Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH PENGANTAR SOSIOLOGI

MANFAT SOSIOLOGI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

DISUSUN OLEH :

A.ROHMAN

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMPUNG

2017
Manfaat Sosiologi dalam Kehidupan Masyarakat

Ilmu sosiologi yang kita pelajari selama ini tidak hanya sebagai ilmu pengetahuan saja, tetapi
juga dapat bermanfaat dalam kehidupan masyarakat untuk menunjang keberhasilan seseorang
dalam menjalankan tugasnya dalam masyarakat. Manfaat-manfaat ilmu pengetahuan sosiologi
sebagai berikut :

1. Menambah Pengetahuan Kebhinnekaan Sosial


Seperti: keragaman ras, suku dan agama, serta menambah pengetahuan tentang
keberagaman budaya yang menyangkut system nilai dan norma, adat istiadat, kesenian,
dan unsur-unsur budaya lainnya. Melalui pembelajaran sosiologi kita akan memperoleh
pengetahuan tentang macam-macam karakteristik social individu maupun kelompok
individu dalam masyarakat.

2. Menumbuhkan Kepekaan terhadap Toleransi Sosial


Sosiologi bermanfaat untuk menumbuhkan kepekaan terhadap toleransi social dalam
pergaulan sehari-hari, sehingga memungkinkan terjadinya hubungan saling perngertian
dan saling menguntungkan.
Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk sosila yang tidak dapat hidup sendiri dan
mandiri tanpa pertolongan orang lain, sehingga mesti membangun kerja sama saling
menguntungkan antara umat manusia yang satu dengan yang lain.

3. Menghindari Konflik Sosial


Pengetahuan sosiologi bermanfaat untuk menghindari konflik social, terutama konflik
horizontal yang melibatkan pertikaian antargolongan, antarsuku, maupun antarras. Pada
dasarnya konflik social itu akan terjadi jika di antara dua kubu mempunyai prinsip-
prinsip atau pola piker yang berbeda-beda.

4. Menghindari Dominasi Sosial


Memahami sosiologi bermanfaat untuk menghindari terjadinya dominasi social, dominasi
politik, dominasi ekonomi, maupun dominasi kebudayaan. Dominasi social pada
hakikatnya merupakan suatu bentuk penjajahan terselubung dari kelompok yang kuat
kepada kelompok yang lemah, dari kelompok yang besar kepada kelompok yang kecil.
Dengan tumbuhnya solidaritas social sebagai hasil pemahaman terhadap nilai-nilai
karakteristik social dan individu melalui sosiologi, maka dominasi social, dominasi
politik, dominasi ekonomi, maupun dominasi budaya dapat dihindari, paling tidak dapat
dikurangi.

5. Meningkatkan Integritas Nasional


Memahami sosiologi bermanfaat untuk meningkatkan integritas nasional dalam rangka
mewujudkan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang maju yang memiliki standart hidup
yang tinggi. Sebagai bangsa yang majemuk, yang berbhinnekaan ras, suku, dan agama
sering kali menimbulkan ekses-ekses yang negative. Untuk menghindari hal tersebut,
diperlukan adanya saling pengertian dan kerja sama yang erat di antara unsure-unsur
social yang saling berbeda pada masyarakat yang majemuk, sehingga dapat
meningkatkan integritas social bagi masyarakat tersebut.

6. Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan hal penting dalam sosiologi, karena merupakan syarat
terjadinya aktivitas social dalam masyarakat. Interaksi social merupakan hubungan-
hubungan social yang dinamis yang di dalamnya menyangkut hubungan antara individu,
kelompok maupun individu dengan kelompok. Berlangsungnya proses interaksi
didasarkan pada berbagai factor:

a. Factor Imitasi, proses meniru perilaku orang lain dapat positif dan negative.
b. Factor Sugesti, apabila seseorang memberi suatu pandangan atau sesuatu sikap
yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain.
c. Factor Identifikasi, kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-keinginan dala
diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain.
d. Factor Simpati, suatu proses diman seseorang merasa tertarik dengan pihak lain.
7. Kelompok Sosial
Secara sosiologis, kelompok social adalah setiap kumpulan manusia yang memiliki pola
interaksi yang terorganisir dan terjadi secara berulang-ulang.
Kesadaran berinteraksi ini diperlukan oleh mereka untuk menciptakan suatu kelompok,
sedangkan kehadiran fisik semata-mata sama sekali tidak diperlukan.
Kesadaran berinteraksi ini sangat penting karena melalui kelompoklah, seorang individu
menghayati aturan-aturan yang ada dalam masyarakat. Melalui interaksi dengan
kelompoknya maka seorang individu mampu memenuhi kebutuhan

8. Peran dan Status Sosial


Setiap masyarakat selalu ada pembagian peran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
karena melalui peran-peran yang berbeda itu masyarakat dapat berjalan dengan
seimbang. Peran adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang yang memiliki suatu
status tertentu. Sedangkan status adalah kedudukan seseorang dalam suatu kelompok atau
kedudukan kelompok dalam kaitannya dengan kelompok-kelompok lain. Ada 2 jenis
peran atau status dalam sosiologi, yaitu :

a. Achieved role, suatu peran dan status yang dicapai/diperjuangkan melalui pilihan,
usaha, dan tenaga sendiri.
b. Ascribed role, suatu peran dan status yang diperoleh berdasarkan keturunan, tanpa
memperhitungkan selera, kemampuan dan hasil kerja seseorang.

9. Ketertiban dan Pengendalian Sosial


Dalam suatu system kemasyarakatan, pola hubungan dan kebiasaan yang berjalan lancar
digunakan dipakai untuk mencapai tujuan masyarakat. Hal ini dapat terwujud apabila
kegiatan berlangsung dengan menyenangkan. Pada masyarkat sederhana, sosialisai
menciptakan ketertiban social dengan cara mempersiapkan orang agar bersedia
berperilaku sebagaimana yang diharapkan.
Masyarakat yang teratur hanya dapat tercipta jika kebanyakan orang melaksanakan
sebagian besar kewajiban mereka kepada orang lain dan mampu menuntut hak mereka
dari orang lain.
10. Sosiologi Sebagai Ahli Riset
Seperti semua ilmuan lainnya, para sosiolog menaruh perhatian pada pengumpulan dan
penggunaan data. Untuk itu, para sosiolog melakukan riset ilmiah untuk mencari data
tentang kehidupan sosial suatu masyarakat. Data itu kemudian diolah menjadi suatu karya
ilmiah yang berguna bagi pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah-masalah
dalam masyarakat.
Dalam kaitan dengan hal ini, seorang sosiolog harus mampu men-ernihkan berbagai
anggapan keliru yang berkembang dalam masyarakat. Dari hasil penilitiannya, sosio-log
harus dapat menghadirkan kebenaran-kebenaran agar dampak negatif yang mung-kin
ditimbulkan oleh kekeliruan dalam masyarakat dapat dihindari. Berdasarkan hal i-tu pula,
seorang sosiolog bisa menghadirkan ramalan sosial yang didasarkan pada po-la-pola,
kecenderungan, dan perubahan yang paling mungkin terjadi.

11. Sosiologi Konsultan Kebijakan


Ramalan sosiologi dapat membantu memperkirakan pengaruh kebijakan sosial yang
mungkin terjadi. Setiap kebijakan sosial adalah suatu ramalan. Artinya, kebijakan di-
ambil dengan suatu harapan menghasilkan pengaruh atau dampak yang diinginkan.
Namun, sering terjadi bahwa kebijakan yang diambil tidak memenuhi harapan terse-but.
Salah satu faktornya adalah ketidakakuratan kesimpulan atau dugaan yang salah terhadap
permasalahannya.

12. Sosiologi Sebagai Teknisi


Beberapa sosiolog terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan masyarakat.
Mereka memberi saran-saran, baik dalam penyelesaian berbagai masalah hubungan
masyarkat, hubungan antarkaryawan, masalah moral, maupun hubungan antarkelom-pok
dalam suatu organisasi.
Dalam kedudukan seperti ini, sosiolog bekerja sebagai ilmuan terapan (applied scien-tist).
Mereka dituntut untuk menggunakan pengetahuan ilmiahnya. Dalam mencari ni-lai-nilai
tertentu, seperti efisiensi kerja atau efektifitas suatu program atau kegiatan masyarakat.
13. Sosiologi Sebagai Guru atau Pendidik
Dalam menyajikan suatu fakta, seorang sosiolog harus bersikap netral dan objektif.
Contohnya, dalam menyajikan data tentang masalah kemiskinan, seorang sosiolog ti-dak
boleh menciptakan anggapan sebagai pendukung suatu proyek atau kegiatan ter-tentu
atau mengubahnya sehingga terkesan reformis, konservatif, dan sebagainya.
Sosiologi dapat menyajikan contoh-contoh konkret tentang bagaimana keterlibatan
mereka dalam pemecahan masalah sosial. Keterlibatan mereka dalam kegiatan-ke-giatan
sosial yang bersifat membangun serta menunjukkan apa yang telah mereka pe-lajari dari
pengalaman-pengalaman tersebut.

14. Menujang sebuah proses -proses kesuksesan.


Manfaat yang dapt mewujudkan pada hakikat yang benar benar nyata yang ada , dimana
masyarakat menilai dari sebuah titik nol menuju puncak buah karirnya.titik nol dari apa ?
siapapun tidak akan bias sukses dengan sendirinya tanpa ada peran orang lain dimana id
harus tahu dan selalu mengerti kehidupan di masyarakat, kehidupan di dunia kerja serta
menempatkan dirinya pada bidang yang mungkin orang lain menjadi yakin bahwa diri
kita mempunyai potensi besar dan mempunyai kualitas tanggung jawab dalam melakukan
apapun dengan komitmen yang kuat. Menjadi mengerti pembelajaran tidak hanya pada
sebutan teori teori, praktek nyatalah pembelajaran yang terjun pada masyarakat
membuat pandangan terus kedepan tidak dibingungkan oleh teori apapun.survei dan bukti
yang ada direalitas masyarakat membangun semangat menciptakan motivasi yang ada dr
berbagai karakter individu dalam lingkungan. Karena kenyamanan, dan kesenangan
kesuksesan ada pada prosesnya, bukan pada akhir dari prosesnya.

15. Keteraturan pada pola hidup di lingkungan.


Manusia dalam mencapai pola hidupnya di hadapkan pada dua oilihan yaitu ingin lebih
baik ataukah sebaliknya? Di dalam ilmu sosiologi bermasyarakat dengan berdampingan
tidak hanya asal kumpul, asal mengikuti dalam hal apa saja. Di sini sosiologi member
manfaat bagaimana seseorang di beri batasan di beri aturan-aturan yang cenderung
mutlak secara umum maupun dari sisi spiritual dalam tanda kutip. Seseorang terlihat
mempunyai pola hidup yang baik apabila ia memberlakukan, menghormati, serta
melaksanakan dari aturan-aturan yang ada, serta poin jela yang perlu di garis bawahi
tidak menganggap aturan itu menjadikan arti di larangnya hak kebebasan pola hidup di
lingkungan masyarakat menjadi bekal serta cirri dari setiap pribadi seseorang di manapun
ia berada, ia sudah mengerti aturan yang seimbang memanage diri. Ciri pola hidup yang
teratur merefleks, spontan dengan mengingat aturan-aturan yang baik untuk dirinya dan
orang lain, maka ia berhasil membuat pola hidup yang tahu akan aturan pada
lingkungannya.

16. Menghormati pada sebuah perbedaan.


Sosiologi memberikan manfaat bagaimana seseorang dapat saling menghormati dari
semua bukti-bukti yang teruji memberikan pengertian perbedaan apapun dapat di satukan
dan saling menguatkan dari sisi-sisi yang berbeda. Contohnya dalam sebuah perbedaan
pendapat pada forum yang sangat penting untuk mewujudkan satu persamaan yang saling
di butuhkan satu dengan yang lainnya tanpa ada sikap dan perilaku yang membuat
perbadaan itu seakan-akan yang menjadikan diri seorang rendah, merasa tidak adil.
Karena memang hak asasi manusia adalah mutlak pada siapapun itu.

17. Menciptakan Kerjasama antar pihak.


Pengetahuan sosiologi menciptakan macam-macam ide sosial pada pembangunan sebuah
kemajuan ilmu-ilmu sosial keterkaitan akan kerjasama antar pihak tertentu untuk
mencapai sesuatu yang saling menguntungkan dan tidak merugikan pihak lain. Pada
proses kerjasama pun terdapat interaksi dan timbal balik yang di inginkan oleh orang-
orang yang terlibat kerjasam. Kerjasam memerlukan standart mutu yang ditentukan pada
manfaat kerjasama yang baik, seperti apa yang menjadi ciri penelitian terapan.

18. Penyesuaian Diri pada Lingkungan


Sosiologi juga memberi manfaat penuntun, pengarah pada setiap diri seseorang dalam
menempatkan diri pada suatu lingkungan masyarakatnya serta pemahaman pada setiap
karakterisasi lingkungan tempat yang kita sedang berdiri. Sebagaimana pada sosiologi
kontak langsung dengan seseorang tidak dapat di hindari. Dimana dapat memberikan
pengetahuan cara bersosialisasi kumpul dengan khalayak dengan hanya mendahulukan
ego sendiri termasuk penghambat untuk kita lebih menyesuaiakan lingkungan. Karena
rasa ke-AKUan tidak bisa membuat proses-proses berbaur lebih baik pada pihak
manapun.

19. Perbaikan Diri Menanggapi Masalah


Sosiologi juga tak jauh dari materi yang pernah ada tentang penngendalian, adapun
termasuk pengendalian diri dalam melihat satu titik masalah yang tidak bisa di keluarkan
dan dipecahkan dengan amarah, merasa benar dan seolah-olah kesalahan selalu di pihak
lain. Musyawarah dengan saling mengakui dan saling meraba diri atau introspeksi diri
apa yang kurang dari diri saya, perilaku saya ? tidak hanya berselisih satu sama lain,
karena kita saling berdampingan untuk saling mengisi dengan tanggung jawab serta
langkah dewasa untuk tidak terpuruk pada masalah.
Kita perlu berinteraksi dan berhati-hatidi setiap mengambil keputusan untuk tidak masuk
pada lubang yang sama.
DAFTAR PUSTAKA

1) http://nurulsolikha.blogspot.com/2011/03/kegunaan-sosiologi-dalam-masyarakat.html
2) Drs. Budiyono. 2000. Sosiologi untuk SMA X. Kartasura Surakarta. Citra Pustaka
3) Atik Catur Budiati. 2009. Sosiologi Kontekstual untuk SMA & MA Kelas X. Jakarta.
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
4) Mafatihul Husna. 2012. XF

Anda mungkin juga menyukai