Anda di halaman 1dari 70

Laporan Kerja Praktek

PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)


Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan memiliki beribu-
ribu pulau yang dihubungkan oleh lautan dan selat. Hal itu juga
merupakan identitas Indonesia sebagai negara maritim yang besar, dimana
dalam perhubungan antar pulau di dalam negeri sangat membutuhkan
kapal sebagai sarana transportasi. Indonesia sebagai Negara kepulauan juga
didukung oleh letak yang strategis, dimana posisi perairan Indonesia
berada di jalur ekonomi dan perdagangan global. Banyak diantara pelaku
pasar dan pelaku ekonomi dunia yang membutuhkan kapal untuk
mengangkut barang ekonomi antar negara. Potensi jalur perairan Indonesia
banyak dimanfaatkan oleh kapal-kapal pengangkut barang-barang
ekonomi sebagai jalur transportasinya. Dengan melihat kondisi yang seperti
ini maka sudah tidak dapat terelakkan lagi bahwa kapal merupakan
transportasi antar pulau yang murah dan mudah. Untuk menjamin
keselamatan tersebut maka kapal harus mendapat pengawasan didalam
pembangunan, perbaikan modifikasi maupun perawatan secara baik dan
teratur. Hal inilah yang mendorong pemerintahi Indonesia untuk
membentuk suatu badan yang bertugas untuk mengawasi dan
memberikan penilaian secara obyektif tentang kondisi kapal sehingga
dapat layak laut. Badan tersebut adalah Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).
PT. (Persero) Biro Klasifikasi Indonesia merupakan suatu Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditunjuk oleh pemerintah Indonesia
sebagai lembaga yang berfungsi memeriksa kontruksi pada kapal dan
perlengkapan lainnya. Kapal-kapal tersebut terutama yang memiliki
panjang lebih dari 20 m atau tonage lebih dari 100 BRT atau tenaga

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 1
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

kuda lebih dari 250 PK. Pada akhirnya kapal tersebut dapat memilki
sertifikat-sertifikat sesuai pemeriksaan yang dilakukan.
Dalam kerja praktek di PT. Biro Klasifikasi Indonesia Cabang
Utama Klas Makassar ini praktikan akan diajarkan mengenai jenis-jenis
klasifikasi yang diterapkan oleh BKI.
1.2. Tujuan Kerja Praktik
Pelaksanaan praktik kerja di PT. Biro Klasifikasi Indonesia
(Persero) Cabang Makassar mempuyai tujuan sebagai berikut:
a. Mengingat dan melihat secara langsung apa dan bagaimana
bentuk dan kerja PT. (Persero) Biro Klasifikasi Indonesia di lapangan.
b. Menambah wawasan mengenai teknologi perkapalan, terutama
tentang pengklasifikasian kapal dan persyaratannya.
c. Mengetahui secara langsung penerapan ilmu yang diperoleh selama
di bangku perkuliahan.
d. Memenuhi persyaratan mata kuliah yang wajib ditempuh sesuai dengan
kurikulum pada Jurusan Teknik Perkapalan Universitas Hasanuddin.

1.3. Waktu Praktek Kerja


Praktik kerja dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 2016 sampai
dengan tanggal 13 Februari 2016 di PT. Biro Klasifikasi Indonesia (persero)
Cabang Makassar.

1.4. Batasan Masalah


Dalam penulisan laporan praktik kerja di PT. Biro Klasifikasi
Indonesia (Persero) Cabang Makassar ini, penulis membahas ruang
lingkup, aktifitas, layanan, kebijakan mutu, dan informasi perusahaan secara
ringkas dan berbobot.

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 2
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

Penulis membatasi setiap pembahasan dalam laporan ini hanya


didasarkan pada data-data yang diperoleh melalui survey langsung,
wawancara, ataupun kepustakaan saat kegiatan praktik kerja di PT.
Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) Cabang Makassar.

1.5. Metode Pengumpulan Data


Dalam pengumpulan data-data yang diperlukan untuk penyusunan
laporan Praktik kerja ini, penulis menggunakan beberapa metode
penulisan dan penelitian sebagai berikut:
1. Metode Tinjauan Langsung (survey)
Metode ini dimaksudkan untuk mengetahui secara langsung objek
kerja yang sedang di survey serta mengetahui bagaimana surveyor
melakukan tugas dalam mengadakan atau melakukan pemeriksaan
dan pengujian sesuai peraturan yang disyaratkan oleh Biro Klasifikasi
Indonesia.
2. Metode Wawarancara
Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi dengan cara
mengadakan diskusi atau tanya jawab dengan surveyor atau pihak
lain yang menguasai permasalah yang ada.
3. Metode Kepustakaan
Metode kepustakaan yaitu dengan membaca literatur yang ada di
perpustakaan maupun bacaan yang terkait, sehingga dapat diperoleh
data-data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
1.6. Sistematika Laporan
Pada penulisan laporan praktik kerja ini penulis membagi menjadi
beberapa bab diantaranya:

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 3
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

1. Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang , tujuan kerja


praktik, waktu dan lokasi praktik kerja, metode pengumpulan data,
serta sistematika penulisan.
2. Bab II Tinjauan Perusahaan, profil perusahaan, bidang usaha
Biro Klasifikasi Indonesia, hubungan Biro Klasifikasi Indonesia
dengan syahbandar,pemilik kapal dan galangan
3. Bab III Klasifikasi Kapal, berisi tentang proses survey klasifikasi,
tanda kelas kapal, penetapan tanda kelas, notasi kelas, masa
berlakunya kelas, penangguhan dan pencabutan kelas, dan
waktu pengedokan,sertifikat.
4. Bab IV Jenis-Jenis Survey, berisi tentang survey penerimaan
kelas dan survey mempertahankan kelas.
5. Bab V Penutup, berisi kesimpulan dan saran.
6. Daftar Pustaka.
7. Lampiran-lampiran.

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 4
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN
2.1. Profil Perusahaan
Pada tahun 1960 telah timbul suatu gagasan untuk mendirikan
suatu biro klasifikasi nasional. Kemudian gagasan ini dibahas lebih lanjut
dalam Munas Maritim I tanggal 2328 September 1963 yang
merumuskan bahwa pembentukan Badan Klasifikasi Nasional
merupakan suatu usaha pokok dalam membina potensi bahari, maka
disepakati untuk membentuk Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).
Berdasarkan PP No. 28 tanggal 24 Agustus 1964. PT. Biro
Klasifikasi Indonesia (Persero) didirikan pada tanggal 1 Juli 1964, adalah
merupakan satu-satunya badan klasifikasi nasional yang ditugaskan oleh
pemerintah RI. Untuk mengkelaskan kapal niaga berbendera Indonesia dan
kapal berbendera asing yang secara reguler beroperasi di perairan Indonesia.
Kegiatan klasifikasi itu sendiri adalah merupakan pengklasifikasian
kapal berdasar konstruksi lambung, mesin dan listrik kapal dengan tujuan
memberikan penilaian atas laik tidaknya kapal tersebut untuk berlayar.
Menyadari akan kondisi alam Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu
pulau dengan area teritori laut yang sangat luas dimana hal tersebut
menjadikan sarana perhubungan laut berupa kapal, merupakan sarana
terpenting yang harus dikelola maka diperlukan pemeriksaan yang teliti,
teratur dan sistematis terhadap kondisi kapal agar terjaga keselamatan
benda dan jiwa di laut.
Berdasarkan kondisi tersebut serta didorong oleh kesadaran
nasional dan hasrat untuk memiliki badan klasifikasi nasional yang pada
gilirannya akan membuka kesempatan bagi tenaga-tenaga ahli perkapalan

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 5
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

bangsa sendiri, maka pada tahun 1964 Pemerintah mendirikan PN. Biro
Klasifikasi Indonesia.
BKI adalah organisasi yang dibentuk dan menerapkan standar
teknik dalam melakukan kegiatan desain, konstruksi dan survey marine
terkait dengan fasilitas terapung, termasuk kapal dan konstruksi offshore.
Standar ini disusun dan dikeluarkan oleh BKI sebagai publikasi teknik.
Suatu kapal yang didesain dan dibangun berdasarkan standar BKI,
maka akan mendapatkan Sertifikat Klasifikasi dari BKI. BKI akan
menerbitkan ini setelah melakukan survey klasifikasi yang dipersyaratkan.
Sebagai badan klasifikasi yang independen dan mengatur diri
sendiri, BKI tidak memiliki kepentingan terhadap aspek komersial
terkait dengan desain kapal, pembangunan kapal, kepemilikan kapal,
operasional kapal, manajemen kapal, perawatan/perbaikan kapal, asuransi
atau pencharteran.
BKI juga melakukan penelitian dan pengembangan dalam rangka
peningkatan mutu dan standar teknik yang dipublikasikan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan dengan jasa klasifikasi kapal.
Selain melakukan pengklasifikasian kapal, BKI juga dipercaya oleh
Pemerintah untuk melaksanakan survey & sertifikasi statutoria atas nama
Pemerintah Republik Indonesia, antara lain Load Line, ISM Code dan ISPS
Code.
Melihat peningkatan kegiatan dan perkembangan serta prospek usaha
yang cukup cerah maka untuk lebih meningkatkan kemandirian usaha, sejak
tahun 1977 peraturan pemerintah (PP) No. 1 PN. Biro Klasifikasi
Indonesia, diubah statusnya menjadi PT. (Persero). Saat ini BKI juga
mengembangkan kegiatannya di bidang jasa konsultansi dan supervisi.
Kantor Pusat berada di Jakarta dan memiliki jaringan kantor cabang
di pelabuhan besar di seluruh Indonesia dan Singapore. Selain itu BKI

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 6
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

juga memiliki kerjasama dengan badan klasifikasi asing, baik dalam


bentuk mutual representative atau dual class.
Biro Klasifikasi Indonesia yang dikenal sebagai BKI adalah Badan
Usaha Milik Negara yang didirikan dengan tujuan mulia untuk
mendukung kemandirian industri perkapalan dan pelayaran nasional
melalui pelayanan jasa klasifikasi dan jasa-jasa lainnya yang terkait.
BKI dalam pelayanan jasanya melakukan riset dan mempulbikasikan
serta menerapkan standar teknik (Rules & Regulation) dengan
melakukan kegiatan desain, konstruksi dan survey maritim terkait
dengan fasilitas terapung, termasuk kapal. Standar ini disusun dan
dikeluarkan oleh BKI sebagai publikasi teknik. Rules & Regulation
yang dikembangkan tidak hanya struktur konstruksi lambung, namun juga
meliputi peralatan keselamatan, instalasi permesinan dan kelistrikan.
Lingkup kerja BKI adalah melaksanakan survey dan sertifikasi
untuk menjamin bahwa Rules & Regulation yang telah
dikembangkan, diterapkan pada saat pembangunan kapal baru dan kapal
yang sudah jadi. Untuk mempertahankan kondisi kapal tersebut, maka
dalam prosesnya kapal diharuskan melakukan perawatan dan perbaikan
yang terjadwal. Pelaksanaan ini akan dimonitor terus oleh BKI dengan
melakukan survey periodik dalam mempertahankan klasifikasinya.
Penilaian kondisi kapal dilakukan berdasarkan survey yang
profesional dan independen oleh Surveyor Klasifikasi yang memiliki
kompeten dalam melakukan penilaian kondisi kapal. Hasil dari
pemeriksaan dan penilaian ini berupa laporan dan sertifikat yang
dijadikan acuan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain
Pemilik Kapal, Pihak Asuransi, Pemilik Kargo, Penyewa, Galangan Kapal,
Pemerintah, Syahbandar, dan lain-lain.
Kegiatan usaha pada awal berdirinya BKI adalah kegiatan

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 7
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

dalam bidang klasifikasi kapal (sebagai bisnis utama). Usaha ini


dilaksanakan secara nirlaba. Namun sejalan dengan perkembagan usaha,
maka saat ini selain kegiatan di atas, BKI pun melakukan diversifikasi
usaha dengan mengembangkan kegiatan bidang jasa non-klasifikasi, yaitu
kegiatan usaha jasa konsultasi dan supervisi sehingga saat ini kegiatan usaha
BKI ada 2 (dua) kegiatan usaha, yaitu Kegiatan Usaha Jasa Klasifikasi
& Statutoria dan Kegiatan Usaha Jasa Konsultasi & Supervisi.
Kegiatan usaha Jasa klasifikasi & Statutoria mencakup:
1. Pemeriksaan konstruksi kapal, pengawasan dan pengujian serta
penerbitan sertifikasi kelas dan registrasi kapal.
2. Pemeriksaan dan pengujian alat-alat apung fasilitas konstruksi
lepas pantai.
3. Pengujian dan sertifikasi material dan komponen.
4. Pengujian dan penerbitan sertifikat kualifikasi juru las, inspektor
las, dan hasil las lainnya.
5. Melaksanakan pemeriksaan dan sertifikasi di bidang statutoria
berdasarkan otorisasi dari pemerintah Republik Indonesia maupun
dari pemerintah negara lain.
6. Bertindak sebagai agen dan / atau mewakili klasifikasi asing /
konsultan asing
7. Melaksanakan sertifikasi sesuai standar internasional.
Kegiatan Usaha Jasa Konsultansi & Supervisi mencakup:
1. Jasa Konsultasi & supervisi di bidang maritim dan industri serta
teknik lainnya.
2. Studi kelayakan di bidang teknologi maritim dan industri lainnya.
3. Jasa inspeksi dan sertifikasi di bidang minyak , gas dan ketenaga
kerjaan.
4. Rekayasa teknik dan supervisi di bidang minyak dan gas.

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 8
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

5. Pengujian DT dan NDT


6. Konsultansi sesuai standar nasional dan internasional.
7. Pelatihan keahlian di bidang teknik.
8. Tank cleaning & sludge processing
9. Pencegahan korosi Setelah beroperasi selama 50 tahun , BKI
telah mencapai keberhasilan dan kondisi sebagai berikut :
a) Berkantor pusat di Jakarta dan memiliki 21 kantor cabang
yang tersebar di seluruh Indonesia , termasuk di 1 (satu) cabang di
Singapore
b) Telah memiliki kerjasama dengan hampir semua badan
klasifikasi asing anggota IACS
c) Menerbitkan Rules & Regulation di bidang klasifikasi kapal
dan setiap tahun menerbitkan Register kapal dan Register ISM
Code & ISPS Code
d) Telah mendapatkan pelimpahan tugas / wewenang dari
Pemerintah Republik Indonesia cq Direktorat Jenderal
Perhubunga Laut Departemen Perhubungan untuk melaksanakan
survey dan sertifikasi statutoria
e) Telah mendapat penunjuk inspeksi dan sertifikasi dari
Pemerintah cq Direktorat Jenderal Migas dan Departemen
ketenaga kerja.
f) Telah menerapkan sistem manajemen mutu berdasarkan :
a. ISO 9001 : 2000 dan telah mendapatkan sertifikasi mutu
b. ISO 901 : 2000 dari Badan sertifikasi internasional

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 9
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

2.1.1. Tugas dan Fungsi BKI


Tugas dan fungsi BKI adalah memberikan pelayanan jasa
kepada semua pihak yang berkepentingan dalam dunia perkapalan
dalam bentuk penilaian yang obyektif tentang kondisi teknik suatu
kapal, untuk menjamin keselamatan jiwa dan benda di laut. Usaha
ini diwujudkan dalam bentuk pengawasan yang teratur dan
pemeriksaan menurut peraturan yang berlaku dari awal pembangunan
sampai selesai dan selama beroperasi.
Dalam fungsi BKI sebelum memberikan sertifikat
klasifikasi kepada pemilik kapal, terlebih dulu bertugas
mengadakan penelitian dan pengawasan terhadap konstruksi dan
kondisi kapal baik yang akan, sedang, maupun yang selesai
dibangun berdasarkan persyaratan teknis yang tercantum dalam
peraturan klasifikasi.
Dalam tugas dan fungsinya Biro Klasifikasi Indonesia (BKI)
memberikan pelayanan jasa kepada pemilik kapal, pihak galangan
kapal, perusahaan asuransi, pihak perindustrian (industri baja,
industri permesinan, industri perlengkapan dan lain-lain) sehingga
hubungan baik dalam bentuk koordinasi kerja dengan tujuan
memperoleh atau mempertahankan kondisi kapal yang memenuhi
persyaratan dan layak laut dapat tercapai.
2.1.2. Tugas dan Wewenang BKI
Tugas dan wewenang BKI adalah sebagai berikut :
a. Mengeluarkan sertifikat - sertifikat yang meliputi :
Sertifikat Lambung
Sertifikat Mesin
Sertifikat Lambung Timbul
Sertifikat Komponen

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 10
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

Sertifikat Material
Sertifikat Juru Las
Sertifikat - sertifikat ini dikeluarkan setelah dilakukan
survey dan hasil survey sesuai dengan peraturan Klas.
b. Menentukan dan mengeluarkan peraturan garis muat.
Dalam hal ini BKI bertindak atas nama Indonesia dan
mencabut Klas suatu Kapal.
2.1.3. Manfaat BKI
Dengan peraturan BKI yang telah diuraikan diatas,
maka BKI sangat bermanfaat bagi semua pihak, antara lain :
1. Pemerintah
Berkepentingan atas keselamatan jiwa dan barang di laut
sehubungan dengan pelaksanaan di lapangan akan undang-
undang keselamatan kapal dan peraturan nasional maupun
konvensi internasional seperti ILLC, SOLAS dan lain-lain.
2. Industri Galangan Kapal
Berkepentingan akan adanya standar minimum pada
pembuatan kapal baru maupun pada reparasi kapal karena
adanya suatu standar mutu pekerjaan dan apa yamg harus
dikerjakan dalam rangka mempertahankan klas kapal yang
harus dipertahankan secara periodik dan teratur.
3. Industri Material dan Perlengkapannya Berkepentingan
terhadap mutu material dan konstruksi hasil produksinya.
4. Pemilik Kapal
Berkepentingan atas kondisi kapal, standar perawatan
kapal, serta penentuan premi asuransi dan keselamatan
kapalnya.

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 11
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

5. Pengguna Jasa
Berkepentingan langsung dengan keselamatan jiwa dan barang
serta ketepatan waktu sampai tujuan.
6. Perusahaan Asuransi
Berkepentingan akan adanya pegangan yang obyektif atas
keadaan teknis suatu kapal sebagai bahan dasar untuk
menentukan premi asuransi, sehingga tidak mutlak harus
memiliki sendiri tenaga ahli untuk menilai kondisi kapal.
2.2. Bidang Usaha Biro Klasifikasi Indonesia
PT (Persero) BKI memiliki dua bidang usaha yaitu Usaha
Klasifikasi dan Non Klasifikasi, yang memberikan pelayanan jasa
kepada badan pemerintahan, pemilik kapal, perusahaan asuransi,
industri baja, industri permesinan dan sebagainya.

2.2.1. Usaha Klasifikasi


Usaha klasifikasi meliputi:
a. Mengeluarkan setifikat-sertifikat sehubungan dengan
klasifikasi kapal yang menyangkut lambung, instalasi
mesin dan listrik, pengujian bahan, dan perlengkapan
kapal, baik kapal Klas BKI maupun Klas Asing yang
diwakili oleh BKI.
b. Menguji bahan-bahan untuk lambung kapal, instalasi
mesin dan listrik serta perlengkapannya.
c. Memeriksa dan meneliti gambar-gambar konstruksi
kapal termasuk instalasi mesin-mesin dan listrik serta
perlengkapannya.
d. Melakukan survey bangunan baru dan lama,
pemeliharaan, perbaikan dan perombakan kapal.

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 12
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

e. Menguji dan memberikan sertifikat kepada juru las dan


operator las kapal.
f. Melakukan usaha yang dipercayakan oleh pemerintah
seperti penetapan dan pengeluaran sertifikat Lambung
Timbul, survey berdasarkan International Load Line
Convetion (ILLC), survey berdasarkan SOLAS tahun
1964 besertaamandemennya tahun 1974, penilaian
stabilitas kapal dan peraturan tentang garis muat kapal-
kapal pelayaran dalam negeri.
g. Melakukan survey berkala maupun survey bersambung
serta survey lainnya.
h. Menerbitkan publikasi secara reguler buku register serta
suplemennya, survey status dan sebagainya.
i. Membuat peraturan tentang klasifikasi dan konstruksi
kapal laut dan pedalaman.

Adapun buku-buku yang telah dibuat dan diterbitkan oleh BKI ialah :
1. Rules for Classification and Survey
2. Rules for Hull Construction
3. Rules for Machinery Installation
4. Rules for Electrical Installation
5. Rules for Material
6. Rules for Welding
7. Rules for Automation
8. Rules for Refrigerating Installation
9. Rules for Ship Carrying Liqueefied Gases in Bulk
10. Rules for Ship Carrying Dangerous Chemicals in Bulk
11. Hull Construction, Inland Waterway Vessel

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 13
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

12. Machinery Installation Inland Waterway Vessel


13. Electrical Installation Inland Waterway Vessel
14. Rules for High Speed Vessel
15. Fiber Glass Reinforced Plastics
16. Rules for Wooden Vessel
17. Rules for the Construcion, Repair and Testing of Freight
Container
18. Rules for Mobile Offshore Drilling Units and Special
Purpose Unit
19. Rules for Stowage ang Lashing of Containers

2.2.2. Usaha Non Klasifikasi


Disamping usaha klasifikasi yang telah disebut diatas,
BKI mempunyai usaha non klasifikasi yang terdiri dari 3 (tiga)
unit, yaitu :
1. Inspeksi dan Konsultasi Marine dan Industri (Inkomarin)
menyediakan jasa antara lain :
a. Pengawasan pembangunan, modifikasi, rekondisi,
perbaikan, konstruksi dan permesinan kapal.
b. Menyusun program pemeliharaan, perbaikan dan
rekondisi kapal.
c. Survey kondisi untuk keperluan transaksi dari harga kapal,
biaya perbaikan kapal dan asuransi.
d. Survey untuk keperluan asuransi.
e. Penelitian kerusakan konstruksi dan permesinan kapal,
vibrasi, stabilitas dan olah gerak kapal.
f. On dan off hire, kalibrasi tangki, towing, tangki-
tangki muat dan sebagainya.

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 14
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

g. Studi kelayakan industri maritim, amdl, inspeksi dan


konsultasi dibidang otomotif dan perkeretaapian.
h. Jasa dibidang inkomarin lainnya.
2. Inspeksi Dan Konsultasi Minyak Dan Gas (IKM)
Menyediakan jasa antara lain :
a. Sertifikasi offshore platform, antara lain :
Pemeriksaan desain
Pemeriksaan pada waktu fabrikasi dan instalasi
Pemeriksaan berkala
b. Jasa verifikasi dokumentasi untuk perhitungan
desain dan modifikasi platform.
c. Jasa pemeriksaan lapangan antara lain untuk
struktur (modul, alat-alat angkat, process facilities
dan pipe lines dalam tahap fabrikasi, instalasi,
testing, verifikasi dan commissioning).
d. Pemeriksaan operasi transportasi barang-barang berat
di laut antara lain : load out, lifting towing,
installation dan mooring.
e. Jasa lainnya dibidang minyak dan gas.
3. Pengujian dan Laboratorium (Pl)
Menyedikan jasa-jasa pengujian, baik pengujian
merusak, (destructive test) maupun pengujian tak
merusak (non-destructive test). Jasa pengujian dan
laboraturium ini dapat dilaksanakan baik di laboraturium
maupun di lapangan atau pabrik.

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 15
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

2.3. Hubungan BKI dengan Stakeholder (Pemangku Kepentingan)


Sebagai badan klasifikasi kapal nasional yang ditunjuk
oleh Pemerintah Republik Indonesia, PT Biro Klasifikasi
Indonesia (Persero) bertujuan untuk memberikan pelayanan
terbaik bagi Pemangku Kepentingan guna memenuhi kebutuhan
jasa klasifikasi kapal dan menjamin keselamatan sarana-prasarana
di perairan Indonesia. Peran Pemangku Kepentingan (Stakeholder)
terhadap BKI sangat penting dalam peningkatan kinerja oleh BKI.

2.4. Hubungan BKI dengan Syahbandar


Suatu kapal yang baru selesai dibangun atau diperbaiki atau
dimodifikasi harus dapat pengakuan bahwa kapal tersebut layak
laut. Oleh karena itu kapal harus mempunyai sertifikat berikut :
a. Sertifikat Lambung
b. Sertifikat mesin
c. Sertifikat garis muat
d. Sertifikat radio telephony dan radio telegraphy
e. Sertifikat perlengkapan keselamatan
f. Sertifikat kesempurnaan
Dimana sertifikat poin a, b dan c dikeluarkan oleh BKI,
sedangkan lainnya poin d, e dan f dikeluarkan oleh syahbandar.
Hubungan antara BKI dengan Syahbandar sangat tampak dalam
saling melengkapi suatu kapal untuk layak laut. Semua ini untuk
menjamin keselamatan jiwa, barang di laut.

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 16
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

2.5. Hubungan BKI, Pemilik Kapal, dan Galangan


BKI disini bertindak sebagai penengah diantara pemilik kapal
dan galangan yang berlawanan :
Pemilik kapal menghendaki pekerjaan sedikit dan sesingkat
mungkin, untuk menekan biaya serendah mungkin, tetapi sudah
memenuhi syarat layak laut atau standar dari BKI.
Bagi Pemilik Kapal, dimana hasil survei dijadikan program
pemeliharaan kapal dan sertifikat klasifikasinya menjadi dasar
untuk mengasuransikan kapal dan jaminan kepada pemakai
kapal.
Pihak galangan menghendaki pekerjaan sebanyak mungkin
untuk menambah pemasukan perusahaan.
Bagi galangan kapal/dok, dimana Perusahaan memberikan
standar minimum bagi pembangunan, perawatan dan
perbaikan kapal serta kualitas kerjanya demi meningkatkan
citra galangan terhadap para rekanannya.
Dalam hal ini BKI yang menentukan sampai seberapa jauh
sebuah kapal harus direparasi dalam usaha mempertahankan
kondisi kapal sesuai dengan persyaratan kelas yang ditentukan
dengan jalan melakukan survey ke lapangan secara langsung. Kedua
belah pihak harus tunduk kepada BKI karena BKI berpegang pada
peraturan klasifikasi yang berlaku dimana peraturan tersebut
menyangkut keselamatan jiwa, kapal, dan barang dari bahaya yang
timbul di laut.

2.6. Hubungan BKI dengan Pemerintah


a. Bagi Pemerintah dalam hal ini, Menteri Perhubungan

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 17
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

dimana Perusahaan ikut berperan aktif menjamin kelaik-lautan


kapal yang beroperasi di Indonesia dan sebagai dasar para
Syahbandar dalam memberikan ijin berlayar suatu kapal.
b. Bagi Pemerintah dalam hal ini, Menteri BUMN (major
shareholder) dimana Perusahaan sebagai BUMN dikelola secara
sehat dan mampu memberikan profit usaha. Namun sesuai
dengan sifat bisnis Perusahaan, target profit ini tidak
menyebabkan berkurangnya peran dan misi Perusahaan sebagai
badan klasifikasi yang mengemban misi keselamatan.

2.7. Hubungan BKI dengan Asuransi


Bagi perusahaan asuransi/lembaga keuangan, dimana hasil
penilaian BKI dijadikan pegangan yang obyektif atas kondisi teknis
kapal sebagai dasar penentuan premi asuransi dan persetujuan kredit
bagi lembaga keuangan.
Sebagai badan klasifikasi, Perusahaan dalam memberikan jasa
bertindak obyektif, profesional dan independen dalam memberikan
penilaian dengan pemenuhan terhadap Rules & Regulation diatas
kepentingan semua pihak yang berkepentingan (stakeholder &
shareholder) dengan hasil penilaian teknis Perusahaan, yaitu yang telah
tercantum diatas.
Pihak stakeholder yang secara langsung mengajukan
permohonan jasa (customer application/request) kepada Perusahaan
adalah Pemilik kapal, Galangan Kapal dan Industri
mesin/material/komponen yang membutuhkan sertifikasi terhadap
kapal atau mesin/ komponen/material terkait. Surveyor Perusahaan
secara profesional akan melaksanakan survei dan pengujian sesuai
dengan persyaratan Rules & Regulation Perusahaan. Jika memenuhi
persyaratan, maka Perusahaan akan menerbitkan sertifikat dan

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 18
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

laporan survei.

Selanjutnya pemohon tersebut menggunakan Sertifikat dan


Laporan Survei yang diterbitkan Perusahaan dijadikan dasar atau
referensi bagi stakeholder lainnya, yaitu:
a. Syahbandar sebagai dasar salah satu unsur kelaikan kapal dan
ijin berlayar/clearance di pelabuhan.
b. Asuransi/institusi perbankan sebagai dasar dasar penentuan
premi asuransi/klaim asuransi dan persetujuan kredit bagi
lembaga keuangan.

2.8. Struktur Organisasi PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)


Cabang Makassar

KEPALA CABANG KLAS

SURVEYOR ADM. TEK. OPERASIONAL

SOPIR/ ADM.
ADM. TEK. OPERASIONAL
SATPAM

Keterangan :
Garis Struktural

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 19
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

Garis Fungsional

BAB III
KLASIFIKASI KAPAL

3.1. Proses Survey Klasifikasi


Berdasarkan PP No. TH/17/12 tahun 1964, melalui surat
menteri Perhubungan laut, menyatakan bahwa semua kapal
memiliki panjang 20 meter atau lebih dan atau mempunyai mesin
bertenaga 100 PK atau lebih harus diklaskan pada BIRO
KLASIFIKASI INDONESIA. Diperkuat juga dengan Keputusan
Menteri No. 5/4/1 tahun 1956, yang menyatakan bahwa kapal yang
mempunyai panjang 20 meter, harus diklaskan pada Biro
Klasifikasi Indonesia dan dipertegas dengan instruksi Menteri
Perhubungan No. TH. 8/A2407/Phb-81 tertanggal 20 Maret 1985,
yang mewajibkan bagi kapal berbendera Indonesia untuk
mempunyai tanda klas dari Biro Klasifikasi Indonesia dan untuk
kapal-kapal yang mempunyai panjang 20 meter atau lebih dan
ukuran 100 BRT atau lebih.
Untuk mendapatkan kelas dari Biro Klasifikasi Indonesia,
maka prosedur - prosedur yang harus ditempuh setiap kapal harus
dibangun ataupun untuk kapal-kapal yang belum mempunyai klas
Biro Klasifikasi Indonesia adalah sebagai berikut:
1) Mengajukan surat permohonan kepada Biro Klasifikasi
Indonesia secara tertulis rangkap 3 oleh galangan atau pemilik
kapal, dimana permohonan tersebut dapat diperoleh dari biro

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 20
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

Klasifikasi Indonesia.
2) Menyerahkan gambar-gambar dan dokumen kepada Biro
Klasifikasi Indonesia rangkap 3, dan untuk yang berbendera
Indonesia dibuat rangkap 4, karena untuk pemerintah.
3) Semua bahan yang digunakan untuk membangun kapal,
misalnya mesin, pompa - pompa, jangkar dan profil harus
mempunyai sertifikat.
4) Menyerahkan keterangan mengenai seluruh bagian-bagian yang
harus disetujui, dan survey yang dikeluarkan oleh cabang Biro
Klasifikasi Indonesia yang bersangkutan, berikut dikeluarkan
sertifikat sementara dan untuk sertifikat permanen akan
dikeluarkan oleh Biro Klasifikasi Indonesia Pusat. Setiap kapal
yang akan diklaskan ke Biro Klasifikasi Indonesia akan didaftar
di dalam buku register Biro Klasifikasi Indonesia beserta tanda
klas dan lambung timbul musim panas.

3.2. Tanda Kelas Kapal


Setiap kapal yang diklasifikasikan ke BKI memiliki notasi kelas
yang tercantum dalam sertifikat kelas. Penetapan tanda kelas
tergantung pada pembuktian terpenuhinya peraturan konstruksi BKI
yang berlaku pada tanggal permohonan. BKI berhak
menambahkan tanda khusus dalam sertifikat kelas. Dalam
jangkauan klasifikasi, ciri - ciri lambung, mesin dan perlengkapan
jangkar ditunjukkan dalam tanda kelas dan notasi yang dibubuhkan
pada tanda kelas.

3.3. Penetapan Tanda Kelas


Contoh penetapan tanda kelas yang lengkap untuk

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 21
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

lambung, mesin, perlengkapan jangkar dan instalasi pendingin adalah


sebagai berikut:
Tanda Kelas Notasi
Lambung A100 Oil Tanker
Mesin SM OT
Instalasi Pendingin SMP

3.3.1 Tanda Kelas Lambung


Tanda kelas lambung dilambangkan dengan kode
sebagai berikut:
[Kode Penerimaan] [Persyaratan Lambung] [Perlengkapan Tambat]
1) Kode Penerimaan terbagi dalam:
Berarti lambung kapal dan instalasi mesin
dibangun dibawah pengawasan dan sesuai dengan
peraturan klasifikasi selain BKI yang diakui dan
kemudian diklaskan pada BKI

Berarti Lambung dan instalasi mesin dibangun


dibawah pengawasan dan sesuai dengan peraturan
konstruksi BKI, dari bahan yang telah diuji oleh BKI
sesuai dengan peraturan.
Tanda yang menyatakan bahwa lambung kapal
yang dibangun dibawah pengawasan dan dilengkapi
( )
dengan bukti perhitungan subdivisi dan stabilitas
kebocoran, salah satu dari tanda disamping akan
diberikan.

Untuk lambung kapal yang dilengkapi dengan bukti


perhitungan subdivisi dan stabilitas kebocoran.

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 22
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

2) Persyaratan Lambung terbagi dalam:


Berarti lambung kapal seluruhnya sesuai
dengan persyaratan peraturan konstruksi BKI atau
peraturan lain yang dianggap setara
Berarti lambung kapal tidak sepenuhnya memenuhi
persyaratan peraturan konstruksi BKI namun kelas
tetap dapat dipertahankan untuk periode yang
diperpendek dan atau dengan interval survey yang
lebih pendek

3) Perlengkapan Tambat terbagi dalam


Berarti kapal yang perlengkapan jangkarnya yaitu
jangkar, rantai jangkar dan mesin jangkar
sepenuhnya memenuhi persyaratan peraturan
konstruksi BKI
Berarti kapal yang perlengkapan
jangkarnya tidak sepenuhnya memenuhi
persyaratan peraturan konstruksi BKI, akan
tetapi fungsi keselamatan dan kondisi laik laut
dalam pemakaian terpenuhi.

Tanda Kelas perlengkapan jangkarnya untuk


Atau kapal ikan sesuai dengan Rules for Fishing
Vessels
Perlengkapan jangkar untuk kapal khusus Rules
for High Speed Vassel.
Tanpa perlengkapan jangkar, khususnya untuk
tongkang tidak berawak tidak diberi tanda

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 23
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

perlengkapan.

3.3.2 Tanda Kelas Mesin


Tanda kelas mesin dilambangkan dengan kode
sebagai berikut:
[Kode Penerimaan] [Persyaratan Mesin]
Kode penerimaan mesin sama dengan kode penerimaan
lambung Persyaratan Mesin terbagi dalam:
Berarti instalasi mesin dan semua instalasi yang
tercakup oleh klasifikasi memenuhi persyaratan
peraturan konstruksi BKI atau peraturan lainnya yang
dianggap setara.

Berarti instalasi mesin untuk kapal tanpa penggerak


sendiri dan alat apung memenuhi persyaratan peraturan
konstruksi BKI atau peraturan lainnya yang dianggap
setara.
Berarti instalasi mesin tidak sepenuhnya memenuhi
atau tidak lagi sepenuhnya memenuhi persyaratan
peraturan konstruksi BKI akan tetapi fungsi
keselamatan dan kelaikan di laut terjamin dalam
pemakaian.

Berarti instalasi mesin untuk kapal tanpa penggerak


sendiri dan alat apung tidak sepenuhnya memenuhi
atau tidak lagi sepenuhnya memenuhi persyaratan
peraturan konstruksi BKI akan tetapi fungsi

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 24
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

keselamatan dan kelaikan di laut terjamin dalam


pemakaian.

3.3.3 Tanda Kelas Instalasi Pendingin

Tanda kelas instalasi pendingin terbagi dalam :


Berarti instalasi pendingin muatan baik yang
menyangkut lambung maupun mesin
sepenuhnya memenuhi persyaratan peraturan
untuk instalasi pendingin.
Berarti instalasi pendingin muatan tidak
Kapal
sepenuhnya tidak lagi seluruhnya memenuhi
Barang
persyaratan peraturan konstruksi BKI, akan
tetapi fungsi keselamatan dan kondisi laik
laut dalam pemakaian terpenuhi.

Berarti baik untuk hal yang berkenaan


dengan lambung maupun mesin, instalasi
pendingin muatan kapal ikan sepenuhnya
sesuai dengan persyaratan peraturan
konstruksi BKI

Kapal Berarti instalasi pendingin muatan dari kapal


Ikan ikan tidak sepenuhnya atau tidak lagi
seluruhnya memenuhi persyaratan peraturan
konstruksi BKI, akan tetapi fungsi
keselamatan dan kondisi laik laut dalam
pemakaian terpenuhi.

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 25
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

3.4. Notasi
Notasi merupakan tambahan pada tanda kelas yang
dicantumkan didalam sertifikat lambung maupun mesin. Notasi
tambahan lambung bisa berupa salah satu atau lebih dari notasi-notasi
berikut:
3.4.1 Daerah pelayaran
Daerah pelayaran ini secara umum, adalah
pelayaran samudera terbatas, dengan syarat jarak
terdekat ke pelabuhan perlindungan dan jarak
Samudera dari pantai tidak melebihi 200 mil laut, atau
P
Terbatas pelayaran di perairan Asia Tenggara, Laut
Tengah, Laut Hitam, Laut Karibia dan laut lain
yang sama
kondisinya.
Daerah pelayaran ini secara umum adalah
pelayaran sepanjang pantai, dengan syarat jarak
L Lokal terdekat ke pelabuhan perlindungan dan jarak
dari pantai tidak melebihi 50 mil laut, serta untuk
pelayaran dalam laut tertutup, seperti perairan
Kepulauan Riau dan perairan lain yang sama
kondisinya.
Daerah pelayaran ini terbatas pada perairan
T Tenang tenang, teluk, pelabuhan atau perairan yang sama
dimana tidak terdapat ombak yang besar.
D Pedalaman Daerah pelayaran ini berlaku untuk kapal yang
hanya digunakan di perairan pedalaman

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 26
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

3.4.2 Jenis Kapal


Jenis Kapal seperti "Oil Tanker", "General Cargo", "Bulk
Carrier", "Passengger Ship", dan lain-lain.

3.4.3 Material :
S Steel
HTS High Tensile Steel
AL Aluminium
FRP Fiber Reinforced
K Kayu

3.4.4 Notasi Tambahan


Notasi tambahan mesin bisa berupa salah satu atau lebih dari
notasi-notasi berikut:

1) Otomasi :
Instalasi mesin dilengkapi dengan perlengkapan untuk
OT kamar mesin yang tidak dijaga, sehingga tidak
diperlukan pengoperasian dan/atau perawatan untuk
periode paling kurang 24 jam.
Waktu tanpa penjagaan di kamar mesin dan tanpa
OT-nh perawatan peralatan kurang dari 24 jam dengan tanda nh
menunjukkan bahwa kamar mesin boleh tanpa penjagaan
selama n jam.
Instalasi mesin dioperasikan dengan kehadiran tetap di
ruang kendali mesin (kendali terpusat) dan dilengkapi
OT-S dengan sistem kendali jarak jauh dari anjungan untuk mesin

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 27
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

penggerak utama atau pengaturan untuk olah gerak dari


ruang kendali mesin.

2) Sistem Gas Inert :


INERT Kapal yang dilengkapi dengan sistem gas inert sesuai
Peraturan

3) Subdivisi, Stabilitas Kebocoran


Tanda Khusus Pembuktian stabilitas kebocoran ditetapkan
dengan tambahan tanda 5 angka seperti terlihat pada Register
Book dan pada Lembar Tambahan Sertifikat. Dua angka pertama
menunjukkan tipe kapal (huruf) dan ketentuan stabilitas kebocoran
yang harus diterapkan. Angka ketiga menunjukkan apakah dalam
pemeriksaan stabilitas kebocoran telah digunakan metode
Deterministik (D) atau Probabilistik (P). Angka keempat dan
kelima, masing-masing menunjukkan prosedur yang digunakan.
Beberapa contoh penggunaan tanda khusus:
a) ES, tanda yang menyatakan bahwa kapal dan instalasi mesinnya
memenuhi ketentuan khusus peraturan konstruksi kapal,
perihal penguatan tambahan untuk daerah pelayaran es.
b) KOR, bila dipakai perlindungan terhadap korosi yang telah
disetujui.
c) TUG, kapal untuk penggunaan khusus dan kapal dengan
konstruksi khusus akan diberikan catatan di belakang tanda
klasnya; seperti kapal bijih tambang; kapal tunda; kapal muatan
curah; dan lain-lain.
d) RC, kapal ikan: instalasinya dilengkapi dengan sistem kendali

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 28
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

jarak jauh dari anjungan.


e) EXP, instalasi mesin kapal bagian yang lain yang penting
telah dibangun dengan sistem pembangunan baru, yang belum
diperoleh pengalaman penggunaan yang cukup. Biro Klasifikasi
Indonesia menetapkan periode waktu survey periodik yang
disyaratkan waktu pelaksanaannya, jika pelaksanaannya
cukup lama, telah membuktikan efisiensi konstruksi tersebut,
maka notasi EXP akan dihapus.
f) FF1; FF12, instalasi mesinnya memenuhi peraturan Biro
Klasifikasi Indonesia untuk kapal-kapal pemadam kebakaran,
tergantung dari ukuran dan kegunaan peralatan alat pemadam
kebakaran akan diberi tanda notasi FF1; FF2; FF3, dibelakang
tanda kelas untuk instalasi mesinnya.
Penetapan tanda kelas dan notasi tambahan pada tanda
klas tergantung dari bukti dipenuhinya peraturan kelas Biro
Klasifikasi Indonesia yang berlaku. Pemeriksaan tersebut
ditunjukkan dalam lingkup pemeriksaan gambar dan
pelaksanaannya pemeriksaan kondisi oleh surveyor Biro
Klasifikasi Indonesia.

3.5. Masa Berlakunya Kelas, Penangguhan Kelas, dan Kehilangan


Kelas
1) Jangka berlakunya kelas bagi lambung, perlengkapannya dan
instalasi mesin serta instalasi listrik adalah 5 tahun. Untuk kapal
dengan tanda kelas A 90, masa berlaku sertifikat tidak lebih dari
4 tahun. Kelas dapat dipertahankan selama lambung, instalasi
mesin serta instalasi listrik dan perlengkapannya selalu dalam
pengawasan baik sesuai jadwal waktu pengedokan yang digariskan

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 29
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

oleh peraturan BKI.


2) Jika lambung kapal dan instalasi mesin tidak menjalani survey yang
ditentukan pada tanggal jatuh temponya, maka kapal akan
ditangguhkan.
3) Kapal akan kehilangan kelasnya apabila terbukti bahwa
lambung, instalasi mesin, instalasi listrik dan perlengkapannya
mengalami perubahan dan tidak sesuai dengan peraturan BKI atas
dasar mana kelas diberikan oleh pemilik.
3.6. Waktu Pengedokan
Menurut peraturan Dirjen Perhubungan Laut No. PY.67/1/3-93 pada
tanggal 7 Mei 1993 mengenai jangka waktu pengedokan adalah sebagai
berikut:
a) Kapal dengan klas A 100, setiap 24 bulan maksimum 30 bulan
b) Kapal dengan klas A 90, setiap 18 bulan maksimum 24 bulan
c) Kapal yang dilengkapi dengan ruangan akomodasi penumpang
lebih dari 12 orang setiap 12 bulan
Sehingga pelaksanaan waktu pengedokan yang dilaksanakan BKI
mengacu pada peraturan tersebut dengan bertujuan:
a) Mengetahui kondisi teknis/konstruksi bawah air
b) Memperpanjang umur pakai kapal
c) Membersihkan tumbuhan laut yang menempel di badan kapal agar
kecepatan kapal tidak menurun
d) Memenuhi ketentuan dan peraturan tentang keharusan kapal
diadakan pengedokan
e) Mengetahui kondisi katup-katup laut dan sea chest
f) Mengetahui kondisi poros baling-baling dan tongkat kemudi
berikut ruang mainnya

3.7. Sertifikat

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 30
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

Macam-macam sertifikat yang dikeluarkan BKI adalah sebagai


berikut:
1) Sertifikat Klasifikasi Lambung (Hull Classification Certificate)
Sertifikat ini dikeluarkan berdasarkan survey pembaruan kelas
yang dilakukan oleh surveyor BKI.
2) Sertifikat Klasifikasi Mesin (Machinery Classification Certificate)
Sertifikat ini dikeluarkan berdasarkan survey pembaruan kelas
yang dilakukan oleh surveyor BKI.
3) Sertifikat Garis Muat Internasional (Internasional Convention Load
Line)
Sertifikat ini dikeluarkan oleh BKI atas nama pemerintah
Indonesia sesuai dengan konvensi garis muat internasional.
4) Sertifikat untuk Pengujian Bahan dan Mesin
Sertifikat ini dikeluarkan oleh BKI apabila pengujian bahan
yang disaksikan oleh surveyor BKI telah memenuhi persyaratan
BKI tentang bahan.
5) Approval WPS, sertifikasi Juru Las.

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 31
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

BAB IV
JENIS - JENIS SURVEY

Sebagai badan hukum yang bergerak dalam bidang layanan jasa


klasifikasi yang mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan survey
yang berhubungan dengan bidang klasifikasi. PT. Biro Klasifikasi
Indonesia diharapkan mampu memberikan jaminan atas
keselamatan pemakai jasa transportasi laut. Oleh karena itu untuk
mempermudah tugas PT. Biro Klasifikasi Indonesia yang berupa
pelaksanaan survey maka diadakan pengelompokan
survey yang terbagi atas:

4.1. Survey Penerimaan Kelas


Survey penerimaan kelas berlaku baik untuk kapal bangunan baru
maupun kapal sudah jadi yang sesuai dengan PP No. TH1/17/12 tahun
1964, melalui surat putusan Menteri Perhubungan Laut yang dipertegas
dengan Keputusan Menteri No. 5/4/1 tahun 1965 dan diperkuat lagi dengan
instruksi Menteri Perhungan No. TH8/A2407/Phb-81 tertanggal 23 Maret
1985, maka setiap kapal yang sesuai dengan peraturan diatas harus
mendapatkan kelas dari BKI dengan jalan harus menjalani setiap tahapan
survey yang dikenal dengan survey penerimaan kelas. Survey ini dibagi atas:
4.1.1. Survey Penerimaan Kelas Bangunan Baru
Penerimaan kelas bangunan baru mempunyai pengertian
bahwa kapal diklasifikasikan ke BKI dengan pengawasan BKI sejak mulai

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 32
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

peletakan lunas sampai dengan penyerahan. Prosedur klasifikasi kapal


bangunan baru:
1) Mengajukan permohonan klasifikasi dalam 3(tiga) rangkap (asli &
2 salinan asli) yang dilengkapi dengan materai Rp. 6.000.
2) Mengajukan permohonan survey dan ditandatangani oleh pimpinan
atau orang yang ditunjuk tapi mempunyai kewenangan untuk menangani
biaya survey.
3) Pemohon atau pemilik akan menerima pemberitahuan dari BKI
pusat mengenai biaya survey yang akan dibebankan kepada pemilik atau
pemohon.
4) Mengirimkan gambar-gambar konstruksi 4 (empat) rangkap untuk
disetujui dan penetapan notasi kelas, yaitu:
a) Gambar lambung, meliputi:
General Arrangement (Rencana Umum)
Midship Section (Penampang Melintang)
Construction Profile (Rencana konstruksi)
Deck Construction (Konstruksi Geladak)
Bulkhead Construction (Konstruksi Sekat Melintang/
memanjang)
Shell Expansion (Bukaan Kulit)
Lines Plan (Rencana Garis)
Fore Peak Construction (Konstruksi Ceruk Haluan)
After Peak Construction (Konstruksi Ceruk Buritan)
Rudder & Rudder Stock (Kemudi & Tongkat Kemudi)
Engine Bed Construction (Konstruksi Pondasi Mesin)
Auxiliary Engine/Equipment Bed (Konstruksi Pondasi
Mesin/Peralatan Bantu)
Single/Double Bottom Construction (Konstruksi Dasar

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 33
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

Tunggal/Ganda)
Superstructure & Deck House (Bangunan Atas & Rumah
Geladak)
Hawse Pipe & Anchor Equipment (Urlup & Perlengkapan
Jangkar)
Davit Construction (Konstruksi Dewi-dewi Sekoci)
Mast Construction (Konstruksi Tiang Mast, termasuk Boom,
Gooseneck dan Rigging Plan)
b) Gambar mesin:
Lay Out Engine Room (Rencana Kamar Mesin)
Piping Sistem (Sistem Perpipaan) untuk bilga, ballast,
air tawar, air laut, pemadam kebakaran, bahan bakar &
minyak lumas termasuk pipa udara, pipa duga & pipa isi
Steering Gear & Emergency Steering Gear (Sistem
Kemudi & Kemudi Darurat)
Shafting Arrangement (Rencana Sistem Poros)
Propeller Shaft (Poros Baling-baling) & Intermediate
Shaft (Poros Antara, bila ada)
Stern Tube & Stern Tube Bearing (Tabung Poros &
Bantalannya)
Propeller (Baling-baling)
Electrical Instalation (Instalasi Listrik) terdiri dari :
Wiring Diagram (Diagram Pengawatan), Power Balance
(Balans Daya), Main Switchboard (Papan Hubung Utama).
c) Gambar Lambung timbul:
Stability Booklet
Inclining Test
5) Pekerjaan pembangunan baru boleh dilaksanakan setelah semua

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 34
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

gambar / perhitungan telah disetujui oleh BKI Pusat. Gambar yang


telah disetujui dijadikan sebagai referensi dalam pemeriksaan kapal
oleh Surveyor, dan pembangunan oleh galangan.
6) Sebelum pekerjaan dimulai agar dipastikan bahwa material dan
komponen yang dipesan dari pemasok (supplier) adalah material
dan komponen yang telah mendapatkan persetujuan dari BKI/Class
IACS. Kebenaran atau kesesuaian antara sertifikat yang dipunyai
dengan keadaan material dan komponen akan diverifikasi oleh
Surveyor.
7) Untuk material atau komponen yang belum disetujui agar mengajukan
permohonan sertifikasi material/komponen ke BKI (lihat prosedur
sertifikasi bahan/komponen).Tagihan untuk sertifikasi material/
komponen berbeda diluar biaya survey penerimaan kelas.
8) Dipastikan juga bahwa semua juru las yang akan bekerja pada
kapal tersebut adalah juru las yang telah disetujui atau mendapatkan
pengakuan dari BKI dan galangan mempunyai welding inspector atau
quality sistem yang baik.
9) Mengajukan jadwal pembangunan kepada Surveyor BKI yang
bertugas di lapangan dan mengadakan pertemuan pendahuluan untuk
mengkoordinasikan hubungan tanggung jawab dari masing-masing pihak
(Pemilik, Surveyor BKI, dan Galangan).
10) Setiap tahapan proses pembangunan agar dibuatkan berita acara untuk
peletakan lunas, peluncuran dan pembangunan seluruhnya selesai yang
ditandatangani oleh Surveyor BKI di lapangan.
11) Setelah seluruh konstruksi lambung komplit, maka dilaksanakan
pemeriksaan NDT (Radiography) sesuai dengan instruksi Surveyor BKI
di lapangan, press test seluruh tangki, uji kekedapan pengelasan
seluruh area selain tangki kapal, dimention check, dan keel deflection.

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 35
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

12) Apabila seluruh sistem permesinan dan sistem pelistrikan selesai, maka
diuji press pipa sesuai dengan kerja, Megger test (tahanan isolasi) seluruh
instalasi mesin, uji beban kelistrikan genset dan Main Switch Board
(MSB).
13) Dilaksanakan inclining test sesuai dengan peraturan BKI dan
prosedur yang berlaku serta disaksikan oleh Surveyor BKI
14) Sea trial dilaksanakan dengan prosedur yang ada dan telah disetujui BKI.
15) Surveyor BKI menerbitkan sertifikat klasifikasi sementara yang
berlaku 1 (satu) tahun dan sertifikat Garis Muat Sementara yang
berlaku 3 (tiga) bulan untuk PGMI dan 5 (lima) bulan untuk ILLC.
16) Sertifikat klasifikasi permanen diterbitkan oleh BKI Pusat setelah
menerima seluruh laporan survey dari Surveyor BKI.
17) Dokumen-dokumen lainnya sebagai pelengkap laporan survey dari
Surveyor BKI yang harus disiapkan guna kelancaran penerbitan
sertifikat permanent (Surat Kebangsaan, Surat Ukur, Builder Certificate,
Gross Akte).

4.1.2. Survey Penerimaan Kelas Bukan Bangunan Baru


Kapal yang mempunyai kelas dari Biro Klasifikasi Asing, secara
internal dapat diakui oleh BKI dengan memberikan dispensasi dengan
melaksanakan pemeriksaan bagian-bagian tertentu saja, misalnya lambung
kapal, instalasi listrik, mesin sampai dengan survey berikutnya.
Meskipun demikian survey tahunan harus tetap dilaksanakan.
Untuk periode kelas tertentu sesuai dengan periode kelas
sebelumnya. Untuk kapal yang tidak memiliki kelas yang diakui oleh BKI,
maka survey dilakukan dengan cara mencocokan gambar dengan
konstruksi kapal yang telah disetujui oleh BKI. Demikian juga untuk
instalasi beserta kelengkapannya. Untuk survey penerimaan kelas bukan

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 36
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

bangunan baru dibagi menjadi dua macam yaitu :


4.1.2.1.Survey penerimaan kelas bagi kapal-kapal yang telah memiliki
klas lain yang berlaku, dengan prosedur sebagai berikut:
1) Pemilik mengajukan permohnan klasifikasi & permohonan
survey ke BKI cabang terdekat. Kemudian mengirim dokumen
pendukung dan gambar-gambar (rangkar 3)
sebagai berikut:
a) Kapal Berbendera Indonesia :
Surat ukur atau Gross akte (catatan: bila gross
akte belum terbit untuk sementara dapat menggunakan
surat laut sementara, Builder certificate / IMO Number).
Copy sertifikat kelas terdahulu.
b) Kapal Berbendera Asing:
Tonnage Measurement Certificate 1969, Bill of Sale
/ Nationality registry, Builder Certificate / IMO
Number
Copy sertifikat kelas terdahulu.
c) Lambung
General arrangement, Capacity plan, Hydrostatic curves
and cross curve, Loading manual untuk kapal yang
mempunyai panjang lebih besar atau sama dengan 65 m,
Midship section, Longitudinal and transverse bulkheads,
Profile and decks, Shell expansion, Engine and ketel uap
foundations, Stemand stern frames, Rudder and rudder
stock, Hatch covers, Fore and aft end structures
Loading instrument (bila tersedia) user manual and test
conditions

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 37
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

d) Mesin
Machinery arrangements, Intermediate thrust and
screwshafts, Stern tube and glands, Baling-baling, Main
engines, Propulsion gears and clutch systems,
Compressed air piping system, Starting air receivers,
Main boiler, Superheaters, Economizers and steam
piping, Fuel oil burning system, Cooling water and
lubricating oil system, Turbines, Bilge and ballast piping
diagram, Fire fighting system, Fuel oil and starting air
system, Air and sounding pipes system, Wiring diagram,
Electric power balance calculation, Steering gear system,
Piping system and arrangements
Torsional vibration calculations untuk kapal yang
berumur kurang dari 2 (dua) tahun
e) Untuk Kapal Tangki
Loading and unloading facilities, Cargo tank venting
system dan safety devices, Cargo piping system, Pumping
arrangement at forward and afterends of the vessels
Drainage of cofferdams and pump rooms
f) Untuk Kapal Dengan "Unattended Machinery Space"
(Notasi Ot)
Instrument dan sistim alarm kebakaran
List of automatic safety function
2) Melaksanakan survey di atas dok dengan lingkup pemeriksaan
sesuai dengan survey pembaruan kelas ke-4 (pengukuran
ketebalan pelat, overhaul seluruh instalasi mesin, pencabutan
poros baling-baling, dll).

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 38
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

3) Surveyor BKI menerbitkan sertifikat klasifikasi


sementara yang berlaku 1 (satu) tahun dan sertifikat Garis
Muat Sementara yang berlaku 3 (tiga) bulan untuk PGMI
dan 5 (lima) bulan untuk ILLC.

4.1.2.2.Survey penerimaan kelas bagi kapal-kapal yang tidak


mempunyai klas yang lain:
Survey penerimaan kelas yang dilaksanakan pada kapal yang
tidak memiliki kelas lain yang berlaku, yaitu dengan
mengadakan survey penerimaan kelas bangunan lama yang
prosedurnya disesuaikan dengan survey pembaharuan
kelas.

4.2. Survey Mempertahankan Kelas


Kapal yang dikelaskan di BKI harus melaksanakan survey
mempertahankan kelas sesuai waktu yang ditentukan. Dalam
rangka mempertahankan kelas, survey periodik dan survey khusus
untuk lambung, instalasi mesin dan instalasi listrik, dan setiap
perlengkapan khusus yang dikelaskan harus dilaksanakan.
Ketentuan umum survey mempertahankan kelas:
a) Surveyor harus diberikan kebebasan setiap saat untuk naik ke
kapal dan atau memasuki bengkel, untuk dapat melaksanakan
tugasnya.
b) Semua bagian yang akan disurvey harus dalam keadaan bebas,
bersih dan harus dalam keadaan bebas dari gas, bila dianggap
perlu oleh surveyor
c) Sertifikat kelas dan data lainnya yang berkaitan dengan
klasifikasi harus ditunjukkan kepada surveyor.
d) BKI berhak untuk memperluas lingkup survey dan atau

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 39
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

pemeriksaan karena alasan tertentu.


e) Catatan dari setiap survey, termasuk persyaratan khusus untuk
mempertahankan kelas akan dicatat pada sertifikat klasifikasi
terkait.
Diagram survey periodik dalam rangka mempertahankan kelas
Maksimal 36 bulan Maksimal 36 bulan

Keterangan:
SS : Special Survey (Survey Pembaruan Kelas)
AS : Annual Survey (Survey Tahunan)
IS : Intermedate Survey (Survey Antara)
DS : Docking Survey (Survey Pengedokan)
4.2.1. Annual Survey (Survey Tahunan)
Survey tahunan dilaksanakan untuk lambung, instalasi mesin
termasuk instalasi listrik dan perlengkapan khusus yang dikelaskan harus
dilaksanakan pada selang waktu 12 bulan, terhitung dari tanggal dimulai
periode kelas seperti yang tercantum dalam sertifikat kelas.
Survey bisa dilaksanakan dalam jendela waktu 3 bulan dihitung
dari hari terakhir dari bulan kalender dimana periode kelas yang sedang
berjalan akan genap berumur satu tahun. Untuk kapal dengan akomodasi
lebih dari 12 penumpang survey tahunan harus dilaksanakan tidak lebih
lambat dari tanggal jatuh temponya.
No Materi Survey Keterangan
1. Lambung dan Pemeriksaan visual konstruksi utama lambung,
Perlengkapan ruang muat dan kamar mesin, lubang palka, pintu
sekat, pintu lambung, pintu samping/ buritan,

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 40
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

sistem pengendalian dan perlengkapan jangkar dan


rantai, dan sumur bilga yang diduga mengalami
korosi yang berat.
2. Instalasi mesin Pemerikasaan umum terhadap ruang
dan listrik mesin dan ruang ketel, instalasi penggerak dan mesin
Bantu, bagian luar ketel uap/bejana tekan dan
peralatanya. Pemeriksaan dan uji fungsi sistem
pengemudian utama, sistem bilga, sistem komunikasi,
sistem pasokan tenaga utama dan bantu, instalasi
kedap ledak, sistem pemadam kebakaran dan
alaramnya, peralatan kendali jarak jauh, peralatan stop/
penutup cepat dari pompa dan tangki bahan bakar,
katub, sistem ventilasi, uji fungsi generator utama dan
darurat, pemeriksaan visual instalasi listrik.
4.2.2. Intermediate Survey (Survey Antara)
Jatuh tempo survey antara ditetapkan 2,5 tahun sejak berlakunya
kelas atau dilaksanakan bersamaan dengan survey tahunan kedua atau
ketiga. Untuk kapal pedalaman dilaksanakan tidak lebih dari tiga tahun
dihitung dari suvey pembaruan kelas. Materi Survey antara terdiri dari
materi survey tahunan ditambah:

No Materi Survey Keterangan


1. Lambung dan Pemeriksaan internal untuk tangki balas yang
Perlengkapan
dipilih secara selektif untuk kapal umur kurang
dari 10 tahun dan seluruh tangki balas untuk
kapal 10 tahun keatas, ruang muat, visor
haluan, pintu haluan, pintu samping dan pintu

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 41
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

buritan, dudukan elastis rumah geladak.


2. Instalasi mesin Pengukuran berikut harus dilaksanakan: defleksi
dan listrik
pipi engkol mesin utama dan Bantu, ruang
main sistem poros, tahanan isolasi generator dan
motor listrik yang penting termasuk kabel dan
perangkat hubung bagi. Pengukuran tahanan
isolasi dan sistem kelistrikan. Uji operasi
terhadap generator darurat termasuk papan
hubung darurat, sistem bilga, ventilasi dan sistem
monitor muatan berbahaya, peralatan pengaman
bejana udara start dan control.
4.2.3. Special Survey (Survey Pembaruan Kelas)
Survey pembaruan kelas dapat dilaksanakan dalam beberapa
bagian. Survey pembaruan kelas untuk lambung, instalasi mesin
termasuk instalasi listrik dan perlengkapan khusus yang dikelaskan harus
dilaksanakan pada akhir periode kelas. Pembaruan kelas untuk lambung
dinomori dalam urutan I, II, III dan seterusnya. Pembaruan kelas IV
dan seterusnya disamakan dengan Pembaruan kelas IV. Survey
pembaruan kelas (cicilan) dapat dimulai pada survey tahunan keempat
dan harus selesai dilaksanakan secara lengkap pada akhir periode kelas.
Masa survey keseluruhan tidak boleh lebih dari 15 bulan.
No Survey Keterangan

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 42
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

1. Survey Pembaruan a) Lambung dan Perlengkapannya Lingkup


kelas I (umur
sesuai dengan survey tahunan dan survey
kapal s/d 5 tahun)
antara di tambah dengan pemeriksaan berikut
:
Semua ruangan dan bagian konstruksi
lambung, terutama sekali di daerah yang
dari pengalaman diketahui terkena
kelelahan dan korosi, seperti ruang muat,
tanki, konstruksi palkah, visor haluan,
pintu haluan, pintu samping dan pintu
buritan, pondasi mesin, ujung bangunan
atas.
Pada dasarnya semua ruangan, seperti ruang
pompa, terowongan pipa, ruang mesin,
tangki kosong, coferdam dan ruang
kosong harus diperiksa dari dalam
termasuk pipa. Ruang muat, bilga dan
tangki harus dikosongkan, dibersihkan
dan jika perlu bebas gas sehingga semua
bagian konstruksi seperti gading geladak,
balok geladak, sekat, alas dalam, dsb dapat
diperiksa. Tangki balas air laut dapat
diperiksa atas permintaan surveyor.
Setiap kompartemen alas ganda dan
semua tangki, yang dinding sekatnya
merupakan bagian dari konstruksi
utama kapal, harus menjalani uji tekan.
Tangki bahan bakar, tangki minyak

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 43
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

lumas dan tangki air ketel dapat diuji


dengan pengisian masing-masing cairan.
Tekanan uji yang dipakai adalah sesuai
dengan tinggi air sampai dengan tinggi
ambang palka tangki muat atau sampai
dengan puncak pipa limpah/ pipa udara
tangki, diambil mana yang lebih tinggi.
Kekedapan dari terowongan pipa diluar
alas dalam, dan dari ruang kosong,
dapat diuji dengan tekanan udara. Jika
ada tanda korosi yang mencurigakan
maka surveyor dapat meminta pengukuran
ketebalan pelat.
b) Kemudi, perlengkapan, bukaan geladak
Survey pembaruan kelas meliputi juga bagian
lain yang penting untuk operasi dan
keselamatan kapal, seperti kemudi dan sistem
kemudi, pipa kedap air, katup geser, pipa
udara dan pipa duga, sistem bebas gas
dan sistem keselamatan dari tangki muat,
dewi-dewi sekoci, jendela cahaya, jalan
masuk, palka, pipa buang dan pipa kuras
beserta katupnya, susunan pelindung
kebakaran, tiang, jangkar, mata jangkar dan
tali temali.
c) Instalasi mesin dan listrik
Mesin penggerak utama (overhaul
lengkap), sitem propulsi, penggerak utama

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 44
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

turbin, mesin bantu, pipa-pipa, peralatan


listrik, main switch board, megger test
generator, sistem pemadam kebakaran
dan alaramnya.
Pengujian ketebalan: jika ditemukan
adanya tanda-tanda korosi yang
mencurigakan, surveyor dapat meminta
pembersihan karat dan diadakan
pengukuran ketebalan.
2. Survey Pembaruan Persyaratan pembaruan kelas II identik
kelas II (umur dengan pembaharuan kelas I ditambah
kapal 5 s/d 10 persyaratan tersebut di bawah ini harus
tahun) diperhatikan.
Bagian konstruksi di bawah papan alas
dalam dan isolasi harus diperiksa sesuai
dengan permintaan surveyor.
Semua tangki harus diperiksa dari
dalam. Tangki minyak pelumas dan air
ketel harus menjalani pemeriksaan secara
acak sesuai petunjuk surveyor.
Rantai jangkar harus direntangkan,
sehingga panjang keseluruhan dapat
diperiksa untuk keausan dan
kerusakannya.
Untuk pengukuran ketebalan lihat tabel
3.1 Rules Volume I.
3. Untuk pembaruan kelas III, persyaratan
pembaruan kelas II harus dipenuhi dan
ditambah dengan sebagai berikut:
Survey Pembaruan Papan alas dalam dan isolasi ruang muat
kelas III dan bilamana perlu harus dibuka, untuk
survey pembaruan memungkinkan pemeriksaan konstruksi

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 45
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

kelas selanjutnya. alas dalam dan permukaan bagian dalam


(umur kapal lebih pelat kulit atau puncak tangki.
dari 10 tahun) Pelapis dinding di bawah jendela pada
kulit luar harus dilepas sesuai dengan
permohonan surveyor sehingga bagian
konstruksi di belakangnya dapat
diperiksa.
Semua tangki harus diperiksa dari
dalam. Tangki bahan bakar, minyak
pelumas dan tangki air ketel harus
diperiksa dari dalam dan diuji dengan
tekanan kerja maksimum, sesuai
dengan petunjuk surveyor.
Tangki muatan dari kapal barang
muatan kering harus diuji dengan
pengisian air sampai ketinggian
bagian paling atas dari ambang tangki,
atau jika hal ini tidak mungkin,
dengan udara tekan (maksimum 2 bar).
Daun kemudi harus diperiksa.
Hubunganya dengan tongkat kemudi, dan
jika terpasang, pada pena kemudi peralatan
pengaman terkait harus diperiksa. Jika
dianggap perlu sesuai hasil pemeriksaan
luar, tongkat kemudi harus dicabut.
Sejauh bias dicapai, tongkat kemudi
dan pena kemudi di daerah bantalan
harus diperiksa terhadap korosi.
a) Survey pengedokan yang mensyaratkan
pengedokan sewaktu kapal berada diatas dok,
katup pembuangan harus dibuka dan
diperiksa kondisinya secara seksama sekali
dalam satu periode kelas.

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 46
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

b) Sistem propulsi
Pemeriksaan sistem propulsi terutama
mencakup:
Poros antara dan bantalan termasuk
bantalan dorong
Roda gigi transmisi
Kopling mekanis dan fleksibel
Roda gigi berputar dan
Mesin propulsi utama, mesin Bantu dan
baling-baling dengan penggerak listrik.
Elemen pegas yang berada dibawah
beban geser yang terbuat dari karet
dengan atau tanpa lapisan kain dari
kopling cincin karet dan kopling karet
lainnya harus diganti baru, bila hal ini
disyaratkan sesuai hasil pemeriksaan yang
negative.
b) Mesin Penggerak Utama.
Komponen tersebut dibawah ini harus
diperiksa dan bilamana surveyor
menganggap perlu pemeriksaan dalam kondisi
dibuka:
Silinder, tutup silinder, torak, batang
torak, dan baut, kepala silang, poros
engkol dan semua bantalan.
Poros hubungan, dengan sistem
penggerak dan bantalannya. Batang
pengikat, rangka, pondasi mesin dan
elemen pengikat.
Sistem injeksi, pompa dan komporessor
gandengan, supercharger, pipa isap dan
pipa gas buang, pendingin udara
masuk, saringan, peralatan monitor,

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 47
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

peralatan control, peralatan pelindung dan


pengamanan, peralatan untuk start,
roda gigi pembalik dan peralatan olah
gerak.
d) Penggerak utama turbin
Pada kesempatan setiap pembaruan kelas
perilaku vibrasi dari penggerak utama
turbin harus dibuktikan, sedapatnya
dengan pemeriksaan teratur selama
operasi. Tergantung pada hasil
pemeriksaan dan atas permohonan
surveyor, selubung turbin harus dibuka
dan peralatan turbin harus diuji.
e) Mesin Bantu, peralatan dan pipa.
Untuk semua mesin batu esensial,
lingkup survey identik dengan yang
diaplikasikan pada mesin utama.
Pengurangan lingkup survey dapat
disetujui berdasarkan pemeriksaan dari
laporan perawatan.
Komponen mesin berikut bilamana
dianggap perlu oleh surveyor, harus
diperiksa dan diuji dalam kondisi
dilepas:
Semua pompa pada sistem yang
esensial.
Kompressor udara, termasuk
peralatan keselamatanya
Pemisah, filter dan katup
Pendingin, pemanas awal
Mesin kemudi utama dan Bantu.
Derek jangkar dan derek lainnya,
termasuk penggeraknya.

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 48
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

Jaringan pipa, sambungan pipa,


kompresor dan selang.
Sistem katup buang darurat dan sitem
jaringan pipa bilga.
Indicator tinggi pengisian tangki.
Instalasi pencegah masuknya air
keruangan terbuka.
Instalasi distilasi air tawar.
Sistem pembersih minyak dan sistem
air kotor dan
Sistem tambahan dan komponen, bila
dianggap perlu oleh surveyor.
f) Instalasi listrik
Apabila kapal digerakan oleh mesin
listrik, maka motor penggerak,
generator penggerak, penguat, khususnya
lilitan dari mesin ini dan sistem
ventilasinya harus diperiksa dan diuji.
Pengecekan perangkat hubung bagi
listrik untuk kemampuan pengoperasianya
mencakup juga peralatan pelindung,
pengaman dan penguncinya. Kabel listrik
dan penyambungannya harus diperiksa.
Tahanan isolasi semua mesin listrik dan
peralatannya harus diuji. Peralatan
penunjuk posisi, termasuk sistem
control listrik, harus menjalani uji
operasional.
Peralatan listrik termasuk generator,
motor dari mesin Bantu esensial,
perangkat hubung bagi, termasuk
peralatan pengaman dan penguncinya,
maupun jaringan kabelnya, harus

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 49
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

diperiksa dari luar. Tahanan isolasi harus


diukur.
Instalasi listrik, termasuk permesinan dan
peralatanya, yang terletak di ruangan
dimana ada resiko gas mudah terbakar atau
terkumpulnya campuran uap dan udara,
harus dicek sistem perlindungan
ledaknya.
g) Pipa dalam tangki
Pipa yang menembus melalui tangki harus
diperiksa Jika hal ini diminta oleh
surveyor. Dilaksanakan uji hidrolik untuk
tangki seperti yang disyaratkan pada
pemeriksaan dalam. Pengukuran ketebalan
harus dilakukan Berdasarkan pada hasil
pemeriksaan diperoleh.
h) Sistem pemadam kebakaran dan sistem
tanda bahaya kebakaran.
Pembuktian harus diberikan kepada
surveyor bahwa semua peralatan
pemadam kebakaran siap untuk
dioperasikan.
Jalan keluar atau lorong darurat harus
diperiksa. Pemeriksaan tabung CO2 dan
tabung halon dan jatuh temponya.
Peralatan pemadam kebakaran dan
peralatan keselamatan jiwa di dalam
kapal dengan notasi FF1, FF2, atau FF3
yang melekat pada tanda kelas dari
instalasi mesinya harus diperiksa dan diuji.
Untuk kapal yang mempunyai notasi
kelas SOLAS II-2, reg. 54, peralatan
untuk mengangkut barang berbahaya,

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 50
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

misalnya pemadam kebakaran khusus,


tanda bahaya, ventilasi dan peralatan
perlindungan ledak harus disurvey
sesuai persyaratan.
Suku cadang harus dicek untuk
kelengkapannya sesuai persyaratan
peraturan dan/atau menurut daftar yang
disetujui oleh BKI dan disimpan dalam
arsip kapal, maupun untuk kemampuan
operasional.
Setelah selesai pembaruan
kelassurveyor harus diyakinkan bahwa
instalasi mesin termasuk, mesin listrik dan
pengopersiannya tanpa adanya
pembatasan. Bila ada keraguan, hal
tersebut harus dibuktikan dengan
percobaan dan/ atau uji operasional

4.2.5. Docking Survey (Survey Pengedokan)


Survey pengedokan digunakan untuk keperluan pemeriksaan
berkala terhadap kondisi lambung dibawah garis air (survey alas),
bukaan dan perlengkapan penutup mesin, dan komponen bagian luar
dari sistem poros penggerak.
Kapal dengan tanda kelas A100 harus menjalani survey
pengedokan 2 kali dalam satu periode kelas 5 tahun. Selang waktu
maksimum antara survey pengedokan yang berurutan tidak boleh lebih dari
36 bulan. Survey pengedokan berikutnya harus dilaksanakan paling lambat
setelah 24 bulan. Kapal dengan tanda kelas A90 harus menjalani survey
pengedokan pada selang waktu 18 bulan. Kapal dengan akomodasi untuk
lebih dari 12 penumpang harus menjalani survey pengedokan pada selang
waktu 12 bulan.

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 51
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

No Materi Survey Keterangan


1. Lambung (Survey Survey mencakup pemeriksaan pelat alas dan
Alas) pelat sisi dari pelat kulit, termasuk beberapa
komponen yang melekat, dari kemudi, pipa
pembuangan dan pipa pengeringan air, termasuk
penutupnya.
2. Sistem Kemudi Kemudi, kopling kemudi dan bantalan, maupun
tongkat kemudi dan pena kemudi, harus disurvey
dalam kondisi terpasang, ruang main tongkat
kemudi harus diukur dan dicatat. Sistem
kemudi harus menjalani uji coba
operasional. Bila dianggap perlu sesuai
pengamatan dari
hasil pemeriksaan, kemudi atau bagian dari
sistem kemudi harus dibuka.
3. Permesinan dan Katup laut dan katup buang termasuk katup
Sistem Propusi dari peralatan khusus, jika ada, harus dicek
kondisinya selama setiap survey pengedokan
dan harus dibuka serta diperiksa dengan teliti
sekali dalam satu periode kelas

4.2.6. Survey Poros Baling-Baling

No Materi Survey Keterangan


1. Survey Pencabutan Poros keseluruhan, khususnya konis,
Poros (SW) rumah pasak dan ulir atau sudut flens.
Pemeriksaan Non Destructive Test bagian
belakang poros disetujui dengan metode
deteksi keretakan.

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 52
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

Pemeriksaan penekan paking


minyak.
Pemeriksaan pada selubung baja
chrome.
Pemeriksaan pada permukaan
singgung dari selubung poros
Pemeriksaan pada bantalan tabung poros
Pemeriksaan pada permukaan kontak
baling-baling dan pada baling-baling
Pemeriksaan ruang main bantalan
sebelum dan sesudah survey, dengan
dokumentasi dari hasil pengukuran
(poker gauge readings) Sistem roda gigi,
elemen control dan baling - baling
berputar kesegala arah harus dibuka
untuk pemeriksaan
2. Survey Modifikasi Semua bagian yang dicapai pada
(SWM) poros, termasuk hubungan baling-baling
pada porosnya
Baling-baling
Pengecekan penekan paking minyak
Pengecekan minyak pelumas,
pemakaian minyak pelumas dan
temperatur bantalan dari catatan pada buku
harian kapal.
Pengukuran ruang main bantalan -
bantalan tabung poros dan dicek
dengan alat ukur (gauge poker), dengan

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 53
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

pengukuran dokumentasi hasil


Pemeriksaan NDT dengan metode
deteksi keretakan yang diakui pada sudut
flens kopling, jika baling-baling
dihubungkan dengan flens pejal atau
dalam daerah bagian belakang, dalam
hal baling-baling dipasang pada konis.
Sejauh dapat dilaksanakan, elemen sistem
roda gigi dan control pada baling-baling
berputar segala arah harus disurvey
melalui lubang pemeriksaan.
3. Survey ditempat Pengecekan ruang main bantalan -
(SWS) bantalan tabung poros termasuk
pengecekan dengan alat ukur (poker
gauge).
Pengecekan kekedapan penekan paking
minyak.
Pengecekan analisa minyak lumas,
pemakaian minyak lumas dan
temperatur bantalan dari catatan buku
harian kapal.

4.2.7. Survey Khusus

No Materi Survey Keterangan


1. Suvey Kerusakan Survey kerusakan dan survey perbaikan
dan Perbaikan berlaku bila lambung kapal, instalasi mesin
& listrik dan/atau beberapa perlengkapan
khusus yang dikelaskan mengalami
kerusakan yang mungkin mempengaruhi
berlakunya kelas atau apabila

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 54
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

kerusakan diperkirakan dapat terjadi akibat


kecelakaan.
2. Perbaikan dan Bila perbaikan lambung, mesin dan
pemeliharaan dalam perlengkapan yang mempengaruhi
pelayaran klasifikasi akan dilakukan oleh anak buah
kapal dalam pelayaran, maka hal tersebut
harus direncanakan terlebih dahulu. Prosedur
perbaikan termasuk usulan perbaikan yang
diajukan dan perlunya kehadiran surveyor
selama pelayaran, harus diserahkan dan
disetujui surveyor sebelumnya. Kegagalan
untuk memberitahu BKI sebelum perbaikan
dapat menyebabkan penangguhan kelas
kapal.
Dimaksudkan untuk mencakup
pemeliharaan dan pemeriksaan lengkap
lambung, mesin dan perlengkapan sesuai
dengan prosedur yang diajukan oleh pabrik
pembuat dan praktek kelautan yang sudah
ada yang tidak memerlukan persetujuan BKI,
namun setiap perbaikan sebagai hasil dari
pemeliharaan dan setiap pemeriksaan lengkap
tersebut yang mempengaruhi atau mungkin
mempengaruhi klasifikasi harus dicatat dalam
buku harian kapal dan diserahkan kepada
surveyor yang hadir, untuk digunakan dalam
menentukan persyaratan survey selanjutnya.
3. Survey Perombakan Dalam hal perombakan lambung atau mesin
kapal. Survey harus dilaksanakan sesuai dengan
data terkait yang telah disetujui.
Pelaksanaannya sama halnya dengan bangunan
baru. BKI berhak mensyaratkan pelaksanaan
survey khusus di luar dari survey berkala

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 55
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

yang ada. Survey dilakukan untuk


pemeriksaan kondisi teknik kapal dan harus
dipahami bahwa hal ini merupakan bagian dari
Sistem Jaminan Mutu BKI.

4.2.8. Survey Bawah Air


1) Untuk Kapal dengan notasi IW, survey didalam air
dilaksanakan dengan bantuan perusahaan penyelaman yang
disetujui dan dapat diakui sebagai pengganti untuk setiap
survey pengedokan periode kedua.
2) Perusahaan penyelaman yang membantu dalam survey
bawah air harus disetujui oleh BKI dalam tujuan ini.
3) Masa berlaku persetujuan yang diberikan tergantung pada
Kemampuan berkelanjutan untuk pelaksanaan kerja yang
disyaratkan dengan memuaskan. Persetujuan harus diperbaharui
setelah selang waktu tidak lebih dari 5 tahun.
4) Atas permohonan survey bawah air sebagai pengganti survey
pengedokan berkala kedua, dapat juga dilaksanakan pada
kapal tanpa notasi IW dengan bantuan perusahaan
penyelaman yang diakui. Izin yang berkaitan akan
dicantumkan dalam sertifikasi kelas.
5) Pertimbangan khusus harus diberikan pada kapal berumur 15
tahun atau lebih sebelum izin diberikan untuk melaksanakan
survey bawah air yang berkenaan dengan survey pengedokan.
Kecuali dapat dijangkau dari luar dengan bantuan kapal
ditunggingkan dan/ atau dimiringkan, bagian bawah air harus
6) dengan bantuan penyelam yang pelaksanaanya dikendalikan
oleh surveyor dengan menggunakan kamera bawah air dengan
sistem monitor, komunikasi, dan perekam.

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 56
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

7) Survey badan kapal bawah air harus dilaksanakan dalam


perairan yang cukup jernih dan terang.
8) Kapal dalam keadaan kosong
9) Pelat kulit sisi dibawah garis air dan pelat alas harus bebas dari
kerang.
10) Gambar bawah air pada layer monitor dipermukaan harus
memberikan informasi teknis yang dapat diandalkan sehingga
memungkinkan surveyor untuk memutuskan bagian atau tempat
yang disurvey.
11) Dokumentasi yang cocok untuk direproduksi (rekaman gambar
dan suaranya) harus diserahkan ke BKI.
12) Bilamana, misalnya diasumsikan telah terjadi kandas,
surveyor dapat mensyaratkan bagian tertentu dari badan
kapal bawah air ditambah pemeriksaanya dari dalam.
13) Jika selama survey bawah air diketahui adanya kerusakan
yang penilainya secara menyakinkan hanya dapat dilakukan di
atas dok atau disyaratkan segera diperbaiki, maka kapal harus
naik dok.
14) Apabila lapisan lambung bawah air dalam kondisi yang dapat
menyebabkan kerusakan akibat korosi yang mempengaruhi
kelas kapal terjadi sebelum pengedokan yang akan datang, maka
kapal harus naik dok.

4.2.9. Survey Pembaharuan Kelas Bersambug (CHS-CMS)


Ada dua jenis survey pembaharuan kelas besambung yaitu:
Survey Bersambung Lambung (Continuous Hull Survey)
Survey Bersambung Mesin (Continuous Machinery Survey)
Survey bersambung lambung & mesin ini dapat

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 57
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

dilaksanakan bersamaan dengan survey jenis lainnya (Survey


Mempertahankan Kelas dan Survey Khusus). Jangka waktu
antara dua survey yang berurutan dari tiap bagian yang
disurvey tidak boleh lebih dari 5 tahun.
Survey bersambung lambung (CHS) adalah item
pemeriksaan survey pembaharuan kelas bersambung yang
dilaksanakan secara bertahap sejak setelah melaksanakan
secara bertahap sejak melaksanakan SS sampai SS berikutnya.
CHS ini dapat diikuti berbagai jenis kapal kecuali kapal
tangki minyak / produk minyak, kapal tangki kimia dan kapal
curah dengan notasi ESP .
Survey bersambung mesin (CMS) adalah item
pemeriksaan pembaharuan kelas instalasi mesin yang dilaksanakan
secara bertahap dan harus selesai dalam kurun waktu 5 tahun.
Instalasi sistem poros baling-baling, ketel uap, dan botol angin
tidak termasuk item survey CMS dan disurvey terpisah. Sebagian
item CMS pemeriksaan pada waktu dibuka lengkap dapat
diwakili oleh KKM dengan ijazah minimal ATT-II dan laporan
pemeriksaan diserahkan kepada surveyor pada saat survey paling
lambat 3 bulan setelah pemeriksaan. Sebagian item CMS dan
diwakili kecuali pemeriksaan crank pin & bearing, crank-
journal & bearing dan crosshead & bearing.

4.2.10. Enhananced Survey Programme (ESP)


a. Persyaratan kelas untuk enhanced survey program (ESP)
telah diberlakukan sejak 1 July 1993 untuk kapal tangki minyak
dan kapal curah (termasuk kapal pengangkut bijih besi) dan sejak
1 April 1998 untuk kapal tangki kimia. Pada Survey berkala ,

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 58
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

pemeriksaan internal,pemeriksaan dari jarak dekat (close-up


survey), Pengukuran ketebalan di persyaratkan sebagai
tambahan.
b. Survey pembaruan kelas untuk kapal tangki minyak, kapal
tangki kimia dan kapal curah,dan antara survey antara untuk
kapal tangki minyak dan tangki kapal tangki kimia yang
berumur lebih dari 15 tahun dan untuk kapal curah yang berumur
lebih dari 10 tahun,program survey khusus yang
mengindentifikasi pengujian internal, close up survey,
pengukuran ketebalan, dll. Dipersiapkan dan dikirim ke BKI
untuk persetujuan ( Form akan disediakan BKI)

4.2.11. Survey lain


4.2.11.1. Ketel Uap
Ketel uap harus menjalani pemeriksaan dari luar pada selang
waktu 1 tahun dan untuk pemeriksaan dari dalam pada selang
waktu nominal 2,5 tahun yang dikaitakan dengan survey antara
dan/atau survey pembaruan kelas sesudah itu. Untuk kapal
dengan hanya satu ketel uap utama, pemeriksaan dari dalam
ditetapkan setiap 2,5 tahun sampai dengan umur 10 tahun setelah
permulaan beropersi dan setiap tahun sesudah itu.
1) Pemeriksaan bagian luar
Kemampuan operasional dan kondisi umum dari ketel
uap secara keseluruhan, termasuk katup dan perlengkapan
lainya, pompa, pipa, isolasi, pondasi, sistem control dan
pengatur, peralatan pelindung dan pengaman harus diperiksa.
Juga buku petunjuk operasional dan kualifikasi dari operator ketel
uap harus dicek.

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 59
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

2) Pemeriksaan bagian dalam


Ketel uap harus dibersihkan pada sisi yang kena air dan gas-gas
buang, dan jika disyaratkan, permukaan bagian luar harus
diperhatikan juga, sehingga semua dinding yang mendapat
tekanan dapat diperiksa.
Bilamana rancangan ketel uap tidak memungkinkan untuk
melakukan pemeriksaan bagian dalam yang memadai, maka
pengujian hydrolik dapat disyaratkan. Hal ini dikembalikan pada
keputusan surveyor untuk memeriksa bagian dalam ditambah
pengujian hidrolik, jika disyaratkan dengan
mempertimbangkan kondisi dari ketel uap.
Bilamana terdapat keraguan mengenai tebal dinding
ketel, hal ini harus dipastikan dengan metode yang
diakui.Tekanan kerja yang diijinkan dimana ketel uap dapat
dioperasikan untuk masa mendatang ditetapkan berdasarkan
hasil pengukuran tersebut.
Dalam hal apapun tekanan uji tidak boleh kurang dari PB
+ 1 bar, dan tidak boleh lebih dari tekanan uji yang dikenakan
pada waktu pemeriksaan pertama dari ketel uap setelah dibuat.
Selain pemeriksaan berkala diatas surveyor dapat atas
pertimbangan sendiri, mensyaratkan dilaksanakannya uji
hidrolik atau survey khusus, misalnya: setelah diadakan
perbaikan dan perawatan.

4.2.11.2. Instalasi Pemanas Bahan Bakar


Instalasi pemanas bahan bakar harus menjalani
pemeriksaan dari luar sekali dalam setahun, tiga bulan sebelum
sampai dengan tiga bulan sesudah satu tahun.dan untuk

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 60
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

pemeriksaan dari dalam, termasuk pengujian kekedapan dari


seluruh instalasi ketel uap, yang harus dilaksanakan pada selang
waktu 5 tahun, terhitung sejak ketel diopersikan, dan
kemungkinan dalam hubunganya dengan survey pembaruan
kelas.
1) Pemeriksaan Luar
Seluruh instalasi pemanas minyak terhadap kebocoran.
Terhadap kondisi dari sistem instalasi
Terhadap fungsi dari indikasi control dan peralatan
keamanan
Terhadap peralatan kendali jarak jauh, katup penutupan
dan pembungan
Peralatan monitor kebocoran untuk pemanas
Peralatan pemutus darurat (pembakaran minyak, pompa-
pompa)
Peralatan pengaman untuk lampu penerangan, lampu
penerangan darurat dan label
Laporan uji pada pengecekan tahunan yang dilaksanakan
oleh badan penguji yang diakui harus dijadikan
referensi untuk penentuan penggunaan yang lebih
lanjut dari pemanas minyak

2) Pemeriksaan dari dalam


Bilamana dianggap perlu, ruang pembakaran
harus diperiksa terhadap kemungkinan kontaminasi,
korosi, deformasi, dan kebocoran.
Sesuai peraturan, uji kekdapan harus dilaksanakan
pada tekanan kerja yang diijinkan. Menyusul perbaikan

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 61
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

dan penggantian komponen yang mengalami tekanan,


maka uji tekanan harus dilaksanakan sebesar 1,5 kali
tekanan kerja yang diijinkan.

4.2.11.3. Pipa Uap / Kumparan Pemanas


Pipa uap harus diperiksa secara teratur setiap lima
tahun, dinjurkan untuk dikaitkan dengan survey
pembaruan kelas. Dimulai dari survey pembauran kelas
II. Pipa uap harus diperiksa bagian dalamnya dan
disarankan juga pemeriksaan kondisi bagian luarnya
dengan pengujian tak merusak, bila dianggap perlu.
Pipa uap dengan temperature kerja melebihi 500 C
harus diperiksa untuk pemuaian pada selang waktu 5 tahun,
dihitung sejak survey pembaruan kelas II. Pipa uap dengan
temperature uap sampai dengan 350 C dengan diameter
lebih dari DN 75, harus diperiksa secara acak. Pemeriksaan
kondisi pada bagian pipa, pemeriksaan lebih rinci dapat
disyaratkan. Sebagai pengganti pemeriksaan bagian dalam,
pengujian hidrolik dapat dilakukan pada tekanan sebesar
1,5 kali tekanan perancangan, tetapi tidak lebih dari
tekanan uji yang tertetera pada instalasi ketel uap yang
bersangkutan.
Dalam pipa-pipa uap dengan temperature melebihi
350C paling kurang dipilih dua dari bagian masing-masing
pipa harus dilepas dari setiap sistem pipa (pipa uap utama
dan pipa sesuai ketel-ketel uap, bagaimanapun pemeriksaan
untuk keretakan mencakup paling kurang 20% dari
sambungan pengelasan Uap bantu dari setiap kelompok

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 62
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

pipa kerja) yang mempunyai diameter nominal lebih dari


DN 32. kurang lebih 10% dari sambungan las pada
lengkungan pipa, flens atau cabang silang (T) harus
menjalani pemeriksaan untuk keretakan dengan metode
pengujian tak merusak (NDT) yang diakui.
Sistem pipa uap yang dirancang untuk tahan terhadap
temperatur uap melebihi 500C dan sistem pipa uap dengan
sambungan las harus diperiksa flens pipa.
Jika pemeriksaan bagian dalam dari sistem
pengelasan pipa melalui lubang pemeriksaan yang nampak
tidak memadai atau jika penilaiannya yang dapat dipercaya
tidak memungkinkan dengan pengujian ultrasonic atau yang
setara, maka pemeriksaan boleh jadi perlu dengan memotong
bagian tertentu paling kurang 20% sambungan las yang harus
diperiksa untuk keretakan.

4.2.11.4. Bejana Tekan


Bejana tekan yang harus diperiksa bagian dalam dan
bagian luarnya setiap lima tahun, sebaiknya dikaitkan
dengan survey pembaruan kelas. Bejana tekan yang
mempunyai hasil perkalian dengan kapasitas dalam kubik p x
1 200 (p dalam bar) harus diperiksa pada kesempatan
pemeriksaan yang berhubungan dengan sistem pipa.
Pengujian periodik botol CO2 dan botol halon yang
digunakan untuk tujuan pemadam kebakaran harus
dilaksanakan tidak melebihi 10 tahun. Sekurang-kurangnya
10% dan botol halon yang tersedia harus menjalani
pemeriksaan bagian dalam dan pengujian hidrostatik.

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 63
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

Botol CO2 dengan tekanan rendah untuk sistem


pemadam kebakaran dan tangki gas halon harus diperiksa
dari dalam pada selang waktu tidak melebihi 10 tahun.
Bejana tekan pada sistem kontrol hidrolik atau pneumatic
harus diperiksa selama perawatan dan perbaikan pada
sistem, botol angin dengan hasil perkalian tekanan dengan
kapasitas dalam kubik p x 1 1000 harus menjalani
pemeriksaan pada selang waktu tidak melebihi 5 tahunan.
Kumparan pemanas dalam tangki minyak dan bejana
harus menjalani pengujian tekan 1,5 kali tekanan kerja
yang diinginkan. Cara yang sama diberlakukan untuk
kumparan pemanas dalam tangki muatan.
Pengujian tambahan: bilamana bejana tekan tidak
dapat diperiksa dari dalam dengan memuaskan dan
bilamana kondisi yang tidak disetujui tidak dapat dengan
jelas ditentukan pada waktu pemeriksaan bagian dalam,
metode pengujian tak merusak (NDT) yang diakui harus
diterapkan dan/atau uji tekan hydrolik harus dilaksanakan
pada tekanan 1,5 kali tekanan kerja yang diijinkan PB.
Bagaimanapun pengujian tekan tidak boleh kurang
dari PB + 1bar. Baja tekan yang dibuat standar DIN 4810
menurut standar tersebut harus diuji 1,3 kali tekanan kerja
yang diijinkan. Pengujian tekanan harus dalam hal ini tidak
melebihi pengujian tekanan awal.
Sistem pemadam kebakaran CO2tekanan rendah dan
tangki halon: permukaan tangki harus diperiksa terhadap
korosi sesuai petunjuk surveyor.

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 64
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

Bejana tekan yang diisolasi harus dibuka pada


beberapa yang dipilih, agar dapat memberi kesan umum
tentang kondisi bagian luar bejana. Setelah menjalani uji tekan
hidrolik, bejana dan/ atau botol-botol harus dikeringkan
dengan seksama. Dalam hal bejana untuk bahan pemadam
kebakaran berupa serbuk, pengujian tekan periodik dapat
ditiadakan dengan syarat pemeriksaan bagian dalam bejana
tidak menunjukan adanya defisiensi.

4.2.11.5. Perlengkapan Otomatis


Tanggal jatuh tempo survey akan di hitung sejak
tanggal dioperasikannya kapal dan/atau pencocokan
kembali setelah perombakan besar atau perbaikan.
Peralatan monitor dan fungsi otomasi dari instalasi mesin
harus dikenakan pengujian operasional pada kondisi kerja di
pelabuhan, peralatan kendali jarak jauh di anjungan
dari sitem propulsi harus diperiksa sebagaimana
disyaratkan. Untuk rinciannya lihat program OT-4.
OT-3 : Survey ini harus dilaksanakan 6 bulan setelah
kapal dioperasikan dan/atau dalam hal mencocokan
kembali perombakan besar atau perbaikan pada peralatan
otomatis 6 bulan setelah survey pertama dan survey
khusus setelah pelaksanaan preombakan.
OT -4 : untuk kapal laut maupun kapal pedalaman,
survey ini harus dilaksanakan nominal pada setiap selang
2,5 tahun pada setiap survey pembaruan kelas atau
survey antara, dan atau untuk kapal yang mengangkut lebih
dari 12 orang dilaksanakan setiap tahun.

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 65
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

4.2.11.6. Sistem Inert Gas


Kondisi gas inert dari daerah tangki muat pada
kapal tangki harus diperiksa setiap tahun termasuk
kemampuan operasionalnya. Kapal tangki dengan notasi
kelas INERT harus disurvey pada selang waktu nominal 2,5
tahun pada setiap survey pembaruan kelas dan survey antara.

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 66
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dalam pengklasifikasian kapal & benda terapung lainnya (offshore &
barge, etc) yang ditangani oleh BKI, banyak badan atau pihak yang
terlibat dari berbagai unsur yang kesemuanya mempunyai kepentingan
yang berbeda dengan tujuan yang sama, yaitu memberikan keselamatan
pada kapal, orang dan barang dalam melakukan pelayaran, sehingga
BKI dituntut untuk dapat memberikan penilaian yang objektif
berdasarkan peraturan-peraturan teknik yang berlaku dan dapat
dipertanggungjawabkan dan tidak
berpihak.

Jenis survey yang diadakan BKI ada 2 macam, survey tersebut


adalah survey
penerimaan kelas dan survey mempertahankan kelas.
1) Survey penerimaan kelas:
a. Survey penerimaan kelas bangunan baru.
b. Survey penerimaan kelas bangunan sudah jadi. Survey penerimaan
kelas bukan bangunan baru diperuntukkan untuk kapal-kapal yang
telah memiliki kelas lain yang berlaku atau kapal-kapal yang
sama sekali belum memiliki kelas yang berlaku.
2) Survey mempertahankan kelas:
a) Survey tahunan.
b) Survey antara.
c) Survey pembaharuan kelas.
Survey Pembaruan kelas I, umur kapal sampai dengan 5
tahun.

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 67
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

Survey Pembaruan kelas II, untuk kapal 5 sampai 10 tahun.


Survey Pembaruan kelas III, untuk kapal 10 sampai 15 tahun.
Survey Pembaruan kelas IV, Umur kapal diatas 15 tahun.
d) Survey perpanjangan kelas.
e) Survey pengedokan.
f) Survey poros baling baling.
g) Survey khusus.
h) Survey bawah air.
i) Survey Pembaharuan Kelas Bersambung (CHS-CMS).
j) Enhananced Survey Programme (ESP).
k) Survey lainnya.
Sehingga cukup untuk pengawasan dan pengujian yang disyaratkan.
Pekerja las juga harus memiliki sertifikat las.
Biro Klasifikasi Indonesia juga berwenang memperluas syarat
klasifikasinya, termasuk meliputi perlengkapan dan mesin yang dipakai
dalam operasi kapal, dimana penempatan serta jenisnya mampu
mempengaruhi keselamatan kapal. Setelah survey selesai maka akan
dikeluarkan laporan.

5.2. Saran
BKI adalah instansi yang berwenang mengawasi pembangunan dan
perbaikan kapal di Indonesia, maka kinerja BKI harus lebih ditingkatkan
mengingat BKI telah memperoleh sertifikat ISO 9001, dan dalam proses
bergabung dengan klasifikasi- klasifikasi asing (IACS).
Pelayanan jasa yang dilakukan BKI harus selalu ditingkatkan
demi tercapainya kepercayaan dan kepuasan para pemakai jasa BKI.
BKI hendaknya selalu mengikuti perkembangan-perkembangan
teknologi yang ada terutama teknologi perkapalan, sehingga diharapkan

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 68
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

BKI tidak hanya menguasai yang sudah ada tetapi juga ikut mengambil
bagian dalam perkembangan teknologi yang akan datang. Kami sangat
mengharapkan kerjasama yang baik antara pihak BKI dengan pihak
perguruan tinggi yang ada di Indonesia, khususnya dengan jurusan teknik
perkapalan dalam rangka untuk memperlancar masuknya informasi-
informasi baru mengenai perkembangan teknologi perkapalan.

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 69
2016
Laporan Kerja Praktek
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (PERSERO)
Cabang Makassar
Jl. Sungai Cerekang No.28 Makassar, Sulawesi Selatan 90115
Telepon :0411- 361193

DAFTAR PUSTAKA

Media BKI, No. 78 Juli-Agustus 2008


Media BKI, No. 78 Maret 2008
Thamrin.Rais MCE,1987,Bangunan Kapal,Tarsito;Bandung
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero),2008,Annual Report PT. Biro Klasifikasi
Indonesia (Persero), PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero);Jakarta
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero),2005,Buku Petunjuk dan Prosedur Survey,
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero);Jakarta
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero),2013,Volume I Rules For Classification and
Survey, PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero);Jakarta
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero),2013,Volume II Rules For Hull, PT. Biro
Klasifikasi Indonesia (Persero);Jakarta
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero),2013,Volume V Rules For Material,
PT. Biro Klasifikasi Indonesia (Persero);Jakarta

Program Studi Teknik Sistem Perkapalan


Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin Makassar 70
2016

Anda mungkin juga menyukai