Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

Prokaryota/Bakteri

Disusun Oleh:

-Abel NIM: 170301063


-Andre Cipta Razoki Saragih NIM: 170301064
-Wahyu Ardiansyah NIM: 170301061

Jurusan Agroteknologi
Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan terima kasih atas berkat kasih
dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Kami juga berterima kasih kepada ibu Prof.Ir. T. Sabrina,
M.Agr.Sc., Ph.D yang telah memberi tugas ini kepada kami.

Adapun judul dari makalah kami adalah Prokaryota/


Bakteri. Kami berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi
para pendengar maupun pembaca. Dan penulis berharap juga
supaya makalah ini dapat diberi masukan yang bersifat
membangun.
Akhir kata penulis mengucapkan terimah kasih.

10 Oktober 2017

Tim Penulis
DAFTAR ISI
I. KATA
PENGANTAR..................................
II. DAFTAR
ISI..............................................
III. PENDAHULUAN
3.1.Latar Belakang................................
3.2.Tujuan.............................................
3.3.Manfaat..........................................
IV. PEMBAHASAN......................................
.
V. PENUTUP...............................................
VI. DAFTAR
PUSTAKA..................................
BAB. III PENDAHULUAN

Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok raksasa dari
organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel
tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, cytoskeleton, dan
organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Struktur sel mereka dijelaskan lebih lanjut
dalam artikel mengenai prokariota, karena bakteri merupakan prokariota, untuk membedakan
mereka dengan organisme yang memiliki sel lebih kompleks, disebut eukariota. Istilah
"bakteri" telah diterapkan untuk semua prokariota atau untuk kelompok besar mereka,
tergantung pada gagasan mengenai hubungan mereka.

Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar
(berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak
patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5
m, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka
umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan komposisi
sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak menggunakan flagela, yang berbeda
dalam strukturnya dari flagela kelompok lain.

Keanekaragaman bakteri fototrofik atau yang sering juga disingkat menjadi fototrof dapat
dipandang dari banyak sisi. Beberapa diantaranya adalah keanekaragaman proses fototrofi,
tempat hidup, hingga kekerabatan antar bakteri. Nah, hal yang perlu dijelaskan disini terkait
dengan istilah yang akan digunakan nantinya. Perlu diketahui bahwa fototrofi merupakan
kemampuan bakteri dalam menggunakan sinar matahari untuk mendukung kehidupannya.
Dalam bahasan nanti akan dikenal dua jenis fototrofi, yaitu fotoautotrofi dan fotoheterotrofi.
Istilah autotrof dan heterotrof didasarkan pada bagaimana cara bakteri tersebut membuat
senyawa organik. Autotrofi merupakan kemampuan yang dapat membuat senyawa organik
dari bahan dasar gas karbon dioksida, sementara heterotrof merupakan kemampuan membuat
senyawa organik dari bahan dasar senyawa organik pula. Seiring dengan itu, apabila kita
berbicara dengan Cyanobacteria yang mengisi bumi ini dengan oksigen seperti pada cerita
sebelumnya, maka terdapat dua macam sifat fototrofi terkait dengan oksigen ini, yaitu
fototrofi oksigenik (menghasilkan oksigen) dan fototrofi anoksigenik (tidak menghasilkan
oksigen). Setelah itu, kita akan mendefinisikan sedikit mengenai fotosintesis, itu loh yang
sering disebut-sebut sebagai memasak makanan dengan sinar matahari. Fotosintesis
merupakan proses yang terdiri dari dua tahapan, yaitu fototrofi dan sintesis/perangkaian
karbon. Sintesis karbon yang dimaksud adalah proses bagaimana membuat senyawa organik
(karbon organik) dari bahan dasar karbon dioksida (karbon anorganik). Kemampuan bakteri
dalam proses ini sering juga disebut sebagai autotrofi. Jadi fotosintesis merupakan gabungan
dari fototrofi dan autotrofi. Nah gimana? Sudah cukup bingung? Hmm...saia rasa itu saja
beberapa istilah yang mungkin akan sering digunakan dalam bahasan berikutnya dan
sekarang mari kita tinjau bakteri-bakteri fototrofik tersebut.
1. Purple Phototropic Bacteria
Seperti halnya GSB, kelompok ini dinamakan demikian karena kemampuannya untuk
hidup pada daerah dengan kadar asam belerang (H2S) tinggi. Contoh bakteri yang
tergolong dalam kelompok ini adalah Ectothiorhodospira dan Chromatium, dan
Rhodobacter. Kelompok purple sulfur bacteria (selanjutnya disingkat PSB) umumnya
hidup di permukaan sedimen perairan yang mengandung asam belerang tinggi dan
terkena sinar matahari. Namun ada satu ciri spesifik dari tempat hidup PSB, yaitu
sebagian besar anggotanya merupakan penghuni perairan dengan kadar garam yang
tinggi, beberapa bahkan sangat tinggi. Dengan demikian, PSB akan banyak ditemui pada
sedimen perairan laut yang memiliki deposit/simpanan asam belerang yang tinggi. Oke
kali ini mengapa kelompok tersebut diberi gelar purple?. Sebenarnya memang bakteri-
bakteri PSB itu berwarna ungu karena mengandung dua golongan pigmen dalam sel nya,
yaitu pigmen bakterioklorofil-a yang berwarna biru dan karotenoid yang berwarna merah.
Nah karena PSB hidup di permukaan sedimen, terkadang hanya sedikit sinar matahari
yang mencapai dasar perairan yang agak dalam sehingga agak menyulitkan proses
fototrofik nya. Namun PSB sudah menanggulangi hal tersebut dengan pigmen
bakterioklorofil-a yang sangat efisien dalam menangkap sinar matahari meskipun dalam
jumlah/intensitas yang sedikit. Perbedaannya dengan GSB adalah bahwa pigmen
bakterioklorofil-a ini tidak terdapat dalam klorosom, melainkan pada membran selnya
yang melekuk kedalam (invaginasi membran). Selain perbedaan, ada juga persamaan
antara PSB dengan GSB, yaitu bahwa keduanya bersifat fototrofik anoksigenik dan juga
penimbun belerang. Kelompok PSB memiliki sebagian anggota yang bersifat autotrof via
siklus rTCA, namun sebagian besar anggotanya bersifat fotoheterotrof, yaitu melakukan
sintesis senyawa organik dari bahan dasar berupa senyawa organik juga.

Anda mungkin juga menyukai