
3 4 5 3 3 2
2 1
d. :
5 4

3
KUNCI JAWABAN
1. a. 3, 7, log 2, 5, 11
b. 2,3,5,7,11
c.4,6,8,9,10
2. a. 12 f. -15
b. 2 g. 15
c. -12 h. -6
d. -2 i. 6
1
e. 2 j.
2
1 3
3. a. 1 e.
6 4
1 1
b. f.
12 18
1 2
c. g.
2 3
3
d. 1
5

Tangerang, Juni 2017


Guru Mata Pelajaran

Nauri Awalul Iman, S.Pd

4
Lampiran 2

YAYASAN PENDIDIKAN DHARMA BHAKTI ADY


SMK DHARMA BHAKTI ADY
STATUS TERAKREDITASI B
NOMOR IZIN OPERASIONAL : 421.5/309 Dispendik/2012
NSS : 402280337004 NPSN : 20623238
Jl. Taman Adiyasa Solear, Kec. Solear Tangerang 15730 Telp. (021) 59750343

KEPUTUSAN
KEPALA SEKJOLAH
NOMOR : 422.1/ 421.3/0121/ SMKSDB/VII/2017
TENTANG
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
Tahun Pembelajaran 2017/2018
Kepala SMKS Dharma Bhakti

Menimbang Bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah di
bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan kabupaten maka
SMKSDharma Bhakti perlu menetapkan Tim Pengembang Kurikulum

1. Undang undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


Mengingat
2. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi
4. Permendiknas No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kopmpetensi Lulusan
5. Permendiknas No. 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
6. Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan
7. Permendiknas No. 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana
8. Permendiknas No. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses
9. Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional No. 33/MPN tahun 2012 tentang
Sosialisasi KTSP
Memperhatikan 1. Program Kepala Sekolah
2. Rapat Dinas Tanggal 18 Juni 2017

MEMUTUSKAN
Pertama Pembagian tugas guru dalam melaksanakan tugas sebagai Tim Pengembang
Kurikulum di SMKS Dharma Bhakti
Kedua : . biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini, dibebankan kepada
Segala
anggaran yang sesuai
Ketiga : . terjadi kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan
Apabila
sebagaimana mestinya
Keempat Surat Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan

:.
Ditetapkan di : Tangerang
Pada Tanggal : Juni 2017
Kepala Sekolah

SUTAN SUDARYO, SE.Sy


Tembusan Yth :
1. Guru yang bersangkutan

5
Lampiran SK Kepala Sekolah
Nomor : 422.1/ 421.3/0121/ SMKSDB/VII/2017

TIM PENGEMBANG KURIKULUM SEKOLAH


Tahun pelajaran 2017/2018

PENANGGUNG JAWAB : Sutan Sudaryo, SE.Sy


KETUA : Muhtarom H, S.PdI

BIDANG KEGIATAN
1. BIDANG KURIKULUM : Muhtarom H, S.Pd

2. BIDANG SARANA DAN PRASARANA : Sri Sadono, SH

3. BIDANG KESISWAAN : Herdi Wijaya, S.Pd


4. BIDANG HUMAS : Teti Susilawati, S.Pd
5. BIDANG KETATAUSAHAAN : Ristiyanti, S.Pd
6. KOMITE SEKOLAH : Cecep NS, S.Pd

7. KOORDINATOR MGMP SEKOLAH

7.1. Rumpun Normatif : Eka Mutaqien, S.Pd


7.2. Rumpun Adaptif : Dedi Purnawan, ST
7.3. Rumpun Prodiktif : Ujang Supendi, SE

8. DU/DI : 1. PT. SIERAD PRODUC


2. PT. ALFARIA Tbk
3. PT. PLN PERSERO

Tangerang, Juni 2017


Kepala Sekolah

SUTAN SUDARYO, SE.Sy

6
DESKRIPSI TUGAS
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
SMKS DHARMA BHAKTI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A. PENAGGUNG JAWAB
a. Memberikan kebijakan-kebijakan untuk memperlancar kegiatan
b. Mengadakan kontrol terhadap kegiatan
c. Mengevaluasi kegiatan

B. KETUA
a. Menkoordinir seluruh personil dalam melaksanakan tugasnya.
b. Menganalisis anggaran pengembangan sekolah
c. Membantu kepala sekolah dalam memberikan evaluasi kegiatan

C. BIDANG KURIKULUM
a. Menyiapkan program kurikulum.
b. Memantau pelaksanaan kegiatan kurikulum
c. Membuat matriks pengembangan kurikulum
d. Menyusun jadwal kegiatan kurikulum

D. BIDANG SARANA DAN PRASARANA


a. Menyiapkan program sarana dan prasarana
b. Menginventarisir barang yang ada.
c. Menginventarisir barang yang diperlukan.
d. Memnyusun Anggaran pengadaan / belanja barang
e. Membuat matriks pengembangan sarana dan prasarana
f. Menyusun jadwal kegiatan sarana dan prasarana

E. BIDANG KESISWAAN
a. Menyiapkan program kesiswaan,
b. Menyiapkan program ekstrakurikuler
c. Menyiapkan penanganan kedisiplinan siswa

F. BIDANG HUMAS
a. Menyiapkan program Humas,
b. Merencanakan Rapat dengan Komite Sekolah
c. Mendokumentasikan Hasil Rapat Sekolah maupun rapat dengan
Komite,

7
G. BIDANG KETATAUSAHAAN
a. Menyiapkan program ketatausahaan
b. Menyiapkan administrasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
c. Menyusun anggaran keuangan sekolah

H. KOMITE SEKOLAH
a. Memberikan input materi/ non materi kepada sekolah,
b. Melakukan evaluasi bersama dengan sekolah, tentang kualiatas
pendidikan.

KOORDINATOR MGMP SEKOLAH


c. Menyiapkan program pengajaran
d. Menyiapkan pelaksanaan pengajaran,
e. Menyiapkan evaluasi pembelajaran,
f. Menyiapkan program tindak lanjut.

Tangerang, Juni 2017


Kepala Sekolah

SUTAN SUDARYO, SE.Sy

8
9
Lampiran 3
ANALISIS KONTEKS
1. ANALISIS STANDAR ISI (Kerangka Dasar, Struktur Kurikulum, Beban Belajar dan Kalender Pendidikan)

Sekolah : SMKS DHARMA BHAKTI


Alamat : Jl.Raya Cisoka Taman Adiyasa Km.05 Desa Cikuya Kec. Solear
Kabupaten : Tangerang
Provinsi : Banten

Komponen Sub Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana Tindak Lanjut

Struktur Muatan Muatan Kurikulum dalam Dokumen Muatan Kurikulum Tahun pelajaran
Kurikulum Kurikulum 1 KTSP SMKS Dharma Bhakti dalam Dokumen 1 2017/2018 tetap
Disusun dan dilaksanakan Sesuai KTSP SMKS Dharma ditargetkan Muatan
dengan ketentuan/Acuan dalam buku Bhakti Disusun dan Kurikulum pada semua
panduan Kurikulum, salah satu dilaksanakan Sesuai mata pelajaran tambahan
diantara mata pelajaran tambahan acuan, namun seperti ,Mulok dan
yakni mulok, keterampilan /bahasa mengingat kondisi dan keterampilan dan bahasa
Asing hanya diberi alokasi muatan kebutuhan masyarakat asing semua disusun dan
kurikulum sebanyak 2 Jam Pelajaran pada bagian mata dilaksanakan bersama-
pelajaran tambahan sama dalam Kegiatan
seperti keterampilan dan Pembelajaran, tentunya
bahasa asing keduanya dalam perencanaan,
adalah Mata pelajaran pelaksanaan dan
yang terindikasi sangat evalusai semua tetap
dibutuhkan masyarakat dalam pertimbangan dan
pengawasan pihak
Yayasan, Komite dan
pihak Dinas terkait

1
2. ANALISIS STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)

Sekolah : SMKS DHARMA BHAKTI


Alamat : Jl.Raya Cisoka Taman Adiyasa Km.05 Desa Cikuya Kec. Solear
Kabupaten : Tangerang
Provinsi : Banten
Komponen Sub Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana Tindak Lanjut

Standar Pengembangan Diri Siswa dapat 99,99 % Siswa telah Dalam jangka pendek
Kompetensi mengembangkan Diri secara mengikuti kegiatan ditargetkan untuk memberi
Lulusan satuan Optimal dengan ekstrakurikuler wajib, pelatihan pemantapan
pendidikan SMK memanfaatkan kelebihan diri namun hanya sekitar kompetensi pada guru
serta memperbaiki 40% siswa yang pembimbing guna menarik
kekurangannya dengan mengikuti jenis eskul minat siswa dalam mengikuti
mengikuti berbagai jenis pilihan. Hal ini kegiatan eskul pilihan seperti:
kegiatan ekstrakurikuler diperkirakan disebabkan Damband, karate,dan
pilihan oleh keterbatasan Paskibra. Adapun rencana
kemampuan pembimbing peningkatan sarana
serta terbatasnya sarana pendukung adalah dengan
pendukung. mencari dan mendapatkan
peluang bantuan baik dari
Dinas, donatur tak terikat
maupun partisipasi
masyarakat/orang tua wali
murid.

2
3. ANALISIS STANDAR PROSES

Komponen Sub Komponen Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana Tindak Lanjut

PERENCANAAN

RPP Penyiapan a. 100% Guru menyiapkan Dikarenakan biaya dan a. Diadakan kegiatan
Perangkat Rencana Pelaksanaan waktu yang terbatas dalam MGMP sekolah
Pembelajaran Pembelajaran yang menyusun RPP maka selama beberapa hari
dikembangkan dari silabus dalam persentasinya adalah /jam guna workshop
(paling luas mencakup satu 50 % Guru menyiapkan penyusunan RPP dan
KD yang terdiri atas satu RPP sebelum penekanan
atau beberapa indikator pembelajaran, 30% guru Penyusunan RPP
untuk satu kali pertemuan) menyiapkan RPP setelah selama libur semester
pembelajaran dan sisanya genap
hanya mengumpulkan jika b. Pengurus sekolah
ada pemeriksaan dari bekerjasama dengan
pengurus yayasan dan pengurus Yayasan
Dinas dalam mencari dan
menghimpun dana
yang sudah
direncanakan yakni
bersumber dari kas
sekolah dan kas
Yayasan

3
4. ANALISIS STANDAR PENILAIAN

KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN RENCANA TINDAK


LANJUT
Mekanisme 100% guru menyusun 100% guru menyusun 65% Guru yang dapat Diprogramkan kegiatan
dan Prosedur rancangan jadwal rancangan jadwal melaksanakan kegiatan koreksi bersama setelah
Penilaian Pelaksanaan Penilaian dan penilaian dan remedial, remedial UAS ataw UKK mata pelajaran diujikan
remedial namun hanya 55% yang disebabkan karena semua pada hari tsb.
dapat melaksanakan keterbatasan waktu
kegiatan remedial mengoreksi LJK, apalagi
bagi mata pelajaran yang
diujikan pada 2 hari terakhir

5. ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN

KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL RENCANA TINDAK LANJUT

Tenaga Tenaga kependidikan atau Pada prinsipnya Pengurus a. Sekolah bekerjasama


Kependidikan struktural/pengurus sekolah sebagai tenaga Sekolah telah disesuaikan dengan Yayasan untuk
pendidik yang berkonsentrasi penuh dengan kebutuhan, hanya saja memberi kesempatan
mengelola sekolah terdiri dari Komite pada bidang sarana prasarana kepada wakasek bidang
Sekolah, Kepala Sekolah, Wakasek Bidang masih kesulitan karena sarana guna mengkader
Kurikulum, Wakasek Bidang Kesiswaan, keterbatasan kompetensi, salah satu rekan sejawat
Wakasek Bidang Sarana Prasarana, dan kemauan dan juga keterbatasan yang diperkirakan
Wakasek bidang Humas. biaya maka selain di SMKS memiliki kompetensi
tugasnya tersebut sekaligus juga bidang sarana atau
di SMP minimal yang memiliki
kemauan untuk bidang
tersebut.

4
6. ANALISIS KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL RENCANA TINDAK LANJUT

Kompetensi dalam Sekitar 90% pendidik menguasai bidang Sekitar 85% guru sudah Dalam program jangka pendek
bidang Tekhnologi Tekhnologi Informasi salah satunya menguasai dalam bidang sekolah bekerjasama dengan
Informasi adalah bidang microsoft Office dan microsoft Office. Namun sekitar Yayasan Mengadakan program
layanan Internet dan sejenisnya. 60% guru yang mampu dalam pelatihan Guru dalam bidang
bidang layanan internet dan TIK salahsatunya pelatihan
sejenisnya. dalam membuat Blogh

7. ANALISIS STANDAR PEMBIAYAAN

KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL RENCANA TINDAK LANJUT

PEMBIAYAAN Diharapkan biaya operasional yang Biaya operasional sebagian Sekolah, bekerjasama Yayasan,
sebagian bersumber dari swadaya/biaya besar bersumber dari kas Komite dan atas saran dan
partisipasi orang tua berjalan lancar Yayasan karena dana yang masukan dari pihak Dinas terkait
sekitar 85% dari jumlah biaya persiswa bersumber dari swadaya dirata- mencoba menggunakan berbagai
tiap tahunnya. ratakan hanya masuk sekitar alternatif guna memperbaiki
30% tiap tahunnya, manajemen keuangan demi
kelancaran dan kesinambungan
operasional sekolah

8. ANALISIS STANDAR SARANA

KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL RENCANA TINDAK LANJUT

Tanah Idealnya bukti kepemilikan tanah yang Karena waktu dan kondisi Sekolah bekerjasama dengan
lebih kuat adalah dibuktikan dengan keuangan yang masih belum pihak Yayasan dalam waktu

5
adanya AJB dan sertifikat tanah memungkinkan maka dalam hal jangka pendek akan
kepemilikan tanah sekolah mengupayakan adanya sertifikat
masih dalam bentuk AJB (Akta tanah.
Jual Beli)

6
Lampiran 4
INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI
DOKUMEN KTSP SMKS

Nama Sekolah : SMKS Dharma Bhakti


Program Keahlian : Akuntansi
Nama Kepala Sekolah : Sutan Sudaryo, SE.Sy
Alamat Sekolah : Jl. Cisoka-Tm Adiyasa Km.05 Kec. Solear
Kabupaten/Kota : Tangerang
DOKUMEN I

PENILAIAN
NO KOMPONEN DAN INDIKATOR
0 1 2 3 4
COVER/HALAMAN JUDUL
1 Logo sekolah dan atau daerah
2 Judul: Kurikulum SMKS DHARMA BHAKTI
3 Tahun pelajaran
4 Alamat sekolah
LEMBAR PENGESAHAN
1 Rumusan kalimat pengesahan
Tanda tangan kepala sekolah dan stempel/cap
2
sekolah
Tanda tangan ketua komite sekolah dan
3
stempel/cap Komite Sekolah
Tempat untuk tanda tangan kepala/ pejabat dinas
4
pendidikan provinsi
DAFTAR ISI
Kesesuaian halaman
BAB I PENDAHULUAN
A LATAR BELAKANG MEMUAT:
Alasan penyusunan Dokumen KTSP
Kondisi ideal dan kondisi nyata
Potensi dan Karakteristik Satuan Pendidikan
MENCANTUMKAN DASAR HUKUM
B
YANG RELEVAN

1
PENILAIAN
NO KOMPONEN DAN INDIKATOR
0 1 2 3 4
Undang-undang Nomor 20 thn 2003
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006
Permendiknas Nomor 6 Tahun 2007
Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007
Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007
Permendiknas Nomor 41Tahun 2007
Permendikbud No. 160 Tahun 2014
Peraturan bersama Dirjen Dikdan dan Dikmen
No.5496/C/KR/2014 dan 7915/D/Kp/2014
Peraturan Daerah yang relevan
C TUJUAN PENGEMBANGAN KTSP
Adanya tujuan pengembangan Dokumen KTSP
Mengembangkan kompetensi yang mencakup
tiga ranah (Afektif, Kognitif dan Ketrampilan)
D PRINSIP PENYUSUNAN KTSP
Mencakup tujuh prinsip pengembangan dan
Pelaksanaan KTSP
BAB II TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
A. TUJUAN PENDIDIKAN MENENGAH
1 Mengacu pada tujuan pendidikan menengah
seperti tercantum pada perundang-undangan
B. VISI SATUAN PENDIDIKAN
1 Ringkas dan mudah dipahami
2 Mengacu pada tujuan pendidikan menengah yaitu
untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan
lebih lanjut.
3 Mengacu tuntutan SKL dan SK yang mencakup
tiga domain Sikap, Pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan Permendikbud No.
54 Tahun 2013.
4 Berorientasi pada potensi, minat, perkembangan,
kebutuhan dan kepentingan peserta didik

2
PENILAIAN
NO KOMPONEN DAN INDIKATOR
0 1 2 3 4
5 Berorientasi pada kepentingan daerah, nasional
dan global.
6 Berorientasi pada perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni, serta
memperhatikan lingkungan sosial dalam rangka
menumbuhkan peduli lingkungan.
7 Memberi inspirasi dan tantangan dalam
meningkatkan prestasi secara berkelanjutan
untuk mencapai keunggulan
8 Mendorong semangat dan komitmen seluruh
warga satuan pendidikan untuk meningkatkan
kualitas proses dan hasil pendidikan
C. MISI SATUAN PENDIDIKAN
Menjabarkan pencapaian visi dalam bentuk
pernyataan yang terukur dan dapat dicapai sesuai
dengan skala prioritas, mencakup: seluruh
indikator visi
D. TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
1 Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan
2 Tujuan SMKS yang menjabarkan pencapaian
misi dalam bentuk pernyataan yang terukur dan
dapat dicapai sesuai dengan skala prioritas,
mencakup seluruh indikator misi
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
1 Kerangka dasar Kurikukum Satuan Pendidikan
2 Daftar mata pelajaran dan muatan lokal sesuai
dengan standar isi
3 Pengaturan alokasi waktu per mata pelajaran
disesuaikan dengan standar isi, kebutuhan peserta
didik dan sekolah dengan total waktu 38 - 39
Jam per minggu.
4 Pengaturan pemanfaatan tambahan 4 Jam
pelajaran per minggu
PROGRAM MUATAN LOKAL, mencantumkan:
1 Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan daerah.
2 Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan peserta
didik dan karakteristik sekolah.
3 Daftar SK dan KD Muatan lokal yang
dikembangkan oleh sekolah.

3
PENILAIAN
NO KOMPONEN DAN INDIKATOR
0 1 2 3 4
KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI,
mencantumkan:
1 Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan
program layanan konseling dan atau layanan
akademik/belajar, sosial dan pengembangan
karier peserta didik.
2 Uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan
program pengembangan bakat, minat dan prestasi
peserta didik.
3 Kegiatan Ekstra Kurikuler dan/atau Kegiatan
akhir pekan.
PENGATURAN BEBAN BELAJAR, mencantumkan:
1 Pengaturan alokasi waktu jam produktif Tatap
Muka (TM), Pembelajaran di sekolah (PS), dan
Pembelajaran di Industri (PI).
2 Uraian tentang pengaturan alokasi waktu
pembelajaran per jam tatap muka, jumlah jam
pelajaran per minggu, jumlah minggu efektif per
tahun pelajaran, jumlah jam pelajaran per tahun.
3 Uraian tentang pemanfaatan 60% dari jumlah
waktu kegiatan tatap muka pada mata pelajaran
tertentu, untuk penugasan terstruktur (PT) dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT).
4 Uraian tentang pelaksanaan program percepatan
bagi siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan
bakat istimewa (bila ada). *)
5. Jumlah sks per semester, per tahun, atau seluruh
sks sampai selesai SMKS *)
6 Uraian pelaksanaan tentang pelaksanaan SKS *)
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL
1 Prosedur Penetapan KKM
2 Daftar KKM untuk masing-masing
matapelajaran
KENAIKAN KELAS mencantumkan:
1 Uraian tentang pelaksanaan penilaian hasil
belajar siswa (ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester dan ulangan
kenaikan kelas), sesuai denganketentuan yang
diatur dalam Standar Penilaian Pendidikan.
2 Uraian tentang mekanisme dan prosedur
pelaporan hasil belajar peserta didik.
3 Uraian tentang pelaksanaan program remedial
dan pengayaan.

4
PENILAIAN
NO KOMPONEN DAN INDIKATOR
0 1 2 3 4
KELULUSAN, mencantumkan:
1 Kriteriakelulusanberdasar pada ketentuan PP
nomor 32 tahun 2013 pasal 72 ayat 1 dan 2.
2 Uraian tentang pelaksanaan ujian nasional dan
ujian sekolah.
3 Target kelulusan yang akandicapaiolehsekolah.
4 Uraian tentang program-program sekolah dalam
meningkatkan kualitas lulusan.
5 Uraiantentangprogram pasca
ujiannasionalsebagaiantisipasibagi peserta didik
yang belumlulusujian.
PENJURUSAN mencantumkan
1 Kepmendiknas No.60/U/2002 dan Keputusan
Dirjen Mandikdasmen No.251/C/KEP/MN/2008
2 Uraian tentang mekanisme dan proses
pelaksanaan penjurusan.
3 Uraian tentang program penelusuran potensi,
minat dan prestasi peserta didik.
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP mencantumkan:
Uraian tentang penerapan pendidikan kecakapan
1
hidup.
KALENDER PENDIDIKAN, Mencantumkan:
1 Pengaturan tentang permulaan tahun pelajaran.
2 Jumlah minggu efektif belajar satu tahun
pelajaran
3 Jadwal waktu libur (jeda tengah semester, antar
semester, libur akhir tahun pelajaran, libur
keagamaan, hari libur nasional dan hari libur
khusus).
LAMPIRAN, antara lain;
1 Contoh satu silabus dan RPP
SK dan Uraian Tugas TPK Sekolah Penyusun
2
Dok.
Laporan hasil analisis Konteks atau analisis
3
kondisi riil sekolah.
4 Hasil Validasi Dinas Pendidikan Kab/Kota
Jumlah

NILAI = %

5
CATATAN/KOMENTAR UMUM

______________________________________________________________
______________________________________________________________

Tangerang, 18 Juni 2017

Petugas Validasi/Verifikasi

HERWAN TONI, S.Pd.,M.Eng


Pengawas Muda SMKS
Dindik Kab. Tangerang
NIP. 19660405 199903 1 004

Anda mungkin juga menyukai