Bioteknologi Pangan (Kudil)
Bioteknologi Pangan (Kudil)
A. Bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup ( Bakteri,
Fungi, Virus, dan lain-lain ) maupun produk dari makhluk hidup ( Enzim dan Alkohol ) dalam
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Bioteknologi juga bermanfaat menghasilkan produk yang bermanfaat bagi kehidupan atau
kepentingan makhluk hidup. Bioteknologi merupakan gabungan dari beberapa ilmu.
Diantaranya : Biokimia, Mikrobiologi, Fisiologi, Aisiologi, Genetika, Biologi Molekuler, dan Kimia.
2. Laba Ekonomis
Biaya yang dikorbankan lebih rendah sehingga bisa meningkatkan laba petani. Penelitian di
Pulau Jawa menyebutkan bahwa biaya pengolahan per hektar dengan traktor lebih murah
dibanding menggunakan tenaga manusia dan hewan.
3. Laba Waktu
Dengan donasi mesin tentunya pengolahan tanah akan lebih cepat. Dari sini proses budidaya
tanaman tentu akan lebih cepat . Untuk tanaman yang berumur pendek, residu waktu bisa
digunakan buat melakukan budidaya lagi.
Pengolahan tanah pertanian harus dilakukan dengan seksama, agar hasil pertanian pun
maksimal.
D. Contoh Tanaman hasil Pengelolaan Lahan Pertanian
1. Cabai Merah
2. Serealia
3. Umbi-umbian
4. Kentang
5. Kacang - Kacangan
PENUTUP
1.Kesimpulan
Mengolah tanah adalah membalik dan menggemburkan struktur tanah agar menjadi
gembur, sehingga memudahkan perakaran untuk masuk ke dalam tanah dan memudahkan akar
tanaman menyerap unsur hara. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan kondisi fisik, khemis
dan biologis tanah menjadi lebih baik, menyiapkan tempat pertumbuhan benih yang serasi,
menghindarkan persaingan terhadap tumbuhan pengganggu, memperbaiki sifat-sifat fisis dan
kimia serta biologis tanah, membunuh gulma dan tanaman yang tidak diinginkan, menempatkan
sisa-sisa tanaman (seresah) pada tempat yang sesuai agar dekomposisi berjalan dengan baik,
menurunkan laju erosi, meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di lapangan, mencampur
dan meratakan pupuk dengan tanah, dan mempersiapkan pengaturan irigasi dan drainase.
Pada umumnya petani melakukan pengolahan tanah dengan langkah-langkah yaitu Land
Clearing (Membersihkan Areal), pembajakan, penggaruan.
Dalam pengolahan tanah terdapat dampak positif dan negatifnya. Dampak positifnya yaitu
meregangkan tanah sehingga tercipta ruang dan pori-pori yang memungkinkan tanah
mendapatkan aerasi udara, membantu mencapuradukkan residu tanaman, materi organik tanah,
dan nutrisi menjadi lebih merata, membunuh gulma secara mekanis, mengeringkan tanah
sebelum peyangaman benih. Sedangkan dampak negatif dari pengolahan tanah yaitu
mengeringkan tanah sebelum peyangaman benih. Hal ini merupakan dampak yang negatif pada
wilayah beriklim kering. Tanah akan kehilangan banyak nutrisi seperti nitrogen dan
kemampuannya dalam menyimpan air, mengurangi laju penyerapan air sehingga meningkatkan
erosi tanah, pembajakan mengurangi tingkat kohesi antar partikel tanah sehingga mempercepat
erosi. Dengan laju penyerapan air berkurang, maka ada risiko terjadi aliran air permukaan yang
membawa residu pupuk dan pestisida yang digunakan pada periode peyangaman sebelumnya,
mengurangi kadar organik tanah, mengurangi jumlah organisme tanah bermanfaat seperti
mikroba, cacing tanah, semut, dan sebagainya, menghancurkan agregat tanah, risiko terjadi
pemadatan tanah pada bagian yang tidak terbajak serta residu tanaman yang hancur dan tersisa
di tanah dapat mengundang organisme dan serangga yang tidak diinginkan dan berpotensi
mengganggu produksi, juga mengundang penyakit.
DAFTAR PUSTAKA