Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TEKNIK MINERALOGI

URANIUM, APA ITU dan PERSEBARANNYA serta PENGOLAHANNYA

Disusun Oleh :
Yoga Satria W. ( 1431010030 )
Fatchurotin Nur Aini ( 14310100 )
A. S. Alfarisi ( 1431010042 )

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR
SURABAYA
2017
Teknik Energi
Energi Alternatif Angin

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Energi merupakan suatu kebutuhan utama yang sangat dibutuhkan dalam
kehidupan manusia. Semakin maju suatu negara, semakin besar energi yang
dibutuhkan. Bila ditinjau dari sumber pengadaan energi dunia saat ini, sumber Migas
merupakan sumber utama. Sumber Migas yang terdapat di bumi sangat terbatas dan
pada suatu saat akan habis, oleh karena itu berbagai penelitian dilakukan oleh para
peneliti untuk menemukan sumber energi diluar Migas sebagai sumber energi alternatif
yang dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan. Negara Indonesia yang terletak di garis
katulistiwa, mempunyai daratan yang ditumbuhi hutan belantara yang luas beserta
gunung atau pegunungan yang didalamnya banyak sungai-sungai mengalirkan air dari
hulu ke hilir sampai kelautan lepas selain itu memperoleh penyinaran sinar surya
sepanjang tahun, dengan hembusan angin yang terdapat di seluruh wilayah Indonesia.
Keberadaan wilayah Indonesia dengan beragam sumber daya alam merupakan
tantangan bagi para peneliti Indonesia, untuk melakukan penelitian atau kajian untuk
mendapatkan sumber energi alternatif yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan energi sesuai kebutuhan.Salah satu sumber energi alternatif yang dapat
dikembangkan adalah pembangkit listrik tenaga angin.
Sudah menjadi kenyataan bahwa energi listrik merupakan kebutuhan mutlak
bagi aktivitas keseharian masyarakat Indonesia, terutama untuk kebutuhan rumah
tangga, sektor usaha dan industri. Banyak permasalahan dalam memenuhi kebutuhan
energi listrik terutama diakibatkan oleh besarnnya ketergantungan terhadap bahan
bakar minyak (BBM), bahkan dengan naiknya harga BBM tersebut tentu akan semakin
memberatkan pihak PLN untuk menyediakan energi listrik tersebut, sehingga
konsekuensinya Pemerintah berencana menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL). Jika hal

Teknik Kimia
UPN Veteran Jawa Timur
Teknik Energi
Energi Alternatif Angin

ini diberlakukan maka akan menimbulkan masalah dan akan semakin memberatkan
beban yang akan ditanggung oleh masyarakat, khususnya masyarakat pedesaan.
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga
karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat
bertekanan udara tinggi kebertekanan udara rendah. Angin merupakan salah satu
bentuk energi yang tersedia secara melimpah di alam. Keberadaan angin yang tidak
terbatas membuatnya dapat dimanfaatkan dalam skala besar dan terus-menerus.
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembangkitan listrik dengan tenaga angin?

2. Apa kelebihan dan kekurangan pembangkit listrik tenaga angin?

3. Bagaimana perkembangan pembangkit listrik tenaga angin di Indonesia

dan dunia?

Teknik Kimia
UPN Veteran Jawa Timur
Teknik Energi
Energi Alternatif Angin

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Teori Umum


II.1.1 Definisi
Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang
menggunakan angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik.
Pembangkit ini dapat merubah energi angin menjadi energi listrik dengan
menggunakan turbin angin atau kincir angin. Sistem pembangkitan listrik
menggunakan angin sebagai sumber energi merupakan sistem alternatif yang sangat
berkembang pesat, mengingat angin merupakan salah satu energi yang tidak terbatas
di alam.
Energi angin telah dimanfaatkan banyak orang sejak awal sejarah. Pada awal
5000 SM sudah banyak orang yang memanfaatkan energi angin untuk mendorong
perahu di sepanjang Sungai Nill. Tak hanya itu saja, pada 200 SM China sudah
memanfaatkan kincir angin sederhana untuk memompa air. Sedangkan kincir angin
sumbu vertikal dengan latar buluh tenun digunakan untuk menggiling biji-bijian di
Persia dan juga Timur Tengah.
Pembangkit listrik tenaga angin, yang diberi nama Wind Power System
memanfaatkan angin melalui kincir, untuk menghasilkan energi listrik. Alat ini sangat
cocok sekali digunakan masyarakat yang tinggal di pulau-pulau kecil. Secara umum,
sistem alat ini memanfaatkan tiupan angin untuk memutar motor. Hembusan angin
ditangkap baling-baling, dan dari putaran baling-baling tersebut akan dihasilkan
putaran motor yang selanjutnya diubah menjadi energi listrik. (Putri,2015)
Pada abad ke 11 cara memanfaatkan dan menggunakan energi angin akhirnya
sudah menyebar ke seluruh dunia. Pada abad tersebut orang-orang di Timur Tenga
menggunakan kincir angina secara luas untuk memproduksi pangan. Di Eropa sendiri

Teknik Kimia
UPN Veteran Jawa Timur
Teknik Energi
Energi Alternatif Angin

mulai terkenal energi angin semenjak para pedagang dan tentara salib yang pulang
dengan membawa ide ini. Sedangkan Belanda mulai menyempurnakan kincir angin
untuk menguras danau dan rawa-rawa yang ada di Delta Sungai Rhine.
Namun pada tahun 1970-an kincir angin kembali dilirik dan digunakan kembali
karena kekurangan asokan minyak. Tentunya hal ini membuka jalan untuk
menghasilkan pembangkit listrik tenaga angin sebagai sumber energi alernatif. Salah
satu keuntungan dari pemanfaatkan energi angin adalah angin merupakan salah satu
sumber energi terbarukan yang ekonomis di banyak negara. (Rizal,2013)
II.1.2 Proses Pembangkitan Listrik Tenaga Angin
Suatu pembangkit listrik dari energi angin merupakan hasil dari penggabungan
dari beberapa turbin angin sehingga akhirnya dapat menghasilkan listrik. Cara kerja
dari pembangkitan listrik tenaga angina ini yaitu awalnya energi angin memutar turbin
angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas angin (bukan menggunakan
listrik untuk menghasilkan listrik, namun menggunakan angin untuk menghasilkan
listrik). Kemudian angin akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar
rotor pada generator di bagian belakang turbin angin. Generator mengubah energi
gerak menjadi energy listrik dengan teori medan elektromagnetik, yaitu poros pada
generator dipasang dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu di sekeliling
poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang
membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan
fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan
tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini
disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat.
Energi Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat
dimanfaatkan. Secara sederhana proses pembangkitan listrik dengan kincir angin
adalah listrik dialirkan melalui kabel penyebaran yang dibagikan ke rumah-rumah,
kantor, sekolah, dan sebagainya. Turbin untuk pemakaian umum berukuran 50-750
kilowa_. Sebuah turbin kecil, kapasitas 50 kilowa_, digunakan untuk perumahan,
piringan parabola, atau pemompaan air. (Putri,2015)

Teknik Kimia
UPN Veteran Jawa Timur
Teknik Energi
Energi Alternatif Angin

II.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Energi Angin


Kelebihan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara
prinsipnya adalah disebabkan karena sifatnya yang terbaru. Pengharapan sumber
energi ini tidak akan membuat sumber daya angina yang berkurang seperti halnya
penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karena itu tenaga angin dapat menerima dalam
ketahanan energi dunia di masa depan. Tenaga angin juga merupakan sumber energy
yang ramah lingkungan, dimana penggunaannya tidak mengakibatkan emisi gas buang
atau polusi terhadap lingkungan.
Dalam operasinya membangkitkan listrik, secara praktis pembangkit listrik
tenaga angin ini tidak menghasilkan pengeluaran yang berarti. Jika dibandingkan
dengan pembangkit listrik dengan batubara, pengeluaran karbon dioksida pembangkit
listrik tenaga angin ini hanya seperseratusnya saja. Namun pembangkit listrik tenaga
angin ini tidak sepenuhnya ramah lingkungan, terdapat beberapa masalah yang terjadi
akibat penggunaan sumber energi angin sebagai pembangkit listrik, diantaranya adalah
dampak visual, derau suara, beberapa masalah ekologi, dan keindahan.
II.1.4 Perkembangan Pembangkit Listrik di Indonesia dan Dunia
Banyakanya manfaat angin sejak bertahun-tahun silam, juga telah banyak
digunakan di Indonesia. Para nelayan di Indonesia juga pernah menggerakkan kapal
mereka dengan bantuan energi angin laut yang menerpa layar kapal. Pemanfaatan
energi angin di Indonesia lainnya juga terlihat dari didirikannya kincir angin raksasa di
beberapa tempat di nusantara sebagai media pembangkit tenaga listrik tenaga angin.
Tapi, tidak sembarang angin yang digunakan untuk dapat menadi pembangkit
tenaga listrik. Hanya angin dengan kecepatan diatas 12km/jam hingga 20km/jam lah
yang digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik. Tidak heran, jika pembangkit listrik
tenaga angin ini biasanya dibangun pada kawasan pantai atau pegunungan dengan
intensitas angin yang tergolong kelas 3 keatas.
Syarat syarat dan kondisi angin yang dapat digunakan untuk menghasilkan
energi listrik dapat dilihat pada tabel berikut:

Teknik Kimia
UPN Veteran Jawa Timur
Teknik Energi
Energi Alternatif Angin

Angin kelas 3 adalah batas minimum dan angin kelas 8 adalah batas maksimum energi
angin yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.

Teknik Kimia
UPN Veteran Jawa Timur
Teknik Energi
Energi Alternatif Angin

Pemanfaatan energi angin merupakan pemanfaatan energi terbarukan yang paling


berkembang saat ini. Berdasarkan data dari WWEA (World Wind Energy Association),
sampai dengan tahun 2007 perkiraan energi listrik yang dihasilkan oleh turbin angin
mencapai 93.85 GigaWa_s, menghasilkan lebih dari 1% dari total kelistrikan secara
global. Amerika, Spanyol dan China merupakan Negara terdepan dalam pemanfaatan
energi angin. Diharapkan pada tahun 2010 total kapasitas pembangkit listrik tenaga
angin secara glogal mencapai 170 GigaWatt.

Di tengah potensi angin melimpah di kawasan pesisir Indonesia, total kapasitas


terpasang dalam sistem konversi energi angin saat ini kurang dari 800 kilowatt. Di
seluruh Indonesia, lima unit kincir angin pembangkit berkapasitas masing-masing 80
kilowatt (kW) sudah dibangun. Tahun 2007, tujuh unit dengan kapasitas sama
menyusul dibangun di empat lokasi, masing-masing di Pulau Selayar tiga unit,
Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka Belitung, masing-masing
satu unit. Mengacu pada kebijakan energi nasional, maka pembangkit listrik tenaga
bayu (PLTB) ditargetkan mencapai 250 megawatt (MW) pada tahun 2025. (Adi,2008)

Teknik Kimia
UPN Veteran Jawa Timur
Teknik Energi
Energi Alternatif Angin

PLTB (pembangkit listrik tenaga bayu) saat ini cukup menjadi primadona di dunia
barat dikarenakan potensi angin yang mereka miliki (daerah sub tropis) sangat besar.
Berangsur-angsur tapi pasti, PLTN mulai diganti dengan penggunaan PLTB ataupun
pembangkit renewable lainnya. Perlu diingat di lokasi-lokasi tersebut size kapasitas
PLTB mereka sudah besar besar (Min 1 MW). PLTB ukuran kecil seperti di Nusa
penida dengan kapasitas 80 kW sangat teramat jarang sekarang ini. Untuk di Indonesia,
dengan iklim tropisnya mungkin akan cukup sulit untuk menemukan daerah dengan
potensi angin (distribusi anginnya)yang konstan/baik. Ada beberapa daerah di
Indonesia yang katanya memiliki kecepatan angin cukup tinggi (gust wind)
berdasarkan survei yang dilakukan selama 3 bulan, tapi hal ini tidak berguna bagi
PLTB bila kecepatan angin itu hanya cuma bertahan beberapa menit/detik saja dan
kemudian hilang. Perlu adanya survei/studi berkesinambungan yang memerlukan data
selama minimal satu tahun untuk mevalidasi potensi angin didaerah tersebut. Rata-rata
PLTB yang dijual di pasaran untuk kapasitas kecil (kurang dari 100 kW), cut in dan
cut out mereka adalah 3 dan 25 m/s dengan kecepatan optimumnya adalah 12 m/s.
Didunia saat ini banyak ditemukan PLTB stand alone yang beredar dipasaran (utk
ukuran 10 kW). Penggunanya adalah daerah-daerah terpencil yang tidak tersentuh oleh
ataupun terlalu mahal untuk dihubungkan oleh grid. Kebanyakan dari mereka tidak
pure hanya menggunakan PLTB tapi juga menggunakan PV. Selain karena disebabkan
kebutuhan listrik yang cukup besar juga disertai dengan diversikasi energi apabila tiba-
tiba tidak terdapat angin yang cukup. Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia
saat ini untuk daerah-daerah terpecil seperti di kepulauan-kepulauan, diperlukan hybrid
system antara potensi renewable energy yang ada dilokasi (seperti PLTB-PV-baterai,
PV-PLTMH-Fuel Cell, dll). Akan tetapi perlu menjadi catatan, semua teknologi untuk
penggunaan energi-energi tersebut masih cukup mahal bila dilihat dari kelayakan
ekonominya terutama FC dan PV. Sekedar untuk info apabila ada yang tertarik untuk
mengembangkan potensi renewable energy didaerahnya, anda bisa menggunakan
standar IEC 62257 sebagai guidelines anda. Semoga info ini dapat membantu
pengembangan renewable energy di Indonesia. (Said,2008)

Teknik Kimia
UPN Veteran Jawa Timur
Teknik Energi
Energi Alternatif Angin

Teknik Kimia
UPN Veteran Jawa Timur
Teknik Energi
Energi Alternatif Angin

DAFTAR PUSTAKA

Teknik Kimia
UPN Veteran Jawa Timur

Anda mungkin juga menyukai