Indonesia saat ini berada pada pertengahan transisi epidemiologi dimana penyakit tidak
menular meningkat drastis sementara penyakit menular masih menjadi penyebab penyakit
yang utama. Non Communicable Disease (NCD) atau penyakit tidak menular (PTM) telah
menjadi masalah kesehatan besar tidak hanya di negara maju, tetapi juga di negara-negara
berkembang. 79% kematian disebabkan oleh penyakit menular yang terjadi di negara
berkembang.Pada abad ke-21 ini diperkirakan terjadi peningkatan insidens dan prevalensi
PTM secara cepat, yang merupakan tantangan utama masalah kesehatan dimasa yang akan
datang.
Salah satu PTM yang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius saat ini adalah
hipertensi yang disebut sebagai the silent killer. Hipertensi merupakan suatu keadaan
terjadinya peningkatan tekanan darah yang memberi gejala berlanjut. Di Jawa Tengah,
hipertensi sebagai bagian dari penyakit jantung dan pembuluh darah, menempati posisi
tertinggi pertama untuk kategori penyakit tidak menular. Penderita hipertensi sangat
heterogen, hal ini membuktikan bahwa hipertensi bagaikan mozaik, diderita oleh orang
banyak yang datang dari berbagai sub-kelompok berisiko di dalam masyarakat. Hipertensi
sering dijumpai di masyarakat maju, baik pria ataupun wanita, tua ataupun muda bisa
terserang penyakit ini, dan gejalanya tidak terasa dan dipengaruhi oleh faktor risiko ganda,
baik yang bersifat endogen seperti neurotransmitter, hormon, dan genetik, maupun yang
bersifat eksogen, seperti rokok, nutrisi, stresor dan lain-lain.
One Stop Hypertension Center merupakan sebuah pos pembinaan terpadu yang
mencakup seluruh fokus penatalaksanaan yakni preventif, promotif, kuartif dan rehabilitatif.
One Stop Hypertension Center berpotensi sebagai metode penatalaksanaan dengan
mengelola tidak hanya faktor faktor yang dapat diubah, tetapi juga faktor yang tidak dapat
diubah sehingga dapat mencegah terjadinya peningktan prevalensi komplikasi hipertensi.
Program ini sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan,
memberdayakan masyarakat desa setempat sebagi kader kesehatan sehingga masyarakat
belajar untuk mandiri. Dalam jangka panjang, masyarakat akan memilki kesadaran untuk
senantiasa mengetahui kondisi kesehatannya sebagai upaya preventif sehingga terjadinya
komplikasi akibat hipertensi yang berkelanjutan akan berkurang. Berkurangnya prevalensi
akibat komplikasi akibat hipertensi ini akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dengan peningkatan kualitas hidup ini, produktifitas masyarakat akan turut meningkat pula.
Moms and Kids Fair