Konservasi Tanah dan Air

Nama : Awanda Rais Hakeem

NIM : 3211415035
Prodi : Ilmu Geografi

1. Tanah dan air sebagai sumber daya, dan fungsi tanah dan air bagi manusia
dan lingkungan.
Tanah merupakan akumulasi tubuh alam bebas, berdimensi tiga, menduduki
sebagian besar permukaan bumi yang menjadi media tumbuh tanaman dan
memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak
terhadap bahan induk pembentuk pada kondisi topografi/relief tertentu dan pada
waktu tertentu.
Air merupakan Zat cair berupa air yang berada dalam pori-pori tanah dan
yang terikat pada butiran tanah, serta udara sebagai kesatuan yang berfungsi
sebagai penyangga kehidupan dan media pengatur tata air. Air yang dimaksud
adalah semua air yang terdapat di atas ataupun di bawah permukaan tanah yang
memiliki wadah/tempat baik alami maupun buatan.
Tanah dan air sebagai sumber daya, artinya tanah dan air mampu
memberikan manfaat maupun kerugian bagi kehidupan manusia dan lingkungan,
di mana hal tersebut tergantung bagaimana pengelolaan sumber daya tanah dan
air. Apabila dikelola dengan tepat tanah dan air yang ada di suatu wilayah akan
memiliki manfaat bagi kehidupan manusia dan lingkungan di sekitarnya. Misal:
Tanah di . Namun apabila pengelolaannya tidak tepat, akan menimbulkan
kerugian bagi manusia dan lingkungannya. Misal:
Fungsi tanah dan air bagi kehidupan manusia dan lingkungan:
Tanah
- Tempat bagi manusia dan makhluk hidup lain untuk melakukan kegiatan.
- Memiliki nilai ekonomis yang dapat menjadi aset dan diperjualbelikan.
- Dapat diolah menjadi kerajinan, bahan, dan alat yang berguna bagi
kehidupan manusia.
- Media hidup bagi tanaman yang dikelola untuk memenuhi kebutuhan
hidup manusia.
Konservasi Tanah dan Air

- Penyedia unsur hara untuk memenuhi kebutuhan tanaman untuk tumbuh.

- Penyedia makanan untuk biota tanah dan pengurai melalui sisa organisme
yang telah mati yang kemudian dijadikan bahan makanan untuk tanaman.
- Tanah sebagai penyangga kehidupan.
Air
- Bahan pangan bagi manusia dan makhluk hidup lain.
- Penghubung antar wilayah melalui perairan.
- Apabila dikelola dengan baik oleh manusia mampu menjadi sumber energi
untuk menunjang kehidupan.
- Memiliki nilai ekonomis sebagai sumber mata pencaharian dan objek
wisata.
- Pengatur iklim yang mempengaruhi kehidupan tanaman yang ada.
- Menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lain serta
lingkungannya.

2. Proses terjadinya erosi tanah, dan faktor kendali erosi tanah.

Erosi tanah merupakan proses lepasnya butiran tanah dari induknya yang
kemudian terangkut oleh media air maupun angin dan kemudian materialnya
berpindah tempat mengendap di suatu tempat.
Prosesnya, tanah di suatu tempat lepas dari induknya akibat pengaruh
curah hujan ataupun aliran permukaan yang diikuti material penglepasan lain
dan dipengaruhi oleh kapasitas angkut dan total material lepasan baik melalui
curah hujan maupun aliran permukaan yang akhirnya terangkut dan terendapkan
di tempat yang lebih rendah dari tempat awal.
Penyebab erosi diantaranya karena faktor iklim (curah hujan, tanah yang
terbentuk), sifat fisik tanah, topografi/relief permukaan yang ada, penutup lahan,
dan kegiatan manusia.
Faktor kendali erosi meliputi:
a. Kuantitas Material, merupakan banyaknya lepasan material dalam erosi yang
bisa dipengaruhi oleh sifat fisik dari material tanah baik itu struktur, tekstur,
ukuran butir, dsb., sehingga erosi yang terjadi apabila kapasitas media angkut
Konservasi Tanah dan Air

> material yang terlepas, maka erosi tersebut dibatasi/dikendalikan oleh

penglepasan material tersebut.
b. Kapasitas Media Angkut, merupakan daya tampung maksimal dari media
pengangkut erosi baik itu angin maupun air, umumnya terjadi karena aliran
air baik dari curah hujan ataupun aliran permukaan terhadap material yang
lepas. Apabila kapasitas media angkut < material yang terlepas, maka erosi
tersebut dibatasi/dikendalikan oleh kapasitas media pengangkut.
Apabila erosi yang terjadi melebihi batas/kendali tersebut, maka akan
menimbulkan kerugian bagi kehidupan manusia dan lingkungannya.

3. Faktor pembatas kapasitas infiltrasi, dan peranannya dalam konservasi

tanah dan air.
Faktor pembatas kapasitas infiltrasi dipengaruhi oleh sifat fisik tanah,
meliputi tekstur, struktur, ukuran butir, dan kandungan bahan organik yang
menentukan kemampuan tanah dalam meloloskan air. Hal itu disebut kapasitas
infiltrasi tanah, hal ini juga dipengaruhi oleh curah hujan dan kondisi topografi
yang ada.
Kapasitas infiltrasi merupakan kemampuan tanah untuk menampung air,
apabila air hujan melebihi kapasitas infiltrasi tanah atau dapat dikatakan tanah
sudah jenuh karena pori-porinya sudah terisi oleh air, maka akan terjadi aliran
permukaan. Kondisi topografi yang curam juga akan meminimalkan terjadinya
infiltrasi air ke dalam tanah, karena air akan cepat mengalir ke bawah lereng.
Peranan kapasitas infiltrasi terhadap konservasi tanah dan air cukup besar.
Karena kapasitas infiltrasi memegang erat hubungan antara tanah dan air.
Apabila kapasitas infiltrasi suatu tanah bagus dan dapat menampung banyak air,
maka akan meminimalisir terjadinya aliran permukaan yang mana juga akan
meminimalisir potensi terjadinya hilangnya material tanah akibat erosi aliran
permukaan. Oleh karena itu perlu adanya pengelolaan untuk menjaga agar
kapasitas infiltrasi tanah tetap terjaga baik. Misal: Penanaman pohon di lahan
kosong, pembuatan resapan air (sumur resapan, biopori), penerapan rain
harvesting. Dengan itu, akan membantu air untuk meresap ke dalam tanah dan
meminimalisir terjadinya aliran permukaan.
Konservasi Tanah dan Air

4. Makna degradasi air dan tanah, dan dampak yang ditimbulkan.

Degradasi tanah merupakan menurunnya kualitas dan daya dukung tanah
untuk menunjang kehidupan manusia dan lingkungannya. Degradasi tanah
terjadi akibat kurang baiknya pengelolaan yang dilakukan oleh manusia terhadap
sumber daya tanah sehingga menimbulkan kerugian terhadap kehidupan
manusia dan lingkungannya.
Dampak yang ditimbulkan:
Menurunnya kesuburan tanah, karena hilangnya unsur hara, menurunnya
kapasitas infiltrasi, tingginya erosi, dan hilangnya mineral penting tanah
akibat erosi dan aliran permukaan.
Penurunan produktivitas tanah, diakibatkan oleh erosi yang mengurangi
kesuburan tanah, adanya kebakaran yang akan mengurangi produktivitas akar
tanaman, dan adanya alih fungsi lahan dan orientasi lahan (lindung-budidaya
dan pertanian-industri).
Pencemaran, pencemaran akibat aktivitas manusia menimbulkan
menurunnya kualitas tanah dan air yang kemudian mengurangi daya dukung
tanah dan air terhadap kehidupan manusia dan lingkungannya. Karena
turunnya kesuburan tanah, berkurangnya kualitas tanah, hilangnya sumber air
bersih, dan tidak maksimalnya fungsi penampung dan saluran air yang ada.
Terjadinya sedimentasi, akibat endapan dari erosi yang biasanya terakumulasi
di waduk, sungai, atau saluran air, yang kemudian akan berpengaruh pada
penyediaan air bersih dan peningkatan potensi banjir akibat fungsi
penampung air yang ada tidak lagi maksimal.
Konservasi Tanah dan Air

5. Alasan pencegahan konsentrasi aliran permukaan dalam konservasi tanah

dan air.
Pencegahan konsentrasi aliran permukaan dalam konservasi tanah dan alir
bertujuan agar meminimalisir terjadinya aliran permukaan apabila terjadi hujan,
sehingga potensi terjadinya erosi dapat berkurang dan sumber daya tanah tetap
terjaga kondisinya agar tetap subur dan produktif bagi kehidupan manusia dan
lingkungannya.
Dengan pencegahan konsentrasi aliran, akan menjadikan hampir seluruh
lahan yang ada sebagai tempat meresapnya air ke dalam tanah di mana juga
didukung dengan kapasitas infiltrasi yang baik. Sehingga tampungan air hujan
tidak ditujukan hanya pada titik tertentu yang mana akan meningkatkan potensi
terjadinya banjir ataupun longsor apabila melebihi kapasitas tampungan yang
ada.
Adanya pencegahan terhadap konsentrasi aliran juga membantu menjaga
adanya sumber daya air di dalam tanah sehingga tanah akan tetap terjaga
kesuburannya dengan suplai mineral, unsur hara, dan bahan lain yang
menunjang kualitas tanah agar tetap terjaga. Dengan begitu daya dukung tanah
dan air terhadap kehidupan manusia dan lingkungannya akan tertap terjaga.