Anda di halaman 1dari 2

KEJANG DEMAM

No. Dokumen : /SOP/UKP/KRP


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 2017
Halaman : 1/2
PUSKESMAS
dr. Lies Esther Bopeng
KARANG PANJANG
NIP. 196906051999032008
AMBON
Kejang Demam (KD) adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan
suhu tubuh (suhu rektal > 38o C) akibat dari suatu proses ekstra kranial.
1. Pengertian
Kejang berhubungan dengan demam, tetapi tidak terbukti adanya infeksi
intrakranial atau penyebab lain.
Prosedur ini dibuat dimaksudkan untuk mengatur tatacara melakukan
2. Tujuan penanganan penderita kejang demam agar tidak terjadi kerusakan otak lebih
lanjut dan tidak terjadi kejang berulang.
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Karang Panjang
3. Kebijakan No..../KRP/SK/./2017, Tentang SOP KEJANG DEMAM pada
Puskesmas Karang Panjang
4. Referensi Perawatan Dasar DEPKES RI Tahun 2014
Tempat tidur, Tensimeter, Stetoskop, timer, Timbang Badan, Stesolit,
5. Alat dan bahan
Tongspatell
PENATALAKSANAAN :
a. Keluarga pasien diberikan informasi selengkapnya mengenai kejang
demam dan prognosisnya.
b. Pemberian farmakoterapi untuk mengatasi kejangnya adalah dengan:
1. Diazepam per rektal (0,5mg/kg) atau lorazepam (0,1 mg/kg) harus segera
diberikan jika akses intravena tidak dapat dibangun dengan mudah.
6. Prosedur / Langkah -
2. Buccal midazolam (0,5 mg/kg, dosis maksimal = 10 mg) lebih efektif
langkah
daripada diazepam per rektal untuk anak.
3. Lorazepam intravena, setara efektivitasnya dengan diazepam intravena
dengan efek samping yang lebih minimal (termasuk depresi pernapasan)
dalam pengobatan kejang tonik klonik akut. Bila akses intravena tidak
tersedia, midazolam adalah pengobatan pilihan.
KONSELING DAN EDUKASI
Konseling dan edukasi dilakukan untuk membantu pihak keluarga mengatasi
pengalaman menegangkanakibat kejang demam dengan memberikan informasi
mengenai:
a. Prognosis dari kejang demam.
b. Tidak ada peningkatan risiko keterlambatan sekolah atau kesulitan
intelektual akibat kejang demam.
c. Kejang demam kurang dari 30 menit tidak mengakibatkan kerusakan otak.
d. Risiko kekambuhan penyakit yang sama di masa depan.
e. Rendahnya risiko terkena epilepsi dan kurangnya manfaat menggunakan
terapi obat antiepilepsi dalam mengubah risiko itu.

KRITERIA RUJUKAN
a. Apabila kejang tidak membaik setelah diberikan obat antikonvulsi.
b. Apabila kejang demam sering berulang disarankan EEG.
7. Unit Terkait Poli Pengobatan, UGD
8. Dokumen Terkait Buku rekam medis pasien

Anda mungkin juga menyukai