BAB I
PENDAHULUAN
kuda lebih dari 250 PK. Pada akhirnya kapal tersebut dapat memilki
sertifikat-sertifikat sesuai pemeriksaan yang dilakukan.
Dalam kerja praktek di PT. Biro Klasifikasi Indonesia Cabang
Utama Klas Makassar ini praktikan akan diajarkan mengenai jenis-jenis
klasifikasi yang diterapkan oleh BKI.
1.2. Tujuan Kerja Praktik
Pelaksanaan praktik kerja di PT. Biro Klasifikasi Indonesia
(Persero) Cabang Makassar mempuyai tujuan sebagai berikut:
a. Mengingat dan melihat secara langsung apa dan bagaimana
bentuk dan kerja PT. (Persero) Biro Klasifikasi Indonesia di lapangan.
b. Menambah wawasan mengenai teknologi perkapalan, terutama
tentang pengklasifikasian kapal dan persyaratannya.
c. Mengetahui secara langsung penerapan ilmu yang diperoleh selama
di bangku perkuliahan.
d. Memenuhi persyaratan mata kuliah yang wajib ditempuh sesuai dengan
kurikulum pada Jurusan Teknik Perkapalan Universitas Hasanuddin.
BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN
2.1. Profil Perusahaan
Pada tahun 1960 telah timbul suatu gagasan untuk mendirikan
suatu biro klasifikasi nasional. Kemudian gagasan ini dibahas lebih lanjut
dalam Munas Maritim I tanggal 2328 September 1963 yang
merumuskan bahwa pembentukan Badan Klasifikasi Nasional
merupakan suatu usaha pokok dalam membina potensi bahari, maka
disepakati untuk membentuk Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).
Berdasarkan PP No. 28 tanggal 24 Agustus 1964. PT. Biro
Klasifikasi Indonesia (Persero) didirikan pada tanggal 1 Juli 1964, adalah
merupakan satu-satunya badan klasifikasi nasional yang ditugaskan oleh
pemerintah RI. Untuk mengkelaskan kapal niaga berbendera Indonesia dan
kapal berbendera asing yang secara reguler beroperasi di perairan Indonesia.
Kegiatan klasifikasi itu sendiri adalah merupakan pengklasifikasian
kapal berdasar konstruksi lambung, mesin dan listrik kapal dengan tujuan
memberikan penilaian atas laik tidaknya kapal tersebut untuk berlayar.
Menyadari akan kondisi alam Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu
pulau dengan area teritori laut yang sangat luas dimana hal tersebut
menjadikan sarana perhubungan laut berupa kapal, merupakan sarana
terpenting yang harus dikelola maka diperlukan pemeriksaan yang teliti,
teratur dan sistematis terhadap kondisi kapal agar terjaga keselamatan
benda dan jiwa di laut.
Berdasarkan kondisi tersebut serta didorong oleh kesadaran
nasional dan hasrat untuk memiliki badan klasifikasi nasional yang pada
gilirannya akan membuka kesempatan bagi tenaga-tenaga ahli perkapalan
bangsa sendiri, maka pada tahun 1964 Pemerintah mendirikan PN. Biro
Klasifikasi Indonesia.
BKI adalah organisasi yang dibentuk dan menerapkan standar
teknik dalam melakukan kegiatan desain, konstruksi dan survey marine
terkait dengan fasilitas terapung, termasuk kapal dan konstruksi offshore.
Standar ini disusun dan dikeluarkan oleh BKI sebagai publikasi teknik.
Suatu kapal yang didesain dan dibangun berdasarkan standar BKI,
maka akan mendapatkan Sertifikat Klasifikasi dari BKI. BKI akan
menerbitkan ini setelah melakukan survey klasifikasi yang dipersyaratkan.
Sebagai badan klasifikasi yang independen dan mengatur diri
sendiri, BKI tidak memiliki kepentingan terhadap aspek komersial
terkait dengan desain kapal, pembangunan kapal, kepemilikan kapal,
operasional kapal, manajemen kapal, perawatan/perbaikan kapal, asuransi
atau pencharteran.
BKI juga melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka
peningkatan mutu dan standar teknik yang dipublikasikan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan dengan jasa klasifikasi kapal.
Selain melakukan pengklasifikasian kapal, BKI juga dipercaya oleh
Pemerintah untuk melaksanakan survey & sertifikasi statutoria atas nama
Pemerintah Republik Indonesia, antara lain Load Line, ISM Code dan ISPS
Code.
Melihat peningkatan kegiatan dan perkembangan serta prospek usaha
yang cukup cerah maka untuk lebih meningkatkan kemandirian usaha, sejak
tahun 1977 peraturan pemerintah (PP) No. 1 PN. Biro Klasifikasi
Indonesia, diubah statusnya menjadi PT. (Persero). Saat ini BKI juga
mengembangkan kegiatannya di bidang jasa konsultansi dan supervisi.
Kantor Pusat berada di Jakarta dan memiliki jaringan kantor cabang
di pelabuhan besar di seluruh Indonesia dan Singapore. Selain itu BKI
Sertifikat Material
Sertifikat Juru Las
Sertifikat - sertifikat ini dikeluarkan setelah dilakukan
survey dan hasil survey sesuai dengan peraturan Klas.
b. Menentukan dan mengeluarkan peraturan garis muat.
Dalam hal ini BKI bertindak atas nama Indonesia dan
mencabut Klas suatu Kapal.
2.1.3. Manfaat BKI
Dengan peraturan BKI yang telah diuraikan diatas,
maka BKI sangat bermanfaat bagi semua pihak, antara lain :
1. Pemerintah
Berkepentingan atas keselamatan jiwa dan barang di laut
sehubungan dengan pelaksanaan di lapangan akan undang-
undang keselamatan kapal dan peraturan nasional maupun
konvensi internasional seperti ILLC, SOLAS dan lain-lain.
2. Industri Galangan Kapal
Berkepentingan akan adanya standar minimum pada
pembuatan kapal baru maupun pada reparasi kapal karena
adanya suatu standar mutu pekerjaan dan apa yamg harus
dikerjakan dalam rangka mempertahankan klas kapal yang
harus dipertahankan secara periodik dan teratur.
3. Industri Material dan Perlengkapannya Berkepentingan
terhadap mutu material dan konstruksi hasil produksinya.
4. Pemilik Kapal
Berkepentingan atas kondisi kapal, standar perawatan
kapal, serta penentuan premi asuransi dan keselamatan
kapalnya.
5. Pengguna Jasa
Berkepentingan langsung dengan keselamatan jiwa dan barang
serta ketepatan waktu sampai tujuan.
6. Perusahaan Asuransi
Berkepentingan akan adanya pegangan yang obyektif atas
keadaan teknis suatu kapal sebagai bahan dasar untuk
menentukan premi asuransi, sehingga tidak mutlak harus
memiliki sendiri tenaga ahli untuk menilai kondisi kapal.
2.2. Bidang Usaha Biro Klasifikasi Indonesia
PT (Persero) BKI memiliki dua bidang usaha yaitu Usaha
Klasifikasi dan Non Klasifikasi, yang memberikan pelayanan jasa
kepada badan pemerintahan, pemilik kapal, perusahaan asuransi,
industri baja, industri permesinan dan sebagainya.
Adapun buku-buku yang telah dibuat dan diterbitkan oleh BKI ialah :
1. Rules for Classification and Survey
2. Rules for Hull Construction
3. Rules for Machinery Installation
4. Rules for Electrical Installation
5. Rules for Material
6. Rules for Welding
7. Rules for Automation
8. Rules for Refrigerating Installation
9. Rules for Ship Carrying Liqueefied Gases in Bulk
10. Rules for Ship Carrying Dangerous Chemicals in Bulk
11. Hull Construction, Inland Waterway Vessel
laporan survei.
SOPIR/ ADM.
ADM. TEK. OPERASIONAL
SATPAM
Keterangan :
Garis Struktural
Garis Fungsional
BAB III
KLASIFIKASI KAPAL
Klasifikasi Indonesia.
2) Menyerahkan gambar-gambar dan dokumen kepada Biro
Klasifikasi Indonesia rangkap 3, dan untuk yang berbendera
Indonesia dibuat rangkap 4, karena untuk pemerintah.
3) Semua bahan yang digunakan untuk membangun kapal,
misalnya mesin, pompa - pompa, jangkar dan profil harus
mempunyai sertifikat.
4) Menyerahkan keterangan mengenai seluruh bagian-bagian yang
harus disetujui, dan survey yang dikeluarkan oleh cabang Biro
Klasifikasi Indonesia yang bersangkutan, berikut dikeluarkan
sertifikat sementara dan untuk sertifikat permanen akan
dikeluarkan oleh Biro Klasifikasi Indonesia Pusat. Setiap kapal
yang akan diklaskan ke Biro Klasifikasi Indonesia akan didaftar
di dalam buku register Biro Klasifikasi Indonesia beserta tanda
klas dan lambung timbul musim panas.
perlengkapan.
3.4. Notasi
Notasi merupakan tambahan pada tanda kelas yang
dicantumkan didalam sertifikat lambung maupun mesin. Notasi
tambahan lambung bisa berupa salah satu atau lebih dari notasi-notasi
berikut:
3.4.1 Daerah pelayaran
Daerah pelayaran ini secara umum, adalah
pelayaran samudera terbatas, dengan syarat jarak
terdekat ke pelabuhan perlindungan dan jarak
Samudera dari pantai tidak melebihi 200 mil laut, atau
P
Terbatas pelayaran di perairan Asia Tenggara, Laut
Tengah, Laut Hitam, Laut Karibia dan laut lain
yang sama
kondisinya.
Daerah pelayaran ini secara umum adalah
pelayaran sepanjang pantai, dengan syarat jarak
L Lokal terdekat ke pelabuhan perlindungan dan jarak
dari pantai tidak melebihi 50 mil laut, serta untuk
pelayaran dalam laut tertutup, seperti perairan
Kepulauan Riau dan perairan lain yang sama
kondisinya.
Daerah pelayaran ini terbatas pada perairan
T Tenang tenang, teluk, pelabuhan atau perairan yang sama
dimana tidak terdapat ombak yang besar.
D Pedalaman Daerah pelayaran ini berlaku untuk kapal yang
hanya digunakan di perairan pedalaman
3.4.3 Material :
S Steel
HTS High Tensile Steel
AL Aluminium
FRP Fiber Reinforced
K Kayu
1) Otomasi :
Instalasi mesin dilengkapi dengan perlengkapan untuk
OT kamar mesin yang tidak dijaga, sehingga tidak
diperlukan pengoperasian dan/atau perawatan untuk
periode paling kurang 24 jam.
Waktu tanpa penjagaan di kamar mesin dan tanpa
OT-nh perawatan peralatan kurang dari 24 jam dengan tanda nh
menunjukkan bahwa kamar mesin boleh tanpa penjagaan
selama n jam.
Instalasi mesin dioperasikan dengan kehadiran tetap di
ruang kendali mesin (kendali terpusat) dan dilengkapi
OT-S dengan sistem kendali jarak jauh dari anjungan untuk mesin
3.7. Sertifikat
BAB IV
JENIS - JENIS SURVEY
Tunggal/Ganda)
Superstructure & Deck House (Bangunan Atas & Rumah
Geladak)
Hawse Pipe & Anchor Equipment (Urlup & Perlengkapan
Jangkar)
Davit Construction (Konstruksi Dewi-dewi Sekoci)
Mast Construction (Konstruksi Tiang Mast, termasuk Boom,
Gooseneck dan Rigging Plan)
b) Gambar mesin:
Lay Out Engine Room (Rencana Kamar Mesin)
Piping Sistem (Sistem Perpipaan) untuk bilga, ballast,
air tawar, air laut, pemadam kebakaran, bahan bakar &
minyak lumas termasuk pipa udara, pipa duga & pipa isi
Steering Gear & Emergency Steering Gear (Sistem
Kemudi & Kemudi Darurat)
Shafting Arrangement (Rencana Sistem Poros)
Propeller Shaft (Poros Baling-baling) & Intermediate
Shaft (Poros Antara, bila ada)
Stern Tube & Stern Tube Bearing (Tabung Poros &
Bantalannya)
Propeller (Baling-baling)
Electrical Instalation (Instalasi Listrik) terdiri dari :
Wiring Diagram (Diagram Pengawatan), Power Balance
(Balans Daya), Main Switchboard (Papan Hubung Utama).
c) Gambar Lambung timbul:
Stability Booklet
Inclining Test
5) Pekerjaan pembangunan baru boleh dilaksanakan setelah semua
12) Apabila seluruh sistem permesinan dan sistem pelistrikan selesai, maka
diuji press pipa sesuai dengan kerja, Megger test (tahanan isolasi) seluruh
instalasi mesin, uji beban kelistrikan genset dan Main Switch Board
(MSB).
13) Dilaksanakan inclining test sesuai dengan peraturan BKI dan
prosedur yang berlaku serta disaksikan oleh Surveyor BKI
14) Sea trial dilaksanakan dengan prosedur yang ada dan telah disetujui BKI.
15) Surveyor BKI menerbitkan sertifikat klasifikasi sementara yang
berlaku 1 (satu) tahun dan sertifikat Garis Muat Sementara yang
berlaku 3 (tiga) bulan untuk PGMI dan 5 (lima) bulan untuk ILLC.
16) Sertifikat klasifikasi permanen diterbitkan oleh BKI Pusat setelah
menerima seluruh laporan survey dari Surveyor BKI.
17) Dokumen-dokumen lainnya sebagai pelengkap laporan survey dari
Surveyor BKI yang harus disiapkan guna kelancaran penerbitan
sertifikat permanent (Surat Kebangsaan, Surat Ukur, Builder Certificate,
Gross Akte).
d) Mesin
Machinery arrangements, Intermediate thrust and
screwshafts, Stern tube and glands, Baling-baling, Main
engines, Propulsion gears and clutch systems,
Compressed air piping system, Starting air receivers,
Main boiler, Superheaters, Economizers and steam
piping, Fuel oil burning system, Cooling water and
lubricating oil system, Turbines, Bilge and ballast piping
diagram, Fire fighting system, Fuel oil and starting air
system, Air and sounding pipes system, Wiring diagram,
Electric power balance calculation, Steering gear system,
Piping system and arrangements
Torsional vibration calculations untuk kapal yang
berumur kurang dari 2 (dua) tahun
e) Untuk Kapal Tangki
Loading and unloading facilities, Cargo tank venting
system dan safety devices, Cargo piping system, Pumping
arrangement at forward and afterends of the vessels
Drainage of cofferdams and pump rooms
f) Untuk Kapal Dengan "Unattended Machinery Space"
(Notasi Ot)
Instrument dan sistim alarm kebakaran
List of automatic safety function
2) Melaksanakan survey di atas dok dengan lingkup pemeriksaan
sesuai dengan survey pembaruan kelas ke-4 (pengukuran
ketebalan pelat, overhaul seluruh instalasi mesin, pencabutan
poros baling-baling, dll).
Keterangan:
SS : Special Survey (Survey Pembaruan Kelas)
AS : Annual Survey (Survey Tahunan)
IS : Intermedate Survey (Survey Antara)
DS : Docking Survey (Survey Pengedokan)
4.2.1. Annual Survey (Survey Tahunan)
Survey tahunan dilaksanakan untuk lambung, instalasi mesin
termasuk instalasi listrik dan perlengkapan khusus yang dikelaskan harus
dilaksanakan pada selang waktu 12 bulan, terhitung dari tanggal dimulai
periode kelas seperti yang tercantum dalam sertifikat kelas.
Survey bisa dilaksanakan dalam jendela waktu 3 bulan dihitung
dari hari terakhir dari bulan kalender dimana periode kelas yang sedang
berjalan akan genap berumur satu tahun. Untuk kapal dengan akomodasi
lebih dari 12 penumpang survey tahunan harus dilaksanakan tidak lebih
lambat dari tanggal jatuh temponya.
No Materi Survey Keterangan
1. Lambung dan Pemeriksaan visual konstruksi utama lambung,
Perlengkapan ruang muat dan kamar mesin, lubang palka, pintu
sekat, pintu lambung, pintu samping/ buritan,
b) Sistem propulsi
Pemeriksaan sistem propulsi terutama
mencakup:
Poros antara dan bantalan termasuk
bantalan dorong
Roda gigi transmisi
Kopling mekanis dan fleksibel
Roda gigi berputar dan
Mesin propulsi utama, mesin Bantu dan
baling-baling dengan penggerak listrik.
Elemen pegas yang berada dibawah
beban geser yang terbuat dari karet
dengan atau tanpa lapisan kain dari
kopling cincin karet dan kopling karet
lainnya harus diganti baru, bila hal ini
disyaratkan sesuai hasil pemeriksaan yang
negative.
b) Mesin Penggerak Utama.
Komponen tersebut dibawah ini harus
diperiksa dan bilamana surveyor
menganggap perlu pemeriksaan dalam kondisi
dibuka:
Silinder, tutup silinder, torak, batang
torak, dan baut, kepala silang, poros
engkol dan semua bantalan.
Poros hubungan, dengan sistem
penggerak dan bantalannya. Batang
pengikat, rangka, pondasi mesin dan
elemen pengikat.
Sistem injeksi, pompa dan komporessor
gandengan, supercharger, pipa isap dan
pipa gas buang, pendingin udara
masuk, saringan, peralatan monitor,
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dalam pengklasifikasian kapal & benda terapung lainnya (offshore &
barge, etc) yang ditangani oleh BKI, banyak badan atau pihak yang
terlibat dari berbagai unsur yang kesemuanya mempunyai kepentingan
yang berbeda dengan tujuan yang sama, yaitu memberikan keselamatan
pada kapal, orang dan barang dalam melakukan pelayaran, sehingga
BKI dituntut untuk dapat memberikan penilaian yang objektif
berdasarkan peraturan-peraturan teknik yang berlaku dan dapat
dipertanggungjawabkan dan tidak
berpihak.
5.2. Saran
BKI adalah instansi yang berwenang mengawasi pembangunan dan
perbaikan kapal di Indonesia, maka kinerja BKI harus lebih ditingkatkan
mengingat BKI telah memperoleh sertifikat ISO 9001, dan dalam proses
bergabung dengan klasifikasi- klasifikasi asing (IACS).
Pelayanan jasa yang dilakukan BKI harus selalu ditingkatkan
demi tercapainya kepercayaan dan kepuasan para pemakai jasa BKI.
BKI hendaknya selalu mengikuti perkembangan-perkembangan
teknologi yang ada terutama teknologi perkapalan, sehingga diharapkan
BKI tidak hanya menguasai yang sudah ada tetapi juga ikut mengambil
bagian dalam perkembangan teknologi yang akan datang. Kami sangat
mengharapkan kerjasama yang baik antara pihak BKI dengan pihak
perguruan tinggi yang ada di Indonesia, khususnya dengan jurusan teknik
perkapalan dalam rangka untuk memperlancar masuknya informasi-
informasi baru mengenai perkembangan teknologi perkapalan.
DAFTAR PUSTAKA