Anda di halaman 1dari 21

BISNIS INTERNASIONAL

Variabel Lingkungan Bisnis Nasional Dan Bisnis Internasional

Kelompok 2
Anggota kelompok :
Nama NIM Absen
I Dewa Putu Dharmayusa 1506305 17
Rizqi Aditya Nugraha 1506305 19
Ni Luh Laras W.B. 1506305 21
I Made Wahyu Patra W. 1506305 27
UNIVERSITASUDAYANA
SEMESTER GENAP
TAHUN AJARAN 2017/2018
VARIABEL LINGKUNGAN BISNIS NASIONAL DAN BISNIS
INTERNASIONAL
Perusahaan dan pelaku bisnis yang mengadu nasib ke luar pasar domestic yang mereka
kenal dengan baik akan segera mengenali bahwa adat kebiasaan, nilai-nilai dan definisi perilaku
etis di luar negeri sangat berbeda dari mereka. Perusahaan yang bergantung pada budaya Negara
asal mereka sendiri untuk bersaing dalam pasar baru dapat membahayakan keberhasilan
internasional mereka. Memang, hampir semua segi dari bisnis perusahaan internasional termasuk
negosiasi kontrak, operasi produksi, keputusan pemasaran, dan kebijakan manajemen sumbar
daya manusia dapat dipengaruhi oleh variasi buadaya. Budaya bahkan dapat membarikan
keunggulan kompetitif atau kerugian pada perusahaan.
KARAKTERISTIK BUDAYA
Bisnis, seperti halnya aktivitas manusia lainnya, dilakukan dalam konteks masyarakat.
Budaya (culture) adalah kumpulan nilai, keyakinan, perilaku, adat kebiasaan dan sikap yang
membedakan satu masyarakat dengan mesyarakat lainnya. Budaya suatu masyarakat menentukan
aturan yang mengatur bagaimana perusahaan beroperasi dalam masyarakat. Beberapa
karakteristik budaya berikut ini layak untuk diperhatikan karena relevansinya terhadap bisnis
internasional.
Budaya mencerminkan perilaku yang dipelajari yang disebarkan dari satu anngota
masyarakat kepada anggota masyarakat lainnya. Beberapa unsur budaya ditularkan
secara antar generasi, seperti ketika orang tua mengajarkan anak-anak mereka tata
karma di meja makan. Unsur-unsur yang lainnya ditularkan secara intragenerasi
seperti ketika senior mendidik mahasiswa baru mengenali tradisi sekolah.
Unsur-unsur budaya yang saling berkaitan. Sebagai contoh, masyarakat Jepang yang
hierarkis dan berorientasi pada kelompok menekankan keselarasan dan keseetiaan,
yang secara historis diterjemahkan ke dalam pekerjaan seumur hidup dan perpindahan
kerja yang minimal.
Karena budaya merupakan prilaku yang dipelajari, maka budaya merupakan sesuatu
yang bersifat adaptif. Sebagai contoh setelah perang dunia II, jerman dibagi menjadi
jerman barat (ber orientasi pada pasar bebas) dan jerman timur (dikendalikan
komunis). Meskipun mereka mempunyai warisan yang sama dan berkembang selama
berabad-abad, pembagian ini menciptakan perbedaan budaya antara jerman timur dan
jerman barat. Perbedaan tersebut diakibatkan oleh adaptasi bidaya jerman timur yang
didikte oleh idieologi komunis mengenai sikap terhadap pekerjaan, pengambilan
resiko dan keadilan system imbalan.
Budaya adala suatu yang dimiliki bersama oleh anggota masyarakat dan
mendefinisikan keanggotaan dalam masarakat. Individu yang mempunyai budaya
yang sama merupakan anggota sebuah masyarakat, mereka yang tidak berada diluar
perbatasan masyarakat tersebut.
Dalam Praktiknya :
Budaya bukanlah sesuatu yang dimiliki sejak lahir. Budaya merupakan sesuatu yang
dipelajari dari anggota lain dari masyarakat.
Budaya dapat mempengaruhi kesempatan bisnis. Artinya perusahaan harus
memastikan bahwa mereka memahami budaya lokal sebelum memasuki sebuah
Negara tuan rumah baru.
Unsur budaya
Budaya suatu masyarakat menentukan bagaimana anggotannya berkomunikasi dan
berinteraksi satu sama lain. Unsur dasar dari budaya adalah struktur social, bahasa, komunikasi,
agama, serta nilai dan sikap. Interaksi dari unsur-unsur ini mempengaruhi lingkungan lokal
tempat bisnis internasional beroperasi. Unsur-unsur ini juga mempengaruhi kemampuan Negara
merespon situasi yang barubah.
bahasa

Struktur
komunikasi
sosial

Budaya

nilai &
agama
sikap

1. Struktur Sosial
Dasar dari setiap masyarakat adalah struktur sosialnya, kerangka keseluruhan yang
menentukan peran individu dalam masyarakat, stratifikasi masyarakat, dan mobilitas individu
dalam masyarakat.
Individu, Keluarga, dan Kelompok.
Semua masyarakat manusia melibatkan individu yang tinggal dalam unit keluarga
dan bekerja dengan satu sama lainnya dalam kelompok. Namun, masyarakat berbeda
dalam cara mereka mendefinisikan keluarga dan dalam kepentingan relative mereka
berikan pada peran individu dalam kelompok. Pandangan amerika terhadap ikatan dan
tanggung jawab keluarga berfokus pada keluarga inti (ayah, ibu, dan anak mereka).
Dalam budaya lain keluarga besar jauh lebuh penting. Bali, sebagai contoh, menganggap
orang memiliki banjar yang sama itu sebagai bagian suatu kesatuan keluarga yang daling
member dukungan dan bantuan, bahkan yang beda keyakinan dan kepercayaan dapat
menjadi sebuah keluarga.
Sikap sosial yang berbeda ini tercermin dalam pentingnya keluarga bagi bisnis. Di
Amerika Serikat, perusahaan tidak menyukai nepotisme dan kompetensi seorang yng
menikah dengan anak perempuan atasan secara rutin dipertannyakan oleh rekan kerjanya.
Namun, di beberapa perusahaan di Indonesia ikatan keluarga sangat penting, dan
memperkejakan saudara merupakan praktik yang diterima dan lazim. Hal serupa, juga
ada di perusahaan Cina, anggota keluarga mengisi posisi-posisi manajemen penting dan
pasokan modal dari tabungan pribadi untuk menjamin perutmbuhan perusahaan.
Budaya juga berbeda dalam pentingnya individu secara relative terhadap kelompok.
Budaya AS, sebagai contoh mempromosikan individualism. Sekolah-sekolah berusaha
untuk meningkatkan kepercayaan diri setiap anak dan mendorong masing-masingnya
berusaha untuk meningkatkan kepercayaan diri setiap anak dan medorong masing-
masingnya untuk mengembangkan bakat individual. Oleh karena rasa hormat terhadap
otoritas dan tanggung jawab individual sangat kuat di AS, anak-anak dilatih untuk
percaya bahwa nasib mereka berada di tangan mereka sendiri. Sebaliknya dalam
masyarakat yang terfokus pada kelompok seperti jepang, anak-anak diajarkan bahwa
peran mereka adalah untuk melayani kelompok. Sifat baik seperti kesatuan, kesetiaan dan
keselarasan sangat dihargai dalam masyarakat seperti ini. Karakteristik-karakteristik ini
sering kali lebih penting dalam keputusan perekrukrutan dibandingkan pencapaian atau
kemampuan pribadi.
Stratifikasi Sosial
Masyarakat berbeda dalam tingkat stratifikasi social (social stratification). Semua
masyarakat mengategorikan orang hingga tingkat tertentu atas dasar kelahiran, pekerjaan,
pencapaian pendidikan, atau atribut-atribut lainnya. Namun, pentingnnya kategori ini
dalam mendefinisikan bagaimana seorang individu berinteraksi satu sama laindi dalam
dan antar kelompok ini bervariasi antar masyarakat. Di eropa abad pertengahan, sebagai
contoh, peran dan tanggung jawab petani, perajin, pedagang dan bangsawan secara teliti
digariskan oleh adat istiadat dan hukum. Struktur kelas inggris dan sistem kasta di Negara
di asia memberikan contoh terhadap fenomena yang sama, di mana posisi sosial
seseorang dapat mempengaruhi banyak segi dari hubungan seorang dengan orang lain.
Dalam masyarakat lain, stratifikasi sosial merupakan sesuatu yang kurang penting.
Misalnya, seorang presiden bank di AS dapat meneriaki perintah dengan arogan kepada
staf pembersih ketika dalam pekerjaan, tetapi dengan senang hati menerima perintah dari
individu yang dama ketika melakukan bersih-bersih setelah kegiatan penggalangan dana
gereja.
Korporasi multinasional yang beroperasi dalam masyarakat yang sangat bertingkat
serign kali harus menyesuaikan prosedur perekturan dan promosi mereka untuk
mempertimbangkan perbedaan kelas atau klan antara pengawas dan pekerja.
Memperkerjakan anggota suatu kelompok untuk melakukan pekerjaan yang secara
tradisional dilakukan ileh masyarakat kurang bertingkat, perusahaan lebih bebas untuk
mencari karyawan yang paling memenuhi syarat, tanpa memandang apakah orang
tersebut belajar di sekolah yang tepat, atau dari kelompok/klub yang terbaik. Dalam
masyarakat yang bertingkat, pengiklan harus menyesuaikan pesan mereka secara lebih
berhati-hati untuk memastikan bahwa iklan tersebut hanya menjangkau audiens yang
ditargetkan dan tidak meluas kepada audienslain yang mungkin akan tersinggung dengan
menerima pesann yang ditujukan kepada kelompok pertama. Dalam masyarakat yang
kurang bertingkat kekhawatiran seperti ini mungkin kurang penting.
Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial adalah kemampuan individu untuk bergerak dari satu strata
masyarakat ke strata masyarakat lain. Mobilitas sosial cenderung lebih tinggi dalam
masyarakat yang kurang bertingkat. Di AS terdapat mobilitas sosial yang lebih tinggi
dibandingkan inggris dan india. Ketiadaanya mobilitas kerja sering mempengaruhi sikap
dan perilaku individu terhadap faktor-faktor seperti relasi tenaga kerja, formasi modal
manusia, pengambilan resiko, dan kewiraswastaan. Sistem kelas inggris sebelumnya kaku
dan mobilitas sosial yang relative rendah menciptakan sikap kita versus mereka di
antara banyak pekerja industry inggris yang menyebabkan mereka memandang dengan
sikap curiga terhadap segala udaha manajemen mepromosikan kerja sama di tempat
kerja. Sampai saat ini, sejumlah pemuda kelas pekerja inggris putus sekolah, karena
percaya bahwa peran mereka dalam masyarakat telah ditentukan dan demikian investasi
dalam pendidikan merupakan buang-buang waktu. Dalam masyarakat mobilitas sosial
yang lebih tingggi seperti AS, Singapura dan Kanada, individu lebih bersedia untuk
mengejar pendidikan yang lebih tinggi atau melakukan aktivitas kewiraswastaan, karena
mengetahui bahwa jika mereka berhasil, mereka dan keluarganya bebas untuk meningkat
dalam masyarakat.
BAHASA
Bahasa adalah hal utama yang mengambarkan kelompok budaya karena merupakan
sarana penting di mana angota masyarakat berkomunikasi degan satu sama lain. Para aihli tidak
mengidenfikasi sekitar 3.000 bahsa berbeda dan sebanyak 10.000 dialek berbeda di seluruh
dunia.
Bahasa mengatur cara anggota masyarakat berpikir mengenai dunia. Bahasa menyirang
pengamatan dan persepsi sehingga memengaruhi pesan tak berduga yang dikirim ketika kedua
individu mencoba untuk berkomunikasi. Dalam sebuah eksperimen terkenal di hongkong 153
mahasiswa S1, mempunyai kemampuan bahasa bilingunal dalam bahasa inggris dan bahasa cina,
di bagi menjadi dua kelompok yang lainnya diberi tugas tertulis yang sama dalam bahasa cina.
Fropesor yang mengadakan eksperimen tersebut telah melakukan setiap ha yang diperlukan
sebelumnya untuk memastikan bahwa penerjemahnya sepurna, tetapi jawaban yang diberikan
oleh kedua klompok tersebut berbeda secara signifikan yanh mengindikasikan bahwa bahsa itu
sediri mengubah sifat informasi yang disanpaikan.
Selain membentuk persepsi seseorang terhadap dunia, bahasa memberikan petunjuk
penting mengenai nilai budaya masayarakat dan membantu akulturasi. Sebagai contoh beragam
bahasa termasuk bahasa perancis, jerman dan spanyol, mempunyai vaersi informal dan formal
dari kata kamu, yang penggunaannya tergantung pada hubungan antara pembicara dan orang
yang dituju. Eksistensi bentuk bahasa ini memberikan petunjuk kuat bahwa seseorang harus
berhati-hati dalam mempertahankan tikat formalitas yang sesuai ketika berurusan dengan pelaku
bisnis dari Negara yang didominasi dengan bahasa tersebut.
Keberadaan dari satu kelopok bahasa merupakan sinyal penting mengenai keragaman
populasi sebuah Negara dan menyatakan bahwa disana mukin juga terdapat perbedaan dalam
penghasilan, nilai budaya, dan pencapaian pendidikan. Misalnya, india mengakui 16 bahasa
resmi, dan sekitar 3.000 dialek yang dipakai dalam Negara itu, yang merupakan pencerminan
atas heterogenitas masyarakat. Di beberapa Negara pengunungan amerika selatan, seperti
Bolivia,Paraguay, dan peru, banyak penduduk pedalaman yang miskin mengunakan dialek
indian lokal dan mempunyai kesulitan dalam berkomunikasi degan warga elit prkotaan yang
mengunakan bahasa spanyol. Secara umum, Negara yang didominasi oleh suatu klompok bahasa
cenderung mempunyai masyarakat homogen, di mana Negara mengidenfinisikan masyarakat.
Negara degan klompok bahasa multiple cenderung heterogen dengan bahasa yang menyediakan
sarana penting untuk mengidentikasikan perbedaan budaya dalam Negara.
Pelaku bisnis yang cerdas beroperasi dalam masyarakat yang heterogen dengan
mengdaptasikan praktik pemasaran dan bisnismereka sepajang garis liungkristik untuk
memasukan perbedaan budaya diantara pelangan prosfektif mereka. Sebagai contoh perinset
pasar menemukan bahwa orang kanada berbahsa inggris lebih menyukai sabun yang menjajikan
kebersihan, sementara orang kanada berbahsa prancis lebih menyukai sabun berbau
menyenangkan atau manis. Jadi, iklan irish spring soap dari procter dan gambel unutuk kanada
yang berbahasa inggris menekankan nilai deodorant sabun tersebut, sementara iklan bahasa
prancisnya berfokus pada aroma sabun yang menyenangkan. Biasanya pengiklan harus mancari
media-surat kabar, radio, televisi kabel, dan majalah-yang memungkinkan mereka menyusuaikan
pesan pemsaran mereka pada klompok linguistic individual. Misalnya di amerika serikat,
perkembangan jaringan televise berbahsa spanyol seperti Univision dan telemudo telah
memungkikan para pengiklan untuk lebih mudah menyesuaikan iklan mereka dalam menjangkau
pasar hispanik, tanpa mencampurakan pesan pemasaran mereka untuk studiens berbahsa inggris
yang libih besar.
Bahasa Sebagai Senjata Kompetitif
Ikatan linguistic sering kali menciptakan keunggulan transaksi bisnis, perniagaan antara
Australia, kanada, selandia baru, dan amerika serikat difasilitasi oleh persamaan mereka dalam
pengunaan bahasa inggris. Sebagi contoh, ketika giro sport desing, sebuah produsen helm sepeda
yang berbasis di California, memustuskan untuk membuat produknya di eropa dari pada
mengekspor dari amerika serikat, perusahan terseburt memberi tau konslutan lokasi mereka
untuk mencari lokasi pabrik di Negara berbahsa inggris. Perusahaan tersebut menempatkan
fasilitas produksi eropanya di irandia, dimana mereka menikamti banyak pemasokan tenag kerja
berbahsa inggris yang terlatih, insentif pengembangan ekonomi, dan manfaat pajak.
Demikian juga telefonica SA dari spanyol bergerak secara agresif memasuki amerika
latin sebagai bagian dari strategi internasionallisasinya. Denga memanfaatkan program
privatisasi daerah tesebut mereka telah membeli saham mayoritas dalam prusahaan monopoli
telepon yang sebelumnya dimilki pemerintah kolombia dan peru. Bank spanyol seperti banco
Santander, banco blibao vizcaya, dan banco central hispano mengadopsi pendekatan yang
sebanding, mengiventasikan dana besar di argentina, chile, meksiko, peru, Puerto riko, dan
Uruguay. Turki dengan capat enjadi batu loncatan untuk melakukan bisnis di area-area berbahasa
turki dari bekas uni soviet, seperti Azerbaijan, Kazakhstan, dan turkenistan.warisan bahasa
colonialisme juga mengarungi bisnis internasional, seperti yang diindikasikan dalam peta 4.2
Lingua Franca
Untuk melakukan bisnis, pelaku bisnis internasional harus dapat berkomunikasi. Sebagai akibat
dari domonasi ekonomi dan militer inggris pada abad kesembilan belas dan dominasi AS sejak
perang dunia II, bahasa inggris telah muncul sebagai bahasa utama atau lingua franca, dari bisnis
intenasional. Sebagai besar murid sekolah umum di eropa dan jepang mempelajari bahasa
inggris selama bertahun-tahun. Beberapa Negara yang mempunyai klompok l9nguistik lebih dari
satu seperti idia dan singapura, telah mengdopsi bahasa inggris sebagi bahasa resmi untuk
memfasilitasi komunokasi diantara klompok yang berbeda. Demikian juga perusahaan dengan
manajer dari banyak Negara berbeda dapat mengunakan bahasa inggris sebagai bahasa resmi di
prusahaan. Sebagai contoh, Philips, MNC elekronik yang berbasis di belanda telah mengunakan
bahasa inggris untuk berkomunikasi antar perusahaan sajak 1983. Brwon boveri dari swiss dan
asea dari swedia mengadopsi bahasa inggris sebagai bahasa korporasi mereka setelah keduanya
melakukan meger pada 1987 demikian juga dengan arcelormittal dari luksembung, meskipun
kurang dari 10 persen dari karyawannya yang merupakan penutur asli bahasa inggris bahkan
beberapa prusahaan prancis seprti total air liquie, dan france telecom, meggunakan bahasa
inggris ketika dewa direksi mereka mengadakan pertemuan .
Namun pengunaan bahsa inggris sebagai lingua franca tidak menghilangakan semua
kesalahpahaman lintas budaya. Di beberapa budaya inggris, Denmark, dan AS sebagai contoh
humor yang menertawakan diri sendiri sring digunakan untuk menunjukan bahwa sipembicara
tidak sombong atau arogan sementara di budaya lainnya, seperti prancis dan jerman hal ini dapat
mengesankan ketidak seriusan. Perbedaan budaya juga dapat mempengaruhi interprentasi atas
arti kata-kata umum. Seseorang eksekutif AS dapat menatakan bahwa ia ingin sesuatu
diselesaikan pada hari kamis mendatang. Seseorang kolega AS akan menginterpretasikannya
bahwa hari kamis adalah tenggat waktunya, sementara seorang kolega di thailad dapat
memandangnya sebagai prefensi bukan sebagi permintaan.
Domonasi bahasa inggris tampaknya memberikan keuntungan dalam perniagan
internasional kepada mereka yang mrnggunakan bahasa inggris sebagai bahasa ibu khususnya
ketika transaksinya dilakukan di kanada inggris atau amerika sekikat. Namun ketidak mampuan
penutur ali bahasa inggris unutk menguasai bahasa kedua menetapkan mereka dan perusahaan
mereka pada posisi yang dirugikan ketka bernegosiasi atau beroprasi di wilayah asing sebagai
contoh beebrapa tahunyang lalu lionel train company memindahkan fasilitas manufakturnya ke
meksiko untuk memanfaatkan biaya tenaga kerja yang lebih rendah, tetapi mereka tidak dapat
menemukan mmanajer bilingual yang yang mencakupi untuk menjalankan pabrik tersebut.
Akibitnya perusahaan tersebut akhirnya menutup pabrikya dan memindahkan oprasinya kembali
ke amerika serikat.
Oleh karena itu bahasa berfungsi sebagai jendela dari budaya suatu masyarakat, banyak
ahli bisnis internasional berargumen bahwa mahasiswa harus memaparkan dalam bahasa asing
bahkan skalipun meraka tidak mampu menguasainya. Mesikupun pengusahaa yang
terbaikbahkan tingkan pelatihan bahsa yang sederhana akan memberi mahasiswa petunjuk
mengenai norma dan sikap budaya yang terbukti berguna dalam bsnis internasional.
Penerjemah
Tent saja beberapa perbedaan linguisti dapat diatasi mealui penerjemah namun prosesnya
membutuhkan lebih dari menganti sekedar kata-kata adri suatu bahasa menjadi kata-kata dalam
bahasa lain. penerjemah harus sensitif terhadap kahalusan konotasi kata-kata dan berfokus untuk
menerjemahkan gagasan, bukan kaa-kata itu sendiri. Terlalu sering, masalah penerjemah
menciptakan bencana pemasaran. Salah satu kasus klasiknya adalah penerjemah awal atas
finger lickingood dari KFC ke dalam bahsa cina yang hasinya adalah makanlah jari anda
yang jauh dari mengugah selera . hal seruoa penerjemah awal terhadap jolly green giant adri
Pillsbury untuk pasara arab Saudi adalah rasakan hijau yang menaklukan citra yang berbeda
dari yang diingginkan perusahaan (meskipun mungkin masih mendorong anak-anak untuk
memakan kacang mereka).
Perusahaan dapat mengurangi kemungkinan mereka dari mengirimkan pesan yang salah
ke pada pelangan mereka dngan mengunakan sebuah teknik yang dikenal dengan penerjemah
kembali. Dengan penerjemah kembali (backtranslation), seseoran menerjemahkan suatu
dokumen, kemudian orang kedua menerjemahkan tersebut kembali ke bahsa aslinya teknik ini
memberikan perbandingan bahwa pesan yang dimasukan benar-benar asli. Teknik ini meberikan
perbandingan bahwa pesan yang dimaksud benar-benar tesampaiakan, oleh karena itu dapat
menghindarkan kesalahan komunikasi.
Ketika kamunikasi kepada bukan penutur asli harus dilakukan di Negara asala bahasa
tersebut, penutur dan penulis harus mengunakan kata-kata yang umum, mengunakan arti yang
paling umum dari kata-kata tersebut, dan berusaha menghindari kalimat indiom. Caterpillar
dihadapkan dengan perasalahan komunikasi dengan penggunaan internasional yang beragam dri
produknya. Mereka memngembangakan program inruksi bahasanya sendiri yang disebut
caterpillar fundamental English (CFE) yang mereka gunakan di buku manual reparasi dan servis
mereka di luar negeri. CFE adalah versi bahasa inggris yang disederhankan dan diringkas yang
dapat diajarkan kepada oran yang bukan penutur bahasa inggris alam 30 pertemuan. CFE terdiri
dari 800 kata yang diperlukan unutuk mereparasi peralatan caterpillar: 450 kta benda 70 kata
kerja, 100 preposisi, dan 180 kata-kata lainya. Pendekatan serupan dikembangakan oleh asosiasi
indusri ruang angkasa eropa ( European association of aerospace industries) basa inggris yang
ditulis untuk anggotanya buku manual ini selanjutnya diadopsi sebagai standar internasional
dalam industi tersebut.
Mengataka Tidak
Kesulitan budaya lainnya yang dihadapi plaku bisnis internasional adalah bahwa kata-kata
mungkin mempunyai arti berbeda bagi orang dengan orang dengan latar belakang budaya
beragam. Orang amerika utara biasanya menerjemahkan kata spanyol Manama secara hafiat
yang berarti besoktetapi di beberapa bagian amerika latin, kata-kata tersebut berarti lain hari-
tidak hari ini
Bahkan penggunaannya dan tidak berbeda lintas budaya. Dalam negosiasi kontrak,
pelaku bisnis jepang sering mengunakanya yang berarti ya, saya memahami apa yang dikatakan
. Negoisasi asing terkadang berasumsi bahwa rekan-rekan mereka dari jepang ya yang berarti
ya, saya sependapat dengan anda dan merasa kecewa ketika orang jepang tersebut kemudian
tidak menerima persyaratan kontrak yang oleh orang asing terebut dianggap telah disepakati.
Kesalahpahaman dapat dipersulit karena mengatakan tidak secara langsung diangap tidak
sopan di jepang, serta di cina, india, dan ditimur tengah. Dalam budaya seperti ini, negosiasiyang
merasa sudah proposal tidak dapat di terima agar sopan akan menyatakan bahwa proposal
tersebut menghadirkan banyak kesulitan atau perlu dipelajari lebih lajut. Orang asing yang
menunggu untuk kata-kata tidak yang pasti mukin harus mununggu untuk waktu yang lama.
Perilaku seperti ini dapat diangap tidak untuk menghindari dalam budaya bisnis AS, tetapi itu
adalah inti tidak kesopanan dalam budaya bisnis ini.
KOMUNIKASI
Berkomunikasi lintas batas budaya, baik secara verbal maupun nonverbal, adalah keterampilan
yang sangat penting bagi manajer internasional. Meskipun komunikasi sering menjadi salah
antara orang-orang yang mempunyai budaya yang sama, kemungkinan miskomunikasi akan
meningkat secara substansial ketika orang-orang tersebut berasal dari budaya yang berbeda.
Dalam kasus serupa, si pengirim mengodekan pesan dengan menggunakan filter budaya mereka
dan si penerima mendekodekan pesan yang sama dengan menggunakan filter mereka. Hasil dari
penggunaan filter budaya yang berbeda sering kali berupa kesalahpahaman yang
membutuhkanbiaya mahal untuk dipecahkan. Sebagai contoh, kontrak antara Boeing dan sebuah
perusahaan pemasok Jepang yang menentukan bahwa panel badan pesawat terbang Boeing 767
harus memiliki lapisan akhir seperti cermin (mirror finish). Biaya tenaga kerja untuk bagian
tersebut lebih tinggi dari yang diperkirakan karena pemasok Jepang tersebut memoles dan
memoles kembali panel tersebut untuk mendapatkan penyelesaian yang diinginkan menurut
mereka, sementara yang diinginkan oleh Boeing hanyalah permukaan yang mengkilap.

Komunikasi Nonverbal
Anggota suatu masyarakat berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan lebih dari
sekedar kata-kata. Bahkan, beberapa periset meyakini bahwa 80 hingga 90 persen dari semua
informasi yang disampaikan di antara anggota suatu budaya dengan cara selain menggunakan
bahasa. Komunikasi nonverbal ini meliputi ekspresi wajah, gerakan tangan, intonasi, kontak
mata posisi tubuh dan postur tubuh. Di Amerika Serikat, sebagai contoh, pelaku bisnis sering
memberi salam kepada kolega, pelanggan atau pemasok dengan jabatan tangan. Di Brasil,
pelukan, tepukan di bahu dan ciuman di pipi serta jabatan tangan dapat diterima, tergantung pada
gender, lamanya hubungan dan tingkat kepercayaan di antara kedua individu tersebut.Meskipun
sebagian besar anggota suatu masyarakat dengan cepat memahami bentuk komunikasi nonverbal
yang lazim dalam masyarakat mereka, pihak luar mungkin merasa komunikasi nonverbal yang
lazim dalam masyarakat mereka, pihak luar mungkin merasa komunikasi nonverbal tersebut sulit
dipahami.
Oleh karena perbedaan budaya, bentuk komunikasi nonverbal sering kali menimbulkan
kesalahpahaman. Sebagai contoh, di Amerika Serikat, orang-orang yang mendiskusikan bisnis di
sebuah pesta biasanya berdiri dengan jarak 20 inci dari satu sama lain. Di Arab Saudi, jarak
percakapan normalnya adalah 9 hingga 10 inci. Seorang pembisnis AS yang bercakap-cakap
dengan rekannya di Saudi di sebuah pesta akan merespons usaha sopan santun si orang Saudi
untuk mendekat dengan secara sopan menjauh. Masing-masing bertindak secara sopan dalam
konteks budayanya sendiri dan menghina orang lain dalam konteks budaya orang tersebut.
Perbedaan dalam arti gerakan tangan dan ekspresi wajah juga terdapat di antara budaya
yangb berbeda. Menganggukan kepala seseorang berarti ya di Amerika Serikat, tetapi berarti
tidak di Bulgaria. Menyentuhkan ibu jari dan jari telunjuk untuk membentuk lingkaran sembari
meluruskan ketiga jari lainnya adalah sinyal untuk oke di Amerika Serikat tetapi tanda ini
menyimbolkan uang kepada orang Jepang, kesia-siaan kepada orang Prancis, homoseksual
kepada orang Malta dan kekerasan di banyak bagian di Eropa Timur. Tidak perlu dikatakan lagi,
pelaku bisnis internasional harus menghindari membuat gerakan di budaya asing kecuali mereka
merasa yakin akan arti gerakan tersebut dalam budaya itu.
Bahkan, sikap diam mempunyai arti. Orang-orang di Amerika Serikat cenderung tidak
menyukai keheningan pada pertemuan atau dalam percakapan pribadi, karena meyakini bahwa
keheningan mencerminkan ketidakmampuan untuk berkomunikasi atau berempati. Di Jepang
sikap diam dapat mengindikasikan bahwa individu tersebut sedang berpikir atau bahwa
percakapan lebih jauh akan tidak harmonis. Para negosiator AS sering kali menyalahpahami
sikap diam dari rekan mereka di Jepang dan menawarkan kelonggaran kontrak ketika tidak
dibutuhkan, hanya untuk mengakhiri keheningan dalam diskusi. Sikap diam juga memengaruhi
gaya manajemen. Di Amerika Serikat manajer yang baik bertugas memecahkan masalah. Jadi,
manajer AS sering berusaha untuk mendominasi diskusi kelompok untuk memberikan tanda
kompetensi dan kemampuan kepemimpinan mereka. Di Jepang, manajer yang baik bertugas
mendorong bawahan mereka untuk mencari solusi yang dapat diterima oleh seluruh pihak yang
terlibat. Oleh karena itu, seorang manajer Jepang akan mendemonstrasikan kepemimpinan
dengan sikap diam, dengan demikian akan mendorong partisipasi penuh oleh bawahan yang
menghadiri pertemuan dan mempromosikan mufakat kelompok.

Pemberian Hadiah dan Keramahtamahan


Pemberian hadiah dan keramahtamahan adalah sarana penting untuk berkomunikasi dalam
berbagai budaya bisnis. Etiket bisnis Jepang membutuhkan keramahtamahan yang penuh
perhatian. Acara makan yang resmi dan hiburan setelah jam kerja berguna untuk membangun
ikatan personal dan keharmonisan kelompok di antara para peserta. Ikatan personal ini diperkuat
dengan pertukaran hadiah, yang bervariasi menurut kesempatan dan status dari si penerima.
Namun, hadiah bisnis harus dibuka secara pribadi agar tidak menyebabkan pemberi kehilangan
muka karena hadiah tersebut terlalu mahal atau terlalu murah terhadap hadiah yang diberikan
sebagai balasannya. Oleh karena aturan untuk memberikan hadiah dapat cukup rumit, bahkan
bagi penduduk asli Jepang, tersedia buku etiket yang memerinci hadiah yang layak untuk setiap
keadaan.
Pelaku bisnis di Arab, seperti halnya di Jepang, memerhatikan kemampuan mereka untuk
bekerja dengan mitra bisnis yang diusulkan; kualitas orang yang berurusan dengan seseorang
sama pentingnya dengan kualitas proyek tersebut. Jadi, budaya bisnis negara-negara Arab juga
meliputi pemberian hadiah dan keramahtamahan yang indah dan rumit sebagai sarana untuk
menilai kualitas-kualitas ini. Namun demikian, tidak seperti di Jepang, hadiah bisnis dibuka di
muka umum sehingga semua orang dapat mengetahui kedermawanan si pemberi.
Adat kebiasaan keramahtamahan juga berbeda. Ketika memanjakan klien, eksekutif AS
yang mengajak makan siang sering kali mencari meja yang paling menyolok di sebuah restoran
mewah sebagai cara untuk mengkomunikasikan status dan kekuatan mereka. Sebaliknya, di Cina
perjamuan makan merupakan mekanisme penting untuk mengembangkan hubungan personal
yang sangat penting dalam budaya bisnis tersebut. Namun demikian, acara seperti ini, yang
biasanya menampilkan acara minum-minum yang diselingi dengan banyak makanan yang lezat
dan mahal, biasanya bertempat di sebuah ruang makan khusus di restoran mahal. Keinginan
untuk melihat dan dilihat dari eksekutif AS adalah kebalikan dari keinginan eksekutif Cina
untuk mendapatkan privasi.
Norma keramahtamahan bahkan memengaruhi cara berita buruk disampaikan dalam
berbagai budaya. Di Amerika Serikat berita buruk biasanya diberikan segera setelah diketahui.
Di Korea, berita buruk disampaikan di akhir hari sehingga tidak akan merusak seluruh hari
penerima berita. Lebih lanjut, agar tidak menggangu hubungan antarpeserta sebuah proyek
sangan ditekankan, sehingga berita buruk akan dikomunikasikan secara informal dari anggota
junior sebuah tim negosiasi kepada anggota junior dari tim yang lain. Bahkan yang lebih baik
lagi, pihak ketiga dapat digunakan untuk mengirimkan pesan untuk mempertahankan keselarasan
dalam kelompok.
AGAMA
Agama adalah aspek penting dari sebagian besar masyarakat. Agama memengaruhi cara anggota
masyarakat dalam berhubungan dengan satu sama lain dan dengan pihak luar. Sekitar 84 persen
dari 6,9 miliar penduduk dunia mengklaim beberapa afiliasi keagamaan. Sebanyak 77 persen dari
populasi dunia menganut salah satu dari empat agama : Kristianitas (31,5 persen), termasuk
Katolik Roma, Protestan dan Ortodoks Timur; Islam (23,2 persen); Hinduisme (15,0 persen); dan
Buddhisme (7,1 persen).
Agama membentuk sikap dari penganutnya terhadap kerja, konsumsi, tanggung jawab
sosial dan perencanaan untuk masa depan. Sosiolog Max Weber sebagai contoh, telah
menghubungkan meningkatnya kapitalisme di Eropa Barat dengan etika Protestan (Protestant
ethic), yang menekankan kerja keras, kesederhanaan dan pencapaian individual sebagai cara
untuk memuliakan Tuhan. Etika Protestan menghargai tingkat tabungan tinggi, terus menerus
berjuang untuk efisiensi, dan investasi kembali terhadap laba untuk meningkatkan produktivitas
di masa depan, yang semuanya dibutuhkan untuk berfungsinya ekonomi kapitalis secara lancar.
Sebaliknya, Hinduisme menekankan pencapaian spiritual daripada keberhasilan ekonomi.
Tujuan seorang yang beragama Hindu adalah untuk mencapai persatuan dengan Brahma, roh
universal, dengan menjalani kehidupan yang semakin mengarah ke pertapaan dan kemurnian saat
jiwa seseorang bereinkarnasi melalui siklus kematian dan kelahiran kembali. Misi untuk
mengejar kepemilikan materi dapat menunda perjalanan spiritual seseorang. Jadi, Hinduisme
memberikan sedikit dukungan terhadap aktivitas kapitalistis seperti investasi, akumulasi
kekayaan, dan misi yang terus-menerus mengejar produktivitas dan efisiensi yang lebih tinggi.
Agama Islam, meskipun mendukung kapitalisme, memberikan penekanan yang lebih
besar pada kewajiban individu terhadap masyarakat. Menurut Agama Islam, laba yang
didapatkan dari transaksi bisnis yang adil adalah sesuatu yang dibenarkan, tetapi laba perusahaan
tidak dapat dihasilkan dari eksploitasi atau penipuan misalnya, dan semua Muslim diharapkan
untuk berlaku dermawan, adil dan rendah hati dalam berhubungan dengan orang lain. Perusahaan
yang ingin melakukan bisnis dengan pelanggan Muslim sering kali harus mengadaptasikan
kebijakan dan prosedur mereka bahkan di negara-negara non-Muslim.
Agama memengaruhi lingkungan bisnis dengan cara penting lainnya. Sering kali agama
memberikan batasan pada peran individu dalam masyarakat. Sebagai contoh : sistem kasta dari
Hinduisme secara tradisional telah membatasi pekerjaan yang dapat dilakukan oleh seorang
individu, sehingga memengaruhi pasar tenaga kerja dan menutup kesempatan bisnis. Negara
yang didominasi oleh penganut agama Islam yang taat, seperti Arab Saudi, membatasi
kesempatan kerja bagi wanita, dengan keyakinan bahwa kontak mereka dengan laki-laki dewasa
harus dibatasi para saudara. Agama juga dapat memengaruhi bagaimana produk dijual. Di
Nigeria, periklanan di daerah selatan yang didominasi agama Kristen dapat menampilkan wanita
menarik yang mengucapkan kata-kata yang berarti ganda, mengikuti ajaran tua Madison Avenue
bahwa seks dapat menjual; di daerah utara audi yang didominasi Muslim pendekatan itu tidak
akan bermanfaat.
Agama juga memengaruhi jenis produk yang dapat dibeli konsumen serta pola musiman
konsumsi. Di sebagian besar negara Kristen, sebagai contoh : musim Natal mewakili waktu
penting untuk memberikan hadiah, tetapi sedikit bisnis yang dilakukan Hari Natal itu sendiri.
Meskipun konsumsi meledak selama liburan Natal, produksi menurun seiring karyawan
mengambil cuti untuk mengunjungi teman dan keluarga.
Dampak agama pada bisnis internasional bervariasi dari satu negara ke negara lain,
tergantung pada sistem hukum negara tersebut, homogenitas keyakinan agamanya, dan
toleransinya terhadap pandangan agama lain. Pertimbangkan Arab Saudi, tempat dari kota suci
Mekkah, dimana seluruh Umat Muslim diharapkan untuk naik haji suatu saat dalam kehidupan
mereka. Ajaran Quran membentuk dasar dari sistem hukum teokratis negara ini, dan 99 persen
dari populasi Saudi adalah Muslim. Terdapat tekanan politik yang kuat dari dalam negara
tersebut untuk mempertahankan tradisi keagamaannya. Mustahil untuk melebih-lebihkan
pentingnya pelaku bisnis asing untuk memahami prinsip-prinsip Islam dalam penerapannya pada
ekspor, produksi, pemasaran atau pembiayaan barang di pasar Saudi. Sebagai contoh : pekerjaan
berhenti 5 kali sehari ketika mereka yang beriman dipanggil untuk berdoa kepada Allah. Seorang
manajer non-Muslim akan tidak bijaksana untuk menolak praktik tersebut meskipun tampaknya
hal ini menimbulkan hilangnya produksi. Orang asing juga harus bertenggang rasa kepada tuan
rumah Saudi selama bulan Suci Ramadan, ketika orang Muslim yang taat berpuasa dari matahari
terbit hingga matahari terbenam. Eksekutif perempuan dari perusahaan Barat menghadapi
rintangan lebih besar karena sikap Saudi terhadap para wanita yang pantas, sikap yang berakar
dari agama mereka. Bahkan, tindakan yang dilakukan di luar perbatasan Saudi dapat
memengaruhi hubungan dagang dengan negara tersebut.
Namun, banyak di negara lain, agama, meskipun penting, tidak merasuki setiap segi
kehidupan. Sebagai contoh, dibanyak negara Amerika Serikat sebagian besar populasinya
beragama Katolik Roma. Namun, agama lainnya juga dipraktikkan dan toleransi terhadap
agama-agama tersebut tinggi. Gereja katolik merupakan pilar penting dari masyarakat ini, tetapi
hanya salah satu dari banyak institusi yang memengaruhi dan membentuk kehidupan sehari-hari
warganya. Sedangkan, hari libur umum masih mencerminkan teologi Kristen (Paskah, Natal),
seperti juga hari kerjanya (Minggu adalah hari istirahat). Sebuah perusahaan yang beroperasi di
negara-negara ini perlu menyesuaikan penjadwalan produksi dan karyawan untuk memenuhi
harapan pekerja dan pelanggannya. Perusahaan yang beroperasi di Swedia, yang sebanyak 97
persen penduduknya beragama Lutheran, harus melakukan penyesuaian serupa.
Ironisnya, negara-negara yang ditandai oleh keragaman agama dapat memberikan
tantangan yang bahkan lebih besar. Perusahaan yang beroperasi di kota kosmopolitan London
dan New York, seperti Barclays Bank, Hoffmann-LaRoche dan IBM, harus mengakomodasi
kebutuhan agama karyawan mereka yang beragama Yahudi, Kristen, Muslim dan Hindu dengan
mempertimbangkan perbedaan dalam hari libur agama, larangan makanan atau adat kebiasaan
dan hari Sabat. Perusahaan yang gagal menyesuaikan diri terhadap kebutuhan-kebutuhan ini
dapat menderita ketidakhadiran, moral yang rendah dan hilangnya penjualan.

NILAI DAN SIKAP


Budaya juga memengaruhi dan mencerminkan nilai dan sikap sekuler dari anggota suatu
masyarakat. Nilai adalah prinsip dan standar yang diterima oleh anggota; sikap meliputi
tindakan, perasaan, dan pikiran yang dihasilkan oleh nilai-nilai tersebut. Nilai budaya sering
kali berakar dari keyakinan mendalam mengenai posisi individu dalam hubungannya dengan
ketuhanannya, keluarganya, dan hierarki sosial yang telah kita diskusikan sebelumnya. Sikap
budaya terhadap faktor-faktor seperti waktu, usia, pendidikan, dan status mencerminkan nilai-
nilai ini dan pada gilirannya membentuk perilaku dan kesempatan yang tersedia untuk bisnis
internasional yang beroperasi dalam suatu budaya tertentu.

Waktu
Sikap terhadap waktu berbeda secara dramatis di seluruh budaya. Dalam budaya Anglo-Saxon,
sikap yang berlaku adalah waktu adalah uang. Waktu mewakili kesempatan untuk
memproduksi lebih banyak dan meningkatkan pendapatan seseorang, jadi waktu tidak boleh
disia-siakan. Sikap ini yang mendasari etika Protestan, yang mendorong orang untuk
memperbaiki posisi mereka dalam hidup melalui kerja keras, dan keyakinan puritan bahwa
tangan yang menganggur adalah tempat kerja Iblis. Sebagai akibatnya, para pelaku bisnis
Amerika dan Kanada mengharapkan pertemuan dimulai tepat waktu, dan membuat seseorang
menunggu dianggap sangat tidak sopan.

Namun, dibudaya AmerikaLatin, jarang ada peserta yang merasa aneh jika suatu pertemuan
dimulai 45 menit setelah waktu dijanjikan. Dalam budaya Arab, pertemuan tidakhanya dimulai
lebih lambat dari waktu yang ditentukan, tetapimungkin juga terganggu oleh keluarga dan teman
yang masuk untuk bersedau gurau. Orang Barat mungkin menganggap kesediaan tuan rumah
mereka untukberbcara kepada pengunjung yang tidak dijadwakan ini sebagai tanda
ketidaksopanan dan sebagaialat untuk melemahkanharga diri si Orang Barat tersebut.
Kenyataannya jauh dari ini. Kebijakan bukapintu ini mencerminkan keramahtamahan tuan
rumah dan rasa hormat yang ditawarkan tuan rumah kepada semua tamu tepat sperti jenis orang
yang dianggap oleh Orang Arab diinginkan oleh Orang Barat sebagai rekan bisnis.
Bahkan,isi dari pertemuan dapat bervariasi berdasarkan Negara. Jika suatu pertemuan
dijadwalkan pukul 14:00, maka pebisnis AS, Kanada, Inggrisakan hadir pada 13:55 dan berharap
pertemuan akan dimulai tepat pada 14:00. Setelah selesai basa basi, mereka kemudian
membicarakan bisnis, mengikuti agenda terencana yang telah dibagikan sebelumnya kepada
peserta.Padapertemuan tersebut posisi pihak pihaknya telah ditetapkan dan ketidaksepakatan
adalah halyang lazim. Sebaliknya diJepang atau Arab Saudi pertemuan awal biasanya berfokus
pada penentuan apakah pihak- pihak yang terlibat dapat saling mempecayai danbekerjasama
dengan nyaman bukannya padaperincian bisnis yang diajukan. Namun, waktu ini, tidak akan
disia-siakan. Oleh karena budaya ini sangat mengharga. hubungan personal, maka waktu yang
digunakan untuk tujuan yang penting-menilai kualitas potensi mitra bisms.

Usia
Perbedaan budaya yang penting ada dalam sikap terhadap usia. Kemudaan dianggap sebagai
sesuatu yang baik di Amerika Serikat. Banyak perusahaan AS mencurahkan banyak waktu dan
energi untuk mencari pekerja jalur cepat muda dan memberi mereka tugas yang berat dan
penting, seperti menegosiasikan joint venture dengan mitra internasional. Namun, dalam budaya
Asia dan Arab, usia adalah sesuatu yang dihormati dan reputasi seorang manajer dikaitkan
dengan usia. Perbedaan budaya ini dapat menimbulkan permasalahan. Sebagai contoh, banyak
perusahaan asing salah mengirim eksekutif muda jalur cepat untuk bernegosiasi dengan pejabat
pemerintah di Cina. Meski demikian, orang-orang Cina ini, lebih memilih untuk berurusan
dengan anggota perusahaan yang lebih tua dan lebih senior, dan karenanya dapat tersinggung
oleh pendekatan ini.
Dalam budaya perusahaan Jepang, usia dan peringkat sangat berkaitan, tetapi manajer senior
(definisinya adalah lebih tua) tidak akan memberikan persetujuan terhadap suatu proyek sebelum
mereka mendapatkan mufakat dari para manajer junior. Banyak perusahaan asing salah
memfokuskan perhatian mereka dalam negosiasi pada manajer senior Jepang, gagal untuk
menyadari bahwa tujuannya harus untuk meyakinkan para manajer junior. Setelah para manajer
junior menyetujui suatu proyek, manajer senior juga akan memberikan persetujuannya.

Pendidikan
Sistem formal pendidikan negeri dan swasta sebuah negara adalah penyiar dan refleksi penting
dari nilai-nilai budaya darimasyarakatnya. Misalnya, sekolah dasar dan menengah di AS
menekankan peran individudan menekankan dirinya memberikan akses luas terhadappendidikan
tinggi. Universitas riset, perguruan tinggi seni liberal,dan perguruan tinggi komunitas hidup
berdampingan untukmemenuhi kebutuhan pendidikan mahasiswadengan pendapatan dan talenta
intelektual yang berbeda. Sebaliknya, Ingrisdengan bercermin pada system kelasnya dimasa
lalu,secara historis telah memberikan pendidikan elit kepadajumlahmahasiswayangrelatif kecil.
Jerman mempunyai program magang yang maju yang melatih generasi barupengrajindan ahli
mesin yang terampil untuk sector manufakturnya. Sistem pendidikan jepang dan Prancis
mempunyaifokus berbeda. Sekolah dasar dan menengah di Negara tersebut berkonsentrasi untuk
menyiapkan murid untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi nasional. Murid Yang bernilai
tinggi dapat memasuki universitas prestisius yang berjumlah sedikit seperti Universitas
Tokyoatau Universitas Kyoto di Jepangdan lima grandes ecolesdiprancis yang hamper menjamin
penempatan lulusanmereka dipekerjaan perusahaan danpemerintah yang paling penting dalam
masyarakat mereka.
Status
Cara untuk mendapatkan status juga bervariasi diberbagai budaya. Di sejumlah masyarakat,
status diwariskan dari kekayaan atau peringkat leluhur seseorang. Pada masyarakat yang
lainstatus didapatkan oleh individu melalui prestasi pribadi atau prestasi professional.
Dibeberapa negara Eropa,sebagai contoh, kebangsawanan akan memberikan status yang lebih
tingi dibandingkan prestasipribadi, dan orangyang mewarisi kekayaannya memandang rendah
orang kaya baru. Namun, di Amerika Serikat, wiraswasta yang bekerja keras sangat dihormati,
dan anak-anak mereka sering kali diremehkan jika mereka gagal menandingi pencapaian orang
tuanya.
Di Jepang, status seseorang tergantung pada status kelompok di mana ia berada. Jadi, pelaku
bisnis Jepang sering memperkenalkan diri mereka dengan menyebutkan tidak hanya nama
mereka, tetapi juga afiliasi perusahaan mereka. Pendidikan di universitas elit seperti Universitas
Tokyo atau pekerjaan di organisasi elit seperti Toyota Motor Corporation atau Kementerian
Keuangan memberikan status tinggi dalam masyarakat Jepang.
Di India status dipengaruhi oleh kasta seseorang. Sistem kasta membagi masyarakat ke dalam
beragam kelompok yang meliputi Brahmana (pendeta dan mtelektual), Kesatria (prajurit dan
pemimpin politik), Waisya (pelaku bisnis), Sudra (petani dan pekerja), dan Dalit (yang tidak
tersentuh), yang melakukan pekerjaan yang paling kotor dan paling tidak menyenangkan.
Menurut Hinduisme, kasta seseorang mencerminkan kebajikan (atau tiadanya kebajikan) yang
ditampilkan seseorang di kehidupan masa lalunya. Khususnya di daerah pedalaman kasta
digunakan untuk memengaruhi setiap segi kehidupan, dari cara seorang pria membentuk
kumisnya hingga makanan yang dimakan keluarga hingga pekerjaan seseorang. Namun,
kekuatan sistem kasta di daerah pedalaman perlahan terkikis sebagai akibat dan kebr,akan
tindakan afirmatif pemerintah dan semakin langkanya karyawan berketerampilan tinggi yang
dibutuhkan oleh industri berteknologi tinggi India. Infosys, sebagai contoh, terpaksa
meluaskan usaha perekrutan ke 700 perguruan tinggi, yang banyak berlokasi di daerah
semipedalaman dimana individu individu berkasta rendah tinggal,untukmendapatkan
pekerja berbakat yang mereka butuhkan. Satu decade yang laluperusahaan berteknoloi tinggi
ini memenuhi kebutuhan perekrutannya dengan merekrut di 50 universitas di India, yang
sebagian besarnya berlokasi di daerah pekotaan.
DAFTAR PUSTAKA

W. Griffin, Ricky.2015. Bisnis Internasional: Penerbit Salemba

Anda mungkin juga menyukai