Anda di halaman 1dari 65

Definisi Valve

Secara umum valve didefinisikan sebagai suatu peralatan


mekanik dalam sistem aliran fluida yang mengatur aliran
atau tekanan fluida.
Fungsi dari valve :
1. mengendalikan besarnya aliran fluida
2. mengatur arah aliran fluida
3. mengatur tekanan suatu sistem
4. mengurangi tekanan berlebih pada sistem
5. melewatkan atau mengisolasi/menghentikan
aliran fluida
Fungsi Valve
Komponen Utama Valve
Body
Kadang-kadang disebut juga dengan shell merupakan bagian utama
dari valve.
Pada body inilah tempat sambungan antara pipa inlet dan outlet.
Sambungan ke pipa dapat dengan flens, ulir atau dilas.
Biasanya terbuat dari besi tuang, baja campuran atau kuningan
(brass) dalam berbagai macam bentuk. Akan tetapi bentuk silinder
atau bola secara teori merupakan bentuk yang paling baik untuk
mengatasi tekanan fluida ketika valve dibuka.
Untuk mengurangi tekanan fluida pada body valve umumnya
beberapa aliran fluida di dalam valve dibuat lebih menyempit untuk
mendapatkan evek venturi yang akan sedikit mengurangi tekanan
fluida.
Spindle / Stem
Merupakan batang yang menghubungkan disc dan aktuator.
Cara menyambungkan stem dengan disc adalah dengan ulir
atau dilas.
Spindle atau stem pada umumnya terbuat dari baja stainless
steel atau kuningan.
Pergerakan disc untuk membuka atau menutup aliran fluida
adalah dengan cara memutar spindle.
Ada dua macam tipe valve ditinjau dari pergerakan spindle
atau stem yaitu rising stem dan nonrising stem.
Risng & Non Rising Stem
Bridge atau bonet
Merupakan penyangga/ pemegang spindle.
Pada beberapa desain valve, body valve dan
bonnet merupakan bagian terpisah.
Bonnet dibuat dengan bahan yang sama
dengan body valve dan dihubungkan ke body
valve dengan cara dibaut atau dilas
Stuffing box atau gland packing
Stuffing Box adalah perapat poros (spindle terhadap bodi)
yang berfungsi untuk mencegah kebocoran fluida melalui
spindle dan bonnet.
Packing terbuat dari bahan campuran seperti asbestos atau
teflon dan dilengkapi dengan gland follower (penekan
packing).
Pengaturan tekanan packing valve merupakan hal yang
penting karena apabila tekanan packing terlalu lemah maka
akan terjadi kebocoran fluida dan bisa membahayakan.
Sedangkan apabila tekanan packing terlalu kuat maka akan
mempersulit pergerakan spindle dan dapat merusak spindle
Actuator
Adalah bagian valve yang berfungsi untuk
menggerakkan spindle dan merubah posisi
pembukaan disc valve.
Actuator valve dapat berupa handwheel yang
dioperasikan secara manual (Wheel dan
Lever), motorized, solenoid, pneumatic
ataupun dengan hiydraulic ram
Disc Valve
Adalah bagian utama valve yang berfungsi
mengatur aliran fluida.
Pergerakan disc pada valve disebabkan karena
pergerakan spindle yang diputar oleh aktuator.
Pada sebagian valve, komponen ini diperkeras
untuk melindungi terhadap pemotongan
(cutting) aliran fluida ketika valve ditutup.
Beberapa valve diberi nama sesuai dengan
desain disc-nya (Gate, Ball, Butterfly)
KLASIFIKASI VALVE BERDASARKAN FUNGSI

ON-OFF VALVE
NON RETURN VALVE
THROTLING VALVE
CONTROL VALVE
SELF ACTING VALVE
RELIEF / SAFETY VALVE
ON OFF VALVE
On/Off Valve berfungsi untuk mengisolasi atau menghentikan
aliran fluida secara sempurna.
Dirancang untuk bekerja pada posisi membuka penuh atau
menutup penuh (full open dan full close).
On/Off Valve tidak dirancang untuk pengaturan flow fluida
karena akan merusak disc valve.
Digunakan untuk menghandle fluida yang mempunyai flow
besar tetapi tekanan kecil seperti pada inlet system air
pendingin pada PLTU.
Jenis valve yang bisa digunakan sebagai On/Off Valve adalah
valve gate, valve parallel slide, dan valve butterfly
Gate Valve sebagai ON-OFF Valve
Non Return Valve
Dirancang untuk
mempertahankan aliran dalam
satu arah dan mencegah adanya
aliran balik.
Dalam instalasi pemipaan valve
ini umumnya dipasang pada sisi
keluar pompa, dengan tujuan
untuk mencegah kerusakan
pompa akibat aliran balik.
Valve satu arah kadang juga
disebut check valve.
Throttling Valve
Berfungsi untuk mengontrol jumlah flow fluida
sesuai dengan yang dinginkan.
Dirancang untuk bisa beroperasi dalam berbagai
posisi pengaturan (Full Open ke Full Close) tanpa
menyebabkan gangguan atau kerusakan valve.
Contoh : globe Valve, screw down valve, needle Valve
Globe Valve memungkinkan untuk dioperasikan pada
berbagai posisi pembukaan karena:
1. desain aliran fluida sejajar dengan arah pembukaan
valve (dari bawah ke atas)
2. Ada penyempitan laluan fluida yang menyebabkan
penurunan tekanan fluida sehingga aliran fluida tidak
akan merusak disc valve
Self acting valve
Float Valve
Adalah valve pengatur tipe piston atau disc yang digerakkan
oleh mekanisme batang dan pelampung
Berfungsi menjaga level fluida (cair) dalam tangki
Operating Lever Floating

Disc

Fluid Out

Fluid In
Self acting valve
Steam Trap
Berfungsi untuk memisahkan kandungan air dalam uap
Air kondensasi mengalir ke dalam casing, mengangkat bucket
dan mendorong valve pada dudukannya, serta merapatkan
pipa sisi keluar.
Aliran air yang terus menerus menyebabkan kenaikan
permukaan, sampai akhirnya mencapai pinggir bucket dan air
masuk ke dalam bucket sehingga bucket tersebut terbenam
dan valve terbuka. Tekanan pada bagian dalam trap menekan
permukaan air di dalam bucket dan mendorong air ke atas
dan akhirnya keluar
Dengan keluarnya air, memungkinkan bucket mengapung
kembali serta menutup valve.
Relief / Safety Valve
Berfungsi untuk mencegah kerusakan peralatan
dengan mengurangi tekanan berlebih dari suatu
sistem.
Perbedaaan utama dari relief dan safety valve adalah
proses pembukaan valve
Relief valve akan membuka secara bertahap ketika
tekanan dari sistem melebihi set point tekanan valve.
Safety Valve akan membuka secara cepat ketika
tekanan sistem mencapai tekanan set point
Safety Valve & Relief Valve

Relief valve umumnya digunakan untuk fluida incompressible


seperti air dan minyak.
Sedangkan safety valve biasanya digunakan untuk fluida
compressible seperti steam dan gas
Safety Valve
Safety Valve biasanya digunakan pada pembangkit listrik
tenaga uap.
Valve ini mempunyai reaksi yang cepat dan didesain khusus
untuk penanganan uap jenuh pada boiler drum yang
mempunyai desain tekanan diatas 103 bar
Safety valve tipe pegas mempunyai dua setting tekanan, yaitu
tekanan pada saat katup terangkat membuka dan perbedaan
antara tekanan pada saat terangkat dan tertutup.
Apabila salah satu dirubah, maka yang lain juga perlu dirubah
Safety Valve
Prinsip Kerja Safety Valve
1. Uap mengalir melalui celah (A) dan (B)
yang kemudian akan meningkatkan
tekanan pada chamber (C) dan (D).
2. Uap kemudian akan keluar melalui
pembukaan guide ring (E) dan Valve
Body (F).
3. Begitu tekanan fluida turun, efek
reaksi juga turun dan katup bergerak
ke bawah (menutup) karena tekanan
pegas lebih besar dari tekanan fluida.
4. Penutupan katup ini dibantu oleh
tekanan fluida pada chamber (C) dan
(D) sehingga katup dapat menutup
dengan cepat.
Relief Valve
Relief valve terdiri atas:
Valve inlet yang berbentuk nozzle berfungsi
untuk mengurangi tekanan fluida saat keluar
Disc yang berada diatas nozzle
Spring yang befungsi untuk menjaga agar disc
tetap menutup. Spring pada relief valve dapat
disetting kekakuannya untuk mengatur setting
pressure pembukaan valve
Body atau bonnet.
Pemilihan safety valve dan relief valve yang tepat sangat
penting untuk memastikan bahwa valve tersebut dapat
bekerja dan dapat berfungsi dengan baik.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan safety
valve maupun relief valve adalah tipe fluida, set pressure,
back pressure, over pressure yang diijinkan, temperature
fluida dll.
Standard pemilihan safety valve dan relief valve dapat
mengacu ke British Standard BS 6579, ASME Code Section VIII,
API RP 520.
Pengetesan safety valve dan relief valve harus dilakukan
sebelum pemasangan, untuk meyakinkan bahwa valve
tersebut akan bekerja dengan baik pada setting pressure yang
ditentukan.
KLASIFIKASI VALVE BERDASARKAN
GERAKAN
LINEAR
ROTARY
FLEXIBLE BODY
LINEAR
Contoh dari valve yang metode pergerakan disknya secara linear
adalah gate valve, globe valve, plug valve dan needle valve.
Disk valve bergerak secara linear biasanya tegak lurus arah
perpipaan.
Gate valve lebih digunakan untuk proses start-stop (full open dan
full close) karena karekteristik dari gate valve akan menimbulkan
getaran apabila digunakan untuk proses throttling. Akan tetapi gate
valve mempunyai keuntungan yaitu pressure drop yang rendah
ketika disk dibuka penuh.
Globe valve lebih cocok digunakan untuk proses throttling aliran
fluida. Keuntungan lain dari globe valve adalah dapat memberikan
perapatan yang baik, dan bisa digunakan untuk frekuensi operasi
yang tinggi. Sedangkan kerugian dari globe valve adalah adanya
pressure drop yang besar karena desain aliran fluida di dalam valve.
ROTARY
Contoh valve yang gerakan disknya berputar (rotary) adalah
globe valve dan butterfly valve.
Keuntungan dari rotary disk valve adalah
1. perapatan yang diberikan cukup baik ketika valve ditutup
penuh
2. Pembukaan atau penutupan valve dapat dilakukan secara
cepat pada putaran 90o
3. Mudah dikontrol secara otomatis
4. Dapat digunakan proses throttle
5. Pressure drop yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan globe
valve.
Kekurangan dari rotary disk valve adalah keterbatasan pada
range temperatur operasi.
FLEXIBLE BODY
Contoh dari flexible body valve adalah valve diafragma dan pinch
valve.
Flexible body valve cocok digunakan untuk proses on-off dan
throttling.
Valve ini sangat ideal untuk menangani fluida yang mengandung
padatan (abrasive) maupun fluida yang bersifat korosif, karena
mekanisme operasi flexible body valve benar-benar terisolasi dari
fluida yang dialirkan.
KLASIFIKASI VALVE BERDASARKAN DESAIN
GATE VALVE
GLOBE VALVE
BALL VALVE
PLUG VALVE
DIAFRAGMA VALVE
REDUCING VALVE
PINCH VALVE
BUTTERFLY VALVE
NEEDLE VALVE
CHECK VALVE
Gate Valve
Gate Valve
Gate valve digunakan secara luas untuk aliran fluida yang
tidak terputus (uniterupted), baik untuk uap, air, minyak, gas
atau fluida lainnya.
Katup ini umumnya digunakan dalam sistem air pendingin di
unit pembangkit.
Katup gate banyak digunakan untuk instalasi tekanan rendah.
Pada tekanan yang tinggi katup gate tidak mampu memberi
perapat yang baik dan cenderung aus akibat perbedaan
tekanan
Ukuran diameter Valve bervariasi mulai dari inch (20 mm)
hingga 72 inchi (2 m).
Globe Valve
Globe Valve
Pada globe valve terdapat
pengecilan penampang laluan
fluida.
Penyempitan laluan fluida tersebut
menyebabkan terjadinya
perubahan tekanan fluida yang
masuk dan tekanan fluida yang
keluar.
Dengan adanya drop pressure
tersebut maka tekanan fluida yang
mengenai valve plug akan kecil
sehingga kerja pembukaan dan
penutupan katup akan menjadi
lebih mudah
Ball Valve
Ball Valve
Ball valve adalah valve yang bergerak secara rotasi yang
menggunakan disk bentuk bola untuk membuka dan menutup
aliran fluida
Ketika handle valve diatur pada posisi membuka, ball akan berotasi
sehingga lubang mengarah ke line pipa masuk dan keluar.
Aktuator dari ball valve kebanyakan adalah tipe quick acting yang
membutuhkan pergerakan handle sejauh 90o untuk
mengoperasikan valve
Tipe actuator lainnya adalah planetary-gear operated. Tipe gear ini
memungkinkan pergerakan handwheel dan gaya yang kecil untuk
mengoperasikan valve yang besar.
Ball Valve Throtling
Ball Valve
Ball valve tidak membutuhkan pelumasan dan
dapat digunakan untuk throttling
Meskipun dapat digunakan untuk proses
throttling, akan tetapi pengaturan throttling
pada ball valve sangat sulit dilakukan.
Pada posisi throttling, bagian seat yang
terkena aliran fluida akan lebih mudah terkena
erosi karena kecepatan aliran yang tinggi
Plug Valve
Terdiri dari disk berbentuk tirus (konikal) yang dipasang
didalam lubang bodi yang tirus.
Disk dapat diputar dalam tempatnya untuk membuka atau
menutup ke jalurnya
Valve ini biasanya digunakan untuk fluida yang mengandung
benda padat. Keuntungan dari katup ini adalah benda/
material padat yang tertinggal (menempel) pada sumbat akan
disekrap ketika katup diputar
Diafragma Valve
Diafragma Valve (Katup
diafragma) dirancang untuk
digunakan dalam sistem instalasi
yang mengontrol fluida yang
bersifat korosif, abrasif atau
kotor baik fluida cair maupun
fluida gas.
Katup ini ditutup dengan cara
memutar handwheel ke bawah
sehingga menekan diafragma
fleksibel (karet) pada
dudukannya, Jika katup dibuka,
maka diafragma terangkat
keatas.
Diafragma Valve
Diafragma karet ini menutup sisi dalam katup sehingga
mengisolasi mekanisme pengoperasian dari fluida di dalam
bodi katup. Oleh sebab itu katup ini tidak memerlukan
packing spindle
Tekanan fluida dapat mendorong diafragma menjadi
menutup, walaupun handwheel posisi membuka. Untuk
mencegah hal ini terjadi, kadang-kadang pada tutup bagian
atas dilubangi.
Adanya fluida yang keluar dari lubang tersebut menunjukkan
kerusakan diafragma
Diafragma Valve
Reducing Valve

Reducing valve bekerja


secara otomatis
mengurangi tekanan fluida
ke tekanan yang dinginkan
selama tekanan suplai
lebih tinggi daripada
tekanan yang dinginkan
Reducing Valve
Operasi reducing valve dikontrol oleh tekanan tinggi pada inlet
valve dan adjusting screw (baut pengatur) pada bagian atas valve
Tekanan pada sisi masuk valve membantu pegas utama valve
mempertahankan reducing valve menutup, dengan menekan disk
utama valve ke atas.
Sebagian tekanan fluida dialirkan ke auxiliary valve yang berada di
atas valve utama
Auxiliary valve mengontrol tekanan fluida ke piston di atas valve
utama.
Piston mempunyai luas permukaan yang lebih besar daripada disk
valve utama, sehingga menghasilkan gaya ke bawah untuk
membuka valve utama.
Auxiliary valve dikontrol oleh diafragma yang terletak tepat di atas
auxiliary valve.
Reducing Valve
Diafragma tersebut meneruskan gaya ke bawah yang cenderung
membuka auxiliary valve.
Gaya ke bawah melebihi tekanan pegas yang kekuatan pegasnya
dapat diatur oleh baut pengatur.
Tekanan yang telah berkurang pada valve outlet, sebagian dialirkan
kembali ke ruangan dibawah diafragma yang melawan gaya
kebawah dari pegas.
Posisi dari auxiliary valve dan valve utama ditentukan oleh posisi
dari diafragma. Sedangkan posisi dari diafragma ditentukan oleh
kekuatan gaya ke bawah dari pegas yang melawan gaya ke atas dari
gaya fluida pada outlet valve
Pinch Valve
Pinch Valve
Pinch Valve cocok untuk on-off dan throttling fluida yang
mengandung padatan, korosif atau fluida yang mengandung metal
yang mungkin bisa menyebabkan masalah serius untuk valve tipe
lain.
Mekanisme operasi dari pinch valve benar-benar terisolasi dari
fluida yang dialirkan
Range efektif throttling valve ini adalah 10% sampai 95% dari
kapasitas aliran.
Pinch valve biasanya mempunyai temperatur operasi maksimum
120oC, tekanan 100 psig untuk valve dengan diameter 1 inch dan
tekanan 15 psig untuk valve ukuran diameter 12 inch.
Tipe kontrol dari valve ini dapat menggunakan wheel dan screw,
hidraulik, ataupun pneumatic yang bekerja dengan menekan sleeve
untuk menutup aliran
Pinch Valve
Butterfly Valve
Butterfly Valve
Valve ini terdiri dari suatu piringan yang dipasang pada
spindle dan ditempatkan dalam body (casing) silindris yang
pendek
Spindle dipasang pada trunion bearing dan dapat berputar
90o dengan cara manual, hidrolik, pnumatik atau listrik
Pada posisi katup membuka penuh, maka piringan sejajar
dengan arah aliran dan dalam posisi menutup penuh piringan
akan menyatu dengan kuat pada dudukan bodi katup
Keuntungan katup ini adalah sederhana, ringan, murah dan
kerapatannya cukup baik.
Katup ini tidak tepat apabila digunakan untuk tekanan dan
temperatur tinggi, karena perapatnya bisa menjadi aus.
Needle Valve
Needle Valve
Needle valve digunakan untuk pengaturan aliran fluida.
Karakteristik dari needle valve adalah bentuk yang panjang,
meruncing seperti jarum pada ujung stem (spindle) valve.
Needle ini bekerja sebagai disk valve.
Bentuk needle ini memungkinkan perubahan pembukaan
valve yang mendadak.
Sebagian besar governor pompa mempunyai needle valve
untuk mengurangi efek fluktuasi pada sisi tekanan discharge
pompa. Needle valve juga digunakan sebagai komponen pada
sistem pembakaran otomatis yang mebutuhkan pengaturan
aliran secara presisi
Check Valve
Check Valve
Check Valve dirancang untuk mempertahankan aliran
dalam satu arah dan mencegah adanya aliran balik.
Dalam instalasi pemipaan vave ini umumnya
dipasang pada sisi keluar pompa, dengan tujuan
untuk mencegah kerusakan pompa akibat aliran balik
Swing Check Valve
Swing Check Valve
Desain dari Check Valve ini adalah disk katup yang dihubungkan pada
lengan pemegang dengan body dari katup.
Disk katup terbuka oleh tekanan fluida. Bila tekanan fluida turun atau
hilang maka disk jatuh karena beratnya dan katup akan menutup.
Bila ada tekanan dalam arah sebaliknya disc menekan ring dudukan.
Karena katup tipe ini pada saat menutup dapat terjadi getaran, maka pada
katup yang lebih besar dipasang peralatan peredam.
Mekanisme peredam dapat berupa pemberat yang dikaitkan ke bagian
luar dengan spindle atau dapat juga berupa susunan piston dan dashpot
yang dikaitkan ke bagian luar. Peralatan ini mempunyai kelemahan karena
memerlukan gland untuk perapat ketika disc menutup.
Katup swing check yang kecil dapat digunakan untuk posisi tegak atau
mendalam, tetapi untuk katup yang besar memerlukan mekanisme
peredam dan digunakan hanya untuk posisi mendatar.
Lift Check Valve
Lift Check Valve
Check Valve tipe lift adalah salah satu katup yang
mekanismenya berupa disc, ball atau piston yang akan
terangkat segaris dengan poros dari dudukan bodi.
Cara kerja dari katup lift check hampir sama dengan katup
swing check, yang membedakan hanyalah arah aliran
fluidanya.
Pada katup swing check aliran fluidanya lurus, sedangkan
pada katup lift check fluida di dalam katup mengalir dari
bawah ke atas.
PENGGERAK VALVE
MANUAL
ELEKTRIK
PNEUMATIC
HYDRAULIC
MANUAL
LAPING
CONSUMABLE LAPPING
Extremely Fine 7A = 1200
6A = 1000
5A = 800
Fery Fine 4A = 600
3A = 400
2A = 300
Fine 1A = 320
A = 280
Medium Fine B = 240
C = 220
Medium D = 180
Ne = 150
Coanse E = 120
F = 100
G = 80
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai