Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN MALARIA

No. Dokumen : /SOP/UKP/KRP


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 2017
Halaman : 1/2
PUSKESMAS
dr. Lies Esther Bopeng
KARANG PANJANG
NIP. 196906051999032008
AMBON
Asma Bronkialadalah suatu penyakit gangguan inflamasi kronik saluran nafas
yang menyebabkan hiperesponsif jalan nafas sehingga terjadi penyempitan
1. Pengertian
jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi,sesak
nafas ,dada terasa berat dan batuk-batuk pada malam atau dini hari.
Instruksi kerja ini memberikan pedoman dalam rujukan kasus Asma Bronkial
2. Tujuan
di FKTP
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Karang Panjang
3. Kebijakan No..../KRP/SK/./2017, Tentang SOP PENANGANAN MALARIA
pada Puskesmas Karang Panjang
PMK no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas
4. Referensi
Pelayanan Kesehatan Primer
1. Pasien datang dengan keluhan sesak

2. Dokter melakukan penapisan kasus melalui


a. Anamnesis :
1) gambaran batuk dan episodik lebih banyak pada malam atau dini
hari,
2) gambaran sesaknya dan bunyi mengi,
3) riwayat atopi pada penderita ataupun keluarga,
4) riwayat pencetus sesak dari lingkungan
b. Pemeriksaan fisik:
1) Tanda patognomonis :
5. Prosedur / Langkah -
a) sesak nafas,
langkah
b) wheezing pada auskultasi,
c) adanya retraksi dinding dada ( pada serangan berat)
2) Pemeriksaan penunjang:
a) Arus Puncak respirasi ( APE) menggunakan Peak Flow Meter
b) Pemeriksaan darah ( eosinofil dalam darah)

3. Dokter menganalisis indikasi rujuk pada kasus Asma Bronkial


berdasarkan
a. Bila sering terjadi eksaserbasi
b. Pada serangan asma akut sedang dan berat
c. Asma dengan komplikasi :
1) Pneumotoraks
2) pneumomediastinum
3) gagal nafas
4) asma resisten terhadap steroid.
d. Kondisi klinis Asma :
a. Meminta advis lebih lanjut
b. Pemeriksaan penunjang lebih lanjut (fasilitas penunjang
tersebut hanya ada di FKTRL)
i. Flow meter
ii. Spirometri
iii. Rontgen
c. Kasus bukan kewenangan dokter di FKTP
Terbatasnya fasilitas pemeriksaan penunjang APE (misal: Flow
Meter)

4. Dokter penentukan kriteria tempat rujukan sbb :


a. Mempunyai dokter ahli dibidang Spesiallis Paru,Spesialis Penyakit
Dalam ,Patologi anatomi, Radiologi
b. Mempunyai fasilitas ICU, Spirometri, Flowmeter, dan Rontgen
c. Dapat melakukan komunikasi dengan FKTP

5. Prinsip penatalaksanaan rujuk balik adalah sbb : setelah Pasien dalam


kondisi stabil dan bisa ditangani di FKTP maka pasien dikembalikan
kembali ke FKTP dengan disertai advis penanganannya.

6. Setelah meneliti kelengkapan formulir rujukan, ditanda tangani


diserahkan kepada :
a. Pasien
b. keluarga pasien
c. Paramedis pendamping rujukan

7. Penerbitan surat rujukan oleh dokter yang merawat pasien tersebut


Pasien Pemeriksaan Dokter
dengan
asma

Bila memerlukan rujukan


dibuatkan Surat Rujukan

Ditanda tangani oleh Dokter

6. Bagan alur

Diserahkan ke :
Pasien/
Keluarga pasien/
Paramedis pendamping rujukan

Surat Rujukan Surat rujukan diserahkan ke


Diserahkan ke Poli
IGD

a. UGD
7. Unit Terkait
b. Rawat inap
Surat Rujukan
8. Dokumen Terkait
Hasil Pemeriksaan Labor dan Fungsi Paru

No Yang Isi Tgl.mulai


dirubah Perubahan diberlakukan

9. Rekaman Historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai