DAN MENYUSUI
LATARA BELAKANG
Dalam istilah medik, payudara disebut juga glandula mammae (kelenjar susu) yang
berkembang sejak embrio berusia enam minggu. Mammae tersusun dari jaringan kelenjar, jaringan
ikat dan jaringan lemak. Diameter mammae sekitar 10-12 cm. umumnya, berat mammae pada
wanita yang normal sekitar 200 gram. Pada akhir kehamilan, beratnya antara 400-600 gram.
Ketika wanita sedang hamil banyak yang dipersiapkan untuk kelahiran dan untuk selama
melahirkan. Payudara pun juga harus dipersiapkan sejak kehamilan yaitu perawatan payudara
karena untuk menyiapkan diri ketika memberikan air susu ibu (ASI) untuk si buah hati saat dia lahir
kelak. Hal ini merupakan salah satu bagian yang penting yang harus diperhatikan oleh ibu hamil
sebagai persiapan untuk menyusui nantinya dan wajib dilakukan selama kehamilan. Saat kehamilan
payudara akan membesar dan warna di daerah sekitar putting akan lebih gelap dan lebih sensitive /
peka. Sehingga jika terkena sentuhan sedikit saja akan terasa sakit dan tegang karena tubuh sedang
bekerja mempersiapkan diri untuk memberikan makanan pada bayinya kelak.
Dr. Suharjanti Kramadibrata, Sp.OG dari RSAPD Gatot Subroto, Jakarta mengatakan bahwa
banyak ibu hamil mengabaikan perawatan payudara. Boleh jadi lantaran malas atau sesungguhnya
belum mengetahui akan manfaatnya. Padahal perawatan payudara selama hamil sangat penting
untuk kelancaran air susu kelak setelah melahirkan. Malah, dengan perawatan yang benar, hasilnya
bukan cuma produksi yang cukup, tapi juga bentuk payudara akan tetap baik selama menyusui.
Sebagaimana diketahui, payudara selama kehamilan akan mengalami perubahan. Antara lain terasa
lebih kencang, lebih besar, dan lebih penuh. Konon, menjelang kelahiran berat setiap payudara
mencapai 1,5 kali lebih besar dibandingkan sebelum hamil. Oleh sebab itu Perawatan payudara
sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa menyusui. Hal ini karena payudara merupakan
satu-satunya penghasil ASI yang merupakan makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus
dilakukan sedini mungkin
TOPIK : Perawatan Payudara dan Cara Menyusui
WAKTU : 1 x 30 Menit
Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang perawatan payudara selama 1 x 30 menit Keluarga
mampu memahami dan dapat melakukan perawatan payudara secara mandiri dan dapat menyusui si
kecil dengan benar.
III. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demontrasi
IV. MEDIA
1. Handout
2. Oil
3. Leflet
4. Kasa/kapas
5. Wash lap
NO KEGIATAN
tujuan
a. -
b. Memberikan kesempatan
Menanyakan hal-hal
kepada sasaran yang disuluh
yang belum jelas.
bertanya
c. Mengakhiri kegiatan
penyuluhan.
V. EVALUASI
A. PENDAHULUAN
Perawatan payudara pada ibu post partum sangat diperlukan untuk menjaga kebersihan dan
mempertahankan kelancaran aliran ASI. Pemakaian bra tidak boleh terlalu ketat, karena dapat
menekan payudara dan membuat tidak nyaman. Masase payudara dianjurkan untuk dilakukan
secara teratur minimal 2 kali sehari. Bagi ibu yang memiliki puting susu datar, dianjurkan untuk
melakukan gerakan menarik puting susu secara manual dan dilakukan rutin hingga puting susu
menonjol. Pembangkakan payudara dapat terjadi jika produksi ASI banyak, tetapi belum
dikonsumsi oleh bayi, atau akibat adanya sumbatan.
B. PERSIAPAN ALAT
Alat alat yang dipergunakan dalam perawatan payudara :
Kasa/kapas
Wash lap
C. CARA KERJA
Pada saat melakukan perawatan payudara, ibu dianjurkan untuk duduk santai dikursi
bersandar dan kaki ditopang dengan dengklik ( kakai tidak menggantung). Anjurkan ibu untuk
melepaskan bra dan meletakan handuk kecil dibawah payudara.
2. Tempelkan kasa/kapas yang berisi minyak kelapa pada puting susu selama 5 menit
3. Bersihkan puting susu tersebut hingga kotoran disekitar areola dan puting susu
terangkat.
4. Tuangkan sedikit minyak kelapa dikedua telapak tangan ibu, kemudian ratakan ke kedua
payudara dengan gerakan melingkar dari dalam keluar. Atau sebaliknya. Lakukan
gerakan ini sebanyak 20 kali (sekitar 5-10 menit)
5. Lakukan gerakan menekan payudara secara perlahan dari atas menuju kearah puting
susu dengan menggunakan sisi dalam telapak tangan. Lakukan gerakan ini sebanyak 20
kali (5-10 menit)
6. Lakukan gerakan menekan payudara secara perlahan dari atas menuju kearah puting
susu dengan menggunakan telapak ujung kepalan tangan. Lakukan gerakan ini sebanyak
20 kali (5-10 menit).
7. Lakukan pengompresan payudara dengan menggunakan air hangat bergantian dengan air
dingin selama 5 menit, gunakan wash lap. Keringkan payudara dengan handuk kecil.
4. Gunakan bra yang cukup menunjang payudara dan tidak terlalu ketat
Air Susu Ibu (ASI) adalah pilihan terbaik untuk bayi. Menyusui memiliki beberapa
keuntungan; ASI sebagai sumber nutrient,ASI mengandung zat immunologis dan dengan menyusui
ada efek psikologis antara ibu dan bayinya.
10. Menyusui mempercepat pemulihan kondisi ibu ke keadaan seperti sebelum hamil.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat menyusui bayi sebagai berikut:
1. Pada sat menyusui posisi yang dianjurkan adalah duduk bersandar dengan kaki tidak
menggantung.
2. Posisi bayi dari kepala hingga badan bersentuhan dengan tubuh ibu sejajar dengan
payudara.
4. Topang payudara dengan satu tangan ; bila jari menekan bagian atas payudara (diatas
areola), sedang jari lain berada dibagian bawah.
5. Masukan seluruh bagian putting susu hingga areola kedalam mulut bayi.
7. Sendawakan bayi setelah selesai menyusui, dengan meletakan bayi pada posisi
menghadap ibu dan menepuk punggun bayi.
Pemberian ASI sebaiknya setiap kali bayi membutuhkan. Apabila refleks menghisap
bayi belum timbul , ibu dapat mengeluarkan ASI nya dengan cara manual (tidak dianjurkan
dengan pompa) lalu ditampung didalam gelas. Pemberian ASI dapat dilakukan dengan
menggunakan sendok. Tidak dianjurkan untuk memberikan susu dengan menggunakan botol
susu, hal ini untuk menghindari agar bayi tidak mengalami bingung putting. ASI yang
disimpan dalam gelas yang disterilkan lebih dahulu dan diletakan pada suhu ruangan dapat
tahan hingga 8 jam. Tetapi apabila diletakan dalam lemari pendingin dapat tahan sampai 24
jam. ASI yang baru saja disimpan di dalam lemari pendingin sebaiknya jangan langsung
diberikan, tetapi biarkan sejenak disuhu ruangan tunggu hingga ASI tidak terlalu dingin lagi.