Assalamualaikum wr wb.
Segala puji bagi Allah SWT karena atas rahmat, hidayah, dan taufiq-Nya
penyusun dapat menyelesaikan status ujian geriatri ini. Shalawat dan salam semoga
selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW, semoga kita semua mendapatkan
syafaatnya di akhirat kelak.
Status ujian ini disusun untuk memenuhi salah satu ketentuan dalam
kepaniteraan klinik di stase Geriatri Program Studi Keprofesian dan Pendidikan
Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Jakarta.
Dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu dalam proses penyusunan status ujian ini, terutama kepada:
1. dr. Femmy Nurul Akbar, Sp.PD-KGEH selaku penguji dalam ujian kasus
pasien ini
2. Semua dokter dan staf pengajar di stase Geriatri Program Studi Pendidikan
Dokter FKIK UIN Jakarta,
3. Rekan-rekan Kepaniteraan Geriatri PSKPD FKIK UIN Jakarta.
Demikian status ujian kasus ini penyusun buat. Semoga dapat bermanfaat
bagi penyusun pribadi, pembaca dan orang-orang yang terkait dalam
pembuatannya. Semoga status ujian kasus ini dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan dalam bidang geriatri, Amin.
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
No. RM : 01490223
Nama pasien : Tn. M
Jenis Kelamin : Laki-laki
TTL : Bogor, 15 Mei 1951
Umur : 65 tahun 7 bulan
Pekerjaan : Pekerja Lepas
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Jl. Saun No.34 Krukut RT/RW 002/005
Limo Depok.
Pendidikan : Tidak tamat SD
Jaminan Pembayaran : JKN
Jumlah Anak : 4 anak
Jumlah Cucu : 11 cucu (3 laki-laki dan 8 perempuan)
Tempat dirawat : RSUP Fatmawati
Ruang rawat : R. 606A Lt. VI Utara Gedung Teratai
Tanggal Masuk RS : 19 01 2017 Pk. 09.00 WIB
Tanggal Pemeriksaan : 20 01 2017 Pk. 16.00 17.45 WIB
Datang ke RS : Diantar anak.
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis dengan anak
pasien pada tanggal 19 01 2017.
Keluhan Utama
BAB hitam sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS).
Keluhan Tambahan
-
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUP Fatmawati dengan keluhan BAB hitam dan
muntah darah sejak 3 hari SMRS. BAB berwarna hitam encer seperti kecap. Warna
hitam menyeluruh pada tinja tidak ada bagian yang berwarna normal seperti BAB
pada umumnya. Frekuensi BAB 4 6 kali sehari dengan jumlah kurang lebih 1
gelas kopi. BAB hitam tanpa disertai adanya lendir. Pasien belum pernah inisiatif
mencoba minum obat untuk BAB hitamnya. Karena keluhan BAB hitam ini baru
pertama kalinya dialami pasien, satu hari setelah BAB hitam tidak berkurang pasien
kemudian dibawa ke RSUD Depok dan kemudian dirujuk ke RSUP Fatmawati
karena fasilitas di RS yang terbatas. Selama di RSUD Depok belum pernah
ditransfusi.
Selain BAB hitam, sejak 1 minggu yang lalu pasien mengalami mual dan
muntah. Mual dan muntah muncul saat pasien mencoba makan nasi. Muntah dalam
satu hari bisa 3 4 kali dengan jumlah tidak mencapai 1 gelas. Muntahan pada
awalnya berisi makanan namun sejak 3 hari terakhir muntahan disertai dengan
adanya warna kecoklatan dan tampak merah seperti darah. Keluhan demam, dan
penurunan kesadaran disangkal oleh keluarga pasien. Sejak 1 minggu SMRS,
karena keluhan mual dan muntah yang semakin memberat membuat pasien tidak
nafsu untuk makan sehingga dalam 1 minggu terakhir ini pasien terkadang satu hari
hanya makan 3 4 suap nasi dan minum juga hanya sedikit sedikit.
Sejak 4 tahun yang lalu pasien sering merasakan nyeri perut. Nyeri dirasakan
di daerah ulu hati. Nyeri dirasakan seperti tertusuk-tusuk duri. Namun nyeri ini
tidak menyebar ke daerah lain. Nyeri muncul saat pasien telat makan. Nyeri akan
berkurang saat pasien makan. Pasien terkadang mencoba periksa ke Puskesmas jika
tidak tertahankan rasa nyerinya dan diberi obat yang diminum 30 menit sebelum
makan. Walaupun nyeri ulu hati ini sudah berlangsung lama namun pasien
mengaku belum pernah periksa ke dokter spesialis dan belum pernah dilakukan
teropong lewat mulutnya.
Sejak 4 tahun yang lalu pasien juga diketahui menderita sakit darah tinggi.
Tekanan darah tinggi ini diketahui saat pasien mencoba periksa ke puskesmas
karena keluhan nyeri perutnya. Pasien tidak rutin mengontrol tekanan darahnya.
Pasien hanya minum obat Captopril 25 mg 2 3 x/hari ketika diberi obat oleh
puskesmas. Jika obat tersebut habis pasien tidak melanjutkan pengobatan darah
tingginya lagi. Seingat keluarga pasien, tekanan darah paling tinggi yang pernah
dialami pasien adalah 200/120 mmHg. Namun saat mengalami tekanan darah
200/120 mmHg tidak ada gejala yang berat pada pasien seperti penurunan
kesadaran, bicara pelo, kelemahan satu sisi, dan nyeri dada.
Keluhan lain seperti batuk-batuk, keringat malam, sesak-sesak, dan kaki
bengkak disangkal. Keluhan berat badan turun secara mencolok juga disangkal.
Terkait dengan fungsi penglihatan, pasien merasa jika untuk membaca tulisan
pasien merasa kesulitan, namun jika melihat ke arah jauh pasien merasa lebih jelas.
Menurut pasien sejak 1 tahun terakhir, muncul bayangan seperti kabut di mata
kanannya. Bayangan kabut ini kemudian muncul juga di mata kirinya dalam waktu
kira-kira 2 bulan kemudian. Namun bayangan kabut ini masih belum terlalu
mengganggu penglihatannya.
Saat ini sejak dilakukan penanganan awal di IGD BAB hitam dan muntah darah
sudah tidak ada lagi. Nafsu makan dan minum sudah mulai membaik. Terakhir
makan hampir 1 porsi makanan dari rumah sakit habis. Nyeri pada ulu hati dan rasa
mual sudah mulai berkurang. Keluhan muntah juga sudah tidak ada. Tidak ada
keluhan sesak, namun pasien masih merasa sedikit lemas. Menurut pasien sebelum
dalam keadaan BAB hitam, pasien masih bisa menahan rasa keinginan BAB
sehingga tidak keluar di celana. Begitu juga dengan BAK, pasien masih mampu
menahan BAK dengan baik.
Analisis Finansial
Kondisi ekonomi menurut keluarga dirasa cukup. Kebutuhan pokok
makanan terpenuhi setiap harinya. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari di dalam
rumah selain ditopang oleh pasien juga dibantu oleh anak terakhirnya yang
bekerja sebagai seorang petani dan memelihara kambing. Terkait dengan
bidang kesehatan, saat ini pasien menggunakan JKN yang dibantu oleh
pemerintah sehingga beban biaya kesehatan sudah tidak dipikirkan lagi.
Genogram
Denah rumah
Anamnesis Sistem
Sistem Keluhan
Penglihatan Pandangan buram untuk membaca,
terdapat bayangan kabut di kedua
mata.
Pendengaran Tidak ada keluhan
Kardiovaskular Hipertensi
STATUS GENERALIS
Kepala Normocephal, warna rambut sebagian putih dan sebagian
hitam, sebaran rambut tidak merata.
Mata Konjungtiva pucat (+/+), Sklera ikterik (-/-), pupil bulat
isokhor diameter 3 mm, RCL (+/+), RCTL (+/+), shadow
test (+/+)
Hidung pernapasan cuping hidung (-), deviasi septum (-), sekret
(-/-)
Telinga Normotia, deformitas (-/-), liang telinga lapang (+/+),
serumen (-/-), nyeri tekan tragus (-/-), membran timpani
intak, Tes rinne (+/+) Weber: tidak ada lateralisasi.
B. Pupil
Kanan Kiri
Bentuk bulat bulat
Ukuran 3 mm 3 mm
C. Saraf-saraf Kranialis
N. I : normosmia dekstra sinistra
N.II Kanan Kiri
Acies Visus : - -
Visus Campus : baik baik
Funduskopi : tidak dilakukan tidak dilakukan
N. V Kanan Kiri
Cabang Motorik : Kontraksi kuat Kontraksi kuat
Cabang Sensorik
Optahalmika : Normoestesi Normoestesi
Maxilla : Normoestesi Normoestesi
Mandibularis : Normoestesi Normoestesi
N. VIII
Kanan Kiri
Pemeriksaan bisik jari: baik baik
N. IX, X
Refleks muntah tidak dilakukan, uvula di tengah dan arkus faring tidak
deviasi.
N. XI Kanan Kiri
Mengangkat bahu : kuat kuat
Menoleh : kuat kuat
N. XII
Pergerakan Lidah : tidak ada deviasi
Atrofi : (-)
Fasikulasi : (-)
Tremor : (-)
D. Sistem Motorik :
Kekuatan Motorik:
5555 5555
5555 5555
Trofik : eutrofi/eutrofi
Tonus : normotonus/normotonus
Rigiditas : normal
E. Gerakan Involunter
Tremor : (-)/(-)
Chorea : (-)/(-)
Atetose : (-)/(-)
Mioklonik : (-)/(-)
Tics : (-)/(-)
F. Sistem Sensorik
Proprioseptif : normal
Eksteroseptif : normoestesi
G. Fungsi Otonom
Miksi : dapat dikontrol
Defekasi : dapat dikontrol
Sekresi Keringat : Normal
PEMERIKSAAN MUSKULOSKELETAL
Look :
Ektremitas Atas : Deformitas (-), luka (-),bengkak (-),
Ektremitas Bawah :
Genu: luka -/-, bengkak -/-, eritema -/-
Pedis: ulkus (-/-),edema (-/-), eritema -/-
Feel :
Pulsasi arteri radialis dan dorsalis kanan kiri (+)
Nyeri tekan pada genu sinistra (-)
Nyeri tekan pada pedis sinistra (-)
Range of Movement :
- Ekstrimitas atas: jari, tangan, lengan bawah, dan lengan atas kanan
dan kiri dalam batas normal
- Ekstrimitas bawah: jari, telapak kaki, lutut, dan paha kanan dan kiri
dalam batas normal.
TOTAL 4
8 10 : Normal
ORIENTASI
REGISTRASI
MENGENAL KEMBALI
BAHASA
Analisis Gizi
Distribusi Makanan
Pemberian makanan :
Pemberian makanan diberikan peroral.
Balance Kalori
Defisit Kalori = 1566 kkal 650,9 kkal = 915,1 kkal
Defisit Karbohidrat = 940 kkal 419,9 = 520,1 kkal
Defisit Protein = 313 kkal -160 kkal = 153 kkal
Defisit Lemak = 313 kkal 71 kkal = 242 kkal
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Pemeriksaan Laboratorium (18/01/2017 Pk. 11.41 WIB)
Kimia Klinik
Fungsi Hati
- SGOT 55 0-34 U/I Meningkat
- SGPT 57 0-40 U/I Meningkat
Fungsi Ginjal
- Ureum Darah 283 20-40 mg/dl Meningkat
- Kreatinin Darah 2,59 0.6-1.5 mg/dl Meningkat
Diabetes
- Gula darah sewaktu 172 70-140 mg/dl Meningkat
ELEKTROLIT
- Natrium 140 135 147 mmol/l Normal
- Kalium 5,9 3.10 -5.10 mmol/l Meningkat
- Klorida 101 95-109 mmol/L Normal
Hemostasis
PT 0,94 x
APTT 0,93 x
INR 0,94
Serum iron 22,0 65,0 175,0 mg/dL Menurun
TIBC 255,0 253,0435,0 mg/dL Normal
VI. RESUME
Tn. M, 65 tahun, datang dengan keluhan utama BAB hitam sejak 3 hari SMRS
frekuensi 4 - 6 kali sehari setiap BAB sebanyak 200 cc. 1 minggu SMRS mual
dan muntah sehari 3-4 kali sehari isi makanan, 3 hari terakhir pasien mengalami
hematemesis. Nafsu makan pasien menurun. Sejak 4 tahun terakhir sering
mengalami nyeri ulu hati seperti ditusuk-tusuk. Nyeri muncul saat telat makan dan
membaik saat makan. Pasien mengatasinya dengan meminum obat dari Puskesmas.
Sejak 4 tahun pasien didiagnosis hipertensi, tidak rutin minum obatnya. Satu tahun
terakhir muncul bayangan seperti kabut di kedua mata pasien. Menurut indeks
Brinkman pasien merupakan perokok sedang (IB 315) dan biasa minum kopi di
pagi hari. Sejak 5 tahun terakhir pasien biasa minum jamu pegal linu seminggu 1
2 kali.
VIII. DIAGNOSIS
Diagnosis Medik
1. Anemia gravis e.c Hematemesis melena e.c gastritis erosif dd/keganasan
2. Acute Kidney Injury dd/ Acute on CKD
3. Hipertensi grade I belum terkontrol.
4. Katarak senilis immature.
5. Malnutrisi e.c intake sulit
6. Susp. Diabetes melitus tipe II
Diagnosis Fungsional
1. Impairment: gastrointestinal, ginjal, kardiovaskular, vision.
2. Disability: gangguan gastrointestinal, gangguan metabolik, gangguan
penglihatan.
3. Handicap: ketergantungan sedang
Diagnosis Psikiatri
Tidak ada
Sindrom Geriatri
- Impairment of vision
- Inanition
Medikamentosa
NaCl 0,9% 500mL/12 jam.
Sucralfat Syr 4 x C I PO
Omeprazole 2 x 40 mg IV
Ondansentron 3 x 4 mg IV
Transfusi PRC 500 cc target Hb 10 mg/dL
Nifedipin 1 x 10 mg
XI. PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad fungsionam : dubia ad bonam
Quo ad sanactionam : dubia ad bonam
BAB II
ANALISA TERAPI
Medikamentosa
NaCl 0,9% 500mL/12 jam.
Sucralfat Syr 4 x C I PO
o Proteksi dari asam, pepsin, dan garam empedu
menunjang penyembuhan ulkus lambung.
o Topikal bioavailibilitas 5%, tidak dimetabolisme
o Onset: 1 2 jam, durasi: 6 jam.
Omeprazole 1 x 40 mg PO
o PPI: bekerja pada sel parietal untuk mencegah
Pompa H+/K+ ATPase.
o Bioavailibilitas 30 40%, onset 1 jam
o OOA 1 jam dengan efek antisekretorik. Half life 0,5
1 jam.
o Durasi 73 jam, Kadar puncak plasma 0,5 3.5 jam.
o Protein bound: 95 96%
o Metabolisme: CYP2c19.
Ondansentron 3 x 4 mg IV
o Antagonis 5-HT3 selektif.
o Tidak mengenai dopamine reseptor tidak ada efek
ekstrapiramidal.
o Bioavailabilitas: 56 71 % , dengan makanan
meningkatkan absorpsi 17%.
o Tidak ada interaksi dengan obat pada pasien.
Transfusi PRC 500 cc target Hb 10 mg/dL
Medikamentosa
Nifedipin extended release (Adalat) 1 x 10 mg
o Golongan CCB mencegah influks transmembran kalsium
ekstraselular
o Biavailabilitas: 65-89%, onset 30 menit
o Durasi 24 jam.
o Kadar puncak plasma: 2,5 5 jam.
o Metabolisme di CYP3A4
o Tidak ada interaksi dengan obat pada pasien.
DAFTAR PUSTAKA