Anda di halaman 1dari 12

15 HEWAN YANG DILINDUNGI

DI INDONESIA

Oleh

KEYSA ZAHRAN
KELAS 4

SDN 05 BARINGIN
15 HEWAN YANG DILINDUNGI
DI INDONESIA

Source: Kaz
Istilah langka sebenarnya tidak dikenal dalam dunia
konservasi. Spesies terancam adalah istilah yang digunakan
untuk mengenali status hewan-hewan yang kini dilindungi
oleh pemerintah ini. Berikut ini kami berikan daftar hewan-
hewan yang dilindungi di Indonesia karena jumlahnya yang
semakin langka:

1. Mola-Mola
Source: Common Wikipedia
Mola-mola atau sunfish (ikan matahari) ini mungkin salah
satu hewan bertulang belakang terbesar di dunia. Bobotnya
bisa mencapai 2000 kg dan panjangnya mencapai 3 meter.
Bentuknya bulat seperti matahari. Para penyelam di Bali
biasanya mendapatkan kesempatan untuk melihat hewan
menakjubkan ini. Populasinya kini banyak berkurang
disebabkan oleh perburuan secara ilegal.

2. Komodo

Source: Mark Dumont


Kadal raksasa ini dikenal sebagai spesies kadal terbesar
yang pernah ada. Panjang rata-rata komodo dapat mencapai 3
meter dan beratnya dapat mencapai 60 kilogram. Komodo
atau Komodo dragoensis dapat ditemukan di Pulau Komodo,
Nusa Tenggara Timur. Pulau ini merupakan habitat asli hewan
karnovira ini, sekaligus merupakan Taman Nasional Komodo
di Indonesia. Para ahli mengatakan bahwa kadal ini adalah
hewan zaman prasejarah yang masih eksis hingga kini.
Komodo juga merupakan hewan pemakan bangkai, dia dapat
memangsa hewan yang lebih besar dari tubuhnya. Di dalam
mulut komodo terdapat ribuan bakteri, dan gigitan komodo
dapat menyebabkan infeksi hingga kematian.

3. Orangutan

Source: Unsplash

Primata satu ini dapat dibedakan dari primata lainnya


dari rambutnya yang panjang dan berwarna cokelat kemerahan
di seluruh tubuhnya. Orangutan terbagi dalam dua jenis,
yaituPongo pygmaeus (orangutan Borneo/Kalimantan)
dan Pongo abelii (orangutan Sumatera). Mereka tinggal di hutan
hujan tropis dan memakan berbagai macam buah. Hewan ini
dilindungi karena jenis orangutan Sumatera saat ini
populasinya hanya tinggal 500 ekor akibat hutan tempat tinggal
mereka berkurang drastis karena dijadikan perkebunan kelapa
sawit. Betinanya hanya berkembang biak selama 7-8 sekali
sehingga kehilangan seekor orangutan saja sudah menjadi
ancaman kepunahan.

4. Harimau Sumatera

Source: Skeeze

Tahukah kamu kalau, seperti sidik jari manusia, tidak ada


dua harimau yang memiliki pola atau garis-garis yang sama
persis di tubuhnya?
Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) memiliki
ukuran terkecil di spesies harimau. Namun begitu, Harimau
Sumatera adalah mamalia daratan terbesar yang hanya
memakan daging. Ironisnya, hanya ada sekitar 500 spesies
hewan ini di alam liar. Penggundulan hutan, penebangan dan
perburuan ilegal adalah penyebab utama kelangkaan hewan
cantik ini.
5. Kupu-Kupu Sayap Surga

Source: Joe Mabel


Kupu-kupu ini memiliki nama latin Ornithoptera paradisea,
yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan Paradise Birdwing.
Dia dapat ditemukan di Papua dan banyak diburu untuk
dijadikan bahan koleksi. Kupu-kupu jantannya berwarna dan
bercorak lebih cantik ketimbang yang betina. Paradise
Birdwing dikenal sebagai kupu-kupu besar karena panjangnya
bisa berkisar antara 14 hingga 19 cm.

6. Belalang Anggrek

Source: Pavel Kirillov


Belalang Anggrek (Orchid Mantis) atau Hymenopus
coronatus adalah serangga berwarna merah jambu dan putih
yang bercuping di bagian kaki-kakinya, sehingga mirip seperti
bunga. Meski spesies tidak tinggal/menempel pada anggrek,
namun bentuknya amat mirip dengan bunga terutama anggrek.
Hewan ini dapat ditemui di Sumatera dan Malaysia, tapi
karena dia teramat kecil (yang jantan hanya sepanjang 2,5 cm
dan yang betina 6-7 cm) maka sulit sekali untuk ditemukan.

7. Anoa

Source: The Land


Anoa dikenal sebagai banteng mini, atau sapi hutan. Dia
tinggal di hutan hujan tropis di pulau Sulawesi, baik di dataran
tinggi maupun rendah. Anoa dewasa dapat berlari begitu cepat
hingga 10 km/jam. Sayangnya, penduduk setempat memburu
hewan ini untuk dimakan. Hal ini menyebabkan populasinya
terus menurun dengan cepat dan tidak ada tanda-tanda
meningkat setiap tahunnya. Bubalus depressicornis ini memiliki
tanduk yang tajam yang dapat tumbuh hingga 30 cm
panjangnya.

8. Elang Jawa

Source: Midori
Elang Jawa merupakan elang berukuran sedang (tinggi
sekitar 60 cm) yang dapat ditemukan di pulau Jawa, Indonesia.
Kondisinya terancam karena habitatnya dirusak; hutan tempat
tinggalnya digunduli, adanya perubahan iklim, dan perburuan
ilegal membuat populasinya kian berkurang. Elang ini sengaja
ditangkap untuk dipelihara atau dijual. Kini hanya ada sekitar
250 spesies Elang Jawa di alam liar.

9. Singapuar

Source: Sakurai Midori


Singapuar (Tarsius bancanus) adalah hewan kecil bermata
lebar (diameternya sekitar 16 mm), berekor panjang (antara
135-275 mm), dan berbobot amat ringan (sekitar 80-160 gram)
yang biasa ditemukan di pulau Sumatera atau Kalimantan. Dia
juga dikenal sebagai primata terkecil di dunia. Singapuar
adalah hewan nocturnal, yaitu hewan yang berburu di malam
hari, dan memakan serangga kecil. Matanya yang lebar
digunakan untuk memburu dan mengejar mangsanya.

10. Babirusa
Source: Masteraah
Babirusa masuk dalam keluarga babi dan ditemukan di
Wallasea, kepulauan Sulawesi. Dia mudah dikenali melalui
gading yang di bagian depan wajahnya. Babyrousa
babyrussa memakan buah-buahan, tanaman, jamur, dan
dedaunan. Perburuan adalah ancaman utama bagi babirusa,
disamping berkurangnya habitat mereka, sehingga mengurangi
tempat mereka berlindung dan membuat mereka semakin
terekspos oleh pemburu.

11. Bekantan

Source: PublicDomainPictures

Bekantan, atau kera proboscis (Nasalis larvatus) adalah kera


berhidung panjang dan besar serta tubuhnya berwarna merah
kecokelatan dan tinggal di pulau Kalimantan, di area bakau.
Makanannya adalah buah-buahan dan dedaunan. Angka
populasi mereka di tahun 1977 adalah 6700 dan kini hanya ada
sekitar 1000 ekor, hal ini disebabkan oleh penanaman kelapa
sawit di hutan-hutan tempat mereka tinggal. Perburuan
bekantan juga dilakukan karena dagingnya digunakan sebagai
santapan dan juga pengobatan tradisional a la Cina.

12. Cendrawasih Hijau

Source: Pixabay
Cendrawasih hijau jantan dapat tumbuh hingga 3 meter
bila panjang ekornya turut diukur. Bulu-bulunya yang cantik
digunakan untuk menarik perhatian si betina yang berukuran
relatif lebih kecil dan corak bulunya kurang menarik. Hewan
ini dapat ditemui di pulau Jawa. Populasinya juga sudah
menurun drastis akibat perdagangan dan perburuan ilegal
guna mendapatkan bulunya.

13. Badak Jawa


Populasi badak Jawa di alam liar kian menyusut dari
tahun ke tahun karena penduduk setempat memburu badak ini
untuk mengambil culanya guna dijual dan dijadikan koleksi.
Terima kasih pada Taman Nasional Ujung Kulon yang menjadi
konservatori bagi spesies ini, tahun lalu dikabarkan telah
menaungi sekitar 63 ekor badak. Keberadaan badak juga
terancam karena sumber pakannya yang semakin berkurang.

14. Jalak Bali

Source: Sakurai Midori


Burung ini merupakan burung khas daerah Bali. Bulunya
berwarna putih dengan warna biru di sekitar area mata, namun
kakinya berwarna keabu-abuan. Burung ini banyak diburu
untuk dijadikan peliharaan dan kini hanya ada sekitar 1000
ekor Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) di alam liar. Burung cantik
ini juga banyak diburu karena ditengarai memiliki suara yang
merdu.

15. Penyu
Source: Bphelan
Penyu merupakan salah satu makhluk kuno di dunia ini.
Spesies yang dapat ditemukan hari ini diperkirakan sudah ada
di bumi selama 110 juta tahun, yaitu sejak zaman dinosaurus.
Warnanya bervariasi antara kuning, hijau, dan hitam,
bergantung pada spesiesnya. Enam dari tujuh spesies penyu di
dunia kondisinya kini terancam akibat ulah manusia.
Sedih bukan mengetahui hewan-hewan di atas kini jumlahnya
berkurang drastis yang mayoritas penyebabnya adalah
manusia? Mari kita lindungi mereka yaitu dengan tidak
berpartisipasi merusak tempat tinggal mereka, atau bila kamu
mengetahui ada yang sengaja memperjualbelikan hewan-
hewan ini secara ilegal, kamu bisa melaporkannya ke pihak
berwajib.

Anda mungkin juga menyukai