ABSTRACT
Pijat oksitosin adalah suatu tindakan pemijatan tulang belakang mulai dari nervus ke 5-6
sampai scapula yang akan mempercepat kerja saraf parasimpatis untuk menyampaikan perintah
ke otak bagian belakang sehingga oksitosin keluar. Hormon oksitosin adalah hormon yang
berfungsi untuk merangsang sekresi Air Susu Ibu (ASI). Hasil wawancara dengan petugas di
Puskesmas Rasa Bou diketahui bahwa belum pernah dilakukan pemijatan oksitosin oleh perawat
atau keluarga ibu dalam meningkatkan kelancaran produksi kolostrum pada ibu sebelum
melahirkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap kelancaran
produksi kolostrum pada ibu postpartum Di Puskesmas Rasa Bou Kecamatan Huu Kabupaten
Dompu.
Penelitan ini menggunakan desain quasi eksperimental dengan pendekatan control group
design. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental Sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 30 responden. Analisa Data menggunakan Uji mann withney dengan nilai alfa 0.05.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui sebagian besar responden pada kelompok eksperimen
yang mendapatkan pijat oksitosin lancar dalam menghasil ASI. kolostrum sebanyak 8 orang
(53,33%) dan terendah dengan kategori tidak lancar sebanyak 1 orang (6,67%). Responden
kelompok kontrol yang tidak mendapatkan pijat oksitosin lancar dalam menghasil ASI kolostrum
sebanyak 12 orang (80%).
Penelitian ini dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima yaitu ada pengaruh pijat
oksitosin terhadap kelancaran produksi kolostrum pada ibu postpartum Di Puskesmas Rasa Bou
Kecamatan Huu Kabupaten Dompu. Sesuai dengan hasil penelitian diharapkan suami atau
anggota keluarga lainnya dapat memberikan pijat oksitosin pada ibu hamil sebelum melahirkan
sehingga ASI kolostrum ibu dapat keluar segera setelah ibu melahirkan sehingga dapat
memberikan ASI Ekslusif pada bayinya.
Selama kehamilan Ibu dan janin adalah unit akan merasa bahwa perhatian suami
fungsi yang tidak terpisahkan. Kesehatan padanya telah menipis sehingga muncul
Ibu hamil dan menyusui adalah persyaratan asumsi-asumsi negatif. Perasaan negatif ini
penting untuk fungsi optimal dan akan membuat refleks oksitosin menurun
perkembangan kedua bagian unit itu. Dalam dan produksi ASI pun terhambat. Sehingga
menanti kelahiran bayi, Ibu harus untuk meningkatkan produksi hormon
mempersiapkan terlebih dahulu keadaan oksitosin diperlukan dukungan ayah selama
psikologinya dalam menghadapi bayinya proses menyusui (Walker, 2002 dalam
nanti, terutama dalam hal menyusui bayi Roesli, 2010).
(Widia, 2007). Oksitosin dapat diperoleh dengan
Menyusui mengurangi resiko bayi berbagai cara baik melalui oral, intra-nasal,
terkena alergi, diare, infeksi saluran nafas, intra-muscular, maupun dengan pemijatan
penyakit saluran cerna, radang paru-paru, yang merangsang keluarnya hormon
infeksi telinga dan radang selaput otak, oksitosin. Sebagaimana ditulis Lun, et al
mengurangi peluang bayi terkena diabetes (2002) dalam European Journal of
dan obesitas, serta membantu meningkatkan Neuroscience (2011), bahwa perawatan
kecerdasan bayi. Selain itu menyusui bayi pemijatan berulang bisa meningkatkan
sesegera mungkin setelah bayi lahir, juga produksi hormon oksitosin. Efek dari pijat
memberikan keuntungan bagi Ibu yaitu oksitosin itu sendiri bisa dilihat reaksinya
rahim Ibu cepat mengecil sehingga setelah 6-12 jam pemijatan (Lun, et al,
perdarahan setelah melahirkan berkurang 2002). Pijat oksitosin adalah suatu tindakan
(Naya, 2007). pemijatan tulang belakang mulai dari nervus
Setelah melahirkan, ibu merasa ke 5-6 sampai scapula yang akan
cemas, tidak tenang, hilang semangat, dan mempercepat kerja saraf parasimpatis
sebagainya. Ini merupakan hal normal yang untuk menyampaikan perintah ke otak
perlu diantisipasi suami maupun pihak bagian belakang sehingga oksitosin keluar
keluarga. Namun dalam beberapa kasus, (Suherni, 2008: Suradi, 2006; Hamranani
terutama pada anak pertama, banyak ayah 2010).
yang lebih sibuk dengan bayinya daripada Di Indonesia penyebab utama Ibu tidak
memperhatikan kebutuhan sang istri. Jika mau menyusui bayi adalah Ibu Sakit 18,6%,
kondisi ini terus-menerus berlanjut maka ibu ASI tidak keluar 49,6%, Ibu bekerja 19,5%.
HUMAEDIAH LESTARI 87
IGA JULIANTARI
SRI MURNIATI
3) Ibu yang baru melahirkan yang Bou Kecamatan Huu Kabupaten Dompu
menolak jadi responden. digunakan uji statistik non parametris yaitu
Rancangan Penelitian mann withney dengan tingkat kemaknaan :
Penelitian ini adalah penelitian Quasi 0.05.
eksperimen dengan pendekatan control Mann Whitney U Test adalah uji non
group design. Penelitian ini parametris yang digunakan untuk
mengungkapkan hubungan sebab akibat dari mengetahui perbedaan median 2 kelompok
perlakuan tertentu, kemudian setelah bebas apabila skala data variabel terikatnya
perlakuan dilakukan pengukuran lagi post adalah ordinal atau interval/ratio tetapi tidak
test untuk mengetahui akibat dari perlakuan berdistribusi normal.
(Nursalam, 2005). Adapun formula dari analisis paired mann
Adapun post testnya berupa pengukuran withney adalah sebagai berikut :
kelancaran produksi kolostrum ibu setelah
dilakukan pemijatan oksitosin pada ibu
sebelum melahirkan atau 1 minggu
menjelang persalinan.
Dimana:
Pengumpulan Data dan Pengolahan Data
U = Nilai uji Mann-Whitney
Pengumpulan data menggunakan observasi
N1= sampel 1
keadaan pasien pada saat sebelum dan
N2= sampel 2
sesudah perlakuan.
Ri = Ranking ukuran sampel
Instrument
Instrumen yang digunakan dalam melakukan
HASIL PENELITIAN
pengumpulan data adalah lembar observasi
Distribusi Responden Berdasarkan
yang digunakan untuk melakukan penilaian
Pekerjaan
terhadap kelancaran produksi kolostrum
pada ibu yang baru melahirkan yang telah
diberikan pijat oksitosin.
Analisa Data
Untuk mengetahui Pengaruh Pijat Oksitosin
Terhadap Kelancaran Produksi Kolostrum
Pada Ibu Postpartum Di Puskesmas Rasa
HUMAEDIAH LESTARI 90
IGA JULIANTARI
SRI MURNIATI
mudah mencerna lemak.Satu sendok teh pada tulang belakang ibu akan merasa
kolostrum memiliki nilai gizi sesuai dengan tenang, rileks, meningkatkan ambang rasa
kurang lebih 30 cc susu formula. Usus bayi nyeri dan mencintai bayinya, sehingga
dapat menyerap 1 sendok teh kolostrum dengan begitu hormon oksitosin keluar dan
tanpa ada yang terbuang, sedangkan untuk ASI pun cepat keluar (WBW, 2007).
30 cc susu formula yang diisapnya, hanya Berdasarkan hasil penelitian dan uji
satu sendok teh sajalah yang dapat diserap statistik yang telah dilakukan oleh peneliti
ususnya (Anakuya, 2008). dapat diketahui bahwa pijat oksitosin
ASI diproduksi atas hasil kerja gabungan memiliki pengaruh terhadap pengeluaran
antara hormon dan refleks. Refleks ASI kolostrum pada ibu postpartum.
Prolaktin yaitu refleks pembentukan atau Sebagaimana teori Depkes RI (2007) yang
produksi ASI. Refleks oksitosin yaitu reflek menjelaskan bahwa pijat oksitosin ini
pengaliran atau pelepasan ASI (let down dilakukan untuk merangsang refleks
reflex) setelah diproduksi oleh sumber oksitosin atau reflex let down. Selain untuk
pembuat susu, ASI akan dikeluarkan dari merangsang refleks let down manfaat pijat
sumber pembuat susu dan dialirkan ke oksitosin adalah memberikan kenyamanan
saluran susu. pada ibu, mengurangi bengkak
Pijat oksitosin ini dilakukan untuk (engorgement), mengurangi sumbatan ASI,
merangsang refleks oksitosin atau reflex let merangsang pelepasan hormon oksitosin,
down. Selain untuk merangsang refleks let mempertahankan produksi ASI ketika ibu
down manfaat pijat oksitosin adalah dan bayi sakit.
memberikan kenyamanan pada ibu,
mengurangi bengkak (engorgement), KESIMPULAN
mengurangi sumbatan ASI, merangsang A. Sebagian besar ibu postpartum yang
pelepasan hormon oksitosin, mendapatkan pijat oksitosin di
mempertahankan produksi ASI ketika ibu Puskesmas Rasa Bou Kecamatan Rasa
dan bayi sakit (Depkes RI, 2007). Bou memiliki produksi ASI Kolostrum
Hormon oksitosin akan keluar melalui dengan kategori lancar dan sangat
rangsangan ke puting susu melalui isapan lancar.
mulut bayi atau melalui pijatan pada tulang B. Sebagian besar ibu postpartum yang
belakang ibu bayi, dengan dilakukan pijatan mendapatkan pijat oksitosin di
HUMAEDIAH LESTARI 95
IGA JULIANTARI
SRI MURNIATI
Puskesmas Rasa Bou Kecamatan Rasa Post Seksio Di Rumah Sakit Wilayah
Bou memiliki produksi ASI Kolostrum Jawa Tengah. Jurnal Keperawatan
dengan kategori lancar. Soedirman (The Soedirman Journal
C. Ha diterima yaitu ada ada pengaruh pijat of Nursing), Volume 6, No.1, Maret
oksitosin terhadap kelancaran produksi 2011
kolostrum pada ibu postpartum Di Laura Sherwood. 2004. Fisiologi Manusia
Puskesmas Rasa Bou Kecamatan Huu Dari Sel Ke Sistem (HVS). Jakarta :
Kabupaten Dompu. EGC
Handayani. 2007. Perawatan Ibu Hamil
DAFTAR PUSTAKA (Asuhan Ibu Hamil). Bandung:
Alligood, Martha. 2006. Nursing theorist Khazanah Intelektual
and their work: Elsevier Health Hidayat. 2008. Metodologi Penelitian
Science. Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika
Ambarwati dan Wulandari. 2008. Panduan International Lactation Consultant
Belajar Keperawatan Ibu Bayi Baru Association (ILCA). 2008.
Lahir. Jakarta. EGC Manajemen laktasi. Tim
Ariani. 2010. Ibu Susui Aku Bayi Sehat dan International Lactation Consultant
Cerdas dengan ASI. Bandung: Association (ILCA)
Khazanah Intelektual Juliastuty, Dyah., Setyowati., & Afiyanti,
Arikunto. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Yati. 2006. Pengambilan
Pendekatan Praktik. Jakarta : keputusan pemakaian kontrasepsi
Rienaka Cipta pada ibu grande multipara di
Biancuzzo M. (2010). Breastfeeding the Kabupaten Tangerang: Studi
Newborn. Clinical Strategies for Grounded Theory. Jurnal
Nurses. 1st ed. St Louis Missouri: Keperawatan Indonesia, 12, (2), 100-
Mosby Inc. 107.
Bobak, dkk. 2005. Buku Ajar Keperawatan Lowdermilk, Jensen. 2006. Buku Ajar
Maternitas. Edisi 4. Jakarta: EGC. Keperawatan Maternitas Edisi 4.
Depkes RI. 2007. Dalam Efektifitas Jakarta: EGC.
Kombinasi Teknik Marmet Dan Pijat
Oksitosin Terhadap Produksi Asi Ibu
HUMAEDIAH LESTARI 96
IGA JULIANTARI
SRI MURNIATI
Matteson, PT. 2011. Womens health during Pillitteri. 2003. Buku saku perawatan
the childbearing years; A community kesehatan ibu dan anak. Jakarta :
based approach. St. Louis. Mosby Adele Publication. EGC
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Riwidikdo, H. 2007. Statistik Kesehatan :
Penelitian Kualitatif: Bandung: Belajar Mudah Tehnik Analisis Data
Rosdakarya. Dalam Penelitian Kesehatan (Plus
Nazir, M. 2008. Metode Penelitian. Jakarta : Aplikasi Software SPSS). Yogyakarta
Ghalia Indonesia : Mitra Candika Press.
Ngalim. 2008. Rancangan Penelitian. Roesli, U. 2010. Bayi Sehat Berkat ASI
Bandung : http://rancangan Ekslusif. Jakarta : Elex Media
penelitian\observasi-sebagai-alat- Komputindo
evaluasi.html ________. 2008. Panduan praktis menyusui.
Notoatmodjo. 2008. Metode Penelitian Jakarta : puspawara
Kesehatan Edisi Revisi. Bandung : Rosita. 2008. Manfaat Langkah-langkah
Rienaka Cipta Keberhasilan Menyusui. Kuliah.
________. 2009. Metode Penelitian Mata Ajar Keperawatan Maternitas
Kesehatan Edisi Revisi. Bandung : I. Depok : FIK-UI.
Rienaka Cipta Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada
Nursalam. 2005. Konsep dan Penerapan Masa Nifas. Jakarta: Salemba
Metodologi Penelitian Ilmu medika.
Keperawatan. Jakarta : Salemba Stikes Mataram. 2010. Buku Panduan
Medika Skripsi. Mataram : Tim STIKES
________. 2008. Konsep dan Penerapan MAtaram
Metodologi Penelitian Ilmu Sugiyono. 2008. Metode penelitian
Keperawatan. Jakarta : Salemba Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Medika Bandung : Alfabeta
________. 2011. Konsep dan Penerapan ________. 2008. Metode penelitian
Metodologi Penelitian Ilmu Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Keperawatan. Jakarta : Salemba Bandung : Alfabeta
Medika
HUMAEDIAH LESTARI 97
IGA JULIANTARI
SRI MURNIATI