Anda di halaman 1dari 8

STATUS ILMU KANDUNGAN DAN KEBIDANAN

SMF ILMU KANDUNGAN DAN KEBIDANAN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG
1.1. IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap : Ny. M Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 27 tahun Suku bangsa : Jawa
Status perkawinan : Menikah Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Tgl masuk RS : 27 Maret 2017
Alamat : Pedurungan, Semarang

1.2. ANAMNESIS
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 30 Maret 2017 pukul 10.00 WIB di
bangsal Dewi Kunti RS XXX.

KELUHAN UTAMA : Kenceng kenceng masih jarang.

KELUHAN TAMBAHAN :-

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG:


Pasien datang ke IGD RS XXX pada tanggal 27 Maret 2017 pukul
14.00 WIB dengan keluhan kenceng kenceng masih jarang meskipun
sudah melewati hari perkiraan lahir (HPL : 22 Maret 2017).
Pada 3 bulan pertama kehamilzan, pasien mengaku sering mual dan
muntah setiap kali makan, keluhan tersebut dirasakan pasien pada bulan ke
2 kehamilzan, namun pasien menyangkal adanya peningkatan maupun
penurunan berat badan, untuk keluhan tersebut pasien pergi ke bidan dan
diberikan obat mual untuk menghilangkan keluhan tersebut.
Pada 3 bulan kedua pasien mengaku sering pusing. Pusing yang
dirasakan pasien dirasakan ketika sedang beraktivitas dan membaik jika
istirahat. Untuk keluhan ini, pasien tidak pergi berobat karna tidak terlalu
mengganggu aktivitas sehari hari. Pada 3 bulan ketiga pasien tidak
memiliki keluhan apapun.
Selama kehamilzan, pasien rutin memeriksakan kehamilzannya di
bidan. Selama hamilz ini pasien mengaku mendapatkan suntikan anti
tetanus sebanyak 2x namun pasien lupa kapan diberikannya.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :


Riwayat hipertensi selama kehamilzan disangkal, riwayat DM
disangkal, riwayat hepatitis disangkal, riwayat asma disangkal, riwayat TBC
disangkal, riwayat penyakit jantung disangkal.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA :
Riwayat penyakit hipertensi dimiliki oleh ibu pasien, sedangkan
penyakit lainnya seperti DM, hepatitis, asma, TBC, maupun penyakit
jantung dalam keluarga juga disangkal pasien. Saudara dari ibu pasien
memiliki riwayat kembar.

RIWAYAT ALERGI :
Riwayat alergi makanan dan obat disangkal.

RIWAYAT PSIKOSOSIAL :
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga dan merupakan Pasien
BPJS PBI. Riwayat mengkonsumsi alkohol dan rokok disangkal oleh
pasien.

RIWAYAT PENGOBATAN :
Selama kehamilzan, pasien hanya mengkonsumsi obat mual dan
vitamin yang diberikan di puskesmas. Riwayat mengkonsumsi obat-obatan
yang dibeli sendiri disangkal.

RIWAYAT HAID :
Umur menarche : 14 tahun
Siklus haid : 28 hari, teratur
Lamanya : haid 6 hari,
Dismenorea : (-)
HPHT : 15 Juni 2016
HPL : 22 Maret 2017

RIWAYAT PERKAWINAN :
Menikah : 1 kali
Lama menikah : 1 tahun
Usia pertama menikah : 27 tahun

RIWAYAT KB :
Pasien belum pernah menggunakan KB.

RIWAYAT PERSALINAN :
Gravida (1), Partus (0), Abortus (0)

RIWAYAT ANC :
Riwayat ANC teratur setiap bulan, pasien mengaku sudah 10 kali ANC
1. Puskesmas pada bulan Juli 2016
2. Puskesmas pada bulan Agustus 2016
3. Puskesmas pada bulan September 2016
4. Puskesmas pada bulan Oktober 2016
5. Puskesmas pada bulan November 2016
6. Puskesmas pada bulan Desember 2016
7. Puskesmas pada bulan Januari 2017
8. Puskesmas pada bulan Febuari 2017
9. Puskesmas pada bulan Maret 2017
10. Puskesmas pada bulan Maret 2017

1.3. PEMERIKSAAN FISIK


KESAN UMUM : Baik
KESADARAN :Compos Mentis
TANDA VITAL
Suhu : 36.40C
Pernapasan : 20 kali/menit
Nadi : 88 kali/menit
Tekanan darah : 110/70 mmHg
ANTROPOMETRI
BB : 68 kg TB : 150 cm
BMI : 30.2 (Obese)

STATUS GENERALIS
Kepala
Bentuk dan ukuran normal, rambut hitam, distribusi merata, benjolan (-)
Mata
Pupil bulat, isokor, sclera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (-/-)
Thorax
Inspeksi : Bentuk dada simetris, retraksi Intercosta (-), benjolan (-),
puting susu menonjol (+)
Palpasi : Fremitus kanan dan kiri sama kuat
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+), Ronkhi basah (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Pulsasi ictus cordis (-)
Palpasi : Ictus cordis (-)
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Bunyi jantung I-II reguler, gallop (-), murmur (-)
Abdomen
-
Extremitas
Atas : Akral hangat, CRT < 2detik, edema (-)
Bawah : Akral hangat, CRT < 2detik, edema (-)

PEMERIKSAAN OBSTETRI
TFU : 30 cm
His : menit ke 3, selama 20 detik
DJJ : 148x/menit
Leopold : puka, preskep

Vaginal toucher :
Pembukaan : 1 cm
KK : (+)
Effacement : 10 %
Penurunan/station : belum dapat dinilai
Point of direction : belum dapat dinilai

1.4. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi 27/3/2017 29/3/2017 Nilai Normal
Hemoglobin 12.1 g/dL 12.8 g/dL 11.7-18.5 g/dl
Hematokrit 35.6 % 36.90 % 35-47 %
Lekosit 9.6 /ul 18.2 /ul 3.6-11.0 /ul
Trombosit 344 /ul 356 /ul 150-400 /ul
Kimia klinik
GDS 116 mg/dl - 70-115 mg/dl
Imunologi
HbsAg negatif - negatif

1.5. RIWAYAT RAWAT INAP


21.01 --> OS datang ke rs --> kenceng" jarang
27/3/2017

10.00 --> blm inp --> induksi botol-1 (oxy 5IU + RL 500cc, 8tpm naik 4 tpm tiap 30mnt sampai 20 tpm)
28/3/2017 21.00 --> blm inp --> induksi botol-2 (oxy 5IU + RL 500cc 20 tpm)

6.00 --> botol-2 habis, blm imp


8.30 --> blm imp --> induksi botol-3 (oxy 5IU + RL 500cc 20 tpm)
29/3/2017 16.00 --> botol-3 habis, blm imp
21.00 --> SC

30/3/2017 post SC --> KU baik

31/3/2017 post SC --> KU baik

1/4/2017 post SC --> KU baik

1.6. RESUME
Pasien datang ke IGD RSUD Kota Semarang pada tanggal 27 Maret
2017 pukul 21.01 WIB dengan keluhan kenceng kenceng masih jarang
meskipun sudah melewati hari perkiraan lahir (HPL : 22 Maret 2017).
Riwayat hipertensi selama kehamilzan disangkal, riwayat DM,
riwayat hepatitis, riwayat asma, riwayat TBC, riwayat penyakit jantung, dan
riwayat alergi disangkal.
Riwayat ANC teratur di puskesmas, pasien mengaku sudah 10 kali
ANC, yaitu pada bulan Juli 2016, Agustus 2016, September 2016, Oktober
2016, November 2016, Desember 2016, Januari 2017, Febuari 2017, Maret
2017 dan Maret 2017. Sudah dilakukan penyuntikan TT sebanyak 2x.

Hasil pemeriksaan fisik, dari kesadaran, tanda-tanda vital, status


generalis, status lokalis baik. Pemeriksaan obstetrik didapatkan pembukaan
serviks 1cm, effacement 10%, KK(+),serta penurunan kepala dan point of
direction yang belum dapat dinilai. Pemeriksaan penunjang dalam batas
normal.

1.7. DIAGNOSA KERJA


G1P0A0 ,U-27 tahun, H-40minggu 5 hari
Janin 1 hidup intra uterin
Puka, preskep, belum masuk PAP
Blm impartu

1.8. TATALAKSANA
1. Konservatif
2. Pengawasan 10
3. Inf. RL 20tpm
4. Pro induksi

TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Kehamilzan serotinus adalah kehamilzan diatas 42 minggu.
Induksi persalinan adalah suatu upaya guna merangsang uterus mulai
mengadakan persalinan.
B. Diagnosis
Diagnosis serotinus dilakukan dengan melakukan perhitunggan
menggunakan HPHT. Jika pasien lupa, diagnosis juga dapat ditegakkan
menggunakan hasil USG, namun hasil USG pada trimester pertama
memberikan ketepatan akan perkiraan usia kehamilzan lebih baik
dibandingkan USG pada trimester ke-2 maupun ke-3.

C. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada kehamilzan serotinus adalah dengan mengahkiri
kehamilzan. Cara untuk mengahkiri kehamilzan pada kehamilzan serotinus
dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu : Induksi persalinan dan sectio
caesarea Untuk melakukan Induksi persalinan harus memperhatikan adanya
indikasi dan kontraindikasi untuk dilakukannya induksi.
Indikasi Induksi Persalinan :
Kehamilzan lewat bulan
Ketuban pecah dini
Janin mati (IUFD)
Kehamilzan dengan hipertensi
Kehamilzan dengan DM
Solusio plasenta
Ada pula indikasi relatif yaitu :
Kelainan kongenital
Makrosomia
Janin kecil
Hiramnion
Sedangkan Kontraindikasi dilakukannya Induksi Persalinan :
CPD
Plasenta previa
Bekas perlukaan rahim (SC, miomektomi, dll)
Riwayat distokia serviks
Kontraindikasi relatif :
Gemeli
Grande multipara
Hidramnion
Isufisiensi plasenta
Malposisi janin
Dan yang terahkir adanya syarat relative (Bishop score)
Bishop score digunakan untuk memprediksi keberhasilan induksi persalinan, jika
bishop score <5 maka kemungkinan keberhasilan induksi menjadi lebih kecil.

Tatacara pemberian oksitosin pada serotinus :


1. Oxy 5IU dicampur ke D5%/RL 500cc
2. Diberikan bertahap mulai dari 8tpm, dinaikkan 4tpm tiap 15 menit hingga
his adekuat atau maksimal 40tpm
3. Jika botol 1 belum berhasil, diberikan botol ke 2 (oxy 10 IU + D5%/RL
500cc) mulai 20tpm dinaikkan 4tpm tiap 15 menit hingga his adekuat atau
masksimal 40tpm.
4. Jika setelah botol ke 2 belum impartu, pasien diistirahatkan 1x24jam
kemudian diulang.

Anda mungkin juga menyukai