Anda di halaman 1dari 5

USAHA KESEHATAN MASYARAKAT

Tanggal Kegiatan :
Kode Kegiatan : F1 - Upaya Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan
Masyarakat
Uraian Kegiatan : Penyuluhan Hipertensi

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lansia (Lanjut Usia) adalah penduduk yang berusia 60 tahun ke atas.
Penggolongan lansia menurut Depkes dibagi menjadi tiga kelompok yakni
kelompok lansia dini (55 64 tahun), kelompok lansia (65 tahun ke atas), dan
lansia resiko tinggi (lebih dari 70 tahun).
Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk
berstruktur lanjut usia (aging structured population) karena jumlah penduduk
yang berusia 60 tahun ke atas sekitar 7,18%. Badan Perencanaan dan
Pembangunan Nasional (BAPPENAS) memperkirakan pada 2025, lebih dari
seperlima penduduk Indonesia adalah orang lanjut usia. Lansia merupakan
kelompok penduduk yang menjadi fokus perhatian para ilmuwan,
masyarakat, dan pemerintah karena membawa berbagai permasalahan yang
harus diantisipasi dan dicarikan jalan keluarnya,termasuk bidang kesehatan.
Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang hampir diderita
sekitar 25% penduduk dunia dewasa (Adrogu & Madias, 2007). Hipertensi
didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik >140 mm Hg atau tekanan
diastolik > 90 mm Hg. Prevalensi utama hipertensi pada kulit hitam, pria dan
pada orang tua. Insidensi hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia,
sekitar 60 % dari semua kematian prematur diakibatkan oleh hipertensi
terjadi di antara pasien dengan hipertensi ringan.
Prevalensi hipertensi diprediksi meningkat 60% pada tahun 2025,
yaitu sekitar 1.56 juta orang penderita. Hal ini merupakan faktor risiko dari
penyakit kardiovaskuler dan bertanggung jawab terhadap kebanyakan

1
kematian di dunia. Hipertensi primer atau yang dikenal dengan hipertensi
essensial atau idiopatik merupakan kasus hipertensi terbanyak, yaitu sekitar
95% dari kejadian hipertensi secara keseluruhan. Berdasarkan penelitian
WHO-Comunity Study of the Elderly Central Java menemukan bahwa
hipertensi dan penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit kedua terbanyak
yang diderita lansia setelah artritis, yaitu sebesar 15,2% dari 1203 sampel.
Tingkat pendidikan, komunikasi dan informasi, kebudayaan, dan
pengalaman pribadi seseorang akan mempengaruhi pengetahuan dan sikap
tentang kesehatan Dengan mendapatkan infomasi yang benar, diharapkan
lansia mendapat bekal pengetahuan yang cukup untuk dapat melaksanakan
pola hidup sehat dan dapat menurunkan risiko penyakit degeneratif terutama
hipertensi dan penyakit kardiovaskular.
Hipertensi merupakan faktor risiko dari penyakit kardiovaskuler dan
bertanggung jawab terhadap kebanyakan kematian di dunia. Hipertensi
banyak diderita oleh kaum lansia. Oleh karena itu, diperlukan komunikasi
dan informasi untuk mempengaruhi pengetahuan dan sikap tentang
kesehatan dengan mendapatkan infomasi yang benar. Lansia diharapkan
mendapat bekal pengetahuan yang cukup untuk dapat melaksanakan pola
hidup sehat dan dapat menurunkan risiko penyakit degeneratif terutama
hipertensi dan penyakit kardiovaskular. Dalam hal ini yang menjadi sasaran
kami adalah peserta ibu ibu PKK di Desa Kilensari Kecamatan Panarukan.

BAB II : RENCANA KEGIATAN

2.1 Tujuan dan Target Kegiatan


Tujuan Kegiatan:
1. Meningkatkan pengetahuan peserta mengenai Hipertensi.
2. Menjelaskan tentang penyebab Hipertensi.
3. Menjelaskan tentang gejala yang dapat ditimbulkan oleh Hipertensi.
4. Menjelaskan tentang pencegahan Hipertensi.
Target kegiatan:

2
Memberikan penyuluhan mengenai segala informasi tentang
Hipertensi kepada peserta ibu ibu PKK kilensari tercapai peningkatan
pengetahuan dan penanggulangan terjadinya Hipertensi.

2.1 Bentuk Kegiatan


2.1.1. Narasumber
Narasumber adalah dr. Sany Agnia peserta Dokter Internsip
Puskesmas Panarukan periode Juli 2016 Oktober 2016
2.1.2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu : 20 Agustus 2016
Tempat : kantor desa kilensari
2.1.3. Sasaran Penyuluhan
Sasaran adalah ibu ibu PKK Desa kilensari Kecamatan Panarukan,
Kabupaten Situbondo
2.1.4. Metode yang Digunakan
Metode yang digunakan penyuluh adalah metode ceramah dan tanya
jawab

BAB III :LAPORAN KEGIATAN

Penyuluhan dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 20 Agustus 2016 pukul


09.00-11.00 WIB di kantor Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Situbondo.
Penyuluhan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Penyuluh memberi
penjelasan dan menjawab pertanyaan dari peserta apabila ada yang kurang
dimengerti. Para peserta nampak antusias dengan keaktifan yang ditunjukkan para
peserta pada sesi tanya jawab.
Penyuluhan mengenai Hipertensi pada peserta ibu ibu PKK Desa Kilensari
adalah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan pencegahan
Hipertensi sedini mungkin. Metode yang digunakan adalah metode penyuluhan
langsung dengan ceramah yang disampaikan dengan santai tapi serius dan dapat
dipahami oleh peserta. Selama penyuluhan terjadi diskusi yang menarik karena
peserta penyuluhan cukup antusias yang dapat dilihat dari pertanyaan yang diajukan.

3
Kendala yang dihadapi penyuluh selama proses penyuluhan berlangsung
adalah faktor waktu yang singkat karena kegiatan ini disertai oleh program cek
kesehatan dan pengobatan. Untuk itu, dalam pelaksanaan penyuluhan, sebaikmya
penyuluh lebih memperhatikan waktu agar semua proses yang diberikan selama
berlangsungnya penyuluhan dapat diserap dengan baik oleh peserta.

DAFTAR PUSTAKA
Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien
Indonesia. Penuntun Diet; Edisi Baru, Jakarta, 2004, PT Gramedia Pustaka Utama

Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani W. I, Setiowulan W, Kapita


Selekta Kedokteran Edisi ke-3 jilid 1, Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI,
Jakrta, 1999

Peter, Wolf Hanns. 2008. Hipertensi cara mendeteksi dan mencegah tekanan
darah tinggi sejak dini. Jakarta : BIP

4
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai