Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

MESIN LISTRIK

Disusun Oleh :

Alennora Dwipa
04

Kelas :
KE 2A

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2015
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan dapat :
- Menggambarkan diagram rangkaian percobaan
- Merangkai sesuai gambar
- Mengukur hambatan langsung pada jangkar
- Mengukur hambatan medan secara langsung
- Mengukur hambatan jangkar secara tak langsung
- Mengukur hambatan medan secara tak langsung

B. DASAR TEORI
Besar hambatan dari generator searah digunakan untuk menghitung :
- Efisiensi secara konvensional
- Tegangan jatuh pada hambatan

Kumparan pada generator searah menggunakan shunt terdiri dari :


- Kumparan jangkar (armartur winding)
- Kumparan bantu pada kutub-kutub (auxialiry poles winding)
- Kumparan penguat shunt (shunt excitation winding)
Arus beban mengalir melalui dua kumparan pertama, kedua kumparan tersebut mempunyai
hambatan yang sangat kecil (besar hambatan menurun bilamana ukuran daya dari mesin
bertambah). Kumparan lainnya, kumparan penguatan shunt dihubungkan paralel dengan
keluaran, besar hambatannya sangat besar. Pengukuran dilakukan dengan tegangan searah
dan mesin dalam keadaan mantap, dalam beberapa keadaan pengukuran perlu dalam
operasi mesin dingin, contoh mesin tidak dioperasikan sejak beberapa jam, dipastikan
bahwa setiap bagian dari mesin telah mencapai temperatur ruangan. Dalam keadaan ini,
metode pengukuran tidak akan menghasilkan suatu keadaan panas, jadi besar hambatan
yang terukur pada temperature ruangan sama dengan temperature ruangan percobaan
(temperature mudah diukur dengan thermometer). Diantaranya metode yang
memungkunkan, dipilih metode Volt Amperemeter karena lebih mudah.

Diagram Listrik untuk Pengukuran Hambatan

V M
1

V
2

V1/I1 = hambatan kumparan jangkar


V2/I2 = hambatan kumparan bantu kutub-kutub
Catatan : untuk pengukuran dilakukan dengan voltmeter tunggal yang dihubungkan pada
posisi V1 dan V2.
Catatan-catatan :
a. Voltmeter selalu pada posisi downstream yang dihubungkan dengan acuan sebab, kedua
hambatan yang tidak diketahui besarnya rendah, hubungan ini sangat tepat, tidak perlu
disempurnakan dengan pemakaian koreksi dari alat ukur.
b. Mengukur tegangan jatuh pada kumparan jangkar (posisi V1 dari voltmeter).
Pengukuran perlu pada posisi downstream menghubungkan voltmeter dengan acuan
kesikat. Sentuhan pengukuran yang menyinggung bagian-bagian ujung dari komutator
pada sikat. Hal ini dikehendaki untuk mencegah hambatan kontak antara sikat dengan
komutator yang diukur. Penyimpangan kelakuan mesin dihitung dengan cara khusus
(melihat perhitungan rugi-rugi sikat dari penentuan efisiensi secara konvensional).
c. Mengukur tegangan jatuh pada kumparan bantu kutub-kutub adalah perlu pada
percobaan penetapan b sikat yang dihubungkan dengan kumparan tersebut. Untuk
tujuan ini cukup menghubungkan suatu voltmeter pada terminal HB, lalu titik ujung yang
lain dihubungkan ke dua sikat pada mesin. Hubungan ini akan menunjukkan pembacaan
voltmeter sangat kecil yang akan berisi a sikat. Penunjukan voltmeter sebenarnya
penjumlahan dari tegangan jatuh pada kumparan bantu kutub-kutub, jangkar dan
hubungan sikat komutator.
d. Hambatan depan Ra digunakan sebagai hambatan pemberat. Pemakaian ini diperlukan
untuk membuat pengaturan daya secara perlahan. Penambahan ini akan mencegah
rangkaian terbebani hambatan sangat rendah dari kumparan yang diuji.
Percobaan 1.b (kumparan penguatan shunt)
A

V/1 = hambatan kumparan penguatan shunt.


Catatan : voltmeter dihubungkan upstream dengan acuan pada amperemeter. Nilai yang
sangat besar dari kumparan penguatan shunt hubungan ini sangat baik, sebab hambatan
dalam dari alat diabaikan.

C. LANGKAH PERCOBAAN
a) Percobaan pengukuran hambatan jangkar
1. Membuat rangkaian seperti pada gambar praktek di bawah ini :
A

V M
1

V
2

2. Mengeset control sebagai berikut :


Pengatur tegangan pada posisi nol
Hambatan depan pada nilai maksimum
2 Menyambung rangkaian ke sumber dengan tegangan searah sekitar 10 V.
3 Menghubungkan sepasang kawat yang dilengkapi dengan ujung pengukur ke
voltmeter dan hubungan voltmeter dalam posisi VI dan V2 sesuai dengan gambar.
Mencatat pembacaan ke dalam tabel.
4 Membuka hubungan voltmeter dan membuka rangkaian dan mematikan sumber.
b) Percobaan pengukuran hambatan medan
1. Membuat rankaian seperti pada gambar praktek di bawah ini :
If

Vf

Mengeset control sebagai berikut :


Pengatur tegangan pada posisi nol
Hambatan depan pada nilai maksimum
Voltmeter tidak dihubungkan
2. Menutup saklar dari sumber daya, mengatur sampai 200 V
3. Memasukkan voltmeter dan mencatat dalam tabel
4. Membuka voltmeter dan rangkaian lalu mematikan sumber.

D. ALAT DAN BAHAN


1. Multimeter 2 buah
2. Voltmeter 1 buah
3. Mesin arus searah penguatan shunt 1 buah
4. Generator arus searah penguatan shunt 1 buah
5. Kabel crocodile 1 bendel
6. Kabel banana 1 bendel
7. Obeng 1 buah

E. TABEL PERCOBAAN PENGUKURAN TAHANAN


Pengukuran Langsung Tahanan Jangkar Motor DC Shunt
R=4
Pengukuran Tak Langsung Tahanan Jangkar Motor DC Shunt
No. Vs Va Ia
(Volt) (volt) (Ampere)

1. 4,8 2 0,28
2. 6,2 2,5 0,38
3. 6,8 3 0,46

Pengukuran Langsung Tahanan Medan Motor DC Shunt


R = 150
Pengukuran Tak Langsung Tahanan Medan Motor DC Shunt
No. Vsumber Vr Ir
(Volt) (Volt) (Ampere)
1. 5,4 5 0,025
2. 8,3 8 0,05
3. 12 11,5 0,01

Pengukuran Langsung Tahanan Jangkar Generator DC Shunt


R=4
Pengukuran Tak Langsung Tahanan Jangkar Generator DC Shunt
No. Vs Va Ia
(Volt) (Volt) (Ampere)
1. 1 0,2 0,053
2. 1,6 0,4 0,11
3. 2 0,6 0,15

Pengukuran Langsung Tahanan Medan Generator DC Shunt


R = 130
Pengukuran Tak Langsung Tahanan Medan Generator DC Shunt
No. Vsumber Vf Vt
(Volt) (Volt) (Ampere)
1. 5 3,8 0,029
2. 6 4.5 0,033
3. 7 5,6 0,04

ANALISA DATA
Dalam melakukan praktikum, di dapatkan hasil-hasil dari percobaan. Hasil-hasil
tersebut dimasukkan pada tabel pengukuran secara tidak langsung pada kumparan
jangkar dan kumparan medan di motor DC ,Semakin tinggi angka tegangan sumber
kumparan jangkar, maka angka Ra akan semakin rendah. Sedangkan pada tegangan
sumber di kumparan medan, jika tegangan sumbernya diperbesar maka hasil Rf akan
berbanding lurus. Hasil pengukuran langsung pada kumparan jangkar dan kumparan
medan menggunakan multimeter dengan skala dipilih pada x10 ohm menunjukkan hasil
4 dan 150 . Pada pengukuran langsung kumparan jangkar dan kumparan medan
pada generator DC hasil yang didapatkan adalah 4 dan 130 .

Pada pengukuran hambatan jangkar motor DC shunt secara tidak langsung dengan
Vs sebesar 4,8 volt diperoleh data pada tegangan tahanan jangkar motor(Va)=2V
dengan besar arus jangkar (Ia)=0,28A.

Pada pengukuran hambatan jangkar motor DC shunt secara tidak langsung dengan
Vs sebesar 6,2 volt diperoleh data pada tegangan tahanan jangkar motor(Va)=2,5V
dengan besar arus jangkar (Ia)=0,38A

Pada pengukuran hambatan jangkar motor DC shunt secara tidak langsung dengan
Vs sebesar 6,8 volt diperoleh pada tegangan tahanan jangkar motor(Va)=3A dengan
besar arus jangkar (Ia)=0,46A

Pada pengukuran hambatan jangkar generator DC shunt secara tidak langsung


dengan Vs sebesar 1 volt diperoleh data tegangan pada tahanan jangkar
generator(Va)=0,2V dengan besar arus jangkar (Ia)=0,053A

Pada pengukuran hambatan jangkar generator DC shunt secara tidak langsung


dengan Vs sebesar 1,6 volt diperoleh data tegangan pada tahanan jangkar
generator(Va)=0,4V dengan besar arus jangkar (Ia)=0,011A

Pada pengukuran hambatan jangkar generator DC shunt secara tidak langsung


dengan Vs sebesar 2 volt diperoleh data tegangan pada tahanan jangkar
generator(Va)=0,6V dengan besar arus jangkar (Ia)=0,15A
Pada pengukuran hambatan medan motor DC shunt secara tidak langsung dengan Vs
sebesar 5,4 volt diperoleh data tegangan pada tahanan medan motor(Vr)=5V dengan
besar arus (Ir)=0,025A

Pada pengukuran hambatan medan motor DC shunt secara tidak langsung dengan Vs
sebesar 8,3 volt diperoleh data tegangan pada tahanan medan motor(Vr) =8V
dengan besar arus (Ir)=0,05A

Pada pengukuran hambatan medan motor DC shunt secara tidak langsung dengan Vs
sebesar 12 volt diperoleh data tegangan pada tahanan medan motor(Vr)=11,5V
dengan besar arus (Ir)=0,01A

Pada pengukuran hambatan medan generator DC shunt secara tidak langsung


dengan Vs sebesar 5 volt diperoleh data tegangan pada tahanan medan
generator(Vf)=3,8V dengan besar arus (If)=0,029A

Pada pengukuran hambatan medan generator DC shunt secara tidak langsung


dengan Vs sebesar 6 volt diperoleh data tegangan pada tahanan medan
generator(Vf)=4,5V dengan besar arus medan (If)=0,033A

Pada pengukuran hambatan medan generator DC shunt secara tidak langsung


dengan Vs sebesar 7 volt diperoleh data tegangan pada tahanan medan
generator(Vf)=5,6V dengan besar arus (If)=0,04A

KESIMPULAN

Setelah melakukan praktikum dapa ditarik kesimpulan bahwa :

1.Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding dengan
banyaknya putaran dan besarnya arus eksitasi (arus penguat medan).

2Ketepatan pengukuran tergantung pada alat yang digunakan dan orang yang
membaca alat ukur

3. Besarnya nilai terukur hambatan medan lebih besar daripada hambatan jangkar

Anda mungkin juga menyukai