BANJIR dan BENCANA BANJIR

1. Air yang melimpas dari Badan Air/sungai

menggenangi lahan yang biasanya kering

2. Limpasan permukaan yang tidak dapat masuk

ke sungai atau badan air karena berbagai
sebab dan menjadi genangan. (Masalah
Drainase)

Menjadi masalah jika telah menelan korban baik

harta maupun nyawa dan menjadi sorotan media
massa.
Pada Tahun 2008, Indonesia termasuk negara yang sering mengalami
bencana dan yang paling sering adalah banjir (Rodriguez et al.,2009)
Banjir merupakan
bencana terbesar di
Indonesia.
Berdasarkan data
1900-Jun 2010
CRED : 34 %
disebabkan Banjir
 KOTA-KOTA YANG SEBAGIAN/SELURUHNYA BERADA DI
BANTARAN BANJIR

NO KOTA SUNGAI
1 Kamal, Tanjungan, Angke, Pesanggrahan, Sekretaris, Grogol,
JAKARTA Krukut, Cideng, Ciliwung, Cipinang, Sunter, Buaran, Jatikramat,
Cakung
2 SEMARANG Kali Garang/Kali Semarang
3 BANDUNG SELATAN Sungai Citarum Hulu
4 SURABAYA Kali Brantas
5 PALEMBANG Sungai Musi
6 PADANG Batang Arau, Batang Kuranji, Batang Air Dingin,
7 PEKANBARU Sungai Siak
8 JAMBI Sungai Batanghari
9 MEDAN Sungai Belawan, Deli, Babura, Percut, Kera
10 BANDA ACEH Krueng Aceh
11 PONTIANAK Sungai Kapuas
12 BANJARMASIN Sungai Barito
13 SAMARINDA Sungai Mahakam
14 MAKASSAR Sungai Jeneberang
 MASALAH BANJIR TERUS MENINGKAT
DARI TAHUN KE TAHUN
BERBAGAI ALASAN KLASIK:
SUNGAI YANG BERMASALAH ., BARU DITANGANI

TANGGUL YANG DIBANGUN BARU .., DARI TARGET

PENGGUNDULAN HUTAN DAN PERUSAKAN DAS,

DAS SUPER KRITIS , KRITIS ., DAN UNTUK
MENGEMBALIKANNYA KONON PERLU WAKTU 100 TAHUN
 BERBAGAI PERTANYAAN, PERNYATAAN DAN POLEMIK
YANG SERING MUNCUL DI MASYARAKAT
1. Mengapa para Insinyur tidak bisa menangani masalah
banjir dengan tuntas?
2. Kapankah DKI Jakarta / Manado bebas banjir?
Berapa dana yang diperlukan?

3. Berbagai proyek pengendali banjir telah dilaksanakan,

tetapi kenapa tetap saja ada masalah banjir,
dan mengapa malah meningkat?

4. Bukankah masalah banjir itu justrudipelihara oleh si tukang

Insinyur agar pekerjaannya tidak segera habis?
5. Pengendalian banjir dengan perioda ulang 25 tahunan, tetapi
mengapa proyek baru saja selesai telah terjadi banjir lagi?
 BERBAGAI PERTANYAAN, PERNYATAAN DAN POLEMIK
YANG SERING MUNCUL DI MASYARAKAT

6.Bangunan yang dibuat masyarakat telah

mengikuti/diatas peil banjir, tetapi mengapa tidak
bebas banjir?
7.Bukankah banjir di DKI Jakarta akibat adanya kiriman
banjir dari Jawa Barat?
8.Pernyataan di berbagai iklan real estate yang terletak di
dataran banjir, bahwa dagangannya bebas banjir sampai
tua

9. Perencanaan apa sudah mengikuti Norma, Standar

Pedoman dan Manual (NSPM) ?.
 ACUAN NORMATIF
Manual on Estimation of Probable Maximum
Precipitation (PMP) No. 1045, Tahun 2009.
Tata cara penghitungan hujan maksimum boleh
jadi dengan metode Hersfield No. RSNI T-02-
2004
Metode perhitungan debit banjir SNI 03-2415-
1991 dan Review Tata cara perhitungan debit
banjir SNI 03-2415-200x
Metode Penyaringan data hujan harian
maksimum tahunan untuk persiapan
perhitungan PMP
 DAERAH PENGUASAAN SUNGAI

GS Garis Sempadan (GS)

DEBIT > 50 TAHUNAN BANJIR

DATARAN BANJIR
DATARAN BANJIR (FLOOD PLAIN)
SUNGAI

BANJIR DAN MASALAH BANJIR

TRADISIONALOK
NO PROBLEM GS GS

M.A.B

M.A.N MODEREN

DATARAN BANJIR PALUNG SUNGAI DATARAN BANJIR

DEBIT/ALIRAN NORMAL KONDISI BANJIR

SISWOKO
 SKETSA SUNGAI DAN DATARAN BANJIR

SUMBER:
1.PP NO.35/1991 TENTANG SUNGAI
2.PERMEN PU NO.63/1993 TENTANG GARIS
SEMPADAN SUNGAI, DAERAH MANFAAT
SUNGAI, DAERAH PENGUASAAN SUNGAI
DAN BEKAS SUNGAI

M.A. DEBIT BANJIR > 50 TAHUNAN

PALUNG
DATARAN BANJIR SUNGAI
(DAERAH PENGUASAAN DATARAN BANJIR
SUNGAI) (DAERAH PENGUASAAN
DAERAH SEMPADAN *)/ SUNGAI)
DAERAH MANFAAT SUNGAI
GS GS
*) TERLARANG UNTUK:
a. membuang sampah, limbah padat & limbah cair
b. mendirikan bangunan untuk hunian dan tempat usaha SISWOKO
 PROSES TERJADINYA MASALAH BANJIR

KONDISI ALAM (STATIS)

KEGIATAN MANUSIA (DINAMIS)
Geografi
Topografi * PEMBUDI DAYAAN
Geometri alur DATARAN BANJIR
sungai: * tata ruang/peruntukan
kemiringan dasar dataran banjir yg tdk sesuai
meandering * tata ruang/peruntukan di DAS
bottle-neck permukiman di bantaran
sedimentasi
sungai
ambal alam
MASALAH * pembangunan drainase
BANJIR * bangunan sungai/silang
PERISTIWA ALAM * sampah padat
(DINAMIS) * prasarana pengendali
banjir yang terbatas
* curah hujan tinggi
* amblesan permukaan tanah
* pembendungan:
* persepsi masyarakat yang
dari laut/pasang
dari sungai induk keliru thd banjir
* amblesan tanah * kenaikan muka air laut
* pendangkalan akibat global warming
 Kejadian Alam Penyebab Banjir
Intensitas Hujan yang tinggi dan merata (Photo)
Berkurangnya Kapasitas Alur (Photo 1)
Hambatan Aliran Arus Balik / Saat Pasang (Photo 2)

Kegiatan Manusia
Sampah (Photo 3)
Bantaran untuk bangunan ( Photo 4)
Perubahan Tata Guna Lahan (Photo5)
Sistim Pengendalian Sungai yg kurang sesuai (Photo 6
Banjir lokal yang terjadi di Jl.Petamburan 2.
Jakarta Pusat.
Muara Pahu
Muara Pahu

Kutai - Kartanegara
Melak Kutai Barat
1) Penyebabnya (Apa ?) 4! = 4x3x2x1 = 24
2) Magnitude (Besaran ?) Perioda Ulang
3) Area Genangan (Luas ?) Resiko Banjir
4) Lama Genangan (Berapa Jam / hari ?)
Mencarikan Solusi Penanggulangan dan
Pengendaliannya

Untuk perencanaan bangunan keairan

- Untuk mengetahui Daerah yang terkena dampak

- Untuk mengetahui daerah yang perlu
mengevakuasi penduduknya
- Untuk melakukan Kalibrasi terhadap Numerical
Modelling dan Membuat Peta rawan dan resiko banjir

Untuk perencanaan dalam mendrainasikan genangan

 kala
ulang (periode ulang)
 PENDEKATAN DALAM PENGELOLAAN
SDA

1. PEKERJAAN STRUKTUR:
a. PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR:
Bendungan/waduk, bendung, saluran, pompa, dll
b. PENGENDALIAN BANJIR:
Bendungan/waduk, tanggul, banjir kanal, drainase, polder, pompa, dll
2. PEKERJAAN NON STRUKTUR:
a. PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR:
Hemat air, tarif air, sistem O/M efektif, pengelolaan DAS, budaya masyarakat
peduli air, dll
b. PENGENDALIAN BANJIR:
Kesiapsiagaan, peringatan/evakuasi, tanggap darurat, mitigasi, peta banjir,
pengelolaan DAS, budaya masyarakat siaga bencana, dll
Sumber: Sobirin,2010

PENDEKATAN NON PENGEMBANGAN

STRUKTURAL FEWS
 BANJIR WILAYAH DKI JAKARTA

SUB MAKRO / MAKRO

PENGGUNAAN LAHAN
DAS CILIWUNG - CISADANE
TAHUN 2001 PROP. DKI JAKARTA
S E TU

Legenda : JA T I A S I H B A NT A R G E B A NG

G U N U N G P U TR I
L IM O Batas Propinsi
B E JI
Batas Kabupaten/Kota
P A RU N G P A NJ A N G G UN U NG S IND U R KO TA DEPOK Batas Kecamatan
P A NC O R A N M A S Batas DAS
S A W A NG A N CIMA NG G IS
S U K M A JA Y A
Hutan Prim er
P A RU N G
Hutan Sekunder
DAS Ciliwung Perkebunan
CILE U NG S I

R U M P IN B O JO N G G E D E
Kebun Campuran
C I B IN O N G Ladang / T egalan
DAS Cidurian Permukiman
JO N G G O L
K E MA NG Sawah
DAS Kali Bekasi
Kawasan dan Zona Industri
TA N A H S A R E A L C I TE U R E UKawasan
P Pertambangan / G alian
CIG U DE G KAB. BOG OR Padang Rum put/Ilalang
B O G O R B A RA T
KO TA BOG OR Semak Belukar
CIB UN G B U LA N G B O G O R U T A RA Tanah Kosong / Terbuka
Tambak
S UK A M A K M U R
DAS Cisadane DR A M A G A
BOGOR TEN GAH BABAKAN M AD AN G
Sungai/Tubuh Air/Danau/W aduk/Situ
B O G O R T IM U R
L E U W I L IA N G
CIA M P E A
B O G O R S E L A TA N ME G A ME N D UN G
CIO M A S
DAS Citarum

NA N G G U NG
P A MIJ A HA N

CIS A R UA
CIA W I

KAB. CIANJUR
CIDA H U
K A B A N DU NG A N
C I JE R U K
DAS Ciman diri
C A R IN G I N
P A RA K A N S A LA K

K A LA P A NU N G G A L CICU R UG
CIB A D A K

Sumber : Interpretasi Citra Landsat TM7 2001 (Bapeda Prop. Jawa Barat)
LUAS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAS CILIWUNG - CISADANE
TAHUN 1994 DAN 2001
Luas (ha)
Penggunaan Lahan
1994 2001
1 Hutan Primer 249591,79 121841,91
2 Hutan Sekunder 2950,07 107,01
3 Kawasan Pertambangan / Galian 215,03 248,31 ROK
4 Kawasan dan Zona Industri 161,46 247,05
5 Kebun Campuran 31308,62 43191,18 BANJIR
6 Ladang / Tegalan 14804,87 40025,91
BASEFLOW
7 Padang Rumput/Ilalang 6648,60 7237,39
8 Perkebunan 22268,92 36609,01
9 Permukiman 56126,28 69889,45
10 Sawah 113943,13 139917,98
11 Semak Belukar 10079,45 17202,23
12 Sungai/Tubuh Air/Danau/Waduk/Situ 1815,80 1815,80
13 Tanah Kosong / Terbuka 255,39 255,39

Sumber : Hasil Perhitungan SIG

 SALURAN MAKRO
JS09, JS10, JS11, JS12, JS14, JS15, JS16, JS17, JT01, JT03, JT04
9

5
PEYIAPAN DATA DAN INFORMASI HIDROLOGI
 RP 2TH RP 10TH

RP 25TH RP 100TH
RP 50TH
 Le ngkung IDF Pos Jakarta

450
400
350 100 th
Intensitas (mm/jam)

50 th
300
20 th
250
10 th
200 5 th
150
100
50
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800

Waktu (menit)

C = PARAMETER
Q = Cx I x A I = INTENSITAS
A = LUAS DAS
 HIDROGRAPH BANJIR RENCANA KALI CILIWUNG DENGAN BERBAGAI HIDROGRAPH BANJIR RENCANA KALI CIDENG DENGAN BERBAGAI
PERIODE ULANG
PERIODE ULANG
800
140
700
120

DEBIT(M^3/DET)
600 PERIODE ULANG 2 THN
DEBIT(M^3/DET)

PERIODE ULANG 2 THN

100 PERIODE ULANG 5 THN
500 PERIODE ULANG 5 THN
PERIODE ULANG 10 THN 80 PERIODE ULANG 10 THN
400 PERIODE ULANG 25 THN PERIODE ULANG 25 THN
PERIODE ULANG 50 THN 60
PERIODE ULANG 50 THN
300
PERIODE ULANG 100 THN
40 PERIODE ULANG 100 THN
PERIODE ULANG 200 THN
200 PERIODE ULANG 200 THN
20
100
0
0 0 5 10 15 20 25 30 35
0 5 10 15 20 25 30 35

JAM JAM

HIDROGRAPH BANJIR RENCANA KALI ANGKE DENGAN BERBAGAI

HIDROGRAPH BANJIR RENCANA KALI GROGOL DENGAN BERBAGAI
PERIODE ULANG
PERIODE ULANG
1600
600
1400

500
1200 DEBIT(M^3/DET)
DEBIT(M^3/DET)

PERIODE ULANG 2 THN PERIODE ULANG 2 THN

1000 PERIODE ULANG 5 THN 400 PERIODE ULANG 5 THN
PERIODE ULANG 10 THN PERIODE ULANG 10 THN
800 PERIODE ULANG 25 THN 300 PERIODE ULANG 25 THN
PERIODE ULANG 50 THN
600 PERIODE ULANG 50 THN
PERIODE ULANG 100 THN
200 PERIODE ULANG 100 THN
PERIODE ULANG 200 THN
400 PERIODE ULANG 200 THN
100
200

0
0
0 5 10 15 20 25 30 35 0 5 10 15 20 25 30 35

JAM JAM
 KARAKTERISTIK CURAH HUJAN
Rainfall
Areal Distribution of Rainfall
Precipitation
Q Q

T T

Rainfall Excess Rainfall Durations Rainfall Excess

Q Q

T T

Time Intensity Patterns

Rainfall Excess

Q Q

T T
 KARAKTERISTIK DAS
(Rough) (Smooth)
Q Roughness of Land Q
and Channels

T T

Drainage Density

Q Q

T T

Valley Storage
Large Small
Q Q

T T
 Size of Watershed

Q Q

T T

Shape of Watershed

Q Q

T T

Length of Channel

Q Q

T T

Land and Channel Slopes

(Steep) (Flat)
Q Q

T T
 DATA
HIDROLOGI

DATA DATA DATA

HUJAN MUKA AIR KLIMATOLOGI
Et

OTOMATIK MANUAL OTOMATIK MANUAL EVAPOTRANSPIRASI

P
MENIT JAM HARIAN PENGUKURAN KEBUTUHAN AIR
DEBIT CWR = Et TANAMAN

ANALISA DISTRIBUSI MAXIMUM RATA-RATA

PERKOLASI
FREKWENSI HUJAN HIDROGRAF DEBIT HIDROGRAF
rain JAM-JAMAN DEBIT
ANALISA RAINFALL - MAKSIMUM HARIAN
FREKWENSI KEBUTUHAN AIR
RUNOFF WR = Et + P
DI PETAK
IDF jam rain ANALISA
HUJAN RENCANA AKTUAL DEBIT PUNCAK
HARIAN BANJIR TIAP KURVA DURASI p. s t
UNIT EFFISIENSI
PENDEKATAN RP TAHUN IRIGASI
HIDROGRAF
RASIONAL HUJAN RENCANA PENDEKATAN
DEBIT ANDALAN DEBIT KEBUTUHAN AIR
JAM-JAMAN EMPIRIS /KETERSEDIAAN ANDALAN WRS
ANALISA DI SUMBER
R AIR (HARIAN) /KETERSEDIAAN
DEBIT PUNCAK FREKWENSI AIR (BULANAN) Ot
BANJIR t DEBIT HIDROGRAP
Q Qp BANJIR RENCANA Q50 It
Q50 DEBIT PUNCAK NERACA AIR S = It - Ot
Q100
Q100 Q
Q200 BANJIR
Q200
t
DESAIN INFRASTRUKTUR ALOKASI AIR

80 % WAKTU TERJADI / TERLAMPAU

 MULAI

TABULASI DATA DAN PERIKSA

KELENGKAPANNYA
SECARA CEPAT

TIDAK
MENGHITUNG HUJAN DAN APAKAH KOEF PERIKSA DATA
TEBAL AIRAN (TAHUNAN) ALIRAN KOSONG / TAK
LENGKAP

PLOT DATA HARIAN ATAU YA

RATA-RATA BULANAN
LAKUKAN KAJIAN LAKUKAN KAJIAN
HUBUNGAN HUJAN DISKUSI DENGAN
DAN DEBIT PENGELOLA DATA
PERIKSA DATA BERULANG DATA NOL UNTUK
DATA EXTREEM UNTUK SUATU PERIODA MUSIM
(OUTLIER) WAKTU TERTENTU BASAH
KOREKSI

DATA DALAM TIDAK

YA
ANALISA STATISTIK
DASAR (RATA2, STD.
DEV., KOEF VAR,
KOEF KORELASI)

PENGUJIAN KONSISTENSI HOMOGENITAS

PENGUJIAN

A
 A

PENGUJIAN MEMPERSIAPKAN
TREN LINEAR SEBAGIAN DATA
(SPEARMAN)

YA

YA
APAKAH MENGGUNAKAN
AD A TREN SEBAGIAN DATA ?

TID AK
TID AK
TES APA
STOP
VARIANCE NYA
STABIL ? (F-TEST)

TID AK

VARIANCE

YA

TES APAKAH
RATA-RATANYA
STABIL ? (t-TEST)

YA

RATA-RATA
STABIL ?
TID AK

YA

D ATA CUKUP
LAYAK
D IGUNAKAN

TES APAKAH AD A KORELASI

D ARI URUTAN D ATA (CEK
SERIAL KORELASI NYA)

YA
URUTAN D ATA STOP
AD A KORELASI ?

TID AK

D ATA STOP
KONSISTEN ? PERIKSA
D ATNYA

TID AK

TID AK
STOP
D ATA
PERIKSA D ATA
HMOGEN ?

YA

CEK D GN
KURVA MASA GAND A

AKHIR PENGUJIAN
D ATA
 Inventarisasi dan Identifikasi
Masalah banjir & genangan
TAHAPAN STUDI
PENGENDALIAN BANJIR Pengumpulan
Data

Pengukuran

Topographi Pasang Surut Pengukuran Hidrologi

Memanjang dan Melintang Muka air pasang tertinggi Debit di hulu kali / sungai yang akan
diselidiki

Pengembangan / Pemilihan Model

Hidrolika & Hidrologi

Persiapan Input Data Pembaganan Jaringan Sungai & Polder / Penyusunan Alternatif Penanggulangan
Waduk

Simulasi Fluktuasi Muka Air

Identifikasi Perhitungan Volume Pemetaan Luas Alternatif Penataan Banjir

Limpasan Limpasan Genangan Kanal

Simulasi Alternatif Pengendalian Banjir

Masalah Banjir ya Usulan ke

Teratasi Detail Design

belum

Kombinasi Alternatif
Pengendalian Banjir
 Analisa Banjir
Rencana

Tersedia data debit Data Curah Hujan

Tidak Tidak Analisa Regional
sesaat > 10 tahun Harian max.tersedia

Ya Ya

Mempelajari Karakteristik Mempelajari Karakteristik

Distribusi hujan harian maximum Pemilihan Model R - R

Ya

Pemilihan Fungsi Dist. Pemilihan Fungsi Dist.

Kalibrasi Model Parameter

Hitung Parameter Statistik Hitung Parameter Statistik

dan Parameter Fungsi dan Parameter Dist.
Distribusi Hydrograph Debit
Rencana

Hitung Hujan Rencana

Hitung Besarnya
Banjir Rencana
Distribusi ke jam-jaman
 BANJIR RENCANA

HIDROGRAP BANJIR
DATA DEBIT BANJIR
HASIL SIMULASI DARI
SESAAT
HUJAN RENCANA

HUJAN RENCANA

TAHUN MAX HUJAN

HISTOGRAM RANGE
0-25
25-50
FREQ
0
3
1916 1 65
50-75 13
1917 2 112
75-100 7
1918 3 82
100-125 1
1919 4 71
1920 5 52
1921 6 50
1922 7 71
1923 8 63
1924 9 85
1925 10 82
1926 11 83
1927 12 60
1928 13 48
1929 14 72
1930
1931
1932
15
16
17
75
66
39
F(x)
1933 18 64
1934 19 83
1935 20 80
1936 21 74
1937 22 56
1938 23 68
1939 24 50

DISTRIBUSI : NORMAL, LOG NORMAL, PEARSON

LOGPEARSON, GUMBLE ?

3500.0

UNIT HYDROGRAPH SNYDER-ALEXSEYEV Flood Hydrograph

Hourly Rainfall Distribution (50-60 mm) Hietograf Hujan
3000.0
Hidrograf Banjir

62 Parameters Value
60 2500.0
2
58 A 5771 km Q Max 2857.50 m 3 /s

Discharge (m 3 /s)
56 n 0.3
54 2000.0
Ct 1.95
52
L 143 km
50
48 Lc 60 km S. Boh - PMF 1500.0
3
46 Cp 0.3 Base Flow 35 m /s
44 Rainfall Design Rainfall (mm)Time Weighted (%)
Cummulatif Rainfall (mm)

42 Time UH Q Direct Q Net 1000.0

(mm) 350.18 1 0
40
38 1 0.00 0.00 0.00 35.00 Rainfall Loss (%) 2 12
36 2 0.05 21.01 0.00 35.00 50 3 54 500.0
34 3 0.45 94.55 1.05 36.05 4 24
32
4 1.35 42.02 14.18 49.18 5 6
30 0.0
28 5 2.60 10.51 73.21 108.21 6 3 1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 51 56 61
26 6 3.99 5.25 201.90 236.90 7 1 Time (hour)
24 7 5.39 1.75 390.95 425.95 8 0
22 8 6.73 0.00 615.83 650.83 9 0
20
18 9 7.98 0.00 853.82 888.82 10 0
16 10 9.11 0.00 1088.71 1123.71 11
14 11 10.12 0.00 1310.72 1345.72 12
12 12 11.02 0.00 1514.96 1549.96

DEBIT BANJIR RENCANA

10
8 13 11.81 0.00 1699.65 1734.65 Note :
6 14 12.51 0.00 1864.73 1899.73 Input dat a in whit e cell
4 15 13.12 0.00 2011.10 2046.10
2 16 13.65 0.00 2140.07 2175.07 A = Area
0
17 14.11 0.00 2253.11 2288.11 L = River Length
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 18 14.51 0.00 2351.72 2386.72 Lc = Length of centeroid cahtment area
19 14.85 0.00 2437.32 2472.32 Cp = peak coeffition
Time (hour)
20 15.14 0.00 2511.22 2546.22
Distribution Analysis: Gumbel Extremal Type I
------------------Summary of Data ----------------
First Moment (mean) = 172.083 SELECTING DISTRIBUTION FUNCTION
Second Moment = 4.207e03
Skew = 4.87e-01
----------------- Predictions --------------------
Exceedence Return Calculated Standard
Probability Period Value Deviation Gumble Distribusi
-------------------------------------------------
0.9950 200.0 419.9459 52.0430
0.9900 100.0 383.7114 45.6619
Q200 = CLH3/2
0.9800 50.0 347.3443 39.2992
0.9600 25.0 310.7065 32.9561 C = 2.0 & H = 3.0 M
0.9000 10.0 261.3201 24.6038
0.8000 5.0 222.2331 18.3414
0.6670 3.0 191.1905 13.8939 L = 40.4 M
0.5000 2.0 163.1972 10.8198
-------------------------------------------------- Distribution Analysis: Normal Distribution
------------------Summary of Data -----------------------
First Moment (mean) = 172.083
Second Moment = 4.207e03
Skew = 4.87e-01
Normal Distribusi ---------------------------------------------------------
----------------- Predictions --------------------------
Exceedence Return Calculated Standard
Probability Period Value Deviation
Q200 = CLH3/2 ---------------------------------------------------------
0.9950 200.0 339.1828 32.1935
0.9900 100.0 323.0031 29.5032
C = 2.0 & H = 3.0 M 0.9800 50.0 305.3221 26.6152
0.9600 25.0 285.6617 23.4912
0.9000 10.0 255.2191 18.9383
0.8000 5.0 226.6625 15.2250
L = 32.6 M 0.6670 3.0 200.0532 12.6864
0.5000 2.0 172.0843 11.6495
-----------------------------------------------
 Distribution Analysis: Pearson Type III
Pearson Type III ------------------Summary of Data -----------------------
First Moment (mean) = 172.083
400
Second Moment = 4.207e03
Skew = 4.87e-01
300 ---------------------------------------------------------
Point Weibull Actual Predicted Standard
Actual Data
Value Number Probability Value Value Deviation
200
---------------------------------------------------------
1 0.0313 54.3000 70.6188 17.0499
100 2 0.0625 72.4000 84.0246 13.2572
Distribution 3 0.0938 96.0000 93.5477 11.7341
4 0.1250 113.0000 101.3354 11.1085
0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 5 0.1563 119.0000 108.1297 10.9180
Weibull Probability 6 0.1875 119.0000 114.2855 10.9510
7 0.2188 125.1000 120.0040 11.0992
8 0.2500 125.8000 125.4125 11.3041
Leuwidaun Maksimum 9 0.2813 126.8000 130.5988 11.5332
Tahun Sesaat Harian 10 0.3125 130.0000 135.6267 11.7684
1 1970 72.4 37.5 11 0.3438 134.0000 140.5462 11.9999
2 1971 134.0 89.2 12 0.3750 143.0000 145.3975 12.2224
13 0.4063 148.0000 150.2153 12.4335
3 1972 157.0 62.0
14 0.4375 151.4000 155.0307 12.6331
4 1973 154.0 98.0
15 0.4688 154.0000 159.8727 12.8222
5 1974 254.0 99.0 16 0.5000 154.0000 164.7707 13.0032
6 1975 119.0 66.5 17 0.5313 157.0000 169.7573 13.1795
7 1976 166.0 55.0 18 0.5625 165.9000 174.8703 13.3561
8 1977 119.0 52.2 19 0.5938 166.0000 180.1453 13.5395
9 1978 186.0 37.0 20 0.6250 181.0000 185.6240 13.7382
10 1979 96.0 57.9 21 0.6563 186.0000 191.3558 13.9639
22 0.6875 207.0000 197.4022 14.2326
11 1980 130.0 54.3
23 0.7188 225.4000 203.8412 14.5664
12 1981 148.0 50.7
24 0.7500 226.0000 210.7762 14.9967
13 1982 227.0 43.0 25 0.7813 227.0000 218.3490 15.5691
14 1983 226.0 84.4 26 0.8125 228.0000 226.7633 16.3519
15 1985 228.0 97.8 27 0.8438 254.0000 236.3304 17.4527
16 1987 54.3 43.7 28 0.8750 254.6000 247.5634 19.0523
17 1989 207.0 74.4 29 0.9063 279.0000 261.4091 21.4907
18 1990 279.0 65.9 30 0.9375 285.0000 279.9540 25.5351
31 0.9688 326.9000 309.6951 33.6806
19 1991 285.0 115.0
---------------------------------------------------------
20 1992 154.0 49.7
----------------- Predictions --------------------------
21 1993 254.6 67.3 Exceedence Return Calculated Standard
22 1994 125.8 21.5 Probability Period Value Deviation
23 1995 165.9 76.2 ---------------------------------------------------------
24 1996 151.4 78.8 0.9950 200.0 380.8988 59.6211
25 1997 125.1 50.2 0.9900 100.0 354.9239 49.2601
26 1998 225.4 223.0 0.9800 50.0 327.8589 39.5218
0.9600 25.0 299.3423 30.6321
27 2005 113.0 111.1
0.9000 10.0 258.3583 20.9095
28 2007 181.0 104.4 0.8000 5.0 223.2798 16.0078
29 2008 143.0 73.9 0.6670 3.0 193.3967 14.0505
30 2009 326.9 158.6 0.5000 2.0 164.7707 13.0032
31 2010 126.8 123.6 ---------------------------------------------------------
 Leuwidaun Maksimum
DATA DARI DEBIT HARIAN MAKSIMUM
Tahun Sesaat Harian
1 1970 72.4 37.5
2 1971 134.0 89.2 Distribution Analysis: Normal Distribution
3 1972 157.0 62.0 ------------------Summary of Data -----------------------
First Moment (mean) = 78.1229
4 1973 154.0 98.0 Second Moment = 1.608e03
5 1974 254.0 99.0 Skew = 1.63e+00
6 1975 119.0 66.5 ---------------------------------------------------------
----------------- Predictions --------------------------
7 1976 166.0 55.0 Exceedence Return Calculated Standard
8 1977 119.0 52.2 Probability Period Value Deviation
9 1978 186.0 37.0 ---------------------------------------------------------
0.9950 200.0 181.4282 19.9029
10 1979 96.0 57.9 0.9900 100.0 171.4254 18.2397
11 1980 130.0 54.3 0.9800 50.0 160.4945 16.4543
12 1981 148.0 50.7 0.9600 25.0 148.3399 14.5229
0.9000 10.0 129.5195 11.7082
13 1982 227.0 43.0 0.8000 5.0 111.8649 9.4125
14 1983 226.0 84.4 0.6670 3.0 95.4143 7.8431
0.5000 2.0 78.1232 7.2020
15 1985 228.0 97.8
---------------------------------------------------------
16 1987 54.3 43.7
17 1989 207.0 74.4
Distribution Analysis: Gumbel Extremal Type I
18 1990 279.0 65.9
------------------Summary of Data -----------------------
19 1991 285.0 115.0 First Moment (mean) = 78.1229
20 1992 154.0 49.7 Second Moment = 1.608e03
Skew = 1.63e+00
21 1993 254.6 67.3
---------------------------------------------------------
22 1994 125.8 21.5 ----------------- Predictions --------------------------
23 1995 165.9 76.2 Exceedence Return Calculated Standard
Probability Period Value Deviation
24 1996 151.4 78.8 ---------------------------------------------------------
25 1997 125.1 50.2 0.9950 200.0 231.3582 32.1745
26 1998 225.4 223.0 0.9900 100.0 208.9570 28.2295
0.9800 50.0 186.4738 24.2959
27 2005 113.0 111.1 0.9600 25.0 163.8233 20.3744
28 2007 181.0 104.4 0.9000 10.0 133.2912 15.2108
29 2008 143.0 73.9 0.8000 5.0 109.1266 11.3392
0.6670 3.0 89.9351 8.5896
30 2009 326.9 158.6 0.5000 2.0 72.6289 6.6891
31 2010 126.8 123.6 ---------------------------------------------------------
 Kriteria Desain

Debit Desain
Hidraulik, Geoteknik,
Struktur
Teknik Persungaian
Andal
Antisipasi Dampak Sosial
Kelayakan Ekonomi
 TYPICAL WORLD FLOOD STRANDARD - DESIGN FLOOD RETURN PERIOD (years)

COUNTRY COMMERCIAL INDUSTRIAL RESIDENTIAL RURAL AGRICULTUR

Australia 50-100 50-100 50-100 5-50
Bulgaria 100-500 30-100 5-10
China (2) 200 100
Czechoslova 100 50 7-10
Hong Kong 50-200 50-200 50-200 10-200 2-5
India (2) 50 25
Indonesia 5-100 5-100 5-100 5-50 5-25
Japan 10-200 10-200 10-200 10-200 10-200
Malaysia (3) 5-100 5-100 5-100 5-100 5-30
Philippines(2 100 50-70
Poland 1,000 500 100 20-100
Turkey 100-500 100-500
Thailand 25-100 25-100 25-100 50-200
UK 10-100 10-100 10-100 1-10
USA 25-100 25-100 25-100 5-25
NOTES:
(1) Standards refer to river training and flood control
(2) These standards are for levee design
(3) Designs also check that 100-year flood line is below ground line of buildings Sumber: Manual ESCAP
UPAYA PENANGGULANGAN DAN PENGENDALIAN BANJIR

-TERPADU
-KESATUAN SISTIM
-MISI : PERLINDUNGAN DAN PENDAYA GUNAAN SDA
-KEBIJAKAN BERUPA
- PENCEGAHAN (PREVENTIF)
- PENJINAKAN (MITIGASI)
-MENGURANGI DAN MEMPERKECIL RESIKO KERUGIAN AKIBAT BANJIR

KEGIATAN PENANGGULANGAN BANJIR DISUSUN DALAM TAHAPAN :

- SEBELUM TERJADINYA BANJIR (PENCEGAHAN, PENJINAKAN,
KESIAPSIAGAAN, PERINGATAN DINI)
- SELAMA TERJADINYA BANJIR (KERUSAKAN DAN TIDAK
BERFUNGSINYA SARANA / PRASARANA, HILANGNYA JIWA DAN
HARTA)
- SETELAH TERJADINYA BANJIR (TERGANGGUNYA KEGIATAN
SOSEKBUD DAN RUSAKNYA INFRASTUKTUR)

INDIKATOR KEBERHASILAN :
- NORMALNYA KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
- MEMBAIKNYA KONDISI PERMUKIMAN DAN SARANA
UPAYA MENGATASI MASALAH BANJIR SECARA MENYELURUH
UPAYA STRUKTUR (conventional)*)
* MENCEGAH MELUAPNYA
BANJIR SAMPAI KETINGGIAN
TERTENTU, DENGAN TANGGUL
* MERENDAHKAN ELEVASI
MUKA AIR BANJIR DENGAN:
NORMALISASI, SUDETAN,
BANJIR KANAL, INTERKONEKSI
* MEMPERKECIL DEBIT BANJIR
DENGAN: WADUK, WADUK
RETENSI BANJIR, BANJIR KANAL
INTERKONEKSI,
* MENGURANGI GENANGAN
DENGAN: POLDER, POMPA
DAN SISTEM DRAINASE,
*) berdasarkan debit banjir rencana
(design flood)
MENGURANGI BESARNYA KERUGIAN AKIBAT BANJIR
(FLOOD DAMAGE MITIGATION)
UPAYA NONSTRUKTUR, a.l:
* PRAKIRAAN BANJIR DAN
PERINGATAN DINI
* PENANGGULANGAN BANJIR
(FLOOD FIGHTING), EVAKUASI
* PEMINDAHAN/RELOKASI
* PENGELOLAAN DATARAN BANJIR
(FLOOD PLAIN / RISK MNAGEMENT),
* FLOOD PROOFING THD.BANGUNAN
* TATA RUANG, PENGHIJAUAN,
REBOISASI DAN DAL. EROSI DAS
* RETENTION & DETENTION PONDS
* PENETAPAN SEMPADAN SUNGAI
* INFORMASI PUBLIK & PENYULUHAN
* PENEGAKAN HUKUM,
* PENGENTASAN KEMISKINAN
* MANAJEMEN SAMPAH.
Tujuan Penanggulangan Banjir dengan
Upaya Struktural
Melindungi kota dari banjir kiriman
Menanggulangi banjir lokal dalam kota
Menurunkan elevasi puncak muka air banjir
di sungai
Mencegah meluapnya aliran banjir dari
penampang alur sungainya
Memperkecil volume debit banjir
 MASALAH GENANGAN

GS TANGGUL GS

M.A.N

DATARAN BANJIR
DATARAN BANJIR (FLOOD PLAIN)
SUNGAI

GENANGAN
MASALAH
MASALAH BANJIRGENANGAN
GS TANGGUL
GS

M.A.B

M.A.N

DATARAN BANJIR PALUNG SUNGAI DATARAN BANJIR

BANTARAN BANTARAN

BANJIR YANG LAYAK DIKENDALIKAN

DEBIT/ALIRAN NORMAL
GENANGAN
SISWOKO
 DAERAH PENGUASAAN SUNGAI

GS TANGGUL GS
M.A.B

M.A.N

BANTARAN BANTARAN DATARAN BANJIR

DATARAN BANJIR (FLOOD PLAIN)
SUNGAI

PENGENDALIAN BANJIR DENGAN TANGGUL

MASALAH
MASALAH BANJIR
BANJIR
GS TANGGUL
ANTISIPASI ? GS

M.A.B
M.A.B
M.A.N
BUKAN KEJADIAN
YANG LUAR BIASA

DATARAN BANJIR PALUNG SUNGAI DATARAN BANJIR

BANTARAN BANTARAN

BANJIR YANG LAYAK DIKENDALIKAN

DEBIT/ALIRAN NORMAL
BANJIR > DARI YANG DIKENDALIKAN
SISWOKO
 DAERAH PENGUASAAN SUNGAI

GS GS
DEBIT > 50 TAHUNAN BANJIR

DATARAN BANJIR
DATARAN BANJIR (FLOOD PLAIN)
SUNGAI

TIDAK LAYAK DAN

LEBIH BERBAHAYA BANJIR TERBESAR (PMF)
TANGGUL
MASALAH
MASALAH BANJIR
BANJIR
GS GS
MAB
MAB
M.A.N
BEBAS BANJIRKAH ??
TIDAK DIJAMIN MAS,
DATARAN BANJIR PALUNG SUNGAI DATARAN BANJIR
BANTARAN BANTARAN

DEBIT/ALIRAN NORMAL
TANGGUL TIDAK BISA UNTUK MENJAMIN DATARAN BANJIR YANG LAYAK DIKENDALIKAN
BANJIR TERBEBAS DARI BANJIR DAN GENANGAN
BANJIR TERBESAR (PMF)
SISWOKO
PENDEKATAN TERHADAP PERMASALAHAN

Model Catchment Model Rainfall Hidrograph

DTM & GIS Area Runoff HEC I / Banjir
Banjir
UH

Lokasi genangan dan Model Hidrolika &

volume Pasang Surut
(HECRAS
(PENPAS)
/ SOBEK /MIKE)

Muka Air
Sepanjang
Sungai

Alternatif Pengendalian
Banjir

Sistim Polder / Pengalihan Normalisasi

Waduk Sungai

Model SSARR Model Manning /

Strickler

Kapasitas Dimensi
Waduk & Pompa Saluran
 MODEL SATU DIMENSI

R-R

R-R

R-R

R-R
R-R

SKEMATITASI BANJIR KANAL BARAT

 20

PA. MANGGARAI (JEMB. JALAN RAYA)

18

WADUK MELATI
16

/det
Minimum Freeboard

DEBIT 37.2 m
(0.8 m) Alt 33 Minimum Freeboard

3
14

AIPDA KS. TUBUN

(0.8 m) Alt 34

LATUHARHARI
M. H. THAMRIN
TOMANG
TOL AIRPORT CENGKARENG

12

B. KARET (JEMB. KA.)

KH MAS MANSYUR
P.A. MANGGARAI

HALIMUN

WADUK SETIABUDI BARATGUNTUR

10

TUBAGUS ANGKE

SAL. BALI MATRAWAN

TELUK GONG RAYA
MANDARA PERMAI

SAL. MINANG KABAU

8

WADUK SETIABUDI TIMUR

Elevasi M.A. (HWL)
Elevasi M.A. (HWL)

KALI CIDENG
(m, PP)

6
(m,PP)

Alternatif 33
Alternatif 34
RAWA KEPAK

KALI KRUKUT
PONDOK BANDUNG
RAILWAY (FUTURE)
ELEVASI

4
Elevation

Prof. DR. LATUMETEN

KYAI TAPA
ANGKE DRAIN

Elevasi Tanggul/Turap
0
Gabungan ALTERNATIVE 33 dan 34
I = 0.0006 Q Banjir Rencana Periode ulang 100 Tahunan
Lebar Muara = 115 M
-2
KETERANGAN :
I = 0.00035 Dasar Jembatan
Elevasi Dasar Normalisasi Elevasi MA. HWL Alt 33
-4 Elevasi Minimum Freeboard Alt 33
Elevasi Dasar Asli Elevasi MA. HWL Alt 34
I = 0.00028
Elevasi Minimum Freeboard Alt 34
-6

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

JARAK (KM)

Gambar 42. PENAMPANG MEMANJANG BANJIR KANAL BARAT SETELAH NORMALISASI

PENDEKATAN NON STRUKTUR
PERAMALAN DAN PERINGATPERAMALANAN DINI BANJIR DENGAN SISTIM REAL TIME /
TEPAT WAKTU

FLOOD
ROUTING

MIKE 11

DEBIT DAN MUKA AIR

SEPANJANG SUNGAI

MELUAP
?

YA
WARNING
 SITE

AQUISI DATA

VIA SMS
PONSEL PROVIDER

RECIEVER SERVER

MAIN OFFICE
TRANSMITTER

REAL TIME MONITORING SYSTEM

 Input data for run-off analysis
Data Feed
NWP Satellite Radar Telemetry

Flood

Lead Time

River discharge
accuration decreases
Time
Present condition
Flood forecasting
Detections Run-off analysis Warning Response
Prediction of Flood / Debris Flow

Real-time Data Collection

Periodical Data Collection

- Daily Rainfall

- Discharge Measurement

- 3-times Daily Water Level

Data Storage

Rainfall Water Level

Hydro-meteorological Database

Automatic Data Input

Data Extraction
Manual Data Input

Summary Formats Real-time Monitoring (e.g. 1 hour) Flood Forecasting

- Storm Rainfalls - Computer Model for Water Level Prediction

- Hydrographs (Flood Peak Level and Lag Time Prediction)

[meter] [meter]
54.8
54.8
54.7
54.7
54.6 54.6
54.5
54.5
54.4
54.4
54.3
54.3

- Storm Rainfalls 54.2

54.1
54.2
54.1

54.0
54.0
53.9
53.9
53.8 53.8
53.7
53.7
53.6
53.6 Observed Predicted
53.5 53.5

53.4 53.4
53.3
53.3

- Hydrographs 53.2
53.1
53.2
53.1

53.0
53.0 ToF
52.9
52.9
52.8
52.8
52.7 52.7 (Time of Forecast)
52.6
52.6
52.5
52.5
52.4
52.4

- Daily & Monthly 52.3

52.2 Continuous Upgrading of

52.3
52.2

52.1
52.1 WL at XXX
52.0 WL at XXX 52.0
51.9
51.9

Data Summaries 51.8

51.7 Predicted Water Level
51.8

51.7
25-3-2005 29-3-2005 2-4-2005 6-4-2005 10-4-2005 14-4-2005 18-4-2005 22-4-2005
25-3-2005 29-3-2005 2-4-2005 6-4-2005 10-4-2005 14-4-2005 18-4-2005 22-4-2005
27-3-2005 31-3-2005 4-4-2005 8-4-2005 12-4-2005 16-4-2005 20-4-2005
27-3-2005 31-3-2005 4-4-2005 8-4-2005 12-4-2005 16-4-2005 20-4-2005

Issue of Flood Warning

Information of Flood or Debris flow from Forecast Center

Flood / DebrisFFW Center Surakarta

Flow Forecasting and Warning Center

By Tel, Fax, etc.

Web Server

Access through / Task Force

Internet
SATGAS Region

By Tel, Fax, etc.

Local Government

By Siren, Wooden Clapper (Kentongan)

Inhabitants
 Danger
Watch

Safe
WLBahaya (Warning III)

WLAwas (Warning II)

WLSiaga (Warning I) WLBahaya = (Inland Ground Elevation) -
WLAwas = WLBahaya - WL1 * T1
WLSiaga = WLAwas - WL2 * T2
Stake
WL1,2: Water Level Increase per Hour Sliding rock
T1,2: Time for Preparedness (Lead Time) in Hours
Channel Bed

Siaga (Warning I):

The water level stage prospects to rise up to Awas (Warning II) or the upper boundary of
rainfall threshold at safe level will be reached within a predetermined time

Awas (Warning II):

The water level stage prospects to rise up to Bahaya (Warning III) or the upper rainfall
threshold at watch out level will be reached within a predetermined time.

Bahaya (Warning III):

The minimum water level reach a minimum boundary which may endanger peoples life and
properties or the rainfall thresholds at danger level has been reached.
PERAMALAN DAN PERINGATAN DINI BANJIR

Rain

T?

time
 Real Time Monitoring of
Rainfall Network,
3 Ground Movement &
Land Use, Geology Soil, Slope Rainfall Data Other Equipment

GIS Rainfall Analyses

Susceptibility Map Rainfall Thresholds

1

MODEL 2

LANDSCAPE / INFILTRATION RAINFALL RUNOFF - SEDIMENT

PREDICTION OF LANDSLIDE PREDICTION OF DEBRIS FLOW

EARLY WARNING

MANAGEMENT OF FLOOD, SEDIMENT YIELD, AND

EARLY WARNING DEBRIS FLOW PREDICTING

SOSIALIZATION 1. Qualitative, Guidance, Can't answer When

2. Quantitative, Can't answer When
S.O.P 3. Quantitative, Can answer, Prediction ahead
The 1 st Approach

- Development of Rainfall Thresholds

- Development of Susceptibility Map.

Danger

Watch

Safe

These thresholds could be improved by better defining antecedent rainfall

conditions and incorporating data from additional events.
 Slope map

Geological map
Volcano Eruption

Soil map
Earthquake

Rainfall Land use map

GIS

Dynamic Map Statistic Map

MAP OF SUSCEPTIBILITY
2nd Approach
4 5
1 3 CALIBRATION MODEL
2 VERIFICATION PARAMETER
INPUT MODEL OUTPUT
PREDICTING /
FORECASTING 6
SIMULATION
BASIN CHANNEL

DISTRIBUTED LUMPED
What kind of model
should be developed
Water, Sediment, Debris Flow for predicting debris flow?

MULTIPLE CONTINUITY,
REGRESSION MOMENTUM, SEDIMENT

DYNAMIC KINEMATIC STORAGE

UNSTEADY Sediment Yield Model at

1-D / 2-D Catchment Scale
 FEWS-Jakarta
Seawater Level Prediction
-Astronomical Tide
-South China Sea Model
Numerical Weather Prediction
-ACCESS-A - ACCESS -T
- CCAM - ECMWF Def
- POAMA
Satelitte
Data Feed -TRRM
Radar
- BMKG
- BPPT
Ground Station
-Telemetry station
- Automatic Weather Station
 Flood Early Warning System
Jakarta

GLOBAL

Flood
Forecasting
Model

Input

Radar Output

Telemetri
 Jakarta Flood Modelling
Rain and Tide Flood Simulation Output

Pumps scenario

Tidal
gates

Operation SOBEK

Field
condition
Flood extent
FEWS-Jakarta
Water Level and Dishcarge

SOBEK

SOBEK is a powerful modelling suite for flood Inundation Area

modelling, flood forecasting, optimisation of
drainage systems, control of irrigation systems,
sewer overflow design, river morphology, salt
intrusion and surface water quality

The programs represent phenomena and

physical processes in an accurate way in
onedimensional (1D) network systems and on
twodimensional (2D) horizontal grids
Travel Time
 PENANGANAN MASALAH BANJIR

MASYARAKAT
MERUPAKAN DOMAIN: SWASTA
PEMERINTAH

MASYARAKAT
PERLU HUBUNGAN YANG SINERGIS DI ANTARA: SWASTA
PEMERINTAH

PERLU KESAMAAN PEMAHAMAN, PENGERTIAN DAN BAHASA

MASYARAKAT
DI LINGKUNGAN: SWASTA
PEMERINTAH
 PENUTUP
Pengendalian banjir dengan upaya struktur
(bangunan pengendali banjir) mempunyai
keterbatasantidak dapat membebaskan
banjir secara mutlak.
Masih diperlukan upaya untuk mengantisipasi
bila terjadi banjir yang lebih besar dari Q
banjir rencana bangunan pengendali banjir
(antara lain dengan upaya non struktur
early warning & flood damage management.
Antisipasi untuk kawasan pemukiman
padat/kota sebaiknya ada peringatan dini
(Flood Warning System) terlebih dahulu
supaya masyarakat dapat mempersiapkan
diri.
SOBIRIN/2007

Perkenalkan aku adalah air,

aku datang ke bumi sebagai titik-titik hujan,
sebelum mengalir menuju laut aku punya tempat,
di hutan, di sungai, di danau dan di dataran rendah.
Menjelang musim hujan,
aku selalu memberi kabar bahwa aku akan datang,
agar engkau mengembalikan tempatku yang engkau pinjam,
hingga aku bisa istirahat dan lewat dengan tenang.
Ketika musim hujan,
aku datang berbondong-bondong,
Padahal sebelumnya engkau telah kuberitahu,
tempatku yang kau pinjam akan kupakai.
Usai musim hujan,
sebenarnya sebagian dari aku senang tinggal di hutan,
supaya udara segar dan mengatur air untuk kehidupanmu,
tapi hutan tempatku istirahat telah habis engkau babat.
Di musim hujan terpaksa engkau kutenggelamkan dalam nestapa,
di musim kemarau terpaksa engkau kutinggalkan dalam kehausan,
karena engkau telah merampas hak-hak azasiku.
SOBIRIN/ 2007/ FOTO: GOOGLEDOTCOM/MODIF DARI PU 2004 KATA KUNCI: HAK AZASI, PERILAKU
 TERIMA KASIH
ATAS PERHATIAN DAN
PARTISIPASI ANDA